Ketersediaan kalsium sangat dibutuhkan semua tanaman tingkat tinggi. Diserap dalam bentuk ion Ca2+ .
Kandungan kalsium di dalam kerak bumi 3,6 persen. Kalsium berasal dari batuan dan mineral pembentukan tanah.
Ca berfungsi untuk perkembangan Dinding Sel, Metabolisme protein.
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
UNSUR HARA Ca PADA TUMBUHAN by Sariyana F1C115059 Universitas Halu Oleo
1. SARIYANA
F1C1 15 059
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2018
Present by :
UNSUR HARA Ca PADA
TUMBUHAN
UNSUR Ca
2. Ketersediaan kalsium sangat
dibutuhkan semua tanaman tingkat
tinggi. Diserap dalam bentuk ion Ca2+ .
Kandungan kalsium di dalam
kerak bumi 3,6 persen. Kalsium berasal
dari batuan dan mineral pembentukan
tanah.
3. Bagaimanakah penyerapan
dan pengangkutan zat tersebut terjadi ?
penyerapan unsur harar melaui
buluh-buluh akar dlam bentuk ion. Tanah
yang bermuatan negatif akan mengikat
unsur-unsur hara yang bermuatan positif,
akar akan melakukan respirasi berupa CO2
yang larut dalam tanah akan bereaksi
dengan H2O terbentulah asam karbonik dan
terurai menjadi HCO3- + H+, H+ dari asam
karbonik dan H+ dari akar akan melakukan
pertukaran ion dengan ion Ca2+ untuk terikat
pada tanah .
Selanjutnya ion Ca2+ akan
masuk ke batang melalui pembuluh
silem dan diteruskan ke daun
5. Gambar : Penyebaran Ca
dalam Dua Sel Berdekatan
(Marschner, 1986)
komponen utama
pembentukan
karena peranannya dalam
sintesis kalsium-pektat.
Adanya kalsium pektat dalam dinding
sel sangat penting, hubungannya dengan
ketahanan tanaman infeksi fungi
PERKEMBANGAN DINDING SEL
6. METABOLISME PROTEIN PADA
DINDING SEL TANAMAN
Hormon IAA dan GA3 terikat pada
protein penerima di membran plasma sel
mengaktifkan enzim
fosfolipase C
Enzim fosfolipase C kemudian
menghidrolisis fosfotidilinositol
4,5-bifosfat (PIP2)
menghasilkan inositol-1,4,5-
trifosfat (IP3) dan
diasilgliserol (DAG).
Inositol-1,4,5-trifosfat
bergerak menuju vakuola, sehingga
menyebabkan Ca2+ terlepas dan masuk
ke dalam sitosol
Naiknya tingkat Ca2+ di
sitosol dapat mengaktifkan
beberapa enzim tertentu.
Ion Ca2+ dapat berikatan dengan
kalmodulin dan membentuk kompek Ca-
kalmodulin yang akan mengaktifkan
beberapa enzim.
Diasilgliserol yang berada di
membran plasma akan mengaktifkan
protein kinase C (PKC). Enzim ini digunakan
ATP untuk memfosforilasi beberapa enzim
tertentu yang mengatur tahap-tahap
metabolism
7. Aktivitas Hormon Pada Membran Plasma
Kompleks zat pengatur tumbuh-protein penerima bergerak masuk ke
dalam inti mempengaruhi aktivitas gen. Protein penerima tersebut disebut juga
dengan reseptor. kompleks hormon-reseptor yang mendorong transkripsi mRNA
dan sintesis protein.
8. kalsium di dalam tanah menurun
dengan meningkatnya pelapukan dan
pencucian.
H20+CO2 H2CO3
Akibat Kekurangan Unsur Ca
Air karbondioksida asam karbonat
Apabila hal ini Terus
terjadi akan membuat Tanah
menjadi masam yang ditandai
dengan rendahnya PH tanah
9. Kalsium menentukan kekakuan
(rigidity) dinding sel, sesuai peran ion
Ca2+ sebagai penghubung antara rantai
pektin pada dinding sel
Defisiensi
kalsium
Menyebabkan dinding
sel rapuh dan mudah
rusak
Apabila dinding sel epitel
lemah akibat kekurangan Ca, maka sel-
sel akan mudah pecah.
Pada Tahun 2014 Telah Dilakukan
Penelitian Tentang Pengendalian Getah
Kuning Manggis Melalui Pengaturan Dosis
Sumber Kalsium Oleh Yulinda Tanari
10. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa aplikasi kalsium dapat mengendalikan
cemaran getah kuning pada kulit buah
manggis.
11. Dapat mengurangi (mengganggu)
serapan hara lainnya, seperti P, K, Mg, B,
Cu, Fe, atau Zn
Hal ini terjadi karena Ca
Dan Mg memiliki Tempat
Penyerapan Sama
FOTOSINTESIS
Akibat Kekurangan Unsur Ca
Kekurangan unsur Mg dapat
mengganggu proses fotosintesis dalam
hal ini penyerapan chlorophl (zat hijau
daun) sehungga membuat daun menjadi
pucat .
