SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Download to read offline
ANALISIS KARAKTERISTIK SIFAT FISIK TANAH MINERAL PADA AREAL
PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI KECAMATAN BUNGKU BARAT
KABUPATEN MOROWALI
Characteristics Analysis Of The Physical Properties Of Mineral Soils
In Palm Oil Plantation Area District West Bungku
Morowall Regency
Meydi Ayu Putri(1), Saida(2) dan Anwar Robbo(2)
(1)
Mahasiswai Program Studii Agroteknologii Fakultasi Pertaniani Universitasi Muslimi Indonesiai
(2)
Doseni Programi Studii Agroteknologii Universitasi Muslimi Indonesiai
Email : meydiaayuputri4@gmail.com
ABSTRACT
This research was conducted from November to December 2022 at PT. Image In Bungku Barat
District, Morowali Regency. Research results Block P24 Permeability 4.1 cm/hour medium criteria,
Fill Weight 1.02 g cm-3 light criteria, Particle Density 2.55 g cm-3 medium criteria, Porosity 60%
good criteria, Water content 15% low criteria, Clay texture criteria sand 20% dust 35% clay 44%,
Organic Matter 2.90% low criteria, color 7.5 YR 2.5/1 Very Dark Brown , Consistency in sticky wet
state, loose moist, dry sticky state very hard, prismatic soil structure. In block Q24 the criteria are
medium 14.1 cm/hour, Fill Weight 1.11 g cm-3 criteria, Particle Density 2.48 g cm-3, Porosity 55%
criteria mild, Moisture content 14% low criteria, Clay Texture criteria sand 47% dust 32% clay
21%, Organic Matter 3.53% Medium, Color 7.5YR 6/8 Light Brown, Wet consistency is slightly
sticky Moisture is very firm dry very hard, viscous corner structure. In Block P25, permeability of 1.7
cm/hour is slow, density is 1.22 g cm-3, medium criteria, Particle Density 2.45 g cm-3, medium
criteria, porosity 50%, good criteria, moisture content 17%, low criteria, Clay Texture mixed with
sand 34% dust 24% clay 42%, Organic Matter 2.41% low mixture, Color 7.5YR 3/3 Dark Brown,
Consistency wet very sticky moist very firm dry soft, columnar or columnar structure.
Keywords: Oil Palm, Physical Properties, Soil Minerals, Morowali, Palm, Analysis
PENDAHULUAN
Tanah Mineral ini memiliki kandungan bahan organik yang sangat rendah
sehingga memperlihatkan warna tanahnya berwarna merah kekuningan, reaksi
tanah yang masam, kejenuhan basa yang rendah, kadar Al yang tinggi, dan tingkat
produktivitas yang rendah. Sifat fisik tanah berhubungan dengan kondisi dan pergerakan benda serta
aliran energy tanah. Sifat fisika tanah dibentuk oleh empat komponen utama tanah yaitu: partikel-
partikel mineral, bahan organik, air, dan udara. Perbandingan keempat komponen tersebut sangat
bervariasi berdasarkan jenis tanah, lokasi, dan kedalaman. Sifat fisik tanah terbentuk akibat proses
degradasi mineral batuan oleh asam-asam organik (Hardjowigeno, 1985).
Pada pertumbuhan kelapa sawit, kelapa sawit tidak hanya tumbuh pada Tanah Mineral saja
tetapi juga tumbuh dilahan atau Tanah Gambut. Kelapa sawit (Elaeis guineensis jacq.) merupakan
salah satu komoditas perkebunan yang sangat penting bagi perekonomian Indonesia saat ini (Ramlan
et al, 2017).
Pemilihan Tanah Mineral sebagai objek penelitian berada dilahan PT Citra dan juga
Perkebunan Kelapa Sawit Masyarakat di Kecamatan Bungku Barat Kabupaten Morowali. Kondisi
lahan PT Citra yang digunakan sebagai lahan perkebunan kelapa sawit adalah lahan mineral dengan
luas lahan 385,39 Ha dengan umur kelapa sawit 8 sampai 5 tahun.
Permasalahan yang ada di lahan tersebut yaitu salah satunya pertumbuhan sawit yang tidak
merata ada yang tumbuhnya sangat cepat dan subur ada juga yang sangat lambat pertumbuhannya
dan tidak subur walaupun penanaman dan perawatannya dilakukan secara bersamaan dan juga
masalah lainnya yaitu Produktivitas Kelapa Sawit yang sangat rendah.
Berdasarkan uraian diatas, di pandang perlu adanya penelitian mengenai pengkajian Analisis
Karakteristik Sifat Fisik Tanah Mineral Pada Areal Perkebunan Kelapa Sawit di kecamatan Bungku
Barat Kabupaten Morowali.
BAHAN DAN METODE
Penelitian dilaksanakan di Lahan Perkebunan Kelapa Sawit PT Citra di Kecamatan Bungku
Barat Kabupaten Morowali. Analisis sampel tanah dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan
Kesuburan Tanah Departemen Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar.
Penelitian ini dilaksanakan mulai November sampai Desember 2022.
Alat yang digunakan pada penelitian ini meliputi, ring sampel, cutter, kantong plasti, label,
kamera, linggis, meter, alat tulis menulis. Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian, yaitu Peta
Lokasi Penelitian, Peta Kemiringan Lereng, Peta Jenis Tanah, sampel tanah mineral, serta larutan
kimia yang merupakan bahan pendukung laboratorium.
Metode penelitian ini dilakukan dengan metode survei pelaksanaan penelitian ini dengan
survei lapangan dan analisis tanah di Laboratorium. Adapun tahap-tahap dari penelitian ini.
1. Perizinan Lokal
Pada tahap ini peneliti melakukan perizinan lokasi tempat penelitian dengan pemerintah
setempat dan pihak perusahaan, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dari masyarakat
setempat pada proses pengambilan sampel di lapangan.
2. Menentukan Blok
Penentuan blok dilakukan berdasarkan tujuan penelitian, yakni untuk melihat karakteristik
sifat fisik tanah mineral pada perkebunan kelapa sawit. Penentuan blok hanya dilakukan pada
kebun kelapa sawit usia 6 sampai 7 tahun yaitu pada blok P24, Q24, P25. Penentuan ini dilakukan
menggunakan metode purposive sampling.
3. Tehnik Pengambilan Sampel
Sampel tanah yang di ambil di lapangan dengan pengambilam sampel utuh Pertama-tama
yang dilakukan yaitu lapisan tanah di bersihkan dari sampah organik dan diratakan kemudian ring
sampel diletakkan tegak lurus atau vertical pada lapisan dipermukaan tanah kemudian di pukul
pelan-pelan dengan menggunakan palu atau kayu sampai tiga perempat bagiannya masuk kedalam
tanah. Kemudian ring kedua diletakkan tepat di atas ring pertama, kemudian ditekan lagi sampai
bagian bawah dari ring kedua masuk kedalam tanah. Kedua ring dipisahkan dengan hati-hati
dengan menggunakan cutter atau pisau tajam sampai rata. kemudian mengiris kelebihan tanah
bagian atas dengan hati-hati agar permukaan tanah sama dengan tanah permukaan ring sampel,
kemudian menutup ring sampel menggunakan penutup ring yang telah disediakan di beri kode dan
nama sampel dengan kertas label dan selanjutnya di simpan kedalam kotak tempat penyimpanan
ring. Dan pengambilan sampel tanah tidak utuh atau tanah terganggu dengan menggali pada
kedalaman 25-40 cm.
HASILuDAN PEMBAHASANu
Hasil
1. Keadaan Umum Perkebunan Kelapa Sawit PT Citra Kecamatan Bungku Barat, Kabupaten
Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah.
Perkebunan Kelapa Sawit PT Citra, terletak di kecamatan Bungku Barat, Kabupaten
Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah. Luas 385,39 Ha dan luas lahan yang di tanami sawit 380, 92
Ha dengan TT (Total Tanam) setiap tahun TT 2016 116,32 Ha, TT 2017 153,40 Ha, TT 2019
111,20 Ha. dengan kemiringan lereng datar hingga agak curam (0-25°). Terdapat 3 blok titik
pengambilan sampel yaitu pada blok P24, Q24, P25 dengan jarak tanam 9.21 m x 7.79 m Adapun
jenis tanahnya yaitu Haplustepts dan Haplustuls.
2. Produksi Kelapa Sawit
Produksi tanaman kelapa sawit yang di budidayakan pada lahan Mineral blok P24, Q24, P25
dapat dilihat pada tabel 1.
No Blok
Produksi TBS (Ton Ha-1 Tahun-1)
2020 2021 2022
1 P24 41, 2 61, 6 82, 1
2 Q24 98, 6 173, 6 230, 9
3 P25 115, 4 147, 9 197, 2
Sumber: PT Citra, 2023
Berdasarkan data produksi Kelapa Sawit pada tabel 1. Menunjukkan bahwa produksi kelapa
sawit setiap tahun pada setiap blok terus bertambah jumlah produksinya. Dimana Produksi kelapa
sawit pada tahun 2020-2022 mengalami peningkatan untuk blok P24, Q24 demikian juga dengan
blok P25. namun demikian produksi kelapa sawit masih rendah jika dibandingkan dengan standar
potensi produksi yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
3. Hasil Analisis Sifat Fisik Tanah Mineral
3.1 Permeabilitas
Adapun hasil Analisis Permeabilitas Tanah Mineral dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Hasil Analisis Permeabilitas Tanah Mineral Pada Perkebunan Kelapa Sawit.
No Blok
Permeabilitas
Kriteria*
Cm/Jam
1 P24 4,1 Sedang
2 Q2 14,1 Agak Cepat
3 P25 1,7 Lambat
Sumber: Data Primer, 2023 *Amrin et al, 2017
Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 2, permeabilitas memiliki kriteria lambat,
sedang hingga agak cepat. Nilai permeabilitas tertinggi terdapat pada blok Q24 dengan nilai
