SlideShare a Scribd company logo
1 of 50
1
PROSEDUR PENGEMBANGAN MODUL
Makalah Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas
Matakuliah Media Pembelajaran Pada Jurusan
Biologi
OLEH :
KELOMPOK 1 (SATU)
INAWATI H LAOBA :15010108008
VINI PUTRIANA RIWILA :15010108035
FATMAWATI :15010108036
JURUSAB PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
KENDARI
2017
2
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah makalah yang berjudul
“Prosedur Pengembangan Modul” telah
selesai sebagai salah satu tugas pada mata
kuliah Media Pembelajaran.
Adapun maksud dari penulisan
makalah ini adalah agar supaya kita,
khususnya penulis dapat memahami lebih
jauh tentang apa sebenarnya yang dimaksud
dengan Media Pembelajaran dan Prosedur
Pengembangan Modul
Akhir kata penulis berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi yang
membacanya dan khususnya bagi penulis.
Kendari 11,desember 2017
3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Modul
B. Cara mengembangkan Modul
C. Langkah-langkah pengembangan modul
D. Kelebihan dan kekurangan modul
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
4
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar belakang
Modul adalah bentuk pengajaran yang
bersifat individual, dan masih termaksud pada
klarifikasi metode pengajaran yang bersifat
inkonvensional, dimana siswa dapat belajar
tanpa kehadiran guru atau tidak melalui tatap
muka secara langsung. Oleh sebab itu modul
dianggap sebagai kebalikan dari pengajaran
klasikal dan merupakan reaksi dari
pengajaran klasi-kal tersebut. Modul
merupakan salah satu hasil atau produk dari
perkembangan teknologi instruksional yang
menggabungkan keuntungan-keuntungan dari
berbagai pengajaran individual lainnya.
Pengajaran modul telah diuji cobakan kepada
sejumlah siswa sekolah proyek perintis
5
pembangunan (SPPP) dan sebagian IKIP dan
juga pada lembaga pendidikan lainnya.
Keefektifan pengajaran modul ini tampak
sekali hasilnya pada SD kecil, SMP terbuka
dan universitas terbuka (UT) atau pendidikan
jarak jauh yang telah diterapkan di Indonesia.
Modul dirumuskan sebagai salah satu unit
yang lengkap yang berdiri sendiri terdiri dari
rangkaian kegitan belajar yang disusun
sebagai alat para siswa untuk mempersiapkan
sumber belajar. Telah disusun secara spesifik
dan operasional.
Tujuan modul ini adalah untuk
membimbing siswa secara umum dalam
merencanakan dan mengembangkan modul.
Karena itu isi modul ini lebih bersifat praktis
dan lebih banyak berisi tentang hal-hal atau
rambu- rambu yang perlu diperhatikan dalam
menulis modul. Kompentensi yang anda
6
kuasai setelah mempelajari modul ini adalah
sebagai berikut:
KOMPETENSI
DASAR
STANDAR
KOMPERENSI
INDIKATOR
1. Mengetahui
pengertian
dan
karakteristik
modul.
2. Mengetahui
bagaimana
cara
pengembang
an modul.
3. Mengetahui
langkah-
langkah
pengembang
an modul.
4. Mengetahui
kelemahan
dan
kelebihan
modul.
1) Berkomunikasi lisan
dan tertulis
menggunakan ragam
bahasa yang sesuai
dengan lancar dan
akurat dalam wacana
interaksional dan/atau
monolog terutama
berkenaan dengan
wacana berbentuk
naratif, prosedur,
spoof/recount, report,
dan news item.
1. Mampu
mnejelaska
n
pengertian
modul dan
fungsinya.
2. Mampu
menjelaska
n berbagai
cara
pengemban
agan modul
seperti;
adaptasi,
kompilasi,
dan
menulis.
7
B. Rumusan Masalah
a) Apa pengertian dan karakterristik modul.?
b) Bagaimana cara pengembanagan modul.?
c) Bagaimana langkah-langkah pengembangan
modul.?
d) Apa kelemahan dan kelebihan pembelajaran
dengan menggunakan modul.?
C. Tujuan
a) Menjelaskan pengertian dan karakteristik
modul.
b) Menjelaskan bagaimana cara pengembangan
modul.
c) Menjelaskan langkah-langkah pengembangan
modul.
d) Menjelaskan kelemahan dan kelebihan
pembelajaran dengan menggunakan modul.
8
9
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Modul
1. Modul
Modul adalah bahan belajar yang
dirancang secara sistematis berdasarkan
kurikulum tertentu dan dikemas dalam bentuk
satuan pembelajaran terkecil dan
memungkinkan dipelajari secara mandiri
dalam suatu waktu tertentu. Dalam buku ini
disebut sebagai modul dibatasi pada “ Bahan
belajar tercetak”.1
Modul menurut Cece Wijaya
(1992:86). Dapat dipandang sebagai paket
1 Rusman. Pembelajaran Berbasis Teknologi
Informasi dan komunikasi. Jakarta: Rajawali
Press,2011.hal 127
10
program yang disusun dalam bentuk satuan
tertentu guna keperluan belajar.
Departemen pendidikan Nasional
dalam bukunya “Teknik Belajar dengan
Modul” (2002:5), mendefinisikan Modul
sebagai suatu kesatuan bahan belajar yang
disajikan dalam bentuk “self-Instruction”
artinya bahan belajar yang disusun didalam
modul dapat dipelajari siswa secara mandiri
dengan bantuan secara terbatas dari Guru
ataupun orang lain.
. Vembriarto (1987:20), menyatakan
bahwa suatu modul pembelajaran adalah
suatu paket pengajaran yang memuat satu unit
konsep dari pada bahan pelajaran pengajaran
modul merupakan usaha penyelengraan
peengajaran indifidual yang memungkinkan
11
siswa menguasai suatu unit bahan pelajaran
sebelum dia beralih kepada unit berikutnya.
Berdasarkan beberapa pengertian
modul diatas maka dapat disimpulkan bahwa
modul pemvelajaran adalah salah satu bentuk
bahan ajar yang dikemas secara sistematis
dan menarik. Sehingga mudah untuk
dipelajari secara mandri.
2. Karakterisik Modul
Modul pembelajaran merupakan salah
satu bahan belajar yang dapat dimanfaatkan
oleh siswa secara mandiri. Modul yang baik
harus disusun secara sistematis, menarik, dan
jelas. Modul dapatvdigunakan kapanpun dan
dimanapun sesuai dengan kebutuhan siswa.
12
Anwar, menyatakan bahwa
karakteristik modul pembelajaran sebagai
berikut2 :
a. Self instructional, siswa mampu
membelajarkan diri sendidri tidak
tergantung pada pihak lain.
b. Self contained, seluruh materi
pembelajaran dari satu unit
kompotensi yang dipelajari terdapat
satu modul utuh.
c. Stand alone, modul yang
dikembangkanntidak tergantung pada
media liana tau tidak harus digunakan
bersama-sama media lain.
d. Adaptif, modul hendaknya memiliki
daya adptif yang tinggi terhadap
perkeembangan ilmu dan teknologi.
2 Anwar, Model-Model Pembelajaran (Jakarta
: Rajawali Pers, 2011)
13
e. User friendly, modul hendaknya juga
memenuhi kaidah akrab bersahabat/
akrab dengan pemakainya.
f. Konsisitensi, konsisitensi dalam
penggunaan font, spasi dan tata letak.
Menurut Wijaya, Karakteristik
pengajaran modul pembelajaran
Adalah3:
a. Siswa dapat belajar individual, ia
belajar dengan aktif tanpa bantuan
mksimal dari Guru.
b. Tujuan pelajaran dirumuskan secara
khusus. Rumusan tujuan bersumber
pada perubahan tingkah laku.
c. Tujuan dirumuskan secara khusus
sehingga perubahan tingkah laku yang
3 Wijaya, Media Pembelajaran. Jakarta: PT.
Grafindo Persada.
14
terjadi pada diri siswa segera dapat
diketahui. Perubahan tingkah laku
diharpkan sampai 75% penguasaan
tuntas (mastery learning)
d. Membuka kesempatan pada siswa
untuk maju berkelanjutan menurut
kemampuanya masing-masing.
e. Modul merupakan paket pengajaran
yang bersifat self-instruction, dengan
belajar seprti ini, modul membuka
kesempatan kepada siswa untuk
mengembangkan dirinya secara
optimal.
f. Modul memiliki daya informasi yang
cukup kuat, unsure asosiasi, struktur
dan urutan bahan pelajaran terbentuk
sedemikian rupa sehingga siswa
secara spontan mempelajarinya.
15
g. Modul banyak memberikan
kesempatan kepada siswa untuk
berbuat aktif.
B. Cara Pengembangan Modul
Berikut ini cara – cara pengembangan
Modul4
1. Adaptasi
Modul adaptasi adalah bahan
belajar yang dikembangkan
berdasarkan buku yang ada di pasaran.
Sebelum pembelajaran berlangsung,
guru, dosen, atau widiaswara
mengidentifikasi buku-buku yang ada
(di toko buku atau perpustakaan) yang
isinya relevan dengan materi yang
4 Munir, Kurikulum Berbasis Teknologi
Informasi dan Komunikasi, (Bandung :Alfabeta, 2010)
hal 35 76
16
akan diajarkan. Setelah itu guru,
dosen, atau widiaswara memilih salah
satu buku tersebut sebagai bahan
