Puskesmas Air Tawar melakukan penelitian tentang upaya meningkatkan status gizi balita stunting melalui pemberian penyuluhan menu makanan seimbang. Hasilnya menunjukkan bahwa 77% balita mengalami peningkatan tinggi badan setelah penyuluhan, dan rata-rata tinggi badan meningkat secara bermakna. Hal ini menunjukkan pengaruh positif penyuluhan gizi terhadap peningkatan status gizi balita.
3. Upaya untuk meningkatkan status gizi balita salah satunya adalah dengan
memaksimalkan promosi kesehatan dengan memberikan komunikasi,
informasi, edukasi, (kie) dan konseling gizi serta memberdayakan keluarga agar
sadar gizi dan menumbuhkan pola hidup sehat.
Dalam suatu penelitian didapatkan oleh viona tahun 2006 pendidikan
gizi dapat meningkatkan pemahaman dalam memilih makanan yang sehat dan
bergizi berdasakan
8. Definisi gizi
Zat gizi dari makanan merupakan sumber utama untuk memenuhi
kebutuhan anak tumbuh kembang optimal sehingga dapat mencapai
kesehatan yang paripurna , yaitu sehat fisik, sehat mental, dan sehat
sosial
11. Gizi Seimbang Anak Usia Dini
0-6 bulan asi
eksklusif >6 bulan +
MAKANAN LAIN
>1 tahun butuh
zat gizi tinggi
dan gizi
seimbang
12. Makanan Anak Usia Dini
Makanan
untuk usia 6-
12 bulan
Usia 6 bulan
ASI (MP-ASI)
Usia 7 bulan
bubur tim saring
dengan campuran
sayuran dan protein
hewani-nabati
Usia 8 bulan
tim cincang untuk
membantu
merangsang
pertumbuhan gigi
Usia 9 bulan.
Secara bertahap
mulai dikenalkan
makanan yang lebih
kental dan berikan
makanan selingan 1
kali sehari.
Usia 10 bulan.
Kepadatan makanan
ditingkatkan
mendekati makanan
keluarga, mulai dari
tim lunak sampai
akhirnya nasi pada
usia 12 bulan
Makanan anak usia 1-5 tahun
Pada usia ini anak sudah harus
makan seperti pola makan
keluarga, yaitu: sarapan, makan
siang, makan malam dan 2 kali
selingan. Porsi makan pada usia ini
setengah dari porsi orang dewasa
13. Kebutuhan Gizi dan Anjuran Pembagian Makan
Sehari Usia 6-8 bulan: 650 kalori
Bahan
makanan atau
penukar
Jml
porsi
(p) Pagi
Selingan
pagi Siang
Selingan
sore
Sore
Nasi ½ ¼ ¼
Daging
Tempe
Sayur
Buah 1 ½ ½
Susu ½ ½
Minyak
ASI Sekehendak
Taburia 1 sachet sehari
Total sehari 650 84 97 28
14. Contoh hidangan
Waktu Hidangan Bhn makanan Berat (g) Porsi (p) Energi
(kalori)
Pagi Bubur
susu
Tepung beras 12 ¼ 117
Susu bubuk 10 2/5
Jam 10 Buah jeruk Jeruk manis 25 ½ 52
pepaya Pepaya 60 ½
15. Usia 9-11 bulan: 900 kalori
Bahan makanan
atau penukar
Jml porsi (p) Pagi Selingan pagi Siang Selingan sore Sore
Nasi 1 ¼ ¼
Daging ½
Tempe ½
Sayur ½
Buah 1 ½ ½ ½
Susu ½ ½
Minyak ½
ASI sekehendak
Taburia 1 sachet sehari
Total sehari 900 122 36 123 25 143
16. Usia 12 bulan: 1100 kalori
Bahan makanan
atau penukar
Jml porsi
(p)
Pagi Selingan
pagi
Siang Selingan
sore
Sore
Nasi 2 ½ ½ 1 ½
Daging 1 ¼ ½ ¼
Tempe 1 ¼ ½ ¼
Sayur 1 ¼ ½ ¼
Buah 2 1 1
Susu ½ ½
Minyak 1 ½ ½ ½ ½
ASI sekehendak
Taburia 1 sachet sehari
17. Usia 1-2 tahun: 1300 kal
Bahan makanan
atau penukar
Jml porsi (p) Pagi Selingan pagi Siang Selingan sore Sore
Nasi 2 ¼ 7/10 ¼ 7/10 6/10
Daging 1 ¼ ¼ ¼ ½ ¼
Tempe 1 ½ ½ ½ ½
Sayur 1 ½ ¼ ¼ ½ ½
Buah 2 ½ 1 ½
Susu
Minyak 1 ½ ¼ ¼
ASI Sekehendak
Taburia 1 sachet sehari
Total sehari 1300 221 149 261 87 235
18. Usia 3-5 tahun: 1400 kal
Bahan makanan
atau penukar
Jml porsi
(p)
Pagi Selingan
pagi
Siang Selingan
sore
Sore
Nasi 3 1 1 1
Sayur 2 ¾ ¾ ½
Buah 2 ½ ½ 2
Tempe 2 1 1
Daging 3 1 1 1
Minyak 2 ½ ¾ ¾
Gula 2 1 1
Susu 1 1
Total sehari 1400 293,75 75 381,25 275 375
21. LAPORAN KEGIATAN
1. METODE : Quasi Experiment
2. Desain Penelitian : one group pre and posttest design
uji statistik : repeated measured anova.
