SlideShare a Scribd company logo
GAMBARAN UMUM PAJAK
EKSPOR, MINYAK
GORENG SAWIT
DOMESTIK DAN MINYAK
SAWIT DUNIA
OLEH : SYU’IF ALI ARDIANSAH
KEBIJAKAN PEMERINTAH
PADA KOMODITAS CPO
KLIK
DA MPA K POSITIF DA N NEGA TIF
MA SING - MA SING PILIHA N KEBIJA KA N
KLIK
Kebijakan Domestik Market Obligation didasarkan pada
Keputusan Menteri Pertanian No.339/Kpts/PD.300/5/2007
tentang pasokan CPO untuk kebutuhan dalam negeri guna
stabilisasi harga minyak goreng curah bagi perusahaan
perkebunan kelapa sawit anggota GAPKI (Gabungan
Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia) maupun non anggota
GAPKI. Dua alternatif yang ditawarkan oleh pemerintah
untuk kebijakan DMO minyak sawit mentah yaitu :
1. Pengusaha wajib menyediakan pasokan minyak
goreng domestik 20 persen yaitu 2.4 juta ton
minyak goreng atau setara dengan 3.3 juta ton CPO.
2. Pengusaha wajib menyediakan pasokan minyak
goreng domestik 18 persen yaitu 2.15 juta ton
minyak goreng atau setara dengan 2.96 juta ton
CPO
Kedua alternatif kebijakan tersebut dibuat
berdasarkan pada perhitungan kebutuhan minyak
goreng selama setahun dan berlaku untuk produsen
CPO yang mempunyai luas lahan perkebunan
sedikitnya 1 000 hektar
INDUSTRI MINYAK GORENG
SAWIT INDONESIA
Minyak goreng sawit merupakan salah satu komoditas
yang bernilai strategis karena termasuk salah satu dari 9
kebutuhan pokok bangsa Indonesia.perrmintaan minyak
goreng, baik domestik maupun ekspor merupakan
indikasi pentingnya peranan komoditas kelapa sawit
dalam perekonomian
Perkembangan industri minyak goreng di Indonesia
memiliki trend tumbuhan yang positif, dengan rata-rata
pertumbuhan produksi 10.1 persen per tahun dan pertumbuhan
konsumsi 7.5 persen per tahun
Pada tahun 1998 total produksi minyak goreng
Indonesia mencapai angka 5.9 juta ton dan
tahun 2008 telah mencapai 15.5 juta ton.
Peningkatan tersebut dipengaruhi oleh
peningkatan permintaan minyak goreng,
dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 7.5
persen per tahun.
Pabrik minyak goreng sawit di Indonesia, tersebar di Sumatera
Utara
(30.46persen), Riau (24.83 persen), DKI Jakarta (13.01 persen),
JawaTimur(9.62persen), Sumatera Selatan (7.18 persen), Sulawesi Utara
(5.28 persen), Jawa rat (3.38 persen), Sumatera Barat (1.97 persen),
Lampung (1.74 persen), lawesi Tengah (0.70 persen), Kalimantan
Barat (0.64 persen), Jambi (0.59 sen),
dan Jawa Tengah (0.59 persen). Dengan ringkas
penyebaran minyak reng di Indonesia telah berkembang di
13 provinsi. Wilayah terluas terdapat di matera, diikuti Jawa.
Sulawesi dan Kalimantan. Lima provinsi terluas berturut- ut
adalah Sumatera Utara (30.46 persen), Riau (24.83
persen), DKI Jakarta13.01 persen), Jawa Timur (9.62
persen) dan Sumatera Selatan (7.18 persen)
LUA S A R EA L PER KEBUNA N KELA PA
SAW IT INDONESIA
Ada tiga jenis pengusahaan, yakni
• perkebunan negara,
• perkebunan swasta dan
• perkebunan rakyat.
LUAS ARE AL K E BUNAN K E L APA SAWIT
INDONE SIA ME NURUT PE NGUSAHAAN
KLIK
P E R DA G A N G A N M I N YA K U TA M A D I PA S A R
D U N I A
Dari 17 jenis minyak pangan (edible oil), terdapat
empat sumber minyak yang paling dominan, yakni
minyak kedele, minyak sawit, minyak mattahari
dan minyak lobak.
Pada tahun 2010, sekitar 74.15 persen produksi minyak
dunia dikonsumsi oleh negara produsen masing-masing
dan proporsi yang diperdagangkan mencapai 45 juta
metrik ton atau 25.85 persen dari total produksi minyak
dunia. dari jumlah tersebut, proporsi masing-masing
adalah minyak sawit (68 persen), diikuti minyak kedele (19
persen), minyak bunga matahari (8 persen) dan minyak
lobak (4 persen).
KESIMPULAN
Minyak goreng sawit merupakan salah satu komoditas yang bernilai
strategis karena termasuk salah satu dari 9 kebutuhan pokok bangsa
Indonesia.perrmintaan minyak goreng, baik domestik maupun ekspor
merupakan indikasi pentingnya peranan komoditas kelapa sawit
dalam perekonomian bangsa.produksi dan konsumsi minyak goreng
sawit terus meningkat dari tahun ke tahun seiring bertambahnya jumlah
penduduk, berkembangnya pabrik dan industry makanan, dan
meningkatnya konsumsi masyarakat akan minyak goreng.
Konsumsi minyak dan lemak dunia pada tahun 1995 mencapai
90.82 juta naik 5.07 persen per tahun. Pangsa konsumsi
terbesar adalah minyak nabati 76.33 persen), diikuti minyak
hewani (22.50 persen) dan minyak industri (1.18 persen).
Dari kelompok minyak nabati terdapat beberapa jenis
minyak yang tergolong penting (dilihat dari jumlah
konsumsi) antara lain minyak kedele, minyak sawit, minyak
lobak dan minyak bunga matahari.
Pertumbuhan yang paling mengesankan
tampak pada minyak sawit. Jika pada tahun
1961/63 pangsa minyak sawit hanya 3.18
persen dan berada pada urutan ke tujuh
dibanding jenis minyak nabati lainnya ,
pada tahun 1995 pangsa minyak sawit (dan inti sawit)
telah mencapai 18.61 persen dari total minyak dan
lemak dunia dengan rata-rata pertumbuhan 38.56 persen
per tahun dan berada pada urutan kedua setelah
minyak kedele (soybean oil). Perbandingan antara
produksi minyak kedele dan minyak sawit dunia disajikan
pada Gambar berikut.
GAMBARAN UMUM PAJAK EKSPOR, MINYAK GORENG SAWIT
GAMBARAN UMUM PAJAK EKSPOR, MINYAK GORENG SAWIT

