Makalah 2 evaluasi kerja dan konpensasi,ahmad zihar,11150059,7 h (msdm)
Tugas makalah 1
1. JAWABAN UAS
Dosen : Ade fauji, SE,MM
Disusun oleh :
Nama : tutilawati
Nim : 11140453
Kelas : 7-Y
Hari : Sabtu
Ruangan : B 1.1
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS BINA BANGSA
BANTEN
2017
2. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Nama : PT.Nikomas Gemilang ( Personalia PCI-S5)
Alamat : Jl.Raya serang Km.71 Desa Tambak Kec.Kibin Kab.Serang, Banten.
No Tlp perusahaan : (0254) 401586 ext.3962/ 3173
A. Gambaran Umum Obyek Penelitian
1. Sejarah Singkat Berdirinya PT. Nikomas Gemilang
PT.Nikomas Gemilang (IY - Pouchen Grup) berdiri pada tahun 1992.
Merupakan salah satu produsen sepatu kualitas kelas dunia. Produk yang
dihasilkan : sepatu basket, sepatu autoclave, sepatu skateboard , sepatu anak-anak,
sepatu bola, sandal dan sepatu olah raga lainnya. PT.Nikomas Gemilang
merupakan kawasan Industri dengan luas wilayah 285 Ha dengan pekerja lebih
dari 22000 karyawan. Jumlah gedung produksi 26 pabrik yang modern dan
bangunan kantor, stasiun pembangkit listrik, lingkungan yang asri dengan pohon
rindang.
Benefit dan Fasilitas yang ada : dormitory dan makan di kantin gratis,
tempat ibadah, jamsostek + asuransi lainnya (kesehatan, kecelakaan kerja)
poliklinik, perpustakaan, lapangan bulu tangkis, lapangan sepakbola, lapangan
voli, Bank OCBC NISP, Antar Jemput mudik karyawan ke Jawa (gratis) dan
subsidi bagi karyawan yang berdomisili di luar jawa, Door Prize tahun baru bagi
karyawan dengan masa kerja sudah 5 tahun
2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada PT. Nikomas Gemilang Serang Banten.
Periode waktu dalam penelitian ini secara keseluruhan dilaksanakan dimulai pada
bulan maret 2016 sampai dengan Desember 2016. Penelitian ini mengukur apakah
pengaruh variabel Konflik Pekerjaan Keluarga dan Kepuasan Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan. Objek dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Nikomas
Gemilang Divisi IY Nike.
3. 3. Karakteristik Profil Responden
Dalam penelitian ini penulis menyebar 40 kuesioner kepada karyawan PT.
Nikomas Gemilang Divisi IY Nike. Kuesioner yang disebarkan kepada karyawan
mengenai tanggapan tentang Konflik Pekerjaan Keluarga dan Kepuasan Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan PT. Nikomas Gemilang Divisi IY Nike Serang
Banten. Untuk mendapatkan gambaran yang terpilih sebagai responden.
Salah satu produk yang termasuk ke dalam industri alas kaki adalah sepatu.
Ketua Dewan Pembinaan Asosiasi Persepatuan Indonesia Harijanto menilai masuknya
merek-merek sepatu terkenal ke Indonesia mendorong terjadinya persaingan yang
ketat.
4. Penjelasan kompensasi yang telah di berikan oleh perusahaan ke kariawan
PT.NIKOMAS GEMILANG
Secara umum, pengertian Kompensasi berkaitan dengan imbalan-imbalan
finansial (financial reward) yang diterima oleh orang-orang melalui hubungan
kepegawaian mereka dengan sebuah organisasi.
Pada umumnya bentuk kompensasi berupa finansial karena pengeluaran
moneter yang dilakukan oleh organisasi. Kompensasi bisa langsung diberikan kepada
karyawan secara langsung maupun tidak langsung. Di mana karyawan menerima
kompensasi dalam bentuk-bentuk non moneter.
Menurut Hasibuan, kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang,
barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas
jasa yang diberikan kepada perusahaan.
a. Tujuan Pemberian Kompensasi
Pemberian sebuah kompensasi terhadap karyawan pasti memiliki tujuan positif.
Menurut Notoatmodjo, tujuan dari kebijakan pemberian kompensasi meliputi.
a. Penghargaan terhadap prestasi karyawan.
b. Menjamin keadilan gaji karyawan.
c. Mempertahankan karyawan atau mengurangi turnover karyawan.
d. Memperoleh karyawan yang bermutu.
e. Pengendalian biaya.
f. Memenuhi peraturan-peraturan.
