SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Download to read offline
IDENTIFIKASI
PENGGUNAAN PERANGKAT
MEDIA SOSIAL PRIBADI
Tugas UTS I
Tri Damayantho (200501072191) KM 05
tri.damayantho@gmail.com
Program Studi Komunikasi
Universitas Siber Asia
Dosen Pengampu: Yayu Sriwartini, S.Sos., M.Si
Tri Damayantho/200501072191 1
Identifikasi Penggunaan Perangkat Media Sosial dengan
Menggunakan Pendekatan Communication Privacy
Management.
Tulisan ini bertujuan untuk melakukan identifikasi dan pemetaan penggunaan perangkat sosial
media berdasarkan teori Communication Privacy Management dengan menggunakan media
sosial yang dimiliki oleh penulis yaitu Facebook. Communication Privacy Management adalah
teori yang dikembangkan oleh Sandra Petronio yang menjelaskan isu-isu ‘keseharian’.
Gagasan utama teori komunikasi ini adalah memandu bagaimana seseorang memutuskan,
membuat pilihan dan peraturan mengenai apa yang harus dikatakan (diungkapkan) dan apa
yang harus disimpan (dirahasiakan) dari orang lain. Teori ini juga mempertanyakan makna
aturan privasi dan darimana mereka berasal. Sosial media menjadi salah satu bentuk komunitas
komunikasi daring yang mengijinkan kreasi dan perubahan konten oleh pengguna.
Keyword: Communication Privacy Management, Facebook, Sosial Media.
Tri Damayantho/200501072191 2
Pembahasan
Pengaturan Media Sosial Facebook
Pada sosial media Facebook, sistem pengaturan akun media sosial mempunyai banyak pilihan
dan kompleks. Seperti yang terlihat pada gambar 1, terdapat fitur utama terdapat pada Menu
(panah A) dan untuk pengaturan “Profile Setting” terdapat pada panah B.
Tampilan fitur A dan B terdapat pada gambar berikut:
B
A
Gambar 1 Tampilan antar muka profil Facebook
Tri Damayantho/200501072191 3
Di Facebook terdapat fitur untuk melihat tampilan yang sudah diatur oleh pengguna melalui
fitur “View As” (panah C) sedangkan untuk melakukan pengaturan akun pribadi terdapat pada
fitur “Setting & Privacy” (Panah D). Hasil Tampilan dari fitur “View As” terlihat pada gambar
berikut:
Gambar 2 Tampilan Profile Setting dan Menu
C
D
Tri Damayantho/200501072191 4
Gambar 3 Tampilan fitur View As pada porfile Facebook.
Pada tampilan View As ini adalah tampilan yang dilihat oleh orang lain yang mengakses profil
Facebook penulis, dimana setting yang dilakukan oleh penulis pada fitur ini adalah “Public”,
oleh karena itu tidak ada perbedaan tampilan antara fitur akun penulis dengan tampilan yang
dilihat oleh pengguna lain.
Setting & Privacy
Untuk mengatur Privacy, pilih fitur “Setting” dan akan muncul tampilan seperti berikut:
Tri Damayantho/200501072191 5
Gambar 4 Tampilan fitur Privacy pada Facebook
Pada fitur ini terdapat 10 pengaturan fitur, yaitu: Account Setting, Security, Privacy, Your
Facebook Information, Ads, Stories, Notifications, Shortcuts, News Feed settings, dan Media
and Contacts. Pada pembahasan kali ini, penulis akan fokus pada fitur “Privacy” seperti yang
terlihat pada gambar 4.
Privacy Setting
Pada fitur ini terdapat beberapa pengaturan yang dapat dilakukan yaitu, Privacy Shortcut dan
Your Activity. Privacy Shortcut adalah fitur pengaturan untuk konten profil pengguna dan
informasi mengenai pengaturan yang penting lainnya dan informasi mengenai privasi di
Facebook.
Tri Damayantho/200501072191 6
Untuk pembahasan kali ini kita hanya akan membahas mengenai pengaturan pada fitur “Your
Activity” seperti yang terlihat pada gambar berikut:
Gambar 5 Fitur "Your Activity" pada Privacy Setting
Tri Damayantho/200501072191 7
Pada pengaturan pertama adalah pengaturan “Who can see your future post”, dimana penulis
mengatur pada setelan “Public” seperti yang terlihat pada gambar berikut:
Gambar 6 Tampilan pengaturan future post
Tri Damayantho/200501072191 8
Pada pengaturan yang kedua akan dibahas adalah pengaturan mengenai siapa saja yang dapat
melihat postingan dari penulis pada media sosial Facebook ini. Pada fitur ini penulis mengatur
pada “Public”. Dapat dilihat pada gambar berikut:
Penulis mengatur pada setelan “Public” pada kedua fitur diatas, karena penulis memang ingin
membagi postingan baik dari konten yang dihasilkan sendiri, postingan teman Facebook yang
kira-kira menarik untuk dibagi dan informasi dari sumber lain, baik media sosial maupun kanal
berita. Pengaturan “Public” ini dilakukan untuk melakukan ‘engagement’ dengan teman-teman
baik yang sudah berteman di Facebook maupun yang akan menjadi teman karena postingan
tersebut. Selain itu setelan “Public” ini dimaksudkan untuk menginformasikan minat dan hobi
yang sedang dilakukan pada waktu-waktu tertentu oleh penulis. Dengan kata lain, penulis ingin
Gambar 7 Pengaturan pada "Future Post"