14,4 cm/jam dan untuk nilai permeabilitas sedang terdapat pada blok P24 dengan nilai
4,1cm/jam, sedangkan nilai permeabilitas terendah terdapat pada blok P25 dengan nilai 1,7
cm/jam.
3.2 Bobot Isi
Adapun Hasil Analisis Bobot Isi Tanah Mineral dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Hasil Analisis Bobot Isi Tanah Mineral Pada Perkebunan Kelapa Sawit.
No Blok
Bobot Isi (Amrin et al,2017)
Kriteria
g cm-3
1 P24 1,02 ringan
2 Q24 1,11 ringan
3 P25 1,22 Sedang
Sumber: Data Primer, 2023 , Amrin et al,2017
Berdasarkan hasil analisis laboratorium pada Tabel 3. Bobot isi tanah memiliki kriteria
sedang. Nilai bobot isi tertinggi terdapat pada blok P25 dengan nilai 1,22 g cm-3
, dan untuk
bobot isi sedang terdapat pada blok Q24 dengan nilai 1,11 g cm-3
, sedangkan nilai bobot isi
terendah terdapat pada blok P24 dengan nilai 1,02 g cm-3
.
3.3 Partikel Density
Adapun Hasil Analisis Partikel Density Tanah Mineral dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Hasil Analisis Partikel Density Tanah Mineral Pada Perkebunan Kelapa Sawit.
No Blok
Partikel Density (Amrin et al,2017)
Kriteria
g cm-3
1 P24 2,55 Sedang
2 Q24 2,48 Sedang
3 P25 2,45 Sedang
Sumber: Data Primer, 2023, Amrin et al,2017
Berdasarkan hasil analisis laboratorium pada Tabel 4. Partikel density tanah memiliki
kriteria sedang. Nilai Partikel density tertinggi terdapat pada blok P24 dengan nilai 2,55 g cm-
3
, dan untuk Partikel density sedang terdapat pada blok Q24 dengan nilai 2,48 g cm-3
,
sedangkan nilai Partikel density terendah terdapat pada blok P25 dengan nilai 2,45 g cm-3
,
Particel yang berkisaran sedang.
3.4 Porositas
Adapun Hasil Analisis Porositas Tanah Mineral terdapat pada Tabel 5.
Tabel 5. Hasil Analisis Porositas Tanah Mineral Pada Perkebunan Kelapa Sawit.
No Blok
Porositas (Amrin et al,2017)
Kriteria
%
1 P24 60 Baik
2 Q24 55 Baik
3 P25 50 Baik
Sumber: Data Primer, 2023, Amrin et al,2017
Berdasarkan hasil analisis laboratorium pada Tabel 5, porositas memiliki kriteria baik. Nilai
porositas tertinggi terdapat pada blok P24 dengan 60 %, untuk nilai porositas sedang terdapat pada
blok Q24 dengan nilai 55 %, sedangkan nilai porositas terendah pada blok P25 dengan nilai 50 %.
3.5 Kadar air
Adapun Hasil Analisis Kadar Air Tanah Mineral terdapat pada Tabel 6.
Tabel 6. Hasil Analisis Kadar Air Tanah Mineral Pada Perkebunan Kelapa Sawit.
No Blok
Kadar Air (Amrin et al,2017)
Kriteria
%
1 P24 15 Rendah
2 Q24 14 Rendah
3 P25 17 Rendah
Sumber: Data Primer, 2023, Amrin et al,2017
Berdasarkan hasil analisis laboratorium pada Tabel 6. Kadar air memiliki kriteria rendah.
Nilai kadar air kapasitas lapang pada blok P24 dengan nilai 15 %, pada blok Q24 dengan nilai
15% dan pada blok P25 dengan 17%.
3.6 Tekstur
Adapun Hasil Analisis Tekstur Tanah Mineral terdapat pada Tabel 7.
Tabel 7. Hasil Analisis Tekstur Tanah Mineral Pada Perkebunan Kelapa Sawit.
No Blok
Tekstur Kriteria
Pasir (%) Debu (%) Liat (%)
1 P24 Liat 20 35 44
2 Q24 Lempung 47 32 21
3 P25 Liat 34 24 42
Sumber: Data Primer, 2023, Amrin et al,2017
Berdasarkan hasil analisis laboratorium pada Tabel 7. Nilai kandungan pasir yang
terdapat pada blok P24 20%, pada blok Q24 47%, pada blok P25 34%. Sedangkan nilai
kandungan debu pada blok P24 35%, pada blok Q24 32%, pada blok P25 24%. Dan untuk
nilai kandungan liat pada blok P24 yaitu 44%, pada blok Q24 21%, pada blok P25 42%.
3.7 Bahan Organik
Adapun Hasil Analisis Bahan Organik Tanah Mineral terdapat pada Tabel 8.
Tabel 8. Hasil Analisis Bahan Organik Tanah Mineral Pada Perkebunan Kelapa Sawit.
No Blok Bahan Organik (%)
(Amrin et al,2017)
Kriteria
1 P24 2,90 Rendah
2 Q24 3,53 Sedang
3 P25 2,41 Rendah
Sumber: Data Primer, 2023, Amrin et al,2017
Berdasarkan hasil analisis laboratorium pada Tabel 8. Nilai kandungan bahan organic
pada blok P24 yaitu 2,90 %, pada blok Q24 3,53%, pada blok P25 2,43%. Kandungan bahan
organik pada blok P24, Q24 dan P25 memiliki kriteria yang sangat rendah.
3.8 Warna
Tabel 9. Hasil Pengamatan Warna Tanah.
No Blok Warna Hue (YR) Value Chroma
1.
2.
3.
P24
Q24
P25
Very Dark Brown
Light Brown
Dark Brown
7,5
7,5
7,5
2,5
6
3
1
8
3
Sumber Data 2023
Berdasarkan hasil pengamatan dilapangan pada Blok P24 memiliki warna Very Dark
Brown 7,5 YR 2,5/1, Blok Q24 memiliki warna Light Brown 7,5 YR 6/8, Blok P25 memiliki
warna Dark Brown 7,5 YR 3/3.
3.9 Konsistensi
Tabel 10. Hasil Pengamatan Konsistensi Tanah.
No Blok
Konsistensi
Basah Lembab Kering
1.
2.
3.
P24
Q24
P25
Lekat
Agak Lekat
Sangat Lekat
Gembur
Sangat Kokoh
Sangat Kokoh
Ekstrim Keras
Sangat Keras
Lunak
Sumber Data 2023
Berdasarkan hasil pengamatan dilapangan Konsistensi dalam keadaan basah pada blok
P24, Q24, P25 yaitu Lekat, Agak lekat, hingga sangat lekat. Konsistensi dalam keadaan
lembab pada blok P24, Q24, P25 yaitu Gembur dan sangat kokoh. Konsistensi dalam kering
pada blok P24, Q24, P25 yaitu ekstrim keras, sangat keras dan lunak.
3.10 Struktur Tanah
Tabel 11. Hasil Pengamatan Struktur Tanah.
No Blok Struktur
1.
2.
3.
P24
Q24
P25
Prismatik
Gumpal Bersudut
Columnar atau Tiang
Sumber Data 2023
Berdasarkan hasil pengamatan dilapangan struktur pada blok P24 yaitu Prismatik,
Struktur pada blok Q24 yaitu Gumpal Bersudut, Struktur pada blok P25 yaitu Columnar atau
Tiang.
Pembahasan
a. Permeabilitas
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diareal Perkebunan Kelapa Sawit PT Citra
telah diperoleh hasil Permeabilitas tanah dengan nilai sebesar 14,4 cm/jam yang terdapat pada
blok Q24, pada blok P24 4,1 cm/jam, pada blok P25 1,7 cm/jam. Berdasarkan keterangan
tersebut bahwa permeabilitas tanah pada setiap blok memiliki kriteria lambat, sedang hingga
agak cepat. Permeabilitas tanah dipengaruhi oleh bahan organik, bobot isi, porositas tanah.
Permeabilitas yang berkisaran lambat hingga agak cepat pada ketiga blok dipengaruhi oleh
kandungan bahan organik yang berharkat rendah hingga sedang.
Pada umumnya nilai permeabilitas meningkat dengan semakin porousnya tanah. Demikian
pula semakin basah (lembab) suatu tanah maka nilai permeabilitasnya juga semakin tinggi. Pada
tanah yang lebih kering, sebagian pori-pori terisi oleh udara yang menghambat aliran air
(Rahayu et al, 2015).
b. Bulk density
Nilai bobot isi tertinggi terdapat pada blok P25 dengan nilai sebesar 1,22 g cm-³, pada blok
Q24 1,11 g cm-³, pada blok P24 1,02 g cm-³. Dengan kriteria ringan hingga sedang. Bobot isi
yang berkisaran ringan hingga sedang pada ketiga blok dipengaruhi oleh bahan organic yang
berharkat rendah hingga sedang.
Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai bobot isi salah satunya adalah bahan organic tanah,
dimana tanah dengan kandungan bahan organic tinggi akan memiliki nilai bobot isi rendah
begitu pula sebaliknya, selain itu bobot isi juga dipengaruhi oleh kadar air tanah, dan bahan
mineral tanah (Sutedjo, 2002).
c. Partikel density
Nilai Partikel density tanah memiliki kriteria sedang. Nilai Partikel density tertinggi
terdapat pada blok P24 dengan nilai 2,55 gcm, dan untuk Partikel density sedang terdapat pada
blok Q24 dengan nilai 2,48 gcm, sedangkan nilai Partikel density terendah terdapat pada blok
P25 dengan nilai 2,45 gcm, Particel yang berkisaran sedang. Penurunan nilai bulk density dan
particle density disebabkan karena adanya bahan organik sehingga dapat meningkatkan aktifitas
mikroorganisme tanah. (Wiskandar, 2002) menyatakan bahwa penambahan bahan organik akan
meningkatkan pori total tanah dan akan menurunkan bulk density. (Hillel, 2013) menyatakan
bahwa dengan adanya bahan organik akan memperkecil particle density. Bahan organik juga
dapat meningkatkan total ruang pori.
d. Porositas
Adapun nilai porositas pada blok P24 dengan nilai sebesar 60 %, pada blok Q24 55 %,
pada blok P25 50 %. Porositas tanah dipengaruhi oleh bahan organic tanah dan bobot isi tanah.
Kandungan bahan organik pada blok P24 berharkat sedang hingga tinggi dimana bahan organik
meningkatkan porositas dan mempengaruhi ruang pori. Hal ini di dukung oleh bahwa
dekomposisi bahan organik mempengaruhi ruang pori yang berada diruang partikel (Soetiarso et
al, 2006) bahwa dekomposisi bahan organic mempengaruhi ruang pori yang berada diruang
partikel.
e. Kadar air
Adapun nilai kadar air kapasitas lapang pada blok P24 yaitu 15%, pada blok Q24 14%, dan
pada blok P25 17%. Kadar air dipengaruhi oleh jumlah pori di dalam tanah dan bahan organic
tanah, di sebabkan karena tanah tersebut lebih banyak mengandung fraksi debu, dan termasuk
dalam golongan lempung berdebu sehingga daya mengikat air kuat. Tanah- tanah yang
