SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Fakultas Psikologi
                                  Universitas Mercu Buana
                                   Modul 4
                       Proses Sosial dan Interaksi Sosial
                                     TIK :
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan pengertian proses dan interaksi sosial, faktor
pendorong proses interaksi sosial, bentuk-bentuk interaksi sosial, dan jenis tindakan sosial.

                              SRI RAHAYU HANDAYANI, MM


A.   Pengertian Proses Sosial dan Interaksi Sosial
Sebagaimana dalam perkembangan ilmu alam, ilmu sosial juga berusaha untuk mensinergikan
antara apa yang diamati di lapangan penelitian dan konstruksi teori sosial tentang hal yang
hendak diteliti. Statistika adalah ilmu yang paling sering digunakan untuk melakukan berbagai
hal yang mungkin diukur dalam sistem sosial. Cara untuk membandingkan konstruksi teori
sosial tersebut dengan apa yang diperoleh di lapangan adalah dengan membangun model.
Pada dasarnya konstruksi teori sosial dapat secara sederhana disebut sebagai model dari
proses sosial yang diamati.


Namun memodelkan sebuah sistem sosial bukanlah pekerjaan mudah. Hal ini didasarkan pada
dua hal. Pertama, interaksi kompleks yang terlibat dalam sistem sosial berarti bahwa hasil dari
pemodelan tersebut sulit untuk dianalisis dengan menggunakan pendekatan biasa
(kompleksitas sintaktik)
Kedua, karakteristik dari fenomena sosial seringkali lebih baik didekati dengan representasi
semantik alias pendekatan secara kualitatif biasa. Persoalannya adalah hal ini sangat sulit
untuk diterjemahkan dalam metode formal, sehingga mengakibatkan kesulitan melakukan
pengecekan dengan teori yang sudah ada selama ini.


Proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dapat dilihat apabila orang perorangan dan
kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem serta bentuk-bentuk
hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan-perubahan yang
menyebabkan goyahnya pola-pola kehidupan yang telah ada. Proses sosial dapat diartikan
sebagai pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama, misalnya pengaruh
mempengaruhi antara sosial dengan politik, politik dengan ekonomi, ekonomi dengan hukum,
dst.
Interaksi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan sosial, karena tanpa interaksi sosial
tak akan mungkin ada kehidupan bersama.


Interaksi Sosial sebagai Faktor Utama dalam Kehidupan Sosial


Bentuk umum proses sosial adalah interaksi sosial (yang juga dapat dinamakan sebagai
proses sosial) karena interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas
sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut
hubungan antara orang-orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun
antara orang perorangan dengan kelompok manusia. Interaksi sosial antara kelompok-
kelompok manusia terjadi antara kelompok tersebut sebagai suatu kesatuan dan biasanya
tidak menyangkut pribadi anggota-anggotanya.


Interaksi sosial antara kelompok-kelompok manusia terjadi pula di dalam masyarakat. Interaksi
tersebut lebih mencolok ketika terjadi benturan antara kepentingan perorangan dengan
kepentingan kelompok. Interaksi sosial hanya berlangsung antara pihak-pihak apabila terjadi
reaksi terhadap dua belah pihak. Interaksi sosial tak akan mungkin teradi apabila manusia
mengadakan hubungan yang langsung dengan sesuatu yang sama sekali tidak berpengaruh
terhadap sistem syarafnya, sebagai akibat hubungan termaksud.


       B. Faktor Pendorong Proses dan Interaksi Sosial

Faktor-faktor yang mendasari proses terbentuknya interaksi sosial adalah :
       1. Imitasi, yaitu proses sosial atau tindakan seseorang untuk meniru orang lain, baik
          sikap penampilan, gaya hidupnya, bahkan apa-apa yang dimilikinya. Imitasi pertama
          kali muncul di lungkungan keluarga, kemudian lingkungan tetangga dan lingkungan
          masyarakat.
       2. Indentifikasi, adalah upaya yang dilakukan oleh seorang individu untuk menjadi sama
          (identik) dengan individu lain yang ditirunya. Proses identifikasi tidak hanya terjadi
          melalui serangkain proses peniruan pola perilaku saja, tetapi juga melalui proses
          kejiwaaan yang sangat mendalam.
3. Sugesti, adalah rangsangan, pengaruh, stimulus yang diberikan sesorang individu
       kepad individu lain sehingga orang yang diberi sugesti menuruti atau melaksanakan
       tanpa berpikir kritis dan rasional.
   4. Motivasi, yaitu rangsangan pengaruh, stimulus yang diberikan seorang individu kepada
       individu lain, sehingga orang yang diberi motivasi menuruti tau melaksanakan apa yang
       dimotivasikan secara kritis, rasional dan penuh rasa tanggung jawab . Motivasi
       biasanya diberikan oleh orang yang memiliki status yang lebih tinggi dan berwibawa,
       misalnya dari seorang ayah kepada anak, seorang guru kepada siswa.
   5. Simpati, adalah proses kejiwaan , dimana seorang individu merasa tertarik kepada
       seseorang atau kelompok orang, karena sikapnya, penampilannya, wibawanya atau
       perbuatannya yang sedemikian rupa.
   6. Empati, yaitu mirip dengan simpati, akan tetapi tidak semata-mata perasaan kejiwaan
       saja. Empati dibarengi dengan perasaan organisme tubuh yang sangat intens/dalam.



Syarat-syarat Terjadinya Interaksi Sosial
Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis, menyangkut hubungan antara
individu, antara kelompok maupun antara individu dengan kelompok.
Dua Syarat terjadinya interaksi sosial :
   1. Adanya kontak sosial (social contact), yang dapat berlangsung dalam tiga bentuk.Yaitu
       antarindividu, antarindividu dengan kelompok, antarkelompok. Selain itu, suatu kontak
       dapat pula bersifat langsung maupun tidak langsung.
   2. Adanya Komunikasi, yaitu seseorang memberi arti pada perilaku orang lain, perasaan-
       perasaan apa yang ingin disampaikan orang tersebut. Orang yang bersangkutan
       kemudian memberi reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh orang
       tersebut.

Kata kontak berasal dari bahasa Latin con atau cum (artinya bersama-sama) dan tango (yang
artinya menyentuh). Arti secara hanafiah adalah bersama-sama menyentuh. Secara fisik,
kontak baru terjadi apabila terjadinya hubungan badaniah. Sebagai gejala seosial itu tidak
perlu berarti suatu hubungan badaniah, karena dewasa ini dengan adanya perkembangan
teknologi, orang dapat menyentuh berbagai pihak tanpa menyentuhnya. Dapat dikatakan
bahwa hubungan badaniah bukanlah syarat untuk terjadinya suatu kontak.
Kontak sosial dapat terjadi dalam 3 bentuk :
   1. Antara orang perorangan
Kontak sosial ini adalah apabila anak kecil mempelajari kebuasaan dalam keluarganya.
          Proses demikian terjadi melalui sosialisasi, yaitu suatu proses dimana anggota
          masyarakat yang baru mempelajari norma-norma dan nilai-nilai masyarakat dimana dia
          menjadi anggota.
       2. Antara orang perorangan dengan suatu kelompok manusia atau sebaliknya
          Kontak sosial ini misalnya adalah seseorang merasakan bahwa tindakan-tindakannya
          berlawanan dengan norma-norma masyarakat atau apabila suatu partai politik
          memaksa anggota-anggotanya menyesuaikan diri dengan ideologi dan programnya.
       3. Antara suatu kelompok manusia dengan kelompok manusia lainnya
          Umpamanya adalah dua partai politik mengadakan kerja sama untuk mengalahkan
          parpol yang ketiga di pemilihan umum.

Terjadinya suatu kontak tidaklah semata-mata tergantung dari tindakan, tetapi juga tanggapan
terhadap tindakan tersebut. Kontak sosial yang bersifat positif mengarah pada suatu kerja
sama, sedangkan yang bersifat negatif mengarah pada suatu pertentangan atau bahkan sama
sekali tidak menghasilkan suatu interaksi sosial.


Suatu kontak dapat bersifat primer atau sekunder. Kontak primer terjadi apabila yang
mengadakan hubungan langsung bertemu dan berhadapan muka. Kontak sekunder
memerlukan suatu perantara. Sekunder dapat dilakukan secara langsung. Hubungan-
hubungan yang sekunder tersebut dapat dilakukan melalui alat-alat telepon, telegraf, radio,
dst.
Arti terpenting komunikasi adalah bahwa seseorang memberikan tafsiran pada perilaku orang
lain (yang berwujud pembicaraan, gera-gerak badaniah atau sikap), perasaan-perasaan apa
yang ingin disampaikan oleh orang tersebut. Orang yang bersangkutan kemudian memberikan
reaksi     terhadap   perasaan    yang     ingin    disampaikan   oleh   orang   lain     tersebut.
Dengan adanya komunikasi tersebut, sikap-sikap dan perasaan suatu kelompok manusia atau
perseorangan dapat diketahui oleh kelompok lain atau orang lainnya. Hal itu kemudian
merupakan bahan untuk menentukan reaksi apa yang dilakukannya.