belajar yang digunakan untuk satu
mata pelajaran / diklat. Buku tersebut
digunakan dalam kegiatan
pembelajaran secara utuh atau
sebagian dengan dilengkapi panduan
belajar. Pengembangan panduan
belajar bersifat melengkapi buku
tersebut dengan semacam petunjuk
mempelajarinya.
2. Kompilasi.
Modul kompilasi ialah bahan
belajar yang dikembangkan atas dasar
buku-buku yang ada di pasaran,
artikel jurnal ilmiah dan modul yang
sudah ada sebelumnya. Kompilasi
dilakukan oleh guru, dosen atau
17
widiaswara dengan menggunakan
garis-garis besar program
pembelajaran / pelatihan (GBPP) atau
silabi yang disusun sebelumnya.
3. Menulis
Menulis adalah pengembangan modul
yang paling ideal. Bagi guru, dosen
atau widiaswara menulis sendiri
modul yang dipergunakan dalam
pembelajaran adalah pembuktian
dirinya sebagai seorang yang
professional. Bagi guru, dosen
terutama widiaswara menulis modul
merupakan tugas pokok yang dihargai
sebagai kegiatan pengumpulan angka
kredit. Angka kredit yang diperoleh
guru, dosen, atau widiaswara dari
kegiatan menulis modul ini sangat
tinggi nilainya, sehingga akan
18
mengantarkan seorang mencapai
jabatan tertinggi. Hal tersebut sesuai
dengan tingkat kesulitan dalam
mengerjakannya. Menulis modul
memiliki tingkat kesulitan tertinggi
disbanding dengan kedua cara lain
yang telah diuraikan terdahulu.
C. Langkah-Langkah Pengembangan
Modul Berikut ini
Langkah – langkah pengembangan
modul.5
1) Tahap Perencanaan Tahap
perencanaan ini sangat penting dalam
proses Penngembangan Modul, agar
bahan belajar yang kita kembangkan
dapat membantu peserta didik
5 Rusman, Model-Model Pembelajaran
(Jakarta : Rajawali Pers, 2011) hal 95
19
mencapai tujuan pembelajaran secara
efektif dan efisien. Selain itu bila
dilakukan perencanaan yang baik
bahan belajar yang dihasilakan
memiliki tingkat keterbacaan yang
tinggi dan tingkat kedalaman materi
yang sesuai dengan tingkat
kemampuan sasaran didik.
2) Tahap Penulisan Seperti telah
dijelaskan dalam bagian terdahulu,
bahwa dari tahap perencanaan
diharapkan dapat dihasilkan suatu
rencana modul yang dituangkan dalam
Garis-Garis Besar Isi Modul (GBIM).
GBIM ini berisi tentang sasaran atau
peserta diklat, tujuan umum atau
khusus, materi atau isi pelajaran,
media yang digunakan dan strategi
penilaian.
20
Sebagai penulis, sebaiknya
menggunakan GBIM secara cermat,
untuk kemudian melakukan langkah
berikut, yaitu :
 Persiapan Outlen / Rancangan
a. Menentukan topic yang akan
dimuat.
b. Mengatur urutan topik-topik
sesuai dengan urutan tujuan
pembelajaran.
c. Mempersiapkan outlen
 Penulisan
a. Menulis draft 1
b. Melengkapi draft 1 menjadi
draft 2
c. Menulis tes / penilaian hasil
belajar peserta diklat
3) Tahap Review, Uji Coba dan Revisi
21
 Reviewer
Ada tiga kelompok reviewer, yaitu
a. Ahli materi / ahli bidang studi
b. Ahli media / ahli
instruksional 98
c. Teman sejawat / tutor yang
sering berhubungan dengan
peserta diklat
 Uji Coba
a. Uji coba tatap muka dalam
kelompok kecil
b. Uji coba lapangan
 Revisi
Tujuan diadakannya review
dan uji caba adalah untuk perbaikan
bahan belajar. Bila semua informasi
atau komentar yang didapatkan dari
ahli materi, ahli media, dan teman
22
sejawat dipakai untuk memperbaiki
bahan belajar, sebenarnaya kita telah
mendapatkan bahan belajar yang
cukup baik. Apalagi bila hasil uji coba
kelompok kecil dan uji coba lapangan
dijadikan dasar untuk perbaikan
modul. Maka kita telah mendapatkan
modul yang lebih baik lagi. Dengan
demikian modul tersebut telah siap
untuk masuk dalam tahap berikutnya
yaitu tahap “finalisasi” atau
penyelesaian.6
4) Tahap Finalisasi dan Pencetakan
Setelah modul di review, di uji
coba dan direvisi maka langkah
berikutnya adalah finalisasi dan
6 Usman,Basyiruddin, metodologi
pembelajaran Agama Islam,jakarta: ciputat press,
2005. Hal 25
23
pencetakan. Finalisasi berarti kita
melihat kembali kebenaran text dan
kelengkapan modul sebelum modul
untuk dicetak.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam tahap finalisasi, yaitu :
1) Apakah text telah sempurna.?
2) Apakah ilustrasi yang diminta telah
lengkap.?
3) Apakah catatan kaki dan daftar
pustaka telah lengkap.?
4) Apakah penomeran halaman sudah
benar.
Setelah pencetakan modul yang penting
untuk diperhatikan adalah :
1) Typografi / tata huruf
2) Heading
24
3) Penomeran halaman dan catatan
kaki
4) Layout
5) Ilustrasi
6) Penggunaan warna
5) Tahap Menyusun kerangka modul
Suatu modul yang digunakan di
sekolah, disusun atau ditulis dengan
melalui langkah-langkah seperti
berikut:
a. Menetapkan (menggariskan) tujuan
intruksional umum (TIU) yang
akan dicapai dengan mempelajari
modul tersebut.
b. Merumuskan tujuan intruksional
khusus (TIK) yang merupakan
perincian atau pengkhususan dari
tujuan intruksional umum tadi.
25
c. Menyusun soal-soal penilaian
untuk mengukur sejauh mana
tujuan intruksional khusus bisa
dicapai. 1110
d. Identifikasi pokok materi pelajaran
yang sesuai dengan setiap tujuan
intruksional khusus.
e. Mengatur/menyusun pokok-pokok
materi tersebut di dalam urutan
yang logis dan fungsional.
f. Menyusun langkah-langkah
kegiatan belajar murid
Menyusun (menulis) program
secara terperinci meliputi
pembuatan semua unsur modul,
yakni petunjuk guru, lembar
kegiatan murid, lembar kerja
murid, lembar jawaban, lembar
penilaian (tes), dan lembar jawaban
26
tes. Secara garis besarnya,
penyusunan modul atau
pengembangan modul menurut S.
Nasution (1987:217-218) dapat
mengikuti langkah- langkah
berikut7
a) Merumuskan sejumlah tujuan secara
jelas, spesifik, dalam bentuk kelakuan
siswa yang dapat diamati dan diukur.
b) Urutan tujuan itu yang menentukan
langkah-langkah yang diikuti dalam
modul itu.
c) Tes diagnostik untuk mengukur latar
belakang siswa, pengetahuan, dan
kemampuan yang telah dimilikinya
sebagai pra-syarat untuk menempuh
7
http://materikulpai.blogspot.co.id/2011/12/tata-cara-
pengembangan-modul- sebagai.html diakses 02
oktober 2015
27
modul itu (Entry Behaviour atau
Entering Behaviour).
d) Menyusun alasan atau rasional
pentingnya modul ini bagi siswa. Ia
harus tahu apa gunanya ia
mempelajari modul ini, siswa harus
yakin akan manfaat modul itu agar ia
bersedia mempelajarinya dengan
sepenuh tenaga.
e) Kegiatan-kegiatan belajar
direncanakan untuk membantu dan
membimbing siswa agar mencapai
kompetensi-kompetensi seperti
dirumuskan dalam tujuan.
f) Menyiapkan pusat sumber-sumber
berupa bacaan yang terbuka bagi
siswa setiap waktu ia memerlukannya.
D. Kelebihan dan Kelemahan Modul
1. Kelebihan
28
Belajar menggunakan modul
sangat banyak manfaatnya, siswa dapat
bertanggung jawab terhadap kegiatan
belajarnya sendiri, pembelajaran dengan
modul sangat menghargai perbedaan
individu sehingga siswa dapat belajar
sesuai dengan tingkat kemampuannya,
maka pembelajaran semakin efektif dan
efisien8
Tipto (1991:72), mengungkapkan
beberapa keuntungan yang diperoleh jika
belajar menggunakan modul, antara lain :
a. Motivasi siswa dipertinggi karena
setiap kali siswa mengerjakan tugas
pelajaran dibatasi dengan jelas dan
yang sesuai dengan kemampuannya.
8 Mukhtar dan Iskandar, Desain Pembelajaran
Berbasis TIK, (Jakarata: Referensi, 2012) hal 278 1312
29
b. Sesudah pelajaran selesai guru dan
siswa mengetahui benar siswa yang
berhasil dengan baik dan mana yang
kurang berhasil.
c. Siswa mencapai hasil yang sesuai
dengan kemampuannya.
d. Beban belajar terbagi lebih merata
sepanjang semester
e. Pendidikan lebih berdaya guna.
2.Kelemahan
Belajar dengan menggunakan
modul juga sering disebut dengan belajar
mandiri. Menurut Suparman (1993:197),
menyatakan bahwa bentuk kegiatan
belajar mandiri ini mempunyai
kekurangan-kekurangan sebagai berikut :
a. Biaya pengembangan bahan tinggi dan
waktu yang dibutuhkan lama
30
b. Menentukan disiplin belajar yang
tinggi yang mungkin kurang dimiliki
oleh siswa pada umumnya dan siswa
yang belum matang pada khususnya.
c. Membutuhkan ketekunan yang lebih
tinggi dari fasilitator untuk terus
