SlideShare a Scribd company logo
1 of 37
1. PENGENALAN APP
1.1. Pengertian
APP merupakan singkatan dari Alat Pengukur dan Pembatas, adalah alat yang
digunakan untuk keperluan transaksi energi listrik.
Pengukuran :
Yang dimaksud dengan pengukuran ialah untuk menentukan besarnya
pemakaian daya dan energi listrik
Alat pengukur : meter kwh, meter kvarh, meter kva maksimum, meter arus,
meter tegangan
Pembatasan :
Yang dimaksud dengan pembatasan ialah untuk menentukan batas pemakaian
daya sesuai daya tersambung -.
Yang termasuk alat pembatas : MCB, MCCB, NFB, Fuse , OCR + PMT.
Pembatasan didasarkan pada arus yang besarnya adalah :
Arus nominal :
S
In = ------ Amper : untuk fasa tunggal
E
S
In = --------- Amper : untuk fasa tiga
3 . E
Dimana
S = daya terpasang ………………. VA
E = tegangan nominal …………… Volt
1.2. Perlengkapan APP
Yang dimaksud dengan perlengkapan ialah barang-
barang yang memungkinkan dipasangnya alat
pengukur dan pembatas, sehingga dapat berfungsi
sesuai dengan yang disyaratkan.
* Perlengkapan APP : kotak / lemari app, trafo arus (ct),
trafo tegangan (pt) meter arus, meter tegangan dan
saklar waktu
* Kotak / lemari APP : adalah suatu kotak atau lemari
dengan ukuran / ukuran tertentu yang didalamnya
berisi app dan perlengkapannya
* Segel berfungsi sebagai pelindung untuk mencegah
agar alat / komponen yang dilindungi tidak dibuka oleh
orang yang tidak berwenang.
1.3. Macam-macam APP sesuai standar PLN ( SPLN 55 - 90)
* APP tipe I A : pengukuran TR kwh 1 fasa : 5/20 A
* APP tipe I B : pengukuran TR kwh 1 fasa : 20/60 A, 50/100 A
* APP tipe III A : pengukuran TR kwh 3 fasa tarif tunggal : 3x20/60 A ; 3x50/100 A
* APP tipe III B : pengukuran TR kwh dan kvarh 3 fasa tarif ganda : 3x20/60 A ;3 x 50/100 A
* APP tipe IA khusus : pengukuran TR 3 P-4 W menggunakan CT, tarif tunggal 100 - 300 A
* APP tipe IB khusus : pengukuran TM-TR kwh dan kvarh 3 P-4 W menggunakan CT, tarif
tunggal 100-500 A, 600-1000 A
* APP tipe IC khusus : pengukuran TM-TR kwh dan kvarh 3 P-4 W menggunakan CT, tarif
ganda 100-500 A, 600-1000 A
* APP tipe IIA khusus : pengukuran TM kwh 3 P-3W menggunakan CT dan PT tarif tunggal
* APP tipe IIB khusus : pengukuran TM kwh 3 P-4 W menggunakan CT dan PT tarif tunggal
* APP tipe IIC khusus : pengukuran TM kwh dan kvarh 3 P-3 W menggunakan CTdan PT
tarif tunggal
* APP tipe IID khusus : pengukuran TM kwh dan kvarh 3 P-4 W menggunakan CT dan PT
tarif tunggal
* App tipe II E khusus : pengukuran TM kwh dan kvarh 3 P-3 W menggunakan CT dan PT
tarif ganda
* APP tipe II F khusus : pengukuran TM kwh dan kvarah 3 P-4 W menggunakan CT dan PT
tarif ganda
1.4. Klasifikasi sambungan listrik
Berdasarkan golongan tarif cara penyambungan listrik
diklasifikasikan dalam 3 (tiga) golongan :
a. Sambungan tegangan rendah
b. Sambungan tegangan menengah
c. Sambungan tegangan tinggi
1.5.4. Meter arus maksimum
Meter arus yang dapat menunjukkan arus terukur
maksimum yang digunakan selama interval 15 menit
Kelas 2 atau yang lebih teliti
1.5.5. Meter kWH
* Pada sambungan tegangan rendah
Meter kwh fasa satu 2 kawat atau fasa tiga 4 kawat
Kelas 2 untuk pengukuran langsung
Kelas 1 untuk pengukuran menggunakan trafo arus
* Pada sambungan tegangan menengah
Meter kwh fasa tiga 3 kawat untuk jtm fasa tiga 3 kawat
Meter kwh fasa tiga 4 kawat untuk jtm fasa tiga 4 kawat
Kelas 1 atau yang lebih teliti
* Pada sambungan tegangan energi
Meter kwh fasa tiga 3 kawat
Kelas 1 atau yang lebih teliti
1.5.6. Meter kVARH
Digunakan dari kelas 3 atau yang lebih teliti
1.5.7. Meter kVA maksimum atau kW maksimum
Meter yang dapat menunjukkan daya maksimum dengan interval 15 menit
(nilai daya terukur maksimum untuk tiap-tiap bulan sama dengan 4 kali
nilai tertinggi dari kvarh atau kwh yang dipakai selama tiap 15 menit terus
menerus dalam bulan tersebut)
Kva maksimum dapat juga digunakan meter arus maksimum berdasarkan
