SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
PENGERTIAN


         EKSPERIMEN


RHESUS   PENGGOLONGAN


         PEMBENTUKAN
Protein (antigen) yang terdapat pada permukaan
sel darah merah. Sistem penggolongan
ditemukan berdasarkan Rhesus ini ditemukan
oleh LANDSTEINER-WIENER pada tahun 1940.




Back
    Di tahun 1940 dan 1941, Landsteiner dan Weiner mendeskripsikan eksperimen
     yang mereka lakukan pada guinea pigs dan kelinci. Eksperimen tersebut adalah
     sebagai berikut:
    per tama, mereka mengimunisasi / menyuntikkan sel darah merah kera rhesus
     ke guinea pigs dan kelinci. Dengan imunisasi ini maka guinea pigs dan kelinci
     membentuk antibodi terhadap sel darah merah kera Rhesus (oleh penelitinya
     antibodi ini dinamakan anti-Rhesus).  
    Kedua, anti-Rhesus  ini diambil dan direaksikan / dicampur dengan sel darah
     manusia dari berbagai individu.  
    Ketiga, reaksi dari campuran tersebut diamati, positif atau negatif. Disebut
     reaksi positif ,  bila sel darah merah manusia menjadi lisis dan disebut reaksi
     negatif bila sel darah merah manusia tidak lisis. Ternyata, 85% eksperimen
     menunjukkan reaksi positif. Dengan demikian disimpulkan bahwa anti-Rhesus juga
     bereaksi terhadap sel darah merah manusia. Dengan kata lain, pada sebagian
     besar sel darah manusia terdapat antigen yang dikenali oleh anti-Rhesus. Sel darah
     merah yang TIDAK lisis (15%) berarti tidak mempunyai antigen yang dikenali oleh
     antibodi tersebut (gambar 1). Di dunia, populasi dengan Rhesus (+), 85% populasi
     berada di Eropa Barat dan Amerika Utara. 

    Back
    Antigen yang dikenali oleh anti-Rhesus disebut dengan antigen Rhesus.
     Dengan demikian pada sel darah manusia terdapat antigen yang sama
     dengan yang terdapat pada sel darah merah kera rhesus yaitu antigen
     Rhesus. Sel darah merah manusia yang mempunyai antigen Rhesus akan
     lisis bila direaksikan dengan anti-Rhesus, tetapi sel darah merah manusia
     yang tidak mempunyai antigen Rhesus tidak akan lisis bila direaksikan
     dengan anti-Rhesus
    Back
    Rh-Positif → Seseorang yang mempunyai rh-antigen
     pada eritrositnya. Berarti darahnya memiliki antigen-
     Rh yang ditunjukkan dengan reaksi positif atau terjadi
     penggumpalan eritrosit pada waktu dilakukan tes
     dengan anti Rh (antibodi-Rh) .
    Rh-Negatif → Seseorang yang tidak mempunyai rh-
     antigen pada eritrositnya . Berarti darahnya tidakq
     memiliki antigen-Rh yang ditunjukkan dengan reaksi
     positif atau tidak terjadi penggumpalan eritrosit pada
     waktu dilakukan tes dengan anti Rh (antibodi-Rh) .

    Back
Antigen pada manusia tersebut dinamakan
   antigen-D, dan merupakan antigen yang
berperan penting dalam transfusi. Tidak seperti
pada ABO sistem dimana seseorang yang tidak
   mempunyai antigen A/B akan mempunyai
 antibodi yang berlawanan dalam plasmanya,
   maka pada sistem Rhesus pembentukan
 antibodi hampir selalu oleh suatu eksposure
   apakah itu dari transfusi atau kehamilan.
Back
    Pada umumnya golongan darah biasa dikenal
     dengan sistem ABO, jarang masyarakat
     mengenal golongan darah rhesus positif dan
     negatif. Dalam sistem ABO, golongan darah
     terbagi menjadi empat macam: A, B, AB, dan O,
     sedangkan dalam sistem rhesus, golongan
     darah terbagi menjadi dua yaitu rhesus positif
     dan rhesus negatif. Kedua sistem
     penggolongan ini berbeda satu sama lain.
    Back
    Sistem golongan darah pertama yg ditemukan ,
     merupakan golongan darah yg terpenting
     dalam transfusi darah.
    Merupakan satu2nya sistem, yang antibodinya
      dapat diperkirakan terdapat dalam serum
     orang yang tidak pernah expose pada sel
     darah merah manusia.