4. b. Bentuk-Bentuk Kompensasi dalam Perusahaan
Sebuah kompensasi yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan atau
pihak-pihak yang terkait dalam proses usaha, bisa berbentuk dalam 4 (empat)
hal yaitu:
Upah atau Gaji
Upah biasanya berhubungan dengan tarif gaji per jam (semakin lama
kerjanya, semakin besar upahnya). Upah merupakan basis pembayaran
yang kerap digunakan bagi pekerja-pekerja produksi dan pemeliharaan.
Sedangkan gaji (salary) umumnya berlaku untuk tarif mingguan,
bulanan atau tahunan.
Insentif
Insentif merupakan tambahan-tambahan gaji di atas atau di luar gaji atau
upah yang diberikan oleh organisasi. Program-program insentif
disesuaikan dengan memberikan bayaran tambahan berdasarkan
produktivitas, penjualan, keuntungan-keuntungan, atau upaya-upaya
pemangkasan biaya.
Tunjangan
Contoh tunjangan dalam perusahaan biasanya meliputi asuransi
kesehatan, asuransi jiwa, liburan-liburan yang ditanggung perusahaan,
program pensiun, dan tunjangan-tunjangan lainnya yang berhubungan
dengan kepegawaian.
Fasilitas
Kenikmatan atau fasilitas seperti mobil perusahaan, keanggotaan klub,
tempat parkir khusus, dan lain sebagainya.
5. Jenis-Jenis Kompensasi
Komponen-komponen dari keseluruhan program gaji secara umum
dikelompokan ke dalam kompensasi finansial langsung, tak langsung, dan non
finansial.
a. Kompensasi finansial secara langsung
Kompensasi ini berupa bayaran pokok (gaji dan upah), bayaran
prestasi, bayaran insentif (bonus, kisi, pembagian laba/keuntungan,
dan opsi saham), dan bayaran tertangguh (program tabungan dan
anuitas pembelian saham).
5. b. Kompensasi finansial tidak langsung
Kompensasi berupa program-program proteksi
(asuransi kesehatan, asuransi jiwa, pensiun, asuransi tenaga kerja),
bayaran di luar jam kerja (liburan, hari besar, cuti tahunan dan cuti
hamil) dan fasilitas-fasilitas seperti kendaran,ruang kantor dan tempat
parkir.
c. Kompensasi non financial
Kompensasi berupa pekerjaan (tugas-tugas yang menarik,
tantangan, tanggung jawab, pengakuan, dan rasa pencapaian).
Lingkungan kerja (kebijakan-kebijakan yang sehat, supervisi yang
kompoten, kerabat yang menyenangkan, lingkungan kerja yang
nyaman).
KOMPENSASI
Kompensasi nonFinansial
Gaji
pokok
Kompensasi Finansial
Kompensasi
langsung
Bayran tidak
masuk kantor
Perlindungan
pribadi
Kompensasi
tidak langsung
Perlindungan hukum
(diharuskan secara
hukum)
Tunjang siklus
hidup
Imbalan karir
Rasa aman
Pengembangandiri
Feleksibilitaskarir
Peluangankenaikan
penghasilan
Imbalan sosial
Simbol setatus
Pujiandanpengakuan
Penyamanantugas
Persahabatan
Pembayaran
berdasarkan
keterampilan
Pembayaran
berdasarkan
kinerja
6. B. MAPING ATAU FLOWCHAT
C. RINCIAN ALUR PROSES MAPING ATAU FLOWCHAT
Proses dari bahan mentah yang masih gulungan bahan, lalu di proses di bagian
cutting yang akan membentuk jenis-jenis proses sepatu.
Setelah pemerosesan cutting, lalu pemerosesan sablon,setelah di sablon lalu
pemerosesan elemen panas (cusan), untuk memperkuat atau menyatukan dri bentuk
bahan satu ke bentuk bahan lain nya, lalu proses penjahitan (sewing) ,setelah di jahit
lalu proses asembling , di asembling ini lah proses mulai di bentuk nya sepatu yang
PROSES
CATING
EMBOS SABLON
ELEMEN PANAS
(CUSAN)
PENJAHITAN
( SEWING)
ASEMBLING
FINSSHING
7. hampir jadi, dan setelah itu finishing, dimana finishing ini pengecekan mutu atau
kualitas sepatu tersebut, adapun beberapa sepatu yang rijek atau rusak maka
dikembalikan din sewing atau asembling untuk di perbaiki kembali agar sepatu
tersebut menjadi OK, dan layak untuk di expor di berbagai luar negri.