Tri Damayantho/200501072191 9
memberitahu kepada pengguna Facebook apa yang sedang menarik minat penulis atau yang
sedang digelluti penulis.
Untuk fitur “Limit who can see past post” penulis tidak melakukan pengaturan khusus,
sehingga semua posting-an dapat dilihat oleh pengguna lain.
Untuk fitur “Who can see your stories”, penulis memasang pengaturan pada settingan
“Friends”, hal ini dimaksudkan karena tujuan dari fitur Stories ini adalah untuk membagikan
informasi kegiatan-kegiatan personal dari penulis dan bersifat insidentil dan ringan.
Gambar 8 Pengaturan fitur Story Privacy
Kemudian untuk fitur “Who can send you friend request” penulis melakukan pengaturan
“Friend of Friends” dikarenakan penulis membatasi lingkaran pertemanan dengan pengguna
Tri Damayantho/200501072191 10
yang benar-benar pernah bertemu atau berinteraksi secara offline maupun online. Fitur tersebut
dapat dilihat digambar berikut:
Kemudian untuk fitur “Who can view your friend list”, penulis mengatur pada settingan
“Public” dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada pengguna-pengguna yang
merupakan teman lama dari penulis yang ingin kembali bersilahturahmi.
Gambar 9 Pengaturan fitur Friend Request
Tri Damayantho/200501072191 11
Gambar 10 Fitur Friendlist
Untuk fitur selanjutnya adalah fitur “Email Address” dan “Phone Number”, untuk kedua fitur
ini penulis memasang pengaturan “Publik” karena untuk memudahkan saluran berkomunikasi
selain menggunakan sosial media. Penulis telah menyiapkan nomor telepon dan email khusus
untuk berhubungan dengan “Public”. Hal ini dilakukan karena pada untuk kelancaran
pekerjaan karena penulis juga mengelola beberapa Facebook Page untuk kegiatan bisnis
maupun organisasi.
Tri Damayantho/200501072191 12
Fitur terakhir adalah fitur “Search Engine Result”, pada fitur ini penulis melakukan pengaturan
dengan mengizinkan setiap search engine untuk memunculkan akun Facebook penulis apabila
ada penguna yang melakukan pencarian nama penulis melalui search engine. Hal ini
dimaksudkan untuk memudahkan pencarian penulis baik untuk teman maupun untuk bisnis
dan organisasi.
Konten Media Sosial
Berikut adalah konten media sosial yang diposting atau di share oleh penulis dalam beberapa
waktu:
Gambar 11 Pengaturan fitur Email dan Telepon
Tri Damayantho/200501072191 13
Gambar 12 Postingan di akun FB kisaran Februari - Maret 2021
1 2
3 4
Tri Damayantho/200501072191 14
Motivasi yang mendorong ini adalah lingkaran pertemanan penulis di para pengguna Facebook
terkait pada hobi dan kegiatan berorganisasi. Pada 4 (empat) postingan terakhir di akun
Facebook, penulis hanya membagikan informasi mengenai minat dan perhatiannya terhadap
organisasi dan terhadap film. Pada unggahan 1 – 3 penulis hanya melakukan sharing informasi
minat dan untuk unggahan ke 4, penulis menuliskan konten yang cukup memberikan informasi
privat yang tidak banyak diketahui orang, informasi privat ini masih dikontrol dengan
menceritakan bagian yang detail dalam suatu momen tertentu, dan tidak menggambarkan
seluruh informasi privat yang dimiliki oleh penulis. Unggahan ke 4 ini juga adalah unggahan
yang berasal dari Instagram yang terkoneksi langsung dengan Facebook.
Analisis Manajemen Komunikasi
Berdasarkan pengaturan privasi yang dilakukan penulis pada akun Facebook nya terlihat bahwa
penulis dapat memilih untuk menjaga privasinya untuk tidak membaginya dengan pihak lain
serta memiliki hak penuh untuk dapat memilih apakah privasi yang dimilikinya akan disimpan
atau dibagi dengan pengguna lain, dengan mempertimbangkan berbagai motivasi, kontekstual
dan rasio keuntungan yang akan didapatkan.
Kontrol yang dilakukan cendrung tidak terlalu ketat, karenanya banyak fitur-fitur privasi yang
bisa diakses oleh publik. Dorongan motivasi dan rasio keuntungan dalam pengelolaan
Facebook selain untuk media sosial pribadi dan juga kegiatan bisnis dan organisasi mejadi
faktor-faktor pendorong penulis mengatur setelan akses terbuka (publik) dengan permeabilitas
batasan yang tipis karena mengharapkan adanya rasio keuntungan dari pembukaan pribadi
tersebut baik berupa informasi dari pengguna lain yang memiliki keterikatan/hubungan dengan
penulis baik dimasa lalu maupun di masa depan.
Untuk melakukan pemetaan penulis menggunakan Elemen Komunikasi Privasi Manajemen
Sandra Petronio, seperti yang terlihat pada gambar 13. Berdasarkan analisis sebelumnya
terlihat akun media sosial penulis berada pada elemen Privacy Ownership (kepemilikan) dan
Privacy Control (kontrol). Hal ini sesuai dengan Asumsi Dasar CPM Kontrol dan Kepemilikan
yaitu ide bahwa orang merasa memiliki informasi privat mengenai diri mereka sendiri. Sebagai
