SlideShare a Scribd company logo
1 of 80
PEMELIHARAAN
SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN
MODUL TRAINING
K3 PENANGGULANGAN KEBAKARAN
TINGKAT C
LEARNING OUTCOME
Peserta mampu:
1. Menjelaskan fungsi alat proteksi pemadaman bahaya
kebakaran.
2. Menjelaskan sistem pengendalian alat proteksi
pemadam kebakaran.
POKOK BAHASAN
1. Jenis alat proteksi pemadam kebakaran dan fungsinya.
2. Sistem pengendalian alat proteksi pemadam kebakaran.
1. Kompetensi
Dapat melakukan tugas pemeliharaan
peralatan/instalasi proteksi kebakaran
2. Ruang lingkup
- Alat pemadam api ringan
- Instalasi Alarm
- Instalasi Hydrant
- Instalasi Sprinkler
- Instalasi pemadam terpadu
TUJUAN PEMBELAJARAN
Berlaku s/d : 6 Agust 2005
No : /PNKK/08.02
Nama :
Tempat & tgl lahir :
Instansi/Perh. :
Alamat :
Jakarta, 6 Agustus 2002
DIREKTUR PENGAWASAN NORMA
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Dr. Zulmiar Yanri, Ph.D
NIP. 130365584
DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI
KARTU LISENSI KOMPETENSI K3
PENANGGULANGAN KEBAKARAN
KOMPETENSI
REGU PENANGGULANGAN KEBAKARAN
SESUAI KEPMENAKER No. : KEP. 186/MEN/1999
1. Patroli pemeriksaan seluruh lingkungan
tempat kerja.
2. Memeriksa dan memelihara sarana
proteksi kebakaran.
3. Siaga melakukan pemadaman
kebakaran dan penyelamatan jiwa.
PIKET REGU
PENANGGULANGAN KEBAKARAN
1. Tugas harian :
Memeriksa seluruh lingkungan tempat kerja.
2. Tugas pereodik :
Memeriksa dan memelihara sarana proteksi kebakaran.
3. Setiap saat :
Siaga melakukan pemadaman kebakaran dan penyelamatan jiwa.
1. FIRE ALARM
1.1Periksa control panel
- Indikator Suplai daya listrik, Harus stand by ON
- Apakah ada indikasi lain (Fault / Fire / Silence)
INSPEKSI HARIAN
(SETIAP PENGGANTIAN SHIFT)
1.2 Lakukan test semua fasilitas indikator.
Apabila terdapat kelainan harus segera dilaporkan dan
segera dilakukan langkah-langkah sebagaimana mestinya
1.3 Periksa Buku harian ,
Apakah ada catatan dalam buku harian.
1.4 Catat kondisi status sistem deteksi dan alarm dalam
buku harian
2. FIRE SAFETY PATROL
2.1 Periksa seluruh area gedung/pabrik
- Keadaan yang dapat menimbuIkan bahaya;
- Kelengkapan sarana K3
2.2 Pemeriksaan ijin kerja harian .
Apabila terdapat kelainan harus segera dilaporkan dan segera
dilakukan langkah-langkah sebagaimana mestinya
INSPEKSI HARIAN
3.3 Tindakan koreksi ,
- Peringatan
- Sangsi.
4.4 Catat dan laporkan
3. Rumah pompa
- Apakah pintu dapat dibuka dengan mudah
- Apakah dalam keadaan baik dan lengkap.
1. Manometer menunjukan tekanan pada batas
normal.
2. Periksa priming tank
- Priming tank air penuh / cukup
- plumbing untuk pengisi priming tank normal.
INSPEKSI HARIAN
3. Solar penuh.
4. Periksa panel listrik. Lihat lampu-lampu indickator
apakah menyala, jika putus diganti
5. Selector pada posisi Auto
6. Air reservoir , apabila kurang harus segera diisi.
7. Catat dalam buku harian, apabila ada kelainan
segera laporkan ke atasan.
8. Tutup kembali rumah pompa.
4. Periksa semua valve instalasi
pemadam
4.1 Pemeriksa valve di main line (keadaan harus terbuka dan
diikat rantai serta digembok)
4.2 Periksa semua valve lainnya (masing-masing harus
memiliki tanda (NO / NC) harus dalam keadaan yang
semestinya dan tergembok.
4.3 Catat kelainan dalam buku harian
INSPEKSI HARIAN
5. Periksa fire hydrant box.
5.1 Buka fire box, periksa adaptor, fire hose, nozle apakah
lengkap dan baik
Pillar hydrant harus bebas dari rintangan.
Catat kelainan di buku harian.
6. Periksa sarana evakuasi
6.1 Pastikan tidak dikunci.
6.2 Singkirkan apabila ada rintangan.
INSPEKSI HARIAN
7. Periksa hal-hal yang berbahaya
seperti :
71. Genangan solar atau bensin, Lakukan pengeringan.
72. Tumpukan kayu, majun dan lain-lain Lakukan pembuangan
dan pembersihan
73. Sambungan-sambungan listrik yang tidak sempurna
Lakukan perbaikan-perbaikan
8.Peraturan “ Dilarang Merokok ”
8.1. Apakah sudah dipatuhi.
8.2. Apabila ada yang tidak mematuhi segera
diperingatkan.
INSPEKSI HARIAN
9.Hal-hal yang mencurigakan
9.1. Apakah ada disekitar rumah pompa dan alat-alat
pemadam kebakaran lainnya yang ada dilapangan.
9.2. Lakukan tindakan seperlunya.
10. Serah terima penggantian tugas
piket.
Laporan Piket
Tanggal Temuan Tindakan/ Saran Keterangan
Di mana ?
Sumber bahaya yang
ditemukan ?
Kelengkapan apa yang
kurang?
Tindakan
langsung
Rekomendasi
Catatan penting
WATER
HALON
POWDER
FOAM
o Merancang
o Daftar
o Memilih
o Pembelian
o Instalasi
o Menyetujui o Memeriksa
o Isi Ulang
o Mempertahankan
o Pengujian
o Operasi
Bagian I
Alat pemadam api ringan
B C
A
D
Material mudah terbakar (padat)
Mudah terbakar
Liquid / gas
Peralatan listrik
Logam
B C
A
Multi fungsi
ABC
Klasifikasi KEBAKARAN
Ref : Permenaker -04/80
API
Udara
Heat
Bahan bakar
Cooling
Smothering
Starving
Dilution
PERINSIP PEMADAMAN
Klas A
Klas B
Klas C
Klas D
Jenis kebakaran
Bahan spt (kayu, kertas, kain dsb.
Bahan cair
Bahan gas
Panel listrik,
Kalium, litium, magnesium
Bahan berharga
Jenis media pemadam
Tipe basah Tipe kering
Air Busa Powder
Clean
Agent
VVV V VV V*)
XX XX VV**) VVV
XXX VVV VV V*)
X X VV V *)
XXX XXX VV VVV
XXX XXX Khusus XXX
Keterangan :
VVV : Sangat efektif X : Tidak tepat
VV : Dapat digunakan XX : Merusak
V : Kurang tepat / tidak dianjurkan XXX : Berbahaya
*) : Tidak efisien **) : Kotor / korosif
JENIS MEDIA PEMADAM KEBAKARAN
DAN APLIKASINYA
STANDAR UJI
A : Tumpukan kayu dengan volume
tertentu dibakar 10 menit.
B : Premium dengan jumlah dan luas
tertentu dibakar 3 menit.
C : Sasaran bertegangan 10.000 Volt.
D : Tidak dilakukan pengujian.
Fire Rating
STANDAR UJI Rating B
STANDAR UJI
STANDAR UJI Rating A
Penempatan APAR
Ref : NFPA
Klasifikasi hunian
Ringan Sedang Berat
Rating
Jarak
ft
Luas
sq ft
Luas
sq.ft
Luas
sq.ft
1A
2A
3A
4A
6A
10A
20A
40A
75
75
75
75
75
75
75
75
3000
6000
11250
11250
11250
11250
11250
11250
X
3000
4500
6000
9000
11250
11250
11250
X
X
3000
4500
6000
9000
11250
11250
TANDA PEMASANGAN
Ref. : Peraturan Menteri Tenaga Kerja
No. Per 04/Men/1980
Jenis Refilling
Halogen 5 th 5 th
Testing
Water 5 th 5 th
Mechanical Foam 3 th 5 th
Dry powder 5 th 5 th
Chemical Foam 2 th 5 th
CO2 10 th 10-5-5 th
Refilling & Testing
HYDROSTATIC TEST
Expansion
> 20 kg/cm2
1.5 WP
> 4.13 WP
Pressure
Untuk jenis Unfire vessel pressure menurut ASME Code Section 8
untuk front berbentuk cekung terhadap tekanan
Untuk front berbentuk ellisoida tanpa celah
P . D .K
t =
2 f .  - 0,2 P
Untuk front berbentuk torispherical tanpa celah
P . R .M
t =
2 f .  - 0,2 P
Untuk front berbentuk hemispherical tanpa celah
P . R
t =
2 f .  - 0,2 P
Rumus perhitungan
ketebalanfront
Keterangan :
t : Tebal pelat minimum (mm)
P : Tekanan yang diperhitungkan (Mpa)
D : Diameter dalam (mm)
