Makalah ini membahas tentang konsep dasar IPA khususnya perubahan wujud zat. Dijelaskan bahwa zat adalah setiap bahan yang menempati ruang dan memiliki massa, yang terdiri atas tiga wujud yaitu padat, cair, dan gas. Terjelaskan pula perbedaan perubahan fisika dan kimia, serta manfaatnya. Makalah ini bertujuan untuk memahami konsep perubahan wujud zat dan jenis perub
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
Makalah ipa
1. KONSEP DASAR IPA
(PERUBAHAN ZAT WUJUD)
Dosen Pengampu : Raden Gamal Tamrin
Disusun Oleh : Kelompok 4
1. Nadya Maulana : 1711240041
2. M. Wahyu Widodo : 1711240039
3. Pera Rizki : 1711240046
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IFTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BENGKULU
2018/ 2019
2. KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik
dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah inidengan baik untuk
memenuhi tugas mata kuliah Konsep dasar IPA.
Makalah ini kami susun dengan tujuan untuk memberikan pedoman dan arahan
kepada para pembaca agar lebih mengerti tentang materi yang akan dibahas.
Kami juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Semoga
makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca. Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Bengkulu, 4 Oktober 2018.
Penyusun
3. DAFTAR ISI
Halaman Judul.....................................................................................................i
Kata Pengantar....................................................................................................ii
Daftar Isi..............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Zat dan Wujudnya...................................................................2
B. Macam-macam Wujud Zat........................................................................2
1. Zat Padat.....................................................................................2
2. Zat Cair.......................................................................................3
3. Zat Gas........................................................................................3
C. Perubahan Zat yang Melingkupi Perubahan Fisika dan Kimia.................4
1. Perubahan Fisika........................................................................4
2. Perubahan Kimia........................................................................4
3. Manfaat Perubahan Fisika dan kimia.........................................4
D. Macam-macam Perubahan Wujud Zat......................................................5
E. Massa Jenis................................................................................................5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................................8
B. Kritik dan Saran.............................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA
4. ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Zat dan wujudnya mengkaji aspek partikel penyusun materi dan perubahan
fisika dan kimia yang terjadi pada suatu zat. Zat tersusun atas unsur dan
campuranyang dapat diklasifikasikan menjadi senyawa, unsur, larutan, koloid,
suspensi, dan campuran. Materi ini dapat menjelaskan pula manfaat adanya perubahan
wujud zat, perubahan kimia dan perubahan fisika bagi kehidupan.
Kemampuan pemahaman kosep adalah hal penting dalam kemampuan
intelektual yang selalu ditekankan disekolah dan peguruan tinggi. Kemampuan
kepahaman konsep suatu materi, subjek merupakan hal terpenting dalam
pengembangan intelektual. Dalam pembelajaran fisika ataupun kimia, kemampuan
pemahaman konsep, merupakan syarat mutlak dalam mencapai keberhasilan belajar.
Hanya dengan penguasaan fisika dan kimia seluruh permasalahan dapat dipecahkan.
Baik permasalahan fisika ataupun kimia tersebut yang ada dalam kehidupan sehar-
hari maupun permasalahan fisika dan kimia dalam bentuk soal-soal disekolah. Hal ini
menunjukkan bahwa pelajaran fisika juga kimia bukanlah hafalan tetapi lebih
menuntut pemahaman konsep bahkan aplikasi konsep tersebut.
Mata pelajaran fisika dan kimia juga menjadi panduan bagi para siswa karena
hubungannya erat dengan matematika. Dalam makalah yang akan kami bahas yaitu
tenyang perubahan zat dan wujudnya yang akan ada keterkaitannya dengan fisika juga
kimia. Kemampuan matematis siswa yang lemah secara otomatis akan mengalami
kesulitan dalam memahami materi ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu zat?