mengandung pasir bertekstur kasar sulit menahan air sedangkan tanah yang bertekstur halus akan
lebih banyak mengandung air (Rahayu et al, 2015).
f. Tekstur tanah
Adapun nilai Nilai kandungan pasir pada Tekstur tanah blok P24 yaitu sebesar 20%, blok
Q24 44%, blok P25 34%, kandungan persen pasir tertinggi sebesar 44% yang terdapat pada blok
Q24, sedangkan pada kandungan pasir terendah terdapat pada blok P24 dengan persen 20%.
Nilai kandungan persen debu pada blok P24 yaitu 35%, blok Q24 33%, blok P25 24%,
kandungan debu tertinggi pada blok P24 dengan persen 35% dan untuk nilai terendah terdapat
pada blok P25 dengan 24%. Nilai kandungan persen liat pada blok P24 dengan nilai 44%, blok
Q24 22%, blok P25 42%. Kandungan liat tertinggi terdapat pada blok P24 dengan persen 44%
dan untuk kandungan terendah terdapat pada blok Q24 dengan nilai 22%.
g. Bahan organik
Bahan organik berfungsi untuk mengikat partikel-partikel tanah menjadi lebih remah untuk
meningkatkan stabilitas struktur tanah meningkatkan kemampuan tanah dalam menyimpan air.
Kandungan bahan organik dapat diketahui dari kandungan C-organik. Analisis di laboratorium
diperoleh hasil pada (tabel 7). Data menunjukkan kandungan C-Organik tanah pada lokasi
penelitian berkisar dari rendah hingga sedang (2,41 sampai 3,53) yang dimana pada sampel blok
P24 nilai kandungan C-organik nya yaitu 2,90, pada blok Q24 3,53, pada blok P25 2,41.
Rendahnya bahan organic dipengaruhi oleh jumlah vegetasi berupa serasah-serasah tanaman
kelapa sawit yang terakumulasi dipermukaan tanah melalui proses dekomposisi.
Hal ini sesuai dengan pendapat Arsyad (2006) bahwa vegetasi yang tumbuh berperan
sebagai penambah bahan organik tanah melalui batang, ranting, dan daun jatuh ke permukaan
tanah. Lebih lanjut Rahayu et al, (2015). bahwa serasah yang dihasilkan didekomposisikan
melalui mikroorganisme tanah kemudian bercampur dengan tanah sehingga kandungan bahan
organic tanah meningkat.
h. Warna.
Warna tanah ditentukan dengan cara membandingkan dengan warna yang terdapat pada
buku Munsell Soil Color Chart, warna dinyatakan dalam tiga satuan atau kriteria, yaitu kilapan
(hue), nilai (value) dan kroma (chroma),menurut nama yang tercantum dalam lajur buku
tersebut, kilap berhubungan erat dengan panjang gelombang cahaya, nilai berhubungan erat
dengan kebersihan suatu warna dari pengaruh warna lain dan kroma yang kadang-kadang disebut
juga dengan kejernihan yaitu kemurnian relatif dari spektrum warna.
Berdasarkan hasil pengamatan warna tanah tanah diatas, terlihat bahwa setiap blok
memiliki warna tanah yang berbeda-beda. pada blok P24 memiliki warna Very Dark Brown.
Very Dark Brown adalah warna yang mempunyai nilai Hue= 7.5 YR, Value= 2.5 dan chroma=
1. Biasanya ditulis dengan menggunakan notasi 7.5 YR 2.5/1. menurut buku Munsell Soil Color
Chart.
Pada blok Q24 memiliki warna tanah Light Brown adalah warna tanah yang mempunyai
nilai Hue=7.5 YR, Value= 6, Chroma= 8. Biasanya ditulis dengan notasi 7.5 YR 6/8. Menurut
buku Munsell Soil Color Chart.
Pada blok P25 memiliki warna Dark Brown. Dark Brown adalah warna tanah yang
mempunyai nilai Hue=7.5 YR, Value= 3 dan chroma=4. Biasanya ditulis dengan notasi 7.5 YR
3/4. Menurut buku Munsell Soil Color Chart.
i. Konsistensi
Konsistensi dalam Keadaan Basah Pada blok P24 dapat dilihat bahwa antar partikel tanah
setelah ditekan material tanah melekat sangat kuat pada ibu jari dan telunjuk serta cenderung
untuk merekatkan keduanya. Pada blok Q24 dapat dilihat bahwa antar partikel tanah setelah
dilekatkan material tanah masih terlihat pada ibu jari dan telunjuk tetapi mudah dilepas sihingga
menjadi bersih. Pada blok P25 dapat dilihat bahwa antar partikel tanah setelah ditekan material
tanah masih melekat pada ibu jari dan telunjuk tetapi kemudian sulit untuk dilepas ada
kecendrungan untuk merekatkan.
Konsistensi dalam Keadaan Lembab Pada blok P24 dapat dilihat bahwa antar partikel
tanah hanya dengan sedikit tekanan saat meramas tanah dapat mudah hancur atau dapat
dikatakan konsistensinya gembur. Pada blok Q24 dan P25 dapat dilihat bahwa antar partikel
tanah diperlukan tekanan berkali-kali saat meramas tanah agar dapat menghancurkan gumpalan
tanah tersebut atau dapat dikatakan konsistensinya sangat teguh atau sangat kokoh.
Konsistensi dalam Keadaan Kering Pada blok P24 dapat dilihat bahwa antar partikel tanah
tidak dapat dipecahkan dengan tekanan oleh tangan artinya dapat dikatakan konsistensinya
ekstrim keras. Pada blok Q24 dapat dilihat bahwa antar partikel tanah hanya dapat dipecahkan
dengan tekanan yang sangat besar dan tidak bisa dipecahkan dengan tekanan antara ibu jari dan
telunjuk artinya dapat dikatakan konsistensinya sangat keras. Pada blok P25 dapat dilihat bahwa
antar partikel tanah dapat dilihat bahwa dapat pecah dengan mudah dan lepas seperti bubuk
hanya dengan pijatan yang ringan atau dapat dikatakan konsistensinya lunak.
j. Struktur tanah
Pada blok P24 (Very Dark Brown) dapat dilihat bahwa struktur tanahnya adalah Prismatik
hampir menyerupai tanah tiang. Perbedaannya ada pada bagian atas yakni cenderung agak rata
hal ini di akibatkan adanya kandungan liat yang menyebabkan patahan terlihat lebih jelas.
Struktur tanah prismatik ditemukan pada horizon B dengan daerah yang beriklim kering. Untuk
ukurannya berkisar antara 10 mm sampai dengan 100 mm.
Pada blok Q24 (Light Brown) dapat dilihat bahwa struktur tanahnya Gumpal bersudut
pada ujung struktur ditemukan sudut-sudut yang lancip hal ini mengidentifikasi adanya
kandungan liat sehingga membuat patahan-patahan terlihat lebih jelas dan struktur ini ditemukan
pada horizon B dengan daerah yang curah hujan tinggi atau iklim basah ukurannya berkisar 5
mm sampai lebih dari 50 mm.
Pada blok P25 (Dark Brown) dapat dilihat bahwa struktur tanahnya Columnar atau
Tiang. Pembentukan tanah ini di akibatkan adanya tekanan vertical sehingga bentuk dari struktur
tanah tiang adalah memanjang kebawah. Hampir sama dengan gumpal membulat pada
umumnya. struktur tanah tiang di temukan pada horizon B dengan daerah yang beriklim kering
atau hujan rendah.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini, yaitu Permeabilitas lambat, sedang,
hingga agak cepat. Porositas baik. Bobot Isi tanah ringan, sedang. Partikel Density sedang, Kadar Air
diperoleh nilai rerata mulai dari 14%-17%. Tektur Tanah terdapat dua jenis kelas tekstur tanah liat,
lempung. Bahan Organik rendah hingga sedang, warna tanahnya bervariasi seperti Warna Vey Dark
Brown, Light Brown, Dark Brown. Konsitensi dalam keadaan basah lekat, agak lekat, sangat lekat.
Konsitensi dalam keadaan lembab gembur, sangat kokoh atau sangat teguh. Konsistensi dalam
keadaan kering ekstrim keras, sangat keras, lunak. Dan Struktur Tanah nya prismatic, gumpal
bersudut, columnar atau tiang.
Saran
Perlu dilakukan perbaikan terhadap sifat fisik tanah pada Blok P24 dan P25 dimana perlu
penambahan Bahan Organik dan perlu penelitian lanjutan terkait dengan sifat kimia dan sifat biologi
tanah Sehingga kedepannya dapat dijadikan sumber informasi yang lengkap dalam perbaikan
Produktivitas bagi Perkebunan Kelapa Sawit Pt Citra.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, 2006. Konservasi Tanah dan Air IPB Press Institut Pertanian Bogor. Bogor. Dari LC. J
Tanah dan iklim. 2008;(27):21-32.
Hardjowigeno, S. 1985. Klasifikasi Tanah dan Lahan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Hillel, D. 1996. Introduction to Soil Physics (Pengantar Fisika Tanah
Universitas Sriwijaya diterjemahkan Oleh Robi Yanto dan Rahmad).
Kurniawan, Aris (2022). Tanah Beserta Proses Dan Fungsinya.
Rahayu, D., Rahayu, W.P., Lioe, H.N., Herawati, D., Broto, W., dan Ambarwati, ‘Pengaruh Suhu
Dan Kelembaban Terhadap Pertumbuhan Fusarium Verticilloides BIO 957 Dan Produksi
Furmonisin B1’, Agritech, 35.2 (2015), 156–63
Ramlan H, Rajamuddin UA. Sifat Fisik Tanah Mineral Dan Gambut Di Areal Perkebunan Kelapa
Sawit Di Kecamatan Petasia Timur Kabupaten Morowali Utara Physical Properties of Soil
Mineral and Peat in Oil Palm Area in District East Petasia North Morowali Regency.
Agrotekbis. 2017;5(6):646-652.
Sutedjo. 2002. Buku Pengantar Ilmu Pertanian. Riska Cipta Jakarta.
Soetiarso, T.A., M. Ameriana, L. Prabaningrum, dan N. Sumarni. 2006. “Pertumbuhan, Hasil, Dan
Kelayakan Finansial Penggunaan Mulsa Dan Pupuk Buatan Pada Usahatani Cabai Merah Di
Luar Musim.” Jurnal Hortikultura 16(1): 63–76.
Wiskandar, 2002. Pemanfaatan Pupuk Kandang Untuk Memperbaiki Sifat
Fisik Tanah di Lahan Kritis yang Telah diteras. Konggres Nasional
VII. Diakses pada 25 maret 2023.

