SlideShare a Scribd company logo
1 of 2
Pendahuluan
Dalam rangka mewujudkan visi sebagai negara maju dan sejahtera pada tahun 2025,
Indonesia bertekad mempercepat transformasi ekonomi. Untuk itu disusun Masterplan
Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang mengedepankan
pendekatan not business as usual, melibatkan seluruh pemangku kepentingan dan
terfokus pada prioritas yang konkrit dan terukur. Namun demikian, MP3EI tetap
merupakan bagian yang integral dalam sistem perencanaan pembangunan
nasional yang telah ada.
Oleh sebab itu disusun fokus dari pengembangan MP3EI ini yang diletakkan pada 8 program
utama, yaitu pertanian, pertambangan, energi, industri, kelautan, pariwisata, dan telematika, serta
pengembangan kawasan strategis. Kedelapan program utama tersebut terdiri dari 22 kegiatan ekonomi utama,
yaitu pertanian/pangan, pariwisata, perikanan, bauksit, tembaga, nikel, batu bara, minyak dan
gas, perkayuan, peternakan, kakao, karet, kelapa sawit, alutsista, besi baja, makanan-
minuman, tekstil, perkapalan, telematika, peralatan transportasi, dan KSN Selat Sunda, serta
wilayah Jabodetabek
Selanjutnya dibentuk enam koridor ekonomi yang dinamkan dengan koridor Sumatera
Timur, Pantai Utara Jawa, Kalimantan, Sulawesi Barat, Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara
Barat dan Papua. Koridor Ekonomi Sumatera mempunyai tema Sentra Produksi dan Pengolahan Hasil
Bumi dan Lumbung Energi Nasional. Secara geostrategis, Sumatera diharapkan menjadi “Gerbang ekonomi
nasional ke Pasar Eropa, Afrika, Asia Selatan, Asia Timur, serta Australia”. Secara umum, Koridor
Ekonomi Sumatera berkembang dengan baik di bidang ekonomi dan sosial dengan kegiatan ekonomi utama
seperti perkebunan kelapa sawit, karet serta batubara
Permintaan dunia untuk minyak nabati saat ini terus meningkat. Pada 2013,
permintaan dunia untuk minyak ini adalah 162.800.000 ton dan diproyeksikan mencapai
315.200.000 ton pada tahun 2030 sebagai akibat dari pertumbuhan penduduk dunia dan
pergeseran permintaan dari bahan bakar fosil ke biofuel (Dewan Minyak Sawit Indonesia,
2014). Hari ini, untuk memenuhi kebutuhan dunia akan biofuel, minyak nabati yang berasal
dari minyak sawit (36,1%), minyak kedelai (27,4%), minyak rapeseed (15,2%), dan sembilan
jenis minyak nabati lainnya sebanyak (21,4%).
Pada 2013, produksi minyak sawit dunia adalah 55.700.000 ton. Indonesia dan
Malaysia memproduksi sebanyak 85% dari total kebutuhan dunia yaitu sebany 26,70 dan
21,70 juta ton. Pada tahun yang sama, Indonesia memiliki volume ekspor minyak sawit dan
produk turunannya sebanyak 21,2 juta ton dengan nilai US $ 19,1 milyar (47% dari
perdagangan minyak sawit internasional) sementara Malaysia memiliki 19,8 juta ton (44%
dari minyak sawit internasional perdagangan) (Dewan Minyak Sawit Indonesia, 2014).
Sebagai produsen minyak sawit terbesar dunia, pangsa ekspor minyak sawit Indonesia
dan produk turunannya kurang kompetitif dibandingkan dengan Malaysia. Dari total minyak
sawit mentah nasional (CPO) yang di produksi pada 2013, hanya 4 juta ton dikonsumsi
sebagai minyak goreng, 7,7 juta ton digunakan untuk produk oleokimia dan biodiesel, dan
sisanya diekspor dalam bentuk CPO. Di sisi lain, Malaysia mengekspor produk turunan
minyak sawit lebih banyak sehingga memperoleh nilai tambah yang lebih tinggi. Menurut
Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB), pada tahun 2013, Malaysia hanya mengekspor 3,8
juta ton CPO dan 17,9 juta ton turunan CPO. Kondisi ini sangat berbeda dengan Indonesia
yang megekspor 40,34% dalam bentuk CPO dan hanya 59,38% dalam bentuk produk turunan
minyak sawit.
Sementara minyak sawit menawarkan manfaat yang keberlanjutan dengan
meningkatnya kondisi sosial ekonomi masyarakat, industri ini telah dikritik oleh lembaga
internasional, termasuk greenpeace, World Wide Fund for Nature (WWF) dan lain
sebagainya. Selanjutnya adanya permintaan dari konsumen untuk memberi jaminan produksi
“hijau” secara terus menerus. Praktek-praktek pembukaan lahan pertanian secara intensif dan
penggunaan lahan yang tidak direncanakan telah menyebabkan deforesitasi, hilangnya
spesies dan konflik sosial antara masyarakat dan perusahaan perkebunan setempat.
Pengunaan bahan kimia sintetis (misalnya pestisida dan herbisida) telah menyebabkan polusi
pencemaran tanah dan air, sedangkan peningkatan ketergantungan terhadap bahan bakar fosil
untuk pembukaan dan pengolahan industri pertanian mengakibatkan emisi atmosfer dan
kelangkaan bahan bakar, dan emisi metana dari proses anaerobik sampah organik dari limbah
pabrik kelapa sawit akan menghasilkan pemanasan global (POME).
Dengan demikian, hal itu menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana caranya
membangun industri kelapa sawit yang berkelanjutan di Indonesia yang memiliki dampak
lingkungan yang minimal. Dalam rangka untuk menjawab pertanyaan ini, perlu dilakukan
kajian secara akademik untuk keberlanjutan industri sawit di Indonesia terutama untuk
mengatasi masalah sosial dan lingkungan. Program Studi Magister Teknik Lingkungan
dengan Konsentrasi Pengolahan Limbah Industri Sawit di rencanakan akan mempelajari
masalah-masalah yang berhubungan dengan alat-alat, standars yang digunakan, konsep-
konsep pengolahan dan pengelolaan limbah sawit, penelitian tentang masalah pada industri
sawit akan mengidentifikasi kesenjangan dan hambatan untuk mencapai tujuan ramah
lingkungan, peningkatan taraf ekonomi dan sosial yang baik pada masyarkat serta industri
minyak sawit yang terus berkembang.