       C. Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial

Bentuk-bentuk      interaksi sosial dapat    berupa kerja sama (cooperation),           persaingan
(competition), dan bahkan dapat juga berbentuk pertentangan atau pertikaian (conflict).
Pertikaian mungkin akan mendapatkan suatu penyelesaian, namun penyelesaian tersebut
hanya akan dapat diterima untuk sementara waktu, yang dinamakan akomodasi. Ini berarti
kedua belah pihak belum tentu puas sepenuhnya. Suatu keadaan dapat dianggap sebagai
bentuk keempat dari interaksi sosial. Keempat bentuk pokok dari interaksi sosial tersebut tidak
perlu merupakan suatu kontinuitas, di dalam arti bahwa interaksi itu dimulai dengan kerja sama
yang kemudian menjadi persaingan serta memuncak menjadi pertikaian untuk akhirnya sampai
pada akomodasi.

Gillin dan Gillin mengadakan penggolongan yang lebih luas lagi. Menurut mereka, ada dua
macam bentuk-bentuk interaksi sosial:

1. Proses Asosiatif
   Suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai
   suatu atau beberapa tujuan bersama. Bentuk kerja sama tersebut berkembang apabila
   orang dapat digerakan untuk mencapai suatu tujuan bersama dan harus ada kesadaran
   bahwa tujuan tersebut di kemudian hari mempunyai manfaat bagi semua. Juga harus ada
   iklim yang menyenangkan dalam pembagian kerja serta balas jasa yang akan diterima.
   Dalam perkembangan selanjutnya, keahlian-keahlian tertentu diperlukan bagi mereka yang
   bekerja sama supaya rencana kerja samanya dapat terlaksana dengan baik.

Proses Asosiatif ini dibedakan menjadi:

a. Kerja Sama (Cooperation)


Kerja sama timbul karena orientasi orang-perorangan terhadap kelompoknya (yaitu in-group-
nya) dan kelompok lainya (yang merupakan out-group-nya). Kerja sama akan bertambah kuat
jika ada hal-hal yang menyinggung anggota/perorangan lainnya.

Fungsi Kerjasama digambarkan oleh Charles H.Cooley ”kerjasama timbul apabila orang
menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama dan pada saat
yang bersamaan mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri untuk
memenuhi    kepentingan-kepentingan       tersebut;   kesadaran   akan   adanya    kepentingan-
kepentingan yang sama dan adanya organisasi merupakan fakta-fakta penting dalam
kerjasama yang berguna”

Dalam teori-teori sosiologi dapat dijumpai beberapa bentuk kerjasama yang biasa diberi nama
kerja sama (cooperation). Kerjasama tersebut lebih lanjut dibedakan lagi dengan:
a). Kerjasama Spontan (Spontaneous Cooperation) : Kerjasama yang sertamerta
      b). Kerjasama Langsung (Directed Cooperation) : Kerjasama yang merupakan hasil
          perintah atasan atau penguasa
      c). Kerjasama Kontrak (Contractual Cooperation) : Kerjasama atas dasar tertentu
      d). Kerjasama Tradisional (Traditional Cooperation) : Kerjasama sebagai bagian atau
         unsur dari sistem sosial

Ada 5 bentuk kerjasama :

   1) Kerukunan yang mencakup gotong-royong dan tolong menolong
   2) Bargaining, yaitu pelaksana perjanjian mengenai pertukaran barang-barang dan jasa-
      jasa antara 2 organisasi atau lebih
   3) Kooptasi (cooptation), yakni suatu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam
      kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi sebagai salah satu
      cara untuk menghindari terjadinya kegoncangan dalam stabilitas organisasi yang
      bersangkutan
   4) Koalisi (coalition), yakni kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai
      tujuan-tujuan yang sama. Koalisi dapat menghasilkan keadaan yang tidak stabil untuk
      sementara waktu karena dua organisasi atau lebih tersebut kemungkinan mempunyai
      struktut yang tidak sama antara satu dengan lainnya. Akan tetapi, karena maksud
      utama adalah untuk mencapat satu atau beberapa tujuan bersama, maka sifatnnya
      adalah kooperatif.
   5) Joint venture, yaitu kerjasama dalam pengusahaan proyek-proyek tertentu, misalnya
      pengeboran minyak, pertambangan batubara, perfilman, perhotelan, dst.


b. Akomodasi (Accomodation)

Istilah Akomodasi dipergunakan dalam dua arti : menunjuk pada suatu keadaan dan untuk
menunjuk pada suatu proses. Akomodasi menunjuk pada keadaan, adanya suatu
keseimbangan dalam interaksi antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia
dalam kaitannya dengan norma-norma sosial dan nilai-nilai sosial yang berlaku dalam
masyarakat. Sebagai suatu proses akomodasi menunjuk pada usaha-usaha manusia untuk
meredakan suatu pertentangan yaitu usaha-usaha manusia untuk mencapai kestabilan.
Menurut Gillin dan Gillin, akomodasi adalah suatu perngertian yang digunakan oleh para
sosiolog untuk menggambarkan suatu proses dalam hubungan-hubungan sosial yang sama
artinya dengan adaptasi dalam biologi. Maksudnya, sebagai suatu proses dimana orang atau
kelompok manusia yang mulanya saling bertentangan, mengadakan penyesuaian diri untuk
mengatasi ketegangan-ketegangan. Akomodasi merupakan suatu cara untuk menyelesaikan
pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan sehingga lawan tidak kehilangan
kepribadiannya.

Tujuan Akomodasi dapat berbeda-beda sesuai dengan situasi yang dihadapinya, yaitu :

   1) Untuk mengurangi pertentangan antara orang atau kelompok manusia sebagai akibat
       perbedaan paham
   2) Mencegah meledaknya suatu pertentangan untuk sementara waktu atau secara
       temporer
   3) Memungkinkan terjadinya kerjasama antara kelompok sosial yang hidupnya terpisah
       akibat faktor-faktor sosial psikologis dan kebudayaan, seperti yang dijumpai pada
       masyarakat yang mengenal sistem berkasta
   4) Mengusahakan         peleburan    antara    kelompok      sosial     yang       terpisah.


   Bentuk-bentuk Akomodasi
   1) Corecion, suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan karena adanya
       paksaan
   2) Compromise, bentuk akomodasi dimana pihak-pihak yang terlibat saling mengurangi
       tuntutannya agar tercapai suatu penyelesaian terhadap perselisihan yang ada
   3) Arbitration, Suatu cara untuk mencapai compromise apabila pihak-pihak yang
       berhadapan tidak sanggup mencapainya sendiri
   4) Conciliation, suatu usaha untuk mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak-pihak
       yang berselisih demi tercapainya suatu persetujuan bersama
   5) Toleration, merupakan bentuk akomodasi tanpa persetujuan yang formal bentuknya
   6) Stalemate,   suatu   akomodasi    dimana   pihak-pihak   yang    bertentangan    karena
       mempunyai kekuatan yang seimbang berhenti pada satu titik tertentu dalam melakukan
       pertentangannya
   7) Adjudication, Penyelesaian perkara atau sengketa di pengadilan

Hasil-hasil Akomodasi:
1) Akomodasi dan Integrasi Masyarakat
        Akomodasi dan intergrasi masyarakat telah berbuat banyak untuk menghindarkan
        masyarakat dari benih-benih pertentangan laten yang akan melahirkan pertentangan
        baru
    2) Menekankan Oposisi
        Sering kali suatu persaingan dilaksanakan demi keuntungan suatu kelompok tertentu
        dan kerugian bagi pihak lain
    3) Koordinasi berbagai kepribadian yang berbeda
    4) Perubahan lembaga kemasyarakatan agar sesuai dengan keadaan baru atau keadaan
        yang berubah.
    5) Perubahan-perubahan dalam kedudukan akomodasi membuka jalan ke arah asimilasi

Dengan adanya proses asimilasi, para pihak lebih saling mengenal dan dengan timbulnya
benih-benih toleransi mereka lebih mudah untuk saling mendekati.

c. Asimilasi (Assimilation)


Asimilasi merupakan proses sosial dalam taraf lanjut. Ia ditandai dengan adanya usaha-usaha
mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antara orang-perorangan atau kelompok-
kelompok manusia dan juga meliputi usaha-usaha untuk mempertinggi kesatuan tindak, sikap,
dan proses-proses mental dengan memerhatikan kepentingan dan tujuan bersama.

Proses Asimilasi timbul bila ada :

Kelompok-kelompok manusia yang berbeda kebudayaannya orang-perorangan sebagai warga
kelompok tadi saling bergaul secara langsung dan intensif untuk waktu yang lama sehingga
kebudayaan-kebudayaan dari kelompok-kelompok manusia tersebut masing-masing berubah
dan saling menyesuaikan diri

Beberapa bentuk interaksi sosial yang memberi arah ke suatu proses asimilasi (interaksi yang
asimilatif) bila memiliki syarat-syarat berikut ini:

    1) Interaksi sosial tersebut bersifat suatu pendekatan terhadap pihak lain, dimana pihak
        yang lain tadi juga berlaku sama
    2) Interaksi sosial tersebut tidak mengalami halangan-halangan atau pembatasan-
        pembatasan
3) Interaksi sosial tersebut bersifat langsung dan primer
       4) Frekuensi interaksi sosial tinggi dan tetap, serta ada keseimbangan antara pola-pola
          tersebut.   Artinya,   stimulan   dan   tanggapan-tanggapan     dari   pihak-pihak   yang
          mengadakan asimilasi harus sering dilakukan dan suatu keseimbangan tertentu harus
          dicapai dan dikembangankan.

