SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
MAKALAH
TAFSIR AYAT-AYAT TARBAWY BERKAITAN DENGAN CINTA TANAH AIR
Di susun Oleh :
Kelompok 6 :
No Nama Mahasiswa NIM
1. Siti Khalifah 222721020059
PASCASARJANA INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI) AN-NUR LAMPUNG
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
2022
ii
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Berkat limpahan
karunianya, kami dapat meyelesaikan makalah yang berjudul “ tafsir ayat tarbawy
tentang cinta tanah air”
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh
dari
kesempurnaan. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari berbagai kalangan para pembaca, penulis terima dengan tangan
terbuka guna menyempurnakan pembuatan makalah dikemudian hari.
Hanya ini yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
para
pembaca.
Indonesia, 24 September 2022
KELOMPOK 6
iii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .................................................................................................. ii
Daftar Isi .......................................................................................................... iii
BAB I Pendahuluan............................................................................................ 1
A. Latar Belakang........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 1
C. Tujuan ................................................................................................... 1
BAB II Pembahasan ............................................................................................ 2
A. Pengertian Cinta Tanah Air ............................................................................... 2
B. Dalil Al – Qur’an Tentang Cinta Tanah Air ..................................................... 3
BAB III Penutup ................................................................................................. 7
A. Kesimpulan................................................................................................. 7
B. Saran.......................................................................................................... 7
Daftar Pustaka
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Cinta tanah air dan bangsa adalah kebanggaan menjadi salah satu bagian dari
tanah air dan bangsanya yang berujung ingin membuat sesuatu yang mengharumkan
tanah air danbangsa. Cinta tanah air dapat diartikan juga cara berfikir, bersikap,
dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang
tinggi terhadap bahasa,lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.
Semangat cinta tanah air dapat disebut juga sebagai patriotisme, sedangkan rasa
cinta terhadap bangsa dapat disebut juga sebagai nasionalisme. Mengembangkan rasa
cinta kepada tanah air dan bangsa termasuk butir-butir pancasila yaitu pada sila ke tiga,
persatuan Indonesia. Sehingga sebagai warga Indonesia harus mengembangkan rasa
cinta kepada tanah air dan bangsa sebagai pengamalan terhadappancasila. Akhir-akhir
ini sering dirasakan mulai lunturnya rasa cinta kepada tanah air dan bangsa terutama
pada generasi muda yang menjadi generasi penerus bangsa.
Di era globalisasi seperti sekarang ini arus informasi dari luar dapat
menimbulka dampak negatif, rasa cinta kepada tanah air dan bangsa semakin
tidak sekuat dulu. Dengan semakin majunya teknologi seharusnya pandai
menyaring budaya yang tidak sesuai dengan jati diri bangsa. Namun yang terjadi
budaya-budaya negatif justru semakin berkembang.
Cinta tanah air merupakan salah satu hal utama dalam membentuk sebuah karakter
warga negara, kemudian rasa memiliki, rasa menjaga, rasa melestarikan, rasa ingin
memajukan akan tumbuh dengan bermula dari sikap cinta tersebut. Dengan sikap cinta itu
pula keadaan negara akan menjadi lebih baik. Sebagai seorang warga negara wajib baginya
untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air tersebut karena di tanah air itulah tempat
ia berpijak baik secara kultural maupun historis. Oleh karenanya, patutlah kita sebagai
warga negara untuk mengabdikan diri kepada negara kita sendiri bermula dengan
menanamkan sikap cinta tanah air. Bukan hanya diungkapkan secara verbal dalam bentuk
kata-kata saja, akan tetapi diwujudkan dalam upaya memperbaiki tatanan kehidupan bangsa.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, makalah kami agar lebih terarah dan fokus membahas
tentang:
1. Apa pengertian cinta tanah air?
2. Apa saja dalil yang menjelaskan tentang cinta tanah air ?
C. TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk mengetahui:
1. Pengertian cinta tanah air
2. Dalil yang menjelaskan tentang cinta tanah air
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Cinta Tanah Air
Perasaan cinta sebenarnya mengandung unsur kasih dan sayang terhadap sesuatu.
Kemudian, dalam diri akan tumbuh suatu kemauan untuk merawat, memelihara dan
melindungunya dari segala bahaya yang mengancam. Cinta tanah air berarti rela berkorban
untuk tanah air dan membela dari segala ancaman dan gangguan yang datang dari bangsa
manapun. Para pahwalan telah membuktikan cintanya kepada tanah airnya yaitu tanah air
Indonesia. Mereka tidak rela Indonesia diinjak-injak oleh kaum penjajah. Mereka tidak
ingin negerinya dijajah, dirampas atau diperas oleh bangsa penjajah. Mereka berani
mengorbankan nyawanya demi membela tanah air Indonesia.
Cinta tanah air adalah perasaan yang timbul dari dalam hati sanubari seorang warga
negara, untuk mengabdi, memelihara, membela, melindungi tanah airnya dari segala
ancaman dan gangguan. Definisi lain mengatakan bahwa rasa cinta tanah air adalah rasa
kebanggaan, rasa memiliki, rasa menghargai, rasa menghormati dan loyalitas yang dimiliki
oleh setiap individu pada negara tempat ia tinggal yang tercermin dari perilaku membela
tanah airnya, menjaga dan melindungi tanah airnya, rela berkorban demi kepentingan
bangsa dan negaranya, mencintai adat atau budaya yang ada di negaranya dengan
melestarikannya dan melestarikan alam lingkungnya.
Cinta tanah air biasa juga disebut dengan nasionalisme, berasal dari kata nation yang
berarti bangsa. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata bangsa memiliki arti: (1)
kesatuan orang yang bersamaan asal keturunan, adat, bahasa, dan sejarahya serta
berpemerintahan sendiri; (2) golongan manusia, binatang, atau tumbuh-tumbuhan yang
mempunyai asal usul yang sama dan sifat khas yang sama atau kebersamaan; dan (3)
kumpulan manusia yang biasanya terikat karena kesatuan bahasa dan kebudayaan dalam arti
umum, dan yang biasanya menempati wilayah tertentu di muka bumi.2 Beberapa makna
kata bangsa di atas menunjukkan arti bahwa bangsa adalah kesatuan yang timbul dari
kesamaan keturunan, budaya, pemerintahan, dan tempat. Pengertian ini berkaitan dengan
arti kata “suku” yang sama diartikan sebagai golongan orang-orang (keluarga) yang
seturunan; golongan bangsa sebagai bagian dari bangsa yang besar.
Kata bangsa mempunyai dua pengertian: pengertian antropologis- sosiologis dan
pengertian politis. Menurut pengertian antropologis- sosiologis, bangsa adalah suatu
masyarakat yang merupakan persekutuan hidup yang berdiri sendiri dan masing-masing
anggota masyarakat tersebut merasa satu kesatuan suku, bahasa, agama, sejarah, dan adat
istiadat. Pengertian ini memungkinkan adanya beberapa bangsa dalam suatu negara dan
sebaliknya, suatu bangsa tersebar ada yang memiliki beragam suku bangsa, seperti Amerika
3
Serikat yang menaungi beragam bangsa yang berbeda. Kasus kedua adalah sebagaimana
yang terjadi pada bangsa Korea yang terpecah menjadi dua negara, Korea Utara dan Korea
Selatan. Dalam pengertian politis, bangsa adalah masyarakat dalam suatu daerah yang sama
dan mereka tunduk kepada kedaulatan negaranya sebagai suatu kekuasaan tertinggi ke luar