f : Tegangan tarik maksimum yang diizinkan (Mpa)
 : Faktor efisiensi sambungan
K : Faktor bentuk ellip
M : Faktor bentuk ellip curam
R : Jari-jari lengkungan ellip
r : Jari-jari lekukan
STORED
PRESSURE
10-15 kg/cm2
( N2 ) CARTRIDGE
CO
2
Dry Chemical Powder
POWDER
Tipe Konstruksi
Dry Chemical Powder
Prinsip :
Nyala api diselimuti
kabut (serbuk kimia) secara fisik
memutuskan oksigen
Reaksi indotermal
B
STORED
PRESSURE
( N2 )
B
A
Mechanical
Foam
FOAM
Chemical Foam
(A) + (B)
Foam
Liquid
JENIS BUSA/FOAM
FOAM
JENIS BUSA/FOAM
STORED
PRESSURE
( N2 )
HALON
Cairan Kimia
(Halogeneted Hydrocarbon)
PEMELIHARAAN APAR
Ref. : Peraturan Menteri Tenaga Kerja
No. Per -04/Men/1980
Uraian
Pemeriksaan
1 th.
6 bl.
Chek : Penempatan, .
Chek : keadaan fisik cacat/karat .
Chek : Keadaan tekanan .
Chek : keadaan media .
Chek : tanggal pengisian ulang .
Chek : kelengkapan .
Chek : label .
1 bl.
No Reg. Lokasi Tgl Refill Tgl Test Hasil pemeriksaan
RECORDING
Bell
Bell
BAGIAN II
FIRE DETECTION & ALARM
TUJUAN
PEMASANGAN INSTALASI ALARM
KEBAKARAN OTOMATIK BERTUJUAN
AGAR KEBAKARAN DAPAT TERDETEKSI SEAWAL MUNGKIN,
SEHINGGA TINDAKAN YANG DIPERLUKAN DAPAT SEGERA
DILAKUKAN.
+
PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA RI
NO. PER-02/MEN/1983
TENTANG
INSTALASI ALARM KEBAKARAN OTOMATIK
Ruang lingkup
- Perencanaan
- Pemasangan,
- Pemeriksaan
- Pengujian
- Pemeliharaan
DASAR HUKUM
Detektor
MCFA
Signal
alarm
FIRE FOULT
NORMAL
+
Detektor
MCFA
Signal
alarm
FIRE FAULT
NORMAL
+
Ref : Permenaker 02/83
INSTALASI ALARM
KEBAKARAN OTOMATIK
AUDIBLE ALARM
MCFA
VISIBLE ALARM
DETEKTOR
ANN
INPUT
OUTPUT
Panas
Asap
Nyala
HYDRANT
+
Panas
Asap
Nyala
•ULTRA VIOLET
•INFRA RED
•FIXED TEMPERATURE
•RATE OF RISE
•IONIZATION
•OPTIC
•Push bottom
•Full down
•break glass
Manual
Jenis dan Tipe Detektor
Panas 40 titik
Asap 20 titik
Nyala 20 titik
•ZONE 1
•ZONE 2
•ZONE 3
EOL
EOL
EOL
Luas tiap zone deteksi
- ruang tanpa sekat mak. 2000 m2
- terdapat sekat mak. 1000 m2
Zona Detection
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Merk :
Model :
Instalatir :
Pengesahan No :
Tgl :
1. MCFA
2. Mimic Panel
3. Anounciator Panel
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
INTERCONECTION
FIRE ALARM SYSTEM
MCFA
DETEKTOR
KEBAKARAN
LIFT
Off
POMPA
HYDRANT
supply daya
AC
Off
PRESS FAN
On
SPRINKLER
(FS)
CONTROL FIRE
INDIKATOR
DISCHART
CONTROL
PANEL
BUZER
ALARM
HEAT
SMOKE
VALVE
INSTALASI PEMADAM KEBAKARAN
AUTOMATIC TOTAL FLOODING SYSTEM
Media pemadam Halon
(F, Cl, Br)
!!!!!!!!!!!!
Mengandung potensi bahaya
keracunan
HARUS MEMILIKI IJIN K3
SISTEM PENDETEKSIAN
1 2
1
1
2
2
ZONE 1
ZONE 2
HALON ( HALOGENETED HYDRO CARBON)
HALOGEN (Fluoro, Cloro,Broomo,Iodine)
Atom H dari Hydro Carbon disubtitusi dengan halogen F,Cl,Br,I
C
H
H
H
H
NOMOR
C F Cl Br
HALON 1 2 1 1 C F2 Cl Br
HALON 1 3 0 1 C F3 Br
HALON 1 0 4 C Cl4
C
H
H
H
F
H
C
l
B
r
F
C
H
H
H
H
F
F
F
B
r
C
H
H
H
H
Cl
Cl
Cl
Cl
FC-3-1-10 Perfluorobutane C4F10
HBFC-22B-1 Bromodifluoromethane CHF2Br
HCFC Blend A Dichlorotrifluoroethane HCFC-123 (4. 75 %) CHCl2CF2
Chlorodifluoromethane HCFC-22 (82%) CHClF2
Chlorotetrafluoroethane HCFC-124 ( 9. 5%) CHClFCF3
Isopropenyl-1-methylcyclohexene 3. 75 %)
HCFC-124 Chlorotetrafluoroethane CHClFCF3
HFC-125 Pentafluoroethane CHF2CF3
HFC-227 ea Heptafluoropropane CF3CHFCF3
HFC-23 Triflouromethane CHF3
IG-541 Nitrogen (52%) N2
Argon (40%) Ar
Carbondioxide (8%) CO2
MEDIA PEMADAM CLEAN AGENT
(Dikutip dari NFPA 2001)
Toxicity Information
(Dikutip dari NFPA 2001)
Clean agent LC 50 NOAEL LOAEL
FC-3-1-10
HBFC-22B-1
HCFC Blend A
HCFC-124
HFC-125
HFC-227 ea
HFC-23
IG-541
Halon 1301
> 80.0 %
10.8 %
64.0 %
23-29 %
>70.0 %
>80.0 %
> 65.0 %
N/A
>80.0 %
40.0 %
2.0 %
10.0 %
1.0 %
7.5 %
9.0 %
50 0 %
43.0 %
5.0 %
> 40.0 %
3.9 %
> 10.0 %
2.5 %
10.0 %
10.5 %
> 50 0 %
7.5 %
5.0 %
LC 50 : Concentration lethal 50 % tikus percobaan mati dalam 4 jam
NOAEL : No Observable Adverse Effect Level
LOAEL : Lowest Observable Adverse Effect Level
INVESTIGATOR
Media NRL 3M NMER Iferval GLCC Ansul
FC-3-1-10 5.2 5.9 5.0 5.5 - -
HFC 124 - - - 6.4 - -
HFC 227ea 6.6 - 6.3 5.8 5.9 -
HBFC 22B 14.1 - 4.4 3.9 3.9 -
HFC 23 12 - 12.6 12 12.7 -
HFC-125 9 - 9.4 8.1 - -
IG 541 - - - - - 29.1
Halon 1301 3.1 3.9 2.9 3 3.5 -
Keterangan
NRL:Naval Research laboratory
NMERI:New mexico engineering research institute
GLCC: great lakes chemical coMpany
DATA HASIL UJI COBA TERHADAP HEPTANE FLAME
TOTAL FLOODING QUANTITY (W/V: lb/cu ft)
(Dikutip dari NFPA 2001)
DATA HASIL UJI COBA
INERTING CONCENTRATION (V/V: %)
(Dikutp dari NFPA 2001)
Media
VOLUME % INERTING
I- BUTANE METHANE PROPANE
FC-3-1-10
HFC 124
HFC 227ea
HBFC 22B1
HFC 23
HFC-125
IG 541
Halon 1301
6.7
-
11.3
-
-
-
-
6.7
-
-
-
20.2
14.7
43.0
-
10.3
-
-
11.3
20.2
15.7
49.0
7.7
Tanggal Catatan kejadian Tindakan Keterangan
Minggu,
18
AgT
2002
Jam
22,15
Fire Alarm
Zone 16 (Lt 4)
Siaga kebakaran
(Alarm palsu)
Telah di Riset
tetap sensing
Bell silence
Gangguan belum
ditemukan
Ttd
Ketua piket A
Serah terima
Senin, 19-08-2002
Ttd
Ketua piket B
Catatan Piket Harian
Panel indikator (stanby On)
Periksa status indikator
Membunyikan alarm
Test fungsi sistem pada panel
Periksa battery
Test fungsi sistem interconeksi
Test fungsi detektor (20%
HR
V
V
-
-
-
-
-
BL
-
-
-
-
V
-
-
TH
-
-
-
-
-
V
V
MG
-
-
V
V
-
-
-
Kebersihan panel
- - -
V
- V -
-
Test tombol manual
- V -
-
Test kondisi gangguan
Pemeliharaan, Pelaksanaan,
Pengujian FIRE Alarm
RESERVOAR
2 1/2 Inc
1 1/2 Inc
Out door
2 1/2 Inc
Bagian ke III
PEMELIHARAAN SISTEM
HYDRANT DAN
SPRINKLER
Komponen sistem Hydrant
- Sistem persediaan air (45 menit)
- Sistem Pompa
(Jockey, Utama & Cadangan)
- Jaringan pipa
- Kopling outlet / Pilar / Landing valve
- Selang dan nozzle
- Sistem kontrol tekanan & aliran
RESERVOAR
Seamiest
Connection
2 1/2 Inc
1 1/2 Inc
Out door
2 1/2 Inc
FIRE HYDRANT
Jaringan instalasi pipa air
untuk pemadam kebakaran
yang dipasang secara permanen
KLASIFIKASI HUNIAN
Tingkat resiko bahaya kebakaran
Resiko Ringan
Resiko Sedang
Resiko Berat
Luas 1000-2000 M2
2 titik hydrant, tambahan 1 titik
Tiap 1000M2
Luas 800-1600 M2
2 titik hydrant, tambahan 1 titik
Tiap 800M2
Luas 600-1200 M2
2 titik hydrant, tambahan 1 titik
Tiap 600M2
Standar tekanan pada
nozzle tertinggi & terjauh :
mak. (H1) = 7.0 kg/cm
2
min. (H3) = 4.5 kg/cm
2
Diuji dengan membuka
3 titik nozzle :
1. Nozzle terjauh
2. Nozzle pertengahan
3. Nozzle terdekat
Q = US GPM
1
2
3
KARAKTERISTIK TEKANAN
HYDRANT
Data input :
Klasifikasi hunian : Ringan
Sedang I, II, III,
Berat
Khusus
Variabel : Peruntukan bangunan
Jumlah dan sifat penghuni
Konstruksi bangunan
Flammability dan Quantity Material
(Fire loads)
Standard klasifikasi sistem : Ukuran kepala sprinkler Kepadatan
pancaran
KONSEP DESAIN
SPINKLER
High