rumus :
kVA maks x 3
A. I maks = --------------------- untuk sistem fasa tiga 4 kawat
E
kVA maks x 2
B. I maks = ------------------- untuk sistem fasa tiga - 3 kawat
E x 3
Dimana E - tegangan nominal
1.5.8. Pemutus arus
Harus memenuhi spesifikasi :
•Prinsip kerja kurva gabungan termal dan tanpa waktu tunda
•Karakteristik teknis
Frekuensi 40 - 60 hz
Kapasitas kerja : 6 kA pada 220V dan cos  = 0,85
Tegangan kerja : dapat kerja s.d. 440 V ac
•Jenis pemutus arus
Untuk pembatas s.d. 100 A dipakai MCB (mini circuit breaker)
Untuk pembatas diatas 100 Adipakai MCCB (moulded cast circuit
breaker), pelebur tr, pemutus tanpa pelebur (NFB = no fuse
breaker) yang bisa di setel
100
60
40
20
10
6
4
2
1
6000
4000
2000
1000
600
400
200
100
60
40
20
30
6.0
4.0
2.0
1.0
0.5
0.4
0.3
0.1
0.5
0.4
0.2
0.1
0.06
0.04
0.02
0.01
0.006
1.5 2 3 4 6 8 10 15 20 30 40 IN
1 2
3
5
4
BATAS KERJA MINIMUM YANG
DIIZINKAN PLN
BATAS KERJA MAKSIMUM YANG
DIIZINKAN PLN
(: 1.05 IN > 1 JAM (DINGIN)
(: 1.2 IN < 1 JAM (PANAS)
(: 1.5 IN < 2 MENIT (PANAS)
(: 6 IN < 0.2 DETIK
DAERAH TRIP RATA-RATA
------- KEADAAN DINGIN
DAERAH TRIP RATA-RATA
------- KEADAAN PANAS /+
(SUHU LUAR  : 330C)
/+
KEADAAN
PANAS
=
BEBAN
TERDAHULU
X
05
IN
>
1
JAM
1.5.9. Pelebur
Sebagai pembatas arus untuk penyambungan TR dan TM harus mempunyai karakteristik
Arus Nominal
( In )
( Amper )
Arus Lebih
( Amper )
Waktu
Lebur
( Jam )
Catatan
 60 1,3 In  1 Tidak putus dalam
waktu 1 jam
 60 1,3 In
2,0 In
 2
 2
Tidak putus dalam
waktu 2 jam
Putus dalam waktu
maksimal 2 jam
1.5.10. Rele
Karakteristik yang harus dipenuhi :
Pada Arus Harus Jatuh Catatan
1,05 x In
1,20 x In
1,50 x In
4.00 x In
Sesudah 1 jam
Sebelu8m 1 jam
Sebelum 2 menit
Pemutusan Momen
Tidak jatuh dalam waktu 1
jam
Jatuh dalam waktu
maksimal 1 jam
Jatuh dalam waktu
maksimal 2 menit
Jatuh seketika
1.5.11. Catu daya pemutus tenaga
Untuk pemutus menggunakan tenaga PMT dengan rele sekunder guna
mengerjakan kumparan pembuka (tripping coil) catu daya diperoleh dari :
* Batere + charger
* Trafo arus
1.5.12. Kotak atau lemari APP
* Harus tahan keausan mekanik dan tahan panas
•Macam-macam kotak atau lemari app
- Tipe I untuk sambungan TR fasa-satu
- Tipe III untuk sambungan TR fasa-tiga
- Tipe I khusus sambungan TR mengukur TR dan sambungan TM
pengukuran TR menggunakan CT-TR pasangan luar atau dalam
- Tipe II khusus untuk sambungan TT atau TM pengukuran TT dan
TM menggunakan CT / PT pada sambungan TT atau TM pasangan
luar dan dalam
1.5.13. Blok terminal
Jumlah terminal 4 untuk tipe 1
Jumlah terminal 8 untuk tipe 3 dengan kumparan arus 25 A, 60 A dan 100
A, diameter lubang 4, 5 dan 6 mm
Jumlah terminal 16 untuk tipe 1 khusus dengan kumparan arus 5 A
Jumlah terminal 26 untuk tipe 2 khusus dengan kumparan arus 5 A
1.5.14. Tutup pelindung APP
* APP tipe I dan III
APP tipe I dan III dari bahan plastik transparan, tahan cuaca, tahan
benturan, tidak mudah terbakar, tidak mudah berubah warna
Hanya dapat dilepas dengan merusak segel
Dilengkapi jendela transparan yang dapat dibuka / ditutup
menggunakan gembok / kunci
* APP tipe I dan II khusus
Dari bahan metal tahan benturan dan tahan karat
Dilengkapi jendela transparan
Dilengkapi gembok / kunci dengan anak kunci yang tidak bisa
dipalsu
1.5.15. S e g e l
* Dari bahan logam, plastik atau campuran keduanya
* Harus ada lambang pln, nomor registrasi dan tidak dapat
dipakai ulang
* Yang harus disegel adalah : Terminal ct, pt, meter, blok terminal,
kotak atau lemari dan tutup pelindung
kWh METER
adalah alat pengukur energi listrik yang
mengukur secara langsung hasil kali
tegangan, arus factor kerja,kali waktu
yang tertentu (UI Cos φ t) yang bekerja
padanya selama jangka waktu tertentu
tersebut.
GAMBAR PRINSIP KERJA KWH METER
Keterangan Gambar :
M = Magnit permanent
Cp = inti besi kumparan tegangan
Wp =kumparan tegangan yang dapat dianggap