More Related Content

Similar to GAMBARAN UMUM PAJAK EKSPOR, MINYAK GORENG SAWIT (7)

Minyak kelapa sawit
Minyak kelapa sawitMinyak kelapa sawit
Minyak kelapa sawit
 
International political environment ~ ira kristina l. tobing
International political environment ~ ira kristina l. tobingInternational political environment ~ ira kristina l. tobing
International political environment ~ ira kristina l. tobing
 
Jurnal 3-optimasi-penentuan-kesepakatan-harga-nilam-pada-rantai-pasok-minyak
Jurnal 3-optimasi-penentuan-kesepakatan-harga-nilam-pada-rantai-pasok-minyakJurnal 3-optimasi-penentuan-kesepakatan-harga-nilam-pada-rantai-pasok-minyak
Jurnal 3-optimasi-penentuan-kesepakatan-harga-nilam-pada-rantai-pasok-minyak
 
Presentasi Industri Cpo
Presentasi Industri CpoPresentasi Industri Cpo
Presentasi Industri Cpo
 
nara
naranara
nara
 
Natural environment ~ ira kristina l. tobing
Natural environment ~ ira kristina l. tobingNatural environment ~ ira kristina l. tobing
Natural environment ~ ira kristina l. tobing
 
41108d8a5749e1d6474323105357cf62.pdf
41108d8a5749e1d6474323105357cf62.pdf41108d8a5749e1d6474323105357cf62.pdf
41108d8a5749e1d6474323105357cf62.pdf
 

Recently uploaded

Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
heridawesty4
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNaufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxModul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docxCONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptxBUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
 

GAMBARAN UMUM PAJAK EKSPOR, MINYAK GORENG SAWIT

  • 1. GAMBARAN UMUM PAJAK EKSPOR, MINYAK GORENG SAWIT DOMESTIK DAN MINYAK SAWIT DUNIA
  • 2. OLEH : SYU’IF ALI ARDIANSAH
  • 4. DA MPA K POSITIF DA N NEGA TIF MA SING - MA SING PILIHA N KEBIJA KA N KLIK
  • 5. Kebijakan Domestik Market Obligation didasarkan pada Keputusan Menteri Pertanian No.339/Kpts/PD.300/5/2007 tentang pasokan CPO untuk kebutuhan dalam negeri guna stabilisasi harga minyak goreng curah bagi perusahaan perkebunan kelapa sawit anggota GAPKI (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia) maupun non anggota GAPKI. Dua alternatif yang ditawarkan oleh pemerintah untuk kebijakan DMO minyak sawit mentah yaitu :
  • 6. 1. Pengusaha wajib menyediakan pasokan minyak goreng domestik 20 persen yaitu 2.4 juta ton minyak goreng atau setara dengan 3.3 juta ton CPO.
  • 7. 2. Pengusaha wajib menyediakan pasokan minyak goreng domestik 18 persen yaitu 2.15 juta ton minyak goreng atau setara dengan 2.96 juta ton CPO
  • 8. Kedua alternatif kebijakan tersebut dibuat berdasarkan pada perhitungan kebutuhan minyak goreng selama setahun dan berlaku untuk produsen CPO yang mempunyai luas lahan perkebunan sedikitnya 1 000 hektar
  • 9. INDUSTRI MINYAK GORENG SAWIT INDONESIA Minyak goreng sawit merupakan salah satu komoditas yang bernilai strategis karena termasuk salah satu dari 9 kebutuhan pokok bangsa Indonesia.perrmintaan minyak goreng, baik domestik maupun ekspor merupakan indikasi pentingnya peranan komoditas kelapa sawit dalam perekonomian
  • 10. Perkembangan industri minyak goreng di Indonesia memiliki trend tumbuhan yang positif, dengan rata-rata pertumbuhan produksi 10.1 persen per tahun dan pertumbuhan konsumsi 7.5 persen per tahun
  • 11. Pada tahun 1998 total produksi minyak goreng Indonesia mencapai angka 5.9 juta ton dan tahun 2008 telah mencapai 15.5 juta ton. Peningkatan tersebut dipengaruhi oleh peningkatan permintaan minyak goreng, dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 7.5 persen per tahun.
  • 12.
  • 13. Pabrik minyak goreng sawit di Indonesia, tersebar di Sumatera Utara (30.46persen), Riau (24.83 persen), DKI Jakarta (13.01 persen), JawaTimur(9.62persen), Sumatera Selatan (7.18 persen), Sulawesi Utara (5.28 persen), Jawa rat (3.38 persen), Sumatera Barat (1.97 persen), Lampung (1.74 persen), lawesi Tengah (0.70 persen), Kalimantan Barat (0.64 persen), Jambi (0.59 sen),
  • 14. dan Jawa Tengah (0.59 persen). Dengan ringkas penyebaran minyak reng di Indonesia telah berkembang di 13 provinsi. Wilayah terluas terdapat di matera, diikuti Jawa. Sulawesi dan Kalimantan. Lima provinsi terluas berturut- ut adalah Sumatera Utara (30.46 persen), Riau (24.83 persen), DKI Jakarta13.01 persen), Jawa Timur (9.62 persen) dan Sumatera Selatan (7.18 persen)
  • 15. LUA S A R EA L PER KEBUNA N KELA PA SAW IT INDONESIA Ada tiga jenis pengusahaan, yakni • perkebunan negara, • perkebunan swasta dan • perkebunan rakyat.
  • 16. LUAS ARE AL K E BUNAN K E L APA SAWIT INDONE SIA ME NURUT PE NGUSAHAAN KLIK
  • 17. P E R DA G A N G A N M I N YA K U TA M A D I PA S A R D U N I A Dari 17 jenis minyak pangan (edible oil), terdapat empat sumber minyak yang paling dominan, yakni minyak kedele, minyak sawit, minyak mattahari dan minyak lobak.
  • 18.
  • 19. Pada tahun 2010, sekitar 74.15 persen produksi minyak dunia dikonsumsi oleh negara produsen masing-masing dan proporsi yang diperdagangkan mencapai 45 juta metrik ton atau 25.85 persen dari total produksi minyak dunia. dari jumlah tersebut, proporsi masing-masing adalah minyak sawit (68 persen), diikuti minyak kedele (19 persen), minyak bunga matahari (8 persen) dan minyak lobak (4 persen).
  • 20.
  • 21. KESIMPULAN Minyak goreng sawit merupakan salah satu komoditas yang bernilai strategis karena termasuk salah satu dari 9 kebutuhan pokok bangsa Indonesia.perrmintaan minyak goreng, baik domestik maupun ekspor merupakan indikasi pentingnya peranan komoditas kelapa sawit dalam perekonomian bangsa.produksi dan konsumsi minyak goreng sawit terus meningkat dari tahun ke tahun seiring bertambahnya jumlah penduduk, berkembangnya pabrik dan industry makanan, dan meningkatnya konsumsi masyarakat akan minyak goreng.
  • 22. Konsumsi minyak dan lemak dunia pada tahun 1995 mencapai 90.82 juta naik 5.07 persen per tahun. Pangsa konsumsi terbesar adalah minyak nabati 76.33 persen), diikuti minyak hewani (22.50 persen) dan minyak industri (1.18 persen). Dari kelompok minyak nabati terdapat beberapa jenis minyak yang tergolong penting (dilihat dari jumlah konsumsi) antara lain minyak kedele, minyak sawit, minyak lobak dan minyak bunga matahari.
  • 23. Pertumbuhan yang paling mengesankan tampak pada minyak sawit. Jika pada tahun 1961/63 pangsa minyak sawit hanya 3.18 persen dan berada pada urutan ke tujuh dibanding jenis minyak nabati lainnya ,
  • 24. pada tahun 1995 pangsa minyak sawit (dan inti sawit) telah mencapai 18.61 persen dari total minyak dan lemak dunia dengan rata-rata pertumbuhan 38.56 persen per tahun dan berada pada urutan kedua setelah minyak kedele (soybean oil). Perbandingan antara produksi minyak kedele dan minyak sawit dunia disajikan pada Gambar berikut.