zone
Medium
Zone
Low
zone
RESERVOAR
53o C
68o C
79o C
93o C
141o C
182o C
201o C
260o C
Klas hunian :
• Ringan : 10 mm - 3/8 in
• Sedang : 15 mm - ½ in
• Berat : 20 mm - 17/32 in
Kapasitas aliran
Q , gpm
Ukuran Kepala Sprinkler
Tekanan
Psi
Kepala Spinkler
3/8 in 1/2 in 17/32 in
10
15
20
25
35
50
75
100
9
11
13
14,5
17
20
25
28,5
18
22
25,5
28,5
34
40
49,5
57
25
32
36
40
47
56,5
69
80
Jumlah Kepala Springkler
Ukuran pipa
Jumlah kepala springkler
Ringan Sedang Berat
1
1 ¼
1 ½
2
2 ½
3
3 ½
4
5
6
8
2
3
5
10
20*
40*
65*
100
160
275
400
1
2
5
8
15
27
40
55
120
200*
2
3
5
10
30
60
100
275
Debit air yang dipancarkan oleh empat kepala sprinkler
dirancang mampu menyerap energi kalor (beban api)
yang ada dalam area yang dibatasi oleh empat kepala sprinkler
Q = A x V (l/men)
Kepadatan pancaran dibagian hidrolik tertinggi dan terjauh
KONSEP DESAIN
SPRINKLER
R
S 1/2 S
L
1/2
L
Q (liter/men)
A (m2)
= mm/men
R
Resiko Ringan
Resiko Sedang
Resiko Berat
2,25 mm/men
Luas mak. 84 m2
5 mm/men
I 72 m2
II 144 m2
III 360 m2
Kepadatan pancaran
7,5 - 12,5 mm/men
Luas mak. 260 m2
PERENCANAAN SPRINGKLER
1 HYDRANT
2 SPRINGKLER
3 LIFT
4 PRESSURIZED FAN
5 EMERGENCY
6 MDB
MDB
1
2
3
4
5
6. Spare
KARAKTERISTIK PENGAMAN
HUBUNG PENDEK, TERBUKA
BILA MERASAKAN 600% In
DALAM WAKTU 20 - 50 DETIK
KELENGKAPAN SIRKIT MOTOR
POMPA KEBAKARAN
BILA SUPLAI LISTRIK
TERPUTUS HARUS ADA
INDIKASI ALARM
TIDAK PERLU
PENGAMAN BEBAN LEBIH
KENDALI
• JENIS KABEL FRC
• DARI SISI IN COMING
• SEBELUM SAKELAR UTAMA
TESTING MINGGUAN
INTALASI PEMADAM KEBAKARAN
Pemeriksaan dan testing hidran sebagai berikut :
1. Periksa olie diesel >Tambah apabila perlu.
2. Periksa air accu diesel > Tambah apabila perlu.
3. Periksa solar di tangki > Buang endapan air dan tambah solar.
4. Periksa air primming tank > Tambah apabila perlu.
Bagian III
PEMELIHARAAN SISTEM HYDRANT
dan SPRINGKLER
5. Periksa semua valve
5.1. Primming valve terbuka
5.2. Cooling valve diesel terbuka
5.3. Venting valve dipompa terbuka
5.4. Supply valve untuk primming tank terbuka
5.5. Supply valve solar terbuka
5.6. Valve utama terbuka
5.7. Valve untuk jockey pump terbuka
5.8. Valve manometer terbuka
5.9. Valve bantalan angin terbuka
5.10. Test valve tertutup
5.11. Veting valve pada pipa isap tertutup
5.12. Drain Test valve tertutup.
6. Periksa auto start panel
6.1. Charging light ON
6.2. Ampere meter menunjukan 1 ampere
6.3. Volt meter menunjukan 15 volt
6.4. Selector switch diesel pada posisi Auto
6.5. Apabila ada kelainan segera laporkan
7. Periksa apakah ada udara dipipa isap
7.1. Buka venting Valve sampai semua udara keluar
7.2. Tutup Venting valve.
8. Test jockey pump
8.1. Amati pada pressuregauge
8.2. Buka test valve
8.3. Catat tekanan cut in (START).
8.4. Tutup test valve
8.5. Catat tekanan cut in (STOP)
8.6. Apakah (Start dan Stop), sesuai dengan yang
ditetapkan sebelumnya
8.7. Catat dibuku harian
8.8. Apabila ada kelainan segera laporkan pada atasan
9. Test electrikal motor
9.1. Buka test valve
9.2. Catat tekanan cut in.
9.3. Tutup test valve
9.4. Hidupkan motor selama 15 menit
9.5. Catat tekanan max. dinamometer
9.6. Matikan motor
9.7. Selector switch pada posisi stand by.
9.8. Catat pada buku harian.
9.9. Apabila ada kelainan segera laporkan pada atasan
10. Test Diesel Auto
10.1. Buka test valve
10.2. Catat tekanan cut in
10.3. Tutup test valve
10.4. Hidupkan diesel selama 15 menit
10.5. Catat tekanan max. dinamometer.
10.6. Matikan diesel
10.7. Selektor switch diesel ke posisis sand by.
10.8. Catat pada buku harian tekanan max.
dinamometer.
10.9. Apabila ada kelainan segera laporkan pada atasan.
11. Test Diesel manual
11.1. Selector switch diesel keposisi manual
11.2. Tekan tombol start diesel
11.3. Hidupkan diesel selama 5 menit
11.4. Matikan diesel
11.5. Selector switch diesel keposisi auto
11.6. Apabila ada kelainan segera laporkan pada atasan
Periksa olie cambox
Setel klep speling
Periksa atau setel fanbelt
kencangkan baut-baut silinderkop
Periksa accu
Berikan gemuk di fire pump bearing.
Ganti olie mesin dan filter olie
Ganti olie cambox
Bersihkan atau ganti filter solar
Lepaskan/periksa injector
Periksa setel klep speling
15
V
V
V
V
-
-
-
-
-
-
-
50
V
-
-
-
V
V
-
-
-
-
-
200
-
-
V
-
-
-
V
V
V
-
-
400
-
-
-
V
-
-
V
-
-
V
V
SETIAP BEKERJA ~ JAM >
PEMELIHARAAN POMPA DIESEL
1. Orang yang pertama kali mengetahui kebakaran, harus dilakukan
tindakan.
1.1. Bunyikan alarm atau tanda bahaya lainnya.
1.2. Padamkan api dengan alat pemadam api portable.
2. Petugas peran kebakaran pada lokasi kejadian segera mengambil
peran sesuai sekenario tugasnya, antara lain :
2.1. lapor kepada POSKO DARURAT,
2.2. melakukan pemadaman dan lokalisasi,
2.3. mengatur evakuasi dan pengamanan
2.4. mengecek setiap sudut ruangan
2.5. mengamankan TKP.
Bagian IV
PROSEDUR DARURAT KEBAKARAN
Apabila terjadi kebakaran :
3. Pejabat POSKO segera melakukan koordinasi kepada unit unit
terkait dalam fire emergency team mengerahkan Regu
penanggulangan kebakaran ke lokasi kejadian, melapor kepada PJU,
minta bantuan dinas pemadam kebakaran.
4. Regu pemadam kebakaran dibawah pimpinan atau komando
Pejabat POSKO setempat harus melakukan tindakan-tindakan
sebagai berikut:
4.1.Satu orang pergi kerumah pompa
4.2.Satu orang menelepon/memberitahukan dinas Pemadam
Kebakaran (DPK)
4.3.Anggota regu yang lain menyiapkan alat-alat:
 Fire hose, nozzle dan adaptor Foam
Portable foam generator
Pillar hydrant
4.4. Buka valve pillar hydrant dan arahkan semprotan air/foam
ke api.
4.5. Apabila diperlukan, buka valve foam connon dan arahkan
semprotan ke api.
4.6. Kepala regu terus melaporkan setiap perkembangannya .
5. Unsur POSKO terdiri dari :
Penanggung Jawab Umum, dan Penanggung Jawab K3, berkoordinasi
dalam pengambilan keputusan dalam langkah-langkah operasi
penggulangan kebakaran
Check dan Re-check.
5.1. Memastikan bahwa Dinas Pemadam Kebakaran (DPK) telah
diberitahukan.
5.2. Monitor ketempat kebakaran untuk mengatur dan mengawasi
cara memadamkan kebakaran.
5.3. Memerintahkan untuk menyingkirkan orang-orang yang tidak
langsung melakukan pemadaman.
6. Evakuasi total diputuskan dari POSKO apabila keadaan tidak
dapat dikuasai lagi,
6.1. General Bell
6.2. Petunjuk melalui Suond system
6.3. Setelah mendengar tanda bahaya semua penghuni
gedung/tempat kerja harus segera keluar meninggalkan
gedung melalui jalur evakuasi dan berkumpul ditempat
yang ditentukan.
6.4. Semua anggota unit penanggulangan kebakaran siap
menjalankan perintah selanjut.
7. Untuk menjaga kesehatan dan kesiagaan regu pemadam
kebakaran, latihan harus dilakukan sekali dalam seminggu.
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to Materi_sarana_proteksi_kebakaran_pptx.pptx