dan ke dalam. Bangsa (nation) dalam pengertian politis inilah yang kemudian menjadi
pokok pembahasan nasionalisme.
B. Dalil Al-Qur’an Tentang Cintah Tanah Air
1. Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 84-85
Dalam ayat ke 84 ini Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
ْ‫م‬ُ‫ت‬ ْ‫ر‬َ‫ر‬ْ‫ق‬َ‫أ‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ ِ
‫ار‬َ‫ي‬ِ‫د‬ ‫ن‬ِِّ‫م‬ ‫م‬ُ‫ك‬َ‫س‬ُ‫ف‬‫ن‬َ‫أ‬ َ‫ون‬ُ‫ج‬ ِ
‫ر‬ْ‫خ‬ُ‫ت‬ َ
‫َل‬َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ء‬‫ا‬َ‫م‬ِ‫د‬ َ‫ون‬ُ‫ك‬ِ‫ف‬ْ‫س‬َ‫ت‬ َ
‫َل‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ق‬‫ا‬َ‫ث‬‫ي‬ِ‫م‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫ذ‬َ‫خ‬َ‫أ‬ ْ‫ذ‬ِ‫إ‬ َ‫و‬
﴿ َ‫ُون‬‫د‬َ‫ه‬ْ‫ش‬َ‫ت‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬‫ن‬َ‫أ‬ َ‫و‬
٨٤
﴾
“Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari kamu (yaitu): kamu tidak akan
menumpahkan darahmu (membunuh orang), dan kamu tidak akan mengusir dirimu
(saudaramu sebangsa) dari kampung halamanmu, kemudian kamu berikrar (akan
memenuhinya) sedang kamu mempersaksikannya.”(Q.S Al-Baqarah [2]: 84)
Maksud dari mengusir diri kalian sendiri pada ayat di atas adalah bahwa sesama
Bani Israil. Seakan-akan mereka satu diri yang seharusnya mereka saling bahu membahu,
berusaha saling tolong menolong. Maka Allah subhanahu wa ta’ala jadikan mereka seperti
satu. Begitupun kaum mu’minin, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bagaikan satu
jasad.
َ‫ذ‬ِ‫إ‬ ،ِ‫د‬َ‫س‬َ‫ج‬ْ‫ال‬ ُ‫ل‬َ‫ث‬َ‫م‬ ،ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫م‬ُ‫ح‬‫ا‬ َ‫ر‬َ‫ت‬ َ‫و‬ ،ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ف‬ُ‫اط‬َ‫ع‬َ‫ت‬ َ‫و‬ ،ْ‫م‬ِ‫ه‬ِِّ‫اد‬ َ‫و‬َ‫ت‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ين‬ِ‫ن‬ِ‫ؤْم‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ ُ‫ل‬َ‫ث‬َ‫م‬
ِ‫د‬َ‫س‬َ‫ج‬ْ‫ال‬ ُ‫ر‬ِ‫ئ‬‫ا‬َ‫س‬ ‫ى‬َ‫ع‬‫ا‬َ‫د‬َ‫ت‬ ٌ‫و‬ْ‫ض‬ُ‫ع‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ى‬َ‫ك‬َ‫ت‬ْ‫ش‬‫ا‬ ‫ا‬
‫ى‬َّ‫م‬ُ‫ح‬ْ‫ال‬ َ‫و‬ ِ
‫ر‬َ‫ه‬َّ‫س‬‫ال‬ِ‫ب‬
“Perumpamaan kaum mukmin dalam sikap saling mencintai, mengasihi dan menyayangi,
seumpama tubuh, jika satu anggota tubuh sakit, maka anggota tubuh yang lain akan susah
tidur atau merasakan demam.” [HR. Muslim]
Namun inilah Bani Israil. Mereka merupakan satu kaum yang tidak tahu terima kasih,
sangat mudah membatalkan perjanjian, suatu kaum yang tidak pernah konsisten didalam
melaksanakan agama Allah subahanahu wa ta’ala. Oleh karena itu Allah subhanahu wa
ta’ala berfirman pada ayat selanjutnya:
ِ ْ
‫ال‬ِ‫ب‬ ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ون‬ُ‫َر‬‫ه‬‫ا‬َ‫ظ‬َ‫ت‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ ِ
‫ار‬َ‫ي‬ِ‫د‬ ‫ن‬ِِّ‫م‬ ‫م‬ُ‫ك‬‫ن‬ِِّ‫م‬ ‫ا‬ً‫ق‬‫ي‬ ِ
‫ر‬َ‫ف‬ َ‫ون‬ُ‫ج‬ ِ
‫ر‬ْ‫خ‬ُ‫ت‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫س‬ُ‫ف‬‫ن‬َ‫أ‬ َ‫ون‬ُ‫ل‬ُ‫ت‬ْ‫ق‬َ‫ت‬ ِ‫ء‬ َ
‫َُل‬‫ؤ‬ٰ‫َـ‬‫ه‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬‫ن‬َ‫أ‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬
‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ ِ‫ان‬ َ‫ْو‬‫د‬ُ‫ع‬ْ‫ال‬ َ‫و‬ ِ‫م‬ْ‫ث‬
ُ‫ه‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬‫ُو‬‫د‬‫ا‬َ‫ف‬ُ‫ت‬ ٰ
‫ى‬ َ‫ار‬َ‫س‬ُ‫أ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫و‬ُ‫ت‬ْ‫أ‬َ‫ي‬
ُ‫ء‬‫ا‬ َ‫ز‬َ‫ج‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫ف‬ ۚ ٍ
‫ض‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ِ‫ب‬ َ‫ون‬ُ‫ر‬ُ‫ف‬ْ‫ك‬َ‫ت‬ َ‫و‬ ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ت‬ِ‫ك‬ْ‫ال‬ ِ
‫ض‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ِ‫ب‬ َ‫ون‬ُ‫ن‬ِ‫ؤْم‬ُ‫ت‬َ‫ف‬َ‫أ‬ ۚ ْ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ج‬‫ا‬ َ‫ر‬ْ‫خ‬ِ‫إ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ٌ‫م‬َّ‫ر‬َ‫ح‬ُ‫م‬ َ‫و‬
َ‫ذ‬َ‫ع‬ْ‫ال‬ ِِّ‫َد‬‫ش‬َ‫أ‬ ٰ
‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ َ‫ُّون‬‫د‬َ‫ر‬ُ‫ي‬ ِ‫ة‬َ‫ام‬َ‫ي‬ِ‫ق‬ْ‫ال‬ َ‫م‬ْ‫و‬َ‫ي‬ َ‫و‬ ۖ ‫ا‬َ‫ي‬ْ‫ن‬ُّ‫د‬‫ال‬ ِ‫ة‬‫ا‬َ‫ي‬َ‫ح‬ْ‫ال‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ٌ‫ي‬ ْ‫ز‬ ِ
‫خ‬ َّ
‫َل‬ِ‫إ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬َٰ‫ذ‬ ُ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫ي‬ ‫ن‬َ‫م‬
َّ‫الل‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫و‬ ِ‫ب‬‫ا‬
‫ا‬َّ‫م‬َ‫ع‬ ٍ‫ل‬ِ‫ف‬‫َا‬‫غ‬ِ‫ب‬ُ‫ه‬‫ـ‬
﴿ َ‫ون‬ُ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ع‬َ‫ت‬
٨٥
﴾
“Kemudian kamu (Bani Israil) membunuh dirimu (saudaramu sebangsa) dan mengusir
segolongan daripada kamu dari kampung halamannya, kamu bantu membantu terhadap
mereka dengan membuat dosa dan permusuhan; tetapi jika mereka datang kepadamu
sebagai tawanan, kamu tebus mereka, padahal mengusir mereka itu (juga) terlarang
4
bagimu. Apakah kamu beriman kepada sebahagian Al Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap
sebahagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu,
melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan
kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat.” (Q.S Al-
Baqarah [2]: 85)
Allah mengecam orang-orang Yahudi pada zaman Rasulullah di Madinah dan apa
yang mereka alami karena peperangan dengan kaum Aus dan Khazraj. Kaum Aus dan
Khazraj adalah kaum Anshar, yang pada masa Jahiliyah mereka menyembah berhala. Di
antara mereka terjadi banyak peperangan, kaum Yahudi Madinah terbagi menjadi tiga
kelompok: Bani Qainuqa’ dan Bani Nadhir menjadi sekutu kaum Khazraj, dan Bani
Quraidhah yang menjadi sekutu kaum Aus. Apabila perang meletus, masing-masing
kelompok bersama sekutunya saling menyerang. Orang Yahudi membantai musuh-
musuhnya, bahkan ada orang Yahudi yang membunuh orang Yahudi dari kelompok lain.
Padahal menurut ajaran mereka, yang demikian itu merupakan suatu hal yang diharamkan
bagi mereka dan telah tertuang di dalam kitab mereka. Kelompok yang satu mengusir
kelompok yang lain sambil merampas harta kekayaan dan barang-barang berharga.
Kemudian apabila peperangan usai mereka segera melepaskan tawanan kelompok yang
kalah sebagai bentuk pengamalan hukum Taurat.
Oleh karena itu Allah berfirman: a fa tu’minuuna bi ba’dlil kitaabi wa takfuruuna bi
ba’dlin (“Apakah kamu beriman kepada sebagian al-Kitab [Taurat] dan inkar terhadap
sebagian lainnya.”) dan firman-Nya juga: wa idz akhadnaa miitsaaqakum laa tasfikuuna
dimaa-akum wa laa tukhrijuuna anfusakum min diyaarikum (“[ingatlah] ketika Kami
mengambil janji darimu, yaitu: kalian tidak akan menumpahkan darah [membunuh orang]
dan kamu tidak akan mengusir diri kamu dari kampung halaman kamu”). Artinya, sebagian
kalian tidak diperbolehkan membunuh sebagian yang lain, tidak boleh juga mengusirnya,
sebagaimana firman-Nya yang artinya: “Maka bertaubatlah kepada Rabb yang
menjadikanmu dan bunuhlah dirimu. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu di sisi
Rabb yang menjadikanmu. ” (QS. Al-Baqarah: 54)
Hal itu karena pemeluk satu agama adalah seperti satu tubuh, sebagaimana
disabdakan Rasulullah “Perumpamaan orang mukmin dalam cinta mencintai, kasih
mengasihi, dan sayang menyayangi adalah laksana satu tubuh. Jika salah satu anggotanya
sakit, maka seluruh tubuhnya akan merasakan sakit dengan demam dan tidak dapat tidur.”
(Muttafaq ‘alaih)
Firman-Nya: tsumma aqrartum wa antum tasy-Haduun (“Kemudian kamu berikrar
[akan memenuhinya] sedang kamu mempersaksikannya.”) Maksudnya, kalian mengakui
dan mempersaksikan bahwa kalian mengetahui perjanjian itu dan kebenarannya.
Firman-Nya: tsumma antum Haa-ulaa-i taqtuluuna anfusakum wa takhrijuuna
fariiqam minkum min diyaariHim (“Kemudian kamu [Bani Israil membunuh dirimu
5
[saudara seagama] dan mengusir segolongan darimu dari kampong halamannya.”) Allah
swt. memberitahu mereka mengenai hal itu dan kandungan ayat di atas. Siyaq (redaksi) ayat
ini merupakan kecaman sekaligus hinaan terhadap orang-orang Yahudi yang meyakini
kebenaran perintah Taurat itu, dan menyalahi syari’atnya di sisi lain, padahal mereka