More Related Content

Viewers also liked

Área Education - OpenSistemas
Área Education - OpenSistemasÁrea Education - OpenSistemas
Área Education - OpenSistemasOpenSistemas
 
DIY retailer 2015 winners and losers - Home Hardware Conference
DIY retailer 2015 winners and losers - Home Hardware ConferenceDIY retailer 2015 winners and losers - Home Hardware Conference
DIY retailer 2015 winners and losers - Home Hardware ConferenceInsight Retail Group Ltd
 
مهارات الاتصال في المجال التمريضي
مهارات الاتصال في المجال التمريضي مهارات الاتصال في المجال التمريضي
مهارات الاتصال في المجال التمريضي Arwa Kq
 

Viewers also liked (7)

Spoken English Eastern
Spoken English EasternSpoken English Eastern
Spoken English Eastern
 
MAE - Informe diario 25-11-2015
MAE - Informe diario 25-11-2015MAE - Informe diario 25-11-2015
MAE - Informe diario 25-11-2015
 
Área Education - OpenSistemas
Área Education - OpenSistemasÁrea Education - OpenSistemas
Área Education - OpenSistemas
 
DIY retailer 2015 winners and losers - Home Hardware Conference
DIY retailer 2015 winners and losers - Home Hardware ConferenceDIY retailer 2015 winners and losers - Home Hardware Conference
DIY retailer 2015 winners and losers - Home Hardware Conference
 