Faktor-faktor yang dapat mempermudah terjadinya suatu asimilasi adalah : 1)Toleransi, 2)
Kesempatan-kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi, 3) Sikap menghargai orang
asing dan kebudayaannya, 4) Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat,
5) Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan perkawinan campuran (amaigamation), 6)
Adanya musuh bersama dari luar

Faktor umum penghalangan terjadinya asimilasi: 1) Terisolasinya kehidupan suatu golongan
tertentu dalam masyarakat, 2) Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan yang dihadapi,
3) dan sehubungan dengan itu seringkali menimbulkan faktor ketiga perasaan takut terhadap
kekuatan suatu kebudayaan yang dihadapi perasaan bahwa suatu kebudayaan golongan atau
kelompok tertentu lebih tinggi daripada kebudayaan golongan atau kelompok lainnya.

Dalam batas-batas tertentu, perbedaan warna kulit atau perbedaan ciri-ciri badaniah dapat
pula menjadi salah satu penghalang terjadinya asimilasi In-Group-Feeling yang kuat menjadi
penghalang berlangsungnya asimilasi. In Group Feeling berarti adanya suatu perasaan yang
kuat sekali bahwa individu terikat pada kelompok dan kebudayaan kelompok yang
bersangkutan.

Gangguan dari golongan yang berkuasa terhadap minoritas lain apabila golongan minoritas
lain        mengalami        gangguan-gangguan         dari        golongan      yang     berkuasa
faktor perbedaan kepentingan yang kemudian ditambah dengan pertentangan-pertentangan
pribadi.

Asimilasi menyebabkan perubahan-perubahan dalam hubungan sosial dan dalam pola adat
istiadat serta interaksi sosial. Proses yang disebut terakhir biasa dinamakan akulturasi.
Perubahan-perubahan dalam pola adat istiadat dan interaksi sosial kadangkala tidak terlalu
penting dan menonjol.

2. Proses Disosiatif
Proses disosiatif sering disebut sebagai oppositional proccesses, yang sama halnya
   dengan kerjasama, dapat ditemukan pada setiap masyarakat, walaupun bentuk dan
   arahnya ditentukan oleh kebudayaan dan sistem sosial masyarakat bersangkutan.

Oposisi dapat diartikan sebagai cara berjuang melawan seseorang atau sekelompok manusia
untuk mencapai tujuan tertentu. Pola-pola oposisi tersebut dinamakan juga sebagai
perjuangan untuk tetap hidup (struggle for existence).

Untuk kepentingan analisis ilmu pengetahan, oposisi proses-proses yang disosiatif dibedakan
dalam tiga bentuk, yaitu :

a. Persaingan (Competition)


Persaingan atau competition dapat diartikan sebagai suatu proses sosial dimana individu atau
kelompok manusia yang bersaing mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan yang
pada suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian umum (baik perseorangan maupun
kelompok manusia) dengan cara menarik perhatian publik atau dengan mempertajam
prasangka yang telah ada tanpa mempergunakan ancaman atau kekerasan.

Persaingan mempunyai dua tipe umum :

   1) Bersifat Pribadi : Individu, perorangan, bersaing dalam memperoleh kedudukan. Tipe
       ini dinamakan rivalry.
   2) Bersifat Tidak Pribadi : Misalnya terjadi antara dua perusahaan besar yang bersaing
       untuk mendapatkan monopoli di suatu wilayah tertentu.

Bentuk-bentuk persaingan :

   1) Persaingan ekonomi : timbul karena terbatasnya persediaan dibandingkan dengan
       jumlah konsumen
   2) Persaingan kebudayaan : dapat menyangkut persaingan bidang keagamaan,
       pendidikan, dst.
   3) Persaingan kedudukan dan peranan : di dalam diri seseorang maupun di dalam
       kelompok terdapat keinginan untuk diakui sebagai orang atau kelompok yang
       mempunyai kedudukan serta peranan terpandang.
4) Persaingan ras : merupakan persaingan di bidang kebudayaan. Hal ini disebabkan
       karena ciri-ciri badaniyah terlihat dibanding unsur-unsur kebudayaan lainnya.

Persaingan dalam batas-batas tertentu dapat mempunyai beberapa fungsi :

   1)Menyalurkan       keinginan    individu   atau    kelompok     yang   bersifat    kompetitif
     Sebagai jalan dimana keinginan, kepentingan serta nilai-nilai yang pada suatu masa
   mendapat pusat perhatian, tersalurkan dengan baik oleh mereka yang bersaing

   2) Sebagai alat untuk mengadakan seleksi atas dasar seks dan sosial. Persaingan
   berfungsi untuk mendudukan individu pada kedudukan serta peranan yang sesuai dengan
   kemampuannya

   3) Sebagai alat menyaring para warga golongan karya (”fungsional”)

Hasil suatu persaingan terkait erat dengan pelbagai faktor berikut ini:

   1) Kerpibadian seseorang
   2) Kemajuan : Persaingan akan mendorong seseorang untuk bekerja keras dan
       memberikan sahamnya untuk pembangunan masyarakat
   3) Solidaritas kelompok : Persaingan yang jujur akan menyebabkan para individu akan
       saling menyesuaikan diri dalam hubungan-hubungan sosialnya hingga tercapai
       keserasian
   4) Disorganisasi : Perubahan yang terjadi terlalu cepat dalam masyarakat akan
       mengakibatkan disorganisasi pada struktur sosial


   b. Kontraversi (Contravetion)
       Kontravensi pada hakikatnya merupakan suatu bentuk proses sosial yang berada
       antara persaingan dan pertentangan atau pertikaian. Bentuk kontraversi menurut Leo
       von Wiese dan Howard Becker ada 5 :
       1) Yang umum meliputi perbuatan seperti penolakan, keenganan, perlawanan,
           perbuatan     menghalang-halangi,     protes,    gangguang-gangguan,       kekerasan,
           pengacauan rencana
       2) Yang sederhana seperti menyangkal pernyataan orang lain di muka umum,
           memaki-maki melalui surat selebaran, mencerca, memfitnah, melemparkan beban
           pembuktian pada pihak lain, dst
3) Yang intensif, penghasutan, menyebarkan desas desus yang mengecewakan pihak
          lain
       4) Yang rahasia, mengumumkan rahasian orang, berkhianat.
       5) Yang taktis, mengejutkan lawan, mengganggu dan membingungkan pihak lain.
          Contoh lain adalah memaksa pihak lain menyesuaikan diri dengan kekerasan,
          provokasi, intimidasi, dst.

Menurut Leo von Wiese dan Howard Becker ada 3 tipe umum kontravensi:

   1) Kontraversi generasi masyarakat : lazim terjadi terutama pada zaman yang sudah
       mengalami perubahan yang sangat cepat
   2) Kontraversi seks : menyangkut hubungan suami dengan istri dalam keluarga
   3) Kontraversi Parlementer : hubungan antara golongan mayoritas dengan golongan
       minoritas dalam masyarakat.baik yang menyangkut hubungan mereka di dalam
       lembaga legislatif, keagamaan, pendidikan, dst

Tipe Kontravensi :

   1) Kontravensi antarmasyarakat setempat, mempunyai dua bentuk :
       a) Kontavensi antarmasyarakat setempat yang berlainan (intracommunity struggle)
       b) Kontravensi    antar     golongan-golongan    dalam   satu   masyarakat   setempat
          (intercommunity struggle)
   2) Antagonisme keagamaan
   3) Kontravensi Intelektual : sikap meninggikan diri dari mereka yang mempunyai latar
       belakang pendidikan yang tinggi atau sebaliknya
   4) Oposisi moral : erat hubungannya dengan kebudayaan




c. Pertentangan (Pertikaian atau conflict)
   Pribadi maupun kelompok menyadari adanya perbedaan-perbedaan misalnya dalam ciri-
   ciri badaniyah, emosi, unsur-unsur kebudayaan, pola-pola perilaku, dan seterusnya dengan
   pihak lain. Ciri tersebut dapat mempertajam perbedaan yang ada hingga menjadi suatu
   pertentangan atau pertikaian.
Sebab musabab pertentangan adalah :

   1) Perbedaan antara individu
   2) Perbedaan kebudayaan
   3) Perbedaan kepentingan
   4) Perubahan sosial.

Pertentangan dapat pula menjadi sarana untuk mencapai keseimbangan antara kekuatan-
kekuatan dalam masyarakat. Timbulnya pertentangan merupakan pertanda bahwa akomodasi
yang sebelumnya telah tercapai.

Pertentangan mempunyai beberapa bentuk khusus:

   1) Pertentangan pribadi
   2) Pertentangan Rasial : dalam hal ini para pihak akan menyadari betapa adanya
       perbedaan antara mereka yang menimbulkan pertentangan
   3) Pertentangan antara kelas-kelas sosial : disebabkan karena adanya perbedaan
       kepentingan
   4) Pertentangan politik : menyangkut baik antara golongan-golongan dalam satu
       masyarakat, maupun antara negara-negara yang berdaulat
   5) Pertentangan    yang   bersifat   internasional   :   disebabkan   perbedaan-perbedaan
       kepentingan yang kemudian merembes ke kedaulatan negara


Akibat-akibat bentuk pertentangan:

   1) Tambahnya solidaritas in-group
   2) Apabila pertentangan antara golongan-golongan terjadi dalam satu kelompok tertentu,
       akibatnya adalah sebaliknya, yaitu goyah dan retaknya persatuan kelompok tersebut
   3) Perubahan kepribadian para individu
   4) Hancurnya harta benda dan jatuhnya korban manusia
   5) Akomodasi, dominasi, dan takluknya salah satu pihak

Baik persaingan maupun pertentangan merupakan bentuk-bentuk proses sosial disosiatif yang
terdapat pada setiap masyarakat.