Sistem Pemadam Api dan Pengindera Api
Sistem Pemadam Api dan Pengindera ApiSistem Pemadam Api dan Pengindera Api
Sistem Pemadam Api dan Pengindera ApiIwanSukirman
 
1218 p2-spk-teknik pendingin dan tata udara
1218 p2-spk-teknik pendingin dan tata udara1218 p2-spk-teknik pendingin dan tata udara
1218 p2-spk-teknik pendingin dan tata udaraWinarto Winartoap
 
PPT tanggap darurat & pencegahan kebakaran 2.pptx
PPT tanggap darurat & pencegahan kebakaran 2.pptxPPT tanggap darurat & pencegahan kebakaran 2.pptx
PPT tanggap darurat & pencegahan kebakaran 2.pptxAdindaNadia2
 
rt_apar (1).ppt
rt_apar (1).pptrt_apar (1).ppt
rt_apar (1).pptYogi_EC
 
Day 3 MATERI PUBT 2017.ppt
Day 3 MATERI PUBT 2017.pptDay 3 MATERI PUBT 2017.ppt
Day 3 MATERI PUBT 2017.pptShinta376032
 
Latihan pemadam kebakaran di rumah sakit
Latihan pemadam kebakaran di rumah sakitLatihan pemadam kebakaran di rumah sakit
Latihan pemadam kebakaran di rumah sakitTotok Sutanto
 
teknik cara Pemadaman kebakaran tahap awal
teknik cara Pemadaman kebakaran tahap awalteknik cara Pemadaman kebakaran tahap awal
teknik cara Pemadaman kebakaran tahap awalAnggi762512
 
2303201912100045-Keselamtan_Kesehatan_Kerja-LH-di-KPP.ppt
2303201912100045-Keselamtan_Kesehatan_Kerja-LH-di-KPP.ppt2303201912100045-Keselamtan_Kesehatan_Kerja-LH-di-KPP.ppt
2303201912100045-Keselamtan_Kesehatan_Kerja-LH-di-KPP.pptssuserb71d4d
 
1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan
1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan
1289 p1-spk-teknik kendaraan ringanWinarto Winartoap
 
APAR.ppt
APAR.pptAPAR.ppt
APAR.pptrhamset
 
MATERI PENCEGAHAN KEBAKARAN OLEH BAGOES SOEHARIADJI.ppt
MATERI PENCEGAHAN KEBAKARAN OLEH BAGOES SOEHARIADJI.pptMATERI PENCEGAHAN KEBAKARAN OLEH BAGOES SOEHARIADJI.ppt
MATERI PENCEGAHAN KEBAKARAN OLEH BAGOES SOEHARIADJI.pptAGSI1
 
PERALATAN & HSE MANAGEMENT SYSTEM PENGOLAHAN MIGAS
PERALATAN & HSE MANAGEMENT SYSTEM PENGOLAHAN MIGASPERALATAN & HSE MANAGEMENT SYSTEM PENGOLAHAN MIGAS
PERALATAN & HSE MANAGEMENT SYSTEM PENGOLAHAN MIGASYOHANIS SAHABAT
 
225220932-EP-Electrostatic-Precipitator-Training-4.ppt
225220932-EP-Electrostatic-Precipitator-Training-4.ppt225220932-EP-Electrostatic-Precipitator-Training-4.ppt
225220932-EP-Electrostatic-Precipitator-Training-4.pptDedeMulyaman1
 
Service dan Maintenance AC Split - Troubleshooting Praktikum
Service dan Maintenance AC Split - Troubleshooting PraktikumService dan Maintenance AC Split - Troubleshooting Praktikum
Service dan Maintenance AC Split - Troubleshooting PraktikumSenia Firlania
 