    Back
1. Transfusi Darah
Contoh : Seorang perempuan dg Rh (-) dikarenakan
    sesuatu hal harus ditolong dengan transfusi darah,
    kebetulan darah yang didonorkan Rh (+), berarti
    mengandung antigen Rh. Antigen-Rh ini dipandang
    sebagai protein asing sehingga perempuan itu akan
    distimulir membentuk anti-Rh. Sehingga bila
    dilakukan transfusi darah kedua, maka darah akan
    menggumpal sehingga pasien ini tidak dapat
    menerima transfusi dari Rh (+).

Back
2. Perkawinan
Contoh : Seorang perempuan dengan Rh (-) menikah dengan
   seorang pria Rh (+) dan perempuan tersebut hamil. Janin dari
   pasangan ini akan bergolongan darah Rh (+) yang diwarisi dari
   ayahnya. Sebagian kecil darah janin yang mengandung
   antigen-Rh akan menembus plasenta dan masuk ke dalam
   tubuh ibunya. Serum dan plasma darah ibu, distimulir untuk
   membentuk anti-Rh sehingga darah ibu yang mengalir kembali
   ke janin mengandung anti-Rh. Anti-Rh ini akan merusak sel
   darah merah janin yang mengandung antigen-Rh sehingga
   janin akan mengalami Hemolysis Eritrosit.

Back
Rhesus

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Urinalisis
UrinalisisUrinalisis
Urinalisis
 
Soal dan Jawaban Bakteriologi
Soal dan Jawaban BakteriologiSoal dan Jawaban Bakteriologi
Soal dan Jawaban Bakteriologi
 
Laporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologiLaporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologi
 
Mikologi slide new
Mikologi slide newMikologi slide new
Mikologi slide new
 
Pemeriksaan Kehamilan
Pemeriksaan KehamilanPemeriksaan Kehamilan
Pemeriksaan Kehamilan
 
Ti16
Ti16Ti16
Ti16
 
Isi atlas sedimen urin
Isi atlas sedimen urinIsi atlas sedimen urin
Isi atlas sedimen urin
 
Feses
FesesFeses
Feses
 
MAKALAH UJI WIDAL
MAKALAH UJI WIDALMAKALAH UJI WIDAL
MAKALAH UJI WIDAL
 
Penanganan sputum
Penanganan sputumPenanganan sputum
Penanganan sputum
 
LED (Laju Endap Darah)
LED (Laju Endap Darah)LED (Laju Endap Darah)
LED (Laju Endap Darah)
 
Trichomonas vaginalis
Trichomonas vaginalisTrichomonas vaginalis
Trichomonas vaginalis
 
PEMERIKSAAN URINE (Urinalisis)
PEMERIKSAAN URINE (Urinalisis)PEMERIKSAAN URINE (Urinalisis)
PEMERIKSAAN URINE (Urinalisis)
 
Pemeriksaan jamur secara mikroskopik
Pemeriksaan jamur secara mikroskopikPemeriksaan jamur secara mikroskopik
Pemeriksaan jamur secara mikroskopik
 
IDENTIFIKASI NYAMUK
IDENTIFIKASI NYAMUKIDENTIFIKASI NYAMUK
IDENTIFIKASI NYAMUK
 
PPT Komposisi darah dan golongan darah
PPT Komposisi darah dan golongan darahPPT Komposisi darah dan golongan darah
PPT Komposisi darah dan golongan darah
 