   D. Jenis Tindakan Sosial
Tindakan Sosial adalah tindakan seorang individu yang dapat mempengaruhi individu-individu
lainnya dalam masyarakat

Contoh tindakan sosial : Seorang siswa lomba menyanyi, dia dinilai oleh juri dan membuat juri
meresponnya.

Jenis-Jenis Tindakan Sosial menurut Max Webber:

1. Rasionalitas instrumen adalah tindakan sosial yang dilakukan berdasarkan pertimbangan
   yang berhubungan dengan tindakan dan ketersediaan alat

     contoh : Seorang anak memilih jurusan ipa karena ingin melanjutkan pendidikan ke
             jurusan kedokteran

2.   Rasionalitas yang berorientasi nilai, adalah tindakan sosial yang bersifat rasional dan
     memperhitungkan manfaatnya dan tidak terlalu mementingkan tujuan yang dicapai.

     Contoh : Ibadah agama yang dilakukan umat beragama.

3.   Tindakan tradisional adalah tindakan sosial yang dilakukan berdasarkan kebiasaan turun
     temurun. Tindakan tersebut dilakukan tanpa membuat perencanaan

     Contoh : Selamatan pindahan rumah, tradisi bersih desa.

4.   Tindakan afektif adalah tindakan yang dilakukan dengan mengutamakan perasaan / emosi
     tanpa perencanaan yang sadar, yang bersifat spontan

     Contoh : Linda menangis mendengar kabar ayahnya meninggal.

More Related Content

What's hot

Pengantar sosiologi, proses sosial & interaksi sosial (meeting 3), Novi Catur...
Pengantar sosiologi, proses sosial & interaksi sosial (meeting 3), Novi Catur...Pengantar sosiologi, proses sosial & interaksi sosial (meeting 3), Novi Catur...
Pengantar sosiologi, proses sosial & interaksi sosial (meeting 3), Novi Catur...Universitas Islam Balitar
 
Pengantar Sosiologi
Pengantar SosiologiPengantar Sosiologi
Pengantar SosiologiMuhamad Yogi
 
Proses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosialProses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosialMahad Alzaytun
 
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitianpycnat
 
Metode dan teknik audit komunikasi ppt
Metode dan teknik audit komunikasi pptMetode dan teknik audit komunikasi ppt
Metode dan teknik audit komunikasi pptHafidz Wahyuddin
 
Teori agenda setting
Teori agenda setting Teori agenda setting
Teori agenda setting mankoma2013
 
Makalah Komunikasi Massa
Makalah Komunikasi MassaMakalah Komunikasi Massa
Makalah Komunikasi MassaAnisa Rochmiana
 
Interaksi sosial
Interaksi sosialInteraksi sosial
Interaksi sosialEl Ibrahimy
 
Teori struktural fungsional
Teori struktural fungsionalTeori struktural fungsional
Teori struktural fungsionalNovri To Day
 
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal wordLingga - Universitas Riau
 
sosiologi tentang : Interaksi sosial
sosiologi tentang : Interaksi sosialsosiologi tentang : Interaksi sosial
sosiologi tentang : Interaksi sosialYogi andreansyah
 
Realitas media dan konstruksi sosial media massa
Realitas media dan konstruksi sosial media massaRealitas media dan konstruksi sosial media massa
Realitas media dan konstruksi sosial media massaUniversity of Andalas
 
Groupthink Theory
Groupthink Theory Groupthink Theory
Groupthink Theory mankoma2012
 
Struktur sosial, pranata sosial dan proses sosial Konsep Dasar IPS PGSD FKIP ...
Struktur sosial, pranata sosial dan proses sosial Konsep Dasar IPS PGSD FKIP ...Struktur sosial, pranata sosial dan proses sosial Konsep Dasar IPS PGSD FKIP ...
Struktur sosial, pranata sosial dan proses sosial Konsep Dasar IPS PGSD FKIP ...Lili Puspita Sari
 

What's hot (20)

Pengantar sosiologi, proses sosial & interaksi sosial (meeting 3), Novi Catur...
Pengantar sosiologi, proses sosial & interaksi sosial (meeting 3), Novi Catur...Pengantar sosiologi, proses sosial & interaksi sosial (meeting 3), Novi Catur...
Pengantar sosiologi, proses sosial & interaksi sosial (meeting 3), Novi Catur...
 
Pengantar Sosiologi
Pengantar SosiologiPengantar Sosiologi
Pengantar Sosiologi
 
Masyarakat cyber
Masyarakat cyberMasyarakat cyber
Masyarakat cyber
 
Proses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosialProses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosial
 
Cakupan komunikasi internasional
Cakupan komunikasi internasionalCakupan komunikasi internasional
Cakupan komunikasi internasional
 
Tradisi tradisi teori komunikasi
Tradisi tradisi teori komunikasiTradisi tradisi teori komunikasi
Tradisi tradisi teori komunikasi
 
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
 
Metode dan teknik audit komunikasi ppt
Metode dan teknik audit komunikasi pptMetode dan teknik audit komunikasi ppt
Metode dan teknik audit komunikasi ppt
 
Persepsi Sosial
Persepsi SosialPersepsi Sosial
Persepsi Sosial
 
Teori agenda setting
Teori agenda setting Teori agenda setting
Teori agenda setting
 
Makalah Komunikasi Massa
Makalah Komunikasi MassaMakalah Komunikasi Massa
Makalah Komunikasi Massa
 
Interaksi sosial
Interaksi sosialInteraksi sosial
Interaksi sosial
 
Teori struktural fungsional
Teori struktural fungsionalTeori struktural fungsional
Teori struktural fungsional
 
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
 
Dinamika sosial
Dinamika sosialDinamika sosial
Dinamika sosial
 
Komunikasi nonverbal
Komunikasi nonverbalKomunikasi nonverbal
Komunikasi nonverbal
 
sosiologi tentang : Interaksi sosial
sosiologi tentang : Interaksi sosialsosiologi tentang : Interaksi sosial
sosiologi tentang : Interaksi sosial
 
Realitas media dan konstruksi sosial media massa
Realitas media dan konstruksi sosial media massaRealitas media dan konstruksi sosial media massa
Realitas media dan konstruksi sosial media massa
 
Groupthink Theory
Groupthink Theory Groupthink Theory
Groupthink Theory
 
Struktur sosial, pranata sosial dan proses sosial Konsep Dasar IPS PGSD FKIP ...
Struktur sosial, pranata sosial dan proses sosial Konsep Dasar IPS PGSD FKIP ...Struktur sosial, pranata sosial dan proses sosial Konsep Dasar IPS PGSD FKIP ...
Struktur sosial, pranata sosial dan proses sosial Konsep Dasar IPS PGSD FKIP ...
 

Viewers also liked

Bentuk interaksi-sosial
Bentuk interaksi-sosialBentuk interaksi-sosial
Bentuk interaksi-sosialdangding
 
sosiologi pertanian (Proses sosial)
sosiologi pertanian (Proses sosial)sosiologi pertanian (Proses sosial)
sosiologi pertanian (Proses sosial)irwan setiyono
 
Dilema Etik Keperawatan
Dilema Etik KeperawatanDilema Etik Keperawatan
Dilema Etik KeperawatanYafet Geu
 
Makalah etika keperawatan
Makalah etika keperawatanMakalah etika keperawatan
Makalah etika keperawatanWarnet Raha
 
Pengantar+antropologi+kesehatan
Pengantar+antropologi+kesehatanPengantar+antropologi+kesehatan
Pengantar+antropologi+kesehatanAprillia Ningsih
 
Makalah Etik Keperawatan
Makalah Etik KeperawatanMakalah Etik Keperawatan
Makalah Etik KeperawatanAmee Hidayat
 

Viewers also liked (8)

Bentuk interaksi-sosial
Bentuk interaksi-sosialBentuk interaksi-sosial
Bentuk interaksi-sosial
 
sosiologi pertanian (Proses sosial)
sosiologi pertanian (Proses sosial)sosiologi pertanian (Proses sosial)
sosiologi pertanian (Proses sosial)
 
Makalah interaksi sosial
Makalah  interaksi sosialMakalah  interaksi sosial
Makalah interaksi sosial
 
Dilema Etik Keperawatan
Dilema Etik KeperawatanDilema Etik Keperawatan
Dilema Etik Keperawatan
 
Makalah etika keperawatan
Makalah etika keperawatanMakalah etika keperawatan
Makalah etika keperawatan
 
Pengantar+antropologi+kesehatan
Pengantar+antropologi+kesehatanPengantar+antropologi+kesehatan
Pengantar+antropologi+kesehatan
 
Makalah Etik Keperawatan
Makalah Etik KeperawatanMakalah Etik Keperawatan
Makalah Etik Keperawatan
 
Antropologi Sosial & Budaya
Antropologi Sosial & Budaya Antropologi Sosial & Budaya
Antropologi Sosial & Budaya
 

Similar to proses sosial dan interaksi sosial

Proses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosialProses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosialsman 2 mataram
 
Makalah interaksi sosial
Makalah interaksi sosialMakalah interaksi sosial
Makalah interaksi sosialYadhi Muqsith
 
K 2 interaksi sosial
K   2 interaksi sosialK   2 interaksi sosial
K 2 interaksi sosialesterida
 
Modul star IPS KELAS X SMK bab 1 5 bab
Modul star IPS KELAS X SMK bab 1   5 babModul star IPS KELAS X SMK bab 1   5 bab
Modul star IPS KELAS X SMK bab 1 5 babJaya Gemilang Toga
 