pemilik informasi ini, mereka percaya bahwa mereka harus ada pada posisi untuk mengontrol
siapa saja yang boleh mengakses informasi ini.
Tri Damayantho/200501072191 15
Gambar 13 Commnication Privasy Management Element Sandra Petronio
Elemen kepemilikan ini menciptakan batasan diantara informasi dan membuat informasi
tersebut tetap privat. Batas privasi tersebut membantu menggambarkan konteks dan juga garis
batas pemisah untuk informasi yang dianggap pribadi. Elemen kontrol privasi melambangkan
suatu mesin (dalam hal ini fitur setting pada Facebook) yang mengatur kondisi pemberian dan
penolakan akses ke informasi pribadi.
Berdasarkan analisa tersebut, penulis dapat memetakan identifikasi pengaturan media sosial
berada pada garis merah yang melingkari elemen kepemilikan (privacy ownership) dan elemen
kontrol (privacy control). Pada akun media sosial penulis, tidak terjadi Privacy Turbulence,
karena pengaturan yang dilakukan dan pemberian informasi dilakukan satu arah dan tidak
menimbulkan diskusi yang memancing perdebatan, yang mana memang dihindari oleh penulis.
Biasanya pengungkapan dilakukan secara bertahap, dimulai dari hal yang paling dangkal
tentang dirinya, sampai hal yang paling dalam, menyerupai dengan yang diungkapkan oleh
Altman dan Taylor dalam Teori Penetrasi Sosial. Tetapi pada kasus ini, penulis cendrung
melakukan pengungkapan secara acak dan tidak bertahap, hal ini lebih disebabkan karena
penulis sudah membuka akses dari permeabilitas batasan yang tipis pada akun Facebooknya,
karena pengaturan privasi dan penggunaan akun Facebook yang cermat sudah menciptakan
komunitas pengguna yang saling mengenal dan tidak terdapat akun anonim yang tidak dikenal
oleh penulis. Sejauh ini pengaturan yang dilakukan oleh penulis terhadap akun Facebooknya
sudah sesuai harapan dan setidaknya tidak menjadi hal yang mengganggu, tetapi memberikan
Tri Damayantho/200501072191 16
informasi dan pembaruan atas apa yang terjadi di komunitas, organisasi dan lingkaran
pertemanan.
Kesimpulan
Adapun hasil identifikasi ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Penulis tidak menutupi akun Facebook, seperti nama, kontak dan domisili, tetapi
mengatur siapa yang dapat menjadi teman dan melihat postingan stories yang personal,
sehingga privasi masih dapat terkontrol.
2. Penulis mengkoneksikan akun Instagram dengan akun Facebooknya, tetapi tidak
mengkoneksikan akun Facebook ke akun Instagram, artinya, setiap penulis
menggunggah status di Instagram, akan muncul menjadi status di Facebook, tetapi tidak
sebaliknya. Ini adalah salah satu cara penulis untuk mengontrol informasi yang akan
dibagikan, tergantung dengan fungsi media sosial yang digunakan oleh penulis.
3. Pada Elemen CPM, batasan yang terjadi pada akun media sosial berada pada Privasi
Ownership (kepemilikan) dan Privacy Control (kontrol) seperti yang terlihat pada
gambar 13.
4. Pembaruan status cukup jarang berkaitan dengan pribadi penulis, ini merupakan salah
satu cara untuk melakukan kontrol dan menjaga informasi privat. Pembaruan status
yang bisa disebut dengan pengungkapan, dilakukan oleh penulis secara acak, ini terjadi
lebih karena dorongan motivasi, kontekstual dan rasio keuntungan.
5. Informasi yang diunggah merupakan informasi yang berguna dan memberikan kesan
positif, dan tidak membahas informasi sensitif yang memancing perdebatan.
6. Penulis melakukan pengungkapan informasi privat pada salah satu postingan yang
menjadi salah satu kesan positif terhadap motivasi dan perhatian penulis terhadap
lingkungan sosialnya.
Pustaka
Griffin, E. 2012. In A First Look At Communication Theory Eight Edition. Amerika: McGrew
Hill.
Littlejohn, Stephen W & Foss, Karen A & Oetzel, John G. 2017. Theories of Human
Communication, Eleventh Edition. Waveland Press, Inc. Long Grove, Illinois.
Tri Damayantho/200501072191 17
Jurnal
Petronio, Sandra. 2013. Brief Status Report on Communication Privacy Management Theory.
Journal of Family Communication, 13: 6–14, 2013.
Waters, Susan & Ackerman, James. 2011. Exploring Privacy Management on Facebook:
Motivations and Perceived Consequences of Voluntary Disclosure. Journal of Computer-
Mediated Communication 17 (2011) 101–115.
Tiyarestu, A.C dan Cahyono, Rudi. 2015. Perbedaan Communication Privacy Management di
Media Sosial Twitter pada Remaja dengan Tipe Kepribadian Extravert dan Introvert. Jurnal
Psikologi Pendidikan dan Perkembangan Vol. 04 No. 1, April 2015.
Kamilah, F.N dan Lestari, S.B. Manajemen Privasi pada Pengguna Media Sosial Instagram.
Program Studi S1 Ilmu Komunikasi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Diponegoro.