LAPORAN MAGANG (PT HALEYORA POWER) tepen.pptx
LAPORAN MAGANG (PT HALEYORA POWER) tepen.pptxLAPORAN MAGANG (PT HALEYORA POWER) tepen.pptx
LAPORAN MAGANG (PT HALEYORA POWER) tepen.pptxraficamahera3
 
K3 UAP & BT_K3 K.pptx
K3 UAP & BT_K3 K.pptxK3 UAP & BT_K3 K.pptx
K3 UAP & BT_K3 K.pptxalam8313
 
Manajemen resiko Teknisi AC
Manajemen resiko Teknisi ACManajemen resiko Teknisi AC
Manajemen resiko Teknisi ACsaripuspitadewi
 

Similar to Materi_sarana_proteksi_kebakaran_pptx.pptx (20)

Sistem Pemadam Api dan Pengindera Api
Sistem Pemadam Api dan Pengindera ApiSistem Pemadam Api dan Pengindera Api
Sistem Pemadam Api dan Pengindera Api
 
1218 p2-spk-teknik pendingin dan tata udara
1218 p2-spk-teknik pendingin dan tata udara1218 p2-spk-teknik pendingin dan tata udara
1218 p2-spk-teknik pendingin dan tata udara
 
PPT tanggap darurat & pencegahan kebakaran 2.pptx
PPT tanggap darurat & pencegahan kebakaran 2.pptxPPT tanggap darurat & pencegahan kebakaran 2.pptx
PPT tanggap darurat & pencegahan kebakaran 2.pptx
 
rt_apar (1).ppt
rt_apar (1).pptrt_apar (1).ppt
rt_apar (1).ppt
 
Day 3 MATERI PUBT 2017.ppt
Day 3 MATERI PUBT 2017.pptDay 3 MATERI PUBT 2017.ppt
Day 3 MATERI PUBT 2017.ppt
 
Fire Fighting System at Ship
Fire Fighting System at ShipFire Fighting System at Ship
Fire Fighting System at Ship
 
Latihan pemadam kebakaran di rumah sakit
Latihan pemadam kebakaran di rumah sakitLatihan pemadam kebakaran di rumah sakit
Latihan pemadam kebakaran di rumah sakit
 
teknik cara Pemadaman kebakaran tahap awal
teknik cara Pemadaman kebakaran tahap awalteknik cara Pemadaman kebakaran tahap awal
teknik cara Pemadaman kebakaran tahap awal
 
2303201912100045-Keselamtan_Kesehatan_Kerja-LH-di-KPP.ppt
2303201912100045-Keselamtan_Kesehatan_Kerja-LH-di-KPP.ppt2303201912100045-Keselamtan_Kesehatan_Kerja-LH-di-KPP.ppt
2303201912100045-Keselamtan_Kesehatan_Kerja-LH-di-KPP.ppt
 
1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan
1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan
1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan
 
4. gas detektor
4. gas detektor4. gas detektor
4. gas detektor
 
4. gas detektor
4. gas detektor4. gas detektor
4. gas detektor
 
APAR.ppt
APAR.pptAPAR.ppt
APAR.ppt
 
MATERI PENCEGAHAN KEBAKARAN OLEH BAGOES SOEHARIADJI.ppt
MATERI PENCEGAHAN KEBAKARAN OLEH BAGOES SOEHARIADJI.pptMATERI PENCEGAHAN KEBAKARAN OLEH BAGOES SOEHARIADJI.ppt
MATERI PENCEGAHAN KEBAKARAN OLEH BAGOES SOEHARIADJI.ppt
 
PERALATAN & HSE MANAGEMENT SYSTEM PENGOLAHAN MIGAS
PERALATAN & HSE MANAGEMENT SYSTEM PENGOLAHAN MIGASPERALATAN & HSE MANAGEMENT SYSTEM PENGOLAHAN MIGAS
PERALATAN & HSE MANAGEMENT SYSTEM PENGOLAHAN MIGAS
 
225220932-EP-Electrostatic-Precipitator-Training-4.ppt
225220932-EP-Electrostatic-Precipitator-Training-4.ppt225220932-EP-Electrostatic-Precipitator-Training-4.ppt
225220932-EP-Electrostatic-Precipitator-Training-4.ppt
 
Service dan Maintenance AC Split - Troubleshooting Praktikum
Service dan Maintenance AC Split - Troubleshooting PraktikumService dan Maintenance AC Split - Troubleshooting Praktikum
Service dan Maintenance AC Split - Troubleshooting Praktikum
 
LAPORAN MAGANG (PT HALEYORA POWER) tepen.pptx
LAPORAN MAGANG (PT HALEYORA POWER) tepen.pptxLAPORAN MAGANG (PT HALEYORA POWER) tepen.pptx
LAPORAN MAGANG (PT HALEYORA POWER) tepen.pptx
 
K3 UAP & BT_K3 K.pptx
K3 UAP & BT_K3 K.pptxK3 UAP & BT_K3 K.pptx
K3 UAP & BT_K3 K.pptx
 
Manajemen resiko Teknisi AC
Manajemen resiko Teknisi ACManajemen resiko Teknisi AC
Manajemen resiko Teknisi AC
 

Recently uploaded

4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdfAnonymous6yIobha8QY
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfihsan386426
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxarifyudianto3
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppttaniaalda710
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfArvinThamsir1
 

Recently uploaded (9)