مهارات الاتصال في المجال التمريضي
مهارات الاتصال في المجال التمريضي مهارات الاتصال في المجال التمريضي
مهارات الاتصال في المجال التمريضي
 
La niña que nunca cometia errores
La niña que nunca cometia erroresLa niña que nunca cometia errores
La niña que nunca cometia errores
 
Control de Cajas Chicas con eFactory ERP/CRM en la Nube
Control de Cajas Chicas con eFactory ERP/CRM en la NubeControl de Cajas Chicas con eFactory ERP/CRM en la Nube
Control de Cajas Chicas con eFactory ERP/CRM en la Nube
 

Similar to Pendahuluan

Social and cultural environment ~ ira kristina l. tobing
Social and cultural environment ~ ira kristina l. tobingSocial and cultural environment ~ ira kristina l. tobing
Social and cultural environment ~ ira kristina l. tobingIra Kristina Lumban Tobing
 
Regional economy environment ~ ira kristina l. tobing
Regional economy environment ~ ira kristina l. tobingRegional economy environment ~ ira kristina l. tobing
Regional economy environment ~ ira kristina l. tobingIra Kristina Lumban Tobing
 
GAMBARAN UMUM PAJAK EKSPOR, MINYAK GORENG SAWIT
GAMBARAN UMUM PAJAK EKSPOR, MINYAK GORENG SAWIT GAMBARAN UMUM PAJAK EKSPOR, MINYAK GORENG SAWIT
GAMBARAN UMUM PAJAK EKSPOR, MINYAK GORENG SAWIT Syuif Ali Ardiansah
 
Developing Sustainable Indonesian Palm Oil for the International Stage
Developing Sustainable Indonesian Palm Oil for the International StageDeveloping Sustainable Indonesian Palm Oil for the International Stage
Developing Sustainable Indonesian Palm Oil for the International StageSinar Mas Agribusiness and Food
 
Minyak kelapa sawit
Minyak kelapa sawitMinyak kelapa sawit
Minyak kelapa sawitelsa pratiwi
 
International political environment ~ ira kristina l. tobing
International political environment ~ ira kristina l. tobingInternational political environment ~ ira kristina l. tobing
International political environment ~ ira kristina l. tobingIra Kristina Lumban Tobing
 
Proposal Proyek Septian Prakoso (2312100028)
Proposal Proyek Septian Prakoso (2312100028)Proposal Proyek Septian Prakoso (2312100028)
Proposal Proyek Septian Prakoso (2312100028)Septian Prakoso
 
Industri kelapa sawit sebagai solusi alternatif penghasil energi
Industri kelapa sawit sebagai solusi alternatif penghasil energiIndustri kelapa sawit sebagai solusi alternatif penghasil energi
Industri kelapa sawit sebagai solusi alternatif penghasil energiFawwaz Amirullah Shidiq
 
Sawit bagian-a
Sawit bagian-aSawit bagian-a
Sawit bagian-adinooaku
 
Pengembangan Bioekonomi di Indonesia
Pengembangan Bioekonomi di IndonesiaPengembangan Bioekonomi di Indonesia
Pengembangan Bioekonomi di IndonesiaTogar Simatupang
 
Ryki periwaldi_makalah OSN-PTI 2010_Konsep dan Strategi Pengembangan Bisnis B...
Ryki periwaldi_makalah OSN-PTI 2010_Konsep dan Strategi Pengembangan Bisnis B...Ryki periwaldi_makalah OSN-PTI 2010_Konsep dan Strategi Pengembangan Bisnis B...
Ryki periwaldi_makalah OSN-PTI 2010_Konsep dan Strategi Pengembangan Bisnis B...ryki periwaldi
 
Ryki periwaldi_osn pti 2010_
Ryki periwaldi_osn pti 2010_Ryki periwaldi_osn pti 2010_
Ryki periwaldi_osn pti 2010_ryki periwaldi
 