menerus memantau proses belajar
siswa, memberi motivasi dan
konsultasi secara individu setiap
waktu siswa membutuhkan.
31
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Modul merupakan bahan belajar
terprogram yang di susun sedemikian rupa
dan di sajikan secara terpadu, sistematis,
serta terperinci. dengan mempelajari
materi modul, siswa diarahkan pada
pencarian suatu tujuan melalui langkah-
langkah belajar tertentu, Karena modul
merupakan paket program untuk keprluan
belajar. Satu paket program modul, terdiri
dari komponen-komponen yang berisi
tujuan belajar, bahan belajar, metode
belajar, alat dan sumber belajar, dan
sistem evaluasi.
32
Kegunaan modul dalam proses
pembelajaran antara lain: sebagai
penyedia informasi dasar karena dalam
modul disajikan berbagai materi pokok
yang bisa dikembangkan lebih lanjut
sebagai petunjuk bagi peserta didik.
Dismping itu kegunaan lainnya adalah
menjadi petunjuk pengajar yang efektif
bagi pendidik serta menjadi bahan untuk
berlatih bagi peserta didik dalam
melakukan penilaian sendiri.
Modul pembelajaran disusun
berdasarkan prinsip-prinsip
pengembangan suatu modul, meliputi
analisis kebutuhan, pengembangan desain
modul, implementasi,penilaian, evaluasi,
dan validasi, serta jaminan kualitas.
Pengembangan suatu desain modul
dilakukan dengan tahapan yaitu
33
menetapkan strstegi pembelajaran dan
media, memproduksi modul dan
mengembangkan perangkat penilaian
34
DAFTAR PUSTAKA
Mukhtar dan Iskandar, Desain
Pembelajaran Berbasis TIK,
(Jakarata: Referensi, 2012)
Munir, Kurikulum Berbasis Teknologi
Informasi dan Komunikasi,
(Bandung :Alfabeta, 2010)
Munir, Kurikulum Berbasis Teknologi
Informasi dan Komunikasi,
(Bandung :Alfabeta, 2010)
Rusman, Model-Model Pembelajaran
(Jakarta : Rajawali Pers, 2011)
Rusman. Pembelajaran Berbasis Teknologi
Informasi dan komunikasi.
Jakarta: Rajawali Press,2011.
Rusman. Pembelajaran Berbasis Teknologi
Informasi dan komunikasi.
Jakarta: Rajawali Press,2011
Usman,Basyiruddin, metodologi
pembelajaran Agama
Islam,jakarta: ciputat press, 2005.
35
http://materikulpai.blogspot.co.id/
2011/12/tata-cara-pengembangan-
modul- sebagai.html diakses 02
oktober 2015
http://guru
pembaharu.com/home/pengembangan-modul-
sebagai-bahan-ajar/20
36
EVALUASI
1. Seluruh materi pembelajaran dari satu
unit kompotensi yang dipelajari terdapat
satu modul utuh, merupakan pengertian
dari……
a. Self Instructional
b. Self Contained
c. Stand Alone
d. Adaptif
2. Menurut Vembriarto Modul Pembelajaran
adalah…….
a. Bahan belajar yang dirancang secara
sistematis berdasarkan kurikulum
tertentu dan dikemas dalam bentuk
satuan pembelajaran terkecil dan
37
memungkinkan dipelajari secara
mandiri dalam suatu waktu tertentu.
b. Suatu kesatuan bahan belajar yang
disajikan dalam bentuk “self-
Instruction”.
c. Paket pengajaran yang memuat satu
unit konsep dari pada bahan pelajaran.
d. Paket program yang disusun dalam
bentuk satuan tertentu guna keperluan
belajar.
3.Menurut Anwar karakteristik modul
pengajaran adalah….
a. Self instructional, siswa mampu
membelajarkan diri sendiri tidak
tergantung pada pihak lain.
38
b. Siswa dapat belajar individual, ia
belajar dengan aktif tanpa bantuan
maksimal dari guru.
c. Tujuan pengajaran dirumuskan secara
khusus, rumusan tujuan bersumber
pada perubahan tingkah laku.
d. Modul dapat memberikan kesempatan
kepada siswa untuk berbuat aktif.
4. Berikut ini merupakan langkah-langkah
pengembangan modul, kecuali…..
a. Tahap penulisan
b. Tahap perencanaan
c. Tahap finalisasi
d. Tahap pengorganisasian
39
5. Dalam tahap penyusunan kerangka modul,
digunakan langkah- langkah sebagai berikut,
kecuali……
a. Menetapkan (menggariskan) tujuan
intruksional umum (TIU) yang akan
dicapai dengan mempelajari modul
tersebut.
b. Merumuskan tujuan intruksional
khusus (TIK) yang merupakan
perincian atau pengkhususan dari
tujuan intruksional umum tadi.
c. Menyusun soal-soal penilaian untuk
mengukur sejauh mana tujuan
intruksional khusus bisa dicapai.
d. Tahap Review, Uji Coba dan Revisi
6.Kelompok review terbagi tiga,kecuali….
40
a. Ahli materi / ahli bidang studi
b. Ahli media / ahli instruksional
c. Ahli personal/ahli individu
d. Teman sejawat
7. beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
tahap finalisasi, yaitu..
a. Heading
b. Catatan kaki dan daftar pustaka
c. Layout
d. Penggunaan warna
8. Yang tidak termaksud Persiapan Outlen /
Rancangan, yaitu….
a. Menulis draft 1
b. Menentukan topic yang akan dimuat.
41
c. Mengatur urutan topik-topik sesuai
dengan urutan tujuan pembelajaran.
d. Mempersiapkan outlen
9. Tujuan diadakannya review dan uji caba
adalah…
a. Untuk mempermudah pendidik dalam
mengajar
b. b. Untuk mempermudah pelajar dalam
belajar
c. c. Untuk perbaikan bahan belajar
d. d. Untuk perbaikan dalam metode
pembelajaran
10. Kelompok uji coba, yaitu…
a. a. Uji coba materi
b. b. Uji coba intruksional
42
c. Uji coba lapangan
d. Uji coba penulisan
Kunci Jawaban :
1. b 2. c 3. a 4. d 5. d 6. c 7. b 8. a 9. c 10. c
43
Pertanyaan
1. jelaskan apa itu GBIM dan mengapa
GBIM ini sangat di butuhkan dalam
pembuatan modul.?
2. jelaskan karakteristik modul pembelajaran
yang dikemukakan oleh Anwar ?
3. jelaskan langkah-langkah pembuatan
modul ?
4. mengapa dalam proses pembelajaran
berdasarkan modul ?
44
Jawaban
1. Garis-Garis Besar Isi Modul (GBIM).
GBIM ini berisi tentang sasaran atau
peserta diklat, tujuan umum atau khusus,
materi atau isi pelajaran, media yang
digunakan dan strategi penilaian. Karena
tanpa GBIM dalam penyusunan modul
maka kita tidak dapan mengetahui
langkah-langkah untuk menyelesaikan
modul pembelajaran antaralain :
a. Tahap Perencanaan Tahap
perencanaan ini sangat penting dalam
proses Penngembangan Modul, agar
bahan belajar yang kita kembangkan
dapat membantu peserta didik
mencapai tujuan pembelajaran secara
efektif dan efisien.
45
b. Tahap Penulisan Seperti telah
dijelaskan dalam bagian terdahulu,
bahwa dari tahap perencanaan
diharapkan dapat dihasilkan suatu
rencana modul yang dituangkan dalam
Garis-Garis Besar Isi Modul (GBIM).
c. Tahap Review, Uji Coba dan Revisi
2. Menurut anwar karakteristik modul
pembelajaran antara lain Sbb:
a. Self instructional, siswa mampu
membelajarkan diri sendidri tidak
tergantung pada pihak lain.
b. Self contained, seluruh materi
pembelajaran dari satu unit
kompotensi yang dipelajari terdapat
satu modul utuh.
46
c. Stand alone, modul yang
dikembangkanntidak tergantung pada
media liana tau tidak harus digunakan
bersama-sama media lain.
d. Adaptif, modul hendaknya memiliki
daya adptif yang tinggi terhadap
perkeembangan ilmu dan teknologi.
e. User friendly, modul hendaknya juga
memenuhi kaidah akrab bersahabat/
akrab dengan pemakainya.
f. Konsisitensi, konsisitensi dalam
penggunaan font, spasi dan tata letak
3. 1) Persiapan Outlen / Rancangan
d. Menentukan topic yang akan
dimuat.
47
e. Mengatur urutan topik-topik
sesuai dengan urutan tujuan
pembelajaran.
f. Mempersiapkan outlen
2) Penulisan
d. Menulis draft 1
e. Melengkapi draft 1 menjadi
draft 2
f. Menulis tes / penilaian hasil
belajar peserta diklat
3) Tahap Review, Uji Coba dan
Revisi
a. Reviewer
Ada tiga kelompok reviewer,
yaitu
d. Ahli materi / ahli bidang studi
e. Ahli media / ahli
instruksional 98
48
f. Teman sejawat / tutor yang
sering berhubungan dengan
peserta diklat
4) Uji Coba
c. Uji coba tatap muka dalam
kelompok kecil
d. Uji coba lapangan
5) Revisi
Tujuan diadakannya review dan
uji caba adalah untuk perbaikan
bahan belajar. Bila semua
informasi atau komentar yang
didapatkan dari ahli materi, ahli
media, dan teman sejawat dipakai
untuk memperbaiki bahan belajar,
sebenarnaya kita telah
mendapatkan bahan belajar yang
cukup baik.
49
4. Karena dalam proses pembelajaran guru
harus mengunakan modul yang mana
agar siswa lebih terarah dan lebih paham,
jika guru tidak mengunakan modul dalam
proses pembelajaran maka pembelajaran
tidak efisien dalam meberikan
pembelajaran terhadap siswa/siswinya.
50