More Related Content

Similar to Tri damayantho 200501072191 memetakan cpm pada media sosial pribadi ver 1.0 (6)

Kelompok 6
Kelompok 6Kelompok 6
Kelompok 6
 
1210651164 dendi angga kurniawan
1210651164 dendi angga kurniawan1210651164 dendi angga kurniawan
1210651164 dendi angga kurniawan
 
presentation for the final trial to obtain a bachelor's degree in the faculty...
presentation for the final trial to obtain a bachelor's degree in the faculty...presentation for the final trial to obtain a bachelor's degree in the faculty...
presentation for the final trial to obtain a bachelor's degree in the faculty...
 
Review Jurnal Analisis Sentimen Pemrosesan Bahasa Alami.pdf
Review Jurnal Analisis Sentimen Pemrosesan Bahasa Alami.pdfReview Jurnal Analisis Sentimen Pemrosesan Bahasa Alami.pdf
Review Jurnal Analisis Sentimen Pemrosesan Bahasa Alami.pdf
 
Contoh-Proposal-Magang.pdf
Contoh-Proposal-Magang.pdfContoh-Proposal-Magang.pdf
Contoh-Proposal-Magang.pdf
 
SIM, Dimas Luhur, Prof. dr. ir. Hapzi ali,mm,cma,Analisis dan Perancangan Sis...
SIM, Dimas Luhur, Prof. dr. ir. Hapzi ali,mm,cma,Analisis dan Perancangan Sis...SIM, Dimas Luhur, Prof. dr. ir. Hapzi ali,mm,cma,Analisis dan Perancangan Sis...
SIM, Dimas Luhur, Prof. dr. ir. Hapzi ali,mm,cma,Analisis dan Perancangan Sis...
 

More from Tri Damayantho

21 ways to be more creative
21 ways to be more creative21 ways to be more creative
21 ways to be more creative
Tri Damayantho
 

More from Tri Damayantho (20)

210720 tugas 2 teori komunikasi ver 1.1
210720 tugas 2 teori komunikasi ver 1.1210720 tugas 2 teori komunikasi ver 1.1
210720 tugas 2 teori komunikasi ver 1.1
 
210514 peranan ideologi pancasila pada generasi millenial v 1.0
210514 peranan ideologi pancasila pada generasi millenial v 1.0210514 peranan ideologi pancasila pada generasi millenial v 1.0
210514 peranan ideologi pancasila pada generasi millenial v 1.0
 
210506 aplikasi aida bauran promosi dan pemasaran v 1.0
210506 aplikasi aida bauran promosi dan pemasaran v 1.0210506 aplikasi aida bauran promosi dan pemasaran v 1.0
210506 aplikasi aida bauran promosi dan pemasaran v 1.0
 