mengetahui dan memberikan kesaksian akan kebenarannya. Oleh karena itu mereka tidak
dapat dipercaya dalam (pengamalan) isinya, penukilannya, dan mereka tidak jujur dalam hal
sifat Rasulullah, perilakunya, pengutusannya, kehadirannya, dan hijrah Nabi yang mereka
sembunyikan, dan segala hal yang telah diberitahukan oleh para Nabi sebelumnya. Orang-
orang Yahudi -la’natullah ‘alaihim- saling menutup-nutupi apa yang ada di antara mereka.
Oleh karena itu, Allah berfirman: fa maa jazaa-u may yaf’alu dzaalika minkum illaa
khizjun fil hayaatid-dun-yaa (“Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian darimu,
melainkan kehinaan dalam kehidupan di dunia.”) hal itu disebabkan oleh pelanggaran yang
mereka lakukan terhadap syariat dan perintah Allah swt.
Wa yaumal qiyaamati yuradduuna ilaa ‘asyaddil ‘adzaab (“Dan pada hari kiamat
kelak mereka dikembalikan kepada siksa yang berat.”) sebagai balasan atas penyimpangan
mereka terhadap kitab Allah yang berada di tangan mereka.
Wa mallaaHu bighaafilin ‘amaa ta’maluun. Ulaa-ikaladziinasytarawul hayaatad-
dun-yaa bil aakhirati (“Dan Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat. Itulah orang-
orang yang membeli kehidupan dunia dengan [kehidupan] akhirat.”) artinya mereka lebih
mencintai dan memilih dunia, fa laa yukhaffafu ‘anHumul ‘adzaabu (“Maka tidak akan
diringankan siksa mereka.”) maksudnya adzab itu tidak akan dihilangkan dari mereka meski
hanya sekejap saja. Wa laa Hum yunsharuun (“Dan mereka tidak akan ditolong.”) artinya
tidak ada seorang penolong pun yang akan membantu dan menyelamatkan mereka dari
adzab yang menimpa mereka selamanya.
2. Al-Qu’an Surah Al – Baqarah ayat 126
ِ ٰ‫اّلل‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ن‬َ‫م‬ٰ‫ا‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ِ‫ت‬ ٰ
‫ر‬َ‫م‬َّ‫ث‬‫ال‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ٗ‫ه‬َ‫ل‬ْ‫ه‬َ‫ا‬ ْ‫ق‬ُ‫ز‬ْ‫ار‬ َّ‫و‬ ‫ا‬ً‫ن‬ِ‫م‬ٰ‫ا‬ ‫ًا‬‫د‬َ‫ل‬َ‫ب‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ٰ‫ه‬ ْ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫اج‬ ِِّ‫ب‬ َ‫ر‬ ُ‫م‬ٖ‫ه‬ ٰ
‫ر‬ْ‫ب‬ِ‫ا‬ َ‫ال‬َ‫ق‬ ْ‫ذ‬ِ‫ا‬ َ‫و‬
ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫و‬ َ‫ال‬َ‫ق‬ ِ
‫ر‬ ِ
‫خ‬ٰ ْ
‫اَل‬ ِ‫م‬ْ‫و‬َ‫ي‬ْ‫ال‬ َ‫و‬
ُ‫ر‬ْ‫ي‬ ِ
‫ص‬َ‫م‬ْ‫ال‬ َ
‫س‬ْ‫ئ‬ِ‫ب‬ َ‫و‬ ِ
‫ار‬َّ‫ن‬‫ال‬ ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ذ‬َ‫ع‬ ‫ى‬ٰ‫ِل‬‫ا‬ ٗٓٗ‫ه‬ُّ‫ر‬َ‫ط‬ْ‫ض‬َ‫ا‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ً
‫ًل‬ْ‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ق‬ ٗ‫ه‬ُ‫ع‬ِِّ‫ت‬َ‫م‬ُ‫ا‬َ‫ف‬ َ‫ر‬َ‫ف‬َ‫ك‬
Artinya: "Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berdoa, "Ya Tuhanku, jadikanlah (negeri Mekah) ini negeri
yang aman dan berilah rezeki berupa buah-buahan kepada penduduknya, yaitu di antara mereka
yang beriman kepada Allah dan hari kemudian," Dia (Allah) berfirman, "Dan kepada orang yang
kafir akan Aku beri kesenangan sementara,kemudian akan Aku paksa dia ke dalam azab neraka dan
itulah seburuk-buruk tempat kembali."
 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Dan Ingatlah -wahai nabi- ketika Ibrahim berkata sambil berdoa, “Wahai Tuhanku
jadikanlah Makkah sebagai negeri yang aman dari ancaman rasa takut, dan berilah penduduknya
rizki dari berbagai macam buah-buahan, dan khususkanlah dengan rizki ini bagi orang-orang yang
beriman kepada Allah dan hari akhir. Allah berfirman: “barangsiapa yang kafir dari mereka akan
aku beri rezeki di dunia dan akan aku beri kesenangan sementara, kemudian Aku akan dorong
6
dengan paksa ke dalam siksa neraka.” Dan seburuk-buruknya tempat kembali dan tempat tinggal
adalah tempat tersebut.
 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr.
Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram)
126. Dan ingatlah -wahai Nabi- ketika Ibrahim berdoa kepada Rabbnya, “Ya Rabbku, jadikanlah
Makkah ini negeri yang aman, tidak ada seorangpun yang diperlakukan buruk di sana. Dan
anugerahilah penduduknya aneka macam buah-buahan. Dan jadikanlah itu sebagai rezeki hanya
bagi orang-orang yang beriman kepada-Mu dan hari Akhir.” Allah berfirman, “Barangsiapa yang
kafir di antara mereka,maka Aku akan memberinya sedikit kenikmatan di dunia, kemudian di
akhirat kelak Aku akan memasukkannya ke dalam azab neraka. Dan neraka itu adalah seburuk-
buruk tempat kembali di hari kiamat.”
 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Baqarah Ayat 126
Dan ingatlah ketika nabi ibrahim berdoa dengan mengatakan, ya tuhanku, jadikanlah negeri mekah
ini sebagai negeri yang aman dari rasa takut dan perasaan terancam,dan berilah rezeki berupa buah-
buahan kepada penduduknya, yaitu khususnya di antara mereka yang beriman kepada Allah dan hari
kemudian. Dia berfirman, dan kepada orang yang kafir akan aku beri kesenangan sementara di dunia
ini, kemudian akan aku paksa dia ke dalam azab neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.
Dan ingatlah ketika ibrahim meninggikan fondasi baitullah, yakni kakbah yang sudah ada sejak
zaman nabi adam, bersama putranya, ismail, seraya berdoa, ya tuhan kami, terima lah amal saleh
dan permohonan dari kami. Sungguh, engkaulah yang maha mendengar permohonan hamba-hamba-
Mu, maha mengetahui keadaan mereka.
7
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Cinta tanah air adalah salah satu dari hal yang sangat alami bagi manusia.
Pembawaan manusia adalah mencintai tempat dimana mereka tumbuh di
dalamnya.
Berdasarkan pembahasan di atas makalah ini dapat disimpulkan sebagai berikut:
cinta tanah air di dalam al-Qur`an ialah terjemahan tanah air secara luas, bahwa
di era globalisasi ini sesungguhnya tanah air itu adalah alam semesta secara
keseluruhan. Yang diistilahkannya sebagai al- muwathanah al-alamiyyah (tanah
air alam semesta). Maksudnya adalah kewajiban menjaga dan mencintai alam
semesta yang harus dimiliki oleh setiap muslim. Oleh karena itu, setiap muslim
dilarang merusak alam semesta (wala tufsidu fil ardhi ba’da ishlahiha: jangan
merusak bumi setelah perbaikannya). Pemahaman terbaliknya adalah bahwa
setiap muslim harus mencintai dan melestarikan alam semesta. Atas dasar qiyas
awlawi, maka setiap muslim seharusnya lebih mencintai tanah air tempatnya
dilahirkan, dibesarkan, dan hidup. Lebih gampangnya begini: kepada alam
semesta saja muslim wajib mencintainya, apalagi kepada tanah air tempatnya
lahir dan tumbuh.
B. Saran
Semoga melalui makalah sederhana ini bisa menjadikan manfaat dan
masukan untuk kita semua
Meski penafsiran cinta tanah air tidak diperlihatkan secara langsung,
namun ayat-ayat diatas sudah dapat membuktikan bahwa rasa cinta tanah air
sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad s.a.w. yang mungkin sampai saat ini
jarang sekali orang ketahui. Oleh karenaitu, setidaknya skripsi ini bisa menjadi
wawasan baru untuk para pembaca sekalian. Sehingga tidak termakan opini-opini
bohong di media sosial.
Perbedaan penafsiran dan pemahaman ayat Al-Qur`an merupakan suatu
keniscayaan yang tidak dapat terelakkan. Oleh karena itu, penulis berharap
penelitian sederhana ini mampu menghadirkan pemahaman yang lebih bijak dalam
memahami berbagai pendapat yang ada pada pendakwah masa kini. Bukan untuk
memecah belah umat, namun untuk saling memberi tahu dan mengingatkan satu
sama lain.
DAFTAR PUSTAKA
Quraish, M. Shihab, Membumikan al-Qur`an, Bandung: Mizan, 1992
Quraish, M. Shihab, Quraish Shihab Menjawab, Jakarta:Penerbit Lentera
Hati,2009
Quraish, M Shihab, Wawasan Al-Qur`an,Bandung: PT. Mizan Pustaka, 2007
Al-Qaradhawi, Yusuf, Bagaimana Berinteraksi Dengan Al-Qur’an, Jakarta
Timur: Pustaka Al-Kautsar,2022
http://baitsyariah.blogspot.com/2021/07/tafsir-surah-al-baqarah-ayat-162.html
https://www.researchgate.net/publication/277195002_MENGEMBANGKAN_RASA
_CINTA_KEPADA_TANAH_AIR_DAN_BANGSA
https://alquranmulia.wordpress.com/2015/03/20/tafsir-ibnu-katsir-surat-al-baqarah-
ayat-84-86/