sebagai reaktansi murni, karena lilitan cukup besar
Cc = Inti besi kumparan arus
Wc = kumparan arus
Ip = arus yang mengalir melalui Wp
I = Arus beban yang mengalir melalui Wc
F= Kumparan penyesuaian fasa yang diberi tahanan R
RGS = Register
1L & 2S = Terminal sumber daya masuk
2L & 1S = Terminal daya keluar
φ
Ф1
Ф2
Sin  = Cos φ
 V
Ф1 ditimbulkan oleh arus I mengalir di kumparan Wc
Ф2 ditimbulkan oleh arus Ip mengalir di kumparan Wp dan Ip lagging 900 terhadap tegangannya
Gambar 2
Dengan mengambil persamaan moment alat ukur type induksi :
T = KW Ø1. Ø2 Sin 
kWh meter 1 fasa
kWh meter 3 fasa
KWH METER 1 FASA DAN 3 FASA
Contoh Papan nama Meter tarif tunggal
AWAS MEMBUKA SEGEL DIDENDA
kWh
0 0 0 0 0
ENERTEC
SCHLUMBERGER
MILIK
P L N
METER kWh FASA TIGA 4 KAWAT JENIS A6C2
5 (20) A 3 x 220 / 380 V 50 Hz k = 222.2/9
PUTARAN
KwH
P. L. N. No. JA3 0014709 00026702
-1986
7810436 BUATAN PERANCIS
Contoh Papan nama Meter tarif Ganda
kWh
0 0 0 0 0
MECOINDO
ENERTEC
MILIK
P L N
KILO WATT HOUR FASA TIGA 4 KAWAT
JENIS A6C1 KELAS 2
50 (100) A 3 x 220 / 380V 50 Hz k = 37 29/33 PUT/kWh
4885044
0 0 0 0 0
L
N
Nn
220 V ~
1. Kumparan Tegangan
2. Kumparan arus
3. Elemen Penggerak/piringan
4. Rem Magnit
5. Register
6. Name Plate
7. Terminal Klemp
1. Kumparan Tegangan
2. Kumparan arus
3. Elemen Penggerak/piringan
4. Rem Magnit
5. Register
6. Name Plate
7. Terminal Klemp
PRINSIP KERJA KWh METER
S U
U
S
F
N
Kumparan tegangan
Magnit permanen
Priring Aluminium
Beban
Kumparan Arus
Fluks Arus Fluks Arus
Fluks Tegangan
TEORI DASAR kWh METER
VEKTOR DIAGRAM
B
F
N
1 2 3 4 6 BEBAN
φ
 Φ2
Φ1
V
I
V/ωL
Besar kopel yang bekerja
pada piringan adalah :
TD = K. W.Φ1. Φ2.Sin 
TD ~ W.I. V/ωl .Sin (90 – φ)
TD ~ V.I.Cos φ N = V.I.Cos φ
Kecepatan putaran piringan ber
Banding lurus dengan V.I.Cos φ
U
S
KOMPONEN kWh METER
Kumparan Tegangan
Berfungsi sebagai pembangkit fluks
Tegangan (фu)
Kumparan Arus
Sebagai pembangkit fkuhs Arus (фi)
Piringan Aluminium
Sebagai tempat integrasi фu dan фi
Serta terjadinya arus foucault sehingga
Timbul momen putar pada piringan.
0 0 0 0 0 0
Magnit Permanen
Berfungsi sebagai pengereman dan mem
Berikan perlawanan putaran ikutan dari
Piringan aluminium.
Kotak Terminal
Sebagai tempat kabel masuk dan keluar
APP dari sambungan rumah ke instalasi
Register /pencatat
Sebagai pencatat / penghitung jumlah
Energi terpakai di tempat pelanggan.
S U
U
S
F
N
Fluks Arus Fluks Arus
Fluks Tegangan
U
F
I
Pengawatan Normal
S
U
S
U
F
N
Fluks Arus Fluks Arus
Fluks Tegangan
S
F
I
Fasa dan Netral
Dibalik posisinya
KWh meter 1 fasa
B
F
N
1 2 3 4 6 BEBAN
S
F I
Kumparan Arus dibalik
B
BEBAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12
KWh meter 3 fasa
R
S
T
N
Pr = Ur . Ir . 1x = 1x
Ps = Us . Is . 1x = 1x
Pt = Ut . It . 1x = 1x
P3ф = 3x
Pengawatan Normal
B
BEBAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12
R
S
T
N
Ps = Us . Is . 1x = 1x
Pr = Ur . Ir . 1x = 1x
Pt = Ut . It . 1x = 1x
P3ф = 3x
kWh meter 3 fasa
R & S dibalik
B
BEBAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12
R
S
T
N
Pr = Ur . Ir . (-1x) = -1x
Ps = Us . Is . 1x = 1x
Pt = Ut . It . 1x = 1x
P3ф = +1x
Kumparan Arus
fasa R dibalik
B
BEBAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12
R
S
T
N
Pr = Ur . Ir . (-1x) = -1x
Ps = Us . Is . (-1x) = -1x
Pt = Ut . It . 1x = 1x
P3ф = -1x
Kumparan fasa R & S dibalik
B
BEBAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12
R
S
T
N
Pr = Ur . Ir . (-1x) = -1x
Ps = Us . Is . (-1x) = -1x
Pt = Ut . It . (-1x) = -1x
P3ф = -3x
Fasa R, S, T dibalik
UR
-UT
US
-UR
UT
-US
URS URT
UST
USR
UTR
UTS
Ir
-It
Is
-Ir
It
-Is
VEKTOR U & I PADA KWH & KVARH 3 PHASE
Cos 0 = 1
Cos 30 = 0,866
Cos 60 = 0,5
Cos 90 = 0
Cos 120 = -0,5
Cos 150 = -0,866
Cos 180 = -1
Cos 210 = -0,866
Cos 240 = -0,5
Cos 270 = 0
Cos 300 = 0,5
Cos 330 = 0,866
Cos 360 = 1
Alat_Pembatas_dan_Pengukur.ppt