210512 peran komunikasi antar pribadi pada organisasi ppa sadagori v 1.2
210512 peran komunikasi antar pribadi pada organisasi ppa sadagori v 1.2210512 peran komunikasi antar pribadi pada organisasi ppa sadagori v 1.2
210512 peran komunikasi antar pribadi pada organisasi ppa sadagori v 1.2
 
Tri damayantho 200501072191 membedakan berita hoax
Tri damayantho 200501072191 membedakan berita hoaxTri damayantho 200501072191 membedakan berita hoax
Tri damayantho 200501072191 membedakan berita hoax
 
210507 tugas digital imaging praktek dasar fotografi
210507 tugas digital imaging praktek dasar fotografi210507 tugas digital imaging praktek dasar fotografi
210507 tugas digital imaging praktek dasar fotografi
 
INSIGHT - Kawasan Strategi Pariwisata Nasional
INSIGHT - Kawasan Strategi Pariwisata NasionalINSIGHT - Kawasan Strategi Pariwisata Nasional
INSIGHT - Kawasan Strategi Pariwisata Nasional
 
Kreatif Media Komunikasi
Kreatif Media Komunikasi Kreatif Media Komunikasi
Kreatif Media Komunikasi
 
Strategi pembangunan pariwisata 2017 kemenpar ay
Strategi pembangunan pariwisata 2017 kemenpar ayStrategi pembangunan pariwisata 2017 kemenpar ay
Strategi pembangunan pariwisata 2017 kemenpar ay
 
10 things about bandung
10 things about bandung10 things about bandung
10 things about bandung
 
10 things about bandung
10 things about bandung10 things about bandung
10 things about bandung
 
The 20 new most popular cities for tourist 2013
The 20 new most popular cities for tourist 2013The 20 new most popular cities for tourist 2013
The 20 new most popular cities for tourist 2013
 
Most visited cities in the world
Most visited cities in the worldMost visited cities in the world
Most visited cities in the world
 
Jogja Istimewa City Branding
Jogja Istimewa City BrandingJogja Istimewa City Branding
Jogja Istimewa City Branding
 
Paparan Menteri Anis Baswedan - Gawat Darurat Pendidikan di Indonesia
Paparan Menteri Anis Baswedan - Gawat Darurat Pendidikan di IndonesiaPaparan Menteri Anis Baswedan - Gawat Darurat Pendidikan di Indonesia
Paparan Menteri Anis Baswedan - Gawat Darurat Pendidikan di Indonesia
 
21 ways to be more creative
21 ways to be more creative21 ways to be more creative
21 ways to be more creative
 
131126 quo vadis komik indonesia v 1.3
131126  quo vadis komik indonesia v 1.3 131126  quo vadis komik indonesia v 1.3
131126 quo vadis komik indonesia v 1.3
 
Komik Indonesia
Komik IndonesiaKomik Indonesia
Komik Indonesia
 
Kegiatan indonesia kreatif 2010 2011
Kegiatan indonesia kreatif 2010 2011Kegiatan indonesia kreatif 2010 2011
Kegiatan indonesia kreatif 2010 2011
 