2. Apa macam-macam wujud zat?
3. Apa itu perubahan wujud zat?
4. Apa yang dimaksud dengan massa jenis?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian zat.
2. Mengetahui macam-macam zat.
3. Mengerti perubahan wujud zat.
4. Memahami yang dimaksud dengan massa jenis.
5. BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Zat dan Wujudnya
Zat adalah setiap bahan yang membutuhkan ruang dan massa. Zat terdapat
berbagai bentuk seperti bantuan, logam, bahkan makhluk hidup seklipun. Albert
Einstein menyatakan zat adalah bentuk lain dari energi. Zat dapat berubah jadi
energi dan sebaliknya energi dapat berubah menjadi zat menurut persamaannya.
𝑬
= 𝒎𝒄 ᶻ
Semua benda yang terdapat disekitar kita merupakan zat atau materi. Misalnya
batu, air, atau balon berisi gas. Ketiga benda tersebut memiliki sifat yang sama
yaitu menempati ruang. Jadi zat adalah sesuatu yang memiliki massa dan
menempati ruang. Menempati ruang berarti benda dapat ditempatkandalam satu
ruang atau wadah tertentu sedangkan massa benda dapat diukur baik dengan
perkiraan atau dengan alat tertentu seperi neraca. Dua zat tidak dapat menempati
ruang yang sama dalam waktu bersamaan. Sedangkan wujud merupakan bentuk-
bentuk berbeda yang diambil oleh berbagai fase materi berlainan. Secara historis,
pembedaan ini dibuat berdasarkan perbedaan kualitatif dalam sifat bulk dalam
keadaan padatan zat mempertahankan bentuk dan volume dalam keadaan cairan
zat mempertahankan volume tapi juga menyesuaikan dengan bentuk wadah
tersebut, sedangkan gas mengembang untuk menempati volume apa pun yang
tersedia.1
B. Macam-macam Wujud Zat
1. Zat Padat
1 Zulfian,Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta:Direktorat Jenderal Pendidikan Islam,2009.Hlm 293
6. Zat padat adalah zat yang susunan partikelnya teratur, terus berdekatan,
dan gaya tarik menarik antar partikelnyapun sangat kuat, gerak partikelnya
juga tidak bebas, sifat zatnya berbentuk tetap dan volumenya pun juga tetap
mengikuti zat tersebut. Contoh zat padat, yang ada disekitar kita yaitu batu.
Batu mempunyai semua ciri-ciri benda padat yaitu batu memiliki susunan
partikel yang sangat rapat dan kuat shingga tidak mudah ditempa dan berubah
bentuk. Yang kedua yaitu volumenya tidak dapat berubah sesuai dengan
tempatnya. Artinya dimanapun tempatnya batu tetap mempunyai bentuk yang
tetap. Tetapi tidak semua benda padat mempunyai sifat ini, sifat yang satu ini
juga dipengaruhioleh faktor besar kecilnya benda padat dan luasnya tempat.
Contohnya yaitu tepung terigu, tepung terigu merupakan salah satu benda
padat yang berukuran sangat kecil. Sehingga bila tepung terigu itu dipidah-
pindah tempatmaka tepung terigu akan mempunyai bentuk yang sama dengan
tempatnya.
2. Zat Cair
Zat cair merupakan suatu benda yang dapat menempati ruang sesuai bentuk
ruang yang ditempatinya atau dengan kata lain benda mengikuti ruang yang
ada.
Zat cair mempunyai ciri-ciri berikut:
a. Bentuk benda cair mengikuti bentuk wadahnya. Contohnya seperti minyak
goreng dalam botol berubah jika dituangkan ke dalam wajan atau
penggorengan. Begitu pula dengan air yang dituangkan kedalam botol. Hal
itu berarti bahwa bentuk benda cair mengikuti bentuk wadahnya.
b. Bentuk permukaan benda cair selalu tenang dan datar. Bentuk permukaaan
benda cair yang tenang berbeda dengan bentuk benda cair yang bergejolak.