4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
 

Materi_sarana_proteksi_kebakaran_pptx.pptx

  • 1. PEMELIHARAAN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN MODUL TRAINING K3 PENANGGULANGAN KEBAKARAN TINGKAT C
  • 2. LEARNING OUTCOME Peserta mampu: 1. Menjelaskan fungsi alat proteksi pemadaman bahaya kebakaran. 2. Menjelaskan sistem pengendalian alat proteksi pemadam kebakaran.
  • 3. POKOK BAHASAN 1. Jenis alat proteksi pemadam kebakaran dan fungsinya. 2. Sistem pengendalian alat proteksi pemadam kebakaran.
  • 4. 1. Kompetensi Dapat melakukan tugas pemeliharaan peralatan/instalasi proteksi kebakaran 2. Ruang lingkup - Alat pemadam api ringan - Instalasi Alarm - Instalasi Hydrant - Instalasi Sprinkler - Instalasi pemadam terpadu TUJUAN PEMBELAJARAN
  • 5. Berlaku s/d : 6 Agust 2005 No : /PNKK/08.02 Nama : Tempat & tgl lahir : Instansi/Perh. : Alamat : Jakarta, 6 Agustus 2002 DIREKTUR PENGAWASAN NORMA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Dr. Zulmiar Yanri, Ph.D NIP. 130365584 DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI KARTU LISENSI KOMPETENSI K3 PENANGGULANGAN KEBAKARAN
  • 6. KOMPETENSI REGU PENANGGULANGAN KEBAKARAN SESUAI KEPMENAKER No. : KEP. 186/MEN/1999 1. Patroli pemeriksaan seluruh lingkungan tempat kerja. 2. Memeriksa dan memelihara sarana proteksi kebakaran. 3. Siaga melakukan pemadaman kebakaran dan penyelamatan jiwa.
  • 7. PIKET REGU PENANGGULANGAN KEBAKARAN 1. Tugas harian : Memeriksa seluruh lingkungan tempat kerja. 2. Tugas pereodik : Memeriksa dan memelihara sarana proteksi kebakaran. 3. Setiap saat : Siaga melakukan pemadaman kebakaran dan penyelamatan jiwa.
  • 8. 1. FIRE ALARM 1.1Periksa control panel - Indikator Suplai daya listrik, Harus stand by ON - Apakah ada indikasi lain (Fault / Fire / Silence) INSPEKSI HARIAN (SETIAP PENGGANTIAN SHIFT) 1.2 Lakukan test semua fasilitas indikator. Apabila terdapat kelainan harus segera dilaporkan dan segera dilakukan langkah-langkah sebagaimana mestinya 1.3 Periksa Buku harian , Apakah ada catatan dalam buku harian. 1.4 Catat kondisi status sistem deteksi dan alarm dalam buku harian
  • 9. 2. FIRE SAFETY PATROL 2.1 Periksa seluruh area gedung/pabrik - Keadaan yang dapat menimbuIkan bahaya; - Kelengkapan sarana K3 2.2 Pemeriksaan ijin kerja harian . Apabila terdapat kelainan harus segera dilaporkan dan segera dilakukan langkah-langkah sebagaimana mestinya INSPEKSI HARIAN 3.3 Tindakan koreksi , - Peringatan - Sangsi. 4.4 Catat dan laporkan
  • 10. 3. Rumah pompa - Apakah pintu dapat dibuka dengan mudah - Apakah dalam keadaan baik dan lengkap. 1. Manometer menunjukan tekanan pada batas normal. 2. Periksa priming tank - Priming tank air penuh / cukup - plumbing untuk pengisi priming tank normal. INSPEKSI HARIAN 3. Solar penuh. 4. Periksa panel listrik. Lihat lampu-lampu indickator apakah menyala, jika putus diganti 5. Selector pada posisi Auto 6. Air reservoir , apabila kurang harus segera diisi. 7. Catat dalam buku harian, apabila ada kelainan segera laporkan ke atasan. 8. Tutup kembali rumah pompa.
  • 11. 4. Periksa semua valve instalasi pemadam 4.1 Pemeriksa valve di main line (keadaan harus terbuka dan diikat rantai serta digembok) 4.2 Periksa semua valve lainnya (masing-masing harus memiliki tanda (NO / NC) harus dalam keadaan yang semestinya dan tergembok. 4.3 Catat kelainan dalam buku harian INSPEKSI HARIAN 5. Periksa fire hydrant box. 5.1 Buka fire box, periksa adaptor, fire hose, nozle apakah lengkap dan baik Pillar hydrant harus bebas dari rintangan. Catat kelainan di buku harian.
  • 12. 6. Periksa sarana evakuasi 6.1 Pastikan tidak dikunci. 6.2 Singkirkan apabila ada rintangan. INSPEKSI HARIAN 7. Periksa hal-hal yang berbahaya seperti : 71. Genangan solar atau bensin, Lakukan pengeringan. 72. Tumpukan kayu, majun dan lain-lain Lakukan pembuangan dan pembersihan 73. Sambungan-sambungan listrik yang tidak sempurna Lakukan perbaikan-perbaikan
  • 13. 8.Peraturan “ Dilarang Merokok ” 8.1. Apakah sudah dipatuhi. 8.2. Apabila ada yang tidak mematuhi segera diperingatkan. INSPEKSI HARIAN 9.Hal-hal yang mencurigakan 9.1. Apakah ada disekitar rumah pompa dan alat-alat pemadam kebakaran lainnya yang ada dilapangan. 9.2. Lakukan tindakan seperlunya. 10. Serah terima penggantian tugas piket.
  • 14. Laporan Piket Tanggal Temuan Tindakan/ Saran Keterangan Di mana ? Sumber bahaya yang ditemukan ? Kelengkapan apa yang kurang? Tindakan langsung Rekomendasi Catatan penting
  • 15. WATER HALON POWDER FOAM o Merancang o Daftar o Memilih o Pembelian o Instalasi o Menyetujui o Memeriksa o Isi Ulang o Mempertahankan o Pengujian o Operasi Bagian I Alat pemadam api ringan
  • 16. B C A D Material mudah terbakar (padat) Mudah terbakar Liquid / gas Peralatan listrik Logam B C A Multi fungsi ABC Klasifikasi KEBAKARAN Ref : Permenaker -04/80
  • 18. Klas A Klas B Klas C Klas D Jenis kebakaran Bahan spt (kayu, kertas, kain dsb. Bahan cair Bahan gas Panel listrik, Kalium, litium, magnesium Bahan berharga Jenis media pemadam Tipe basah Tipe kering Air Busa Powder Clean Agent VVV V VV V*) XX XX VV**) VVV XXX VVV VV V*) X X VV V *) XXX XXX VV VVV XXX XXX Khusus XXX Keterangan : VVV : Sangat efektif X : Tidak tepat VV : Dapat digunakan XX : Merusak V : Kurang tepat / tidak dianjurkan XXX : Berbahaya *) : Tidak efisien **) : Kotor / korosif JENIS MEDIA PEMADAM KEBAKARAN DAN APLIKASINYA
  • 19. STANDAR UJI A : Tumpukan kayu dengan volume tertentu dibakar 10 menit. B : Premium dengan jumlah dan luas tertentu dibakar 3 menit. C : Sasaran bertegangan 10.000 Volt. D : Tidak dilakukan pengujian. Fire Rating
  • 20. STANDAR UJI Rating B STANDAR UJI STANDAR UJI Rating A
  • 21. Penempatan APAR Ref : NFPA Klasifikasi hunian Ringan Sedang Berat Rating Jarak ft Luas sq ft Luas sq.ft Luas sq.ft 1A 2A 3A 4A 6A 10A 20A 40A 75 75 75 75 75 75 75 75 3000 6000 11250 11250 11250 11250 11250 11250 X 3000 4500 6000 9000 11250 11250 11250 X X 3000 4500 6000 9000 11250 11250
  • 23. Ref. : Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per 04/Men/1980 Jenis Refilling Halogen 5 th 5 th Testing Water 5 th 5 th Mechanical Foam 3 th 5 th Dry powder 5 th 5 th Chemical Foam 2 th 5 th CO2 10 th 10-5-5 th Refilling & Testing
  • 24. HYDROSTATIC TEST Expansion > 20 kg/cm2 1.5 WP > 4.13 WP Pressure
  • 25. Untuk jenis Unfire vessel pressure menurut ASME Code Section 8 untuk front berbentuk cekung terhadap tekanan Untuk front berbentuk ellisoida tanpa celah P . D .K t = 2 f .  - 0,2 P Untuk front berbentuk torispherical tanpa celah P . R .M t = 2 f .  - 0,2 P Untuk front berbentuk hemispherical tanpa celah P . R t = 2 f .  - 0,2 P Rumus perhitungan ketebalanfront
