Tri damayantho 200501072191 membedakan berita hoax
1. DOSEN PENGAJAR:
Umar Fauzi Bahanan, M.Si
Oleh:
Tri Damayantho
200501072191
FAKULTAS KOMUNIKASI
Universitas Siber Asia
April 2021
MEMBEDAKAN BERITA HOAX
TUGAS 1 UTS
2. Tri Damayantho/200501072191 1
1. PEMBAHASAN
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi menawarkan kemudahan dan
efisiensi mendapatkan berita secara online. Penyebaran yang cepat dan mudah dengan kemasan
dan momentum emosional, dapat mempengaruhi pengguna media digital terpengaruh akan
berita tersebut. Saat ini penyebaran berita tidak hanya dilakukan oleh kantor berita, peranan
pengguna internet terutama di media sosial menjadi salah satu sumber berita dan penyebaran
informasi.
Media online tidak hanya mengubah cara penyampaian informasi tetapi juga mengubah
masyarakat mengkonsumsi informasi tersebut. Perubahan ini menyebabkan banyaknya
informasi dan berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya dan terindikasi
hoax. Hoax merupakan informasi atau berita yang berisi hal-hal yang belum pasti atau yang
benar-benar bukan merupakan fakta yang terjadi (Juditha, 2018).
Hoax juga bisa diartikan sebagai tindakan mengaburkan informasi yang sebenarnya,
dengan cara membanjiri suatu media dengan pesan yang salah sehingga dapat menutupi pesan
yang benar. Penyebaran hoax mulai marak sejak media sosial mulai populer digunakan oleh
masyarakat Indonesia karena sifatnya memungkinkan akun anonim untuk berkontribusi
(Nugroho, 2017)1
.
1.1 Cara Membedakan Berita Hoax
Septiaji Eko Nugroho2
menguraikan lima langkah sederhana yang bisa membantu
dalam mengidentifikasi mana berita hoax dan mana berita asli, yaitu:
1. Hati-hati dengan judul provokatif
Berita hoax seringkali menggunakan judul sensasional yang provokatif, misalnya
dengan langsung menudingkan jari ke pihak tertentu. Isinya pun bisa diambil dari berita
media resmi, hanya saja diubah-ubah agar menimbulkan persepsi sesuai yang
dikehendaki sang pembuat hoax. Apabila menjumpai berita dengan judul provokatif,
sebaiknya Anda mencari referensi berupa berita serupa dari situs online resmi,
kemudian bandingkan isinya, apakah sama atau berbeda. Dengan demikian, setidaknya
Anda sebabagi pembaca bisa memperoleh kesimpulan yang lebih berimbang.
2. Cermati alamat situs
1
https://www.antaranews.com/berita/605560/melawan-hoax
2
https://zonasultra.com/ini-cara-mengatasi-berita-hoax-di-dunia-maya.html
3. Tri Damayantho/200501072191 2
Untuk informasi yang diperoleh dari website atau mencantumkan link, cermatilah
alamat URL situs dimaksud. Apabila berasal dari situs yang belum terverifikasi sebagai
institusi pers resmi -misalnya menggunakan domain blog, maka informasinya bisa
dibilang meragukan. Menurut catatan Dewan Pers, di Indonesia terdapat sekitar 43.000
situs di Indonesia yang mengklaim sebagai portal berita. Dari jumlah tersebut, yang
sudah terverifikasi sebagai situs berita resmi tak sampai 300. Artinya terdapat
setidaknya puluhan ribu situs yang berpotensi menyebarkan berita palsu di internet
yang mesti diwaspadai.
3. Periksa fakta
Perhatikan dari mana berita berasal dan siapa sumbernya? Apakah dari institusi resmi
seperti KPK atau Polri? Sebaiknya jangan cepat percaya apabila informasi berasal dari
pegiat ormas, tokoh politik, atau pengamat. Perhatikan keberimbangan sumber berita.
Jika hanya ada satu sumber, pembaca tidak bisa mendapatkan gambaran yang utuh.
Hal lain yang perlu diamati adalah perbedaan antara berita yang dibuat berdasarkan
fakta dan opini. Fakta adalah peristiwa yang terjadi dengan kesaksian dan bukti,
sementara opini adalah pendapat dan kesan dari penulis berita sehingga memiliki
kecenderungan untuk bersifat subyektif.
4. Cek keaslian foto
Di era teknologi digital saat ini , bukan hanya konten berupa teks yang bisa
dimanipulasi, melainkan juga konten lain berupa foto atau video. Ada kalanya pembuat
berita palsu juga mengedit foto untuk memprovokasi pembaca.
Cara untuk mengecek keaslian foto bisa dengan memanfaatkan mesin pencari Google,
yakni dengan melakukan drag-and-drop ke kolom pencarian Google Images. Hasil
pencarian akan menyajikan gambar-gambar serupa yang terdapat di internet sehingga
bisa dibandingkan.
5. Ikut serta grup diskusi anti-hoax
Di Facebook terdapat sejumlah fanpage dan grup diskusi anti hoax, misalnya Forum
Anti Fitnah, Hasut, dan Hoax (FAFHH), Fanpage & Group Indonesian Hoax Buster,
Fanpage Indonesian Hoaxes, dan Grup Sekoci.
Di grup-grup diskusi ini, netizen bisa ikut bertanya apakah suatu informasi merupakan
hoax atau bukan, sekaligus melihat klarifikasi yang sudah diberikan oleh orang lain.
Semua anggota bisa ikut berkontribusi sehingga grup berfungsi layaknya
crowdsourcing yang memanfaatkan tenaga banyak orang.
4. Tri Damayantho/200501072191 3
2. Contoh Berita-Berita Hoax
Dua tangkapan gambar diatas bersumber dari media sosial twitter, gambar A sampai
ke penulis melalui Whats App Group dimana penulis bergabung. WAG dimana penulis
tergabung ketika mendapatkan berita ini adalah WAG dengan kisaran anggota berumur rata-
rata 30 – 55 tahun. Sedangkan untuk tangkapan gambar B, didapat dari media sosial twitter
yang di like oleh akun anonim yang saya follow @fullmoonfolks.
2.1. Berita hoax @AndiPitopang6
Berdasarkan dari hasil penelusuran, akun @AndiPitopang6 dibuat pada December
2020 dengan mempunyai pengikut 3,377 dan mengikuti 2,324 per tanggal 29 April 2021 seperti
yang terlihat pada tangkapan gambar berikut ini.
Gambar 1 Contoh Berita Hoax yang terkonfirmasi(A) dan Berita dengan sumber Anonim (B)
A B
5. Tri Damayantho/200501072191 4
Gambar 2 Tangkapan gambar akun @AndiPitopang6
Pada 23 April 2021, pukul 21:12, akun @AndiPitopang6 mencuit mengenai ditemukannya KRI
Nanggal 402 (Gambar 1 A). Kemudian pada 24 April 2021, pukul 12:49 WIB, kompas.com
menerbitkan artikel membantah berita tersebut3
.
3
https://www.kompas.com/tren/read/2021/04/24/124921665/hoaks-kri-nanggala-402-sudah-bisa-
dihubungi?page=all
6. Tri Damayantho/200501072191 5
Gambar 3 Tangkapan gambar dari Kompas.com tentang berita hoax KRI Nanggala 402 telah ditemukan.
Pada 24 April 2021 pukul 10.35 PM, akun @AndiPitopang6 mencuit pernyataan permintaan
maaf mengenai kesalahan yang dia lakukan, akun @AndiPitopang6 menyebutkan sumber
berita yang menjadi dasar cuitan tersebut.
7. Tri Damayantho/200501072191 6
Hasil penelusuran sumber dasar cuitan hoax @AndiPitopang6, viva.co.id memang
menerbitkan berita tersebut pada Kamis, 22 April 2021 pukul 00:12 WIB, dengan penulis
Radhitya Andriansyah4
. Dari tulisan tersebut, jurnalis mengklaim mengutip akun Jurnal
Maritim dan menuliskan ulang cuitan dari akun tersebut tanpa melampirkan tangkapan gambar
dan nama akun yang jelas dari sumber yang dia kutip.
4
https://www.viva.co.id/militer/militer-indonesia/1366653-21-jam-hilang-kapal-selam-tni-nanggala-402-
dikabarkan-terdeteksi?page=1&utm_medium=page-1
Gambar 4 Klarifikasi akun @AndiPitopang6 mengenai berita hoax dan tangkapan gambar sumber berita yang
menjadi dasar cuitannya.
8. Tri Damayantho/200501072191 7
Dari hasil penelusuran akun twitter Jurnal Maritim, terdapat 3 akun yang berkaitan dengan
nama Jurnal Maritim, yaitu @JurnalMaritim, @JMIPusjianmar, @Jurnal_Maritim.
Gambar 5 Tangkapan gambar dari berita viva.co.id mengenai KRI Nanggala
9. Tri Damayantho/200501072191 8
Hasil penelusuran dari ketiga akun tersebut hanya akun @JurnalMaritim yang memang
aktif dan dikelola dengan baik. Untuk akun @JMIPusjianmar join twitter sejak Januari 2018
dan tidak pernah mencuit konten, sedangkan untuk akun @Jurnal_Maritim terakhir melakukan
cuitan tanggal 29 April 2021, dan sebelumnya pada tanggal 11 Mei 2013. Dapat disimpulkan
kedua akun tersebut tidak aktif, dan asumsi yang muncul adalah akun @JurnalMaritim
merupakan sumber berita dari artikel viva.co.id “21 Jam Hilang, Kapal Selam TNI Nanggala
402 dikabarkan terdeteksi”.
Dari hasil analisa dan penelusuran akun @JurnalMaritim, tidak terdapat cuitan seperti
yang dikutip oleh viva.co.ic, dan juga tidak terdapat klarifikasi, permintaan maaf atau konten
yang dihapus atas cuitan yang keliru. Selain itu terdapat karakter cuitan yang berbeda dari
kutipan yang ada di artikel viva.co.id dengan karakter cuitan di akun @JurnalMaritim.
Rentang tanggal 21 April 2021 – 22 April 2021, akun @JurnalMaritim memang aktif
mencuit dan retweet mengenai berita dan kondisi terkini dari hilangnya KRI Nanggala 402.
Retweet pertama dari @JurnalMaritim mengenai liputan ini adalah retweet dari akun
@spectatorindex pada tanggal 21 April 2021.
Gambar 6 Tangkapan gambar akun twitte yang menggunakan nama Jurnal Maritim.
10. Tri Damayantho/200501072191 9
Gambar 8 Retweet pertama dari akun @JurnalMaritim ketika liputan mengenai hilangnya KRI Nanggala 402
Pada pukul 5.05 PM, akun @JurnalMaritim kembali meretweet liputan mengenai hilangnya
KRI Nanggala 402, kali ini melalui akun @Jatosint.
Gambar 7 Tangkapan gambar Retweet akun @JurnalMaritim
11. Tri Damayantho/200501072191 10
Kemudian pada pukul 6:38 PM akun @JurnalMaritim baru mencuit konfirmasi mengenai
hilangnya KRI Nanggala 402 dengan memention akun @_TNIAL_ disertai dengan kondisi
dan situasi kabar terakhir serta spesifikasi dari KRI Nanggala 402.
Untuk kutipan yang menjadi dasar artikel viva.co.id adalah sebagai berikut:
Gambar 9 Cuitan pertama dari akun @JurnalMaritim mengenai liputan hilangnya KRI Nanggala 402
12. Tri Damayantho/200501072191 11
Dari hasil perbandingan karakter cuitan pada Gambar 9 dan Gambar 10, terdapat perbedaan
pola cuitan, akun @JurnalMaritim menggunakan pembukaan cuitan dengan kata Breaking dan
Update. Dari hasil penelusuran akun @JurnalMaritim tidak pernah memulai cuitan dengan kata
“Terima kabar”.
2.2. Berita hoax @plato_ids
Berdasarkan dari hasil penelusuran, akun @plato_ids join twitter sejak April 2020,
dengan cuitan pertama pada tanggal 24 April 2020 4:01 PM, mengenai kemungkinan
kerusuhan di Jawa Barat;
Gambar 10 Kutipan dari viva.co.id mengenai klaim dari cuitan @JurnalMaritim
13. Tri Damayantho/200501072191 12
Gambar 11 Cuitan pertama akun @plato_ids pada tanggal 24 April 2020
Selanjutnya, untuk cuitan-cuitan lainnya dari akun @plato_ids topik yang dibahas
merupakan informasi-informasi spekulatif yang tidak jelas sumbernya, dan selalu diakhiri
dengan kata penutup *infovalid.
Informasi yang disebarkan oleh @plato_ids mengenai liputan hilangnya KRI Nanggala
402 dimulai pada 25 April 2021,setelah cuitan terakhir sebelumnya yaitu pada tanggal 14
Februari 2021 yang membahas mengenai penembakan anggota FPI. Dan sebelumnya tercatat
cuitan pada 5 Agustus 2020 yang membahas ledakan besar di Beirut.
14. Tri Damayantho/200501072191 13
Cuitan dari akun @plato_ids ini sudah mendapat respon dari kompas.com dengan
terbitnya artikel: [HOAKS] KRI Nanggala-402 Tenggelam Ditembak Rudal Kapal Selam
Perancis5
, pada artikel tersebut telah dikonfirmasi bahwa informasi dari akun @plato_ids
adalah tidak benar alias hoaks.
2. Kesimpulan
Dari kedua contoh berita hoaks @AndiPitopang6 dan @plato_ids dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Lima langkah sederhana dalam mengatasi hoaks yang disarankan oleh Septiaji Eko
Nugroho tidak cukup efektif, karena saat ini pola-pola berita hoaks sangat bervariasi
dan beragam. Seperti kasus yang terjadi pada akun @AndiPitopang6 dapat disimpulkan
sumber berita hoaks bahkan muncul dari media arus utama yang belum terkonfirmasi
dan terverifikasi oleh media tersebut. Akibatnya, akun @AndiPitopang6 tersudutkan
dan menjadi tertuduh penyebar berita hoaks. Hal ini tidak akan terjadi apabila sumber
5
https://www.kompas.com/tren/read/2021/04/26/161500565/hoaks-kri-nanggala-402-tenggelam-ditembak-
rudal-kapal-selam-perancis?page=all
Gambar 12 Utas yang dicuit oleh akun @plato_ids dalam rentang 5 Agustus 2020 - 25 April 2021
15. Tri Damayantho/200501072191 14
berita arus utama dalam hal ini viva.co.id melakukan verifikasi berita dengan baik dan
sesuai dengan kaidah jurnalistik. Kesalahan yang terjadi pada berita di viva.co.id adalah
tidak adanya tangkapan gambar dari klaim kutipan cuitan dan samarnya akun yang
menjadi sumber kutipan, dimana hal ini dapat melebarkan asumsi bahwa penyebar
hoaks adalah media arus utama itu sendiri,
2. Respon dari akun @AndiPitopang6 untuk menanggapi artikel hoaks yang diterbitkan
oleh kompas.com sudah tepat, dengan melakukan klarifikasi dan permohonan maaf
disertai dengan adanya sumber data media arus utama yang menjadi acuan dia dalam
mencuit informasi tersebut menjadi bahan pembelajaran untuk pengguna media sosial
dan influencer untuk lebih jeli lagi dalam mengolah dan memahami informasi yang
akan disebar kepada para pengikut. Kesalahan kecil yang dilakukan oleh akun
@AndiPitopang6 dalam kasus ini adalah kurang jelinya mencerna informasi dari artikel
viva.co.id. Tetapi bila merujuk tips-tips yang disarankan oleh Septiaji Eko Nugroho,
akun @AndiPitopang6 sudah mengikuti saran tersebut walau tidak secara lengkap.
3. Kasus akun @plato_ids cukup unik karena informasi yang disebarkan oleh akun ini
seakan-akan adalah informasi intelijen. Akun anonim dan informasi yang disampaikan
berkesan informasi intelijen adalah ramuan yang tepat untuk menciptakan perdebatan
dan diskusi di ranah media sosial. Informasi dari akun @plato_ids memang tidak akan
pernah dapat diverifikasi dengan tepat, karena apabila diverifikasi oleh pihak yang
berwenang, tentu akan dibantah, karena isi informasi ini adalah rahasia dan tidak akan
terkonfirmasi. Dalam kasus ini para penggiat media sosial akan selalu terpecah,
tergantung pihak mana dia berada, ini dapat dilihat dari komentar yang ada di kolom
“balas” (replay) di setiap cuitan.
3. Pustaka
Juditha, C. 2018. Interaksi Komunikasi Hoax di Media Sosial serta Antisipasinya Hoax
Communication Interactivity in Social Media and Anticipation. Jurnal Pekommas, Vol. 3 No.
1, April 2018: 31-44.
Wahyudi, I. (2017). Melawan “hoax”. Diakses dari situs:
https://www.antaranews.com/berita/605560/melawan-hoax
Surahmin, I. (2017). Ini Cara Mengatasi Berita “Hoax” di Dunia Maya. Diakses dari
situs: https://zonasultra.com/ini-cara-mengatasi-berita-hoax-di-dunia-maya.html.