Interaksi sosial
Interaksi sosialInteraksi sosial
Interaksi sosialyudi anto
 
Interaksi Sosial Dalam Hubungan Antar Manusia
Interaksi Sosial Dalam Hubungan Antar Manusia Interaksi Sosial Dalam Hubungan Antar Manusia
Interaksi Sosial Dalam Hubungan Antar Manusia pjj_kemenkes
 
power point sosiologi "INTERAKSI SOSIAL DALAM DINAMIKA KEHIDUPAN SOSIAL"
power point sosiologi "INTERAKSI SOSIAL DALAM DINAMIKA KEHIDUPAN SOSIAL"power point sosiologi "INTERAKSI SOSIAL DALAM DINAMIKA KEHIDUPAN SOSIAL"
power point sosiologi "INTERAKSI SOSIAL DALAM DINAMIKA KEHIDUPAN SOSIAL"Nurul Zulkarnaen
 
manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosialmanusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosialPmii Pasuruan
 
Kehidupan sosial manusia, Sanjose
Kehidupan sosial manusia, SanjoseKehidupan sosial manusia, Sanjose
Kehidupan sosial manusia, SanjoseAbel Petrus
 
Interaksi sosial
Interaksi sosialInteraksi sosial
Interaksi sosialDezan Must
 
Interaksi Sosial Dalam Hubungan Antar Manusia
Interaksi Sosial Dalam Hubungan Antar ManusiaInteraksi Sosial Dalam Hubungan Antar Manusia
Interaksi Sosial Dalam Hubungan Antar Manusiapjj_kemenkes
 
Makalah interaksi sosial
Makalah  interaksi sosialMakalah  interaksi sosial
Makalah interaksi sosialWarnet Raha
 

Similar to proses sosial dan interaksi sosial (20)

Proses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosialProses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosial
 
Tugas
TugasTugas
Tugas
 
Makalah interaksi sosial
Makalah interaksi sosialMakalah interaksi sosial
Makalah interaksi sosial
 
K 2 interaksi sosial
K   2 interaksi sosialK   2 interaksi sosial
K 2 interaksi sosial
 
Modul star IPS KELAS X SMK bab 1 5 bab
Modul star IPS KELAS X SMK bab 1   5 babModul star IPS KELAS X SMK bab 1   5 bab
Modul star IPS KELAS X SMK bab 1 5 bab
 
Interaksi sosial
Interaksi sosialInteraksi sosial
Interaksi sosial
 
Interaksi Sosial Dalam Hubungan Antar Manusia
Interaksi Sosial Dalam Hubungan Antar Manusia Interaksi Sosial Dalam Hubungan Antar Manusia
Interaksi Sosial Dalam Hubungan Antar Manusia
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Dinamika Sosial
Dinamika SosialDinamika Sosial
Dinamika Sosial
 
Perubahan sosial
Perubahan sosialPerubahan sosial
Perubahan sosial
 
Pengertian sosial
Pengertian sosialPengertian sosial
Pengertian sosial
 
power point sosiologi "INTERAKSI SOSIAL DALAM DINAMIKA KEHIDUPAN SOSIAL"
power point sosiologi "INTERAKSI SOSIAL DALAM DINAMIKA KEHIDUPAN SOSIAL"power point sosiologi "INTERAKSI SOSIAL DALAM DINAMIKA KEHIDUPAN SOSIAL"
power point sosiologi "INTERAKSI SOSIAL DALAM DINAMIKA KEHIDUPAN SOSIAL"
 
manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosialmanusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
 
Kehidupan sosial manusia, Sanjose
Kehidupan sosial manusia, SanjoseKehidupan sosial manusia, Sanjose
Kehidupan sosial manusia, Sanjose
 
Interaksi sosial
Interaksi sosialInteraksi sosial
Interaksi sosial
 
Interaksi Sosial Dalam Hubungan Antar Manusia
Interaksi Sosial Dalam Hubungan Antar ManusiaInteraksi Sosial Dalam Hubungan Antar Manusia
Interaksi Sosial Dalam Hubungan Antar Manusia
 
Pengantar sosiologi antropologi filsafat Ilmu
Pengantar sosiologi  antropologi filsafat IlmuPengantar sosiologi  antropologi filsafat Ilmu
Pengantar sosiologi antropologi filsafat Ilmu
 
pkn Materi 3
pkn Materi 3pkn Materi 3
pkn Materi 3
 
Makalah interaksi sosial
Makalah  interaksi sosialMakalah  interaksi sosial
Makalah interaksi sosial
 
Makalah interaksi sosial
Makalah  interaksi sosialMakalah  interaksi sosial
Makalah interaksi sosial
 

More from suher lambang

Makalah agama islam 1234
Makalah agama islam 1234Makalah agama islam 1234
Makalah agama islam 1234suher lambang
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 7 materi otak dan
Modul pertemuan psy faal pkk ke 7 materi otak dan Modul pertemuan psy faal pkk ke 7 materi otak dan
Modul pertemuan psy faal pkk ke 7 materi otak dan suher lambang
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 6 materi perkemban
Modul pertemuan psy faal pkk ke 6 materi perkembanModul pertemuan psy faal pkk ke 6 materi perkemban
Modul pertemuan psy faal pkk ke 6 materi perkembansuher lambang
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem ho
Modul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem hoModul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem ho
Modul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem hosuher lambang
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarap
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarapModul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarap
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarapsuher lambang
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem sa
Modul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem saModul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem sa
Modul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem sasuher lambang
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 2 materi sistem se
Modul pertemuan psy faal pkk ke 2 materi sistem seModul pertemuan psy faal pkk ke 2 materi sistem se
Modul pertemuan psy faal pkk ke 2 materi sistem sesuher lambang
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantar
Modul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantarModul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantar
Modul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantarsuher lambang
 
Stress.kesehatan dan coping
Stress.kesehatan dan coping Stress.kesehatan dan coping
Stress.kesehatan dan coping suher lambang
 
Presentation1.ppt.filsafat.afektivitas
Presentation1.ppt.filsafat.afektivitasPresentation1.ppt.filsafat.afektivitas
Presentation1.ppt.filsafat.afektivitassuher lambang
 
Presentasi ppt.antropologi.mitos.repb-repb
Presentasi ppt.antropologi.mitos.repb-repbPresentasi ppt.antropologi.mitos.repb-repb
Presentasi ppt.antropologi.mitos.repb-repbsuher lambang
 
Mitos pulung gantung di gunung kidul
Mitos pulung gantung di gunung kidulMitos pulung gantung di gunung kidul
Mitos pulung gantung di gunung kidulsuher lambang
 
Mitos pulung gantung pp
Mitos pulung gantung ppMitos pulung gantung pp
Mitos pulung gantung ppsuher lambang
 
good governance (2012)
good governance (2012)good governance (2012)
good governance (2012)suher lambang
 
perilaku_kolektif_dan_gerakan_sosial
perilaku_kolektif_dan_gerakan_sosialperilaku_kolektif_dan_gerakan_sosial
perilaku_kolektif_dan_gerakan_sosialsuher lambang
 

More from suher lambang (20)

Makalah agama islam 1234
Makalah agama islam 1234Makalah agama islam 1234
Makalah agama islam 1234
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 7 materi otak dan
Modul pertemuan psy faal pkk ke 7 materi otak dan Modul pertemuan psy faal pkk ke 7 materi otak dan
Modul pertemuan psy faal pkk ke 7 materi otak dan
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 6 materi perkemban
Modul pertemuan psy faal pkk ke 6 materi perkembanModul pertemuan psy faal pkk ke 6 materi perkemban
Modul pertemuan psy faal pkk ke 6 materi perkemban
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem ho
Modul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem hoModul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem ho
Modul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem ho
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarap
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarapModul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarap
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarap
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem sa
Modul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem saModul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem sa
Modul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem sa
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 2 materi sistem se
Modul pertemuan psy faal pkk ke 2 materi sistem seModul pertemuan psy faal pkk ke 2 materi sistem se
Modul pertemuan psy faal pkk ke 2 materi sistem se
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantar
Modul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantarModul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantar
Modul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantar
 
Stress.kesehatan dan coping
Stress.kesehatan dan coping Stress.kesehatan dan coping
Stress.kesehatan dan coping
 
Mitos.dewa yunani
Mitos.dewa yunaniMitos.dewa yunani
Mitos.dewa yunani
 
Presentation1.ppt.filsafat.afektivitas
Presentation1.ppt.filsafat.afektivitasPresentation1.ppt.filsafat.afektivitas
Presentation1.ppt.filsafat.afektivitas
 
Presentasi ppt.antropologi.mitos.repb-repb
Presentasi ppt.antropologi.mitos.repb-repbPresentasi ppt.antropologi.mitos.repb-repb
Presentasi ppt.antropologi.mitos.repb-repb
 
Mitos pulung gantung di gunung kidul
Mitos pulung gantung di gunung kidulMitos pulung gantung di gunung kidul
Mitos pulung gantung di gunung kidul
 
Mitos pulung gantung pp
Mitos pulung gantung ppMitos pulung gantung pp
Mitos pulung gantung pp
 
