Dokumen tersebut membahas tentang pemeliharaan sistem proteksi kebakaran, termasuk jenis-jenis alat pemadam kebakaran, instalasi alarm kebakaran otomatis, dan prosedur inspeksi harian untuk memastikan peralatan berfungsi dengan baik.
2. LEARNING OUTCOME
Peserta mampu:
1. Menjelaskan fungsi alat proteksi pemadaman bahaya
kebakaran.
2. Menjelaskan sistem pengendalian alat proteksi
pemadam kebakaran.
3. POKOK BAHASAN
1. Jenis alat proteksi pemadam kebakaran dan fungsinya.
2. Sistem pengendalian alat proteksi pemadam kebakaran.
4. 1. Kompetensi
Dapat melakukan tugas pemeliharaan
peralatan/instalasi proteksi kebakaran
2. Ruang lingkup
- Alat pemadam api ringan
- Instalasi Alarm
- Instalasi Hydrant
- Instalasi Sprinkler
- Instalasi pemadam terpadu
TUJUAN PEMBELAJARAN
5. Berlaku s/d : 6 Agust 2005
No : /PNKK/08.02
Nama :
Tempat & tgl lahir :
Instansi/Perh. :
Alamat :
Jakarta, 6 Agustus 2002
DIREKTUR PENGAWASAN NORMA
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Dr. Zulmiar Yanri, Ph.D
NIP. 130365584
DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI
KARTU LISENSI KOMPETENSI K3
PENANGGULANGAN KEBAKARAN
6. KOMPETENSI
REGU PENANGGULANGAN KEBAKARAN
SESUAI KEPMENAKER No. : KEP. 186/MEN/1999
1. Patroli pemeriksaan seluruh lingkungan
tempat kerja.
2. Memeriksa dan memelihara sarana
proteksi kebakaran.
3. Siaga melakukan pemadaman
kebakaran dan penyelamatan jiwa.
7. PIKET REGU
PENANGGULANGAN KEBAKARAN
1. Tugas harian :
Memeriksa seluruh lingkungan tempat kerja.
2. Tugas pereodik :
Memeriksa dan memelihara sarana proteksi kebakaran.
3. Setiap saat :
Siaga melakukan pemadaman kebakaran dan penyelamatan jiwa.
8. 1. FIRE ALARM
1.1Periksa control panel
- Indikator Suplai daya listrik, Harus stand by ON
- Apakah ada indikasi lain (Fault / Fire / Silence)
INSPEKSI HARIAN
(SETIAP PENGGANTIAN SHIFT)
1.2 Lakukan test semua fasilitas indikator.
Apabila terdapat kelainan harus segera dilaporkan dan
segera dilakukan langkah-langkah sebagaimana mestinya
1.3 Periksa Buku harian ,
Apakah ada catatan dalam buku harian.
1.4 Catat kondisi status sistem deteksi dan alarm dalam
buku harian
9. 2. FIRE SAFETY PATROL
2.1 Periksa seluruh area gedung/pabrik
- Keadaan yang dapat menimbuIkan bahaya;
- Kelengkapan sarana K3
2.2 Pemeriksaan ijin kerja harian .
Apabila terdapat kelainan harus segera dilaporkan dan segera
dilakukan langkah-langkah sebagaimana mestinya
INSPEKSI HARIAN
3.3 Tindakan koreksi ,
- Peringatan
- Sangsi.
4.4 Catat dan laporkan
10. 3. Rumah pompa
- Apakah pintu dapat dibuka dengan mudah
- Apakah dalam keadaan baik dan lengkap.
1. Manometer menunjukan tekanan pada batas
normal.
2. Periksa priming tank
- Priming tank air penuh / cukup
- plumbing untuk pengisi priming tank normal.
INSPEKSI HARIAN
3. Solar penuh.
4. Periksa panel listrik. Lihat lampu-lampu indickator
apakah menyala, jika putus diganti
5. Selector pada posisi Auto
6. Air reservoir , apabila kurang harus segera diisi.
7. Catat dalam buku harian, apabila ada kelainan
segera laporkan ke atasan.
8. Tutup kembali rumah pompa.
11. 4. Periksa semua valve instalasi
pemadam
4.1 Pemeriksa valve di main line (keadaan harus terbuka dan
diikat rantai serta digembok)
4.2 Periksa semua valve lainnya (masing-masing harus
memiliki tanda (NO / NC) harus dalam keadaan yang
semestinya dan tergembok.