More Related Content

What's hot

Analisa Rangkaian Listrik Menggunakan MATLAB
Analisa Rangkaian Listrik Menggunakan MATLABAnalisa Rangkaian Listrik Menggunakan MATLAB
Analisa Rangkaian Listrik Menggunakan MATLABAndry Saftiawan
 
8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik
8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik
8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrikpprawira11
 
Rumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkan
Rumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkanRumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkan
Rumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkanHerry SR
 
Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1
Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1
Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1Faizin Pass
 
PRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATOR
PRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATORPRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATOR
PRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATORAndri Ebo
 
RL - RANGKAIAN 3 FASA
RL - RANGKAIAN 3 FASARL - RANGKAIAN 3 FASA
RL - RANGKAIAN 3 FASAMuhammad Dany
 
Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )
Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )
Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )TEMMY NGEDY
 
Generator sinkron
Generator sinkronGenerator sinkron
Generator sinkronbeninass
 
Modul teknik pemrograman mikrokontroler dan mikroprosesor
Modul teknik pemrograman mikrokontroler dan mikroprosesorModul teknik pemrograman mikrokontroler dan mikroprosesor
Modul teknik pemrograman mikrokontroler dan mikroprosesorBeny Abd
 
8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor daya8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor dayaSimon Patabang
 
9 sistem 3 phasa beban seimbang
9  sistem  3 phasa beban seimbang9  sistem  3 phasa beban seimbang
9 sistem 3 phasa beban seimbangSimon Patabang
 
Analisa ac pada transistor
Analisa ac pada transistorAnalisa ac pada transistor
Analisa ac pada transistorAhmad_Bagus
 
1 pengukuran dan kesalahan
1 pengukuran dan kesalahan1 pengukuran dan kesalahan
1 pengukuran dan kesalahanSimon Patabang
 
Motor listrik
Motor listrikMotor listrik
Motor listrikyunusku7
 
9. daya pada rangkaian rlc
9. daya pada rangkaian rlc 9. daya pada rangkaian rlc
9. daya pada rangkaian rlc Emanuel Manek
 

What's hot (20)

Analisa Rangkaian Listrik Menggunakan MATLAB
Analisa Rangkaian Listrik Menggunakan MATLABAnalisa Rangkaian Listrik Menggunakan MATLAB
Analisa Rangkaian Listrik Menggunakan MATLAB
 
8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik
8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik
8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik
 
Rumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkan
Rumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkanRumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkan
Rumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkan
 
Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1
Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1
Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1
 
PRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATOR
PRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATORPRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATOR
PRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATOR
 
Teori kwh meter
Teori kwh meterTeori kwh meter
Teori kwh meter
 
RL - RANGKAIAN 3 FASA
RL - RANGKAIAN 3 FASARL - RANGKAIAN 3 FASA
RL - RANGKAIAN 3 FASA
 
Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )
Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )
Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )
 
Buck Boost Converter
Buck Boost ConverterBuck Boost Converter
Buck Boost Converter
 
dasar listrik dan elektronika
dasar listrik dan elektronikadasar listrik dan elektronika
dasar listrik dan elektronika
 
Generator dc
Generator dcGenerator dc
Generator dc
 
Generator sinkron
Generator sinkronGenerator sinkron
Generator sinkron
 
Modul teknik pemrograman mikrokontroler dan mikroprosesor
Modul teknik pemrograman mikrokontroler dan mikroprosesorModul teknik pemrograman mikrokontroler dan mikroprosesor
Modul teknik pemrograman mikrokontroler dan mikroprosesor
 
8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor daya8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor daya
 
9 sistem 3 phasa beban seimbang
9  sistem  3 phasa beban seimbang9  sistem  3 phasa beban seimbang
9 sistem 3 phasa beban seimbang
 
Analisa ac pada transistor
Analisa ac pada transistorAnalisa ac pada transistor
Analisa ac pada transistor
 
1 pengukuran dan kesalahan
1 pengukuran dan kesalahan1 pengukuran dan kesalahan
1 pengukuran dan kesalahan
 
Motor listrik
Motor listrikMotor listrik
Motor listrik
 
9. daya pada rangkaian rlc
9. daya pada rangkaian rlc 9. daya pada rangkaian rlc
9. daya pada rangkaian rlc
 
Ppt transistor
Ppt transistorPpt transistor
Ppt transistor
 

Similar to Alat_Pembatas_dan_Pengukur.ppt

PENYALURAN TENAGA LSITRIK.pptx
PENYALURAN TENAGA LSITRIK.pptxPENYALURAN TENAGA LSITRIK.pptx
PENYALURAN TENAGA LSITRIK.pptxNaviZ2023
 
417010236-KOMPONEN-ASAS-ELEKTRONIK-ppt.ppt
417010236-KOMPONEN-ASAS-ELEKTRONIK-ppt.ppt417010236-KOMPONEN-ASAS-ELEKTRONIK-ppt.ppt
417010236-KOMPONEN-ASAS-ELEKTRONIK-ppt.pptMOHAMEDLOTFIBINARIFI
 
Macam2 alat ukur_penggunaanya
Macam2 alat ukur_penggunaanyaMacam2 alat ukur_penggunaanya
Macam2 alat ukur_penggunaanyasayidah mafisah
 