More Related Content

What's hot

MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTERMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTERindaahfbr
 
Prosedur Pengembangan Modul
Prosedur Pengembangan ModulProsedur Pengembangan Modul
Prosedur Pengembangan Modulambarlestari
 
Presentation2
Presentation2Presentation2
Presentation2wahibjo
 
11 media pembelajaran berbasisi komputer
11 media pembelajaran berbasisi komputer11 media pembelajaran berbasisi komputer
11 media pembelajaran berbasisi komputersulaiman297
 
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTERMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTERSyaifuljihad
 
JURNAL PROSEDUR PENGEMBANGAN MODUL KELOMPOK II
JURNAL PROSEDUR PENGEMBANGAN MODUL KELOMPOK IIJURNAL PROSEDUR PENGEMBANGAN MODUL KELOMPOK II
JURNAL PROSEDUR PENGEMBANGAN MODUL KELOMPOK IINormawati
 
Pengembangan Modul
Pengembangan ModulPengembangan Modul
Pengembangan ModulGuru Online
 
Media berbasis komputer
Media berbasis komputerMedia berbasis komputer
Media berbasis komputerabdsalam20
 

What's hot (10)

MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTERMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER
 
Prosedur Pengembangan Modul
Prosedur Pengembangan ModulProsedur Pengembangan Modul
Prosedur Pengembangan Modul
 
Nita sri hastuti
Nita sri hastutiNita sri hastuti
Nita sri hastuti
 
Presentation2
Presentation2Presentation2
Presentation2
 
11 media pembelajaran berbasisi komputer
11 media pembelajaran berbasisi komputer11 media pembelajaran berbasisi komputer
11 media pembelajaran berbasisi komputer
 
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTERMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER
 
JURNAL PROSEDUR PENGEMBANGAN MODUL KELOMPOK II
JURNAL PROSEDUR PENGEMBANGAN MODUL KELOMPOK IIJURNAL PROSEDUR PENGEMBANGAN MODUL KELOMPOK II
JURNAL PROSEDUR PENGEMBANGAN MODUL KELOMPOK II
 
Modul
ModulModul
Modul
 
Pengembangan Modul
Pengembangan ModulPengembangan Modul
Pengembangan Modul
 
Media berbasis komputer
Media berbasis komputerMedia berbasis komputer
Media berbasis komputer
 

Similar to OPTIMASI MODUL

MODUL MEDIA PEMBELAJARAN KELOMPOK 2| ALFISAR NAIM
MODUL MEDIA PEMBELAJARAN KELOMPOK 2| ALFISAR NAIMMODUL MEDIA PEMBELAJARAN KELOMPOK 2| ALFISAR NAIM
MODUL MEDIA PEMBELAJARAN KELOMPOK 2| ALFISAR NAIMFisar Naim
 
M e d i a p e m b e l a j a r an
M e d i a  p e m b e l a j a r anM e d i a  p e m b e l a j a r an
M e d i a p e m b e l a j a r anPAICAsman
 
prosedur pengembangan modul
prosedur pengembangan modulprosedur pengembangan modul
prosedur pengembangan modulhardianpai
 