4.3 Catat kelainan dalam buku harian
INSPEKSI HARIAN
5. Periksa fire hydrant box.
5.1 Buka fire box, periksa adaptor, fire hose, nozle apakah
lengkap dan baik
Pillar hydrant harus bebas dari rintangan.
Catat kelainan di buku harian.
12. 6. Periksa sarana evakuasi
6.1 Pastikan tidak dikunci.
6.2 Singkirkan apabila ada rintangan.
INSPEKSI HARIAN
7. Periksa hal-hal yang berbahaya
seperti :
71. Genangan solar atau bensin, Lakukan pengeringan.
72. Tumpukan kayu, majun dan lain-lain Lakukan pembuangan
dan pembersihan
73. Sambungan-sambungan listrik yang tidak sempurna
Lakukan perbaikan-perbaikan
13. 8.Peraturan “ Dilarang Merokok ”
8.1. Apakah sudah dipatuhi.
8.2. Apabila ada yang tidak mematuhi segera
diperingatkan.
INSPEKSI HARIAN
9.Hal-hal yang mencurigakan
9.1. Apakah ada disekitar rumah pompa dan alat-alat
pemadam kebakaran lainnya yang ada dilapangan.
9.2. Lakukan tindakan seperlunya.
10. Serah terima penggantian tugas
piket.
14. Laporan Piket
Tanggal Temuan Tindakan/ Saran Keterangan
Di mana ?
Sumber bahaya yang
ditemukan ?
Kelengkapan apa yang
kurang?
Tindakan
langsung
Rekomendasi
Catatan penting
15. WATER
HALON
POWDER
FOAM
o Merancang
o Daftar
o Memilih
o Pembelian
o Instalasi
o Menyetujui o Memeriksa
o Isi Ulang
o Mempertahankan
o Pengujian
o Operasi
Bagian I
Alat pemadam api ringan
16. B C
A
D
Material mudah terbakar (padat)
Mudah terbakar
Liquid / gas
Peralatan listrik
Logam
B C
A
Multi fungsi
ABC
Klasifikasi KEBAKARAN
Ref : Permenaker -04/80
18. Klas A
Klas B
Klas C
Klas D
Jenis kebakaran
Bahan spt (kayu, kertas, kain dsb.
Bahan cair
Bahan gas
Panel listrik,
Kalium, litium, magnesium
Bahan berharga
Jenis media pemadam
Tipe basah Tipe kering
Air Busa Powder
Clean
Agent
VVV V VV V*)
XX XX VV**) VVV
XXX VVV VV V*)
X X VV V *)
XXX XXX VV VVV
XXX XXX Khusus XXX
Keterangan :
VVV : Sangat efektif X : Tidak tepat
VV : Dapat digunakan XX : Merusak
V : Kurang tepat / tidak dianjurkan XXX : Berbahaya
*) : Tidak efisien **) : Kotor / korosif
JENIS MEDIA PEMADAM KEBAKARAN
DAN APLIKASINYA
19. STANDAR UJI
A : Tumpukan kayu dengan volume
tertentu dibakar 10 menit.
B : Premium dengan jumlah dan luas
tertentu dibakar 3 menit.
C : Sasaran bertegangan 10.000 Volt.
D : Tidak dilakukan pengujian.
Fire Rating
25. Untuk jenis Unfire vessel pressure menurut ASME Code Section 8
untuk front berbentuk cekung terhadap tekanan
Untuk front berbentuk ellisoida tanpa celah
P . D .K
t =
2 f . - 0,2 P
Untuk front berbentuk torispherical tanpa celah
P . R .M
t =
2 f . - 0,2 P
Untuk front berbentuk hemispherical tanpa celah
P . R
t =
2 f . - 0,2 P
Rumus perhitungan
ketebalanfront
26. Keterangan :
t : Tebal pelat minimum (mm)
P : Tekanan yang diperhitungkan (Mpa)
D : Diameter dalam (mm)
f : Tegangan tarik maksimum yang diizinkan (Mpa)
: Faktor efisiensi sambungan
K : Faktor bentuk ellip
M : Faktor bentuk ellip curam
R : Jari-jari lengkungan ellip
r : Jari-jari lekukan
32. PEMELIHARAAN APAR
Ref. : Peraturan Menteri Tenaga Kerja
No. Per -04/Men/1980
Uraian
Pemeriksaan
1 th.
6 bl.