Wall of indonesia
Wall of indonesiaWall of indonesia
Wall of indonesia
 

Tri damayantho 200501072191 memetakan cpm pada media sosial pribadi ver 1.0

  • 1. IDENTIFIKASI PENGGUNAAN PERANGKAT MEDIA SOSIAL PRIBADI Tugas UTS I Tri Damayantho (200501072191) KM 05 tri.damayantho@gmail.com Program Studi Komunikasi Universitas Siber Asia Dosen Pengampu: Yayu Sriwartini, S.Sos., M.Si
  • 2. Tri Damayantho/200501072191 1 Identifikasi Penggunaan Perangkat Media Sosial dengan Menggunakan Pendekatan Communication Privacy Management. Tulisan ini bertujuan untuk melakukan identifikasi dan pemetaan penggunaan perangkat sosial media berdasarkan teori Communication Privacy Management dengan menggunakan media sosial yang dimiliki oleh penulis yaitu Facebook. Communication Privacy Management adalah teori yang dikembangkan oleh Sandra Petronio yang menjelaskan isu-isu ‘keseharian’. Gagasan utama teori komunikasi ini adalah memandu bagaimana seseorang memutuskan, membuat pilihan dan peraturan mengenai apa yang harus dikatakan (diungkapkan) dan apa yang harus disimpan (dirahasiakan) dari orang lain. Teori ini juga mempertanyakan makna aturan privasi dan darimana mereka berasal. Sosial media menjadi salah satu bentuk komunitas komunikasi daring yang mengijinkan kreasi dan perubahan konten oleh pengguna. Keyword: Communication Privacy Management, Facebook, Sosial Media.
  • 3. Tri Damayantho/200501072191 2 Pembahasan Pengaturan Media Sosial Facebook Pada sosial media Facebook, sistem pengaturan akun media sosial mempunyai banyak pilihan dan kompleks. Seperti yang terlihat pada gambar 1, terdapat fitur utama terdapat pada Menu (panah A) dan untuk pengaturan “Profile Setting” terdapat pada panah B. Tampilan fitur A dan B terdapat pada gambar berikut: B A Gambar 1 Tampilan antar muka profil Facebook
  • 4. Tri Damayantho/200501072191 3 Di Facebook terdapat fitur untuk melihat tampilan yang sudah diatur oleh pengguna melalui fitur “View As” (panah C) sedangkan untuk melakukan pengaturan akun pribadi terdapat pada fitur “Setting & Privacy” (Panah D). Hasil Tampilan dari fitur “View As” terlihat pada gambar berikut: Gambar 2 Tampilan Profile Setting dan Menu C D
  • 5. Tri Damayantho/200501072191 4 Gambar 3 Tampilan fitur View As pada porfile Facebook. Pada tampilan View As ini adalah tampilan yang dilihat oleh orang lain yang mengakses profil Facebook penulis, dimana setting yang dilakukan oleh penulis pada fitur ini adalah “Public”, oleh karena itu tidak ada perbedaan tampilan antara fitur akun penulis dengan tampilan yang dilihat oleh pengguna lain. Setting & Privacy Untuk mengatur Privacy, pilih fitur “Setting” dan akan muncul tampilan seperti berikut:
  • 6. Tri Damayantho/200501072191 5 Gambar 4 Tampilan fitur Privacy pada Facebook Pada fitur ini terdapat 10 pengaturan fitur, yaitu: Account Setting, Security, Privacy, Your Facebook Information, Ads, Stories, Notifications, Shortcuts, News Feed settings, dan Media and Contacts. Pada pembahasan kali ini, penulis akan fokus pada fitur “Privacy” seperti yang terlihat pada gambar 4. Privacy Setting Pada fitur ini terdapat beberapa pengaturan yang dapat dilakukan yaitu, Privacy Shortcut dan Your Activity. Privacy Shortcut adalah fitur pengaturan untuk konten profil pengguna dan informasi mengenai pengaturan yang penting lainnya dan informasi mengenai privasi di Facebook.
  • 7. Tri Damayantho/200501072191 6 Untuk pembahasan kali ini kita hanya akan membahas mengenai pengaturan pada fitur “Your Activity” seperti yang terlihat pada gambar berikut: Gambar 5 Fitur "Your Activity" pada Privacy Setting
  • 8. Tri Damayantho/200501072191 7 Pada pengaturan pertama adalah pengaturan “Who can see your future post”, dimana penulis mengatur pada setelan “Public” seperti yang terlihat pada gambar berikut: Gambar 6 Tampilan pengaturan future post
  • 9. Tri Damayantho/200501072191 8 Pada pengaturan yang kedua akan dibahas adalah pengaturan mengenai siapa saja yang dapat melihat postingan dari penulis pada media sosial Facebook ini. Pada fitur ini penulis mengatur pada “Public”. Dapat dilihat pada gambar berikut: Penulis mengatur pada setelan “Public” pada kedua fitur diatas, karena penulis memang ingin membagi postingan baik dari konten yang dihasilkan sendiri, postingan teman Facebook yang kira-kira menarik untuk dibagi dan informasi dari sumber lain, baik media sosial maupun kanal berita. Pengaturan “Public” ini dilakukan untuk melakukan ‘engagement’ dengan teman-teman baik yang sudah berteman di Facebook maupun yang akan menjadi teman karena postingan tersebut. Selain itu setelan “Public” ini dimaksudkan untuk menginformasikan minat dan hobi yang sedang dilakukan pada waktu-waktu tertentu oleh penulis. Dengan kata lain, penulis ingin Gambar 7 Pengaturan pada "Future Post"