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"Modul "Prosedur Pengembangan Modul"
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"AjiLesmana27
 
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"Modul "Prosedur Pengembangan Modul"
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"WahyuniRihaldi
 
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"Modul "Prosedur Pengembangan Modul"
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"AjiLesmana27
 
Prosedur pengembangan modul
Prosedur pengembangan modulProsedur pengembangan modul
Prosedur pengembangan modulNursoleha51
 
Media pengajaran
Media pengajaranMedia pengajaran
Media pengajaranDewiRita1
 
Prosedur pengembangan modul
Prosedur pengembangan modulProsedur pengembangan modul
Prosedur pengembangan modulPAICAsman
 
Modul "prosedur pengembangan modul"
Modul "prosedur pengembangan modul" Modul "prosedur pengembangan modul"
Modul "prosedur pengembangan modul" Nursoleha51
 
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"Modul "Prosedur Pengembangan Modul"
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"Rahmadana17
 
Media pembelajaran
Media pembelajaranMedia pembelajaran
Media pembelajaranhardanu
 
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"Modul "Prosedur Pengembangan Modul"
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"Rahmadana17
 
Penyusunan Modul Ajar.pptx
Penyusunan Modul Ajar.pptxPenyusunan Modul Ajar.pptx
Penyusunan Modul Ajar.pptxEttyTyanAzha1
 
Prosedur Pengembangan Modul
Prosedur Pengembangan ModulProsedur Pengembangan Modul
Prosedur Pengembangan ModulAjiLesmana27
 
Prosedur pengembangan Modul
Prosedur pengembangan ModulProsedur pengembangan Modul
Prosedur pengembangan ModulWahyuniRihaldi
 

Similar to OPTIMASI MODUL (20)

MODUL MEDIA PEMBELAJARAN KELOMPOK 2| ALFISAR NAIM
MODUL MEDIA PEMBELAJARAN KELOMPOK 2| ALFISAR NAIMMODUL MEDIA PEMBELAJARAN KELOMPOK 2| ALFISAR NAIM
MODUL MEDIA PEMBELAJARAN KELOMPOK 2| ALFISAR NAIM
 
Modul mitha
Modul mithaModul mitha
Modul mitha
 
M e d i a p e m b e l a j a r an
M e d i a  p e m b e l a j a r anM e d i a  p e m b e l a j a r an
M e d i a p e m b e l a j a r an
 
prosedur pengembangan modul
prosedur pengembangan modulprosedur pengembangan modul
prosedur pengembangan modul
 
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"Modul "Prosedur Pengembangan Modul"
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"
 
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"Modul "Prosedur Pengembangan Modul"
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"
 
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"Modul "Prosedur Pengembangan Modul"
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"
 
TUGAS MODUL FITRIANI PGMI/3
TUGAS MODUL FITRIANI PGMI/3TUGAS MODUL FITRIANI PGMI/3
TUGAS MODUL FITRIANI PGMI/3
 
Tugas modul cili
Tugas modul ciliTugas modul cili
Tugas modul cili
 
Tugas modul cili
Tugas modul ciliTugas modul cili
Tugas modul cili
 
Prosedur pengembangan modul
Prosedur pengembangan modulProsedur pengembangan modul
Prosedur pengembangan modul
 
Media pengajaran
Media pengajaranMedia pengajaran
Media pengajaran
 
Prosedur pengembangan modul
Prosedur pengembangan modulProsedur pengembangan modul
Prosedur pengembangan modul
 
Modul "prosedur pengembangan modul"
Modul "prosedur pengembangan modul" Modul "prosedur pengembangan modul"
Modul "prosedur pengembangan modul"
 
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"Modul "Prosedur Pengembangan Modul"
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"
 
Media pembelajaran
Media pembelajaranMedia pembelajaran
Media pembelajaran
 
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"Modul "Prosedur Pengembangan Modul"
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"
 
Penyusunan Modul Ajar.pptx
Penyusunan Modul Ajar.pptxPenyusunan Modul Ajar.pptx
Penyusunan Modul Ajar.pptx
 
Prosedur Pengembangan Modul
Prosedur Pengembangan ModulProsedur Pengembangan Modul
Prosedur Pengembangan Modul
 
Prosedur pengembangan Modul
Prosedur pengembangan ModulProsedur pengembangan Modul
Prosedur pengembangan Modul
 

Recently uploaded

alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 

Recently uploaded (20)

alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 

OPTIMASI MODUL

  • 1. 1 PROSEDUR PENGEMBANGAN MODUL Makalah Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Matakuliah Media Pembelajaran Pada Jurusan Biologi OLEH : KELOMPOK 1 (SATU) INAWATI H LAOBA :15010108008 VINI PUTRIANA RIWILA :15010108035 FATMAWATI :15010108036 JURUSAB PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KENDARI 2017
  • 2. 2 KATA PENGANTAR Alhamdulillah makalah yang berjudul “Prosedur Pengembangan Modul” telah selesai sebagai salah satu tugas pada mata kuliah Media Pembelajaran. Adapun maksud dari penulisan makalah ini adalah agar supaya kita, khususnya penulis dapat memahami lebih jauh tentang apa sebenarnya yang dimaksud dengan Media Pembelajaran dan Prosedur Pengembangan Modul Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya dan khususnya bagi penulis. Kendari 11,desember 2017
  • 3. 3 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Modul B. Cara mengembangkan Modul C. Langkah-langkah pengembangan modul D. Kelebihan dan kekurangan modul BAB III PENUTUP A. Kesimpulan DAFTAR PUSTAKA
  • 4. 4 BAB I PENDAHULUAN A.Latar belakang Modul adalah bentuk pengajaran yang bersifat individual, dan masih termaksud pada klarifikasi metode pengajaran yang bersifat inkonvensional, dimana siswa dapat belajar tanpa kehadiran guru atau tidak melalui tatap muka secara langsung. Oleh sebab itu modul dianggap sebagai kebalikan dari pengajaran klasikal dan merupakan reaksi dari pengajaran klasi-kal tersebut. Modul merupakan salah satu hasil atau produk dari perkembangan teknologi instruksional yang menggabungkan keuntungan-keuntungan dari berbagai pengajaran individual lainnya. Pengajaran modul telah diuji cobakan kepada sejumlah siswa sekolah proyek perintis
  • 5. 5 pembangunan (SPPP) dan sebagian IKIP dan juga pada lembaga pendidikan lainnya. Keefektifan pengajaran modul ini tampak sekali hasilnya pada SD kecil, SMP terbuka dan universitas terbuka (UT) atau pendidikan jarak jauh yang telah diterapkan di Indonesia. Modul dirumuskan sebagai salah satu unit yang lengkap yang berdiri sendiri terdiri dari rangkaian kegitan belajar yang disusun sebagai alat para siswa untuk mempersiapkan sumber belajar. Telah disusun secara spesifik dan operasional. Tujuan modul ini adalah untuk membimbing siswa secara umum dalam merencanakan dan mengembangkan modul. Karena itu isi modul ini lebih bersifat praktis dan lebih banyak berisi tentang hal-hal atau rambu- rambu yang perlu diperhatikan dalam menulis modul. Kompentensi yang anda
  • 6. 6 kuasai setelah mempelajari modul ini adalah sebagai berikut: KOMPETENSI DASAR STANDAR KOMPERENSI INDIKATOR 1. Mengetahui pengertian dan karakteristik modul. 2. Mengetahui bagaimana cara pengembang an modul. 3. Mengetahui langkah- langkah pengembang an modul. 4. Mengetahui kelemahan dan kelebihan modul. 1) Berkomunikasi lisan dan tertulis menggunakan ragam bahasa yang sesuai dengan lancar dan akurat dalam wacana interaksional dan/atau monolog terutama berkenaan dengan wacana berbentuk naratif, prosedur, spoof/recount, report, dan news item. 1. Mampu mnejelaska n pengertian modul dan fungsinya. 2. Mampu menjelaska n berbagai cara pengemban agan modul seperti; adaptasi, kompilasi, dan menulis.
  • 7. 7 B. Rumusan Masalah a) Apa pengertian dan karakterristik modul.? b) Bagaimana cara pengembanagan modul.? c) Bagaimana langkah-langkah pengembangan modul.? d) Apa kelemahan dan kelebihan pembelajaran dengan menggunakan modul.? C. Tujuan a) Menjelaskan pengertian dan karakteristik modul. b) Menjelaskan bagaimana cara pengembangan modul. c) Menjelaskan langkah-langkah pengembangan modul. d) Menjelaskan kelemahan dan kelebihan pembelajaran dengan menggunakan modul.
  • 8. 8
  • 9. 9 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Modul 1. Modul Modul adalah bahan belajar yang dirancang secara sistematis berdasarkan kurikulum tertentu dan dikemas dalam bentuk satuan pembelajaran terkecil dan memungkinkan dipelajari secara mandiri dalam suatu waktu tertentu. Dalam buku ini disebut sebagai modul dibatasi pada “ Bahan belajar tercetak”.1 Modul menurut Cece Wijaya (1992:86). Dapat dipandang sebagai paket 1 Rusman. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan komunikasi. Jakarta: Rajawali Press,2011.hal 127
  • 10. 10 program yang disusun dalam bentuk satuan tertentu guna keperluan belajar. Departemen pendidikan Nasional dalam bukunya “Teknik Belajar dengan Modul” (2002:5), mendefinisikan Modul sebagai suatu kesatuan bahan belajar yang disajikan dalam bentuk “self-Instruction” artinya bahan belajar yang disusun didalam modul dapat dipelajari siswa secara mandiri dengan bantuan secara terbatas dari Guru ataupun orang lain. . Vembriarto (1987:20), menyatakan bahwa suatu modul pembelajaran adalah suatu paket pengajaran yang memuat satu unit konsep dari pada bahan pelajaran pengajaran modul merupakan usaha penyelengraan peengajaran indifidual yang memungkinkan
  • 11. 11 siswa menguasai suatu unit bahan pelajaran sebelum dia beralih kepada unit berikutnya. Berdasarkan beberapa pengertian modul diatas maka dapat disimpulkan bahwa modul pemvelajaran adalah salah satu bentuk bahan ajar yang dikemas secara sistematis dan menarik. Sehingga mudah untuk dipelajari secara mandri. 2. Karakterisik Modul Modul pembelajaran merupakan salah satu bahan belajar yang dapat dimanfaatkan oleh siswa secara mandiri. Modul yang baik harus disusun secara sistematis, menarik, dan jelas. Modul dapatvdigunakan kapanpun dan dimanapun sesuai dengan kebutuhan siswa.
  • 12. 12 Anwar, menyatakan bahwa karakteristik modul pembelajaran sebagai berikut2 : a. Self instructional, siswa mampu membelajarkan diri sendidri tidak tergantung pada pihak lain. b. Self contained, seluruh materi pembelajaran dari satu unit kompotensi yang dipelajari terdapat satu modul utuh. c. Stand alone, modul yang dikembangkanntidak tergantung pada media liana tau tidak harus digunakan bersama-sama media lain. d. Adaptif, modul hendaknya memiliki daya adptif yang tinggi terhadap perkeembangan ilmu dan teknologi. 2 Anwar, Model-Model Pembelajaran (Jakarta : Rajawali Pers, 2011)
  • 13. 13 e. User friendly, modul hendaknya juga memenuhi kaidah akrab bersahabat/ akrab dengan pemakainya. f. Konsisitensi, konsisitensi dalam penggunaan font, spasi dan tata letak. Menurut Wijaya, Karakteristik pengajaran modul pembelajaran Adalah3: a. Siswa dapat belajar individual, ia belajar dengan aktif tanpa bantuan mksimal dari Guru. b. Tujuan pelajaran dirumuskan secara khusus. Rumusan tujuan bersumber pada perubahan tingkah laku. c. Tujuan dirumuskan secara khusus sehingga perubahan tingkah laku yang 3 Wijaya, Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Grafindo Persada.
  • 14. 14 terjadi pada diri siswa segera dapat diketahui. Perubahan tingkah laku diharpkan sampai 75% penguasaan tuntas (mastery learning) d. Membuka kesempatan pada siswa untuk maju berkelanjutan menurut kemampuanya masing-masing. e. Modul merupakan paket pengajaran yang bersifat self-instruction, dengan belajar seprti ini, modul membuka kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan dirinya secara optimal. f. Modul memiliki daya informasi yang cukup kuat, unsure asosiasi, struktur dan urutan bahan pelajaran terbentuk sedemikian rupa sehingga siswa secara spontan mempelajarinya.
  • 15. 15 g. Modul banyak memberikan kesempatan kepada siswa untuk berbuat aktif. B. Cara Pengembangan Modul Berikut ini cara – cara pengembangan Modul4 1. Adaptasi Modul adaptasi adalah bahan belajar yang dikembangkan berdasarkan buku yang ada di pasaran. Sebelum pembelajaran berlangsung, guru, dosen, atau widiaswara mengidentifikasi buku-buku yang ada (di toko buku atau perpustakaan) yang isinya relevan dengan materi yang 4 Munir, Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, (Bandung :Alfabeta, 2010) hal 35 76