Pendayagunaan dan Optimalisasi Potensi Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Dala...
Pendayagunaan dan Optimalisasi Potensi Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Dala...Pendayagunaan dan Optimalisasi Potensi Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Dala...
Pendayagunaan dan Optimalisasi Potensi Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Dala...Himaka Unsyiah
 
2. Profile Industri Oleokimia 2014.pdf
2. Profile Industri Oleokimia 2014.pdf2. Profile Industri Oleokimia 2014.pdf
2. Profile Industri Oleokimia 2014.pdfAkunApasaja
 

Similar to Pendahuluan (20)

Social and cultural environment ~ ira kristina l. tobing
Social and cultural environment ~ ira kristina l. tobingSocial and cultural environment ~ ira kristina l. tobing
Social and cultural environment ~ ira kristina l. tobing
 
Jurnal untuk review 1
Jurnal untuk review 1Jurnal untuk review 1
Jurnal untuk review 1
 
Regional economy environment ~ ira kristina l. tobing
Regional economy environment ~ ira kristina l. tobingRegional economy environment ~ ira kristina l. tobing
Regional economy environment ~ ira kristina l. tobing
 
GAMBARAN UMUM PAJAK EKSPOR, MINYAK GORENG SAWIT
GAMBARAN UMUM PAJAK EKSPOR, MINYAK GORENG SAWIT GAMBARAN UMUM PAJAK EKSPOR, MINYAK GORENG SAWIT
GAMBARAN UMUM PAJAK EKSPOR, MINYAK GORENG SAWIT
 
Developing Sustainable Indonesian Palm Oil for the International Stage
Developing Sustainable Indonesian Palm Oil for the International StageDeveloping Sustainable Indonesian Palm Oil for the International Stage
Developing Sustainable Indonesian Palm Oil for the International Stage
 
Natural environment ~ ira kristina l. tobing
Natural environment ~ ira kristina l. tobingNatural environment ~ ira kristina l. tobing
Natural environment ~ ira kristina l. tobing
 
Minyak kelapa sawit
Minyak kelapa sawitMinyak kelapa sawit
Minyak kelapa sawit
 
International political environment ~ ira kristina l. tobing
International political environment ~ ira kristina l. tobingInternational political environment ~ ira kristina l. tobing
International political environment ~ ira kristina l. tobing
 
pertanian kelapa sawit.pdf
pertanian kelapa sawit.pdfpertanian kelapa sawit.pdf
pertanian kelapa sawit.pdf
 
Proposal Proyek Septian Prakoso (2312100028)
Proposal Proyek Septian Prakoso (2312100028)Proposal Proyek Septian Prakoso (2312100028)
Proposal Proyek Septian Prakoso (2312100028)
 
Persepsi dan peran masyarakat palu 17112014
Persepsi dan peran masyarakat palu 17112014Persepsi dan peran masyarakat palu 17112014
Persepsi dan peran masyarakat palu 17112014
 
Industri kelapa sawit sebagai solusi alternatif penghasil energi
Industri kelapa sawit sebagai solusi alternatif penghasil energiIndustri kelapa sawit sebagai solusi alternatif penghasil energi
Industri kelapa sawit sebagai solusi alternatif penghasil energi
 
Sawit bagian-a
Sawit bagian-aSawit bagian-a
Sawit bagian-a
 
Pengembangan Bioekonomi di Indonesia
Pengembangan Bioekonomi di IndonesiaPengembangan Bioekonomi di Indonesia
Pengembangan Bioekonomi di Indonesia
 
Bab 1 kap. 45 ton
Bab 1 kap. 45 tonBab 1 kap. 45 ton
Bab 1 kap. 45 ton
 
Ryki periwaldi_makalah OSN-PTI 2010_Konsep dan Strategi Pengembangan Bisnis B...
Ryki periwaldi_makalah OSN-PTI 2010_Konsep dan Strategi Pengembangan Bisnis B...Ryki periwaldi_makalah OSN-PTI 2010_Konsep dan Strategi Pengembangan Bisnis B...
Ryki periwaldi_makalah OSN-PTI 2010_Konsep dan Strategi Pengembangan Bisnis B...
 
