Konstruktivisme adalah pandangan bahwa pengetahuan dibangun berdasarkan pengalaman individu dan interaksi sosial. Pembelajaran aktif melibatkan konflik kognitif dan negosiasi makna, dengan guru sebagai fasilitator. Pendekatan konstruktivisme dapat diterapkan dalam pembelajaran IPA untuk membantu siswa menemukan pengetahuan melalui pengalaman sendiri.
2. Karli(2003:2) menyatakan konstruktivisme
adalah salah satu pandangan tentang proses
pembelajaran yang menyatakan bahwa
dalam proses belajar (perolehan
pengetahuan) diawali dengan terjadinya
konflik kognitif yang hanya dapat diatasi
melalui pengetahuan diri dan pada akhir
proses belajar pengetahuan akan dibangun
oleh anak melalui pengalamannya dari hasil
interkasi dengan lingkungannya.
PENGERTIAN KONSTRUKTIVISME
3. Pengetahuan dibangun berdasarkan pengalaman atau
pengetahuan yang telah ada sebelumnya.
Belajar adalah merupakan penafsiran personal tentang dunia
Belajar merupakan proses yang aktif dimana makna
dikembangkan berdasarkan pengalaman
Pengetahuan tumbuh karena adanya perundingan (negosiasi)
makna melalui berbagai informasi atau menyepakati suatu
pandangan dalam berinteraksi atau bekerja sama dengan
orang lain
Belajar harus disituasikan dalam latar (setting) yang realistik,
penilaian harus terintegrasi dengan tugas dan bukan
merupakan kegiatan yang terpisah. (Yuleilawati, 2004 :54).
CIRI-CIRI KONSTRUKTIVISME
4. Siswa Sebagai Individu yang Unik
Self Regulated Leaner(Pembelajar yang dapat
mengelola diri sendiri )
Tanggung jawab Pembelajaran
Motivasi Pembelajaran
Peran Guru Sebagai Fasilitator
Kolaborasi Antarpembelajar
Proses Top-Down(Proses dari Atas ke Bawah)
KONSEP DASAR KONSTRUKTIVISME
5. 1) Konstruktivisme Personal
KP kadang kala dikenal sebagai konstruktivisme
psikologis, yang memandang bahwa
pembentukan pengetahuan adalah sepenuhnya
persoalan individu. KP sangat menekankan
pentingnya peranan individu dalam proses
pembentukan ilmu pengetahuan (Suparno, 1997:
44).
MACAM-MACAM KONSTRUKTIVISME
6. 2) Konstruktivisme Sosial
Konstruktivisme sosial menekankan bahwa pembentukan
ilmu pengetahuan merupakan hasil pembentukan individu
bersama-sama dengan masyarakat sekitarnya.
KS mengakui peranan komunitas ilmiah di mana
ilmu pengetahuan ”dibangun” dan dimonitori oleh
lembaga keilmuan.
7. Pada hakikatnya IPA dapat dipandang dari tiga dimensi
yaitu IPA sebagai proses, IPA sebagai produk dan
pengembangan sikap ilmiah. Ketiga dimensi tersebut saling
terkait, pembelajaran IPA diharapkan dapat
mengembangkan ketiga aspek IPA tersebut (Sri Sulistyorini,
2007).
dalam pembelajaran IPA perlu diterapkan kegiatan-
kegiatan agar siswa mampu menemukan pengetahuan atau
konsep sendiri melalui pengalamannya sendiri dengan cara
melakukan pengamatan, percobaan dan diskusi tentang
gejala alam. Alternatif yang dapat ditempuh adalah dalam
pembelajaran menerapkan pendekatan konstruktivisme.
Konstruktivisme mengajarkan tentang sifat dasar
bagaimana siswa belajar.
KONSTRUKTIVISME DALAM PEMBELAJARAN IPA
8. Menurut konstruktivisme belajar adalah
Constructing understanding atau knowledge dengan
cara mencocokkan fenomena, ide atau aktivitas yang
baru dengan pengetahuan yang telah dimiliki atau
dipelajari. Kata kunci konstruktivisme adalah to
construct. Dalam pembelajaran konstruktivisme peran
guru membantu siswa agar informasi yang dipelajari
menjadi bermakna bagi siswa yaitu dengan cara
memberi kesempatan kepada siswa untuk menemukan
sendiri atau menerapkan sendiri ide-ide dan dengan
mengajak siswa agar sadar menggunakan strategi
mereka sendiri untuk belajar.