Presentasi kanibal
Presentasi kanibalPresentasi kanibal
Presentasi kanibal
 
good governance (2012)
good governance (2012)good governance (2012)
good governance (2012)
 
perilaku_kolektif_dan_gerakan_sosial
perilaku_kolektif_dan_gerakan_sosialperilaku_kolektif_dan_gerakan_sosial
perilaku_kolektif_dan_gerakan_sosial
 
masyarakat madani
masyarakat madanimasyarakat madani
masyarakat madani
 
geopolitik
geopolitikgeopolitik
geopolitik
 
otonomi daerah
otonomi daerahotonomi daerah
otonomi daerah
 

proses sosial dan interaksi sosial

  • 1. Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana Modul 4 Proses Sosial dan Interaksi Sosial TIK : Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan pengertian proses dan interaksi sosial, faktor pendorong proses interaksi sosial, bentuk-bentuk interaksi sosial, dan jenis tindakan sosial. SRI RAHAYU HANDAYANI, MM A. Pengertian Proses Sosial dan Interaksi Sosial Sebagaimana dalam perkembangan ilmu alam, ilmu sosial juga berusaha untuk mensinergikan antara apa yang diamati di lapangan penelitian dan konstruksi teori sosial tentang hal yang hendak diteliti. Statistika adalah ilmu yang paling sering digunakan untuk melakukan berbagai hal yang mungkin diukur dalam sistem sosial. Cara untuk membandingkan konstruksi teori sosial tersebut dengan apa yang diperoleh di lapangan adalah dengan membangun model. Pada dasarnya konstruksi teori sosial dapat secara sederhana disebut sebagai model dari proses sosial yang diamati. Namun memodelkan sebuah sistem sosial bukanlah pekerjaan mudah. Hal ini didasarkan pada dua hal. Pertama, interaksi kompleks yang terlibat dalam sistem sosial berarti bahwa hasil dari pemodelan tersebut sulit untuk dianalisis dengan menggunakan pendekatan biasa (kompleksitas sintaktik) Kedua, karakteristik dari fenomena sosial seringkali lebih baik didekati dengan representasi semantik alias pendekatan secara kualitatif biasa. Persoalannya adalah hal ini sangat sulit untuk diterjemahkan dalam metode formal, sehingga mengakibatkan kesulitan melakukan pengecekan dengan teori yang sudah ada selama ini. Proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dapat dilihat apabila orang perorangan dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem serta bentuk-bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya pola-pola kehidupan yang telah ada. Proses sosial dapat diartikan
  • 2. sebagai pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama, misalnya pengaruh mempengaruhi antara sosial dengan politik, politik dengan ekonomi, ekonomi dengan hukum, dst. Interaksi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan sosial, karena tanpa interaksi sosial tak akan mungkin ada kehidupan bersama. Interaksi Sosial sebagai Faktor Utama dalam Kehidupan Sosial Bentuk umum proses sosial adalah interaksi sosial (yang juga dapat dinamakan sebagai proses sosial) karena interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia. Interaksi sosial antara kelompok- kelompok manusia terjadi antara kelompok tersebut sebagai suatu kesatuan dan biasanya tidak menyangkut pribadi anggota-anggotanya. Interaksi sosial antara kelompok-kelompok manusia terjadi pula di dalam masyarakat. Interaksi tersebut lebih mencolok ketika terjadi benturan antara kepentingan perorangan dengan kepentingan kelompok. Interaksi sosial hanya berlangsung antara pihak-pihak apabila terjadi reaksi terhadap dua belah pihak. Interaksi sosial tak akan mungkin teradi apabila manusia mengadakan hubungan yang langsung dengan sesuatu yang sama sekali tidak berpengaruh terhadap sistem syarafnya, sebagai akibat hubungan termaksud. B. Faktor Pendorong Proses dan Interaksi Sosial Faktor-faktor yang mendasari proses terbentuknya interaksi sosial adalah : 1. Imitasi, yaitu proses sosial atau tindakan seseorang untuk meniru orang lain, baik sikap penampilan, gaya hidupnya, bahkan apa-apa yang dimilikinya. Imitasi pertama kali muncul di lungkungan keluarga, kemudian lingkungan tetangga dan lingkungan masyarakat. 2. Indentifikasi, adalah upaya yang dilakukan oleh seorang individu untuk menjadi sama (identik) dengan individu lain yang ditirunya. Proses identifikasi tidak hanya terjadi melalui serangkain proses peniruan pola perilaku saja, tetapi juga melalui proses kejiwaaan yang sangat mendalam.
  • 3. 3. Sugesti, adalah rangsangan, pengaruh, stimulus yang diberikan sesorang individu kepad individu lain sehingga orang yang diberi sugesti menuruti atau melaksanakan tanpa berpikir kritis dan rasional. 4. Motivasi, yaitu rangsangan pengaruh, stimulus yang diberikan seorang individu kepada individu lain, sehingga orang yang diberi motivasi menuruti tau melaksanakan apa yang dimotivasikan secara kritis, rasional dan penuh rasa tanggung jawab . Motivasi biasanya diberikan oleh orang yang memiliki status yang lebih tinggi dan berwibawa, misalnya dari seorang ayah kepada anak, seorang guru kepada siswa. 5. Simpati, adalah proses kejiwaan , dimana seorang individu merasa tertarik kepada seseorang atau kelompok orang, karena sikapnya, penampilannya, wibawanya atau perbuatannya yang sedemikian rupa. 6. Empati, yaitu mirip dengan simpati, akan tetapi tidak semata-mata perasaan kejiwaan saja. Empati dibarengi dengan perasaan organisme tubuh yang sangat intens/dalam. Syarat-syarat Terjadinya Interaksi Sosial Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis, menyangkut hubungan antara individu, antara kelompok maupun antara individu dengan kelompok. Dua Syarat terjadinya interaksi sosial : 1. Adanya kontak sosial (social contact), yang dapat berlangsung dalam tiga bentuk.Yaitu antarindividu, antarindividu dengan kelompok, antarkelompok. Selain itu, suatu kontak dapat pula bersifat langsung maupun tidak langsung. 2. Adanya Komunikasi, yaitu seseorang memberi arti pada perilaku orang lain, perasaan- perasaan apa yang ingin disampaikan orang tersebut. Orang yang bersangkutan kemudian memberi reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh orang tersebut. Kata kontak berasal dari bahasa Latin con atau cum (artinya bersama-sama) dan tango (yang artinya menyentuh). Arti secara hanafiah adalah bersama-sama menyentuh. Secara fisik, kontak baru terjadi apabila terjadinya hubungan badaniah. Sebagai gejala seosial itu tidak perlu berarti suatu hubungan badaniah, karena dewasa ini dengan adanya perkembangan teknologi, orang dapat menyentuh berbagai pihak tanpa menyentuhnya. Dapat dikatakan bahwa hubungan badaniah bukanlah syarat untuk terjadinya suatu kontak. Kontak sosial dapat terjadi dalam 3 bentuk : 1. Antara orang perorangan
  • 4. Kontak sosial ini adalah apabila anak kecil mempelajari kebuasaan dalam keluarganya. Proses demikian terjadi melalui sosialisasi, yaitu suatu proses dimana anggota masyarakat yang baru mempelajari norma-norma dan nilai-nilai masyarakat dimana dia menjadi anggota. 2. Antara orang perorangan dengan suatu kelompok manusia atau sebaliknya Kontak sosial ini misalnya adalah seseorang merasakan bahwa tindakan-tindakannya berlawanan dengan norma-norma masyarakat atau apabila suatu partai politik memaksa anggota-anggotanya menyesuaikan diri dengan ideologi dan programnya. 3. Antara suatu kelompok manusia dengan kelompok manusia lainnya Umpamanya adalah dua partai politik mengadakan kerja sama untuk mengalahkan parpol yang ketiga di pemilihan umum. Terjadinya suatu kontak tidaklah semata-mata tergantung dari tindakan, tetapi juga tanggapan terhadap tindakan tersebut. Kontak sosial yang bersifat positif mengarah pada suatu kerja sama, sedangkan yang bersifat negatif mengarah pada suatu pertentangan atau bahkan sama sekali tidak menghasilkan suatu interaksi sosial. Suatu kontak dapat bersifat primer atau sekunder. Kontak primer terjadi apabila yang mengadakan hubungan langsung bertemu dan berhadapan muka. Kontak sekunder memerlukan suatu perantara. Sekunder dapat dilakukan secara langsung. Hubungan- hubungan yang sekunder tersebut dapat dilakukan melalui alat-alat telepon, telegraf, radio, dst. Arti terpenting komunikasi adalah bahwa seseorang memberikan tafsiran pada perilaku orang lain (yang berwujud pembicaraan, gera-gerak badaniah atau sikap), perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan oleh orang tersebut. Orang yang bersangkutan kemudian memberikan reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh orang lain tersebut. Dengan adanya komunikasi tersebut, sikap-sikap dan perasaan suatu kelompok manusia atau perseorangan dapat diketahui oleh kelompok lain atau orang lainnya. Hal itu kemudian merupakan bahan untuk menentukan reaksi apa yang dilakukannya. C. Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial Bentuk-bentuk interaksi sosial dapat berupa kerja sama (cooperation), persaingan (competition), dan bahkan dapat juga berbentuk pertentangan atau pertikaian (conflict). Pertikaian mungkin akan mendapatkan suatu penyelesaian, namun penyelesaian tersebut