Hal itu terlihat pada wadah yang tembus pandang, walaupun wadahnya
dimiringkan, permukaan benda cair yang tenang selalu datar.
c. Bendah cair mengalir dari tempat tinggi ketempat yang rendah. Hal ini
dapat dilihat pada aliran air atau dapat juga dilihat pada pergerakan air
terjun yang mengalir deras dan jatuh melalui tebing yang curam.
d. Benda cair menekan kesegala arah. Air mempunyai tekanan, semakin
rendah tekanan air pada suatu tempat maka semakin lampat alirannya.
Pancaran air dari tempat lebih rendah tampak lebih jauh. Itulah sebabnya
tembok dalam bendungan dibuat makin kebawah makin tebal, hal ini
untuk menahan tekanan air yang makin besar dibagian bawah.
e. Benda cair meresap melalui celah-celah kecil. Berbagai peristiwa
meresapnya benda cair melalui celah-celah kecil terjadi dalam kehidupan
sehari-hari atau lebih dikenal dengan peristiwa kapilaritas. Misalnya
minyak tanah meresap pada sumbu kompor sehingga bisa menimbulkan
nyala api.
3. Zat Gas
Zat gas merupakan satu-satunya gas yang tidak dapat dilihat wujudnya, zat
gas hanya bisa dirasakan. Hal ini karena disebabkan oleh partikel yang
membentuk zat gas tidak memiliki gaya tarik-menarik. Contoh dari zat gas
7. adalah udara yang mengalir disekitar dan gas yang digunakan untuk memasak.
Zat gas terbentuk dari kumpulan zat yang disebut molekul. Masing-masing
molekul yang membentuk zat gas memiliki sifat dasar yang dimiliki gas.
Susunan molekul terbentuk dari zat yang lebih kecil lagi yang dikenal dengan
nama atom. Atom tidak memiliki sifat dasar dari zat yang dibentuknya.
Sifat dari zat gas adalah:
a. Memiliki bentuk yang tidak tetap. Maksudnya bentuk dari zat gas
tergantung dari tempat atau wadah yang menampung zat gas, jika zat gas
dimasukkan kedalam balon, maka zat gas akan membentuk balon tersebut.
Bentuk dari zat gas tidak pernah tetap karena zat gas akan mengisi seluruh
ruangan yang menjadi wadahnya.
b. Menekan kesegalah arah. Jika zat gas ditempatkan dalam sebuah ruang, zat
gas akan memberikan tekanan kesegala arah untuk membentuk wadah
tersebut. Misalnya saat kita mengisi ban sepeda atau motor dengan udara,
tekanan yang diberikan oleh udara pada ban akan merata kesegala arah
sehingga ban bisa menahan beban disemua bagiannya2.
C. Perubahan Zat yang Melingkupi Perubahan Fisika dan Kimia
1. Perubahan Fisika
Perubahan fisika adalah perubahan zat yang tidak disertai dengan
pembentukan zat yang jenisnya baru. Contohnya seperti pencampuran gula
kedalam air membentuk larutan gula, secara fisik gula berubah dari bentuk
padat menjadi bentuk menjadi bentuk yang terlarut dalam air, tetapi sifat-sifat
gula masih tampak dalam larutan itu, misalnya rasa manis masih ada, baik
dalam wujud padat maupun dalam bentuk terlarut dalam air. Perubahan ini
tidak mengubah baik sifat maupun struktur air. Perubahan yang terjadi hanya
fisiknya saja, dari cair menjadi padat, atau dari padat menjadi cair.
2. Perubahan Kimia
Perubahan kimia adalah suatu perubahan zat yang menghasilkan jenis dan
sifat zat berbeda atau baru dari zat semula. Perubahan kimia dinamakan juga
reaksi kimia atau reaksi. Contoh perubahan kimia adalah pembakaran kayu, jika
kayu dibakar akan menghasilkan arang kayu. Jika dibandingkan antara kayu dan
arang, keduanya memiliki jenis dan sifat yang berbeda, karena itu pembakaran
kayu bukan perubahan fisika, tetapi tergolong perubahan kimia.