Chek : Penempatan, .
Chek : keadaan fisik cacat/karat .
Chek : Keadaan tekanan .
Chek : keadaan media .
Chek : tanggal pengisian ulang .
Chek : kelengkapan .
Chek : label .
1 bl.
33. No Reg. Lokasi Tgl Refill Tgl Test Hasil pemeriksaan
RECORDING
36. PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA RI
NO. PER-02/MEN/1983
TENTANG
INSTALASI ALARM KEBAKARAN OTOMATIK
Ruang lingkup
- Perencanaan
- Pemasangan,
- Pemeriksaan
- Pengujian
- Pemeliharaan
DASAR HUKUM
40. Panas 40 titik
Asap 20 titik
Nyala 20 titik
•ZONE 1
•ZONE 2
•ZONE 3
EOL
EOL
EOL
Luas tiap zone deteksi
- ruang tanpa sekat mak. 2000 m2
- terdapat sekat mak. 1000 m2
Zona Detection
45. HALON ( HALOGENETED HYDRO CARBON)
HALOGEN (Fluoro, Cloro,Broomo,Iodine)
Atom H dari Hydro Carbon disubtitusi dengan halogen F,Cl,Br,I
C
H
H
H
H
NOMOR
C F Cl Br
HALON 1 2 1 1 C F2 Cl Br
HALON 1 3 0 1 C F3 Br
HALON 1 0 4 C Cl4
C
H
H
H
F
H
C
l
B
r
F
C
H
H
H
H
F
F
F
B
r
C
H
H
H
H
Cl
Cl
Cl
Cl
50. Tanggal Catatan kejadian Tindakan Keterangan
Minggu,
18
AgT
2002
Jam
22,15
Fire Alarm
Zone 16 (Lt 4)
Siaga kebakaran
(Alarm palsu)
Telah di Riset
tetap sensing
Bell silence
Gangguan belum
ditemukan
Ttd
Ketua piket A
Serah terima
Senin, 19-08-2002
Ttd
Ketua piket B
Catatan Piket Harian
51. Panel indikator (stanby On)
Periksa status indikator
Membunyikan alarm
Test fungsi sistem pada panel
Periksa battery
Test fungsi sistem interconeksi
Test fungsi detektor (20%
HR
V
V
-
-
-
-
-
BL
-
-
-
-
V
-
-
TH
-
-
-
-
-
V
V
MG
-
-
V
V
-
-
-
Kebersihan panel
- - -
V
- V -
-
Test tombol manual
- V -
-
Test kondisi gangguan
Pemeliharaan, Pelaksanaan,
Pengujian FIRE Alarm
52. RESERVOAR
2 1/2 Inc
1 1/2 Inc
Out door
2 1/2 Inc
Bagian ke III
PEMELIHARAAN SISTEM
HYDRANT DAN
SPRINKLER
53. Komponen sistem Hydrant
- Sistem persediaan air (45 menit)
- Sistem Pompa
(Jockey, Utama & Cadangan)
- Jaringan pipa
- Kopling outlet / Pilar / Landing valve
- Selang dan nozzle
- Sistem kontrol tekanan & aliran
RESERVOAR
Seamiest
Connection
2 1/2 Inc
1 1/2 Inc
Out door
2 1/2 Inc
FIRE HYDRANT
Jaringan instalasi pipa air
untuk pemadam kebakaran
yang dipasang secara permanen
54. KLASIFIKASI HUNIAN
Tingkat resiko bahaya kebakaran
Resiko Ringan
Resiko Sedang
Resiko Berat
Luas 1000-2000 M2
2 titik hydrant, tambahan 1 titik
Tiap 1000M2
Luas 800-1600 M2
2 titik hydrant, tambahan 1 titik
Tiap 800M2
Luas 600-1200 M2
2 titik hydrant, tambahan 1 titik
Tiap 600M2
55. Standar tekanan pada
nozzle tertinggi & terjauh :
mak. (H1) = 7.0 kg/cm
2
min. (H3) = 4.5 kg/cm
2
Diuji dengan membuka
3 titik nozzle :
1. Nozzle terjauh
2. Nozzle pertengahan
3. Nozzle terdekat
Q = US GPM
1
2
3
KARAKTERISTIK TEKANAN
HYDRANT
56.