  • 16. 16 akan diajarkan. Setelah itu guru, dosen, atau widiaswara memilih salah satu buku tersebut sebagai bahan belajar yang digunakan untuk satu mata pelajaran / diklat. Buku tersebut digunakan dalam kegiatan pembelajaran secara utuh atau sebagian dengan dilengkapi panduan belajar. Pengembangan panduan belajar bersifat melengkapi buku tersebut dengan semacam petunjuk mempelajarinya. 2. Kompilasi. Modul kompilasi ialah bahan belajar yang dikembangkan atas dasar buku-buku yang ada di pasaran, artikel jurnal ilmiah dan modul yang sudah ada sebelumnya. Kompilasi dilakukan oleh guru, dosen atau
  • 17. 17 widiaswara dengan menggunakan garis-garis besar program pembelajaran / pelatihan (GBPP) atau silabi yang disusun sebelumnya. 3. Menulis Menulis adalah pengembangan modul yang paling ideal. Bagi guru, dosen atau widiaswara menulis sendiri modul yang dipergunakan dalam pembelajaran adalah pembuktian dirinya sebagai seorang yang professional. Bagi guru, dosen terutama widiaswara menulis modul merupakan tugas pokok yang dihargai sebagai kegiatan pengumpulan angka kredit. Angka kredit yang diperoleh guru, dosen, atau widiaswara dari kegiatan menulis modul ini sangat tinggi nilainya, sehingga akan
  • 18. 18 mengantarkan seorang mencapai jabatan tertinggi. Hal tersebut sesuai dengan tingkat kesulitan dalam mengerjakannya. Menulis modul memiliki tingkat kesulitan tertinggi disbanding dengan kedua cara lain yang telah diuraikan terdahulu. C. Langkah-Langkah Pengembangan Modul Berikut ini Langkah – langkah pengembangan modul.5 1) Tahap Perencanaan Tahap perencanaan ini sangat penting dalam proses Penngembangan Modul, agar bahan belajar yang kita kembangkan dapat membantu peserta didik 5 Rusman, Model-Model Pembelajaran (Jakarta : Rajawali Pers, 2011) hal 95
  • 19. 19 mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. Selain itu bila dilakukan perencanaan yang baik bahan belajar yang dihasilakan memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi dan tingkat kedalaman materi yang sesuai dengan tingkat kemampuan sasaran didik. 2) Tahap Penulisan Seperti telah dijelaskan dalam bagian terdahulu, bahwa dari tahap perencanaan diharapkan dapat dihasilkan suatu rencana modul yang dituangkan dalam Garis-Garis Besar Isi Modul (GBIM). GBIM ini berisi tentang sasaran atau peserta diklat, tujuan umum atau khusus, materi atau isi pelajaran, media yang digunakan dan strategi penilaian.
  • 20. 20 Sebagai penulis, sebaiknya menggunakan GBIM secara cermat, untuk kemudian melakukan langkah berikut, yaitu :  Persiapan Outlen / Rancangan a. Menentukan topic yang akan dimuat. b. Mengatur urutan topik-topik sesuai dengan urutan tujuan pembelajaran. c. Mempersiapkan outlen  Penulisan a. Menulis draft 1 b. Melengkapi draft 1 menjadi draft 2 c. Menulis tes / penilaian hasil belajar peserta diklat 3) Tahap Review, Uji Coba dan Revisi
  • 21. 21  Reviewer Ada tiga kelompok reviewer, yaitu a. Ahli materi / ahli bidang studi b. Ahli media / ahli instruksional 98 c. Teman sejawat / tutor yang sering berhubungan dengan peserta diklat  Uji Coba a. Uji coba tatap muka dalam kelompok kecil b. Uji coba lapangan  Revisi Tujuan diadakannya review dan uji caba adalah untuk perbaikan bahan belajar. Bila semua informasi atau komentar yang didapatkan dari ahli materi, ahli media, dan teman
  • 22. 22 sejawat dipakai untuk memperbaiki bahan belajar, sebenarnaya kita telah mendapatkan bahan belajar yang cukup baik. Apalagi bila hasil uji coba kelompok kecil dan uji coba lapangan dijadikan dasar untuk perbaikan modul. Maka kita telah mendapatkan modul yang lebih baik lagi. Dengan demikian modul tersebut telah siap untuk masuk dalam tahap berikutnya yaitu tahap “finalisasi” atau penyelesaian.6 4) Tahap Finalisasi dan Pencetakan Setelah modul di review, di uji coba dan direvisi maka langkah berikutnya adalah finalisasi dan 6 Usman,Basyiruddin, metodologi pembelajaran Agama Islam,jakarta: ciputat press, 2005. Hal 25
  • 23. 23 pencetakan. Finalisasi berarti kita melihat kembali kebenaran text dan kelengkapan modul sebelum modul untuk dicetak. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam tahap finalisasi, yaitu : 1) Apakah text telah sempurna.? 2) Apakah ilustrasi yang diminta telah lengkap.? 3) Apakah catatan kaki dan daftar pustaka telah lengkap.? 4) Apakah penomeran halaman sudah benar. Setelah pencetakan modul yang penting untuk diperhatikan adalah : 1) Typografi / tata huruf 2) Heading
  • 24. 24 3) Penomeran halaman dan catatan kaki 4) Layout 5) Ilustrasi 6) Penggunaan warna 5) Tahap Menyusun kerangka modul Suatu modul yang digunakan di sekolah, disusun atau ditulis dengan melalui langkah-langkah seperti berikut: a. Menetapkan (menggariskan) tujuan intruksional umum (TIU) yang akan dicapai dengan mempelajari modul tersebut. b. Merumuskan tujuan intruksional khusus (TIK) yang merupakan perincian atau pengkhususan dari tujuan intruksional umum tadi.
  • 25. 25 c. Menyusun soal-soal penilaian untuk mengukur sejauh mana tujuan intruksional khusus bisa dicapai. 1110 d. Identifikasi pokok materi pelajaran yang sesuai dengan setiap tujuan intruksional khusus. e. Mengatur/menyusun pokok-pokok materi tersebut di dalam urutan yang logis dan fungsional. f. Menyusun langkah-langkah kegiatan belajar murid Menyusun (menulis) program secara terperinci meliputi pembuatan semua unsur modul, yakni petunjuk guru, lembar kegiatan murid, lembar kerja murid, lembar jawaban, lembar penilaian (tes), dan lembar jawaban
  • 26. 26 tes. Secara garis besarnya, penyusunan modul atau pengembangan modul menurut S. Nasution (1987:217-218) dapat mengikuti langkah- langkah berikut7 a) Merumuskan sejumlah tujuan secara jelas, spesifik, dalam bentuk kelakuan siswa yang dapat diamati dan diukur. b) Urutan tujuan itu yang menentukan langkah-langkah yang diikuti dalam modul itu. c) Tes diagnostik untuk mengukur latar belakang siswa, pengetahuan, dan kemampuan yang telah dimilikinya sebagai pra-syarat untuk menempuh 7 http://materikulpai.blogspot.co.id/2011/12/tata-cara- pengembangan-modul- sebagai.html diakses 02 oktober 2015
  • 27. 27 modul itu (Entry Behaviour atau Entering Behaviour). d) Menyusun alasan atau rasional pentingnya modul ini bagi siswa. Ia harus tahu apa gunanya ia mempelajari modul ini, siswa harus yakin akan manfaat modul itu agar ia bersedia mempelajarinya dengan sepenuh tenaga. e) Kegiatan-kegiatan belajar direncanakan untuk membantu dan membimbing siswa agar mencapai kompetensi-kompetensi seperti dirumuskan dalam tujuan. f) Menyiapkan pusat sumber-sumber berupa bacaan yang terbuka bagi siswa setiap waktu ia memerlukannya. D. Kelebihan dan Kelemahan Modul 1. Kelebihan
  • 28. 28 Belajar menggunakan modul sangat banyak manfaatnya, siswa dapat bertanggung jawab terhadap kegiatan belajarnya sendiri, pembelajaran dengan modul sangat menghargai perbedaan individu sehingga siswa dapat belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya, maka pembelajaran semakin efektif dan efisien8 Tipto (1991:72), mengungkapkan beberapa keuntungan yang diperoleh jika belajar menggunakan modul, antara lain : a. Motivasi siswa dipertinggi karena setiap kali siswa mengerjakan tugas pelajaran dibatasi dengan jelas dan yang sesuai dengan kemampuannya. 8 Mukhtar dan Iskandar, Desain Pembelajaran Berbasis TIK, (Jakarata: Referensi, 2012) hal 278 1312
  • 29. 29 b. Sesudah pelajaran selesai guru dan siswa mengetahui benar siswa yang berhasil dengan baik dan mana yang kurang berhasil. c. Siswa mencapai hasil yang sesuai dengan kemampuannya. d. Beban belajar terbagi lebih merata sepanjang semester e. Pendidikan lebih berdaya guna. 2.Kelemahan Belajar dengan menggunakan modul juga sering disebut dengan belajar mandiri. Menurut Suparman (1993:197), menyatakan bahwa bentuk kegiatan belajar mandiri ini mempunyai kekurangan-kekurangan sebagai berikut : a. Biaya pengembangan bahan tinggi dan waktu yang dibutuhkan lama
  • 30. 30 b. Menentukan disiplin belajar yang tinggi yang mungkin kurang dimiliki oleh siswa pada umumnya dan siswa yang belum matang pada khususnya. c. Membutuhkan ketekunan yang lebih tinggi dari fasilitator untuk terus menerus memantau proses belajar siswa, memberi motivasi dan konsultasi secara individu setiap waktu siswa membutuhkan.