Dalam perubahan kimia dihasilkan jenis zat yang berbeda dengan zat semula,
sehingga terdapat dua istilah yang digunakan dalam reaksi kimia, yaitu zat yang
semula dinamakan reaktan atau pereaksi, dan zat yang terbentuk dinamakan
hasil reaksi atau produk reaksi. Pada pembakaran kayu kayu dinamakan
pereaksi dan arang kayu dinamakan hasil reaksi.
3. Manfaat Perubahan Fisika dan kimia
2 Herbert, Duxes, Kompedium Didadtik fisika. Bandung: Remaja Rosdakarya,1996.Hlm120-126
8. Dalam industri obat-obatan perubahan fisika berperan penting terutama pada
proses pengeluaran zat-zat yang terkandung dalam suatu bahan alam, yang
diperlukan untuk bahan baku obat-obatan. Proses pengeluaran zat-zat yang
terkandung dalam suatu bahan dinamakan ekstraksi, misalnya ekstraksi tanin
dari daun teh. Proses ekstraksi tanin dari daun teh memanfaatkan prinsip
perubahan fisika, senyama tanin dari daun teh dilarutkan dalam pelarut air
dengan cara pemanasan, sehingga tanin yang berwujud padat diubah menjadi
bentuk yang terlarut dalam air panas.3
D. Macam-macam Perubahan Wujud Zat
1. Membeku, adalah peristiwa perubahan wujud dari cair menjadi padat. Dalam
peristiwa ini zat melepaskan energi panas. Hal ini karena adanya pendinginan.
Contoh seperti peristiwa membeku yaitu air yang dimasukkan dalam freezer
akan menjadi es batu dan ada juga lilit cair yang didinginkan, dan lain
sebagainnya.
2. Mencair,adalah peristiwa perubahan wujud zat dari padat menjadi cair. Dalam
peristiwa ini memerlukan panas. Hal ini karena adanya kenaikan suhu.
Contohnya seperti peristiwa mencair pada batu es yang berubah menjadi air,
lilin yang dipanaskan dan lain-lain.
3. Menguap, yaitu perubahan wujud dari cair menjadi gas peristiwa ini
memerlukan energi panas. Misalnya air yang direbus jika dibiarkan lama-
kelamaan akan habis atau bensin yang dibiarkan berada pada tempat terbuka
lama-lama juga akan habis berubah menjadi gas.
4. Mengembun, merupakan peristiwa perubahan wujud dari gas menjadi cair. Hal
peristiwa ini juga memerlukan energi panas. Kondensasi atau pengembunan
ini merupakan lawan dari penguapan atau evaporasi yang melepaskan panas.
Proses terjadinya pengembunan atau kondensasi ini adalah saat uap air di
udara melalui permukaan yang lebih dingin dari titik embun uap air, maka uap
air ini akan terkondensasi menjadi titik-titik air atau embun. Proses kondensasi
ini dapat dijumpai di alam sekitar kita. Proses terbentuknya awan merupakan
proses kondensasi, uap air yang naik akibat sinar matahari akan terkondensasi
di udara, hal ini dikarenakan udara diatas permukaan bumi lebih renda dari
titik embun uap air. Proses kondensasi inilah yang menyebabkan terjadinya
awan. Contoh mengembun adalah ketika kita menyimpan es batu dalam
sebuah gelas maka bagian luar gelas akan basah.
5. Menyublin, adalah peristiwa perubahan wujud dari padat menjadi gas atau
bahkan sebaliknya. Peristiwa seperti ini juga memerlukan energi panas.
3 Ralph,Petrucci, Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern. Jakarta:Erlangga,1985.Hlm 113-115
9. Contoh menyublin yaitu pada kapur barus yang disimpan dalam lemari
pakaian lama-lama akan habis.
6. Mengkristal, adalah peristiwa perubahan wujud dari gas menjadi padat. Salah
satu contohnya adalah pada peristiwa berubahnya uap menjadi salju.4
E. Massa Jenis
Untuk menentukan massa jenis suatu zat dapat dilakukan dengan melakukan
membagi massa zat dengan volume zat. Berikut ini beberapa hal tentang massa
jenis suatu zat.