3. Subjek Penelitian
- Populasi Penelitian : semua balita stunting yang berada di wilayah
kerja Puskesmas Air Tawar
-Ukuran Sampel :
multistage random sampling
22. metode sampling :
𝒏 = [
𝒁𝜶𝟐𝑿𝑷𝑿𝑸
𝒅𝟐 ]
Keterangan :
n = Jumlah Sampel
P = Proporsi
Q = 1-P
d = Tingkat ketepatan absolut yang dikehendaki (ditetapkan)
α = Tingkat kemaknaan (ditetapkan)
Metode Pengumpulan Sampel
Metode pengumpulan sampel diperoleh melalui data primer dan sekunder yang diperoleh dari
laporan puskesmas mengenai jumlah penduduk dan jumlah balita stunting di wilayah kerja
Puskesmas Air Tawar Padang.
23. Penyajian Data
Data yang telah terkumpul akan di tabulasi dan ditampilkan
dalam bentuk tabel, diagram dan penjelasan naratif.
Variabel Penelitian
Pada penelitian ini, yang menjadi variable penelitian adalah balita
stunting yang tercatat pada periode 2018 hingga Juni 2019.
24. Definisi operasional
Stunting
Definisi : Gabungan dari kategori status giz sangat pendek dan pendek. Sangat pendek jika
Z-Score <3SD, dan pendek jika Z-Score -3SD- 2SD (Kemenkes)
Alat Ukur : Antropometri
Cara Ukur : Dengan menggunakan WHO-Antropometri TB/U dengan memperhatikan umur,
tanggal survey dan jenis kelamin
Hasil Ukur : Jumlah stunting
Skala Ukur : Numerik
Kenaikan Tinggi badan
Definisi : Naiknya kurva TB/U pada skala antropometri WHO Z-Score setelah 1 bulan penelitian
Alat Ukur : Antropometri
Cara Ukur : Dengan menggunakan WHO-Antropometri TB/U dengan memperhatikan umur,
tanggal survey dan jenis kelamin
Hasil Ukur : Jumlah anak yang mengalami peningkatan tinggi badan
Skala Ukur : Numerik
25. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini terdiri dari tiga tahap yaitu persiapan penelitian,
pengambilan data penelitian, dan pelaporan hasil penelitian.
Persiapan penelitian diawali dengan penentuan tema dan judul penelitian
dengan berdiskusi dengan pihak Puskesmas Air Tawar Padang dan dimulai
pengambilan data sekunder dari data laporan tahunan dan register Balita
Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Air Tawar. Hasil yang diperoleh kemudian
direkap dan disusun dalam penyusunan laporan penelitian.
Tempat dan Waktu
Pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2019. Pengambilan data
dilakukan di Puskesmas Air Tawar Kota Padang Provinsi Sumatera Barat.
26. Geografis
Puskesmas Air Tawar mempunyai wilayah kerja kurang lebih 3,28 km2 dengan
akses jalan yang dapat dilalui oleh kendaraan roda dua dan roda empat, yang
terdiri dari tiga (3) kelurahan:
a)Kelurahan Air Tawar Barat
b)Kelurahan Air Tawar Timur
c)Kelurahan Ulak Karang Utara
Puskesmas Air Tawar berbatasan dengan :
a)Sebelah utara berbatasan dengan kecamatan Koto Tangah
b)Sebelah selatan berbatasan dengan wilayah kerja puskesmas Ulak Karang
c)Sebelah timur berbatasan dengan kecamatan Nanggalo
d)Sebelah barat berbatasan dengan samudra Indonesia
27. PETA WILAYAH KERJA
PUSKESMAS AIR TAWAR
Demografi
Wilayah Puskesmas Air Tawar
dengan jumlah penduduk sekitar
31.182 jiwa dengan jumlah laki laki
sebanyak 15.597 jiwa dan
perempuan sebanyak 15.585
jiwa.Puskesmas Air Tawar terdiri dari
23 RW dan 95 RT serta mempunyai 3
LMPK .