PPT KELOMPOK 5 ALAT UKUR POWER.pptx
PPT KELOMPOK 5 ALAT UKUR POWER.pptxPPT KELOMPOK 5 ALAT UKUR POWER.pptx
PPT KELOMPOK 5 ALAT UKUR POWER.pptxlukasnapitupulu
 
Macam-macam tipe Earth Tester dan Spesifikasinya
 Macam-macam tipe Earth Tester dan Spesifikasinya Macam-macam tipe Earth Tester dan Spesifikasinya
Macam-macam tipe Earth Tester dan SpesifikasinyaRisdawati Hutabarat
 
bab4macam2-alat-ukur-penggunaanya.ppt
bab4macam2-alat-ukur-penggunaanya.pptbab4macam2-alat-ukur-penggunaanya.ppt
bab4macam2-alat-ukur-penggunaanya.pptNealAjie1
 
Travo Tegangan dan Travo Arus
Travo Tegangan dan Travo ArusTravo Tegangan dan Travo Arus
Travo Tegangan dan Travo Arusaprilsasmito
 
Macam2-Alat-Ukur-Penggunaanya Kedua OK (1).ppt
Macam2-Alat-Ukur-Penggunaanya Kedua OK (1).pptMacam2-Alat-Ukur-Penggunaanya Kedua OK (1).ppt
Macam2-Alat-Ukur-Penggunaanya Kedua OK (1).pptsusilozamhari1
 
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Circuit Breaker
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Circuit BreakerLaporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Circuit Breaker
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Circuit Breakerbernadus lokaputra
 
Dasar kelistrikan otomotif
Dasar kelistrikan otomotifDasar kelistrikan otomotif
Dasar kelistrikan otomotifeaseko agus
 
Laporan Counter Elektronika Digital
Laporan Counter Elektronika DigitalLaporan Counter Elektronika Digital
Laporan Counter Elektronika DigitalSiti Suryanah
 
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Pentanahan
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - PentanahanLaporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Pentanahan
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Pentanahanbernadus lokaputra
 
BAHAN PPT udara ..pptx
BAHAN PPT udara ..pptxBAHAN PPT udara ..pptx
BAHAN PPT udara ..pptxAlFarabi41
 
Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Anggita Mentari
 

Similar to Alat_Pembatas_dan_Pengukur.ppt (20)

PENYALURAN TENAGA LSITRIK.pptx
PENYALURAN TENAGA LSITRIK.pptxPENYALURAN TENAGA LSITRIK.pptx
PENYALURAN TENAGA LSITRIK.pptx
 
417010236-KOMPONEN-ASAS-ELEKTRONIK-ppt.ppt
417010236-KOMPONEN-ASAS-ELEKTRONIK-ppt.ppt417010236-KOMPONEN-ASAS-ELEKTRONIK-ppt.ppt
417010236-KOMPONEN-ASAS-ELEKTRONIK-ppt.ppt
 
Macam2 alat ukur_penggunaanya
Macam2 alat ukur_penggunaanyaMacam2 alat ukur_penggunaanya
Macam2 alat ukur_penggunaanya
 
Bab 10 elda tiwi
Bab 10 elda tiwiBab 10 elda tiwi
Bab 10 elda tiwi
 
PSL
PSLPSL
PSL
 
235810675 210725848-proteksi-jtr-dan-gardu-distribusi
235810675 210725848-proteksi-jtr-dan-gardu-distribusi235810675 210725848-proteksi-jtr-dan-gardu-distribusi
235810675 210725848-proteksi-jtr-dan-gardu-distribusi
 
PPT KELOMPOK 5 ALAT UKUR POWER.pptx
PPT KELOMPOK 5 ALAT UKUR POWER.pptxPPT KELOMPOK 5 ALAT UKUR POWER.pptx
PPT KELOMPOK 5 ALAT UKUR POWER.pptx
 
Macam-macam tipe Earth Tester dan Spesifikasinya
 Macam-macam tipe Earth Tester dan Spesifikasinya Macam-macam tipe Earth Tester dan Spesifikasinya
Macam-macam tipe Earth Tester dan Spesifikasinya
 
bab4macam2-alat-ukur-penggunaanya.ppt
bab4macam2-alat-ukur-penggunaanya.pptbab4macam2-alat-ukur-penggunaanya.ppt
bab4macam2-alat-ukur-penggunaanya.ppt
 
Travo Tegangan dan Travo Arus
Travo Tegangan dan Travo ArusTravo Tegangan dan Travo Arus
Travo Tegangan dan Travo Arus
 
Macam2-Alat-Ukur-Penggunaanya Kedua OK (1).ppt
Macam2-Alat-Ukur-Penggunaanya Kedua OK (1).pptMacam2-Alat-Ukur-Penggunaanya Kedua OK (1).ppt
Macam2-Alat-Ukur-Penggunaanya Kedua OK (1).ppt
 
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Circuit Breaker
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Circuit BreakerLaporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Circuit Breaker
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Circuit Breaker
 
Dasar kelistrikan otomotif
Dasar kelistrikan otomotifDasar kelistrikan otomotif
Dasar kelistrikan otomotif
 
Laporan Counter Elektronika Digital
Laporan Counter Elektronika DigitalLaporan Counter Elektronika Digital
Laporan Counter Elektronika Digital
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
3 megger
3 megger3 megger
3 megger
 
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Pentanahan
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - PentanahanLaporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Pentanahan
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Pentanahan
 
BAHAN PPT udara ..pptx
BAHAN PPT udara ..pptxBAHAN PPT udara ..pptx
BAHAN PPT udara ..pptx
 