1. Satuan Massa Jenis
Satuan massa jenis dalam SI adalah kg/m3 yang akan dapat pula
dikonversikan kesatuan yang lain misalnya g/cm3.
2. Menentukan Massa jenis Zat Padat
a. Bentuknya Teratur
Langkah yang harus dilakukan adalah mengukur massa zat dengan
menggunakan neraca atau timbangan. Volume zat dapat dihitung
menggunakan rumus berdasarkan bentuknya misalnya, kubus dan balok.
Langkah terakhir menentukan massa jenis zat dengan membagi massa zat
dengan volume zat.
b. Bentuknya tidak teratur
Misalnya yang ingin kamu ketahui adalah massa jenis batu. Langkah
yang harus kamu lakukan sebagai berikut:
1) Timbanglah batu dengan menggunakan neraca untuk mengetahui
massa batu. Kemudian catatlah hasil pengukuranmu!
2) Sediakan gelas kemudian ukur dan tuangkan air kedalam gelas ukur
tersebut. Catat volumenya, misal V1= 50 ml.
3) Masukkan batu yang hendak kamu ketahui volumenya kedalam gelas
ukur yang berisi air. Catat kenaikan volume airnya, misalnya V2= 70
ml.
4) Volume batu= V2-V1
5) Massa jenis zat merupakan hasil bagi massa zat dengan volume zat.
3. Menentukan Massa Jenis Zat Cair
Massa jenis zat cair dapat diukur langsung dengan menggunakan
hedrometer. Hidrometer memiliki skala massa jenis dan pemberat yang dapat
mengakibatkan posisi hidrometer vertikal. Cara mengetahui massa jenis zat
cair adalah dengan memasukkan hidrometer kedalam zat air tersebut. Hasil
pengukuran dapat diperoleh dengan acuan semakain dalam hidrometer
tercelup, menyatakan massa jenis zat cair yang diukur semakin kecil.
4. Massa Jenis Zat Berguna untuk Menentukan Jenis Zat
Jika kamu menemukan suatu zat yang tidak dapat disebutkan jenisnya,
kamu dapat menentukan jenis suatu zat dengan cara mengukur massa zat dan
volumenya, selanjutnya mencari massa jenis zat tersebut dengan cara membagi
4 Ratna, Dahar, Teori-teori Belajar. Jakarta:Erlangga,1996.Hlm 58
10. massa zat dengan volume zat. Hasil yang diperoleh dikonfirmasikan dalam
massa jenis berbagai zat.
5. Manfaat mengetahui Massa Jenis
Mengapa aluminium digunakan untuk bahan pembuatan pesawat terbang?
Karena aluminium bersifat kuat dan memiliki massa yang kecil sehingga
ringan tidak seperti logam-logam lainnya misalnya, besi. Dan juga mengapa
polystyrene digunakkan sebagai bahan bakar? Itu karena Polystyrene memiliki
massa yang cukup rendah dan massa jenis rendah. Hal ini mengandung makna
polystyrene digunakan sebagai bahan mebeleir yang menempati ruangan luas
tetapi massanya cukup rendah.5
6. Penggunaan Konsep Massa Jenis dalam Kehidupan Sehari-hari
a. Kapal selam
Tahukah kamu mengapa es dapat terapung di air, sedangkan batu
tenggelam dalam air es, karena es memiliki massa jenis yang lebih kecil
dari air, sehingga es dapat terapung dalam air. Batu tenggelam dalam air
karena memiliki massa jenis yang lebih besar dari air. Dan tahukah kalian
mengapa kapal selam dapat terapung dan tenggelam diair? Karena ketika
terapung massa jenis total kapal selam lebih kecil dari air laut dan sewaktu
tenggelam massa jenis total kapal selam lebih besar dari air laut. Kapal
selam memiliki tangki pemberat yang berisi air dan udara. Tangki tersebut
terletak diantara lambung kapal sebelah dalam dan luar. Tangki dapat
berfungsi membesar atau memperkecil massa jenis total kapal selam.