Sepatu merupakan salah satu perlengkapan yang sangat dibutuhkan oleh
masyarakat dalam berbagai hal, baik untuk kebutuhan sehari-hari maupun kebutuhan
resmi seperti untuk bekerja, pergi ke pesta, hingga hal lain yang dibutuhkan untuk
berpenampilan rapi. Bisnis sepatu memiliki pangsa pasar yang potensial karena pasar
bebas untuk kawasan ASEAN, Asia Pasifik maupun dunia, telah diberlakukan
(MEA). Sepatu merupakan salah satu komoditas dalam negeri yang paling siap
bersaing di pasar bebas. Ancaman yang dihadapi cukup besar, persaingan antara
produsen dalam memperebutkan konsumen pada pasar yang semakin ketat.
Persaingan industri sepatu seperti dijelaskan sebelumnya menunjukkan cukup ketat
hal ini disebabkan oleh banyaknya produk sepatu impor yang memasuki pasar,
terutama Cina yang menawarkan produk dengan harga lebih murah. Belakangan ini
gaya hidup sehat menjadi sebuah tren dalam kehidupan sehari-hari, oleh karenanya
sepatu olah raga menjadi semakin eksis. Bahkan menurut Fetty Kwartati, sekretaris
perusahaan Mitra Adiperkasa mengklaim bahwa perusahaan mereka menguasai 70%
pangsa pasar peralatan dan perlengkapan olah raga di dalam negeri termasuk sepatu
olah raga di dalamnya, Oleh karena itu sepatu jenis olah raga lebih banyak diminati
oleh konsumen pada saat ini.
Pergeseran selera konsumen menyebabkan konsumen beralih memilih produk
mereklain. Produk merupakan sesuatu yang dihasilkan oleh pabrik dan mudah ditiru
oleh para pesaing. Konsep produk berpendapat bahwa konsumen menyukai produk
yang menawarkan kualitas, kinerja, atau fitur inovatif terbaik. Suatu produk baru tidak
akan sukses jika tidak didukung oleh harga, distribusi, iklan, dan penjualan yang
tepat.
Suatu produk dapat dikenal oleh masyarakat melalui merek yang diberikan oleh
perusahaan, Dulu konsumen memilih sepatu yang dapat dipakai sesuai fungsinya dan
awet dipakai, tetapi 7 untuk saat ini konsumen lebih mencari produk yang
fashionable. Konsumen menilai sepatu Bata awet, tetapi hal ini justru di konotasikan
dengan model-model kuno dan konservatif. Menurut administrasi pembukuan
perusahaan sepatu Bata, dari 600 toko yang dimiliki Bata diseluruh Indonesia
8. omzetnya mengalami penurunan. Ini dipengaruhi oleh daya beli masyarakat yang
mengalami penurunan secara drastis.
D. Pencapian apa yang diinginkan oleh perusahaan dari pemberian kompensasi
Kompensasi adalah upah, gaji, dan semua fasilitas lainnya yang merupakan balas
jasa atau pembayaran yang diberikan oleh organisasi atau perusahaan kepada para
pekerja atau karyawan untuk menyelesaikan pekerjaan mereka. Sistem kompensasi
yang baik akan mampu memberikan kepuasan bagi karywan dan mungkin saja
perusahaan dapat mempertahankan karyawannya juga. Dikarenakan kompensasi
mempunyai arti penting bagi perusahaan, dimana kompensasi dapat mempertahankan
dan meningkatkan kesejahteraan karyawannya.
Kompensasi sangat penting bagi karyawan itu sendiri sebagai individu, karena
besarnya kompensasi merupakan ukuran nilai pekerjaan karyawan itu
sendiri. Sebaliknya besar kecilnya kompensasi dapat mempengaruhi prestasi kerja,
motivasi dan kepuasan kerja karyawan. Kompensasi bukan hanya penting untuk
karyawan saja, melainkan juga penting bagi perusahaan itu sendiri, karena program-
program kompensasi merupakan pencerminan supaya perusahaan untuk
mempertahankan sumber daya manusianya.
Pengertian di atas menunjukkan bahwa selain mendapatkan upah atau gaji yang
ditetapkan, karyawan juga mendapatkan kompensasi. Jenis-jenis kompensasi selain
upah atau gaji tetap adalah insentif. Dimana intensif merupakan tujuan utama untuk
mendorong karyawan menghasilkan lebih banyak sekaligus memperoleh upah yang
lebih tinggi. Yang dimaksud insentif adalah Insentif adalah penghargaan atau balas
jasa yang diberikan untuk memotivasi para karyawan agar produktivitasnya tinggi,
sifatnya tidak tetap atau sewaktu-waktu. Intensif merupakan pemberian upah atau gaji
berdasarkan perbedaan prestasi kerja sehingga bisa jadi dua orang yang memiliki
jabatan sama akan menerima upah yang berbeda. Perbedaan tersebut merupakan
tambahan upah (bonus) karena adanya kelebihan prestasi yang membedakan satu
pegawai dengan yang lain. Oleh karena itu insentif sebagai bagian dari keuntungan,
terutama sekali diberikan kepada karyawan yang bekerja secara baik atau yang
berprestasi.