  • 5. hanya akan dapat diterima untuk sementara waktu, yang dinamakan akomodasi. Ini berarti kedua belah pihak belum tentu puas sepenuhnya. Suatu keadaan dapat dianggap sebagai bentuk keempat dari interaksi sosial. Keempat bentuk pokok dari interaksi sosial tersebut tidak perlu merupakan suatu kontinuitas, di dalam arti bahwa interaksi itu dimulai dengan kerja sama yang kemudian menjadi persaingan serta memuncak menjadi pertikaian untuk akhirnya sampai pada akomodasi. Gillin dan Gillin mengadakan penggolongan yang lebih luas lagi. Menurut mereka, ada dua macam bentuk-bentuk interaksi sosial: 1. Proses Asosiatif Suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai suatu atau beberapa tujuan bersama. Bentuk kerja sama tersebut berkembang apabila orang dapat digerakan untuk mencapai suatu tujuan bersama dan harus ada kesadaran bahwa tujuan tersebut di kemudian hari mempunyai manfaat bagi semua. Juga harus ada iklim yang menyenangkan dalam pembagian kerja serta balas jasa yang akan diterima. Dalam perkembangan selanjutnya, keahlian-keahlian tertentu diperlukan bagi mereka yang bekerja sama supaya rencana kerja samanya dapat terlaksana dengan baik. Proses Asosiatif ini dibedakan menjadi: a. Kerja Sama (Cooperation) Kerja sama timbul karena orientasi orang-perorangan terhadap kelompoknya (yaitu in-group- nya) dan kelompok lainya (yang merupakan out-group-nya). Kerja sama akan bertambah kuat jika ada hal-hal yang menyinggung anggota/perorangan lainnya. Fungsi Kerjasama digambarkan oleh Charles H.Cooley ”kerjasama timbul apabila orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri untuk memenuhi kepentingan-kepentingan tersebut; kesadaran akan adanya kepentingan- kepentingan yang sama dan adanya organisasi merupakan fakta-fakta penting dalam kerjasama yang berguna” Dalam teori-teori sosiologi dapat dijumpai beberapa bentuk kerjasama yang biasa diberi nama kerja sama (cooperation). Kerjasama tersebut lebih lanjut dibedakan lagi dengan:
  • 6. a). Kerjasama Spontan (Spontaneous Cooperation) : Kerjasama yang sertamerta b). Kerjasama Langsung (Directed Cooperation) : Kerjasama yang merupakan hasil perintah atasan atau penguasa c). Kerjasama Kontrak (Contractual Cooperation) : Kerjasama atas dasar tertentu d). Kerjasama Tradisional (Traditional Cooperation) : Kerjasama sebagai bagian atau unsur dari sistem sosial Ada 5 bentuk kerjasama : 1) Kerukunan yang mencakup gotong-royong dan tolong menolong 2) Bargaining, yaitu pelaksana perjanjian mengenai pertukaran barang-barang dan jasa- jasa antara 2 organisasi atau lebih 3) Kooptasi (cooptation), yakni suatu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi sebagai salah satu cara untuk menghindari terjadinya kegoncangan dalam stabilitas organisasi yang bersangkutan 4) Koalisi (coalition), yakni kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan-tujuan yang sama. Koalisi dapat menghasilkan keadaan yang tidak stabil untuk sementara waktu karena dua organisasi atau lebih tersebut kemungkinan mempunyai struktut yang tidak sama antara satu dengan lainnya. Akan tetapi, karena maksud utama adalah untuk mencapat satu atau beberapa tujuan bersama, maka sifatnnya adalah kooperatif. 5) Joint venture, yaitu kerjasama dalam pengusahaan proyek-proyek tertentu, misalnya pengeboran minyak, pertambangan batubara, perfilman, perhotelan, dst. b. Akomodasi (Accomodation) Istilah Akomodasi dipergunakan dalam dua arti : menunjuk pada suatu keadaan dan untuk menunjuk pada suatu proses. Akomodasi menunjuk pada keadaan, adanya suatu keseimbangan dalam interaksi antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia dalam kaitannya dengan norma-norma sosial dan nilai-nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat. Sebagai suatu proses akomodasi menunjuk pada usaha-usaha manusia untuk meredakan suatu pertentangan yaitu usaha-usaha manusia untuk mencapai kestabilan.
  • 7. Menurut Gillin dan Gillin, akomodasi adalah suatu perngertian yang digunakan oleh para sosiolog untuk menggambarkan suatu proses dalam hubungan-hubungan sosial yang sama artinya dengan adaptasi dalam biologi. Maksudnya, sebagai suatu proses dimana orang atau kelompok manusia yang mulanya saling bertentangan, mengadakan penyesuaian diri untuk mengatasi ketegangan-ketegangan. Akomodasi merupakan suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan sehingga lawan tidak kehilangan kepribadiannya. Tujuan Akomodasi dapat berbeda-beda sesuai dengan situasi yang dihadapinya, yaitu : 1) Untuk mengurangi pertentangan antara orang atau kelompok manusia sebagai akibat perbedaan paham 2) Mencegah meledaknya suatu pertentangan untuk sementara waktu atau secara temporer 3) Memungkinkan terjadinya kerjasama antara kelompok sosial yang hidupnya terpisah akibat faktor-faktor sosial psikologis dan kebudayaan, seperti yang dijumpai pada masyarakat yang mengenal sistem berkasta 4) Mengusahakan peleburan antara kelompok sosial yang terpisah. Bentuk-bentuk Akomodasi 1) Corecion, suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan karena adanya paksaan 2) Compromise, bentuk akomodasi dimana pihak-pihak yang terlibat saling mengurangi tuntutannya agar tercapai suatu penyelesaian terhadap perselisihan yang ada 3) Arbitration, Suatu cara untuk mencapai compromise apabila pihak-pihak yang berhadapan tidak sanggup mencapainya sendiri 4) Conciliation, suatu usaha untuk mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak-pihak yang berselisih demi tercapainya suatu persetujuan bersama 5) Toleration, merupakan bentuk akomodasi tanpa persetujuan yang formal bentuknya 6) Stalemate, suatu akomodasi dimana pihak-pihak yang bertentangan karena mempunyai kekuatan yang seimbang berhenti pada satu titik tertentu dalam melakukan pertentangannya 7) Adjudication, Penyelesaian perkara atau sengketa di pengadilan Hasil-hasil Akomodasi:
  • 8. 1) Akomodasi dan Integrasi Masyarakat Akomodasi dan intergrasi masyarakat telah berbuat banyak untuk menghindarkan masyarakat dari benih-benih pertentangan laten yang akan melahirkan pertentangan baru 2) Menekankan Oposisi Sering kali suatu persaingan dilaksanakan demi keuntungan suatu kelompok tertentu dan kerugian bagi pihak lain 3) Koordinasi berbagai kepribadian yang berbeda 4) Perubahan lembaga kemasyarakatan agar sesuai dengan keadaan baru atau keadaan yang berubah. 5) Perubahan-perubahan dalam kedudukan akomodasi membuka jalan ke arah asimilasi Dengan adanya proses asimilasi, para pihak lebih saling mengenal dan dengan timbulnya benih-benih toleransi mereka lebih mudah untuk saling mendekati. c. Asimilasi (Assimilation) Asimilasi merupakan proses sosial dalam taraf lanjut. Ia ditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antara orang-perorangan atau kelompok- kelompok manusia dan juga meliputi usaha-usaha untuk mempertinggi kesatuan tindak, sikap, dan proses-proses mental dengan memerhatikan kepentingan dan tujuan bersama. Proses Asimilasi timbul bila ada : Kelompok-kelompok manusia yang berbeda kebudayaannya orang-perorangan sebagai warga kelompok tadi saling bergaul secara langsung dan intensif untuk waktu yang lama sehingga kebudayaan-kebudayaan dari kelompok-kelompok manusia tersebut masing-masing berubah dan saling menyesuaikan diri Beberapa bentuk interaksi sosial yang memberi arah ke suatu proses asimilasi (interaksi yang asimilatif) bila memiliki syarat-syarat berikut ini: 1) Interaksi sosial tersebut bersifat suatu pendekatan terhadap pihak lain, dimana pihak yang lain tadi juga berlaku sama 2) Interaksi sosial tersebut tidak mengalami halangan-halangan atau pembatasan- pembatasan
  • 9. 3) Interaksi sosial tersebut bersifat langsung dan primer 4) Frekuensi interaksi sosial tinggi dan tetap, serta ada keseimbangan antara pola-pola tersebut. Artinya, stimulan dan tanggapan-tanggapan dari pihak-pihak yang mengadakan asimilasi harus sering dilakukan dan suatu keseimbangan tertentu harus dicapai dan dikembangankan. Faktor-faktor yang dapat mempermudah terjadinya suatu asimilasi adalah : 1)Toleransi, 2) Kesempatan-kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi, 3) Sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya, 4) Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat, 5) Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan perkawinan campuran (amaigamation), 6) Adanya musuh bersama dari luar Faktor umum penghalangan terjadinya asimilasi: 1) Terisolasinya kehidupan suatu golongan tertentu dalam masyarakat, 2) Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan yang dihadapi, 3) dan sehubungan dengan itu seringkali menimbulkan faktor ketiga perasaan takut terhadap kekuatan suatu kebudayaan yang dihadapi perasaan bahwa suatu kebudayaan golongan atau kelompok tertentu lebih tinggi daripada kebudayaan golongan atau kelompok lainnya. Dalam batas-batas tertentu, perbedaan warna kulit atau perbedaan ciri-ciri badaniah dapat pula menjadi salah satu penghalang terjadinya asimilasi In-Group-Feeling yang kuat menjadi penghalang berlangsungnya asimilasi. In Group Feeling berarti adanya suatu perasaan yang kuat sekali bahwa individu terikat pada kelompok dan kebudayaan kelompok yang bersangkutan. Gangguan dari golongan yang berkuasa terhadap minoritas lain apabila golongan minoritas lain mengalami gangguan-gangguan dari golongan yang berkuasa faktor perbedaan kepentingan yang kemudian ditambah dengan pertentangan-pertentangan pribadi. Asimilasi menyebabkan perubahan-perubahan dalam hubungan sosial dan dalam pola adat istiadat serta interaksi sosial. Proses yang disebut terakhir biasa dinamakan akulturasi. Perubahan-perubahan dalam pola adat istiadat dan interaksi sosial kadangkala tidak terlalu penting dan menonjol. 2. Proses Disosiatif