28. Visi Puskesmas
Masyarakat Air Tawar Yang Peduli Sehat,
Mandiri, Berkualitas, dan Berkeadilan.
Misi Puskesmas
Misi Puskesmas Air Tawar :
a.Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
melalui pemberdayaan masyarakat, termasuk
swasta dan masyarakat madani.
b.Melindungi kesehatan masyarakat dengan
menjamin tersedianya upaya kesehatan yang
paripurna, merata, bermutu dan berkeadilan.
c.Menjamin ketersediaan dan pemerataan
sumberdaya kesehatan yang berkualitas.
d.Menciptakan tata kelola pemerintahan yang
baik, bersih dan melayani.
Strategi Puskesmas
a.Peninjauan kembali peran dan fungsi
lintas sektor dalam pemberdayaan
masyarakat
b.Penerapan SOP dalam setiap kegiatan
di Puskesmas
c.Pengembangan kualitas SDM di
Puskesmas.
d.Kelengkapan kebijakan kebijakan dalam
administrasi Puskesmas
29. Tujuan Puskesmas
meningkatnya kesadaran, kemauan
dan kemampuan hidup sehat bagi
masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
Air Tawar sehingga tercipta lingkungan
sehat .
Struktur Organisasi
sebagai wadah penanggung jawab
dari pelaksanaan masing-masing
program.
Fungsi Puskesmas
1.Sebagai Pusat penggerak
pembangunan berwawasan
kesehatan.
2.Sebagai pusat
pemberdayaan masyarakat
3.Sebagai Pusat Pelayanan
Kesehatan Strata Pertama,
yang memberikan pelayanan
kesehatan secara
menyeluruh, terpadu dan
seimbang
31. Karakteristik Balita
Jenis Kelamin f %
Laki-Laki 48 60
Perempuan 32 40
Jumlah 80 100
>
pada anak-anak belum terlihat adanya perbedaan
kecepatan dan pencapaian pertumbuhan pada
laki-laki dan perempuan
Hubungan tidak
bermakna
32. Pengaruh Pemberian Penyuluhan Menu Makanan
Seimbang terhadap Peningkatan Tinggi Badan
Balita Stunting
Status Peningkatan f %
Meningkat 77 96.3
Tidak meningkat 3 3.8
Jumlah 80 100.0
Perubahan Status Gizi (TB/U) Berdasarkan Umur Balita setelah
Penyuluhan
33. Tinggi Badan Mean SD Median p-value
Tinggi badan bulan ke-2 80.50 9.82 25
<0.01
Tinggi Badan bulan ke-6 116.1
7
146.95 88.5
Pengaruh Pemberian Penyuluhan Menu Makanan
Seimbang terhadap Peningkatan Tinggi Badan
Balita Stunting
Rata-Rata Nilai Tinggi Badan Balita Sebelum
dan sesudah Peyuluhan
34. Hasil sesuai dengan Ma’atussalehah dalam penlitiannya yang menyampaikan
bahwa terdapat 4 penelitian lain yang memberikan hasil yang serupa yaitu :
Pengaruh Pemberian Penyuluhan Menu Makanan
Seimbang terhadap Peningkatan Tinggi Badan
Balita Stunting
Terdapat pengaruh penyuluhan gizi terhadap tindakan ibu
dalam penyediaan menu seimbang untuk balita sehingga terjadi
perubahan status gizi balita setelah dilakukan penyuluhan
Penyuluhan gizi merupakan salah satu
unsur penting dalam meningkatkan status
gizi masyarakat untuk jangka panjang.
35. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
• Jenis kelamin laki-laki lebih banyak
dari pada perempuan pada belita
stunting wilayah kerja Puskesmas
Air Tawar
• Terdapat pengaruh yang bermakna
pada pemberian penyuluhan menu
makanan seimbang terhadap
peningkatan tinggi badan balita
stunting wilayah kerja Puskesmas
Air Tawar Padang
Saran
• Terdapat banyak faktor resiko lain
mengenai stunting selain faktor
asupan nutrisi yang kurang seperti,
sosio ekonomi orang tua,
lingkungan tempat tinggal, tingkat
pendidikan orang tua, faktor
prenatal, imunisasi, ASI ekslusif dll.
Sehingga diperlukan penelitian
lebih lanjut mengenai hubungan
stunting dengan faktor lainnya agar
penatalksaan komprehensif.