Dokumen ini membahas sistem kelistrikan pemakaian sendiri di PLTU Tanjung Jati B yang terdiri dari berbagai tegangan untuk AC dan DC. Sistem tersebut saling terkait untuk mendukung operasi normal maupun darurat PLTU. Dokumen ini menjelaskan setiap sistem secara rinci dan menyimpulkan bahwa sistem kelistrikan penting untuk menjaga pasokan listrik internal PLTU.
2. Guna menerapkan materi perkuliahan yang telah didapatkan mahasiswa
selama belajar di jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Semarang
maka setiap mahasiswa diwajibkan untuk melaksakan kerja praktek.
Kerja praktek dilaksanakan selama dua bulan. Dari kegiatan kerja praktek
diharapkan para mahasiswa lebih mengenal luas masalah-masalah dalam
lapangan kerja sehingga saat mahasiwa terjun ke dunia kerja diharapkan tidak
canggung lagi menghadapi dinamika dunia kerja.
Kerja Praktek dan penulisan laporan ini dimaksudkan supaya mahasiswa
mengerti secara detail sistem pemakaian sendiri di pembangkit .
LATAR BELAKANG
6. TINJAUAN UMUM SISTEM KELISTRIKAN PEMAKAIAN SENDIRI
PADA PLTU TANJUNG JATI B
Sistem kelistrikan pemakaian sendiri pada PLTU Tanjung Jati B
secara umum terdiri dari tegangan 500 kV, 150 kV, 22,8 kV, 10 kV,
3 kV dan 380 V untuk sistem AC beserta sistem emeregency-nya
meliputi sistem Emergency Diesel Generator (EDG) dan UPS.
Sedang untuk DC terdiri dari tegangan 250 V, 125 V. Keseluruhan
sistem tersebut saling terkait untuk mendukung pengoperasian
PLTU Tanjung Jati baik kondisi normal operasi maupun saat
emergensi/gangguan
16. KESIMPULAN
Sistem kelistrikan pemakaian sendiri merupakan system yang
sangat vital dalam menjaga pasokan listrik internal PLTU
Tanjung Jati B agar tetap handal dan kontinu dengan berbagai
sumber suplai antara lain dari system Grid Transmisi Jawa
Madura Bali tegangan 500 kV dan 150 kV, dari generator PLTU
sendiri, dari Emergency Diesel Generator, dari UPS dan dari
Baterai.