Ryki periwaldi_osn pti 2010_
Ryki periwaldi_osn pti 2010_Ryki periwaldi_osn pti 2010_
Ryki periwaldi_osn pti 2010_
 
Yonariza dampak mea thd pertanian indonesia
Yonariza dampak mea thd pertanian indonesiaYonariza dampak mea thd pertanian indonesia
Yonariza dampak mea thd pertanian indonesia
 
Pendayagunaan dan Optimalisasi Potensi Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Dala...
Pendayagunaan dan Optimalisasi Potensi Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Dala...Pendayagunaan dan Optimalisasi Potensi Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Dala...
Pendayagunaan dan Optimalisasi Potensi Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Dala...
 
2. Profile Industri Oleokimia 2014.pdf
2. Profile Industri Oleokimia 2014.pdf2. Profile Industri Oleokimia 2014.pdf
2. Profile Industri Oleokimia 2014.pdf
 

Recently uploaded

Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxSlide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxtressa8
 
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxAKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxFipkiAdrianSarandi
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuKhiyaroh1
 
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bP5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bSisiliaFil
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakAksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakDianPermana63
 
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docxMateri E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docxAmmar Ahmad
 
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?AdePutraTunggali
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxrandikaakbar11
 
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAgusSuarno2
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptxErikaPutriJayantini
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanTitaniaUtami
 
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPASSK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPASsusilowati82
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitikObat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitikNegustinNegustin
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurDoddiKELAS7A
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfssuser29a952
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 

Recently uploaded (20)

Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxSlide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
 
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxAKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
 
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bP5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakAksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
 
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docxMateri E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
 
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
 
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
 
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPASSK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitikObat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Pendahuluan