More Related Content

Similar to JURNAL

PPT PROPOSAL BIOAKUMULASI LOGAM BERAT Pb DAN Cd PADA MANGROVE DI KAWASAN TELU...
PPT PROPOSAL BIOAKUMULASI LOGAM BERAT Pb DAN Cd PADA MANGROVE DI KAWASAN TELU...PPT PROPOSAL BIOAKUMULASI LOGAM BERAT Pb DAN Cd PADA MANGROVE DI KAWASAN TELU...
PPT PROPOSAL BIOAKUMULASI LOGAM BERAT Pb DAN Cd PADA MANGROVE DI KAWASAN TELU...
EkaAndiani
 
Tugas pengantar pertanian
Tugas pengantar pertanianTugas pengantar pertanian
Tugas pengantar pertanian
Index San
 
Laporan fieldtrip pertanian berlanjut
Laporan fieldtrip pertanian berlanjutLaporan fieldtrip pertanian berlanjut
Laporan fieldtrip pertanian berlanjut
fahmiganteng
 
Pola konservasi lahan usahatani sayuran dataran tinggi revisi
Pola konservasi lahan usahatani sayuran dataran tinggi revisiPola konservasi lahan usahatani sayuran dataran tinggi revisi
Pola konservasi lahan usahatani sayuran dataran tinggi revisi
uppmstppbogor
 
Makalah sawi dan urine kelinci
Makalah sawi dan urine kelinciMakalah sawi dan urine kelinci
Makalah sawi dan urine kelinci
BBPP_Batu
 

Similar to JURNAL (20)

Kombinasi teknik konservasi tanah dan pengaruhnya terhadap hasil jagung dan e...
Kombinasi teknik konservasi tanah dan pengaruhnya terhadap hasil jagung dan e...Kombinasi teknik konservasi tanah dan pengaruhnya terhadap hasil jagung dan e...
Kombinasi teknik konservasi tanah dan pengaruhnya terhadap hasil jagung dan e...
 
PPT PROPOSAL BIOAKUMULASI LOGAM BERAT Pb DAN Cd PADA MANGROVE DI KAWASAN TELU...
PPT PROPOSAL BIOAKUMULASI LOGAM BERAT Pb DAN Cd PADA MANGROVE DI KAWASAN TELU...PPT PROPOSAL BIOAKUMULASI LOGAM BERAT Pb DAN Cd PADA MANGROVE DI KAWASAN TELU...
PPT PROPOSAL BIOAKUMULASI LOGAM BERAT Pb DAN Cd PADA MANGROVE DI KAWASAN TELU...
 
Andrew hidayat 91387-id-evaluasi-kesesuaian-tambak-garam-ditinja
 Andrew hidayat   91387-id-evaluasi-kesesuaian-tambak-garam-ditinja Andrew hidayat   91387-id-evaluasi-kesesuaian-tambak-garam-ditinja
Andrew hidayat 91387-id-evaluasi-kesesuaian-tambak-garam-ditinja
 
Dasar Ilmu Tanah
Dasar Ilmu TanahDasar Ilmu Tanah
Dasar Ilmu Tanah
 
Sifat fisik tanah1
Sifat fisik tanah1Sifat fisik tanah1
Sifat fisik tanah1
 
Tugas pengantar pertanian
Tugas pengantar pertanianTugas pengantar pertanian
Tugas pengantar pertanian
 
PengujianSondirRevisi.pdf
PengujianSondirRevisi.pdfPengujianSondirRevisi.pdf
PengujianSondirRevisi.pdf
 
ppt_skripsi_s1_ptn.pptx
ppt_skripsi_s1_ptn.pptxppt_skripsi_s1_ptn.pptx
ppt_skripsi_s1_ptn.pptx
 
materialfgf
materialfgfmaterialfgf
materialfgf
 
laporan biologi tentang pertumbuhan tanaman jagung
laporan biologi tentang pertumbuhan tanaman jagunglaporan biologi tentang pertumbuhan tanaman jagung
laporan biologi tentang pertumbuhan tanaman jagung
 
