WA 0821-2636-0569, Kelas Akademi Online Pra Nikah Terbaik Di Medan
METODE RISET.pptx
1. Presented By Grup 1
Analisis Pendapatan
Petani Karet Desa Kemuja
Kecamatan Mendo Barat
Kabupaten Bangka
2. Member of the Grup 1
01
Aprilianti Wulandari
2052011024
02
Della Safitri
2052011002
04
Leno Septian S.
2052011068
05
Talisa Sidabutar
2052011048
03
Dhaffa Nabila S.
2052011058
06
M. Fadhil Permadean D.
2052011036
3. Material Presented
BAB I Pendahuluan BAB II Tinjauan Pustaka
2.1 Kerangka Teori
2.2 Penelitian Terdahulu
2.3 Kerangka Pemikiran
2.4 Hipotesis Penelitian
2.5 Definisi Operasional
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
BAB III Metode Penelitian
3.1 Tempat dan Waktu
3.2 Metode Penelitian
3.3 Metode Penarikan Sample
3.4 Metode Pengumpulan Data
3.5 Metode Analisis Data
5. 1.1 Latar belakang
Aspek musim tersebut bisa berdampak pada kehidupan ekonomi petani karet.
Pada musim panas petani dapat memenuhi kebutuhan pokoknya sehari- hari yaitu
makan, perlengkapan sehari-hari, uang belanja anak, dan lain sebagainya.
Sedangkan pada saat terjadi musim hujan petani karet mengalami kesulitan dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari (Syakir 2010).
Masyarakat juga masih menggunakan tawas untuk membekukan koagulan,
sedangkan tawasmenyebabkan kualitas lateks menurun dan menyebabkan abu
dan kotoran. Sehingga Kualitas karet masyarakat belum maksimal dan
menyebabkan harga karet yang tidak stabil (Dahnur 2016).
Permasalahan-permasalahan ini mengakibatkan kualitas lateks kurang maksimal
sehingga menyebabkan harga karet yang tidak sesuai dengan harapan petani. Hal
ini juga sering menyebabkan harga karet yang fluktuatif.
Harga yang ditawarkan oleh pembeli tidak sesuai dengan harga yang diminta oleh
petani. Di Desa Kemuja petani meminta harga karet sekitar 10.000 namun
pembeli hanya membeli dengan harga 7000-8000 saja.
6. 1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana penetapan harga karet di Desa Kemuja Kecamatan Mendo Barat
Kabupaten Bangka?
2. Berapa pendapatan petani karet di Desa Kemuja Kecamatan Mendo Barat
Kabupaten Bangka?
1. Mengetahui penetapan harga karet di Desa Kemuja Kecamatan Mendo Barat
Kabupaten Bangka.
2. Menganalisis pendapatan petani karet di Desa Kemuja Kecamatan Mendo
Barat Kabupaten Bangka.
1.3 Tujuan
7. 1.4 Manfaat
Bagi mahasiswa / akademisi, untuk:
1. Bahan informasi mengenai pendapatan petani karet
Desa Kemuja Kecamatan Mendo Barat Kabupaten
Bangka.
2. Bahan referensi agar penelitian mengenai Analisis
Pendapatan Petani Karet bisa terus dilaksanakan.
3. Diharapkan sebagai sumber pengetahuan dan
pengalaman.
Bagi petani karet, untuk:
1. Bahan masukan bagi petani karet dalam menyesuaikan
antara penetapan harga karet dan pendapatan yang
didapat.
2. Sumber informasi pendapatan yang didapat sebagai
petani karet.
9. 2.1 Landasan Teori
TanamanKaret (Hevea
brasiliensis) Klasifikasi dan
Morfologi (Hevea brasiliensis)
Tanaman karet (Hevea
brasiliensis) merupakan tanaman
perkebunan yang bernilai
ekonomis tinggi.
● Menurut Daniel tahun 2002
dalam usahatani faktor
produksi mencakup tanah,
modal dan tenaga kerja. Faktor
produksi mempunyai peranan
penting dalam melaksanakan
usahatani.
Karet Produksi Karet
10. Penyusutan Bobot Karet
Biaya Produksi Karet
Susut bobot yang didefinisikan
sebagai persentase berkurangnya
bobot bahan selama penyimpanan
terhadap bobot awalnya. Susut
bobot slab dan lump berarti
persentase berkurangnya bobot slab
dan lump akibat dari berkurangnya
kadar air. Susut bobot akan
menyebabkan naiknya angka KKK
slab dan lump. Semakin banyak air
yang keluardari slab dan lump,
makanilai susut bobotnya juga akan
semakin besar. Sehingga, angka KKK
slab dan lump akan bertambah.
Menurut Soekartawi tahun 1995
biaya merupakan penjumlahan
antara biaya tetap dan biaya
variabel yang dikeluarkan selama
satu tahun. Biaya tetap tidak berubah
walaupun adanya perubahan tingkat
keluaran. Biaya ini tetap harus
dibayar meskipun tidak ada keluaran
(produksi), dan hanya dapat dihapus
dengan sama sekali menutupnya.
Sedangkan biaya variabel adalah
biaya yang jumlahnya bervariasi
sesuai dengan variasi keluaran
(produksi) yang dihasilkan.