3 megger
3 megger3 megger
3 megger
 
Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
 

Recently uploaded

Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfssuser40d8e3
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 

Recently uploaded (9)

Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 

Alat_Pembatas_dan_Pengukur.ppt

  • 1. 1. PENGENALAN APP 1.1. Pengertian APP merupakan singkatan dari Alat Pengukur dan Pembatas, adalah alat yang digunakan untuk keperluan transaksi energi listrik. Pengukuran : Yang dimaksud dengan pengukuran ialah untuk menentukan besarnya pemakaian daya dan energi listrik Alat pengukur : meter kwh, meter kvarh, meter kva maksimum, meter arus, meter tegangan Pembatasan : Yang dimaksud dengan pembatasan ialah untuk menentukan batas pemakaian daya sesuai daya tersambung -. Yang termasuk alat pembatas : MCB, MCCB, NFB, Fuse , OCR + PMT. Pembatasan didasarkan pada arus yang besarnya adalah : Arus nominal :
  • 2. S In = ------ Amper : untuk fasa tunggal E S In = --------- Amper : untuk fasa tiga 3 . E Dimana S = daya terpasang ………………. VA E = tegangan nominal …………… Volt
  • 3. 1.2. Perlengkapan APP Yang dimaksud dengan perlengkapan ialah barang- barang yang memungkinkan dipasangnya alat pengukur dan pembatas, sehingga dapat berfungsi sesuai dengan yang disyaratkan. * Perlengkapan APP : kotak / lemari app, trafo arus (ct), trafo tegangan (pt) meter arus, meter tegangan dan saklar waktu * Kotak / lemari APP : adalah suatu kotak atau lemari dengan ukuran / ukuran tertentu yang didalamnya berisi app dan perlengkapannya * Segel berfungsi sebagai pelindung untuk mencegah agar alat / komponen yang dilindungi tidak dibuka oleh orang yang tidak berwenang.
  • 4. 1.3. Macam-macam APP sesuai standar PLN ( SPLN 55 - 90) * APP tipe I A : pengukuran TR kwh 1 fasa : 5/20 A * APP tipe I B : pengukuran TR kwh 1 fasa : 20/60 A, 50/100 A * APP tipe III A : pengukuran TR kwh 3 fasa tarif tunggal : 3x20/60 A ; 3x50/100 A * APP tipe III B : pengukuran TR kwh dan kvarh 3 fasa tarif ganda : 3x20/60 A ;3 x 50/100 A * APP tipe IA khusus : pengukuran TR 3 P-4 W menggunakan CT, tarif tunggal 100 - 300 A * APP tipe IB khusus : pengukuran TM-TR kwh dan kvarh 3 P-4 W menggunakan CT, tarif tunggal 100-500 A, 600-1000 A * APP tipe IC khusus : pengukuran TM-TR kwh dan kvarh 3 P-4 W menggunakan CT, tarif ganda 100-500 A, 600-1000 A * APP tipe IIA khusus : pengukuran TM kwh 3 P-3W menggunakan CT dan PT tarif tunggal * APP tipe IIB khusus : pengukuran TM kwh 3 P-4 W menggunakan CT dan PT tarif tunggal * APP tipe IIC khusus : pengukuran TM kwh dan kvarh 3 P-3 W menggunakan CTdan PT tarif tunggal * APP tipe IID khusus : pengukuran TM kwh dan kvarh 3 P-4 W menggunakan CT dan PT tarif tunggal * App tipe II E khusus : pengukuran TM kwh dan kvarh 3 P-3 W menggunakan CT dan PT tarif ganda * APP tipe II F khusus : pengukuran TM kwh dan kvarah 3 P-4 W menggunakan CT dan PT tarif ganda
  • 5. 1.4. Klasifikasi sambungan listrik Berdasarkan golongan tarif cara penyambungan listrik diklasifikasikan dalam 3 (tiga) golongan : a. Sambungan tegangan rendah b. Sambungan tegangan menengah c. Sambungan tegangan tinggi
  • 6. 1.5.4. Meter arus maksimum Meter arus yang dapat menunjukkan arus terukur maksimum yang digunakan selama interval 15 menit Kelas 2 atau yang lebih teliti 1.5.5. Meter kWH * Pada sambungan tegangan rendah Meter kwh fasa satu 2 kawat atau fasa tiga 4 kawat Kelas 2 untuk pengukuran langsung Kelas 1 untuk pengukuran menggunakan trafo arus * Pada sambungan tegangan menengah Meter kwh fasa tiga 3 kawat untuk jtm fasa tiga 3 kawat Meter kwh fasa tiga 4 kawat untuk jtm fasa tiga 4 kawat Kelas 1 atau yang lebih teliti * Pada sambungan tegangan energi Meter kwh fasa tiga 3 kawat Kelas 1 atau yang lebih teliti