3367 8664-1-sm
3367 8664-1-sm3367 8664-1-sm
3367 8664-1-sm
 
Laporan fieldtrip pertanian berlanjut
Laporan fieldtrip pertanian berlanjutLaporan fieldtrip pertanian berlanjut
Laporan fieldtrip pertanian berlanjut
 
Laporan 4 new
Laporan 4 newLaporan 4 new
Laporan 4 new
 
Pola konservasi lahan usahatani sayuran dataran tinggi revisi
Pola konservasi lahan usahatani sayuran dataran tinggi revisiPola konservasi lahan usahatani sayuran dataran tinggi revisi
Pola konservasi lahan usahatani sayuran dataran tinggi revisi
 
PPT Skripsi Sarjana standar PTN Terbaik di Indonesia by Karinov.co.id
PPT Skripsi Sarjana standar PTN Terbaik di Indonesia by Karinov.co.idPPT Skripsi Sarjana standar PTN Terbaik di Indonesia by Karinov.co.id
PPT Skripsi Sarjana standar PTN Terbaik di Indonesia by Karinov.co.id
 
STRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGAT
STRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGATSTRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGAT
STRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGAT
 
Evaluasi kesesuaian-lahan-untuk-pengembangan-pisang-di-kabupaten-boalemo-2 se...
Evaluasi kesesuaian-lahan-untuk-pengembangan-pisang-di-kabupaten-boalemo-2 se...Evaluasi kesesuaian-lahan-untuk-pengembangan-pisang-di-kabupaten-boalemo-2 se...
Evaluasi kesesuaian-lahan-untuk-pengembangan-pisang-di-kabupaten-boalemo-2 se...
 
Sifat tanah surjan kelp 2
Sifat tanah surjan kelp 2Sifat tanah surjan kelp 2
Sifat tanah surjan kelp 2
 
Sifat Biologi Tanah PPT
Sifat Biologi Tanah PPTSifat Biologi Tanah PPT
Sifat Biologi Tanah PPT
 
Makalah sawi dan urine kelinci
Makalah sawi dan urine kelinciMakalah sawi dan urine kelinci
Makalah sawi dan urine kelinci
 

Recently uploaded

Jual Obat Cytotec Di Tanjungbalai #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Tanjungbalai #082122229359 Apotik Jual Cytotec OriginalJual Obat Cytotec Di Tanjungbalai #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Tanjungbalai #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
miftamifta7899
 
proposal kegiatan penanaman tanaman penyerap polusi di lingkungan padat pendu...
proposal kegiatan penanaman tanaman penyerap polusi di lingkungan padat pendu...proposal kegiatan penanaman tanaman penyerap polusi di lingkungan padat pendu...
proposal kegiatan penanaman tanaman penyerap polusi di lingkungan padat pendu...
serlinhae5
 
Jual Cytotec Di Tasikmalaya Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Tasikmalaya Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Tasikmalaya Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Tasikmalaya Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
ssupi412
 

Recently uploaded (6)

Cara Menggugurkan Kandungan dgn Obat Aborsi Usia Janin 1-8 Bulan Minim Efek S...
Cara Menggugurkan Kandungan dgn Obat Aborsi Usia Janin 1-8 Bulan Minim Efek S...Cara Menggugurkan Kandungan dgn Obat Aborsi Usia Janin 1-8 Bulan Minim Efek S...
Cara Menggugurkan Kandungan dgn Obat Aborsi Usia Janin 1-8 Bulan Minim Efek S...
 
Laporan guru piket kinerja guru di PMM (1).pdf
Laporan guru piket kinerja guru di PMM (1).pdfLaporan guru piket kinerja guru di PMM (1).pdf
Laporan guru piket kinerja guru di PMM (1).pdf
 
Jual Obat Cytotec Di Tanjungbalai #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Tanjungbalai #082122229359 Apotik Jual Cytotec OriginalJual Obat Cytotec Di Tanjungbalai #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Tanjungbalai #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
 
proposal kegiatan penanaman tanaman penyerap polusi di lingkungan padat pendu...
proposal kegiatan penanaman tanaman penyerap polusi di lingkungan padat pendu...proposal kegiatan penanaman tanaman penyerap polusi di lingkungan padat pendu...
proposal kegiatan penanaman tanaman penyerap polusi di lingkungan padat pendu...
 
Jual Cytotec Di Tasikmalaya Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Tasikmalaya Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Tasikmalaya Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Tasikmalaya Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
POLITIK DAN GEREJA.pptxPOLITIK DAN GEREJA
POLITIK DAN GEREJA.pptxPOLITIK DAN GEREJAPOLITIK DAN GEREJA.pptxPOLITIK DAN GEREJA
POLITIK DAN GEREJA.pptxPOLITIK DAN GEREJA
 