  • 31. 31 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Modul merupakan bahan belajar terprogram yang di susun sedemikian rupa dan di sajikan secara terpadu, sistematis, serta terperinci. dengan mempelajari materi modul, siswa diarahkan pada pencarian suatu tujuan melalui langkah- langkah belajar tertentu, Karena modul merupakan paket program untuk keprluan belajar. Satu paket program modul, terdiri dari komponen-komponen yang berisi tujuan belajar, bahan belajar, metode belajar, alat dan sumber belajar, dan sistem evaluasi.
  • 32. 32 Kegunaan modul dalam proses pembelajaran antara lain: sebagai penyedia informasi dasar karena dalam modul disajikan berbagai materi pokok yang bisa dikembangkan lebih lanjut sebagai petunjuk bagi peserta didik. Dismping itu kegunaan lainnya adalah menjadi petunjuk pengajar yang efektif bagi pendidik serta menjadi bahan untuk berlatih bagi peserta didik dalam melakukan penilaian sendiri. Modul pembelajaran disusun berdasarkan prinsip-prinsip pengembangan suatu modul, meliputi analisis kebutuhan, pengembangan desain modul, implementasi,penilaian, evaluasi, dan validasi, serta jaminan kualitas. Pengembangan suatu desain modul dilakukan dengan tahapan yaitu
  • 33. 33 menetapkan strstegi pembelajaran dan media, memproduksi modul dan mengembangkan perangkat penilaian
  • 34. 34 DAFTAR PUSTAKA Mukhtar dan Iskandar, Desain Pembelajaran Berbasis TIK, (Jakarata: Referensi, 2012) Munir, Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, (Bandung :Alfabeta, 2010) Munir, Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, (Bandung :Alfabeta, 2010) Rusman, Model-Model Pembelajaran (Jakarta : Rajawali Pers, 2011) Rusman. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan komunikasi. Jakarta: Rajawali Press,2011. Rusman. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan komunikasi. Jakarta: Rajawali Press,2011 Usman,Basyiruddin, metodologi pembelajaran Agama Islam,jakarta: ciputat press, 2005.
  • 35. 35 http://materikulpai.blogspot.co.id/ 2011/12/tata-cara-pengembangan- modul- sebagai.html diakses 02 oktober 2015 http://guru pembaharu.com/home/pengembangan-modul- sebagai-bahan-ajar/20
  • 36. 36 EVALUASI 1. Seluruh materi pembelajaran dari satu unit kompotensi yang dipelajari terdapat satu modul utuh, merupakan pengertian dari…… a. Self Instructional b. Self Contained c. Stand Alone d. Adaptif 2. Menurut Vembriarto Modul Pembelajaran adalah……. a. Bahan belajar yang dirancang secara sistematis berdasarkan kurikulum tertentu dan dikemas dalam bentuk satuan pembelajaran terkecil dan
  • 37. 37 memungkinkan dipelajari secara mandiri dalam suatu waktu tertentu. b. Suatu kesatuan bahan belajar yang disajikan dalam bentuk “self- Instruction”. c. Paket pengajaran yang memuat satu unit konsep dari pada bahan pelajaran. d. Paket program yang disusun dalam bentuk satuan tertentu guna keperluan belajar. 3.Menurut Anwar karakteristik modul pengajaran adalah…. a. Self instructional, siswa mampu membelajarkan diri sendiri tidak tergantung pada pihak lain.
  • 38. 38 b. Siswa dapat belajar individual, ia belajar dengan aktif tanpa bantuan maksimal dari guru. c. Tujuan pengajaran dirumuskan secara khusus, rumusan tujuan bersumber pada perubahan tingkah laku. d. Modul dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk berbuat aktif. 4. Berikut ini merupakan langkah-langkah pengembangan modul, kecuali….. a. Tahap penulisan b. Tahap perencanaan c. Tahap finalisasi d. Tahap pengorganisasian
  • 39. 39 5. Dalam tahap penyusunan kerangka modul, digunakan langkah- langkah sebagai berikut, kecuali…… a. Menetapkan (menggariskan) tujuan intruksional umum (TIU) yang akan dicapai dengan mempelajari modul tersebut. b. Merumuskan tujuan intruksional khusus (TIK) yang merupakan perincian atau pengkhususan dari tujuan intruksional umum tadi. c. Menyusun soal-soal penilaian untuk mengukur sejauh mana tujuan intruksional khusus bisa dicapai. d. Tahap Review, Uji Coba dan Revisi 6.Kelompok review terbagi tiga,kecuali….
  • 40. 40 a. Ahli materi / ahli bidang studi b. Ahli media / ahli instruksional c. Ahli personal/ahli individu d. Teman sejawat 7. beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam tahap finalisasi, yaitu.. a. Heading b. Catatan kaki dan daftar pustaka c. Layout d. Penggunaan warna 8. Yang tidak termaksud Persiapan Outlen / Rancangan, yaitu…. a. Menulis draft 1 b. Menentukan topic yang akan dimuat.
  • 41. 41 c. Mengatur urutan topik-topik sesuai dengan urutan tujuan pembelajaran. d. Mempersiapkan outlen 9. Tujuan diadakannya review dan uji caba adalah… a. Untuk mempermudah pendidik dalam mengajar b. b. Untuk mempermudah pelajar dalam belajar c. c. Untuk perbaikan bahan belajar d. d. Untuk perbaikan dalam metode pembelajaran 10. Kelompok uji coba, yaitu… a. a. Uji coba materi b. b. Uji coba intruksional
  • 42. 42 c. Uji coba lapangan d. Uji coba penulisan Kunci Jawaban : 1. b 2. c 3. a 4. d 5. d 6. c 7. b 8. a 9. c 10. c
  • 43. 43 Pertanyaan 1. jelaskan apa itu GBIM dan mengapa GBIM ini sangat di butuhkan dalam pembuatan modul.? 2. jelaskan karakteristik modul pembelajaran yang dikemukakan oleh Anwar ? 3. jelaskan langkah-langkah pembuatan modul ? 4. mengapa dalam proses pembelajaran berdasarkan modul ?
  • 44. 44 Jawaban 1. Garis-Garis Besar Isi Modul (GBIM). GBIM ini berisi tentang sasaran atau peserta diklat, tujuan umum atau khusus, materi atau isi pelajaran, media yang digunakan dan strategi penilaian. Karena tanpa GBIM dalam penyusunan modul maka kita tidak dapan mengetahui langkah-langkah untuk menyelesaikan modul pembelajaran antaralain : a. Tahap Perencanaan Tahap perencanaan ini sangat penting dalam proses Penngembangan Modul, agar bahan belajar yang kita kembangkan dapat membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.
  • 45. 45 b. Tahap Penulisan Seperti telah dijelaskan dalam bagian terdahulu, bahwa dari tahap perencanaan diharapkan dapat dihasilkan suatu rencana modul yang dituangkan dalam Garis-Garis Besar Isi Modul (GBIM). c. Tahap Review, Uji Coba dan Revisi 2. Menurut anwar karakteristik modul pembelajaran antara lain Sbb: a. Self instructional, siswa mampu membelajarkan diri sendidri tidak tergantung pada pihak lain. b. Self contained, seluruh materi pembelajaran dari satu unit kompotensi yang dipelajari terdapat satu modul utuh.
  • 46. 46 c. Stand alone, modul yang dikembangkanntidak tergantung pada media liana tau tidak harus digunakan bersama-sama media lain. d. Adaptif, modul hendaknya memiliki daya adptif yang tinggi terhadap perkeembangan ilmu dan teknologi. e. User friendly, modul hendaknya juga memenuhi kaidah akrab bersahabat/ akrab dengan pemakainya. f. Konsisitensi, konsisitensi dalam penggunaan font, spasi dan tata letak 3. 1) Persiapan Outlen / Rancangan d. Menentukan topic yang akan dimuat.
  • 47. 47 e. Mengatur urutan topik-topik sesuai dengan urutan tujuan pembelajaran. f. Mempersiapkan outlen 2) Penulisan d. Menulis draft 1 e. Melengkapi draft 1 menjadi draft 2 f. Menulis tes / penilaian hasil belajar peserta diklat 3) Tahap Review, Uji Coba dan Revisi a. Reviewer Ada tiga kelompok reviewer, yaitu d. Ahli materi / ahli bidang studi e. Ahli media / ahli instruksional 98
  • 48. 48 f. Teman sejawat / tutor yang sering berhubungan dengan peserta diklat 4) Uji Coba c. Uji coba tatap muka dalam kelompok kecil d. Uji coba lapangan 5) Revisi Tujuan diadakannya review dan uji caba adalah untuk perbaikan bahan belajar. Bila semua informasi atau komentar yang didapatkan dari ahli materi, ahli media, dan teman sejawat dipakai untuk memperbaiki bahan belajar, sebenarnaya kita telah mendapatkan bahan belajar yang cukup baik.
  • 49. 49 4. Karena dalam proses pembelajaran guru harus mengunakan modul yang mana agar siswa lebih terarah dan lebih paham, jika guru tidak mengunakan modul dalam proses pembelajaran maka pembelajaran tidak efisien dalam meberikan pembelajaran terhadap siswa/siswinya.
  • 50. 50