  • 10. Tri Damayantho/200501072191 9 memberitahu kepada pengguna Facebook apa yang sedang menarik minat penulis atau yang sedang digelluti penulis. Untuk fitur “Limit who can see past post” penulis tidak melakukan pengaturan khusus, sehingga semua posting-an dapat dilihat oleh pengguna lain. Untuk fitur “Who can see your stories”, penulis memasang pengaturan pada settingan “Friends”, hal ini dimaksudkan karena tujuan dari fitur Stories ini adalah untuk membagikan informasi kegiatan-kegiatan personal dari penulis dan bersifat insidentil dan ringan. Gambar 8 Pengaturan fitur Story Privacy Kemudian untuk fitur “Who can send you friend request” penulis melakukan pengaturan “Friend of Friends” dikarenakan penulis membatasi lingkaran pertemanan dengan pengguna
  • 11. Tri Damayantho/200501072191 10 yang benar-benar pernah bertemu atau berinteraksi secara offline maupun online. Fitur tersebut dapat dilihat digambar berikut: Kemudian untuk fitur “Who can view your friend list”, penulis mengatur pada settingan “Public” dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada pengguna-pengguna yang merupakan teman lama dari penulis yang ingin kembali bersilahturahmi. Gambar 9 Pengaturan fitur Friend Request
  • 12. Tri Damayantho/200501072191 11 Gambar 10 Fitur Friendlist Untuk fitur selanjutnya adalah fitur “Email Address” dan “Phone Number”, untuk kedua fitur ini penulis memasang pengaturan “Publik” karena untuk memudahkan saluran berkomunikasi selain menggunakan sosial media. Penulis telah menyiapkan nomor telepon dan email khusus untuk berhubungan dengan “Public”. Hal ini dilakukan karena pada untuk kelancaran pekerjaan karena penulis juga mengelola beberapa Facebook Page untuk kegiatan bisnis maupun organisasi.
  • 13. Tri Damayantho/200501072191 12 Fitur terakhir adalah fitur “Search Engine Result”, pada fitur ini penulis melakukan pengaturan dengan mengizinkan setiap search engine untuk memunculkan akun Facebook penulis apabila ada penguna yang melakukan pencarian nama penulis melalui search engine. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan pencarian penulis baik untuk teman maupun untuk bisnis dan organisasi. Konten Media Sosial Berikut adalah konten media sosial yang diposting atau di share oleh penulis dalam beberapa waktu: Gambar 11 Pengaturan fitur Email dan Telepon
  • 14. Tri Damayantho/200501072191 13 Gambar 12 Postingan di akun FB kisaran Februari - Maret 2021 1 2 3 4
  • 15. Tri Damayantho/200501072191 14 Motivasi yang mendorong ini adalah lingkaran pertemanan penulis di para pengguna Facebook terkait pada hobi dan kegiatan berorganisasi. Pada 4 (empat) postingan terakhir di akun Facebook, penulis hanya membagikan informasi mengenai minat dan perhatiannya terhadap organisasi dan terhadap film. Pada unggahan 1 – 3 penulis hanya melakukan sharing informasi minat dan untuk unggahan ke 4, penulis menuliskan konten yang cukup memberikan informasi privat yang tidak banyak diketahui orang, informasi privat ini masih dikontrol dengan menceritakan bagian yang detail dalam suatu momen tertentu, dan tidak menggambarkan seluruh informasi privat yang dimiliki oleh penulis. Unggahan ke 4 ini juga adalah unggahan yang berasal dari Instagram yang terkoneksi langsung dengan Facebook. Analisis Manajemen Komunikasi Berdasarkan pengaturan privasi yang dilakukan penulis pada akun Facebook nya terlihat bahwa penulis dapat memilih untuk menjaga privasinya untuk tidak membaginya dengan pihak lain serta memiliki hak penuh untuk dapat memilih apakah privasi yang dimilikinya akan disimpan atau dibagi dengan pengguna lain, dengan mempertimbangkan berbagai motivasi, kontekstual dan rasio keuntungan yang akan didapatkan. Kontrol yang dilakukan cendrung tidak terlalu ketat, karenanya banyak fitur-fitur privasi yang bisa diakses oleh publik. Dorongan motivasi dan rasio keuntungan dalam pengelolaan Facebook selain untuk media sosial pribadi dan juga kegiatan bisnis dan organisasi mejadi faktor-faktor pendorong penulis mengatur setelan akses terbuka (publik) dengan permeabilitas batasan yang tipis karena mengharapkan adanya rasio keuntungan dari pembukaan pribadi tersebut baik berupa informasi dari pengguna lain yang memiliki keterikatan/hubungan dengan penulis baik dimasa lalu maupun di masa depan. Untuk melakukan pemetaan penulis menggunakan Elemen Komunikasi Privasi Manajemen Sandra Petronio, seperti yang terlihat pada gambar 13. Berdasarkan analisis sebelumnya terlihat akun media sosial penulis berada pada elemen Privacy Ownership (kepemilikan) dan Privacy Control (kontrol). Hal ini sesuai dengan Asumsi Dasar CPM Kontrol dan Kepemilikan yaitu ide bahwa orang merasa memiliki informasi privat mengenai diri mereka sendiri. Sebagai pemilik informasi ini, mereka percaya bahwa mereka harus ada pada posisi untuk mengontrol siapa saja yang boleh mengakses informasi ini.