12. DAFTAR PUSTAKA
Budi,s dan sasmita,s., 2015, Ilmu dan Implementasi Kesuburan Tanah, UMM Press ,
malang.
Hapida, Y., 2015, Pengaruh Penambahan Abu Sisa Pembakaran Batubara Pada Media
Tanam Terhadap Pertumbuhan Tanaman Cabai Merah (Capsicum annum L),
Jurnal Biota, 1(1).
Tanari, Y., Dolfie,DD dan Tinggogoy, 2014, Pengendalian Getah Kuning Manggis
Melalui Pengaturan Dosis Sumber Kalsium, Jurnal AgroPet, Vol. 11 (1).
Wiraatmaja, I.W., 2016, Bahan Ajar Pergerakan Hara Mineral Dalam Tanaman,
Program Studi Agroekoteknologi , Fakultas Pertanian UNUD, Denpasar.
Editor's Notes
Untuk hidup, tumbuhan membutuhkan air, gas-gas serta zat-zat hara yang dari lingkungannya.
Calcium diangkut dalam xylem melalui mekanisme pertukaran ion. Ia melekat pada molekul lignin dan pertukaran terjadi dengan kalsium atau kation lain(mis. Mg++, Na+, K+, NH4+). Calcium dalam tanah dan dalam jaringan tanaman bersifat tidak sangat-mobil, sehingga diperlukan suplai Ca secara kontinyu.Kalsium diserap sebagai kation bivalen Ca2+, Ca merupakan unsure yang paling tidak bergerak. Ca dalam aliran tranpirasi dari Xilem (Gardner dkk, 1991:158) .
Penyerapan unsur hara melalaui buluh-buluh akar dlam bentuk ion yang terdapat dalam bentuk liat untuk tanah mineral atau humus untuk tanah organic Karena koloit tanah bermuatan negative maka hara dalam bentuk ion positif sperti k+ dan Ca2+ akan terikat. Respirasi seluler pada akar akan melepaskan c02 kedalam larutan tanah dimana c02 akan bereaksi dengan air memebentuk asam karbonat, kemudian asam karbonat akan terurai kembali 2 h2 dan c03-, ion hydrogen akan disumbangkan ke partikel tanh, zat-zat yang diperlukan untuk tanaman akan diserap myaitu ca2+ melalui buluh-buluh akar
Kalsium merupakan komponen utama dalam pembentukan dinding sel tanaman. Kalsium sangat mempengaruhi permeabilitas sitoplasma. Membran akar rusak bila tidak ada kalsium. Ca diperlukan pada pembentukan lamela tengah sel, karena peranannya dalam sintesis kalsium-pektat. Kalsium juga merupakan bahan penyusun lamela tengah. Adanya kalsium pektat dalam dinding sel sangat penting dalam hubungannya dengan ketahanan tanaman terhadap infeksi fungi (Cassells, 1976). Dalam sel tanaman, ion Ca++ terdapat sangat banyak pada permukaan luar sitoplasma dan lamela tengah. Lebih rinci disajikan dalam Gambar berikut :
Zat pengatur tumbuh berperan dalam pengikatan protein yang berpotensi untuk aktivitas enzim. Hormon IAA dan GA3 terikat pada protein penerima di membran plasma sel. Ikatan zat pengatur tumbuh-protein penerima akan mengaktifkan enzim fosfolipase C. Enzim fosfolipase C kemudian menghidrolisis fosfotidilinositol 4,5-bifosfat (PIP2) dan menghasilkan inositol-1,4,5-trifosfat (IP3) dan diasilgliserol (DAG). Inositol-1,4,5-trifosfat bergerak menuju vakuola, sehingga menyebabkan Ca2+ terlepas dan masuk ke dalam sitosol. Naiknya tingkat Ca2+ di sitosol dapat mengaktifkan beberapa enzim tertentu. Ion Ca2+ dapat berikatan dengan kalmodulin dan membentuk kompek Ca-kalmodulin yang akan mengaktifkan beberapa enzim. Diasilgliserol yang berada di membran plasma akan mengaktifkan protein kinase c (PKC). Enzim ini digunakan ATP untuk memfosforilasi beberapa enzim tertentu yang mengatur tahap-tahap metabolism (Salisbury dan Ross, 1995).
Tanari1), Getah kuning adalah getah yang dihasilkan secara alami pada setiap organ manggis; merupakan kelainan fisiologis dan salah satu bentuk dari fenomena stres kekurangan hara yaitu kalsium. Rusaknya saluran getah kuning dapat dicegah apabila kalsium tersedia, karena kalsium merupakan unsur penting pada dinding sel. Kalsium menentukan kekakuan (rigidity) dinding sel, sesuai peran ion Ca2+ sebagai penghubung antara rantai pektin pada dinding sel.
Skor getah kuning kulit buah terbaik dan persentase getah kuning kulit buah terendah, diperoleh pada aplikasi dengan dosis 4 ton Ca ha-1 (Tabel 2). Hasil tersebut menunjukkan bahwa pemberian kalsium dengan dosis 4 ton Ca ha-1
dapat mengurangi cemaran getah kuning pada kulit buah manggis.