11. Penetapan Harga Karet
Kualitas Karet
Dalam metode penetapan harga
biaya plus, harga jual per unit
ditentukan dengan menghitung
jumlah seluruh biaya per unit
ditambah jumlah / persentase
tertentu untuk menutupi laba yang
dikehendaki pada unit tersebut
(margin). Harga jual = Total Biaya +
(Persentase Laba x Biaya).
Kualitas adalah suatu faktor yang
sangat berperan penting dalam dunia
perdagangan. Olahan karet
berkualitas akan diproduksi oleh
perusahaan sangat mempengaruhi
pendapatan perusahaan itu sendiri.
Salah satu perusahaan yang
memproduksi olahan karet yang
setengah jadi adalah PT.
12. Penerimaan Penjualan
Harga Karet
Penerimaan yaitu jumlah hasil
produksi dikalikan dengan harga
satuan produksi total yang dinilai
dalamsatuan rupiah, dan dinyatakan
dalamsatuan rupiah per satu kali
proses produksi (Rp/satu kali proses
produksi).
Menurut Soekartawitahun 2002
penerimaan usahatani adalah
perkalian antara produksi yang
diperoleh dengan harga jual.
Harga diterjemahkan sebagai biaya
yang dibebankan dari produsen
kepada konsumen, Nirwana (2012).
Harga sering kali dijadikan konsumen
sebagai indikator nilai antara
manfaat yang dirasakan dengan
harga suatu barang atau jasa.
Apabila harga yang ditetapkan
perusahaan tidak sesuai dengan
manfaat produk, maka tingkat
kepuasan pelanggan dapat menurun,
dan sebaliknya. Apabila nilai yang
dirasakan konsumen semakin tinggi,
maka akan menciptakan kepuasan
pelanggan.
13. Penerimaan Penjualan
Pendapatan adalah sejumlah
penghasilan yang diperoleh
masyarakat atas prestasi kerjanya
dalam periode tertentu, baik harian,
mingguan, bulanan maupun tahunan
(Sukirno, 2006). Selisih antara
pendapatan kotor usahatani dan
pengeluaran total usahatani disebut
pendapatan bersih usahatani
(Soekartawi, 1986). Pendapatan
merupakan selisih antara total
penerimaan dengan total biaya.
14. 2.2 Penelitian Terdahulu
Nama Judul
Penelitian I – Aris Munandar, Mahrani dan
Mashadi (2020)
“Analisis Pendapatan Petani Karet di Desa
Gunung Kesiangan Kecamatan Benai Kabupaten
Kuantan Singingi”.
Penelitian II - RM Rum Hendarmin dan
Muhammad Hamdan Sayadi, Reny Aziatul
Pebriani dan Meilin Veronica, Tirta Jaya
Jenahar (2019)
Analisis Peningkatan Pendapatan Rumah tangga
Petani Karet di Indonesia
15.
16. 2.4 Hipotesis Peneliatian
Dugaan 1
Diduga penetapan hargakaret di Desa Kemuja, Kecamatan Mendo Barat
Kabupaten Bangka, ditentukan oleh penyusutan bobot karet, kualitas karet dan
biaya produksi yang dikeluarkan.
Dugaan 2
Diduga besaran pendapatan petani karet di Desa Kemuja, Kecamatan Mendo
Barat, Kabupaten Bangka ditentukan oleh penyusutan bobot karet, kualitas karet
dan biaya produksi yang dikeluarkan.
19. 3.1 Waktu dan Tempat
Penelitian ini akan dilaksanakan di Desa Kemuja
Kecamatan Mendo Barat Kabupaten Bangka
tepatnya di kebun karet yang berada di Desa
Kemuja. Penelitian ini akan dilakukan mulai dari
bulan April sampai bulan Mei tahun 2022.
3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini merupakan metode survei.
20. Data dan informasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data primer dan data
sePengambilan sampel menggunakan teknik simple
random sampling atau acak sederhana.
3.3 Metode Penarikan Contoh
3.4 Metode Pengumpulan Data
1. Data Primer
Metode pengumpulan data primer yaitu dengan
cara observasi dan wawancara langsung dengan
petani sebagai objek pada penelitian ini.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data primer yang telah
diolah lebih lanjut dan disajikan oleh pihak
pengumpul data primer atau pihak lain misalnya
disajikan dalam bentuk tabel dan sebagainya.
21. 3.5 Metode Analisis Data
Data yang didapat di lapangan diolah sesuai dengan kebutuhan dan disajikan dalam bentuk
tabulasi. Tabulasi adalah proses pembuatan table induk yang memuat susunan data – data
penelitian berdasarkan klasifikasi yang sistematis sehingga lebih mudah dianalisis.
No. Rumusan Masalah Penelitian Jenis Data Analisis Data
1. Bagaimana penetapan harga karet di Desa Kemuja
Kecamatan Mendo Barat Kabupaten Bangka?
Data Primer Deskriptif
Kuantitatif
2. Berapa pendapatan petani karet di Desa Kemuja
Kecamatan Mendo Barat Kabupaten Bangka?
Data Primer Analisis Pendapatan
Petani Karet