More Related Content

Similar to CINTA TANAH AIR

Makalah kewarganegaraan
Makalah kewarganegaraanMakalah kewarganegaraan
Makalah kewarganegaraandinasep
 
Post twk nasionalisme-1
Post twk nasionalisme-1Post twk nasionalisme-1
Post twk nasionalisme-1abdul446077
 
MPLS Kesadaran Berbangsa & Bernegara.pptx
MPLS Kesadaran Berbangsa & Bernegara.pptxMPLS Kesadaran Berbangsa & Bernegara.pptx
MPLS Kesadaran Berbangsa & Bernegara.pptxBudiHermono1
 
Kesadaran berbangsa dan bernegara mpls 2019 2020
Kesadaran berbangsa dan bernegara mpls 2019 2020Kesadaran berbangsa dan bernegara mpls 2019 2020
Kesadaran berbangsa dan bernegara mpls 2019 2020Muhammad Ismatulloh
 
MPLS Kesadaran Berbangsa & Bernegara.pptx
MPLS Kesadaran Berbangsa & Bernegara.pptxMPLS Kesadaran Berbangsa & Bernegara.pptx
MPLS Kesadaran Berbangsa & Bernegara.pptxMalikRaka
 
Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan 7.pptxbernard891342
 
pembelajaran seni budaya
pembelajaran seni budayapembelajaran seni budaya
pembelajaran seni budayaelyfitriyana
 
Tugas uts
Tugas utsTugas uts
Tugas utsimah063
 
Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara pjj_kemenkes
 
Pancasila sebagai identitas_nasional_bangsa_indonesia
Pancasila sebagai identitas_nasional_bangsa_indonesia Pancasila sebagai identitas_nasional_bangsa_indonesia
Pancasila sebagai identitas_nasional_bangsa_indonesia Taufi Qurrachman
 
MATERI-MOS-kesadaran-berbangsa-dan-bernegara.pptx
MATERI-MOS-kesadaran-berbangsa-dan-bernegara.pptxMATERI-MOS-kesadaran-berbangsa-dan-bernegara.pptx
MATERI-MOS-kesadaran-berbangsa-dan-bernegara.pptxElaNurlelaSafitri
 

Similar to CINTA TANAH AIR (20)

Makalah Identitas Nasional
Makalah Identitas NasionalMakalah Identitas Nasional
Makalah Identitas Nasional
 
Pancasila Sebagai Nasionalisme Bangsa
Pancasila Sebagai Nasionalisme BangsaPancasila Sebagai Nasionalisme Bangsa
Pancasila Sebagai Nasionalisme Bangsa
 
Makalah kewarganegaraan
Makalah kewarganegaraanMakalah kewarganegaraan
Makalah kewarganegaraan
 
Post twk nasionalisme-1
Post twk nasionalisme-1Post twk nasionalisme-1
Post twk nasionalisme-1
 
Andika Purbaningrum.pptx
Andika Purbaningrum.pptxAndika Purbaningrum.pptx
Andika Purbaningrum.pptx
 
MPLS Kesadaran Berbangsa & Bernegara.pptx
MPLS Kesadaran Berbangsa & Bernegara.pptxMPLS Kesadaran Berbangsa & Bernegara.pptx
MPLS Kesadaran Berbangsa & Bernegara.pptx
 
Kesadaran berbangsa dan bernegara mpls 2019 2020
Kesadaran berbangsa dan bernegara mpls 2019 2020Kesadaran berbangsa dan bernegara mpls 2019 2020
Kesadaran berbangsa dan bernegara mpls 2019 2020
 
MPLS Kesadaran Berbangsa & Bernegara.pptx
MPLS Kesadaran Berbangsa & Bernegara.pptxMPLS Kesadaran Berbangsa & Bernegara.pptx
MPLS Kesadaran Berbangsa & Bernegara.pptx
 
Bahan perkuliahan ke 8
Bahan perkuliahan ke 8Bahan perkuliahan ke 8
Bahan perkuliahan ke 8
 
Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan 7.pptx
 
Wawasan Nusantara
Wawasan NusantaraWawasan Nusantara
Wawasan Nusantara
 
pembelajaran seni budaya
pembelajaran seni budayapembelajaran seni budaya
pembelajaran seni budaya
 
Tugas uts
Tugas utsTugas uts
Tugas uts
 
Tugas uts
Tugas utsTugas uts
Tugas uts
 
Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara
 
Pkn 3 modul kb 2
Pkn 3 modul kb 2Pkn 3 modul kb 2
Pkn 3 modul kb 2
 
wf
wfwf
wf
 
Pancasila sebagai identitas_nasional_bangsa_indonesia
Pancasila sebagai identitas_nasional_bangsa_indonesia Pancasila sebagai identitas_nasional_bangsa_indonesia
Pancasila sebagai identitas_nasional_bangsa_indonesia
 
Karya ilmiah 1
Karya ilmiah 1Karya ilmiah 1
Karya ilmiah 1
 
MATERI-MOS-kesadaran-berbangsa-dan-bernegara.pptx
MATERI-MOS-kesadaran-berbangsa-dan-bernegara.pptxMATERI-MOS-kesadaran-berbangsa-dan-bernegara.pptx
MATERI-MOS-kesadaran-berbangsa-dan-bernegara.pptx
 