  • 7. 1.5.6. Meter kVARH Digunakan dari kelas 3 atau yang lebih teliti 1.5.7. Meter kVA maksimum atau kW maksimum Meter yang dapat menunjukkan daya maksimum dengan interval 15 menit (nilai daya terukur maksimum untuk tiap-tiap bulan sama dengan 4 kali nilai tertinggi dari kvarh atau kwh yang dipakai selama tiap 15 menit terus menerus dalam bulan tersebut) Kva maksimum dapat juga digunakan meter arus maksimum berdasarkan rumus : kVA maks x 3 A. I maks = --------------------- untuk sistem fasa tiga 4 kawat E kVA maks x 2 B. I maks = ------------------- untuk sistem fasa tiga - 3 kawat E x 3 Dimana E - tegangan nominal
  • 8. 1.5.8. Pemutus arus Harus memenuhi spesifikasi : •Prinsip kerja kurva gabungan termal dan tanpa waktu tunda •Karakteristik teknis Frekuensi 40 - 60 hz Kapasitas kerja : 6 kA pada 220V dan cos  = 0,85 Tegangan kerja : dapat kerja s.d. 440 V ac •Jenis pemutus arus Untuk pembatas s.d. 100 A dipakai MCB (mini circuit breaker) Untuk pembatas diatas 100 Adipakai MCCB (moulded cast circuit breaker), pelebur tr, pemutus tanpa pelebur (NFB = no fuse breaker) yang bisa di setel
  • 9. 100 60 40 20 10 6 4 2 1 6000 4000 2000 1000 600 400 200 100 60 40 20 30 6.0 4.0 2.0 1.0 0.5 0.4 0.3 0.1 0.5 0.4 0.2 0.1 0.06 0.04 0.02 0.01 0.006 1.5 2 3 4 6 8 10 15 20 30 40 IN 1 2 3 5 4 BATAS KERJA MINIMUM YANG DIIZINKAN PLN BATAS KERJA MAKSIMUM YANG DIIZINKAN PLN (: 1.05 IN > 1 JAM (DINGIN) (: 1.2 IN < 1 JAM (PANAS) (: 1.5 IN < 2 MENIT (PANAS) (: 6 IN < 0.2 DETIK DAERAH TRIP RATA-RATA ------- KEADAAN DINGIN DAERAH TRIP RATA-RATA ------- KEADAAN PANAS /+ (SUHU LUAR  : 330C) /+ KEADAAN PANAS = BEBAN TERDAHULU X 05 IN > 1 JAM
  • 10. 1.5.9. Pelebur Sebagai pembatas arus untuk penyambungan TR dan TM harus mempunyai karakteristik Arus Nominal ( In ) ( Amper ) Arus Lebih ( Amper ) Waktu Lebur ( Jam ) Catatan  60 1,3 In  1 Tidak putus dalam waktu 1 jam  60 1,3 In 2,0 In  2  2 Tidak putus dalam waktu 2 jam Putus dalam waktu maksimal 2 jam
  • 11. 1.5.10. Rele Karakteristik yang harus dipenuhi : Pada Arus Harus Jatuh Catatan 1,05 x In 1,20 x In 1,50 x In 4.00 x In Sesudah 1 jam Sebelu8m 1 jam Sebelum 2 menit Pemutusan Momen Tidak jatuh dalam waktu 1 jam Jatuh dalam waktu maksimal 1 jam Jatuh dalam waktu maksimal 2 menit Jatuh seketika
  • 12. 1.5.11. Catu daya pemutus tenaga Untuk pemutus menggunakan tenaga PMT dengan rele sekunder guna mengerjakan kumparan pembuka (tripping coil) catu daya diperoleh dari : * Batere + charger * Trafo arus 1.5.12. Kotak atau lemari APP * Harus tahan keausan mekanik dan tahan panas •Macam-macam kotak atau lemari app - Tipe I untuk sambungan TR fasa-satu - Tipe III untuk sambungan TR fasa-tiga - Tipe I khusus sambungan TR mengukur TR dan sambungan TM pengukuran TR menggunakan CT-TR pasangan luar atau dalam - Tipe II khusus untuk sambungan TT atau TM pengukuran TT dan TM menggunakan CT / PT pada sambungan TT atau TM pasangan luar dan dalam
  • 13. 1.5.13. Blok terminal Jumlah terminal 4 untuk tipe 1 Jumlah terminal 8 untuk tipe 3 dengan kumparan arus 25 A, 60 A dan 100 A, diameter lubang 4, 5 dan 6 mm Jumlah terminal 16 untuk tipe 1 khusus dengan kumparan arus 5 A Jumlah terminal 26 untuk tipe 2 khusus dengan kumparan arus 5 A
  • 14. 1.5.14. Tutup pelindung APP * APP tipe I dan III APP tipe I dan III dari bahan plastik transparan, tahan cuaca, tahan benturan, tidak mudah terbakar, tidak mudah berubah warna Hanya dapat dilepas dengan merusak segel Dilengkapi jendela transparan yang dapat dibuka / ditutup menggunakan gembok / kunci * APP tipe I dan II khusus Dari bahan metal tahan benturan dan tahan karat Dilengkapi jendela transparan Dilengkapi gembok / kunci dengan anak kunci yang tidak bisa dipalsu 1.5.15. S e g e l * Dari bahan logam, plastik atau campuran keduanya * Harus ada lambang pln, nomor registrasi dan tidak dapat dipakai ulang * Yang harus disegel adalah : Terminal ct, pt, meter, blok terminal, kotak atau lemari dan tutup pelindung
  • 15. kWh METER adalah alat pengukur energi listrik yang mengukur secara langsung hasil kali tegangan, arus factor kerja,kali waktu yang tertentu (UI Cos φ t) yang bekerja padanya selama jangka waktu tertentu tersebut.
  • 16. GAMBAR PRINSIP KERJA KWH METER