  • 1. Pendahuluan Dalam rangka mewujudkan visi sebagai negara maju dan sejahtera pada tahun 2025, Indonesia bertekad mempercepat transformasi ekonomi. Untuk itu disusun Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang mengedepankan pendekatan not business as usual, melibatkan seluruh pemangku kepentingan dan terfokus pada prioritas yang konkrit dan terukur. Namun demikian, MP3EI tetap merupakan bagian yang integral dalam sistem perencanaan pembangunan nasional yang telah ada. Oleh sebab itu disusun fokus dari pengembangan MP3EI ini yang diletakkan pada 8 program utama, yaitu pertanian, pertambangan, energi, industri, kelautan, pariwisata, dan telematika, serta pengembangan kawasan strategis. Kedelapan program utama tersebut terdiri dari 22 kegiatan ekonomi utama, yaitu pertanian/pangan, pariwisata, perikanan, bauksit, tembaga, nikel, batu bara, minyak dan gas, perkayuan, peternakan, kakao, karet, kelapa sawit, alutsista, besi baja, makanan- minuman, tekstil, perkapalan, telematika, peralatan transportasi, dan KSN Selat Sunda, serta wilayah Jabodetabek Selanjutnya dibentuk enam koridor ekonomi yang dinamkan dengan koridor Sumatera Timur, Pantai Utara Jawa, Kalimantan, Sulawesi Barat, Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Barat dan Papua. Koridor Ekonomi Sumatera mempunyai tema Sentra Produksi dan Pengolahan Hasil Bumi dan Lumbung Energi Nasional. Secara geostrategis, Sumatera diharapkan menjadi “Gerbang ekonomi nasional ke Pasar Eropa, Afrika, Asia Selatan, Asia Timur, serta Australia”. Secara umum, Koridor Ekonomi Sumatera berkembang dengan baik di bidang ekonomi dan sosial dengan kegiatan ekonomi utama seperti perkebunan kelapa sawit, karet serta batubara Permintaan dunia untuk minyak nabati saat ini terus meningkat. Pada 2013, permintaan dunia untuk minyak ini adalah 162.800.000 ton dan diproyeksikan mencapai 315.200.000 ton pada tahun 2030 sebagai akibat dari pertumbuhan penduduk dunia dan pergeseran permintaan dari bahan bakar fosil ke biofuel (Dewan Minyak Sawit Indonesia, 2014). Hari ini, untuk memenuhi kebutuhan dunia akan biofuel, minyak nabati yang berasal dari minyak sawit (36,1%), minyak kedelai (27,4%), minyak rapeseed (15,2%), dan sembilan jenis minyak nabati lainnya sebanyak (21,4%). Pada 2013, produksi minyak sawit dunia adalah 55.700.000 ton. Indonesia dan Malaysia memproduksi sebanyak 85% dari total kebutuhan dunia yaitu sebany 26,70 dan 21,70 juta ton. Pada tahun yang sama, Indonesia memiliki volume ekspor minyak sawit dan produk turunannya sebanyak 21,2 juta ton dengan nilai US $ 19,1 milyar (47% dari perdagangan minyak sawit internasional) sementara Malaysia memiliki 19,8 juta ton (44% dari minyak sawit internasional perdagangan) (Dewan Minyak Sawit Indonesia, 2014). Sebagai produsen minyak sawit terbesar dunia, pangsa ekspor minyak sawit Indonesia dan produk turunannya kurang kompetitif dibandingkan dengan Malaysia. Dari total minyak sawit mentah nasional (CPO) yang di produksi pada 2013, hanya 4 juta ton dikonsumsi sebagai minyak goreng, 7,7 juta ton digunakan untuk produk oleokimia dan biodiesel, dan sisanya diekspor dalam bentuk CPO. Di sisi lain, Malaysia mengekspor produk turunan minyak sawit lebih banyak sehingga memperoleh nilai tambah yang lebih tinggi. Menurut Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB), pada tahun 2013, Malaysia hanya mengekspor 3,8 juta ton CPO dan 17,9 juta ton turunan CPO. Kondisi ini sangat berbeda dengan Indonesia yang megekspor 40,34% dalam bentuk CPO dan hanya 59,38% dalam bentuk produk turunan minyak sawit. Sementara minyak sawit menawarkan manfaat yang keberlanjutan dengan meningkatnya kondisi sosial ekonomi masyarakat, industri ini telah dikritik oleh lembaga internasional, termasuk greenpeace, World Wide Fund for Nature (WWF) dan lain sebagainya. Selanjutnya adanya permintaan dari konsumen untuk memberi jaminan produksi
  • 2. “hijau” secara terus menerus. Praktek-praktek pembukaan lahan pertanian secara intensif dan penggunaan lahan yang tidak direncanakan telah menyebabkan deforesitasi, hilangnya spesies dan konflik sosial antara masyarakat dan perusahaan perkebunan setempat. Pengunaan bahan kimia sintetis (misalnya pestisida dan herbisida) telah menyebabkan polusi pencemaran tanah dan air, sedangkan peningkatan ketergantungan terhadap bahan bakar fosil untuk pembukaan dan pengolahan industri pertanian mengakibatkan emisi atmosfer dan kelangkaan bahan bakar, dan emisi metana dari proses anaerobik sampah organik dari limbah pabrik kelapa sawit akan menghasilkan pemanasan global (POME). Dengan demikian, hal itu menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana caranya membangun industri kelapa sawit yang berkelanjutan di Indonesia yang memiliki dampak lingkungan yang minimal. Dalam rangka untuk menjawab pertanyaan ini, perlu dilakukan kajian secara akademik untuk keberlanjutan industri sawit di Indonesia terutama untuk mengatasi masalah sosial dan lingkungan. Program Studi Magister Teknik Lingkungan dengan Konsentrasi Pengolahan Limbah Industri Sawit di rencanakan akan mempelajari masalah-masalah yang berhubungan dengan alat-alat, standars yang digunakan, konsep- konsep pengolahan dan pengelolaan limbah sawit, penelitian tentang masalah pada industri sawit akan mengidentifikasi kesenjangan dan hambatan untuk mencapai tujuan ramah lingkungan, peningkatan taraf ekonomi dan sosial yang baik pada masyarkat serta industri minyak sawit yang terus berkembang.