  • 26. Keterangan : t : Tebal pelat minimum (mm) P : Tekanan yang diperhitungkan (Mpa) D : Diameter dalam (mm) f : Tegangan tarik maksimum yang diizinkan (Mpa)  : Faktor efisiensi sambungan K : Faktor bentuk ellip M : Faktor bentuk ellip curam R : Jari-jari lengkungan ellip r : Jari-jari lekukan
  • 27. STORED PRESSURE 10-15 kg/cm2 ( N2 ) CARTRIDGE CO 2 Dry Chemical Powder POWDER Tipe Konstruksi
  • 28. Dry Chemical Powder Prinsip : Nyala api diselimuti kabut (serbuk kimia) secara fisik memutuskan oksigen Reaksi indotermal
  • 29. B STORED PRESSURE ( N2 ) B A Mechanical Foam FOAM Chemical Foam (A) + (B) Foam Liquid JENIS BUSA/FOAM
  • 31. STORED PRESSURE ( N2 ) HALON Cairan Kimia (Halogeneted Hydrocarbon)
  • 32. PEMELIHARAAN APAR Ref. : Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per -04/Men/1980 Uraian Pemeriksaan 1 th. 6 bl. Chek : Penempatan, . Chek : keadaan fisik cacat/karat . Chek : Keadaan tekanan . Chek : keadaan media . Chek : tanggal pengisian ulang . Chek : kelengkapan . Chek : label . 1 bl.
  • 33. No Reg. Lokasi Tgl Refill Tgl Test Hasil pemeriksaan RECORDING
  • 35. TUJUAN PEMASANGAN INSTALASI ALARM KEBAKARAN OTOMATIK BERTUJUAN AGAR KEBAKARAN DAPAT TERDETEKSI SEAWAL MUNGKIN, SEHINGGA TINDAKAN YANG DIPERLUKAN DAPAT SEGERA DILAKUKAN. +
  • 36. PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA RI NO. PER-02/MEN/1983 TENTANG INSTALASI ALARM KEBAKARAN OTOMATIK Ruang lingkup - Perencanaan - Pemasangan, - Pemeriksaan - Pengujian - Pemeliharaan DASAR HUKUM
  • 39. Panas Asap Nyala •ULTRA VIOLET •INFRA RED •FIXED TEMPERATURE •RATE OF RISE •IONIZATION •OPTIC •Push bottom •Full down •break glass Manual Jenis dan Tipe Detektor
  • 40. Panas 40 titik Asap 20 titik Nyala 20 titik •ZONE 1 •ZONE 2 •ZONE 3 EOL EOL EOL Luas tiap zone deteksi - ruang tanpa sekat mak. 2000 m2 - terdapat sekat mak. 1000 m2 Zona Detection
  • 41. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Merk : Model : Instalatir : Pengesahan No : Tgl : 1. MCFA 2. Mimic Panel 3. Anounciator Panel 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
  • 43. CONTROL FIRE INDIKATOR DISCHART CONTROL PANEL BUZER ALARM HEAT SMOKE VALVE INSTALASI PEMADAM KEBAKARAN AUTOMATIC TOTAL FLOODING SYSTEM Media pemadam Halon (F, Cl, Br) !!!!!!!!!!!! Mengandung potensi bahaya keracunan HARUS MEMILIKI IJIN K3
  • 45. HALON ( HALOGENETED HYDRO CARBON) HALOGEN (Fluoro, Cloro,Broomo,Iodine) Atom H dari Hydro Carbon disubtitusi dengan halogen F,Cl,Br,I C H H H H NOMOR C F Cl Br HALON 1 2 1 1 C F2 Cl Br HALON 1 3 0 1 C F3 Br HALON 1 0 4 C Cl4 C H H H F H C l B r F C H H H H F F F B r C H H H H Cl Cl Cl Cl
  • 46. FC-3-1-10 Perfluorobutane C4F10 HBFC-22B-1 Bromodifluoromethane CHF2Br HCFC Blend A Dichlorotrifluoroethane HCFC-123 (4. 75 %) CHCl2CF2 Chlorodifluoromethane HCFC-22 (82%) CHClF2 Chlorotetrafluoroethane HCFC-124 ( 9. 5%) CHClFCF3 Isopropenyl-1-methylcyclohexene 3. 75 %) HCFC-124 Chlorotetrafluoroethane CHClFCF3 HFC-125 Pentafluoroethane CHF2CF3 HFC-227 ea Heptafluoropropane CF3CHFCF3 HFC-23 Triflouromethane CHF3 IG-541 Nitrogen (52%) N2 Argon (40%) Ar Carbondioxide (8%) CO2 MEDIA PEMADAM CLEAN AGENT (Dikutip dari NFPA 2001)
  • 47. Toxicity Information (Dikutip dari NFPA 2001) Clean agent LC 50 NOAEL LOAEL FC-3-1-10 HBFC-22B-1 HCFC Blend A HCFC-124 HFC-125 HFC-227 ea HFC-23 IG-541 Halon 1301 > 80.0 % 10.8 % 64.0 % 23-29 % >70.0 % >80.0 % > 65.0 % N/A >80.0 % 40.0 % 2.0 % 10.0 % 1.0 % 7.5 % 9.0 % 50 0 % 43.0 % 5.0 % > 40.0 % 3.9 % > 10.0 % 2.5 % 10.0 % 10.5 % > 50 0 % 7.5 % 5.0 % LC 50 : Concentration lethal 50 % tikus percobaan mati dalam 4 jam NOAEL : No Observable Adverse Effect Level LOAEL : Lowest Observable Adverse Effect Level
  • 48. INVESTIGATOR Media NRL 3M NMER Iferval GLCC Ansul FC-3-1-10 5.2 5.9 5.0 5.5 - - HFC 124 - - - 6.4 - - HFC 227ea 6.6 - 6.3 5.8 5.9 - HBFC 22B 14.1 - 4.4 3.9 3.9 - HFC 23 12 - 12.6 12 12.7 - HFC-125 9 - 9.4 8.1 - - IG 541 - - - - - 29.1 Halon 1301 3.1 3.9 2.9 3 3.5 - Keterangan NRL:Naval Research laboratory NMERI:New mexico engineering research institute GLCC: great lakes chemical coMpany DATA HASIL UJI COBA TERHADAP HEPTANE FLAME TOTAL FLOODING QUANTITY (W/V: lb/cu ft) (Dikutip dari NFPA 2001)
  • 49. DATA HASIL UJI COBA INERTING CONCENTRATION (V/V: %) (Dikutp dari NFPA 2001) Media VOLUME % INERTING I- BUTANE METHANE PROPANE FC-3-1-10 HFC 124 HFC 227ea HBFC 22B1 HFC 23 HFC-125 IG 541 Halon 1301 6.7 - 11.3 - - - - 6.7 - - - 20.2 14.7 43.0 - 10.3 - - 11.3 20.2 15.7 49.0 7.7
  • 50. Tanggal Catatan kejadian Tindakan Keterangan Minggu, 18 AgT 2002 Jam 22,15 Fire Alarm Zone 16 (Lt 4) Siaga kebakaran (Alarm palsu) Telah di Riset tetap sensing Bell silence Gangguan belum ditemukan Ttd Ketua piket A Serah terima Senin, 19-08-2002 Ttd Ketua piket B Catatan Piket Harian
  • 51. Panel indikator (stanby On) Periksa status indikator Membunyikan alarm Test fungsi sistem pada panel Periksa battery Test fungsi sistem interconeksi Test fungsi detektor (20% HR V V - - - - - BL - - - - V - - TH - - - - - V V MG - - V V - - - Kebersihan panel - - - V - V - - Test tombol manual - V - - Test kondisi gangguan Pemeliharaan, Pelaksanaan, Pengujian FIRE Alarm
  • 52. RESERVOAR 2 1/2 Inc 1 1/2 Inc Out door 2 1/2 Inc Bagian ke III PEMELIHARAAN SISTEM HYDRANT DAN SPRINKLER
  • 53. Komponen sistem Hydrant - Sistem persediaan air (45 menit) - Sistem Pompa (Jockey, Utama & Cadangan) - Jaringan pipa - Kopling outlet / Pilar / Landing valve - Selang dan nozzle - Sistem kontrol tekanan & aliran RESERVOAR Seamiest Connection 2 1/2 Inc 1 1/2 Inc Out door 2 1/2 Inc FIRE HYDRANT Jaringan instalasi pipa air untuk pemadam kebakaran yang dipasang secara permanen
  • 54. KLASIFIKASI HUNIAN Tingkat resiko bahaya kebakaran Resiko Ringan Resiko Sedang Resiko Berat Luas 1000-2000 M2 2 titik hydrant, tambahan 1 titik Tiap 1000M2 Luas 800-1600 M2 2 titik hydrant, tambahan 1 titik Tiap 800M2 Luas 600-1200 M2 2 titik hydrant, tambahan 1 titik Tiap 600M2
  • 55. Standar tekanan pada nozzle tertinggi & terjauh : mak. (H1) = 7.0 kg/cm 2 min. (H3) = 4.5 kg/cm 2 Diuji dengan membuka 3 titik nozzle : 1. Nozzle terjauh 2. Nozzle pertengahan 3. Nozzle terdekat Q = US GPM 1 2 3 KARAKTERISTIK TEKANAN HYDRANT
  • 56.
  • 57. Data input : Klasifikasi hunian : Ringan Sedang I, II, III, Berat Khusus Variabel : Peruntukan bangunan Jumlah dan sifat penghuni Konstruksi bangunan Flammability dan Quantity Material (Fire loads) Standard klasifikasi sistem : Ukuran kepala sprinkler Kepadatan pancaran KONSEP DESAIN SPINKLER
  • 59. 53o C 68o C 79o C 93o C 141o C 182o C 201o C 260o C