  • 10. Proses disosiatif sering disebut sebagai oppositional proccesses, yang sama halnya dengan kerjasama, dapat ditemukan pada setiap masyarakat, walaupun bentuk dan arahnya ditentukan oleh kebudayaan dan sistem sosial masyarakat bersangkutan. Oposisi dapat diartikan sebagai cara berjuang melawan seseorang atau sekelompok manusia untuk mencapai tujuan tertentu. Pola-pola oposisi tersebut dinamakan juga sebagai perjuangan untuk tetap hidup (struggle for existence). Untuk kepentingan analisis ilmu pengetahan, oposisi proses-proses yang disosiatif dibedakan dalam tiga bentuk, yaitu : a. Persaingan (Competition) Persaingan atau competition dapat diartikan sebagai suatu proses sosial dimana individu atau kelompok manusia yang bersaing mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan yang pada suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian umum (baik perseorangan maupun kelompok manusia) dengan cara menarik perhatian publik atau dengan mempertajam prasangka yang telah ada tanpa mempergunakan ancaman atau kekerasan. Persaingan mempunyai dua tipe umum : 1) Bersifat Pribadi : Individu, perorangan, bersaing dalam memperoleh kedudukan. Tipe ini dinamakan rivalry. 2) Bersifat Tidak Pribadi : Misalnya terjadi antara dua perusahaan besar yang bersaing untuk mendapatkan monopoli di suatu wilayah tertentu. Bentuk-bentuk persaingan : 1) Persaingan ekonomi : timbul karena terbatasnya persediaan dibandingkan dengan jumlah konsumen 2) Persaingan kebudayaan : dapat menyangkut persaingan bidang keagamaan, pendidikan, dst. 3) Persaingan kedudukan dan peranan : di dalam diri seseorang maupun di dalam kelompok terdapat keinginan untuk diakui sebagai orang atau kelompok yang mempunyai kedudukan serta peranan terpandang.
  • 11. 4) Persaingan ras : merupakan persaingan di bidang kebudayaan. Hal ini disebabkan karena ciri-ciri badaniyah terlihat dibanding unsur-unsur kebudayaan lainnya. Persaingan dalam batas-batas tertentu dapat mempunyai beberapa fungsi : 1)Menyalurkan keinginan individu atau kelompok yang bersifat kompetitif Sebagai jalan dimana keinginan, kepentingan serta nilai-nilai yang pada suatu masa mendapat pusat perhatian, tersalurkan dengan baik oleh mereka yang bersaing 2) Sebagai alat untuk mengadakan seleksi atas dasar seks dan sosial. Persaingan berfungsi untuk mendudukan individu pada kedudukan serta peranan yang sesuai dengan kemampuannya 3) Sebagai alat menyaring para warga golongan karya (”fungsional”) Hasil suatu persaingan terkait erat dengan pelbagai faktor berikut ini: 1) Kerpibadian seseorang 2) Kemajuan : Persaingan akan mendorong seseorang untuk bekerja keras dan memberikan sahamnya untuk pembangunan masyarakat 3) Solidaritas kelompok : Persaingan yang jujur akan menyebabkan para individu akan saling menyesuaikan diri dalam hubungan-hubungan sosialnya hingga tercapai keserasian 4) Disorganisasi : Perubahan yang terjadi terlalu cepat dalam masyarakat akan mengakibatkan disorganisasi pada struktur sosial b. Kontraversi (Contravetion) Kontravensi pada hakikatnya merupakan suatu bentuk proses sosial yang berada antara persaingan dan pertentangan atau pertikaian. Bentuk kontraversi menurut Leo von Wiese dan Howard Becker ada 5 : 1) Yang umum meliputi perbuatan seperti penolakan, keenganan, perlawanan, perbuatan menghalang-halangi, protes, gangguang-gangguan, kekerasan, pengacauan rencana 2) Yang sederhana seperti menyangkal pernyataan orang lain di muka umum, memaki-maki melalui surat selebaran, mencerca, memfitnah, melemparkan beban pembuktian pada pihak lain, dst
  • 12. 3) Yang intensif, penghasutan, menyebarkan desas desus yang mengecewakan pihak lain 4) Yang rahasia, mengumumkan rahasian orang, berkhianat. 5) Yang taktis, mengejutkan lawan, mengganggu dan membingungkan pihak lain. Contoh lain adalah memaksa pihak lain menyesuaikan diri dengan kekerasan, provokasi, intimidasi, dst. Menurut Leo von Wiese dan Howard Becker ada 3 tipe umum kontravensi: 1) Kontraversi generasi masyarakat : lazim terjadi terutama pada zaman yang sudah mengalami perubahan yang sangat cepat 2) Kontraversi seks : menyangkut hubungan suami dengan istri dalam keluarga 3) Kontraversi Parlementer : hubungan antara golongan mayoritas dengan golongan minoritas dalam masyarakat.baik yang menyangkut hubungan mereka di dalam lembaga legislatif, keagamaan, pendidikan, dst Tipe Kontravensi : 1) Kontravensi antarmasyarakat setempat, mempunyai dua bentuk : a) Kontavensi antarmasyarakat setempat yang berlainan (intracommunity struggle) b) Kontravensi antar golongan-golongan dalam satu masyarakat setempat (intercommunity struggle) 2) Antagonisme keagamaan 3) Kontravensi Intelektual : sikap meninggikan diri dari mereka yang mempunyai latar belakang pendidikan yang tinggi atau sebaliknya 4) Oposisi moral : erat hubungannya dengan kebudayaan c. Pertentangan (Pertikaian atau conflict) Pribadi maupun kelompok menyadari adanya perbedaan-perbedaan misalnya dalam ciri- ciri badaniyah, emosi, unsur-unsur kebudayaan, pola-pola perilaku, dan seterusnya dengan pihak lain. Ciri tersebut dapat mempertajam perbedaan yang ada hingga menjadi suatu pertentangan atau pertikaian.
  • 13. Sebab musabab pertentangan adalah : 1) Perbedaan antara individu 2) Perbedaan kebudayaan 3) Perbedaan kepentingan 4) Perubahan sosial. Pertentangan dapat pula menjadi sarana untuk mencapai keseimbangan antara kekuatan- kekuatan dalam masyarakat. Timbulnya pertentangan merupakan pertanda bahwa akomodasi yang sebelumnya telah tercapai. Pertentangan mempunyai beberapa bentuk khusus: 1) Pertentangan pribadi 2) Pertentangan Rasial : dalam hal ini para pihak akan menyadari betapa adanya perbedaan antara mereka yang menimbulkan pertentangan 3) Pertentangan antara kelas-kelas sosial : disebabkan karena adanya perbedaan kepentingan 4) Pertentangan politik : menyangkut baik antara golongan-golongan dalam satu masyarakat, maupun antara negara-negara yang berdaulat 5) Pertentangan yang bersifat internasional : disebabkan perbedaan-perbedaan kepentingan yang kemudian merembes ke kedaulatan negara Akibat-akibat bentuk pertentangan: 1) Tambahnya solidaritas in-group 2) Apabila pertentangan antara golongan-golongan terjadi dalam satu kelompok tertentu, akibatnya adalah sebaliknya, yaitu goyah dan retaknya persatuan kelompok tersebut 3) Perubahan kepribadian para individu 4) Hancurnya harta benda dan jatuhnya korban manusia 5) Akomodasi, dominasi, dan takluknya salah satu pihak Baik persaingan maupun pertentangan merupakan bentuk-bentuk proses sosial disosiatif yang terdapat pada setiap masyarakat. D. Jenis Tindakan Sosial
  • 14. Tindakan Sosial adalah tindakan seorang individu yang dapat mempengaruhi individu-individu lainnya dalam masyarakat Contoh tindakan sosial : Seorang siswa lomba menyanyi, dia dinilai oleh juri dan membuat juri meresponnya. Jenis-Jenis Tindakan Sosial menurut Max Webber: 1. Rasionalitas instrumen adalah tindakan sosial yang dilakukan berdasarkan pertimbangan yang berhubungan dengan tindakan dan ketersediaan alat contoh : Seorang anak memilih jurusan ipa karena ingin melanjutkan pendidikan ke jurusan kedokteran 2. Rasionalitas yang berorientasi nilai, adalah tindakan sosial yang bersifat rasional dan memperhitungkan manfaatnya dan tidak terlalu mementingkan tujuan yang dicapai. Contoh : Ibadah agama yang dilakukan umat beragama. 3. Tindakan tradisional adalah tindakan sosial yang dilakukan berdasarkan kebiasaan turun temurun. Tindakan tersebut dilakukan tanpa membuat perencanaan Contoh : Selamatan pindahan rumah, tradisi bersih desa. 4. Tindakan afektif adalah tindakan yang dilakukan dengan mengutamakan perasaan / emosi tanpa perencanaan yang sadar, yang bersifat spontan Contoh : Linda menangis mendengar kabar ayahnya meninggal.