3. Definisi Bimbingan
“Guidance” berasal dari akar kata
“Guide” yang berarti:
(1) mengarahkan (to direct),
(2) memadu (to pilot),
(3) mengelola (to manage),
(4) menyetir ( to steer).
4. Shertzer dan Stone (1971: 40)
mengartikan bimbingan sebagai “... proses of
helping an individual to understand himself and
his world. (proses pemberian bantuan kepada
individu agar mampu memahami diri dan
lingkungannya).”
Selain itu, bimbingan juga bisa diartikan
sebagai pendampingan dari pembimbing
kepada yang dibimbing, diminta atau tidak,
serta dilakukan secara terprogram dan dalam
kelompok sampai individu. Definisi yang lainnya
mengenai bimbingan yaitu ”suatu proses dalam
memberikan solusi yang bermanfaat yang
bertujuan menemukan jati diri sehingga konseli
dapat bertemu dengan Tuhannya.”
5. Drs. H. Isep Zainal Arifin, M.Ag. : 2009)
mendefinisikan bimbingan yang erat kaitannya
dengan konseling islami, yaitu
Irsyad Islami yang berarti proses pemberian
bantuan terhadap diri sendiri (Irsyad Nafsiyah),
individu (Irsyad Fardiyah), atau kelompok kecil
(Irsyad Fi’ah qalilah) agar dapat keluar dari
berbagai kesulitan untuk mewujudkan
kehidupan pribadi, individu dan kelompok yang
salam, hasanah tayibah dan memperoleh
raidha Allah dunia akhirat. pemberian bantuan
tersebut dapat berupa ta’lim, tawjih, nashihah,
maw’izhah, dan isytisyfa dalam bentuk
internalisasi dan transmisi pesan-pesan Tuhan.
6. Inti dari Bimbingan :
a) Bimbingan merupakan suatu proses, yang berarti akan
terjadi secara berkesinambungan, bukan kegiatan yang
seketika. Bimbingan merupakan serangkaian tahapan
kegiatan yang sistematis dan terencana serta terarah
pada pencapaian tujuan (goal).
b) Bimbingan merupakan “helping” yang berarti bantuan
atau pertolongan. Makna bantuan dalam bimbingan
menunjukan bahwa yang aktif dalam mengembangkan
diri, mengatasi masalah, atau mengambil keputusan
adalah individu atau individu sendiri. Ini berarti dalam
proses bimbingan, pembimbing tidak memaksakan
kehendaknya sendiri.
7. c) Bimbingan merupakan pendampingan,
yang menunjukan bahwa pembimbing tidak
berpangku tangan meski yang berperan
aktif adalah yang dibimbing.
d) Tujuan bimbingan adalah perkembangan
optimal dan jati diri, yaitu perkembangan
yang sesuai dengan potensi dan sistem
nilai tentang kehidupan yang baik dan
benar serta bersifat dinamis.
8. Definisi Konseling
Shertzer dan Stone (1980)
“counseling is an interaction process wich
facilitates meaningful understanding of self and
environment and result in the establishment
and/or goals and values of future behaviors.
(konseling adalah sebuah proses interaksi
yang memfasilitasi pemahaman mengenai diri
dan lingkungan serta hasil pendirian dan/atau
tujuan dan nilai kebiasaan-kebiasaan yang
akan datang.)”
9. Pietrofesa dkk. (1980: 75)
ciri mengenai konseling profesional:
a) Konseling merupakan suatu hubungan
professional
b) Konseling diadakan oleh konselor
professional
c) Dalam konseling, klien mempelajari
keterampilan mengambil keputusan,
pemecahan masalah, serta tingkah laku atau
sikap-sikap baru.
d) Konseling diadakan berdasarkan
kesukarelaan antara klien dan konselor
sendiri
10. Karakteristik Utama
Kegiatan Konseling
a) Merupakan hubungan yang bersifat
membantu
b) Merupakan hubungan yang bersifat
interpersonal
c) Keefektifan konseling ditentukan oleh
kualitas hubungan konselor dengan kliennya
d) Tujuan konseling adalah perubahan perilaku
pada diri klien sehingga dapat mencapai
keefektifan diri dan memungkunkan hidupnya
lebih produktif dan bermanfaat.