More from tengkurafi1

Rpp ix 2 writing
Rpp ix 2 writingRpp ix 2 writing
Rpp ix 2 writingtengkurafi1
 
Rpp ix 2 speaking
Rpp ix 2 speakingRpp ix 2 speaking
Rpp ix 2 speakingtengkurafi1
 
Rpp ix 2 reading
Rpp ix 2 readingRpp ix 2 reading
Rpp ix 2 readingtengkurafi1
 
Rpp ix 2 listening
Rpp ix 2 listeningRpp ix 2 listening
Rpp ix 2 listeningtengkurafi1
 
Rpp ix 1 writing
Rpp ix 1 writingRpp ix 1 writing
Rpp ix 1 writingtengkurafi1
 
Rpp ix 1 speaking
Rpp ix 1 speakingRpp ix 1 speaking
Rpp ix 1 speakingtengkurafi1
 
Rpp ix 1 reading
Rpp ix 1 readingRpp ix 1 reading
Rpp ix 1 readingtengkurafi1
 
Rpp ix 1 listening
Rpp ix 1 listeningRpp ix 1 listening
Rpp ix 1 listeningtengkurafi1
 
5. b.inggris kls ix
5. b.inggris kls ix5. b.inggris kls ix
5. b.inggris kls ixtengkurafi1
 
4. b.inggris kelas viii
4. b.inggris kelas viii4. b.inggris kelas viii
4. b.inggris kelas viiitengkurafi1
 
3. b.inggris kls vii
3. b.inggris kls vii3. b.inggris kls vii
3. b.inggris kls viitengkurafi1
 
Sk kd smp bhs inggris
Sk  kd smp bhs inggrisSk  kd smp bhs inggris
Sk kd smp bhs inggristengkurafi1
 
Rangkuman m1 kb 3 rancangan atau desain dan penilaian pembelajaran abad 21
Rangkuman m1 kb 3  rancangan atau desain dan penilaian pembelajaran abad 21 Rangkuman m1 kb 3  rancangan atau desain dan penilaian pembelajaran abad 21
Rangkuman m1 kb 3 rancangan atau desain dan penilaian pembelajaran abad 21 tengkurafi1
 
Materi m1 kb3 rancangan atau desain dan penilaian pembelajaran abad 21
Materi m1 kb3     rancangan atau desain dan penilaian pembelajaran abad 21 Materi m1 kb3     rancangan atau desain dan penilaian pembelajaran abad 21
Materi m1 kb3 rancangan atau desain dan penilaian pembelajaran abad 21 tengkurafi1
 
Materi m1 kb1 (modul 1 kegiatan belajar 1) karateristik guru dan siswa ab...
Materi m1 kb1     (modul 1 kegiatan belajar 1) karateristik guru dan siswa ab...Materi m1 kb1     (modul 1 kegiatan belajar 1) karateristik guru dan siswa ab...
Materi m1 kb1 (modul 1 kegiatan belajar 1) karateristik guru dan siswa ab...tengkurafi1
 
Kisi kisi materi 1 m1 kb1
Kisi kisi materi 1 m1 kb1 Kisi kisi materi 1 m1 kb1
Kisi kisi materi 1 m1 kb1 tengkurafi1
 

More from tengkurafi1 (16)

Rpp ix 2 writing
Rpp ix 2 writingRpp ix 2 writing
Rpp ix 2 writing
 
Rpp ix 2 speaking
Rpp ix 2 speakingRpp ix 2 speaking
Rpp ix 2 speaking
 
Rpp ix 2 reading
Rpp ix 2 readingRpp ix 2 reading
Rpp ix 2 reading
 
Rpp ix 2 listening
Rpp ix 2 listeningRpp ix 2 listening
Rpp ix 2 listening
 
Rpp ix 1 writing
Rpp ix 1 writingRpp ix 1 writing
Rpp ix 1 writing
 
Rpp ix 1 speaking
Rpp ix 1 speakingRpp ix 1 speaking
Rpp ix 1 speaking
 
Rpp ix 1 reading
Rpp ix 1 readingRpp ix 1 reading
Rpp ix 1 reading
 
Rpp ix 1 listening
Rpp ix 1 listeningRpp ix 1 listening
Rpp ix 1 listening
 
5. b.inggris kls ix
5. b.inggris kls ix5. b.inggris kls ix
5. b.inggris kls ix
 
4. b.inggris kelas viii
4. b.inggris kelas viii4. b.inggris kelas viii
4. b.inggris kelas viii
 
3. b.inggris kls vii
3. b.inggris kls vii3. b.inggris kls vii
3. b.inggris kls vii
 
Sk kd smp bhs inggris
Sk  kd smp bhs inggrisSk  kd smp bhs inggris
Sk kd smp bhs inggris
 
Rangkuman m1 kb 3 rancangan atau desain dan penilaian pembelajaran abad 21
Rangkuman m1 kb 3  rancangan atau desain dan penilaian pembelajaran abad 21 Rangkuman m1 kb 3  rancangan atau desain dan penilaian pembelajaran abad 21
Rangkuman m1 kb 3 rancangan atau desain dan penilaian pembelajaran abad 21
 
Materi m1 kb3 rancangan atau desain dan penilaian pembelajaran abad 21
Materi m1 kb3     rancangan atau desain dan penilaian pembelajaran abad 21 Materi m1 kb3     rancangan atau desain dan penilaian pembelajaran abad 21
Materi m1 kb3 rancangan atau desain dan penilaian pembelajaran abad 21
 
Materi m1 kb1 (modul 1 kegiatan belajar 1) karateristik guru dan siswa ab...
Materi m1 kb1     (modul 1 kegiatan belajar 1) karateristik guru dan siswa ab...Materi m1 kb1     (modul 1 kegiatan belajar 1) karateristik guru dan siswa ab...
Materi m1 kb1 (modul 1 kegiatan belajar 1) karateristik guru dan siswa ab...
 
Kisi kisi materi 1 m1 kb1
Kisi kisi materi 1 m1 kb1 Kisi kisi materi 1 m1 kb1
Kisi kisi materi 1 m1 kb1
 

Recently uploaded

PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxheru687292
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxImahMagwa
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 

Recently uploaded (7)

PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 

CINTA TANAH AIR

  • 1. MAKALAH TAFSIR AYAT-AYAT TARBAWY BERKAITAN DENGAN CINTA TANAH AIR Di susun Oleh : Kelompok 6 : No Nama Mahasiswa NIM 1. Siti Khalifah 222721020059 PASCASARJANA INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI) AN-NUR LAMPUNG PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 2022
  • 2. ii Kata Pengantar Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Berkat limpahan karunianya, kami dapat meyelesaikan makalah yang berjudul “ tafsir ayat tarbawy tentang cinta tanah air” Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai kalangan para pembaca, penulis terima dengan tangan terbuka guna menyempurnakan pembuatan makalah dikemudian hari. Hanya ini yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Indonesia, 24 September 2022 KELOMPOK 6
  • 3. iii DAFTAR ISI Kata Pengantar .................................................................................................. ii Daftar Isi .......................................................................................................... iii BAB I Pendahuluan............................................................................................ 1 A. Latar Belakang........................................................................................ 1 B. Rumusan Masalah .................................................................................. 1 C. Tujuan ................................................................................................... 1 BAB II Pembahasan ............................................................................................ 2 A. Pengertian Cinta Tanah Air ............................................................................... 2 B. Dalil Al – Qur’an Tentang Cinta Tanah Air ..................................................... 3 BAB III Penutup ................................................................................................. 7 A. Kesimpulan................................................................................................. 7 B. Saran.......................................................................................................... 7 Daftar Pustaka
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cinta tanah air dan bangsa adalah kebanggaan menjadi salah satu bagian dari tanah air dan bangsanya yang berujung ingin membuat sesuatu yang mengharumkan tanah air danbangsa. Cinta tanah air dapat diartikan juga cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa,lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa. Semangat cinta tanah air dapat disebut juga sebagai patriotisme, sedangkan rasa cinta terhadap bangsa dapat disebut juga sebagai nasionalisme. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa termasuk butir-butir pancasila yaitu pada sila ke tiga, persatuan Indonesia. Sehingga sebagai warga Indonesia harus mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa sebagai pengamalan terhadappancasila. Akhir-akhir ini sering dirasakan mulai lunturnya rasa cinta kepada tanah air dan bangsa terutama pada generasi muda yang menjadi generasi penerus bangsa. Di era globalisasi seperti sekarang ini arus informasi dari luar dapat menimbulka dampak negatif, rasa cinta kepada tanah air dan bangsa semakin tidak sekuat dulu. Dengan semakin majunya teknologi seharusnya pandai menyaring budaya yang tidak sesuai dengan jati diri bangsa. Namun yang terjadi budaya-budaya negatif justru semakin berkembang. Cinta tanah air merupakan salah satu hal utama dalam membentuk sebuah karakter warga negara, kemudian rasa memiliki, rasa menjaga, rasa melestarikan, rasa ingin memajukan akan tumbuh dengan bermula dari sikap cinta tersebut. Dengan sikap cinta itu pula keadaan negara akan menjadi lebih baik. Sebagai seorang warga negara wajib baginya untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air tersebut karena di tanah air itulah tempat ia berpijak baik secara kultural maupun historis. Oleh karenanya, patutlah kita sebagai warga negara untuk mengabdikan diri kepada negara kita sendiri bermula dengan menanamkan sikap cinta tanah air. Bukan hanya diungkapkan secara verbal dalam bentuk kata-kata saja, akan tetapi diwujudkan dalam upaya memperbaiki tatanan kehidupan bangsa. B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang di atas, makalah kami agar lebih terarah dan fokus membahas tentang: 1. Apa pengertian cinta tanah air? 2. Apa saja dalil yang menjelaskan tentang cinta tanah air ? C. TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk mengetahui: 1. Pengertian cinta tanah air 2. Dalil yang menjelaskan tentang cinta tanah air
  • 5. 2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Cinta Tanah Air Perasaan cinta sebenarnya mengandung unsur kasih dan sayang terhadap sesuatu. Kemudian, dalam diri akan tumbuh suatu kemauan untuk merawat, memelihara dan melindungunya dari segala bahaya yang mengancam. Cinta tanah air berarti rela berkorban untuk tanah air dan membela dari segala ancaman dan gangguan yang datang dari bangsa manapun. Para pahwalan telah membuktikan cintanya kepada tanah airnya yaitu tanah air Indonesia. Mereka tidak rela Indonesia diinjak-injak oleh kaum penjajah. Mereka tidak ingin negerinya dijajah, dirampas atau diperas oleh bangsa penjajah. Mereka berani mengorbankan nyawanya demi membela tanah air Indonesia. Cinta tanah air adalah perasaan yang timbul dari dalam hati sanubari seorang warga negara, untuk mengabdi, memelihara, membela, melindungi tanah airnya dari segala ancaman dan gangguan. Definisi lain mengatakan bahwa rasa cinta tanah air adalah rasa kebanggaan, rasa memiliki, rasa menghargai, rasa menghormati dan loyalitas yang dimiliki oleh setiap individu pada negara tempat ia tinggal yang tercermin dari perilaku membela tanah airnya, menjaga dan melindungi tanah airnya, rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negaranya, mencintai adat atau budaya yang ada di negaranya dengan melestarikannya dan melestarikan alam lingkungnya. Cinta tanah air biasa juga disebut dengan nasionalisme, berasal dari kata nation yang berarti bangsa. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata bangsa memiliki arti: (1) kesatuan orang yang bersamaan asal keturunan, adat, bahasa, dan sejarahya serta berpemerintahan sendiri; (2) golongan manusia, binatang, atau tumbuh-tumbuhan yang mempunyai asal usul yang sama dan sifat khas yang sama atau kebersamaan; dan (3) kumpulan manusia yang biasanya terikat karena kesatuan bahasa dan kebudayaan dalam arti umum, dan yang biasanya menempati wilayah tertentu di muka bumi.2 Beberapa makna kata bangsa di atas menunjukkan arti bahwa bangsa adalah kesatuan yang timbul dari kesamaan keturunan, budaya, pemerintahan, dan tempat. Pengertian ini berkaitan dengan arti kata “suku” yang sama diartikan sebagai golongan orang-orang (keluarga) yang seturunan; golongan bangsa sebagai bagian dari bangsa yang besar. Kata bangsa mempunyai dua pengertian: pengertian antropologis- sosiologis dan pengertian politis. Menurut pengertian antropologis- sosiologis, bangsa adalah suatu masyarakat yang merupakan persekutuan hidup yang berdiri sendiri dan masing-masing anggota masyarakat tersebut merasa satu kesatuan suku, bahasa, agama, sejarah, dan adat istiadat. Pengertian ini memungkinkan adanya beberapa bangsa dalam suatu negara dan sebaliknya, suatu bangsa tersebar ada yang memiliki beragam suku bangsa, seperti Amerika