57. Data input :
Klasifikasi hunian : Ringan
Sedang I, II, III,
Berat
Khusus
Variabel : Peruntukan bangunan
Jumlah dan sifat penghuni
Konstruksi bangunan
Flammability dan Quantity Material
(Fire loads)
Standard klasifikasi sistem : Ukuran kepala sprinkler Kepadatan
pancaran
KONSEP DESAIN
SPINKLER
60. Klas hunian :
• Ringan : 10 mm - 3/8 in
• Sedang : 15 mm - ½ in
• Berat : 20 mm - 17/32 in
Kapasitas aliran
Q , gpm
Ukuran Kepala Sprinkler
Tekanan
Psi
Kepala Spinkler
3/8 in 1/2 in 17/32 in
10
15
20
25
35
50
75
100
9
11
13
14,5
17
20
25
28,5
18
22
25,5
28,5
34
40
49,5
57
25
32
36
40
47
56,5
69
80
61. Jumlah Kepala Springkler
Ukuran pipa
Jumlah kepala springkler
Ringan Sedang Berat
1
1 ¼
1 ½
2
2 ½
3
3 ½
4
5
6
8
2
3
5
10
20*
40*
65*
100
160
275
400
1
2
5
8
15
27
40
55
120
200*
2
3
5
10
30
60
100
275
62. Debit air yang dipancarkan oleh empat kepala sprinkler
dirancang mampu menyerap energi kalor (beban api)
yang ada dalam area yang dibatasi oleh empat kepala sprinkler
Q = A x V (l/men)
Kepadatan pancaran dibagian hidrolik tertinggi dan terjauh
KONSEP DESAIN
SPRINKLER
67. KARAKTERISTIK PENGAMAN
HUBUNG PENDEK, TERBUKA
BILA MERASAKAN 600% In
DALAM WAKTU 20 - 50 DETIK
KELENGKAPAN SIRKIT MOTOR
POMPA KEBAKARAN
BILA SUPLAI LISTRIK
TERPUTUS HARUS ADA
INDIKASI ALARM
TIDAK PERLU
PENGAMAN BEBAN LEBIH
KENDALI
• JENIS KABEL FRC
• DARI SISI IN COMING
• SEBELUM SAKELAR UTAMA
68. TESTING MINGGUAN
INTALASI PEMADAM KEBAKARAN
Pemeriksaan dan testing hidran sebagai berikut :
1. Periksa olie diesel >Tambah apabila perlu.
2. Periksa air accu diesel > Tambah apabila perlu.
3. Periksa solar di tangki > Buang endapan air dan tambah solar.
4. Periksa air primming tank > Tambah apabila perlu.
Bagian III
PEMELIHARAAN SISTEM HYDRANT
dan SPRINGKLER
69. 5. Periksa semua valve
5.1. Primming valve terbuka
5.2. Cooling valve diesel terbuka
5.3. Venting valve dipompa terbuka
5.4. Supply valve untuk primming tank terbuka
5.5. Supply valve solar terbuka
5.6. Valve utama terbuka
5.7. Valve untuk jockey pump terbuka
5.8. Valve manometer terbuka
5.9. Valve bantalan angin terbuka
5.10. Test valve tertutup
5.11. Veting valve pada pipa isap tertutup
5.12. Drain Test valve tertutup.
70. 6. Periksa auto start panel
6.1. Charging light ON
6.2. Ampere meter menunjukan 1 ampere
6.3. Volt meter menunjukan 15 volt
6.4. Selector switch diesel pada posisi Auto
6.5. Apabila ada kelainan segera laporkan
7. Periksa apakah ada udara dipipa isap
7.1. Buka venting Valve sampai semua udara keluar
7.2. Tutup Venting valve.
71. 8. Test jockey pump
8.1. Amati pada pressuregauge
8.2. Buka test valve
8.3. Catat tekanan cut in (START).
8.4. Tutup test valve
8.5. Catat tekanan cut in (STOP)
8.6. Apakah (Start dan Stop), sesuai dengan yang
ditetapkan sebelumnya
8.7. Catat dibuku harian
8.8. Apabila ada kelainan segera laporkan pada atasan
72. 9. Test electrikal motor
9.1. Buka test valve
9.2. Catat tekanan cut in.
9.3. Tutup test valve
9.4. Hidupkan motor selama 15 menit
9.5. Catat tekanan max. dinamometer
9.6. Matikan motor
9.7. Selector switch pada posisi stand by.
9.8. Catat pada buku harian.
9.9. Apabila ada kelainan segera laporkan pada atasan
73. 10. Test Diesel Auto
10.1. Buka test valve
10.2. Catat tekanan cut in
10.3. Tutup test valve
10.4. Hidupkan diesel selama 15 menit
10.5. Catat tekanan max. dinamometer.
10.6. Matikan diesel
10.7. Selektor switch diesel ke posisis sand by.
10.8. Catat pada buku harian tekanan max.
dinamometer.