  • 16. Tri Damayantho/200501072191 15 Gambar 13 Commnication Privasy Management Element Sandra Petronio Elemen kepemilikan ini menciptakan batasan diantara informasi dan membuat informasi tersebut tetap privat. Batas privasi tersebut membantu menggambarkan konteks dan juga garis batas pemisah untuk informasi yang dianggap pribadi. Elemen kontrol privasi melambangkan suatu mesin (dalam hal ini fitur setting pada Facebook) yang mengatur kondisi pemberian dan penolakan akses ke informasi pribadi. Berdasarkan analisa tersebut, penulis dapat memetakan identifikasi pengaturan media sosial berada pada garis merah yang melingkari elemen kepemilikan (privacy ownership) dan elemen kontrol (privacy control). Pada akun media sosial penulis, tidak terjadi Privacy Turbulence, karena pengaturan yang dilakukan dan pemberian informasi dilakukan satu arah dan tidak menimbulkan diskusi yang memancing perdebatan, yang mana memang dihindari oleh penulis. Biasanya pengungkapan dilakukan secara bertahap, dimulai dari hal yang paling dangkal tentang dirinya, sampai hal yang paling dalam, menyerupai dengan yang diungkapkan oleh Altman dan Taylor dalam Teori Penetrasi Sosial. Tetapi pada kasus ini, penulis cendrung melakukan pengungkapan secara acak dan tidak bertahap, hal ini lebih disebabkan karena penulis sudah membuka akses dari permeabilitas batasan yang tipis pada akun Facebooknya, karena pengaturan privasi dan penggunaan akun Facebook yang cermat sudah menciptakan komunitas pengguna yang saling mengenal dan tidak terdapat akun anonim yang tidak dikenal oleh penulis. Sejauh ini pengaturan yang dilakukan oleh penulis terhadap akun Facebooknya sudah sesuai harapan dan setidaknya tidak menjadi hal yang mengganggu, tetapi memberikan
  • 17. Tri Damayantho/200501072191 16 informasi dan pembaruan atas apa yang terjadi di komunitas, organisasi dan lingkaran pertemanan. Kesimpulan Adapun hasil identifikasi ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Penulis tidak menutupi akun Facebook, seperti nama, kontak dan domisili, tetapi mengatur siapa yang dapat menjadi teman dan melihat postingan stories yang personal, sehingga privasi masih dapat terkontrol. 2. Penulis mengkoneksikan akun Instagram dengan akun Facebooknya, tetapi tidak mengkoneksikan akun Facebook ke akun Instagram, artinya, setiap penulis menggunggah status di Instagram, akan muncul menjadi status di Facebook, tetapi tidak sebaliknya. Ini adalah salah satu cara penulis untuk mengontrol informasi yang akan dibagikan, tergantung dengan fungsi media sosial yang digunakan oleh penulis. 3. Pada Elemen CPM, batasan yang terjadi pada akun media sosial berada pada Privasi Ownership (kepemilikan) dan Privacy Control (kontrol) seperti yang terlihat pada gambar 13. 4. Pembaruan status cukup jarang berkaitan dengan pribadi penulis, ini merupakan salah satu cara untuk melakukan kontrol dan menjaga informasi privat. Pembaruan status yang bisa disebut dengan pengungkapan, dilakukan oleh penulis secara acak, ini terjadi lebih karena dorongan motivasi, kontekstual dan rasio keuntungan. 5. Informasi yang diunggah merupakan informasi yang berguna dan memberikan kesan positif, dan tidak membahas informasi sensitif yang memancing perdebatan. 6. Penulis melakukan pengungkapan informasi privat pada salah satu postingan yang menjadi salah satu kesan positif terhadap motivasi dan perhatian penulis terhadap lingkungan sosialnya. Pustaka Griffin, E. 2012. In A First Look At Communication Theory Eight Edition. Amerika: McGrew Hill. Littlejohn, Stephen W & Foss, Karen A & Oetzel, John G. 2017. Theories of Human Communication, Eleventh Edition. Waveland Press, Inc. Long Grove, Illinois.
  • 18. Tri Damayantho/200501072191 17 Jurnal Petronio, Sandra. 2013. Brief Status Report on Communication Privacy Management Theory. Journal of Family Communication, 13: 6–14, 2013. Waters, Susan & Ackerman, James. 2011. Exploring Privacy Management on Facebook: Motivations and Perceived Consequences of Voluntary Disclosure. Journal of Computer- Mediated Communication 17 (2011) 101–115. Tiyarestu, A.C dan Cahyono, Rudi. 2015. Perbedaan Communication Privacy Management di Media Sosial Twitter pada Remaja dengan Tipe Kepribadian Extravert dan Introvert. Jurnal Psikologi Pendidikan dan Perkembangan Vol. 04 No. 1, April 2015. Kamilah, F.N dan Lestari, S.B. Manajemen Privasi pada Pengguna Media Sosial Instagram. Program Studi S1 Ilmu Komunikasi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro.