SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
PENGHEMATAN KEBUTUHAN ENERGI LISTRIK
MOTOR FAN PADA COOLING TOWER
BERBASIS KECEPATAN
Winarto
Program Studi Teknik Elektro, Institut Sains dan Teknologi Nasional
Jl. Moh Kahfi II, Bhumi Srengseng Indah, Jagakarsa, Jakarta Selatan 12640
Telp.(021) 7270090, Fax.(021) 7866955,
winaruto13@gmail.com
ABSTRACT
Induction motor serves to convert electrical energy into mechanical energy in the form of rotation. In
industry rotation of induction motor can be used as a prime mover, One of them as prime mover fan
cooling tower in this case. Setting the velocity at induction motor three the phase one of them is by
means arrangement frequency. On observation before arranged motor speed, the current of induction
motor work on a constant speed 1450 rpm was in 35 A, so wearing energy 480,984 kWh of a day. The
arrangement speed of motor fan cooling tower to lower the current of induction motor using inverter
based on changes in temperature these cooling pools in detection by thermocouple will reduce energy
in June 2016 of 15.073 kWh 11.599 kWh be in July 2016 With efficiency 23%.
Keywords: Induction Motor, Inverter, Thermocouple, Current, Velocity.
ABSTRAK
Motor induksi berfungsi untuk mengkonversi energi listrik menjadi energi mekanik dalam bentuk
putaran. Dalam dunia industri putaran motor induksi tersebut dapat digunakan sebagai penggerak,
salah satunya sebagai penggerak fan cooling tower dalam kasus ini. Pengaturan kecepatan pada motor
induksi tiga fasa salah satunya adalah dengan pengaturan frekuensi. Pada pengamatan sebelum diatur
kecepatan motor didapatkan arus beban motor yang bekerja pada kecepatan konstan 1450 rpm adalah
sebesar 35 A sehingga memakai energi sebesar 480.984 kWh dalam sehari. Metode pengaturan
kecepatan putar motor fan cooling tower untuk menurunkan arus beban motor dengan menggunakan
inverter yang didasarkan pada perubahan suhu kolam pendingin yang dideteksi oleh thermocouple
dapat menurunkan energi yang pada bulan Juni 2016 sebesar 15.073 kWh menjadi 11.599 kWh pada
bulan Juli 2016 dengan efisiensi 23%.
Kata kunci : Motor induksi, Inverter, Thermocouple, Arus, Kecepatan
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam proses produksi kaca yang dimulai dari
peleburan bahan bahan utama yaitu silica sand,
dolomite, soda ash dan juga cullet(pecahan
kaca) sampai menjadi kaca memerlukan suhu
yang sangat tingi. Dalam proses tersebut
terdapat beberapa peralatan yang butuh proses
pendinginan.
Proses pendinginan peralatan tersebut
menggunakan sirkulasi air yang membentuk
siklus tertutup. Air yang sudah digunakan
untuk mendinginkan peralatan maka suhunya
juga akan naik karena membawa hawa panas
dari perlatan. Kemudian setelah itu air akan
masuk ke cooling tower untuk di dinginkan
kembali sebelum dialirkan lagi untuk proses
pendinginan perlatan dan begitu seterusnya.
Sistem cooling tower yang bekerja saat ini
adalah motor bekerja pada frekuensi konstan
50 Hz dan dengan nilai arus yang digunakan
35 A selama 24 jam tanpa henti. Sehingga
pada pemakaian tersebut di dapatkan nilai
beban tiap harinya. Dan sesuai program
perusahaan yang menginginkan menurunkan
biaya produksi tanpa mengganggu proses
produksi maka dirancanglah sistem colling
tower yang bekerja berdasarkan suhu yang
diharapkan dapat menurunkan energi yang
digunakan untuk cooling tower setiap harinya.
Tujuannya yaitu untuk mendukung program
perusahaan tentang penurunan biaya produksi
dengan cara penurunan energi yang digunakan.
Pokok Permasalahan
Pokok permasalahan pada penulisan tugas
akhir ini adalah berapa besar penghematan
energi pada motor fan untuk cooling tower
dengan inverter.
Batasan Masalah
Pada tugas akhir ini dibatasi pada
permasalahan sebagai berikut :
1. Perbandingan energi yang digunakan
sebelum dan sesudah pemasangan sistem
baru pada motor fan untuk cooling tower.
2. Penelitian dilakukan di PT. Asahimas Flat
Glass Tbk Jakarta pada bulan Juni 2016
sampai dengan Juli 2016.
Metode Penelitian
Adapun metodologi pendekatan yang
digunakan pada tugas akhir ini adalah:
Metode Kepustakaan yaitu melakukan
pengumpulan data yang berkaitan dengan
penulisan tugas akhir ini dengan cara
membaca buku, literatur, dan tulisan ā€“ tulisan
lain serta jurnal ā€“ jurnal penelitian dari
layanan internet.
Studi lapangan yaitu melakukan tanya jawab
langsung dengan dosen pembimbing, dosen
pengajar, karyawan, melakukan pengamatan
secara langsung hasil penerapan sistem baru
pada cooling tower.
Sistematika Penulisan
Pembahasan tugas akhir ini terdiri dari 5
(lima) bab, setiap bab membahas masalah
masing ā€“ masing.
BAB 1 PENDAHULUAN
Bagian ini terdiri dari latar belakang, tujuan
penulisan, pokok permasalahan, batasan
masalah, metode penulisan dan sistematika
penulisan.
BAB 2 MOTOR INDUKSI
Bagian ini berisi tentang teori dasar motor
induksi yang akan digunakan pada cooling
tower.
BAB 3 PENGGUNAAN INVERTER
UNTUK EFISIENSI ENERGI
Bagian ini berisi tentang penggunaan inverter
untuk efisiensi energi yang akan diterapkan
pada cooling tower.
BAB 4 PERHITUNGAN DAN ANALISIS
Bagian ini berisi tentang perhitungan dan
analisis hasil dari penerapan sistem baru pada
cooling tower.
BAB 5 SIMPULAN
Bagian ini berisi tentang kesimpulan dari
keseluruhan isi tugas akhir ini.
TINJAUAN PUSTAKA
Motor Induksi 3 Fasa
Motor induksi merupakan motor arus
bolak-balik (ac) yang paling Iuas
digunakan. Penamaannya berasal dari
kenyataan bahwa arus rotor motor ini
bukan diperoleh dari sumber tertentu,
tetapi merupakan anus yang terinduksi
sebagai akibat adanya perbedaan relatif
antara putaran rotor dengan medan putar
(rotating magnetic field) yang dihasilkan
oleh arus stator. Motor induksi memiliki
sebuah sumber energi listrik yaitu di sisi
stator, sedangkan sistem kelistrikan di sisi
rotornya di induksikan melalui celah
udara dari stator dengan media
elektromagnet. Adapun penggunaan
motor induksi di industri ini adalah
sebagai penggerak, seperti untuk blower,
kompresor, pompa, penggerak utama
proses produksi atau mill, peralatan
workshop seperti mesin-mesin bor,
grinda, crane, dan sebagainya. Belitan
stator yang dihubungkan dengan satu
sumber tegangan tiga fasa
Pengaturan kecepatan motor
Dalam motor induksi akan berputar pada
suatu kecepatan konstan saat dihubungkan
pada tegangan dan frekuensi yang konstan,
kecepatannya sangat mendekati kecepatan
sinkronnya. Bila torsi beban bertambah, maka
kecepatannya akan sedikit mengalami
penurunan, sehingga motor induksi sangat
cocok digunakan menggerakkan sistem yang
membutuhkan kecepatan yang konstan.
Namun dalam kenyataannya terutama di
industri terkadang dikehendaki juga adanya
pengaturan kecepatan. Pengaturan kecepatan
sebuah motor induksi memerlukan suatu biaya
yang relatif mahal.
Diketahui bahwa dalam pengaturan kecepatan
pada motor induksi tiga fasa ini dapat
dilakukan dengan beberapa cara, seperti
dengan mengubah jumlah kutub, mengatur
tahanan luar, mengatur tegangan jala-jala, dan
mengatur frekuensi jala-jala.
1. Mengubah jumlah kutub
Karena operasi motor induksi mendekati
kecepatan sinkron, maka kecepatan motor
dapat diubah dengan cara mengubah jumlah
kutubnya. Hal tersebut dapat dilakukan
dengan mengubah hubungan lilitan dai
kumparan stator motor. Normalnya diperoleh
dua perubahan kecepatan sinkron dengan
mengubah jumlah kutub, misalnya dari dua
kutub menjadi empat kutub. Dengan cara ini
perubahan kecepatan yang dihasilkan hanya
dalam ā€œdiscrete stepsā€.
2. Pengaturan tahanan rotor
Dalam pengaturan kecepatan putaran dengan
cara pengaturan tahanan luar hanya bisa
dilakukan pada motor induksi rotor belitan,
dengan cara menghubungkan tahanan luar ke
dalam rangkaian rotor melalui slipring.
Diketahui bahwa dalam pengaturan tahanan
secara manual terkadang kurang sempurna
untuk beberapa jenis penggunaan, seperti
sistem kontrol umpan balik. Kontrol dengan
memanfaatkan komponen elektronik pada
tahanan luar akan lebih memperhalus operasi
pengaturan.
3.Pengaturan tegangan
Untuk melakukan suatu pengaturan kecepatan
dengan daerah pengaturan yang sempit pada
motor induksi rotor sangkar dapat dilakukan
dengan menurunkan (mengatur) besarnya
suatu tegangan masukan. Perlu anda ketahui
pula bahwa dalam pengaturan kecepatan
seperti ini dapat menyebabkan naiknya slip
sehingga efisiensi menurun dengan
menurunnya kecepatan, dan pemanasan
berlebihan pada motor bisa menimbulkan
masalah.
4.Pengaturan frekuensi
Dalam pengaturan putaran motor induksi
dapat dilakukan dengan mengatur nilai
frekuensi jala-jala. Aplikasi metode
pengaturan kecepatan ini memerlukan sebuah
pengubah frekuensi. Diketahui bahwa dalam
menghindari saturasi yang tinggi dalam
magnetik, tegangan terminal ke motor harus
bervariasi sebanding dengan frekuensi.
Daya motor induksi
Daya input (Pin) pada lilitan stator Pin =āˆš3
V.I.cosĪø, sebagian dari daya input ini akan
hilang atau berubah menjadi panas seperti
pada inti stator dan tembaga stator. Pada
tembaga stator daya akan hilang kira-kira 3,5
% dan pada inti stator daya akan hilang kira-
kira 2,5 % dari daya input motor induksi. Sisa
tersebut kira-kira 94 % dan daya ini di
transfer secara induksi melalui celah udara ke
lilitan rotor. Sebagian daya yang diterima
rotor kira-kira 3,5 % akan hilang atau berubah
menjadi panas seperti pada tembaga rotor, sisa
daya kira-kira 90,5 % dari daya input motor
induksi kemudian disini daya akan hilang lagi
kira-kira 2 % akibat adanya gesekan
padaangin sehingga daya yang akan
dikeluarkan menjadi daya mekanik kira-kira
88,5 %. Pada motor induksi, tidak ada sumber
listrik yang langsung terhubung ke rotor,
sehingga daya yang melewati celah udara
sama dengan daya yang dimasukkan ke rotor.
Daya total yang dimasukkan pada kumparan
stator (Pin) dihitung dengan persamaan:
P =āˆš3 V.I.cosĻ† (2.1)
Dengan :
P = Daya motor (W)
V = Tegangan sumber (V)
I = Arus masukan (A)
Dan untuk menhitung energi yang digunakan
pada sebuah motor adalah sebagai berikut:
W = P x t (2.2)
Dengan :
W = Energi digunakan motor (Wh/kWh)
P = Daya motor (Watt)
t = waktu (detik/jam)
Slip motor
Perbedaan kecepatan putaran rotor (nr)
terhadap kecepatan medan putar stator (ns)
disebut dengan slip. Berubahnya kecepatan
motor dapat mengakibatkan berubahnya besar
lip 100 % pada saat start sampai 0 % pada
saat diam (nr) = (ns). Karena terjadi slip maka
kecepatan relative medan putar stator terhadap
putaran rotor adalah s x ns. Frekuensi
tegangan yang terinduksi pada rotor
sebanding dengan putaran relative medan
putar stator terhadap putaran rotor. Hubungan
antar frekuensi slip dapat dilihat dari
persamaan berikut:
(2.3)
karena
x 100% (2.8)
Dengan:
ns = kecepatan putar medan stator (rpm)
nr = kecepatan putar rotor (rpm)
s = slip motor (%)
f = frekuensi (Hz)
p = jumlah kutub
Prinsip kerja inverter
Secara sederhana prinsip dasar inverter untuk
dapat mengubah frekuensi menjadi lebih kecil
atau lebih besar yaitu dengan mengubah
tegangan AC menjadi tegangan DC kemudian
dijadikan tegangan AC lagi dengan frekuensi
yang berbeda atau dapat diatur. Untuk
konversi aliran daya inverter bisa dilihat pada
Gambar 3.1
Gambar 3.1 Konversi aliran daya inverter
Untuk mengubah tegangan AC menjadi DC
dibutuhkan penyearah (converter AC-DC) dan
biasanya menggunakan penyearah tidak
terkendali (rectifier dioda) namun juga ada
yang menggunakan penyearah terkendali
(thyristor rectifier). Setelah tegangan sudah
diubah menjadi DC maka diperlukan
perbaikan kualitas tegangan DC dengan
menggunakan tandon kapasitor sebagai perata
tegangan. Kemudian tegangan DC diubah
menjadi tegangan AC kembali oleh inverter
dengan teknik PWM (Pulse Width
Modulation).
Konverter
Konverter adalah sebuah bagian untuk
menghasilkan tegangan DC yang diperoleh
dari supply tegangan AC dengan metode
penyearahan. Penyearahan mengunnkan
elemen dioda, dimana dioda hanya
menyalurkan arus dari anoda ke katoda saja,
dan memblok arus dari katoda ke anoda,
seperti pada Gambar 3.3
Gambar 3.3 Arah aliran arus dioda
Untuk masukan 3 phase digunakan kombinasi
6 dioda seperti pada Gambar 3.4. Penyearahan
dari gelombang AC menjadi DC disebut juga
rectifier.
Gambar 3.4 Rectifier
Sehingga keluaran gelombang AC 3 phase
menjadi DC di tunjukan pada Gambar 3.5
Gambar 3.5 Penyearahan gelombang
Dari gambar 3.5 bisa dilihat hasil dari
penyearahan gelombang AC 3 fasa menjadi
gelombang DC.
Smooting capacitor
Smoothing capacitor berfungsi untuk
memperhalus keluaran dari rectifier yang
ditunjukkan pada Gambar 3.6
Gambar 3.6 Smoothing Riple
Dari Gambar 3.6 bisa dilihat bahwa yang
keluaran dari rectifier masih menghasilkan
riak riak gelombang kemudian lebih
dihaluskan dengan smoothing capacitor.
Pengaturan bentuk gelombang
Tegangan diatur melalui pengaturan lebar
pulsa(PWM). Pulse Width Modulation (PWM)
secara umum adalah sebuah cara
memanipulasi lebar sinyal yang dinyatakan
dengan pulsa dalam suatu perioda, untuk
mendapatkan tegangan rata-rata yang berbeda.
Dengan teknik PWM ini bisa didapatkan
amplitudo dan frekuensi keluaran yang
diinginkan. Maka dari itu teknik PWM inilah
yang biasanya dipakai dalam mengubah
tegangan DC menjadi AC (Inverter).
Memang ada banyak cara untuk mengatur atau
mengurangi kecepatan motor seperti dengan
gear box atau reducer. Namun mengatur
kecepatan motor dengan inverter akan
memperoleh banyak keuntungan yang lebih
bila dibandingkan dengan cara-cara yang lain.
Seperti : jangkauan yang luas untuk
pengaturan kecepatan dan torsi motor,
mempunyai akselerasi dan deselerasi yang
dapat diatur, mempermudah proses monitoring
- pengecekan, sistem proteksi motor yang baik,
mengurangi arus starting motor dan
menghemat pemakaian energi listrik,
memperhalus start awal motor dan lain lain.
ANALISA DAN PERHITUNGAN
Objek Observasi
Data awal adalah data yang digunakan sebagai
acuan dalam membuat tulisan yang nantinya
akan di bandingkan dengan data setelah
perubahan sistem dengan menggunakan sistem
baru. Data tersebut di dapat dari pengamatan
ampere meter yang telah di pasang pada panel
cooling tower, seperti pada Gambar 4.1
Gambar 4.1 Arus beban motor
Dari pengamatan didapatkan bahwa besarnya
arus beban pada motor fan cooling tower
adalah tetap yaitu pada 35 A. Sedangkan untuk
besarnya frekuensi tegangan input motor fan
bisa di dapatkan dari data yang tertera pada
nameplate motor yang dapat dilihat seperti
pada gambar 4.2
Gambar 4.2 Nameplate motor
Sehingga dengan arus beban yang konstan bisa
di hitung daya yang dipakai dengan
menggunakan dengan persamaan (2.7).
P=āˆš3.V.I. cosĻ†
P=āˆš3.380.35. 0,87
P=20.041 Watt
P=20,041 kW
Dengan diketahuinya besar daya yang dipakai
untuk motor cooling tower maka dapat
dihitung energi yang digunakan dalam sehari
dengan persamaan (2.8).
W = P x t
W = 20,041 kW x 24 jam
W = 480,984 kWh
Dan untuk energi perbulannya bisa dihitung
juga dengan persamaan (2.8)
W = P x t
W = 20,041 kW x 24 jam x 30 hari
W = 14.429,52 kWh
Data setelah observasi
Setelah dilakuakan pengamatan dan
pengukuran setiap 2 jam sekali pada jam
genap pada masing-masing komponen seperti
yang sudah dilakuakan di atas satu persatu
yaitu suhu kolam pendingin yang dapat dilihat
pada panel inverter, frekuensi tegangan output
inverter yang dapat dilihat pada panel inverter,
tegangan output inverter yang bisa diukur pada
terminal output inverter, dan arus beban motor
yang bisa dilihat pada panel inverter,
didapatkan data-data seperti berikut:
Tabel 4.11 Perbandingan frekuensi dan arus
beban motor sebelum dan sesudah
pemasangan inverter
Sehingga dari Tabel 4.11 dapat diketahui
bahwa saat sebelum pemasangan inverter
frekuensi tegangan yang digunakan oleh motor
konstan pada 50 Hz maka arus beban motor
juga tetap pada 35 A. Kemudian setelah
inverter dipasang pada sistem maka
didapatkan bahwa frekuensi tegangan output
inverter berubah ubah sehingga mempengaruhi
besarnya rus beban ke motor dan cenderung
lebih rendah daripada sebelum inverter
dipasang. Kemudian untuk melihat
perbandingan antara sebelumdan sesudah
pemsangan inverter dibuatlah grafik seperti
pada Gambar 4.12.
Gambar 4.12 Grafik perbandingan frekuensi
dan arus beban motor
sebelum dan sesudah pemasangan inverter
Terlihat dari Gambar 4.12 bahwa frekuensi
dan arus beban motor mengalami penurunan
setelah dipasang inverter.
Analisa pengukuran dalam 1 bulan
Untuk mengetahui hasil pemasangan inverter
dilakukan pengamatan pada kWh meter untuk
perbandingan antara sebelum dan sesudah
pemasangan inverter untuk mengetahui hasil
dari pemasangan inverter seperti pada Tabel
4.13
Tabel 4.13 Perbandingan pemakaian energi
sebelum dan sesudah pemasangan inverter
selama 1 bulan
No. Jam
Sebelum Sesudah
Arus
beban
(A)
Frek
(Hz)
Arus
beban
(A)
Frek
(Hz)
1 00.00 35 50 25 35,7
2 00.20 35 50 25 35,7
3 00.40 35 50 25 35,7
4 00.60 35 50 25 35,7
5 00.80 35 50 22 31,4
6 00.10 35 50 22 31,4
7 00.12 35 50 23 32,8
8 00.14 35 50 25 35,7
9 00.16 35 50 26 37,1
10 00.18 35 50 26 37,1
11 00.20 35 50 26 37,1
12 00.22 35 50 25 35,7
Jun-16 (sebelum pemasangan)
DATE
E77
F4 WATER C/C
COOLING TOWER
METER KWH x 1
31 1.844,00
1 2.347,00 503
2 2.850,00 497
3 3.347,00 513
4 3.860,00 489
5 4.349,00 495
6 4.844,00 506
7 5.350,00 493
8 5.843,00 499
9 6.342,00 507
10 6.849,00 497
11 7.346,00 511
12 7.857,00 508
13 8.365,00 496
14 8.861,00 489
15 9.350,00 498
16 9.848,00 504
17 10.352,00 512
18 10.864,00 519
19 11.383,00 517
20 11.900,00 511
21 12.411,00 495
22 12.906,00 517
23 13.423,00 488
24 13.911,00 508
25 14.419,00 481
26 14.900,00 518
27 15.418,00 500
28 15.918,00 520
29 16.438,00 490
30 16.928,00 492
TOTAL 15.073
AVG/HOUR 21
AVG/DAY 503
Dari Tabel 4.13 didapatkan bahwa pemakaian
energi yang digunakan untuk cooling tower
mengalami penurunan setelah dilakukan
pemasangan inverter untuk mengatur
kecepatan motor dengan pengaturan keluaran
frekuensi dan tegangan inverter menggunakan
suhu kolam pendingin itu sendiri. Dan
didapatkan pemakaian enenrgi yang awalnya
15.073 kWh untuk bulan Juni 2016 mejadi
11.599 kWh untuk bulan Juli 2016.
Gambar 4.13 Grafik perbandingan pemakaian
energi motor cooling tower pada bulan Juni
dan Juli 2016
Dari Gambar 4.13 dapat dilihat bahwa energi
yang digunakan pada motor fan coolong tower
pada bulan Juli mengalami penurunan
dibandingakan bulan Juni yang mempunyai
selisih sebesar 3474 kWh.
KESIMPULAN
Dari perhitungan dan analisis yang
terdapat pada bab IV maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Arus beban motor fan lebih kecil
pada cooling tower yang dapat
menurunkan energi yang digunakan
dari bulan Juni 2016 sebesar 15.073
kWh menjadi 11.599 kWh pada
bulan Juli 2016 dengan penghematan
energi untuk motor fan cooling tower
adalah sebesar 3474 kWh pada bulan
Juli 2016.
2. Efisiensi energi pada motor fan
cooling tower adalah sebesar 23 %
pada bulan Juli 2016.
DAFTAR PUSTAKA
1. H. Rashid, Muhammad, ā€œPower
Electronicsā€, Academic Press,
California, 2001.
Jul-16 (sesudah pemasangan)
DATE
E77
F4 WATER C/C
COOLING TOWER
METER KWH x 1
30 16,920.00
1 17,287.00 359
2 17,645.00 358
3 17,998.00 353
4 18,341.00 343
5 18,689.00 348
6 19,076.00 387
7 19,443.00 367
8 19,852.00 409
9 20,242.00 390
10 20,593.00 351
11 20,984.00 391
12 21,359.00 375
13 21,742.00 383
14 22,103.00 361
15 22,505.00 402
16 22,892.00 387
17 23,222.00 330
18 23,639.00 417
19 23,982.00 343
20 24,328.00 346
21 24,766.00 438
22 25,125.00 359
23 25,503.00 378
24 25,857.00 354
25 26,194.00 337
26 26,602.00 408
27 27,018.00 416
28 27,376.00 358
29 27,725.00 349
30 28.153,00 428
31 28.527,00 374
TOTAL 11,599
AVG/HOUR 16
AVG/DAY 374
2. Stephen J. Chapman, ā€œElectric
Machinery Fundamentalsā€, Mc. Graw
Hill, 2012.
3. Sarimun, Wahyudi. ā€œBuku Saku
Pelayanan Teknikā€. Depok : Penerbit
Garamond
4. Muslimin, Zaenal, ā€œJurnal Penelitian
Enjiniring Pengontrolan Motor
Induksi 3 Fasa Dengan Inverter
Berbasis Mikrokontroler AT89S51ā€,
Jurnal Tugas Akhir Universitas
Hasanuddin, 2009.
5. Prayogo, Rudito. ā€œPengaturan PWM
(Pulse Width Modulation) dengan
PLCā€, Jurnal Teknik Otomasi
Universitas Brawijaya. 2012.
6. Febriansyah, Ferry. ā€œKarakteristik
Arus Start Motor Induksi Tiga Fasa
(Motor Slip Ring) dengan Beban dan
Tanpa Beban. Jurnal Tugas Akhir
Politeknik Negeri Sriwijaya. 2015.
7. Yusnita. ā€œSistem Pengendali Arus
Start Motor Induksi Phasa Tiga
Dengan Variasi Bebanā€. Jurnal
Teknik Elektro ITP. 2012.
8. Supriyadi, Ali. ā€œMetode Starting
Motor Induksi 3 Fasa Rotor Sangkar
Tupai (Squirrel-Cage Rotor 3 Phase
Induction Motor)ā€. Jurnal Forum
Teknologi.
9. Supriatna, Piping, Nurhanan, Riswan
OJ., B.Heru K., Edi Karyanta. ā€œSistem
Kontrol Temperatur Untuk
Termokopel Chromel Alumelā€.
Serpong. 2003.

More Related Content

What's hot

Proposal tugas akhir hendra
Proposal tugas akhir hendraProposal tugas akhir hendra
Proposal tugas akhir hendra
Andrie Noerdiansyah
Ā 
Kk01 memahami sistem pembangkitan tenaga listrik sesuai dengan sumber energi ...
Kk01 memahami sistem pembangkitan tenaga listrik sesuai dengan sumber energi ...Kk01 memahami sistem pembangkitan tenaga listrik sesuai dengan sumber energi ...
Kk01 memahami sistem pembangkitan tenaga listrik sesuai dengan sumber energi ...
Eko Supriyadi
Ā 
Teknik Tenaga Listrik-2
Teknik Tenaga Listrik-2Teknik Tenaga Listrik-2
Teknik Tenaga Listrik-2
UDIN MUHRUDIN
Ā 
Turbine gas
Turbine gasTurbine gas
Turbine gas
maulanho
Ā 

What's hot (20)

Proposal tugas akhir hendra
Proposal tugas akhir hendraProposal tugas akhir hendra
Proposal tugas akhir hendra
Ā 
Sistem pembangkit listrik
Sistem pembangkit listrikSistem pembangkit listrik
Sistem pembangkit listrik
Ā 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
Ā 
Kuliah 2 Dasar Sistem Tenaga Listrik (Pengembangan Energi Alternatif, Bagan K...
Kuliah 2 Dasar Sistem Tenaga Listrik (Pengembangan Energi Alternatif, Bagan K...Kuliah 2 Dasar Sistem Tenaga Listrik (Pengembangan Energi Alternatif, Bagan K...
Kuliah 2 Dasar Sistem Tenaga Listrik (Pengembangan Energi Alternatif, Bagan K...
Ā 
Kk01 memahami sistem pembangkitan tenaga listrik sesuai dengan sumber energi ...
Kk01 memahami sistem pembangkitan tenaga listrik sesuai dengan sumber energi ...Kk01 memahami sistem pembangkitan tenaga listrik sesuai dengan sumber energi ...
Kk01 memahami sistem pembangkitan tenaga listrik sesuai dengan sumber energi ...
Ā 
Pltg pdf
Pltg pdfPltg pdf
Pltg pdf
Ā 
Konversi Enegi dan Motor Induksi 3 Phase
Konversi Enegi dan Motor Induksi 3 PhaseKonversi Enegi dan Motor Induksi 3 Phase
Konversi Enegi dan Motor Induksi 3 Phase
Ā 
Acara 1
Acara 1Acara 1
Acara 1
Ā 
ACARA 1
ACARA 1ACARA 1
ACARA 1
Ā 
Makalah prakarya bab 2
Makalah prakarya bab 2Makalah prakarya bab 2
Makalah prakarya bab 2
Ā 
Proposal skripsi Dampak kerenggangan celah elektrode busi
Proposal skripsi Dampak kerenggangan celah elektrode busiProposal skripsi Dampak kerenggangan celah elektrode busi
Proposal skripsi Dampak kerenggangan celah elektrode busi
Ā 
Teknik Tenaga Listrik-2
Teknik Tenaga Listrik-2Teknik Tenaga Listrik-2
Teknik Tenaga Listrik-2
Ā 
Mengenal Turbin gas
Mengenal Turbin gasMengenal Turbin gas
Mengenal Turbin gas
Ā 
Rekayasa sistem studi perancangan plt angin di temajuk
Rekayasa sistem studi perancangan plt angin di temajukRekayasa sistem studi perancangan plt angin di temajuk
Rekayasa sistem studi perancangan plt angin di temajuk
Ā 
pembangkit listrik dan konversi energi
pembangkit listrik dan konversi energipembangkit listrik dan konversi energi
pembangkit listrik dan konversi energi
Ā 
Generator
GeneratorGenerator
Generator
Ā 
Generator induksi
Generator induksiGenerator induksi
Generator induksi
Ā 
Persentasi jurnal
Persentasi jurnalPersentasi jurnal
Persentasi jurnal
Ā 
Rangkuman Teknik Tenaga Listrik
Rangkuman Teknik Tenaga ListrikRangkuman Teknik Tenaga Listrik
Rangkuman Teknik Tenaga Listrik
Ā 
Turbine gas
Turbine gasTurbine gas
Turbine gas
Ā 

Similar to Jurnal

Sistem Pelistrikan Motor Bakar
Sistem Pelistrikan Motor BakarSistem Pelistrikan Motor Bakar
Sistem Pelistrikan Motor Bakar
Robiyatul Adawiyah
Ā 
09 studi pemanfaatan generator magnet permanen untuk pengisian aki
09 studi pemanfaatan generator magnet permanen untuk pengisian aki09 studi pemanfaatan generator magnet permanen untuk pengisian aki
09 studi pemanfaatan generator magnet permanen untuk pengisian aki
Ari Tuni
Ā 
02 pemeriksaan rutin
02 pemeriksaan rutin02 pemeriksaan rutin
02 pemeriksaan rutin
multiabd
Ā 
Ieee mesin listrik 2 oktarico susilatama pp 21060110141053
Ieee mesin listrik 2 oktarico susilatama pp 21060110141053Ieee mesin listrik 2 oktarico susilatama pp 21060110141053
Ieee mesin listrik 2 oktarico susilatama pp 21060110141053
PT. PLN (Persero)
Ā 

Similar to Jurnal (20)

Teknik Tenaga Listrik_Mesin Induksi-Kelompok 5-Eks2022.pptx
Teknik Tenaga Listrik_Mesin Induksi-Kelompok 5-Eks2022.pptxTeknik Tenaga Listrik_Mesin Induksi-Kelompok 5-Eks2022.pptx
Teknik Tenaga Listrik_Mesin Induksi-Kelompok 5-Eks2022.pptx
Ā 
Teknik Tenaga Listrik_Mesin Induksi-Kelompok 5-Eks2022.pptx
Teknik Tenaga Listrik_Mesin Induksi-Kelompok 5-Eks2022.pptxTeknik Tenaga Listrik_Mesin Induksi-Kelompok 5-Eks2022.pptx
Teknik Tenaga Listrik_Mesin Induksi-Kelompok 5-Eks2022.pptx
Ā 
Perancangan ulang turbin uap penggerak generator listrik dengan
Perancangan ulang turbin uap penggerak generator listrik denganPerancangan ulang turbin uap penggerak generator listrik dengan
Perancangan ulang turbin uap penggerak generator listrik dengan
Ā 
Teknik Tenaga Listrik_Mesin Induksi
Teknik Tenaga Listrik_Mesin InduksiTeknik Tenaga Listrik_Mesin Induksi
Teknik Tenaga Listrik_Mesin Induksi
Ā 
Sistem Pelistrikan Motor Bakar
Sistem Pelistrikan Motor BakarSistem Pelistrikan Motor Bakar
Sistem Pelistrikan Motor Bakar
Ā 
Paper motor listrik kipas angin
Paper motor listrik kipas anginPaper motor listrik kipas angin
Paper motor listrik kipas angin
Ā 
538 1044-1-sm
538 1044-1-sm538 1044-1-sm
538 1044-1-sm
Ā 
09 studi pemanfaatan generator magnet permanen untuk pengisian aki
09 studi pemanfaatan generator magnet permanen untuk pengisian aki09 studi pemanfaatan generator magnet permanen untuk pengisian aki
09 studi pemanfaatan generator magnet permanen untuk pengisian aki
Ā 
02 pemeriksaan rutin
02 pemeriksaan rutin02 pemeriksaan rutin
02 pemeriksaan rutin
Ā 
motor induksi
motor induksimotor induksi
motor induksi
Ā 
Upload4
Upload4Upload4
Upload4
Ā 
PPT.DsignMultimedia.PRINSIP KERJA PLTU,PLTN PLTG PLTNYOBELITA_PTEA.pptx
PPT.DsignMultimedia.PRINSIP KERJA PLTU,PLTN PLTG PLTNYOBELITA_PTEA.pptxPPT.DsignMultimedia.PRINSIP KERJA PLTU,PLTN PLTG PLTNYOBELITA_PTEA.pptx
PPT.DsignMultimedia.PRINSIP KERJA PLTU,PLTN PLTG PLTNYOBELITA_PTEA.pptx
Ā 
PENGARUH PENGGANTIAN COMBUSTION LINER TERHADAP PERFORMA TURBIN GAS PLTGU UNIT...
PENGARUH PENGGANTIAN COMBUSTION LINER TERHADAP PERFORMA TURBIN GAS PLTGU UNIT...PENGARUH PENGGANTIAN COMBUSTION LINER TERHADAP PERFORMA TURBIN GAS PLTGU UNIT...
PENGARUH PENGGANTIAN COMBUSTION LINER TERHADAP PERFORMA TURBIN GAS PLTGU UNIT...
Ā 
Jurnal Teknik mesin
Jurnal Teknik mesinJurnal Teknik mesin
Jurnal Teknik mesin
Ā 
IEEE mesin listrik 2 oktarico susilatama pp 21060110141053
IEEE mesin listrik 2 oktarico susilatama pp 21060110141053IEEE mesin listrik 2 oktarico susilatama pp 21060110141053
IEEE mesin listrik 2 oktarico susilatama pp 21060110141053
Ā 
Ieee mesin listrik 2 oktarico susilatama pp 21060110141053
Ieee mesin listrik 2 oktarico susilatama pp 21060110141053Ieee mesin listrik 2 oktarico susilatama pp 21060110141053
Ieee mesin listrik 2 oktarico susilatama pp 21060110141053
Ā 
Slide pertemuan 10
Slide pertemuan 10Slide pertemuan 10
Slide pertemuan 10
Ā 
Pengaruh penambahan rotor stator dan reduksi komponen bahan logam terhadap ke...
Pengaruh penambahan rotor stator dan reduksi komponen bahan logam terhadap ke...Pengaruh penambahan rotor stator dan reduksi komponen bahan logam terhadap ke...
Pengaruh penambahan rotor stator dan reduksi komponen bahan logam terhadap ke...
Ā 
Upload2
Upload2Upload2
Upload2
Ā 
Upload1
Upload1Upload1
Upload1
Ā 

Recently uploaded

obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
obat aborsi Pangkal pinang 082223109953 Jual obat aborsi
Ā 
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953  Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakartaObat Aborsi jakarta WA 082223109953  Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953 Cytotec Asli Di jakarta
Ā 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
yoodika046
Ā 
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturBahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
AhmadAffandi36
Ā 
Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan SOPHI.pptx
Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan SOPHI.pptxPetunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan SOPHI.pptx
Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan SOPHI.pptx
pkmcipakudrive
Ā 
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai PenuhObat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli
Ā 
Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...
Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...
Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...
Jual Obat Aborsi Denpasar ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953
Ā 
Jual Cytotec Di Batam Ori šŸ‘™082122229359šŸ‘™Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori šŸ‘™082122229359šŸ‘™Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Batam Ori šŸ‘™082122229359šŸ‘™Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori šŸ‘™082122229359šŸ‘™Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
ssupi412
Ā 
Electrostatic Precipitator handbook manual
Electrostatic Precipitator handbook manualElectrostatic Precipitator handbook manual
Electrostatic Precipitator handbook manual
dendranov19
Ā 
ESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptx
ESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptxESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptx
ESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptx
adnijayautama
Ā 
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953
Ā 

Recently uploaded (16)

Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdfGambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Ā 
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
Ā 
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953  Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakartaObat Aborsi jakarta WA 082223109953  Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
Ā 
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptxPPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
Ā 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Ā 
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturBahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Ā 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman MadyaPelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Ā 
Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan SOPHI.pptx
Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan SOPHI.pptxPetunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan SOPHI.pptx
Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan SOPHI.pptx
Ā 
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai PenuhObat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
Ā 
Makalah pptMOTOR LISTRIK DAN MOTOR AC.pptx
Makalah pptMOTOR LISTRIK DAN MOTOR AC.pptxMakalah pptMOTOR LISTRIK DAN MOTOR AC.pptx
Makalah pptMOTOR LISTRIK DAN MOTOR AC.pptx
Ā 
Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...
Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...
Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...
Ā 
Jual Cytotec Di Batam Ori šŸ‘™082122229359šŸ‘™Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori šŸ‘™082122229359šŸ‘™Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Batam Ori šŸ‘™082122229359šŸ‘™Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori šŸ‘™082122229359šŸ‘™Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Ā 
Electrostatic Precipitator handbook manual
Electrostatic Precipitator handbook manualElectrostatic Precipitator handbook manual
Electrostatic Precipitator handbook manual
Ā 
ESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptx
ESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptxESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptx
ESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptx
Ā 
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
Ā 
K3 INSTALASI PENYALUR PETIR PERMEN 31 TH 2015
K3 INSTALASI PENYALUR PETIR PERMEN 31 TH 2015K3 INSTALASI PENYALUR PETIR PERMEN 31 TH 2015
K3 INSTALASI PENYALUR PETIR PERMEN 31 TH 2015
Ā 

Jurnal

  • 1. PENGHEMATAN KEBUTUHAN ENERGI LISTRIK MOTOR FAN PADA COOLING TOWER BERBASIS KECEPATAN Winarto Program Studi Teknik Elektro, Institut Sains dan Teknologi Nasional Jl. Moh Kahfi II, Bhumi Srengseng Indah, Jagakarsa, Jakarta Selatan 12640 Telp.(021) 7270090, Fax.(021) 7866955, winaruto13@gmail.com ABSTRACT Induction motor serves to convert electrical energy into mechanical energy in the form of rotation. In industry rotation of induction motor can be used as a prime mover, One of them as prime mover fan cooling tower in this case. Setting the velocity at induction motor three the phase one of them is by means arrangement frequency. On observation before arranged motor speed, the current of induction motor work on a constant speed 1450 rpm was in 35 A, so wearing energy 480,984 kWh of a day. The arrangement speed of motor fan cooling tower to lower the current of induction motor using inverter based on changes in temperature these cooling pools in detection by thermocouple will reduce energy in June 2016 of 15.073 kWh 11.599 kWh be in July 2016 With efficiency 23%. Keywords: Induction Motor, Inverter, Thermocouple, Current, Velocity. ABSTRAK Motor induksi berfungsi untuk mengkonversi energi listrik menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran. Dalam dunia industri putaran motor induksi tersebut dapat digunakan sebagai penggerak, salah satunya sebagai penggerak fan cooling tower dalam kasus ini. Pengaturan kecepatan pada motor induksi tiga fasa salah satunya adalah dengan pengaturan frekuensi. Pada pengamatan sebelum diatur kecepatan motor didapatkan arus beban motor yang bekerja pada kecepatan konstan 1450 rpm adalah sebesar 35 A sehingga memakai energi sebesar 480.984 kWh dalam sehari. Metode pengaturan kecepatan putar motor fan cooling tower untuk menurunkan arus beban motor dengan menggunakan inverter yang didasarkan pada perubahan suhu kolam pendingin yang dideteksi oleh thermocouple dapat menurunkan energi yang pada bulan Juni 2016 sebesar 15.073 kWh menjadi 11.599 kWh pada bulan Juli 2016 dengan efisiensi 23%. Kata kunci : Motor induksi, Inverter, Thermocouple, Arus, Kecepatan PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam proses produksi kaca yang dimulai dari peleburan bahan bahan utama yaitu silica sand, dolomite, soda ash dan juga cullet(pecahan kaca) sampai menjadi kaca memerlukan suhu yang sangat tingi. Dalam proses tersebut terdapat beberapa peralatan yang butuh proses pendinginan. Proses pendinginan peralatan tersebut menggunakan sirkulasi air yang membentuk siklus tertutup. Air yang sudah digunakan untuk mendinginkan peralatan maka suhunya juga akan naik karena membawa hawa panas dari perlatan. Kemudian setelah itu air akan masuk ke cooling tower untuk di dinginkan kembali sebelum dialirkan lagi untuk proses pendinginan perlatan dan begitu seterusnya. Sistem cooling tower yang bekerja saat ini adalah motor bekerja pada frekuensi konstan 50 Hz dan dengan nilai arus yang digunakan 35 A selama 24 jam tanpa henti. Sehingga pada pemakaian tersebut di dapatkan nilai beban tiap harinya. Dan sesuai program perusahaan yang menginginkan menurunkan biaya produksi tanpa mengganggu proses produksi maka dirancanglah sistem colling tower yang bekerja berdasarkan suhu yang diharapkan dapat menurunkan energi yang digunakan untuk cooling tower setiap harinya. Tujuannya yaitu untuk mendukung program perusahaan tentang penurunan biaya produksi dengan cara penurunan energi yang digunakan.
  • 2. Pokok Permasalahan Pokok permasalahan pada penulisan tugas akhir ini adalah berapa besar penghematan energi pada motor fan untuk cooling tower dengan inverter. Batasan Masalah Pada tugas akhir ini dibatasi pada permasalahan sebagai berikut : 1. Perbandingan energi yang digunakan sebelum dan sesudah pemasangan sistem baru pada motor fan untuk cooling tower. 2. Penelitian dilakukan di PT. Asahimas Flat Glass Tbk Jakarta pada bulan Juni 2016 sampai dengan Juli 2016. Metode Penelitian Adapun metodologi pendekatan yang digunakan pada tugas akhir ini adalah: Metode Kepustakaan yaitu melakukan pengumpulan data yang berkaitan dengan penulisan tugas akhir ini dengan cara membaca buku, literatur, dan tulisan ā€“ tulisan lain serta jurnal ā€“ jurnal penelitian dari layanan internet. Studi lapangan yaitu melakukan tanya jawab langsung dengan dosen pembimbing, dosen pengajar, karyawan, melakukan pengamatan secara langsung hasil penerapan sistem baru pada cooling tower. Sistematika Penulisan Pembahasan tugas akhir ini terdiri dari 5 (lima) bab, setiap bab membahas masalah masing ā€“ masing. BAB 1 PENDAHULUAN Bagian ini terdiri dari latar belakang, tujuan penulisan, pokok permasalahan, batasan masalah, metode penulisan dan sistematika penulisan. BAB 2 MOTOR INDUKSI Bagian ini berisi tentang teori dasar motor induksi yang akan digunakan pada cooling tower. BAB 3 PENGGUNAAN INVERTER UNTUK EFISIENSI ENERGI Bagian ini berisi tentang penggunaan inverter untuk efisiensi energi yang akan diterapkan pada cooling tower. BAB 4 PERHITUNGAN DAN ANALISIS Bagian ini berisi tentang perhitungan dan analisis hasil dari penerapan sistem baru pada cooling tower. BAB 5 SIMPULAN Bagian ini berisi tentang kesimpulan dari keseluruhan isi tugas akhir ini. TINJAUAN PUSTAKA Motor Induksi 3 Fasa Motor induksi merupakan motor arus bolak-balik (ac) yang paling Iuas digunakan. Penamaannya berasal dari kenyataan bahwa arus rotor motor ini bukan diperoleh dari sumber tertentu, tetapi merupakan anus yang terinduksi sebagai akibat adanya perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetic field) yang dihasilkan oleh arus stator. Motor induksi memiliki sebuah sumber energi listrik yaitu di sisi stator, sedangkan sistem kelistrikan di sisi rotornya di induksikan melalui celah udara dari stator dengan media elektromagnet. Adapun penggunaan motor induksi di industri ini adalah sebagai penggerak, seperti untuk blower, kompresor, pompa, penggerak utama proses produksi atau mill, peralatan workshop seperti mesin-mesin bor, grinda, crane, dan sebagainya. Belitan stator yang dihubungkan dengan satu sumber tegangan tiga fasa Pengaturan kecepatan motor Dalam motor induksi akan berputar pada suatu kecepatan konstan saat dihubungkan pada tegangan dan frekuensi yang konstan, kecepatannya sangat mendekati kecepatan sinkronnya. Bila torsi beban bertambah, maka kecepatannya akan sedikit mengalami penurunan, sehingga motor induksi sangat cocok digunakan menggerakkan sistem yang membutuhkan kecepatan yang konstan. Namun dalam kenyataannya terutama di industri terkadang dikehendaki juga adanya pengaturan kecepatan. Pengaturan kecepatan sebuah motor induksi memerlukan suatu biaya yang relatif mahal. Diketahui bahwa dalam pengaturan kecepatan pada motor induksi tiga fasa ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti dengan mengubah jumlah kutub, mengatur tahanan luar, mengatur tegangan jala-jala, dan mengatur frekuensi jala-jala.
  • 3. 1. Mengubah jumlah kutub Karena operasi motor induksi mendekati kecepatan sinkron, maka kecepatan motor dapat diubah dengan cara mengubah jumlah kutubnya. Hal tersebut dapat dilakukan dengan mengubah hubungan lilitan dai kumparan stator motor. Normalnya diperoleh dua perubahan kecepatan sinkron dengan mengubah jumlah kutub, misalnya dari dua kutub menjadi empat kutub. Dengan cara ini perubahan kecepatan yang dihasilkan hanya dalam ā€œdiscrete stepsā€. 2. Pengaturan tahanan rotor Dalam pengaturan kecepatan putaran dengan cara pengaturan tahanan luar hanya bisa dilakukan pada motor induksi rotor belitan, dengan cara menghubungkan tahanan luar ke dalam rangkaian rotor melalui slipring. Diketahui bahwa dalam pengaturan tahanan secara manual terkadang kurang sempurna untuk beberapa jenis penggunaan, seperti sistem kontrol umpan balik. Kontrol dengan memanfaatkan komponen elektronik pada tahanan luar akan lebih memperhalus operasi pengaturan. 3.Pengaturan tegangan Untuk melakukan suatu pengaturan kecepatan dengan daerah pengaturan yang sempit pada motor induksi rotor sangkar dapat dilakukan dengan menurunkan (mengatur) besarnya suatu tegangan masukan. Perlu anda ketahui pula bahwa dalam pengaturan kecepatan seperti ini dapat menyebabkan naiknya slip sehingga efisiensi menurun dengan menurunnya kecepatan, dan pemanasan berlebihan pada motor bisa menimbulkan masalah. 4.Pengaturan frekuensi Dalam pengaturan putaran motor induksi dapat dilakukan dengan mengatur nilai frekuensi jala-jala. Aplikasi metode pengaturan kecepatan ini memerlukan sebuah pengubah frekuensi. Diketahui bahwa dalam menghindari saturasi yang tinggi dalam magnetik, tegangan terminal ke motor harus bervariasi sebanding dengan frekuensi. Daya motor induksi Daya input (Pin) pada lilitan stator Pin =āˆš3 V.I.cosĪø, sebagian dari daya input ini akan hilang atau berubah menjadi panas seperti pada inti stator dan tembaga stator. Pada tembaga stator daya akan hilang kira-kira 3,5 % dan pada inti stator daya akan hilang kira- kira 2,5 % dari daya input motor induksi. Sisa tersebut kira-kira 94 % dan daya ini di transfer secara induksi melalui celah udara ke lilitan rotor. Sebagian daya yang diterima rotor kira-kira 3,5 % akan hilang atau berubah menjadi panas seperti pada tembaga rotor, sisa daya kira-kira 90,5 % dari daya input motor induksi kemudian disini daya akan hilang lagi kira-kira 2 % akibat adanya gesekan padaangin sehingga daya yang akan dikeluarkan menjadi daya mekanik kira-kira 88,5 %. Pada motor induksi, tidak ada sumber listrik yang langsung terhubung ke rotor, sehingga daya yang melewati celah udara sama dengan daya yang dimasukkan ke rotor. Daya total yang dimasukkan pada kumparan stator (Pin) dihitung dengan persamaan: P =āˆš3 V.I.cosĻ† (2.1) Dengan : P = Daya motor (W) V = Tegangan sumber (V) I = Arus masukan (A) Dan untuk menhitung energi yang digunakan pada sebuah motor adalah sebagai berikut: W = P x t (2.2) Dengan : W = Energi digunakan motor (Wh/kWh) P = Daya motor (Watt) t = waktu (detik/jam) Slip motor Perbedaan kecepatan putaran rotor (nr) terhadap kecepatan medan putar stator (ns) disebut dengan slip. Berubahnya kecepatan motor dapat mengakibatkan berubahnya besar lip 100 % pada saat start sampai 0 % pada saat diam (nr) = (ns). Karena terjadi slip maka kecepatan relative medan putar stator terhadap putaran rotor adalah s x ns. Frekuensi tegangan yang terinduksi pada rotor sebanding dengan putaran relative medan putar stator terhadap putaran rotor. Hubungan antar frekuensi slip dapat dilihat dari persamaan berikut: (2.3) karena x 100% (2.8)
  • 4. Dengan: ns = kecepatan putar medan stator (rpm) nr = kecepatan putar rotor (rpm) s = slip motor (%) f = frekuensi (Hz) p = jumlah kutub Prinsip kerja inverter Secara sederhana prinsip dasar inverter untuk dapat mengubah frekuensi menjadi lebih kecil atau lebih besar yaitu dengan mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC kemudian dijadikan tegangan AC lagi dengan frekuensi yang berbeda atau dapat diatur. Untuk konversi aliran daya inverter bisa dilihat pada Gambar 3.1 Gambar 3.1 Konversi aliran daya inverter Untuk mengubah tegangan AC menjadi DC dibutuhkan penyearah (converter AC-DC) dan biasanya menggunakan penyearah tidak terkendali (rectifier dioda) namun juga ada yang menggunakan penyearah terkendali (thyristor rectifier). Setelah tegangan sudah diubah menjadi DC maka diperlukan perbaikan kualitas tegangan DC dengan menggunakan tandon kapasitor sebagai perata tegangan. Kemudian tegangan DC diubah menjadi tegangan AC kembali oleh inverter dengan teknik PWM (Pulse Width Modulation). Konverter Konverter adalah sebuah bagian untuk menghasilkan tegangan DC yang diperoleh dari supply tegangan AC dengan metode penyearahan. Penyearahan mengunnkan elemen dioda, dimana dioda hanya menyalurkan arus dari anoda ke katoda saja, dan memblok arus dari katoda ke anoda, seperti pada Gambar 3.3 Gambar 3.3 Arah aliran arus dioda Untuk masukan 3 phase digunakan kombinasi 6 dioda seperti pada Gambar 3.4. Penyearahan dari gelombang AC menjadi DC disebut juga rectifier. Gambar 3.4 Rectifier Sehingga keluaran gelombang AC 3 phase menjadi DC di tunjukan pada Gambar 3.5 Gambar 3.5 Penyearahan gelombang Dari gambar 3.5 bisa dilihat hasil dari penyearahan gelombang AC 3 fasa menjadi gelombang DC. Smooting capacitor Smoothing capacitor berfungsi untuk memperhalus keluaran dari rectifier yang ditunjukkan pada Gambar 3.6 Gambar 3.6 Smoothing Riple Dari Gambar 3.6 bisa dilihat bahwa yang keluaran dari rectifier masih menghasilkan riak riak gelombang kemudian lebih dihaluskan dengan smoothing capacitor. Pengaturan bentuk gelombang Tegangan diatur melalui pengaturan lebar pulsa(PWM). Pulse Width Modulation (PWM) secara umum adalah sebuah cara
  • 5. memanipulasi lebar sinyal yang dinyatakan dengan pulsa dalam suatu perioda, untuk mendapatkan tegangan rata-rata yang berbeda. Dengan teknik PWM ini bisa didapatkan amplitudo dan frekuensi keluaran yang diinginkan. Maka dari itu teknik PWM inilah yang biasanya dipakai dalam mengubah tegangan DC menjadi AC (Inverter). Memang ada banyak cara untuk mengatur atau mengurangi kecepatan motor seperti dengan gear box atau reducer. Namun mengatur kecepatan motor dengan inverter akan memperoleh banyak keuntungan yang lebih bila dibandingkan dengan cara-cara yang lain. Seperti : jangkauan yang luas untuk pengaturan kecepatan dan torsi motor, mempunyai akselerasi dan deselerasi yang dapat diatur, mempermudah proses monitoring - pengecekan, sistem proteksi motor yang baik, mengurangi arus starting motor dan menghemat pemakaian energi listrik, memperhalus start awal motor dan lain lain. ANALISA DAN PERHITUNGAN Objek Observasi Data awal adalah data yang digunakan sebagai acuan dalam membuat tulisan yang nantinya akan di bandingkan dengan data setelah perubahan sistem dengan menggunakan sistem baru. Data tersebut di dapat dari pengamatan ampere meter yang telah di pasang pada panel cooling tower, seperti pada Gambar 4.1 Gambar 4.1 Arus beban motor Dari pengamatan didapatkan bahwa besarnya arus beban pada motor fan cooling tower adalah tetap yaitu pada 35 A. Sedangkan untuk besarnya frekuensi tegangan input motor fan bisa di dapatkan dari data yang tertera pada nameplate motor yang dapat dilihat seperti pada gambar 4.2 Gambar 4.2 Nameplate motor Sehingga dengan arus beban yang konstan bisa di hitung daya yang dipakai dengan menggunakan dengan persamaan (2.7). P=āˆš3.V.I. cosĻ† P=āˆš3.380.35. 0,87 P=20.041 Watt P=20,041 kW Dengan diketahuinya besar daya yang dipakai untuk motor cooling tower maka dapat dihitung energi yang digunakan dalam sehari dengan persamaan (2.8). W = P x t W = 20,041 kW x 24 jam W = 480,984 kWh Dan untuk energi perbulannya bisa dihitung juga dengan persamaan (2.8) W = P x t W = 20,041 kW x 24 jam x 30 hari W = 14.429,52 kWh Data setelah observasi Setelah dilakuakan pengamatan dan pengukuran setiap 2 jam sekali pada jam genap pada masing-masing komponen seperti yang sudah dilakuakan di atas satu persatu yaitu suhu kolam pendingin yang dapat dilihat pada panel inverter, frekuensi tegangan output inverter yang dapat dilihat pada panel inverter, tegangan output inverter yang bisa diukur pada terminal output inverter, dan arus beban motor yang bisa dilihat pada panel inverter, didapatkan data-data seperti berikut:
  • 6. Tabel 4.11 Perbandingan frekuensi dan arus beban motor sebelum dan sesudah pemasangan inverter Sehingga dari Tabel 4.11 dapat diketahui bahwa saat sebelum pemasangan inverter frekuensi tegangan yang digunakan oleh motor konstan pada 50 Hz maka arus beban motor juga tetap pada 35 A. Kemudian setelah inverter dipasang pada sistem maka didapatkan bahwa frekuensi tegangan output inverter berubah ubah sehingga mempengaruhi besarnya rus beban ke motor dan cenderung lebih rendah daripada sebelum inverter dipasang. Kemudian untuk melihat perbandingan antara sebelumdan sesudah pemsangan inverter dibuatlah grafik seperti pada Gambar 4.12. Gambar 4.12 Grafik perbandingan frekuensi dan arus beban motor sebelum dan sesudah pemasangan inverter Terlihat dari Gambar 4.12 bahwa frekuensi dan arus beban motor mengalami penurunan setelah dipasang inverter. Analisa pengukuran dalam 1 bulan Untuk mengetahui hasil pemasangan inverter dilakukan pengamatan pada kWh meter untuk perbandingan antara sebelum dan sesudah pemasangan inverter untuk mengetahui hasil dari pemasangan inverter seperti pada Tabel 4.13 Tabel 4.13 Perbandingan pemakaian energi sebelum dan sesudah pemasangan inverter selama 1 bulan No. Jam Sebelum Sesudah Arus beban (A) Frek (Hz) Arus beban (A) Frek (Hz) 1 00.00 35 50 25 35,7 2 00.20 35 50 25 35,7 3 00.40 35 50 25 35,7 4 00.60 35 50 25 35,7 5 00.80 35 50 22 31,4 6 00.10 35 50 22 31,4 7 00.12 35 50 23 32,8 8 00.14 35 50 25 35,7 9 00.16 35 50 26 37,1 10 00.18 35 50 26 37,1 11 00.20 35 50 26 37,1 12 00.22 35 50 25 35,7 Jun-16 (sebelum pemasangan) DATE E77 F4 WATER C/C COOLING TOWER METER KWH x 1 31 1.844,00 1 2.347,00 503 2 2.850,00 497 3 3.347,00 513 4 3.860,00 489 5 4.349,00 495 6 4.844,00 506 7 5.350,00 493 8 5.843,00 499 9 6.342,00 507 10 6.849,00 497 11 7.346,00 511 12 7.857,00 508 13 8.365,00 496 14 8.861,00 489 15 9.350,00 498 16 9.848,00 504 17 10.352,00 512 18 10.864,00 519 19 11.383,00 517 20 11.900,00 511 21 12.411,00 495 22 12.906,00 517 23 13.423,00 488 24 13.911,00 508 25 14.419,00 481 26 14.900,00 518 27 15.418,00 500 28 15.918,00 520 29 16.438,00 490 30 16.928,00 492 TOTAL 15.073 AVG/HOUR 21 AVG/DAY 503
  • 7. Dari Tabel 4.13 didapatkan bahwa pemakaian energi yang digunakan untuk cooling tower mengalami penurunan setelah dilakukan pemasangan inverter untuk mengatur kecepatan motor dengan pengaturan keluaran frekuensi dan tegangan inverter menggunakan suhu kolam pendingin itu sendiri. Dan didapatkan pemakaian enenrgi yang awalnya 15.073 kWh untuk bulan Juni 2016 mejadi 11.599 kWh untuk bulan Juli 2016. Gambar 4.13 Grafik perbandingan pemakaian energi motor cooling tower pada bulan Juni dan Juli 2016 Dari Gambar 4.13 dapat dilihat bahwa energi yang digunakan pada motor fan coolong tower pada bulan Juli mengalami penurunan dibandingakan bulan Juni yang mempunyai selisih sebesar 3474 kWh. KESIMPULAN Dari perhitungan dan analisis yang terdapat pada bab IV maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Arus beban motor fan lebih kecil pada cooling tower yang dapat menurunkan energi yang digunakan dari bulan Juni 2016 sebesar 15.073 kWh menjadi 11.599 kWh pada bulan Juli 2016 dengan penghematan energi untuk motor fan cooling tower adalah sebesar 3474 kWh pada bulan Juli 2016. 2. Efisiensi energi pada motor fan cooling tower adalah sebesar 23 % pada bulan Juli 2016. DAFTAR PUSTAKA 1. H. Rashid, Muhammad, ā€œPower Electronicsā€, Academic Press, California, 2001. Jul-16 (sesudah pemasangan) DATE E77 F4 WATER C/C COOLING TOWER METER KWH x 1 30 16,920.00 1 17,287.00 359 2 17,645.00 358 3 17,998.00 353 4 18,341.00 343 5 18,689.00 348 6 19,076.00 387 7 19,443.00 367 8 19,852.00 409 9 20,242.00 390 10 20,593.00 351 11 20,984.00 391 12 21,359.00 375 13 21,742.00 383 14 22,103.00 361 15 22,505.00 402 16 22,892.00 387 17 23,222.00 330 18 23,639.00 417 19 23,982.00 343 20 24,328.00 346 21 24,766.00 438 22 25,125.00 359 23 25,503.00 378 24 25,857.00 354 25 26,194.00 337 26 26,602.00 408 27 27,018.00 416 28 27,376.00 358 29 27,725.00 349 30 28.153,00 428 31 28.527,00 374 TOTAL 11,599 AVG/HOUR 16 AVG/DAY 374
  • 8. 2. Stephen J. Chapman, ā€œElectric Machinery Fundamentalsā€, Mc. Graw Hill, 2012. 3. Sarimun, Wahyudi. ā€œBuku Saku Pelayanan Teknikā€. Depok : Penerbit Garamond 4. Muslimin, Zaenal, ā€œJurnal Penelitian Enjiniring Pengontrolan Motor Induksi 3 Fasa Dengan Inverter Berbasis Mikrokontroler AT89S51ā€, Jurnal Tugas Akhir Universitas Hasanuddin, 2009. 5. Prayogo, Rudito. ā€œPengaturan PWM (Pulse Width Modulation) dengan PLCā€, Jurnal Teknik Otomasi Universitas Brawijaya. 2012. 6. Febriansyah, Ferry. ā€œKarakteristik Arus Start Motor Induksi Tiga Fasa (Motor Slip Ring) dengan Beban dan Tanpa Beban. Jurnal Tugas Akhir Politeknik Negeri Sriwijaya. 2015. 7. Yusnita. ā€œSistem Pengendali Arus Start Motor Induksi Phasa Tiga Dengan Variasi Bebanā€. Jurnal Teknik Elektro ITP. 2012. 8. Supriyadi, Ali. ā€œMetode Starting Motor Induksi 3 Fasa Rotor Sangkar Tupai (Squirrel-Cage Rotor 3 Phase Induction Motor)ā€. Jurnal Forum Teknologi. 9. Supriatna, Piping, Nurhanan, Riswan OJ., B.Heru K., Edi Karyanta. ā€œSistem Kontrol Temperatur Untuk Termokopel Chromel Alumelā€. Serpong. 2003.