JURNAL

  • 1. ANALISIS KARAKTERISTIK SIFAT FISIK TANAH MINERAL PADA AREAL PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI KECAMATAN BUNGKU BARAT KABUPATEN MOROWALI Characteristics Analysis Of The Physical Properties Of Mineral Soils In Palm Oil Plantation Area District West Bungku Morowall Regency Meydi Ayu Putri(1), Saida(2) dan Anwar Robbo(2) (1) Mahasiswai Program Studii Agroteknologii Fakultasi Pertaniani Universitasi Muslimi Indonesiai (2) Doseni Programi Studii Agroteknologii Universitasi Muslimi Indonesiai Email : meydiaayuputri4@gmail.com ABSTRACT This research was conducted from November to December 2022 at PT. Image In Bungku Barat District, Morowali Regency. Research results Block P24 Permeability 4.1 cm/hour medium criteria, Fill Weight 1.02 g cm-3 light criteria, Particle Density 2.55 g cm-3 medium criteria, Porosity 60% good criteria, Water content 15% low criteria, Clay texture criteria sand 20% dust 35% clay 44%, Organic Matter 2.90% low criteria, color 7.5 YR 2.5/1 Very Dark Brown , Consistency in sticky wet state, loose moist, dry sticky state very hard, prismatic soil structure. In block Q24 the criteria are medium 14.1 cm/hour, Fill Weight 1.11 g cm-3 criteria, Particle Density 2.48 g cm-3, Porosity 55% criteria mild, Moisture content 14% low criteria, Clay Texture criteria sand 47% dust 32% clay 21%, Organic Matter 3.53% Medium, Color 7.5YR 6/8 Light Brown, Wet consistency is slightly sticky Moisture is very firm dry very hard, viscous corner structure. In Block P25, permeability of 1.7 cm/hour is slow, density is 1.22 g cm-3, medium criteria, Particle Density 2.45 g cm-3, medium criteria, porosity 50%, good criteria, moisture content 17%, low criteria, Clay Texture mixed with sand 34% dust 24% clay 42%, Organic Matter 2.41% low mixture, Color 7.5YR 3/3 Dark Brown, Consistency wet very sticky moist very firm dry soft, columnar or columnar structure. Keywords: Oil Palm, Physical Properties, Soil Minerals, Morowali, Palm, Analysis PENDAHULUAN Tanah Mineral ini memiliki kandungan bahan organik yang sangat rendah sehingga memperlihatkan warna tanahnya berwarna merah kekuningan, reaksi tanah yang masam, kejenuhan basa yang rendah, kadar Al yang tinggi, dan tingkat produktivitas yang rendah. Sifat fisik tanah berhubungan dengan kondisi dan pergerakan benda serta aliran energy tanah. Sifat fisika tanah dibentuk oleh empat komponen utama tanah yaitu: partikel- partikel mineral, bahan organik, air, dan udara. Perbandingan keempat komponen tersebut sangat bervariasi berdasarkan jenis tanah, lokasi, dan kedalaman. Sifat fisik tanah terbentuk akibat proses degradasi mineral batuan oleh asam-asam organik (Hardjowigeno, 1985). Pada pertumbuhan kelapa sawit, kelapa sawit tidak hanya tumbuh pada Tanah Mineral saja tetapi juga tumbuh dilahan atau Tanah Gambut. Kelapa sawit (Elaeis guineensis jacq.) merupakan salah satu komoditas perkebunan yang sangat penting bagi perekonomian Indonesia saat ini (Ramlan et al, 2017). Pemilihan Tanah Mineral sebagai objek penelitian berada dilahan PT Citra dan juga Perkebunan Kelapa Sawit Masyarakat di Kecamatan Bungku Barat Kabupaten Morowali. Kondisi lahan PT Citra yang digunakan sebagai lahan perkebunan kelapa sawit adalah lahan mineral dengan luas lahan 385,39 Ha dengan umur kelapa sawit 8 sampai 5 tahun.
  • 2. Permasalahan yang ada di lahan tersebut yaitu salah satunya pertumbuhan sawit yang tidak merata ada yang tumbuhnya sangat cepat dan subur ada juga yang sangat lambat pertumbuhannya dan tidak subur walaupun penanaman dan perawatannya dilakukan secara bersamaan dan juga masalah lainnya yaitu Produktivitas Kelapa Sawit yang sangat rendah. Berdasarkan uraian diatas, di pandang perlu adanya penelitian mengenai pengkajian Analisis Karakteristik Sifat Fisik Tanah Mineral Pada Areal Perkebunan Kelapa Sawit di kecamatan Bungku Barat Kabupaten Morowali. BAHAN DAN METODE Penelitian dilaksanakan di Lahan Perkebunan Kelapa Sawit PT Citra di Kecamatan Bungku Barat Kabupaten Morowali. Analisis sampel tanah dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah Departemen Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar. Penelitian ini dilaksanakan mulai November sampai Desember 2022. Alat yang digunakan pada penelitian ini meliputi, ring sampel, cutter, kantong plasti, label, kamera, linggis, meter, alat tulis menulis. Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian, yaitu Peta Lokasi Penelitian, Peta Kemiringan Lereng, Peta Jenis Tanah, sampel tanah mineral, serta larutan kimia yang merupakan bahan pendukung laboratorium. Metode penelitian ini dilakukan dengan metode survei pelaksanaan penelitian ini dengan survei lapangan dan analisis tanah di Laboratorium. Adapun tahap-tahap dari penelitian ini. 1. Perizinan Lokal Pada tahap ini peneliti melakukan perizinan lokasi tempat penelitian dengan pemerintah setempat dan pihak perusahaan, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dari masyarakat setempat pada proses pengambilan sampel di lapangan. 2. Menentukan Blok Penentuan blok dilakukan berdasarkan tujuan penelitian, yakni untuk melihat karakteristik sifat fisik tanah mineral pada perkebunan kelapa sawit. Penentuan blok hanya dilakukan pada kebun kelapa sawit usia 6 sampai 7 tahun yaitu pada blok P24, Q24, P25. Penentuan ini dilakukan menggunakan metode purposive sampling. 3. Tehnik Pengambilan Sampel Sampel tanah yang di ambil di lapangan dengan pengambilam sampel utuh Pertama-tama yang dilakukan yaitu lapisan tanah di bersihkan dari sampah organik dan diratakan kemudian ring sampel diletakkan tegak lurus atau vertical pada lapisan dipermukaan tanah kemudian di pukul pelan-pelan dengan menggunakan palu atau kayu sampai tiga perempat bagiannya masuk kedalam tanah. Kemudian ring kedua diletakkan tepat di atas ring pertama, kemudian ditekan lagi sampai bagian bawah dari ring kedua masuk kedalam tanah. Kedua ring dipisahkan dengan hati-hati dengan menggunakan cutter atau pisau tajam sampai rata. kemudian mengiris kelebihan tanah bagian atas dengan hati-hati agar permukaan tanah sama dengan tanah permukaan ring sampel, kemudian menutup ring sampel menggunakan penutup ring yang telah disediakan di beri kode dan nama sampel dengan kertas label dan selanjutnya di simpan kedalam kotak tempat penyimpanan ring. Dan pengambilan sampel tanah tidak utuh atau tanah terganggu dengan menggali pada kedalaman 25-40 cm. HASILuDAN PEMBAHASANu Hasil 1. Keadaan Umum Perkebunan Kelapa Sawit PT Citra Kecamatan Bungku Barat, Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah. Perkebunan Kelapa Sawit PT Citra, terletak di kecamatan Bungku Barat, Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah. Luas 385,39 Ha dan luas lahan yang di tanami sawit 380, 92 Ha dengan TT (Total Tanam) setiap tahun TT 2016 116,32 Ha, TT 2017 153,40 Ha, TT 2019 111,20 Ha. dengan kemiringan lereng datar hingga agak curam (0-25°). Terdapat 3 blok titik
  • 3. pengambilan sampel yaitu pada blok P24, Q24, P25 dengan jarak tanam 9.21 m x 7.79 m Adapun jenis tanahnya yaitu Haplustepts dan Haplustuls. 2. Produksi Kelapa Sawit Produksi tanaman kelapa sawit yang di budidayakan pada lahan Mineral blok P24, Q24, P25 dapat dilihat pada tabel 1. No Blok Produksi TBS (Ton Ha-1 Tahun-1) 2020 2021 2022 1 P24 41, 2 61, 6 82, 1 2 Q24 98, 6 173, 6 230, 9 3 P25 115, 4 147, 9 197, 2 Sumber: PT Citra, 2023 Berdasarkan data produksi Kelapa Sawit pada tabel 1. Menunjukkan bahwa produksi kelapa sawit setiap tahun pada setiap blok terus bertambah jumlah produksinya. Dimana Produksi kelapa sawit pada tahun 2020-2022 mengalami peningkatan untuk blok P24, Q24 demikian juga dengan blok P25. namun demikian produksi kelapa sawit masih rendah jika dibandingkan dengan standar potensi produksi yang telah ditetapkan oleh perusahaan. 3. Hasil Analisis Sifat Fisik Tanah Mineral 3.1 Permeabilitas Adapun hasil Analisis Permeabilitas Tanah Mineral dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Hasil Analisis Permeabilitas Tanah Mineral Pada Perkebunan Kelapa Sawit. No Blok Permeabilitas Kriteria* Cm/Jam 1 P24 4,1 Sedang 2 Q2 14,1 Agak Cepat 3 P25 1,7 Lambat Sumber: Data Primer, 2023 *Amrin et al, 2017 Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 2, permeabilitas memiliki kriteria lambat, sedang hingga agak cepat. Nilai permeabilitas tertinggi terdapat pada blok Q24 dengan nilai 14,4 cm/jam dan untuk nilai permeabilitas sedang terdapat pada blok P24 dengan nilai 4,1cm/jam, sedangkan nilai permeabilitas terendah terdapat pada blok P25 dengan nilai 1,7 cm/jam. 3.2 Bobot Isi Adapun Hasil Analisis Bobot Isi Tanah Mineral dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Hasil Analisis Bobot Isi Tanah Mineral Pada Perkebunan Kelapa Sawit. No Blok Bobot Isi (Amrin et al,2017) Kriteria g cm-3 1 P24 1,02 ringan 2 Q24 1,11 ringan 3 P25 1,22 Sedang Sumber: Data Primer, 2023 , Amrin et al,2017 Berdasarkan hasil analisis laboratorium pada Tabel 3. Bobot isi tanah memiliki kriteria sedang. Nilai bobot isi tertinggi terdapat pada blok P25 dengan nilai 1,22 g cm-3 , dan untuk
  • 4. bobot isi sedang terdapat pada blok Q24 dengan nilai 1,11 g cm-3 , sedangkan nilai bobot isi terendah terdapat pada blok P24 dengan nilai 1,02 g cm-3 . 3.3 Partikel Density Adapun Hasil Analisis Partikel Density Tanah Mineral dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Hasil Analisis Partikel Density Tanah Mineral Pada Perkebunan Kelapa Sawit. No Blok Partikel Density (Amrin et al,2017) Kriteria g cm-3 1 P24 2,55 Sedang 2 Q24 2,48 Sedang 3 P25 2,45 Sedang Sumber: Data Primer, 2023, Amrin et al,2017 Berdasarkan hasil analisis laboratorium pada Tabel 4. Partikel density tanah memiliki kriteria sedang. Nilai Partikel density tertinggi terdapat pada blok P24 dengan nilai 2,55 g cm- 3 , dan untuk Partikel density sedang terdapat pada blok Q24 dengan nilai 2,48 g cm-3 , sedangkan nilai Partikel density terendah terdapat pada blok P25 dengan nilai 2,45 g cm-3 , Particel yang berkisaran sedang. 3.4 Porositas Adapun Hasil Analisis Porositas Tanah Mineral terdapat pada Tabel 5. Tabel 5. Hasil Analisis Porositas Tanah Mineral Pada Perkebunan Kelapa Sawit. No Blok Porositas (Amrin et al,2017) Kriteria % 1 P24 60 Baik 2 Q24 55 Baik 3 P25 50 Baik Sumber: Data Primer, 2023, Amrin et al,2017 Berdasarkan hasil analisis laboratorium pada Tabel 5, porositas memiliki kriteria baik. Nilai porositas tertinggi terdapat pada blok P24 dengan 60 %, untuk nilai porositas sedang terdapat pada blok Q24 dengan nilai 55 %, sedangkan nilai porositas terendah pada blok P25 dengan nilai 50 %. 3.5 Kadar air Adapun Hasil Analisis Kadar Air Tanah Mineral terdapat pada Tabel 6. Tabel 6. Hasil Analisis Kadar Air Tanah Mineral Pada Perkebunan Kelapa Sawit. No Blok Kadar Air (Amrin et al,2017) Kriteria % 1 P24 15 Rendah 2 Q24 14 Rendah 3 P25 17 Rendah Sumber: Data Primer, 2023, Amrin et al,2017 Berdasarkan hasil analisis laboratorium pada Tabel 6. Kadar air memiliki kriteria rendah. Nilai kadar air kapasitas lapang pada blok P24 dengan nilai 15 %, pada blok Q24 dengan nilai 15% dan pada blok P25 dengan 17%.
  • 5. 3.6 Tekstur Adapun Hasil Analisis Tekstur Tanah Mineral terdapat pada Tabel 7. Tabel 7. Hasil Analisis Tekstur Tanah Mineral Pada Perkebunan Kelapa Sawit. No Blok Tekstur Kriteria Pasir (%) Debu (%) Liat (%) 1 P24 Liat 20 35 44 2 Q24 Lempung 47 32 21 3 P25 Liat 34 24 42 Sumber: Data Primer, 2023, Amrin et al,2017 Berdasarkan hasil analisis laboratorium pada Tabel 7. Nilai kandungan pasir yang terdapat pada blok P24 20%, pada blok Q24 47%, pada blok P25 34%. Sedangkan nilai kandungan debu pada blok P24 35%, pada blok Q24 32%, pada blok P25 24%. Dan untuk nilai kandungan liat pada blok P24 yaitu 44%, pada blok Q24 21%, pada blok P25 42%. 3.7 Bahan Organik Adapun Hasil Analisis Bahan Organik Tanah Mineral terdapat pada Tabel 8. Tabel 8. Hasil Analisis Bahan Organik Tanah Mineral Pada Perkebunan Kelapa Sawit. No Blok Bahan Organik (%) (Amrin et al,2017) Kriteria 1 P24 2,90 Rendah 2 Q24 3,53 Sedang 3 P25 2,41 Rendah Sumber: Data Primer, 2023, Amrin et al,2017 Berdasarkan hasil analisis laboratorium pada Tabel 8. Nilai kandungan bahan organic pada blok P24 yaitu 2,90 %, pada blok Q24 3,53%, pada blok P25 2,43%. Kandungan bahan organik pada blok P24, Q24 dan P25 memiliki kriteria yang sangat rendah. 3.8 Warna Tabel 9. Hasil Pengamatan Warna Tanah. No Blok Warna Hue (YR) Value Chroma 1. 2. 3. P24 Q24 P25 Very Dark Brown Light Brown Dark Brown 7,5 7,5 7,5 2,5 6 3 1 8 3 Sumber Data 2023 Berdasarkan hasil pengamatan dilapangan pada Blok P24 memiliki warna Very Dark Brown 7,5 YR 2,5/1, Blok Q24 memiliki warna Light Brown 7,5 YR 6/8, Blok P25 memiliki warna Dark Brown 7,5 YR 3/3.
  • 6. 3.9 Konsistensi Tabel 10. Hasil Pengamatan Konsistensi Tanah. No Blok Konsistensi Basah Lembab Kering 1. 2. 3. P24 Q24 P25 Lekat Agak Lekat Sangat Lekat Gembur Sangat Kokoh Sangat Kokoh Ekstrim Keras Sangat Keras Lunak Sumber Data 2023 Berdasarkan hasil pengamatan dilapangan Konsistensi dalam keadaan basah pada blok P24, Q24, P25 yaitu Lekat, Agak lekat, hingga sangat lekat. Konsistensi dalam keadaan lembab pada blok P24, Q24, P25 yaitu Gembur dan sangat kokoh. Konsistensi dalam kering pada blok P24, Q24, P25 yaitu ekstrim keras, sangat keras dan lunak. 3.10 Struktur Tanah Tabel 11. Hasil Pengamatan Struktur Tanah. No Blok Struktur 1. 2. 3. P24 Q24 P25 Prismatik Gumpal Bersudut Columnar atau Tiang Sumber Data 2023 Berdasarkan hasil pengamatan dilapangan struktur pada blok P24 yaitu Prismatik, Struktur pada blok Q24 yaitu Gumpal Bersudut, Struktur pada blok P25 yaitu Columnar atau Tiang. Pembahasan a. Permeabilitas Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diareal Perkebunan Kelapa Sawit PT Citra telah diperoleh hasil Permeabilitas tanah dengan nilai sebesar 14,4 cm/jam yang terdapat pada blok Q24, pada blok P24 4,1 cm/jam, pada blok P25 1,7 cm/jam. Berdasarkan keterangan tersebut bahwa permeabilitas tanah pada setiap blok memiliki kriteria lambat, sedang hingga agak cepat. Permeabilitas tanah dipengaruhi oleh bahan organik, bobot isi, porositas tanah. Permeabilitas yang berkisaran lambat hingga agak cepat pada ketiga blok dipengaruhi oleh kandungan bahan organik yang berharkat rendah hingga sedang. Pada umumnya nilai permeabilitas meningkat dengan semakin porousnya tanah. Demikian pula semakin basah (lembab) suatu tanah maka nilai permeabilitasnya juga semakin tinggi. Pada tanah yang lebih kering, sebagian pori-pori terisi oleh udara yang menghambat aliran air (Rahayu et al, 2015). b. Bulk density Nilai bobot isi tertinggi terdapat pada blok P25 dengan nilai sebesar 1,22 g cm-³, pada blok Q24 1,11 g cm-³, pada blok P24 1,02 g cm-³. Dengan kriteria ringan hingga sedang. Bobot isi yang berkisaran ringan hingga sedang pada ketiga blok dipengaruhi oleh bahan organic yang berharkat rendah hingga sedang. Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai bobot isi salah satunya adalah bahan organic tanah, dimana tanah dengan kandungan bahan organic tinggi akan memiliki nilai bobot isi rendah begitu pula sebaliknya, selain itu bobot isi juga dipengaruhi oleh kadar air tanah, dan bahan mineral tanah (Sutedjo, 2002).
  • 7. c. Partikel density Nilai Partikel density tanah memiliki kriteria sedang. Nilai Partikel density tertinggi terdapat pada blok P24 dengan nilai 2,55 gcm, dan untuk Partikel density sedang terdapat pada blok Q24 dengan nilai 2,48 gcm, sedangkan nilai Partikel density terendah terdapat pada blok P25 dengan nilai 2,45 gcm, Particel yang berkisaran sedang. Penurunan nilai bulk density dan particle density disebabkan karena adanya bahan organik sehingga dapat meningkatkan aktifitas mikroorganisme tanah. (Wiskandar, 2002) menyatakan bahwa penambahan bahan organik akan meningkatkan pori total tanah dan akan menurunkan bulk density. (Hillel, 2013) menyatakan bahwa dengan adanya bahan organik akan memperkecil particle density. Bahan organik juga dapat meningkatkan total ruang pori. d. Porositas Adapun nilai porositas pada blok P24 dengan nilai sebesar 60 %, pada blok Q24 55 %, pada blok P25 50 %. Porositas tanah dipengaruhi oleh bahan organic tanah dan bobot isi tanah. Kandungan bahan organik pada blok P24 berharkat sedang hingga tinggi dimana bahan organik meningkatkan porositas dan mempengaruhi ruang pori. Hal ini di dukung oleh bahwa dekomposisi bahan organik mempengaruhi ruang pori yang berada diruang partikel (Soetiarso et al, 2006) bahwa dekomposisi bahan organic mempengaruhi ruang pori yang berada diruang partikel. e. Kadar air Adapun nilai kadar air kapasitas lapang pada blok P24 yaitu 15%, pada blok Q24 14%, dan pada blok P25 17%. Kadar air dipengaruhi oleh jumlah pori di dalam tanah dan bahan organic tanah, di sebabkan karena tanah tersebut lebih banyak mengandung fraksi debu, dan termasuk dalam golongan lempung berdebu sehingga daya mengikat air kuat. Tanah- tanah yang mengandung pasir bertekstur kasar sulit menahan air sedangkan tanah yang bertekstur halus akan lebih banyak mengandung air (Rahayu et al, 2015). f. Tekstur tanah Adapun nilai Nilai kandungan pasir pada Tekstur tanah blok P24 yaitu sebesar 20%, blok Q24 44%, blok P25 34%, kandungan persen pasir tertinggi sebesar 44% yang terdapat pada blok Q24, sedangkan pada kandungan pasir terendah terdapat pada blok P24 dengan persen 20%. Nilai kandungan persen debu pada blok P24 yaitu 35%, blok Q24 33%, blok P25 24%, kandungan debu tertinggi pada blok P24 dengan persen 35% dan untuk nilai terendah terdapat pada blok P25 dengan 24%. Nilai kandungan persen liat pada blok P24 dengan nilai 44%, blok Q24 22%, blok P25 42%. Kandungan liat tertinggi terdapat pada blok P24 dengan persen 44% dan untuk kandungan terendah terdapat pada blok Q24 dengan nilai 22%. g. Bahan organik Bahan organik berfungsi untuk mengikat partikel-partikel tanah menjadi lebih remah untuk meningkatkan stabilitas struktur tanah meningkatkan kemampuan tanah dalam menyimpan air. Kandungan bahan organik dapat diketahui dari kandungan C-organik. Analisis di laboratorium diperoleh hasil pada (tabel 7). Data menunjukkan kandungan C-Organik tanah pada lokasi penelitian berkisar dari rendah hingga sedang (2,41 sampai 3,53) yang dimana pada sampel blok P24 nilai kandungan C-organik nya yaitu 2,90, pada blok Q24 3,53, pada blok P25 2,41. Rendahnya bahan organic dipengaruhi oleh jumlah vegetasi berupa serasah-serasah tanaman kelapa sawit yang terakumulasi dipermukaan tanah melalui proses dekomposisi. Hal ini sesuai dengan pendapat Arsyad (2006) bahwa vegetasi yang tumbuh berperan sebagai penambah bahan organik tanah melalui batang, ranting, dan daun jatuh ke permukaan tanah. Lebih lanjut Rahayu et al, (2015). bahwa serasah yang dihasilkan didekomposisikan melalui mikroorganisme tanah kemudian bercampur dengan tanah sehingga kandungan bahan organic tanah meningkat. h. Warna. Warna tanah ditentukan dengan cara membandingkan dengan warna yang terdapat pada buku Munsell Soil Color Chart, warna dinyatakan dalam tiga satuan atau kriteria, yaitu kilapan (hue), nilai (value) dan kroma (chroma),menurut nama yang tercantum dalam lajur buku
  • 8. tersebut, kilap berhubungan erat dengan panjang gelombang cahaya, nilai berhubungan erat dengan kebersihan suatu warna dari pengaruh warna lain dan kroma yang kadang-kadang disebut juga dengan kejernihan yaitu kemurnian relatif dari spektrum warna. Berdasarkan hasil pengamatan warna tanah tanah diatas, terlihat bahwa setiap blok memiliki warna tanah yang berbeda-beda. pada blok P24 memiliki warna Very Dark Brown. Very Dark Brown adalah warna yang mempunyai nilai Hue= 7.5 YR, Value= 2.5 dan chroma= 1. Biasanya ditulis dengan menggunakan notasi 7.5 YR 2.5/1. menurut buku Munsell Soil Color Chart. Pada blok Q24 memiliki warna tanah Light Brown adalah warna tanah yang mempunyai nilai Hue=7.5 YR, Value= 6, Chroma= 8. Biasanya ditulis dengan notasi 7.5 YR 6/8. Menurut buku Munsell Soil Color Chart. Pada blok P25 memiliki warna Dark Brown. Dark Brown adalah warna tanah yang mempunyai nilai Hue=7.5 YR, Value= 3 dan chroma=4. Biasanya ditulis dengan notasi 7.5 YR 3/4. Menurut buku Munsell Soil Color Chart. i. Konsistensi Konsistensi dalam Keadaan Basah Pada blok P24 dapat dilihat bahwa antar partikel tanah setelah ditekan material tanah melekat sangat kuat pada ibu jari dan telunjuk serta cenderung untuk merekatkan keduanya. Pada blok Q24 dapat dilihat bahwa antar partikel tanah setelah dilekatkan material tanah masih terlihat pada ibu jari dan telunjuk tetapi mudah dilepas sihingga menjadi bersih. Pada blok P25 dapat dilihat bahwa antar partikel tanah setelah ditekan material tanah masih melekat pada ibu jari dan telunjuk tetapi kemudian sulit untuk dilepas ada kecendrungan untuk merekatkan. Konsistensi dalam Keadaan Lembab Pada blok P24 dapat dilihat bahwa antar partikel tanah hanya dengan sedikit tekanan saat meramas tanah dapat mudah hancur atau dapat dikatakan konsistensinya gembur. Pada blok Q24 dan P25 dapat dilihat bahwa antar partikel tanah diperlukan tekanan berkali-kali saat meramas tanah agar dapat menghancurkan gumpalan tanah tersebut atau dapat dikatakan konsistensinya sangat teguh atau sangat kokoh. Konsistensi dalam Keadaan Kering Pada blok P24 dapat dilihat bahwa antar partikel tanah tidak dapat dipecahkan dengan tekanan oleh tangan artinya dapat dikatakan konsistensinya ekstrim keras. Pada blok Q24 dapat dilihat bahwa antar partikel tanah hanya dapat dipecahkan dengan tekanan yang sangat besar dan tidak bisa dipecahkan dengan tekanan antara ibu jari dan telunjuk artinya dapat dikatakan konsistensinya sangat keras. Pada blok P25 dapat dilihat bahwa antar partikel tanah dapat dilihat bahwa dapat pecah dengan mudah dan lepas seperti bubuk hanya dengan pijatan yang ringan atau dapat dikatakan konsistensinya lunak. j. Struktur tanah Pada blok P24 (Very Dark Brown) dapat dilihat bahwa struktur tanahnya adalah Prismatik hampir menyerupai tanah tiang. Perbedaannya ada pada bagian atas yakni cenderung agak rata hal ini di akibatkan adanya kandungan liat yang menyebabkan patahan terlihat lebih jelas. Struktur tanah prismatik ditemukan pada horizon B dengan daerah yang beriklim kering. Untuk ukurannya berkisar antara 10 mm sampai dengan 100 mm. Pada blok Q24 (Light Brown) dapat dilihat bahwa struktur tanahnya Gumpal bersudut pada ujung struktur ditemukan sudut-sudut yang lancip hal ini mengidentifikasi adanya kandungan liat sehingga membuat patahan-patahan terlihat lebih jelas dan struktur ini ditemukan pada horizon B dengan daerah yang curah hujan tinggi atau iklim basah ukurannya berkisar 5 mm sampai lebih dari 50 mm. Pada blok P25 (Dark Brown) dapat dilihat bahwa struktur tanahnya Columnar atau Tiang. Pembentukan tanah ini di akibatkan adanya tekanan vertical sehingga bentuk dari struktur tanah tiang adalah memanjang kebawah. Hampir sama dengan gumpal membulat pada umumnya. struktur tanah tiang di temukan pada horizon B dengan daerah yang beriklim kering atau hujan rendah.
  • 9. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini, yaitu Permeabilitas lambat, sedang, hingga agak cepat. Porositas baik. Bobot Isi tanah ringan, sedang. Partikel Density sedang, Kadar Air diperoleh nilai rerata mulai dari 14%-17%. Tektur Tanah terdapat dua jenis kelas tekstur tanah liat, lempung. Bahan Organik rendah hingga sedang, warna tanahnya bervariasi seperti Warna Vey Dark Brown, Light Brown, Dark Brown. Konsitensi dalam keadaan basah lekat, agak lekat, sangat lekat. Konsitensi dalam keadaan lembab gembur, sangat kokoh atau sangat teguh. Konsistensi dalam keadaan kering ekstrim keras, sangat keras, lunak. Dan Struktur Tanah nya prismatic, gumpal bersudut, columnar atau tiang. Saran Perlu dilakukan perbaikan terhadap sifat fisik tanah pada Blok P24 dan P25 dimana perlu penambahan Bahan Organik dan perlu penelitian lanjutan terkait dengan sifat kimia dan sifat biologi tanah Sehingga kedepannya dapat dijadikan sumber informasi yang lengkap dalam perbaikan Produktivitas bagi Perkebunan Kelapa Sawit Pt Citra. DAFTAR PUSTAKA Arsyad, 2006. Konservasi Tanah dan Air IPB Press Institut Pertanian Bogor. Bogor. Dari LC. J Tanah dan iklim. 2008;(27):21-32. Hardjowigeno, S. 1985. Klasifikasi Tanah dan Lahan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Hillel, D. 1996. Introduction to Soil Physics (Pengantar Fisika Tanah Universitas Sriwijaya diterjemahkan Oleh Robi Yanto dan Rahmad). Kurniawan, Aris (2022). Tanah Beserta Proses Dan Fungsinya. Rahayu, D., Rahayu, W.P., Lioe, H.N., Herawati, D., Broto, W., dan Ambarwati, ‘Pengaruh Suhu Dan Kelembaban Terhadap Pertumbuhan Fusarium Verticilloides BIO 957 Dan Produksi Furmonisin B1’, Agritech, 35.2 (2015), 156–63 Ramlan H, Rajamuddin UA. Sifat Fisik Tanah Mineral Dan Gambut Di Areal Perkebunan Kelapa Sawit Di Kecamatan Petasia Timur Kabupaten Morowali Utara Physical Properties of Soil Mineral and Peat in Oil Palm Area in District East Petasia North Morowali Regency. Agrotekbis. 2017;5(6):646-652. Sutedjo. 2002. Buku Pengantar Ilmu Pertanian. Riska Cipta Jakarta. Soetiarso, T.A., M. Ameriana, L. Prabaningrum, dan N. Sumarni. 2006. “Pertumbuhan, Hasil, Dan Kelayakan Finansial Penggunaan Mulsa Dan Pupuk Buatan Pada Usahatani Cabai Merah Di Luar Musim.” Jurnal Hortikultura 16(1): 63–76. Wiskandar, 2002. Pemanfaatan Pupuk Kandang Untuk Memperbaiki Sifat Fisik Tanah di Lahan Kritis yang Telah diteras. Konggres Nasional VII. Diakses pada 25 maret 2023.