2. GAMBARAN UMUM
Sulawesi Selatan memiliki luas wilayah +
46.717,48 km². Provinsi ini berbatasan dengan
Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat di utara,
Teluk Bone dan Sulawesi Tenggara di timur,
Selat Makassar di barat dan Laut Flores di
selatan.
Jumlah penduduk di Sulawesi Selatan
terdaftar sebanyak 8.032.551 jiwa dengan
pembagian 3.921.543 orang laki-laki dan
4.111.008 orang perempuan. *(BPS, Mei 2010)
Propinsi Sulawesi Selatan terdiri dari 21
Kabupaten dan 3 kota dan merupakan salah
satu provinsi yang rawan terjadi bencana
Bencana yang rawan terjadi meliputi : banjir,
tanah longsor, angin puting beliung,
kebakaran, konflik sosial dan gempa
LAUT FLORES
3. Latar Belakang
Provinsi Sulawesi Selatan termasuk daerah rawan Bencana
Cuaca Ekstrim : Adanya daerah tekanan rendah di Samudera Hindia sebelah
Barat Sumatera, sebelah Selatan Jawa serta di Australia Timur membentuk
pumpunan/pertemuan angin yang memanjang dari Pesisir Barat Sumatera,
Selat Makassar hingga Laut Seram. Hal tersebut menyebabkan peningkatan
aktifitas pertumbuhan awan – awan hujan di wilayah Sumatera bagian Utara
dan Selatan, Jawa bagian Barat, Kalimantan bagian Barat dan Selatan,
Sulawesi, Maluku, Papua Barat bagian Timur serta Papua.
Pernyataan BMKG tentang cuaca yang cenderung ekstrem dalam waktu 60 hari
ke depan
Keputusan BNPB mengenai status Siaga Darurat Bencana untuk seluruh
wilayah di Indonesia 60 hari ke depan
Mengantisipasi penyakit-penyakit yang mungkin timbul pasca Banjir
4. DAMPAK CUACA EKSTRIM JANUARI 2013
1. KOTA MAKASSAR
Hampir sebagian wilayah kota Makassar terendam banjir karena hujan deras yang
turun sejak 1 Januari 2013
Lokasi Banjir Terparah di :
Kecamatan Manggala
Jumlah pengungsi sebanyak 2062 jiwa yang tersebar di :
- Kelurahan Batua : 262 jiwa (di Masjid At-Toyyibah)
- Kelurahan Tamangapa : 200 jiwa (di PKM Tamangapa)
- Kelurahan Antang : 1600 jiwa
Kecamatan Tamalanrea
Jumlah pengungsi sebanyak 11.075 jiwa yang tersebar di :
- Kelurahan Tamalanrea : 1.560 jiwa (di Masjid Babul Khaer)
- Kelurahan Biringkanaya : 1.065 jiwa
- Kelurahan Tamalanrea Indah : 5.000 jiwa
- Kelurahan Tamalanrea Jaya : 3.450 jiwa
5. 2. KABUPATEN MAROS
Awal Januari 2013, hampir seluruh wilayah Kab. Maros terendam Banjir, dimana
Banjir terparah di Kecamatan Camba (242 jiwa pegungsi)
Data penyakit yang timbul di lokasi Bencana sejak minggu 1 Januari sampai
sekarang :
1. Diare Akut : 140 kasus
2. ILI : 161 kasus
3. Demam : 152 kasus
4. Suspek Tifoid : 12 kasus
5. Suspek DBD: 16 kasus
6. 3. KAB. PANGKEP
Curah hujan yang cukup tinggi di awal Januari 2013, yang disertai jebolnya
bendungan Tabo-Tabo menyebabkan terjadinya banjir di 9 Kecamatan di Kab.
Pangkep.
• 2.502 rumah terendam banjir
• 5.253 jiwa mengungsi
• 2 orang meninggal dunia
Sarana kesehatan yang rusak :
• Puskesmas Baring
• Puskesmas Segeri
• Puskesmas Minasatene
• Pustu Bonto Kio
• Pustu Anrong Appaka
• Pustu Tekolabbua
• Pustu Bonto Jai
• Pustu Baring
7. 4. KAB. BARRU
Curah hujan tinggi pada awal Januari 2013 menyebabkan air sungai Balusu meluap
hingga menyebabkan banjir di Kabupaten Barru meliputi :
• Kecamatan Tanete Rilau
• Kecamatan Tanete Riaja
• Kecamatan Balusu
• Kecamatan Barru
• Kecamatan Mallusetasi
• Kecamatan Soppeng Riaja
1 orang meninggal karena terseret banjir.