11. Perbedaan BK Umum dengan BK
Islami ( Thohari Musnamar)
1. Pada umumnya di barat proses layanan bimbingan dan
konseling tidak dihubungkan dengan Tuhan maupun ajaran
agama. Maka layanan bimbingan dan konseling dianggap
sebagai hal yang semata-mata masalah keduniawian, sedangkan
Islam menganjurkan aktifitas layanan bimbingan dan konseling itu
merupakan suatu ibadah kepada Allah SWT suatu bantuan
kepada orang lain, termasuk layanan bimbingan dan konseling,
dalam ajaran Islam di hitung sebagai suatu sedekah.
2. Pada umumnya konsep layanan bimbingan dan konseling
barat hanyalah di dasarkan atas pikiran manusia. Semua teori
bimbingan dan konseling yang ada hanyalah didasarkan atas
pengalaman-pengalaman masa lalu, sedangkan konsep
bimbingan dan konseling Islam didasarkan atas, yaitu Al-Qur’an
dan Sunnah Rasul, aktivitas akal dan pengalaman manusia.
12. 3. Konsep layanan Bimbingan dan konseling
Barat tidak membahas masalah kehidupan
sesudah mati. Sedangkan konsep layanan
bimbingan dan konseling Islami meyakini
adanya kehidupan sesudah mati
4. Konsep layanan bimbingan dan konseling
Barat tidak membahas dan mengaitkan diri
dengan pahala dan dosa. Sedangkan menurut
bimbingan dan konseling Islami membahas
pahala dan dosa yang telah di kerjakan.
13. • BKI sebagai suatu proses pemberian bantuan terhadap individu
agar menyadari kembali eksistensinya sebagai makhluk Allah
Thohari SWT yang seharusnya hidup selaras dengan ketentuan dan
petunjuk Allah SWT, sehingga dapat mencapai kebahagiaan
dunia dan akhirat.
• BKI adalah pelayanan bantuan yang diberikan oleh konselor
agama kepada manusia yang mengalami masalah dalam hidup
keberagamaannya, ingin mengembangkan dimensi dan potensi
Yahya keberagamaannya seoptimal mungkin, baik secara individu
maupun kelompok, agar menjadi manusia yang mandiri dan
Jaya dewasa dalam beragama, dalam bidang bimbingan akidah,
ibadah, akhlak, dan muamalah, melalui berbagai jenis layanan
dan kegiatan pendukung berdasarkan keimanan dan ketaqwaan
yang terdapat dalam al-Qur’an dan Hadits
Ainur • BKI adalah proses pemberian bantuan terhadap individu agar
mampu hidup selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah
Rahim SWT, sehingga dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan
Faqih di akhirat
14. CIRI KHAS KONSELING ISLAMI
(Hamdani Bakran Adz-Dzaky)
1. Berparadigma pada wahyu dan keteladanan para Nabi, Rasul
dan para ahli warisnya.
2. Hukum konselor memberikan konseling kepada klien dan klien
meminta bimbingan kepada konselor adalah wajib dan suatu
keharusan dan bahkan merupakan ibadah.
3. Akibat konselor menyimpang dari wahyu dapat berakibat fatal
baik bagi diri sendiri maupun bagi kliennya.
4. System konseling Islami di mulai dari mengarahkan kepada
kesadaran nurani.
Peranan agama dalam bidang bimbingan dan konseling akan
memberikan warna, arah dan susunan hubungan yang tercipta
antara klien dan konselor. Prayitno menyatakan unsur-unsur
agama tidak boleh diabaikan dalam konseling, dan justru harus
dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk mencapai kesuksesan,
upaya bimbingan dan konseling yaitu kebahagiaan klien
15. landasan utama bimbingan dan konseling
Islami
Al-Qur’an dan Sunnah.
surat At-Tin ayat 4: “Sesungguhnya kami telah
menciptakan manusia dalam bentuk yang
sebaik-baiknya”
sumber bimbingan dan konseling Islami,
nasehat, dan obat bagi manusia. surat al-Isra’
ayat 82
Artinya : “Dan kami turunkan dari al-Qur’an
suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi
orang-orang yang beriman dan al-Qur’an
tidaklah menambah kepada orang-orang yang
zalim selain kerugian