  • 60. Klas hunian : • Ringan : 10 mm - 3/8 in • Sedang : 15 mm - ½ in • Berat : 20 mm - 17/32 in Kapasitas aliran Q , gpm Ukuran Kepala Sprinkler Tekanan Psi Kepala Spinkler 3/8 in 1/2 in 17/32 in 10 15 20 25 35 50 75 100 9 11 13 14,5 17 20 25 28,5 18 22 25,5 28,5 34 40 49,5 57 25 32 36 40 47 56,5 69 80
  • 61. Jumlah Kepala Springkler Ukuran pipa Jumlah kepala springkler Ringan Sedang Berat 1 1 ¼ 1 ½ 2 2 ½ 3 3 ½ 4 5 6 8 2 3 5 10 20* 40* 65* 100 160 275 400 1 2 5 8 15 27 40 55 120 200* 2 3 5 10 30 60 100 275
  • 62. Debit air yang dipancarkan oleh empat kepala sprinkler dirancang mampu menyerap energi kalor (beban api) yang ada dalam area yang dibatasi oleh empat kepala sprinkler Q = A x V (l/men) Kepadatan pancaran dibagian hidrolik tertinggi dan terjauh KONSEP DESAIN SPRINKLER
  • 63. R S 1/2 S L 1/2 L Q (liter/men) A (m2) = mm/men
  • 64. R
  • 65. Resiko Ringan Resiko Sedang Resiko Berat 2,25 mm/men Luas mak. 84 m2 5 mm/men I 72 m2 II 144 m2 III 360 m2 Kepadatan pancaran 7,5 - 12,5 mm/men Luas mak. 260 m2 PERENCANAAN SPRINGKLER
  • 66. 1 HYDRANT 2 SPRINGKLER 3 LIFT 4 PRESSURIZED FAN 5 EMERGENCY 6 MDB MDB 1 2 3 4 5 6. Spare
  • 67. KARAKTERISTIK PENGAMAN HUBUNG PENDEK, TERBUKA BILA MERASAKAN 600% In DALAM WAKTU 20 - 50 DETIK KELENGKAPAN SIRKIT MOTOR POMPA KEBAKARAN BILA SUPLAI LISTRIK TERPUTUS HARUS ADA INDIKASI ALARM TIDAK PERLU PENGAMAN BEBAN LEBIH KENDALI • JENIS KABEL FRC • DARI SISI IN COMING • SEBELUM SAKELAR UTAMA
  • 68. TESTING MINGGUAN INTALASI PEMADAM KEBAKARAN Pemeriksaan dan testing hidran sebagai berikut : 1. Periksa olie diesel >Tambah apabila perlu. 2. Periksa air accu diesel > Tambah apabila perlu. 3. Periksa solar di tangki > Buang endapan air dan tambah solar. 4. Periksa air primming tank > Tambah apabila perlu. Bagian III PEMELIHARAAN SISTEM HYDRANT dan SPRINGKLER
  • 69. 5. Periksa semua valve 5.1. Primming valve terbuka 5.2. Cooling valve diesel terbuka 5.3. Venting valve dipompa terbuka 5.4. Supply valve untuk primming tank terbuka 5.5. Supply valve solar terbuka 5.6. Valve utama terbuka 5.7. Valve untuk jockey pump terbuka 5.8. Valve manometer terbuka 5.9. Valve bantalan angin terbuka 5.10. Test valve tertutup 5.11. Veting valve pada pipa isap tertutup 5.12. Drain Test valve tertutup.
  • 70. 6. Periksa auto start panel 6.1. Charging light ON 6.2. Ampere meter menunjukan 1 ampere 6.3. Volt meter menunjukan 15 volt 6.4. Selector switch diesel pada posisi Auto 6.5. Apabila ada kelainan segera laporkan 7. Periksa apakah ada udara dipipa isap 7.1. Buka venting Valve sampai semua udara keluar 7.2. Tutup Venting valve.
  • 71. 8. Test jockey pump 8.1. Amati pada pressuregauge 8.2. Buka test valve 8.3. Catat tekanan cut in (START). 8.4. Tutup test valve 8.5. Catat tekanan cut in (STOP) 8.6. Apakah (Start dan Stop), sesuai dengan yang ditetapkan sebelumnya 8.7. Catat dibuku harian 8.8. Apabila ada kelainan segera laporkan pada atasan
  • 72. 9. Test electrikal motor 9.1. Buka test valve 9.2. Catat tekanan cut in. 9.3. Tutup test valve 9.4. Hidupkan motor selama 15 menit 9.5. Catat tekanan max. dinamometer 9.6. Matikan motor 9.7. Selector switch pada posisi stand by. 9.8. Catat pada buku harian. 9.9. Apabila ada kelainan segera laporkan pada atasan
  • 73. 10. Test Diesel Auto 10.1. Buka test valve 10.2. Catat tekanan cut in 10.3. Tutup test valve 10.4. Hidupkan diesel selama 15 menit 10.5. Catat tekanan max. dinamometer. 10.6. Matikan diesel 10.7. Selektor switch diesel ke posisis sand by. 10.8. Catat pada buku harian tekanan max. dinamometer. 10.9. Apabila ada kelainan segera laporkan pada atasan.
  • 74. 11. Test Diesel manual 11.1. Selector switch diesel keposisi manual 11.2. Tekan tombol start diesel 11.3. Hidupkan diesel selama 5 menit 11.4. Matikan diesel 11.5. Selector switch diesel keposisi auto 11.6. Apabila ada kelainan segera laporkan pada atasan
  • 75. Periksa olie cambox Setel klep speling Periksa atau setel fanbelt kencangkan baut-baut silinderkop Periksa accu Berikan gemuk di fire pump bearing. Ganti olie mesin dan filter olie Ganti olie cambox Bersihkan atau ganti filter solar Lepaskan/periksa injector Periksa setel klep speling 15 V V V V - - - - - - - 50 V - - - V V - - - - - 200 - - V - - - V V V - - 400 - - - V - - V - - V V SETIAP BEKERJA ~ JAM > PEMELIHARAAN POMPA DIESEL
  • 76. 1. Orang yang pertama kali mengetahui kebakaran, harus dilakukan tindakan. 1.1. Bunyikan alarm atau tanda bahaya lainnya. 1.2. Padamkan api dengan alat pemadam api portable. 2. Petugas peran kebakaran pada lokasi kejadian segera mengambil peran sesuai sekenario tugasnya, antara lain : 2.1. lapor kepada POSKO DARURAT, 2.2. melakukan pemadaman dan lokalisasi, 2.3. mengatur evakuasi dan pengamanan 2.4. mengecek setiap sudut ruangan 2.5. mengamankan TKP. Bagian IV PROSEDUR DARURAT KEBAKARAN Apabila terjadi kebakaran :
  • 77. 3. Pejabat POSKO segera melakukan koordinasi kepada unit unit terkait dalam fire emergency team mengerahkan Regu penanggulangan kebakaran ke lokasi kejadian, melapor kepada PJU, minta bantuan dinas pemadam kebakaran. 4. Regu pemadam kebakaran dibawah pimpinan atau komando Pejabat POSKO setempat harus melakukan tindakan-tindakan sebagai berikut: 4.1.Satu orang pergi kerumah pompa 4.2.Satu orang menelepon/memberitahukan dinas Pemadam Kebakaran (DPK) 4.3.Anggota regu yang lain menyiapkan alat-alat:  Fire hose, nozzle dan adaptor Foam Portable foam generator Pillar hydrant
  • 78. 4.4. Buka valve pillar hydrant dan arahkan semprotan air/foam ke api. 4.5. Apabila diperlukan, buka valve foam connon dan arahkan semprotan ke api. 4.6. Kepala regu terus melaporkan setiap perkembangannya . 5. Unsur POSKO terdiri dari : Penanggung Jawab Umum, dan Penanggung Jawab K3, berkoordinasi dalam pengambilan keputusan dalam langkah-langkah operasi penggulangan kebakaran Check dan Re-check. 5.1. Memastikan bahwa Dinas Pemadam Kebakaran (DPK) telah diberitahukan. 5.2. Monitor ketempat kebakaran untuk mengatur dan mengawasi cara memadamkan kebakaran. 5.3. Memerintahkan untuk menyingkirkan orang-orang yang tidak langsung melakukan pemadaman.
  • 79. 6. Evakuasi total diputuskan dari POSKO apabila keadaan tidak dapat dikuasai lagi, 6.1. General Bell 6.2. Petunjuk melalui Suond system 6.3. Setelah mendengar tanda bahaya semua penghuni gedung/tempat kerja harus segera keluar meninggalkan gedung melalui jalur evakuasi dan berkumpul ditempat yang ditentukan. 6.4. Semua anggota unit penanggulangan kebakaran siap menjalankan perintah selanjut. 7. Untuk menjaga kesehatan dan kesiagaan regu pemadam kebakaran, latihan harus dilakukan sekali dalam seminggu.