Meskipun air yang menggenangi cukup tinggi, namun tidak terdapat
pengungsian, karena warga yang kebanyakan memiliki rumah panggung memilih
tetap bertahan di rumah, menunggu hingga banjir surut.
8. 5. KAB. SOPPENG
Hujan dengan intensitas tinggi sejak awal Januari 2013 di Kabupaten Soppeng
menyebabkan banjir di sejumlah kecamatan, diantaranya :
• Kecamatan Donri-Donri
• Kecamatan Ganra
• Kecamatan Lilirilau
• Kecamatan Citta
• Kecamatan Liliriaja
• Kecamatan Marioriwawo
Fasilitas kesehatan yang terendam yaitu
• 3 Puskesmas Pembantu (Pustu Kebo, Pustu Tokare dan Pustu Latuawo)
• 4 Polindes/Poskesdes (Kebo, Latuawo, Watan Lompulle dan Tokare).
Tidak terdapat korban jiwa dan tidak ada pengungsian.
9. 6. KAB. GOWA
Hujan deras yang terus mengguyur sejak dua hari terakhir, membuat banjir
semakin meluas di wilayah Kabupaten Gowa.
Tercatat 4 kecamatan dengan tingkat banjir terparah yaitu :
• Kecamatan Paallangga
• Kecamatan Manuju
• Kecamatan Parangloe
• Kecamatan Tinggi Moncong
Akibat banjir tersebut, 2 orang meninggal
dunia karena terseret arus, dan 2 orang
dirawat di RS
10. 7. KAB. JENEPONTO
Hujan deras menyebabkan air sungai Tamangroya meluap sehingga sejumlah
wilayah di Kabupaten Jeneponto terendam air . Akibatnya jalan Trans Sulawesi
yang menghubungkan Jeneponto dan Takalar terputus lebih kurang 1,5 kilometer.
Banjir yang terparah meliputi :
• Kecamatan Bontosunggu
• Kecamatan Tamalatea
• Kecamatan Bangkala
• Kecamatan Taroang
1 orang dilaporkan meninggal
dunia akibat terseret arus.
11. 8. KAB. WAJO
Banjir yang melanda 12 desa di Kelurahan Sabbangparu Kabupaten Wajo pada awal
januari 2013 merupakan banjir kiriman dari Kabupaten Soppeng dan Bone.
Banjir yang terjadi mencapai ketinggian 1,5 meter.
Akibat banjir kiriman tercatat :
• 1 orang warga meninggal dunia
• 2 orang luka ringan
• 1 orang luka berat
• 5 KK / 25 jiwa mengungsi
16. Dampak kesehatan
Dampak kesehatan yang ditimbulkan secara
umum adalah :
Gangguan Penc. ( Diare,dsb)
ISPA
Demam Berdarah
Dermatitis
Cojuntivitis
Leptospirosis
17. Upaya yang dilakukan
Adapun upaya yang dilakukan pada saat terjadi
bencana:
1. Melakukan evakuasi medis
2. Mendirikan Pos kesehatan
3. Pelayanan kesehatan
4. Upaya Rujukan
5. Pelayanan Kesehatan Masyarakat
• - Penyuluhan Kesehatan
• - Pengendalian Penyakit menular
• - Penyehatan lingkungan
• - Pelayanan gizi
20. Kegiatan yang akan dilaksanakan
1. Membuat edaran kesiapsiagaan penanggulangan bencana ke
kabupaten / Kota
2. Laporan tindak lanjut pencanangan Siaga Dampak Kesehatan
(Sidak ) dari Kabupaten / Kota
3. Mengaktifkan Posko kesehatan tingkat Provinsi dan Kabupaten/
Kota
4. Membentuk Tim reaksi cepat bidang kesehatan masing –
masing Kabupaten / Kota .
5. Meningkatkan kualitas pelayanan dan sistem rujukan kesehatan
korban akibat kejadian bencana
6. Meningkatkan koordinasi lintas sektor dan lintas program