Balantidium coli
Balantidium coliBalantidium coli
Balantidium coli
 
Presentasi metode clotting time hub aptt
Presentasi metode clotting time hub apttPresentasi metode clotting time hub aptt
Presentasi metode clotting time hub aptt
 
Pewarnaan Kapsul - Mikrobiologi
Pewarnaan Kapsul - MikrobiologiPewarnaan Kapsul - Mikrobiologi
Pewarnaan Kapsul - Mikrobiologi
 
ppt persentaion Pemeriksaan urine
ppt persentaion Pemeriksaan urineppt persentaion Pemeriksaan urine
ppt persentaion Pemeriksaan urine
 

Similar to Rhesus

Sistem penggolongan darah dan pemeriksaan laboratorium reaksi transfusi
Sistem penggolongan darah dan pemeriksaan laboratorium reaksi transfusiSistem penggolongan darah dan pemeriksaan laboratorium reaksi transfusi
Sistem penggolongan darah dan pemeriksaan laboratorium reaksi transfusifikri asyura
 
LKPD Golongan Darah.docx
LKPD Golongan Darah.docxLKPD Golongan Darah.docx
LKPD Golongan Darah.docxTalitaAlifa1
 
KEL 6 PEMBULUH DARAH.pptx
KEL 6 PEMBULUH DARAH.pptxKEL 6 PEMBULUH DARAH.pptx
KEL 6 PEMBULUH DARAH.pptxDoubleShit
 
2. golongan darah
2. golongan darah2. golongan darah
2. golongan darahAli Husni
 
laporan Anfisman penentuan golongan darah
laporan Anfisman penentuan golongan darahlaporan Anfisman penentuan golongan darah
laporan Anfisman penentuan golongan darahNurramadhani A.Sida
 
Bab ix transfusi_darah
Bab ix transfusi_darahBab ix transfusi_darah
Bab ix transfusi_darahMilka Betaubun
 
6. laporan praktikum biologi uji golongan darah dengan system ABO
6. laporan praktikum biologi uji golongan darah dengan system ABO6. laporan praktikum biologi uji golongan darah dengan system ABO
6. laporan praktikum biologi uji golongan darah dengan system ABOSofyan Dwi Nugroho
 
Golongan darah dan transfusi darah
Golongan darah dan transfusi darahGolongan darah dan transfusi darah
Golongan darah dan transfusi darahLydia Nurkumalawati
 
Rifno hidayad 13300084
Rifno hidayad 13300084Rifno hidayad 13300084
Rifno hidayad 13300084Arief hidayad
 
Golongan darah
Golongan darahGolongan darah
Golongan darahRony II
 
Golongan darah
Golongan darahGolongan darah
Golongan darahtri buana
 
Pemeriksaan Golongan Darah ABO dan Rh
Pemeriksaan Golongan Darah ABO dan RhPemeriksaan Golongan Darah ABO dan Rh
Pemeriksaan Golongan Darah ABO dan RhNoviErsanto
 
Golongan Darah vedro
Golongan Darah vedroGolongan Darah vedro
Golongan Darah vedrovedro agasi
 

Similar to Rhesus (20)

Sistem penggolongan darah dan pemeriksaan laboratorium reaksi transfusi
Sistem penggolongan darah dan pemeriksaan laboratorium reaksi transfusiSistem penggolongan darah dan pemeriksaan laboratorium reaksi transfusi
Sistem penggolongan darah dan pemeriksaan laboratorium reaksi transfusi
 
LKPD Golongan Darah.docx
LKPD Golongan Darah.docxLKPD Golongan Darah.docx
LKPD Golongan Darah.docx
 
KEL 6 PEMBULUH DARAH.pptx
KEL 6 PEMBULUH DARAH.pptxKEL 6 PEMBULUH DARAH.pptx
KEL 6 PEMBULUH DARAH.pptx
 