Ketika air laut dipompa masuk kedalam tangki pemberat, massa jenis kapal
selam lebih besar dan sebaliknya agar massa jenis total kapal selam menjadi
kecil, air laut dipompa keluar.
b. Balon Gas
Pernahkah kalian melihat balon udara? Tahukah kalian gas apa yang
terdapat didalamnya? Balon gas berisi gas helium, gas helium memiliki
massa jenis yang lebih kecil dari udara, sehingga balon gas bisa naik keatas
udara.
c. Air Minum Dingin di Dalam Lemari Es
Mungkin kalian pernah melihat dalam botol air minum dingin yang
berasal dari lemari es terdapat endapan kapur, kenapa itu bisa terjadi? Air
yang jernih dapat juga mengandung kapur, namun apabila dilihat langsung
dengan mata tidak kelihatan. Ketika air dingin massa jenis air lebih kecil
dan terpisah dari kapur sehingga kapur yang memiliki massa jenis lebih
besar akan turun kebawah dan mengendap.6
5 Wahyono Budi, Ilmu Pengetahuan Alam 4. Jakarta: PusatPembukuan Departemen Pendidikan
Nasional,2008.Hlm110-115
6 Winarsih Any,Dkk, IPA Terpadu untuk SMP/MTS Kelas VII. Jakarta:Pusatperbukuaan Departemen
Pendidikan Nasional,2008.Hal 107-111
11. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Wujud zat terbagi menjadi tiga yaitu, padat, cair dan gas. Pada saat tertentu
umumnya zat hanya berada dalam satu wujud saja, tetapi zat dapat berubah dari
wujud yang satu kewujud yang lain. Wujud yang pertama adalah benda padat, setiap
benda yang berwujud padat bentuknya selalu tetap. Kemudian benda cair mengikuti
mengikuti bentuk wadahnya, sifat benda cair yang lain ialah selalu memiliki
permukaan datar dan sifat air yang selanjutnya, yaitu bergerak kesegala arah dari
tempat yang tinggi ketempat yang rendah. Yang terakhir wujud benda gas, udara dan
asap merupakan benda yang tergolong bentuk gas. Berbeda dengan benda padat dan
cair, gas sulit diamati, hanya gas-gas tertentu yang dapat dilihat, misalnya asap
kenalpot kendaraan. Hati-hati jangan sampai kamu menghisapnya karena gas itu
mengandung zat berbahaya. Udara merupakan gas yang tidak dapat dilihat, akan
tetapi kita dapat merasakan keberadaanya.
B. Kritik dan Saran
Dalam pembelajaran fisika dan kimia seharusnya guru harus lebih menarik
perhatian siswa aras sisswa lebih bersemangat mempelajari mata pelajaran tersebut.
Dan juga guru mampu dalam mengelola pembelajaran, strategi serta metode yang
tepat sehingga dapat mewujudkan suatu pembelajaran yang baik sehingga dapat pula
membangkitkan semangat belajar perserta didik.
Sekolah juga perlu menciptakan metode pembelajaran yang bervariasi
sehingga dapat mengaktifkan perserta didik. Dan dalam menerapkan suatu model atau
strategi pembelajaran, guru perlu memperhatikan kegiatan murid dan pengelolaan
waktu dan pelaksanaan pembelajaran sehingga apa yang disampaikan benar-benar
dimengerti oleh semua perserta didik dengan baik.
12. DAFTAR PUSTAKA
Any Winarsih, Dkk, 2008, IPA Terpadu untuk SMP/MTS Kelas VII, Jakarta: Pusat
perbukuaan Departemen Pendidikan Nasional.
Budi Wahyono, 2008, Ilmu Pengetahuan Alam 4, Jakarta: Pusat Pembukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
Dahar Ratna, 1996, Teori-teori Belajar, Jakarta: Erlangga.
Duxes Herbert, 1996, Kompedium Didadtik fisika. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Petrucci Ralph, 1985, Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern. Jakarta: Erlangga.
Zulfian, 2009, Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam.