AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
Etika professional konseling agama
1. N A M A K E L O M P O K :
1 ) B E L L I Z A G O E I A R I F I N
2 ) N A I L A T U L H I D A Y A H
3 ) N I N A A G U S T I N E
4 ) S A R T I K A S A R I
Etika Professional Konseling
Agama
2. Apa sih Etika?
Etika Berasal dari bahasa Yunani Ethos, Yang berarti
karakter, watak kesusilaan atau adat. Etika
berkaitan dengan konsep yang dimiliki oleh individu
atau masyarakat untuk menilai apakah tindakan-
tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau
benar, buruk atau baik.
3. Profesi & Profesional
Profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang
menuntut keahlian dari para petugasnya.
professional menunjuk pada dua hal. Pertama,
orang yang menyandang suatu profesi; misalnya
sebutan dia seorang “professional”, kedua
penampilan seorang dalam melakukan pekerjaan
yang sesuai dengan profesinya.
4. Etika Professional Konseling
Etika profesi bimbingan dan konseling adalah
kaidah-kaidah perilaku yang menjadi rujukan bagi
konselor dalam melaksanakan tugas atau tanggung
jawabnyan memberikan layanan bimbingan dan
konseling kepada konseli.
5. Etika Professional Konseling Agama
Burke dkk. (1999) mengakui tiga standar CACREP yang
menyoroti pentingnya agama dan spiritualitas dalam
konseling :
A. Konselor diwajibkan untuk mempelajari isu-isu dan
tren dalam masyarakat multikultural, dengan
meningkatnya keragaman agama, termasuk agama dan
spiritualitas
B. Konselor memiliki pemahaman tentang dinamika
kelompok.
C. Spiritualitas dan agama berhubungan dengan
bagaimana seseorang menciptakan makna dalam
kehidupan seseorang, spiritualitas dan agama
pengaruh pengembangan karir
6. Pada tahun 1999, Asosiasi Spiritual, Etika, dan Agama Nilai
dalam Konseling (ASERVIC) merilis sembilan kompetensi
yang profesional konseling harus cukup terlatih yaitu :
1. Konselor harus terampil dalam kemampuan
mereka untuk menjelaskan arti kata "spiritualitas"
dan "agama“
2. Konselor diharapkan untuk menggambarkan
keyakinan dan praktik dari konteks budaya
3. Konselor harus memilki kepekaan yang tinggi
terhadap klien, dan penerimaan sistem
kepercayaan yang beragam
4. Konselor harus memiliki pengetahuan tentang
model pembangunan keagamaan atau spiritual di
seluruh rentang kehidupan
7. Konselor harus menunjukkan penerimaan ekspresi
keagamaan atau spiritual dalam komunikasi.
Konselor harus menyadari batas mereka dalam
kompetensi dan pemahaman, dan bersiaplah untuk
merujuk klien ke sumber yang tepat bila diperlukan.
Konselor harus menilai pentingnya agama terhadap isu-
isu terapeutik
Konselor harus menerima tema religius atau spiritual
dalam konseling
Konselor harus menggunakan keyakinan agama atau
spiritual menuju tujuan mencapai dalam konseling
(Shuler & Durodoye, 2007).
8. Hal – hal yang Di perhatikan
Konselor harus sadar akan nilai dan norma
Konselor sadar terhadap karakteristik konseling
secara umum.
Konselor harus mengetahui pengaruh kesukuan,
keagamaan dan mereka harus mempunyai perhatian
terhadap lingkungan serta agamanya
konselor harus mau belajar dan memperhatikan
lingkungan di mana dia melakukan praktik, baik
agama maupun budayanya
Konselor tidak boleh mendorong klien untuk dapat
memahami agama yang dianutnya