2. golongan darah
2. golongan darah2. golongan darah
2. golongan darah
 
laporan Anfisman penentuan golongan darah
laporan Anfisman penentuan golongan darahlaporan Anfisman penentuan golongan darah
laporan Anfisman penentuan golongan darah
 
Bab ix transfusi_darah
Bab ix transfusi_darahBab ix transfusi_darah
Bab ix transfusi_darah
 
Inkompatibilitas Rhesus dan Penanganannya
Inkompatibilitas Rhesus dan PenanganannyaInkompatibilitas Rhesus dan Penanganannya
Inkompatibilitas Rhesus dan Penanganannya
 
Sistem darah a
Sistem darah aSistem darah a
Sistem darah a
 
6. laporan praktikum biologi uji golongan darah dengan system ABO
6. laporan praktikum biologi uji golongan darah dengan system ABO6. laporan praktikum biologi uji golongan darah dengan system ABO
6. laporan praktikum biologi uji golongan darah dengan system ABO
 
Alel ganda
Alel gandaAlel ganda
Alel ganda
 
Sistem Golongan Darah dan Transfusi Darah
Sistem Golongan Darah dan Transfusi DarahSistem Golongan Darah dan Transfusi Darah
Sistem Golongan Darah dan Transfusi Darah
 
Golongan darah dan transfusi darah
Golongan darah dan transfusi darahGolongan darah dan transfusi darah
Golongan darah dan transfusi darah
 
Rifno hidayad 13300084
Rifno hidayad 13300084Rifno hidayad 13300084
Rifno hidayad 13300084
 
Golongan darah
Golongan darahGolongan darah
Golongan darah
 
Golongan darah
Golongan darahGolongan darah
Golongan darah
 
Pemeriksaan Golongan Darah ABO dan Rh
Pemeriksaan Golongan Darah ABO dan RhPemeriksaan Golongan Darah ABO dan Rh
Pemeriksaan Golongan Darah ABO dan Rh
 
Review goldar
Review goldarReview goldar
Review goldar
 
Golongan darah
Golongan darahGolongan darah
Golongan darah
 
Golongan Darah vedro
Golongan Darah vedroGolongan Darah vedro
Golongan Darah vedro
 
Kelompok 4
Kelompok 4Kelompok 4
Kelompok 4
 

Recently uploaded

Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 

Recently uploaded (20)

Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 

Rhesus

  • 1.
  • 2. PENGERTIAN EKSPERIMEN RHESUS PENGGOLONGAN PEMBENTUKAN
  • 3. Protein (antigen) yang terdapat pada permukaan sel darah merah. Sistem penggolongan ditemukan berdasarkan Rhesus ini ditemukan oleh LANDSTEINER-WIENER pada tahun 1940. Back
  • 4. Di tahun 1940 dan 1941, Landsteiner dan Weiner mendeskripsikan eksperimen yang mereka lakukan pada guinea pigs dan kelinci. Eksperimen tersebut adalah sebagai berikut:  per tama, mereka mengimunisasi / menyuntikkan sel darah merah kera rhesus ke guinea pigs dan kelinci. Dengan imunisasi ini maka guinea pigs dan kelinci membentuk antibodi terhadap sel darah merah kera Rhesus (oleh penelitinya antibodi ini dinamakan anti-Rhesus).    Kedua, anti-Rhesus  ini diambil dan direaksikan / dicampur dengan sel darah manusia dari berbagai individu.    Ketiga, reaksi dari campuran tersebut diamati, positif atau negatif. Disebut reaksi positif ,  bila sel darah merah manusia menjadi lisis dan disebut reaksi negatif bila sel darah merah manusia tidak lisis. Ternyata, 85% eksperimen menunjukkan reaksi positif. Dengan demikian disimpulkan bahwa anti-Rhesus juga bereaksi terhadap sel darah merah manusia. Dengan kata lain, pada sebagian besar sel darah manusia terdapat antigen yang dikenali oleh anti-Rhesus. Sel darah merah yang TIDAK lisis (15%) berarti tidak mempunyai antigen yang dikenali oleh antibodi tersebut (gambar 1). Di dunia, populasi dengan Rhesus (+), 85% populasi berada di Eropa Barat dan Amerika Utara.  Back
  • 5. Antigen yang dikenali oleh anti-Rhesus disebut dengan antigen Rhesus. Dengan demikian pada sel darah manusia terdapat antigen yang sama dengan yang terdapat pada sel darah merah kera rhesus yaitu antigen Rhesus. Sel darah merah manusia yang mempunyai antigen Rhesus akan lisis bila direaksikan dengan anti-Rhesus, tetapi sel darah merah manusia yang tidak mempunyai antigen Rhesus tidak akan lisis bila direaksikan dengan anti-Rhesus Back
  • 6. Rh-Positif → Seseorang yang mempunyai rh-antigen pada eritrositnya. Berarti darahnya memiliki antigen- Rh yang ditunjukkan dengan reaksi positif atau terjadi penggumpalan eritrosit pada waktu dilakukan tes dengan anti Rh (antibodi-Rh) .  Rh-Negatif → Seseorang yang tidak mempunyai rh- antigen pada eritrositnya . Berarti darahnya tidakq memiliki antigen-Rh yang ditunjukkan dengan reaksi positif atau tidak terjadi penggumpalan eritrosit pada waktu dilakukan tes dengan anti Rh (antibodi-Rh) . Back
  • 7. Antigen pada manusia tersebut dinamakan antigen-D, dan merupakan antigen yang berperan penting dalam transfusi. Tidak seperti pada ABO sistem dimana seseorang yang tidak mempunyai antigen A/B akan mempunyai antibodi yang berlawanan dalam plasmanya, maka pada sistem Rhesus pembentukan antibodi hampir selalu oleh suatu eksposure apakah itu dari transfusi atau kehamilan. Back
  • 8. Pada umumnya golongan darah biasa dikenal dengan sistem ABO, jarang masyarakat mengenal golongan darah rhesus positif dan negatif. Dalam sistem ABO, golongan darah terbagi menjadi empat macam: A, B, AB, dan O, sedangkan dalam sistem rhesus, golongan darah terbagi menjadi dua yaitu rhesus positif dan rhesus negatif. Kedua sistem penggolongan ini berbeda satu sama lain. Back
  • 9. Sistem golongan darah pertama yg ditemukan , merupakan golongan darah yg terpenting dalam transfusi darah.  Merupakan satu2nya sistem, yang antibodinya dapat diperkirakan terdapat dalam serum orang yang tidak pernah expose pada sel darah merah manusia. Back
  • 10. 1. Transfusi Darah Contoh : Seorang perempuan dg Rh (-) dikarenakan sesuatu hal harus ditolong dengan transfusi darah, kebetulan darah yang didonorkan Rh (+), berarti mengandung antigen Rh. Antigen-Rh ini dipandang sebagai protein asing sehingga perempuan itu akan distimulir membentuk anti-Rh. Sehingga bila dilakukan transfusi darah kedua, maka darah akan menggumpal sehingga pasien ini tidak dapat menerima transfusi dari Rh (+). Back
  • 11. 2. Perkawinan Contoh : Seorang perempuan dengan Rh (-) menikah dengan seorang pria Rh (+) dan perempuan tersebut hamil. Janin dari pasangan ini akan bergolongan darah Rh (+) yang diwarisi dari ayahnya. Sebagian kecil darah janin yang mengandung antigen-Rh akan menembus plasenta dan masuk ke dalam tubuh ibunya. Serum dan plasma darah ibu, distimulir untuk membentuk anti-Rh sehingga darah ibu yang mengalir kembali ke janin mengandung anti-Rh. Anti-Rh ini akan merusak sel darah merah janin yang mengandung antigen-Rh sehingga janin akan mengalami Hemolysis Eritrosit. Back