10.9. Apabila ada kelainan segera laporkan pada atasan.
74. 11. Test Diesel manual
11.1. Selector switch diesel keposisi manual
11.2. Tekan tombol start diesel
11.3. Hidupkan diesel selama 5 menit
11.4. Matikan diesel
11.5. Selector switch diesel keposisi auto
11.6. Apabila ada kelainan segera laporkan pada atasan
75. Periksa olie cambox
Setel klep speling
Periksa atau setel fanbelt
kencangkan baut-baut silinderkop
Periksa accu
Berikan gemuk di fire pump bearing.
Ganti olie mesin dan filter olie
Ganti olie cambox
Bersihkan atau ganti filter solar
Lepaskan/periksa injector
Periksa setel klep speling
15
V
V
V
V
-
-
-
-
-
-
-
50
V
-
-
-
V
V
-
-
-
-
-
200
-
-
V
-
-
-
V
V
V
-
-
400
-
-
-
V
-
-
V
-
-
V
V
SETIAP BEKERJA ~ JAM >
PEMELIHARAAN POMPA DIESEL
76. 1. Orang yang pertama kali mengetahui kebakaran, harus dilakukan
tindakan.
1.1. Bunyikan alarm atau tanda bahaya lainnya.
1.2. Padamkan api dengan alat pemadam api portable.
2. Petugas peran kebakaran pada lokasi kejadian segera mengambil
peran sesuai sekenario tugasnya, antara lain :
2.1. lapor kepada POSKO DARURAT,
2.2. melakukan pemadaman dan lokalisasi,
2.3. mengatur evakuasi dan pengamanan
2.4. mengecek setiap sudut ruangan
2.5. mengamankan TKP.
Bagian IV
PROSEDUR DARURAT KEBAKARAN
Apabila terjadi kebakaran :
77. 3. Pejabat POSKO segera melakukan koordinasi kepada unit unit
terkait dalam fire emergency team mengerahkan Regu
penanggulangan kebakaran ke lokasi kejadian, melapor kepada PJU,
minta bantuan dinas pemadam kebakaran.
4. Regu pemadam kebakaran dibawah pimpinan atau komando
Pejabat POSKO setempat harus melakukan tindakan-tindakan
sebagai berikut:
4.1.Satu orang pergi kerumah pompa
4.2.Satu orang menelepon/memberitahukan dinas Pemadam
Kebakaran (DPK)
4.3.Anggota regu yang lain menyiapkan alat-alat:
Fire hose, nozzle dan adaptor Foam
Portable foam generator
Pillar hydrant
78. 4.4. Buka valve pillar hydrant dan arahkan semprotan air/foam
ke api.
4.5. Apabila diperlukan, buka valve foam connon dan arahkan
semprotan ke api.
4.6. Kepala regu terus melaporkan setiap perkembangannya .
5. Unsur POSKO terdiri dari :
Penanggung Jawab Umum, dan Penanggung Jawab K3, berkoordinasi
dalam pengambilan keputusan dalam langkah-langkah operasi
penggulangan kebakaran
Check dan Re-check.
5.1. Memastikan bahwa Dinas Pemadam Kebakaran (DPK) telah
diberitahukan.
5.2. Monitor ketempat kebakaran untuk mengatur dan mengawasi
cara memadamkan kebakaran.
5.3. Memerintahkan untuk menyingkirkan orang-orang yang tidak
langsung melakukan pemadaman.
79. 6. Evakuasi total diputuskan dari POSKO apabila keadaan tidak
dapat dikuasai lagi,
6.1. General Bell
6.2. Petunjuk melalui Suond system
6.3. Setelah mendengar tanda bahaya semua penghuni
gedung/tempat kerja harus segera keluar meninggalkan
gedung melalui jalur evakuasi dan berkumpul ditempat
yang ditentukan.
6.4. Semua anggota unit penanggulangan kebakaran siap
menjalankan perintah selanjut.
7. Untuk menjaga kesehatan dan kesiagaan regu pemadam
kebakaran, latihan harus dilakukan sekali dalam seminggu.