  • 17. Keterangan Gambar : M = Magnit permanent Cp = inti besi kumparan tegangan Wp =kumparan tegangan yang dapat dianggap sebagai reaktansi murni, karena lilitan cukup besar Cc = Inti besi kumparan arus Wc = kumparan arus Ip = arus yang mengalir melalui Wp I = Arus beban yang mengalir melalui Wc F= Kumparan penyesuaian fasa yang diberi tahanan R RGS = Register 1L & 2S = Terminal sumber daya masuk 2L & 1S = Terminal daya keluar
  • 18. φ Ф1 Ф2 Sin  = Cos φ  V Ф1 ditimbulkan oleh arus I mengalir di kumparan Wc Ф2 ditimbulkan oleh arus Ip mengalir di kumparan Wp dan Ip lagging 900 terhadap tegangannya Gambar 2 Dengan mengambil persamaan moment alat ukur type induksi : T = KW Ø1. Ø2 Sin 
  • 19. kWh meter 1 fasa kWh meter 3 fasa KWH METER 1 FASA DAN 3 FASA
  • 20. Contoh Papan nama Meter tarif tunggal AWAS MEMBUKA SEGEL DIDENDA kWh 0 0 0 0 0 ENERTEC SCHLUMBERGER MILIK P L N METER kWh FASA TIGA 4 KAWAT JENIS A6C2 5 (20) A 3 x 220 / 380 V 50 Hz k = 222.2/9 PUTARAN KwH P. L. N. No. JA3 0014709 00026702 -1986 7810436 BUATAN PERANCIS
  • 21. Contoh Papan nama Meter tarif Ganda kWh 0 0 0 0 0 MECOINDO ENERTEC MILIK P L N KILO WATT HOUR FASA TIGA 4 KAWAT JENIS A6C1 KELAS 2 50 (100) A 3 x 220 / 380V 50 Hz k = 37 29/33 PUT/kWh 4885044 0 0 0 0 0 L N Nn 220 V ~
  • 22. 1. Kumparan Tegangan 2. Kumparan arus 3. Elemen Penggerak/piringan 4. Rem Magnit 5. Register 6. Name Plate 7. Terminal Klemp
  • 23. 1. Kumparan Tegangan 2. Kumparan arus 3. Elemen Penggerak/piringan 4. Rem Magnit 5. Register 6. Name Plate 7. Terminal Klemp
  • 24. PRINSIP KERJA KWh METER S U U S F N Kumparan tegangan Magnit permanen Priring Aluminium Beban Kumparan Arus Fluks Arus Fluks Arus Fluks Tegangan TEORI DASAR kWh METER
  • 25. VEKTOR DIAGRAM B F N 1 2 3 4 6 BEBAN φ  Φ2 Φ1 V I V/ωL Besar kopel yang bekerja pada piringan adalah : TD = K. W.Φ1. Φ2.Sin  TD ~ W.I. V/ωl .Sin (90 – φ) TD ~ V.I.Cos φ N = V.I.Cos φ Kecepatan putaran piringan ber Banding lurus dengan V.I.Cos φ
  • 26. U S KOMPONEN kWh METER Kumparan Tegangan Berfungsi sebagai pembangkit fluks Tegangan (фu) Kumparan Arus Sebagai pembangkit fkuhs Arus (фi) Piringan Aluminium Sebagai tempat integrasi фu dan фi Serta terjadinya arus foucault sehingga Timbul momen putar pada piringan.
  • 27. 0 0 0 0 0 0 Magnit Permanen Berfungsi sebagai pengereman dan mem Berikan perlawanan putaran ikutan dari Piringan aluminium. Kotak Terminal Sebagai tempat kabel masuk dan keluar APP dari sambungan rumah ke instalasi Register /pencatat Sebagai pencatat / penghitung jumlah Energi terpakai di tempat pelanggan.
  • 28. S U U S F N Fluks Arus Fluks Arus Fluks Tegangan U F I Pengawatan Normal
  • 29. S U S U F N Fluks Arus Fluks Arus Fluks Tegangan S F I Fasa dan Netral Dibalik posisinya
  • 30. KWh meter 1 fasa B F N 1 2 3 4 6 BEBAN S F I Kumparan Arus dibalik
  • 31. B BEBAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 KWh meter 3 fasa R S T N Pr = Ur . Ir . 1x = 1x Ps = Us . Is . 1x = 1x Pt = Ut . It . 1x = 1x P3ф = 3x Pengawatan Normal
  • 32. B BEBAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 R S T N Ps = Us . Is . 1x = 1x Pr = Ur . Ir . 1x = 1x Pt = Ut . It . 1x = 1x P3ф = 3x kWh meter 3 fasa R & S dibalik
  • 33. B BEBAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 R S T N Pr = Ur . Ir . (-1x) = -1x Ps = Us . Is . 1x = 1x Pt = Ut . It . 1x = 1x P3ф = +1x Kumparan Arus fasa R dibalik
  • 34. B BEBAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 R S T N Pr = Ur . Ir . (-1x) = -1x Ps = Us . Is . (-1x) = -1x Pt = Ut . It . 1x = 1x P3ф = -1x Kumparan fasa R & S dibalik
  • 35. B BEBAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 R S T N Pr = Ur . Ir . (-1x) = -1x Ps = Us . Is . (-1x) = -1x Pt = Ut . It . (-1x) = -1x P3ф = -3x Fasa R, S, T dibalik
  • 36. UR -UT US -UR UT -US URS URT UST USR UTR UTS Ir -It Is -Ir It -Is VEKTOR U & I PADA KWH & KVARH 3 PHASE Cos 0 = 1 Cos 30 = 0,866 Cos 60 = 0,5 Cos 90 = 0 Cos 120 = -0,5 Cos 150 = -0,866 Cos 180 = -1 Cos 210 = -0,866 Cos 240 = -0,5 Cos 270 = 0 Cos 300 = 0,5 Cos 330 = 0,866 Cos 360 = 1