  • 6. 3 Serikat yang menaungi beragam bangsa yang berbeda. Kasus kedua adalah sebagaimana yang terjadi pada bangsa Korea yang terpecah menjadi dua negara, Korea Utara dan Korea Selatan. Dalam pengertian politis, bangsa adalah masyarakat dalam suatu daerah yang sama dan mereka tunduk kepada kedaulatan negaranya sebagai suatu kekuasaan tertinggi ke luar dan ke dalam. Bangsa (nation) dalam pengertian politis inilah yang kemudian menjadi pokok pembahasan nasionalisme. B. Dalil Al-Qur’an Tentang Cintah Tanah Air 1. Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 84-85 Dalam ayat ke 84 ini Allah subhanahu wa ta’ala berfirman: ْ‫م‬ُ‫ت‬ ْ‫ر‬َ‫ر‬ْ‫ق‬َ‫أ‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ ِ ‫ار‬َ‫ي‬ِ‫د‬ ‫ن‬ِِّ‫م‬ ‫م‬ُ‫ك‬َ‫س‬ُ‫ف‬‫ن‬َ‫أ‬ َ‫ون‬ُ‫ج‬ ِ ‫ر‬ْ‫خ‬ُ‫ت‬ َ ‫َل‬َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ء‬‫ا‬َ‫م‬ِ‫د‬ َ‫ون‬ُ‫ك‬ِ‫ف‬ْ‫س‬َ‫ت‬ َ ‫َل‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ق‬‫ا‬َ‫ث‬‫ي‬ِ‫م‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫ذ‬َ‫خ‬َ‫أ‬ ْ‫ذ‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ ﴿ َ‫ُون‬‫د‬َ‫ه‬ْ‫ش‬َ‫ت‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬‫ن‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ٨٤ ﴾ “Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari kamu (yaitu): kamu tidak akan menumpahkan darahmu (membunuh orang), dan kamu tidak akan mengusir dirimu (saudaramu sebangsa) dari kampung halamanmu, kemudian kamu berikrar (akan memenuhinya) sedang kamu mempersaksikannya.”(Q.S Al-Baqarah [2]: 84) Maksud dari mengusir diri kalian sendiri pada ayat di atas adalah bahwa sesama Bani Israil. Seakan-akan mereka satu diri yang seharusnya mereka saling bahu membahu, berusaha saling tolong menolong. Maka Allah subhanahu wa ta’ala jadikan mereka seperti satu. Begitupun kaum mu’minin, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bagaikan satu jasad. َ‫ذ‬ِ‫إ‬ ،ِ‫د‬َ‫س‬َ‫ج‬ْ‫ال‬ ُ‫ل‬َ‫ث‬َ‫م‬ ،ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫م‬ُ‫ح‬‫ا‬ َ‫ر‬َ‫ت‬ َ‫و‬ ،ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ف‬ُ‫اط‬َ‫ع‬َ‫ت‬ َ‫و‬ ،ْ‫م‬ِ‫ه‬ِِّ‫اد‬ َ‫و‬َ‫ت‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ين‬ِ‫ن‬ِ‫ؤْم‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ ُ‫ل‬َ‫ث‬َ‫م‬ ِ‫د‬َ‫س‬َ‫ج‬ْ‫ال‬ ُ‫ر‬ِ‫ئ‬‫ا‬َ‫س‬ ‫ى‬َ‫ع‬‫ا‬َ‫د‬َ‫ت‬ ٌ‫و‬ْ‫ض‬ُ‫ع‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ى‬َ‫ك‬َ‫ت‬ْ‫ش‬‫ا‬ ‫ا‬ ‫ى‬َّ‫م‬ُ‫ح‬ْ‫ال‬ َ‫و‬ ِ ‫ر‬َ‫ه‬َّ‫س‬‫ال‬ِ‫ب‬ “Perumpamaan kaum mukmin dalam sikap saling mencintai, mengasihi dan menyayangi, seumpama tubuh, jika satu anggota tubuh sakit, maka anggota tubuh yang lain akan susah tidur atau merasakan demam.” [HR. Muslim] Namun inilah Bani Israil. Mereka merupakan satu kaum yang tidak tahu terima kasih, sangat mudah membatalkan perjanjian, suatu kaum yang tidak pernah konsisten didalam melaksanakan agama Allah subahanahu wa ta’ala. Oleh karena itu Allah subhanahu wa ta’ala berfirman pada ayat selanjutnya: ِ ْ ‫ال‬ِ‫ب‬ ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ون‬ُ‫َر‬‫ه‬‫ا‬َ‫ظ‬َ‫ت‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ ِ ‫ار‬َ‫ي‬ِ‫د‬ ‫ن‬ِِّ‫م‬ ‫م‬ُ‫ك‬‫ن‬ِِّ‫م‬ ‫ا‬ً‫ق‬‫ي‬ ِ ‫ر‬َ‫ف‬ َ‫ون‬ُ‫ج‬ ِ ‫ر‬ْ‫خ‬ُ‫ت‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫س‬ُ‫ف‬‫ن‬َ‫أ‬ َ‫ون‬ُ‫ل‬ُ‫ت‬ْ‫ق‬َ‫ت‬ ِ‫ء‬ َ ‫َُل‬‫ؤ‬ٰ‫َـ‬‫ه‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬‫ن‬َ‫أ‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ ِ‫ان‬ َ‫ْو‬‫د‬ُ‫ع‬ْ‫ال‬ َ‫و‬ ِ‫م‬ْ‫ث‬ ُ‫ه‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬‫ُو‬‫د‬‫ا‬َ‫ف‬ُ‫ت‬ ٰ ‫ى‬ َ‫ار‬َ‫س‬ُ‫أ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫و‬ُ‫ت‬ْ‫أ‬َ‫ي‬ ُ‫ء‬‫ا‬ َ‫ز‬َ‫ج‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫ف‬ ۚ ٍ ‫ض‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ِ‫ب‬ َ‫ون‬ُ‫ر‬ُ‫ف‬ْ‫ك‬َ‫ت‬ َ‫و‬ ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ت‬ِ‫ك‬ْ‫ال‬ ِ ‫ض‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ِ‫ب‬ َ‫ون‬ُ‫ن‬ِ‫ؤْم‬ُ‫ت‬َ‫ف‬َ‫أ‬ ۚ ْ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ج‬‫ا‬ َ‫ر‬ْ‫خ‬ِ‫إ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ٌ‫م‬َّ‫ر‬َ‫ح‬ُ‫م‬ َ‫و‬ َ‫ذ‬َ‫ع‬ْ‫ال‬ ِِّ‫َد‬‫ش‬َ‫أ‬ ٰ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ َ‫ُّون‬‫د‬َ‫ر‬ُ‫ي‬ ِ‫ة‬َ‫ام‬َ‫ي‬ِ‫ق‬ْ‫ال‬ َ‫م‬ْ‫و‬َ‫ي‬ َ‫و‬ ۖ ‫ا‬َ‫ي‬ْ‫ن‬ُّ‫د‬‫ال‬ ِ‫ة‬‫ا‬َ‫ي‬َ‫ح‬ْ‫ال‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ٌ‫ي‬ ْ‫ز‬ ِ ‫خ‬ َّ ‫َل‬ِ‫إ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬َٰ‫ذ‬ ُ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫ي‬ ‫ن‬َ‫م‬ َّ‫الل‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫و‬ ِ‫ب‬‫ا‬ ‫ا‬َّ‫م‬َ‫ع‬ ٍ‫ل‬ِ‫ف‬‫َا‬‫غ‬ِ‫ب‬ُ‫ه‬‫ـ‬ ﴿ َ‫ون‬ُ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ ٨٥ ﴾ “Kemudian kamu (Bani Israil) membunuh dirimu (saudaramu sebangsa) dan mengusir segolongan daripada kamu dari kampung halamannya, kamu bantu membantu terhadap mereka dengan membuat dosa dan permusuhan; tetapi jika mereka datang kepadamu sebagai tawanan, kamu tebus mereka, padahal mengusir mereka itu (juga) terlarang
  • 7. 4 bagimu. Apakah kamu beriman kepada sebahagian Al Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebahagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat.” (Q.S Al- Baqarah [2]: 85) Allah mengecam orang-orang Yahudi pada zaman Rasulullah di Madinah dan apa yang mereka alami karena peperangan dengan kaum Aus dan Khazraj. Kaum Aus dan Khazraj adalah kaum Anshar, yang pada masa Jahiliyah mereka menyembah berhala. Di antara mereka terjadi banyak peperangan, kaum Yahudi Madinah terbagi menjadi tiga kelompok: Bani Qainuqa’ dan Bani Nadhir menjadi sekutu kaum Khazraj, dan Bani Quraidhah yang menjadi sekutu kaum Aus. Apabila perang meletus, masing-masing kelompok bersama sekutunya saling menyerang. Orang Yahudi membantai musuh- musuhnya, bahkan ada orang Yahudi yang membunuh orang Yahudi dari kelompok lain. Padahal menurut ajaran mereka, yang demikian itu merupakan suatu hal yang diharamkan bagi mereka dan telah tertuang di dalam kitab mereka. Kelompok yang satu mengusir kelompok yang lain sambil merampas harta kekayaan dan barang-barang berharga. Kemudian apabila peperangan usai mereka segera melepaskan tawanan kelompok yang kalah sebagai bentuk pengamalan hukum Taurat. Oleh karena itu Allah berfirman: a fa tu’minuuna bi ba’dlil kitaabi wa takfuruuna bi ba’dlin (“Apakah kamu beriman kepada sebagian al-Kitab [Taurat] dan inkar terhadap sebagian lainnya.”) dan firman-Nya juga: wa idz akhadnaa miitsaaqakum laa tasfikuuna dimaa-akum wa laa tukhrijuuna anfusakum min diyaarikum (“[ingatlah] ketika Kami mengambil janji darimu, yaitu: kalian tidak akan menumpahkan darah [membunuh orang] dan kamu tidak akan mengusir diri kamu dari kampung halaman kamu”). Artinya, sebagian kalian tidak diperbolehkan membunuh sebagian yang lain, tidak boleh juga mengusirnya, sebagaimana firman-Nya yang artinya: “Maka bertaubatlah kepada Rabb yang menjadikanmu dan bunuhlah dirimu. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu di sisi Rabb yang menjadikanmu. ” (QS. Al-Baqarah: 54) Hal itu karena pemeluk satu agama adalah seperti satu tubuh, sebagaimana disabdakan Rasulullah “Perumpamaan orang mukmin dalam cinta mencintai, kasih mengasihi, dan sayang menyayangi adalah laksana satu tubuh. Jika salah satu anggotanya sakit, maka seluruh tubuhnya akan merasakan sakit dengan demam dan tidak dapat tidur.” (Muttafaq ‘alaih) Firman-Nya: tsumma aqrartum wa antum tasy-Haduun (“Kemudian kamu berikrar [akan memenuhinya] sedang kamu mempersaksikannya.”) Maksudnya, kalian mengakui dan mempersaksikan bahwa kalian mengetahui perjanjian itu dan kebenarannya. Firman-Nya: tsumma antum Haa-ulaa-i taqtuluuna anfusakum wa takhrijuuna fariiqam minkum min diyaariHim (“Kemudian kamu [Bani Israil membunuh dirimu
  • 8. 5 [saudara seagama] dan mengusir segolongan darimu dari kampong halamannya.”) Allah swt. memberitahu mereka mengenai hal itu dan kandungan ayat di atas. Siyaq (redaksi) ayat ini merupakan kecaman sekaligus hinaan terhadap orang-orang Yahudi yang meyakini kebenaran perintah Taurat itu, dan menyalahi syari’atnya di sisi lain, padahal mereka mengetahui dan memberikan kesaksian akan kebenarannya. Oleh karena itu mereka tidak dapat dipercaya dalam (pengamalan) isinya, penukilannya, dan mereka tidak jujur dalam hal sifat Rasulullah, perilakunya, pengutusannya, kehadirannya, dan hijrah Nabi yang mereka sembunyikan, dan segala hal yang telah diberitahukan oleh para Nabi sebelumnya. Orang- orang Yahudi -la’natullah ‘alaihim- saling menutup-nutupi apa yang ada di antara mereka. Oleh karena itu, Allah berfirman: fa maa jazaa-u may yaf’alu dzaalika minkum illaa khizjun fil hayaatid-dun-yaa (“Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian darimu, melainkan kehinaan dalam kehidupan di dunia.”) hal itu disebabkan oleh pelanggaran yang mereka lakukan terhadap syariat dan perintah Allah swt. Wa yaumal qiyaamati yuradduuna ilaa ‘asyaddil ‘adzaab (“Dan pada hari kiamat kelak mereka dikembalikan kepada siksa yang berat.”) sebagai balasan atas penyimpangan mereka terhadap kitab Allah yang berada di tangan mereka. Wa mallaaHu bighaafilin ‘amaa ta’maluun. Ulaa-ikaladziinasytarawul hayaatad- dun-yaa bil aakhirati (“Dan Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat. Itulah orang- orang yang membeli kehidupan dunia dengan [kehidupan] akhirat.”) artinya mereka lebih mencintai dan memilih dunia, fa laa yukhaffafu ‘anHumul ‘adzaabu (“Maka tidak akan diringankan siksa mereka.”) maksudnya adzab itu tidak akan dihilangkan dari mereka meski hanya sekejap saja. Wa laa Hum yunsharuun (“Dan mereka tidak akan ditolong.”) artinya tidak ada seorang penolong pun yang akan membantu dan menyelamatkan mereka dari adzab yang menimpa mereka selamanya. 2. Al-Qu’an Surah Al – Baqarah ayat 126 ِ ٰ‫اّلل‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ن‬َ‫م‬ٰ‫ا‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ِ‫ت‬ ٰ ‫ر‬َ‫م‬َّ‫ث‬‫ال‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ٗ‫ه‬َ‫ل‬ْ‫ه‬َ‫ا‬ ْ‫ق‬ُ‫ز‬ْ‫ار‬ َّ‫و‬ ‫ا‬ً‫ن‬ِ‫م‬ٰ‫ا‬ ‫ًا‬‫د‬َ‫ل‬َ‫ب‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ٰ‫ه‬ ْ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫اج‬ ِِّ‫ب‬ َ‫ر‬ ُ‫م‬ٖ‫ه‬ ٰ ‫ر‬ْ‫ب‬ِ‫ا‬ َ‫ال‬َ‫ق‬ ْ‫ذ‬ِ‫ا‬ َ‫و‬ ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫و‬ َ‫ال‬َ‫ق‬ ِ ‫ر‬ ِ ‫خ‬ٰ ْ ‫اَل‬ ِ‫م‬ْ‫و‬َ‫ي‬ْ‫ال‬ َ‫و‬ ُ‫ر‬ْ‫ي‬ ِ ‫ص‬َ‫م‬ْ‫ال‬ َ ‫س‬ْ‫ئ‬ِ‫ب‬ َ‫و‬ ِ ‫ار‬َّ‫ن‬‫ال‬ ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ذ‬َ‫ع‬ ‫ى‬ٰ‫ِل‬‫ا‬ ٗٓٗ‫ه‬ُّ‫ر‬َ‫ط‬ْ‫ض‬َ‫ا‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ً ‫ًل‬ْ‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ق‬ ٗ‫ه‬ُ‫ع‬ِِّ‫ت‬َ‫م‬ُ‫ا‬َ‫ف‬ َ‫ر‬َ‫ف‬َ‫ك‬ Artinya: "Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berdoa, "Ya Tuhanku, jadikanlah (negeri Mekah) ini negeri yang aman dan berilah rezeki berupa buah-buahan kepada penduduknya, yaitu di antara mereka yang beriman kepada Allah dan hari kemudian," Dia (Allah) berfirman, "Dan kepada orang yang kafir akan Aku beri kesenangan sementara,kemudian akan Aku paksa dia ke dalam azab neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali."  Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia Dan Ingatlah -wahai nabi- ketika Ibrahim berkata sambil berdoa, “Wahai Tuhanku jadikanlah Makkah sebagai negeri yang aman dari ancaman rasa takut, dan berilah penduduknya rizki dari berbagai macam buah-buahan, dan khususkanlah dengan rizki ini bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir. Allah berfirman: “barangsiapa yang kafir dari mereka akan aku beri rezeki di dunia dan akan aku beri kesenangan sementara, kemudian Aku akan dorong
  • 9. 6 dengan paksa ke dalam siksa neraka.” Dan seburuk-buruknya tempat kembali dan tempat tinggal adalah tempat tersebut.  Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram) 126. Dan ingatlah -wahai Nabi- ketika Ibrahim berdoa kepada Rabbnya, “Ya Rabbku, jadikanlah Makkah ini negeri yang aman, tidak ada seorangpun yang diperlakukan buruk di sana. Dan anugerahilah penduduknya aneka macam buah-buahan. Dan jadikanlah itu sebagai rezeki hanya bagi orang-orang yang beriman kepada-Mu dan hari Akhir.” Allah berfirman, “Barangsiapa yang kafir di antara mereka,maka Aku akan memberinya sedikit kenikmatan di dunia, kemudian di akhirat kelak Aku akan memasukkannya ke dalam azab neraka. Dan neraka itu adalah seburuk- buruk tempat kembali di hari kiamat.”  Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Baqarah Ayat 126 Dan ingatlah ketika nabi ibrahim berdoa dengan mengatakan, ya tuhanku, jadikanlah negeri mekah ini sebagai negeri yang aman dari rasa takut dan perasaan terancam,dan berilah rezeki berupa buah- buahan kepada penduduknya, yaitu khususnya di antara mereka yang beriman kepada Allah dan hari kemudian. Dia berfirman, dan kepada orang yang kafir akan aku beri kesenangan sementara di dunia ini, kemudian akan aku paksa dia ke dalam azab neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali. Dan ingatlah ketika ibrahim meninggikan fondasi baitullah, yakni kakbah yang sudah ada sejak zaman nabi adam, bersama putranya, ismail, seraya berdoa, ya tuhan kami, terima lah amal saleh dan permohonan dari kami. Sungguh, engkaulah yang maha mendengar permohonan hamba-hamba- Mu, maha mengetahui keadaan mereka.
  • 10. 7 BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Cinta tanah air adalah salah satu dari hal yang sangat alami bagi manusia. Pembawaan manusia adalah mencintai tempat dimana mereka tumbuh di dalamnya. Berdasarkan pembahasan di atas makalah ini dapat disimpulkan sebagai berikut: cinta tanah air di dalam al-Qur`an ialah terjemahan tanah air secara luas, bahwa di era globalisasi ini sesungguhnya tanah air itu adalah alam semesta secara keseluruhan. Yang diistilahkannya sebagai al- muwathanah al-alamiyyah (tanah air alam semesta). Maksudnya adalah kewajiban menjaga dan mencintai alam semesta yang harus dimiliki oleh setiap muslim. Oleh karena itu, setiap muslim dilarang merusak alam semesta (wala tufsidu fil ardhi ba’da ishlahiha: jangan merusak bumi setelah perbaikannya). Pemahaman terbaliknya adalah bahwa setiap muslim harus mencintai dan melestarikan alam semesta. Atas dasar qiyas awlawi, maka setiap muslim seharusnya lebih mencintai tanah air tempatnya dilahirkan, dibesarkan, dan hidup. Lebih gampangnya begini: kepada alam semesta saja muslim wajib mencintainya, apalagi kepada tanah air tempatnya lahir dan tumbuh. B. Saran Semoga melalui makalah sederhana ini bisa menjadikan manfaat dan masukan untuk kita semua Meski penafsiran cinta tanah air tidak diperlihatkan secara langsung, namun ayat-ayat diatas sudah dapat membuktikan bahwa rasa cinta tanah air sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad s.a.w. yang mungkin sampai saat ini jarang sekali orang ketahui. Oleh karenaitu, setidaknya skripsi ini bisa menjadi wawasan baru untuk para pembaca sekalian. Sehingga tidak termakan opini-opini bohong di media sosial. Perbedaan penafsiran dan pemahaman ayat Al-Qur`an merupakan suatu keniscayaan yang tidak dapat terelakkan. Oleh karena itu, penulis berharap penelitian sederhana ini mampu menghadirkan pemahaman yang lebih bijak dalam memahami berbagai pendapat yang ada pada pendakwah masa kini. Bukan untuk memecah belah umat, namun untuk saling memberi tahu dan mengingatkan satu sama lain.
  • 11. DAFTAR PUSTAKA Quraish, M. Shihab, Membumikan al-Qur`an, Bandung: Mizan, 1992 Quraish, M. Shihab, Quraish Shihab Menjawab, Jakarta:Penerbit Lentera Hati,2009 Quraish, M Shihab, Wawasan Al-Qur`an,Bandung: PT. Mizan Pustaka, 2007 Al-Qaradhawi, Yusuf, Bagaimana Berinteraksi Dengan Al-Qur’an, Jakarta Timur: Pustaka Al-Kautsar,2022 http://baitsyariah.blogspot.com/2021/07/tafsir-surah-al-baqarah-ayat-162.html https://www.researchgate.net/publication/277195002_MENGEMBANGKAN_RASA _CINTA_KEPADA_TANAH_AIR_DAN_BANGSA https://alquranmulia.wordpress.com/2015/03/20/tafsir-ibnu-katsir-surat-al-baqarah- ayat-84-86/