Dengan demikian, kompensasi memiliki fungsi yang cukup penting di dalam
memperlancar jalannya roda perusahaan. Fungsi-fungsi kompensasi adalah
9. a. penggunaan SDM secara lebih efisien dan lebih efektif. Semakin banyak
karyawan yang diberi kompensasi yang tinggi berarti semakin banyak
karyawannya yang berprestasi tinggi.
Banyaknya karyawan yang berprestasi tinggi akan mengurangi pengeluaran biaya
untuk kerja-kerja yang tidak perlu.
b. mendorong stabilitas dan pertumbuhan ekonomi. Sistem pemberian kompensasi
yang baik secara langsung dapat membantu stabilitas perusahaan dan secara tidak
langsung ikut serta dalam mendorong stabilitas dan pertumbuhan ekonomi.
Sebagai bagian dari manajemen SDM, pemberian kompensasi bertujuan untuk
Memperoleh karyawan yang memenuhi persyaratan. Kompensasi
yang cukup tinggi sangat dibutuhkan untuk memberi daya tarik
kepada para pelamar.
Mempertahankan karyawan yang ada. Para karyawan dapat keluar jika
besaran kompensasi tidak kompetitif dan akibatnya akan
menimbulkan perputaran karyawan yang semakin tinggi.
Menjamin keadilan. Manajemen kompensasi berupaya keras agar
keadilan internal dan eksternal terwujud.
Menghargai perilaku yang diinginkan. Pembayaran hendaknya
memperkuat perilaku yang diinginkan dan bertindak sebagai insentif
untuk perbaikan perilaku di masa depan, rencana kompensasi efektif,
menghargai kinerja, ketaatan, pengalaman, tanggung jawab dan
perilaku-perilaku lainnya.
Mengendalikan biaya-biaya. Sistem kompensasi yang rasional
membantu perusahaan memperoleh dan mempertahankan para
karyawan dengan biaya yang beralasan.
Memenuhi aturan hukum. Sistem gaji dan upah yang sehat
mempertimbangkan faktor-faktor legal yang dikeluarkan pemerintah
dan menjamin pemenuhan kebutuhan karyawan.
Untuk memenuhi tujuan-tujuan di atas, perlu diikuti tahapan-tahapan
manajemen kompensasi, antara lain sebagai berikut:
1. Mengevaluasi tiap pekerjaan dengan menggunakan informasi analisis
pekerjaan.
2. Melakukan survei dan upah untuk menentukan keadilan eksternal yang
didasarkan pada upah pembayaran di pasar kerja.
10. 3. Menilai harga tiap pekerjaan untuk menentukan pembayaran upah yang
didasarkan pada keadilan internal dan eksternal.
Dalam pemberian kompensasi ada beberapa faktor yang
mempengaruhinya, antara lain:
Faktor intern perusahaan. Misalnya dana perusahaan dan serikat
pekerja. Terhimpunnya dana tentunya sebagai akibat prestasi-
prestasi kerja yang telah ditujukan oleh karyawan. Maka
pelaksanaan kompensasi akan semakin baik. Dan dari serikat
pekerja juga dapat mempengaruhi pelaksanaan kompensasi dalam
sutu perusahaan. Dimana dapat menjadikan simbol kekuatan
karyawan didalam menuntut perbaikan nasib.
Faktor pribadi karyawan. Misalnya:
1. Produktifitas kerja. Dimana dipengaruhi oleh prestasi kerja.
Pengaruh ini memungkinkan karyawan pada posisi dan jabatan
yang sama mendapatkan kompensasi yang berbeda.
2. Posisi dan jabatan. Dimana menunjukkan keberadaan dan
tanggung jawabnya dalam hirarki perusahaa.
3. Pendidikan dan pengalaman. Dimana merupakan faktor yang
mempengaruhi besarnya kompensasi.
4. Jenis dan sifat pekerjaan. Dimana besarnya kompensasi
karyawan yang bekerja di lapangan berbeda dengan perbedaan
yang bekerja dalam ruangan, demikian juga kompensasi untuk
pekerjaan manajemen akan berbeda dengan pekerjaan teknis.
Faktor ekstern. Misalnya:
1. Penawaran dan permintaan kerja. Dimana mengacu pada hukum
ekonomi pasar bebas, kondisi dimana penawaran tenaga kerja
kurang dari permintaan yang akan menyebabkan besarnya
kompensasi yang diberikan.
2. Biaya hidup. Dimana besarnya kompensasi harus disesuaikan
dengan besarnya biaya hidup (cost of living).