SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Download to read offline
HUKUM
KONTRAK BISNIS
INTERNASIONAL
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SEMARANG
TAHAPAN-TAHAPAN DALAM PEMBUATAN SEBUAH KONTRAK
Dalam membuat suatu kontrak, terdapat tahapan-tahapan sejak
persiapan hingga pelaksanaan dari perjanjian tersebut. Tahapan-
tahapan tersebut ialah :
1. Pra Penyusunan Perjanjian
Pra penyusunan perjanjian menjadi tahapan awal untuk mengetahui
apa, siapa, dan bagaimana kontrak tersebut akan dibuat. Dalam pra
penyusunan perjanjian terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan,
yakni:
a.Identitas para pihak
b.Dimaksudkan siapa yang akan melaksanakan kontrak, dengan
bersepakat dan adanya kecakapan dari pihak yang berkontrak.
b. Penelitian awal aspek terkait Penelitian awal dimaksudkan bagi para
pihak yang akan melakukan kontrak, apakah sudah sesuai dengan
keinginan para pihak atau tidak.
c.Pembuatan Memorandum of Understanding (MOU) MOU menurut
Black’s Law Dictionary ialah dasar dari penyusunan kontrak pada masa
datang, didasarkan pada kesepakatan antara pihak-pihak yang
melaksanakan kontrak, baik dilakukan secara lisan maupun tulisan.
d.Negosiasi, Negosiasi sebagai sarana komunikasi bagi kedua pihak
sebelum menyusun kontrak agar pelaksanaan kontrak menjadi satu
tujuan.
2. Penyusunan Perjanjian
a. Pembuatan draf perjanjian Terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam pembuatan draf perjanjian, yaitu:
1) Judul kontrak, kesesuaian antara judul dengan isi.
2) Pembukaan, berisikan tanggal pembuatan kontrak.
3) Pihak-pihak dalam berkontrak.
4) Racital, latar belakang dari kontrak tersebut dibuat.
5) Isi kontrak, inti kontrak yang akan dilaksanakan oleh pihak yang
berkontrak.
6) Penutup, tata cara pengesahan kontrak.
b. Tukar-menukar draft kontrak Tukar-menukar draft bertujuan agar para
pihak yang berkontrak dapat mempelajari dan memahami isi dari
kontrak yang dibuat
c. Revisi, Revisi atau meninjau kembali sebagai upaya
perubahanperubahan dari isi kontrak.
d. Penyelesaian akhir, Menyelesaikan kontrak yang sudah dibuat dan
disepakati.
e. Penutup, Penandatanganan kontrak untuk dilaksanakan
3. Pasca Penyusunan Perjanjian
a. Pelaksanaan dan penafsiran
Setelah penandatanganan, kontrak tersebut wajib dilaksanakan bagi
para pihak yang berkontrak. Kewajiban yang harus dilakukan untuk
mendapatkan hak yang akan didapatkan. Penafsiran perjanjian
artinya menafsir bagaimana kontrak yang telah dibuat akan
dilakukan.
b. Alternatif penyelesaian sengketa
Pelaksanaan sebuah kontrak tak dapat dipungkiri dapat terjadi
sengketa. Sengketa ialah akibat dari pelaksanaan perjanjian yang
ditafsirkan berbeda oleh pihak yang melaksanakan.
Pihak-pihak yang merasa dirugikan dapat menyelesaikan secara
litigasi maupun non-litigasi.
Clickto
AddTitleHere
Click to add title here
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Phasellus auctor efficitur dui
et facilisis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada
fames ac turpis egestas. Etiam molestie in quam ac viverra.
Lorem ipsum dolor sit amet,
consectetur adipiscing elit.
Phasellus auctor efficitur dui
et facilisis. Pellentesque
habitant morbi tristique
senectus et netus et
malesuada fames ac turpis
egestas. Etiam molestie in
quam ac viverra.
KERANGKA SEBUAH KONTRAK
• Perjanjian yang dibentuk ke dalam bentuk
tertulis, maka ada beberapa hal penting yang
tidak boleh luput untuk dicantumkan secara
jelas. Beberapa ahli memberikan pandangan
mengenai hal-hal apa saja yang perlu ada di
dalam sebuah surat perjanjian, yaitu :
• Beberapa hal yang perlu dicantumkan dalam
kerangka sebuah kontak, yaitu sebagai berikut :
• 1. Bagian pembuka (description of instrument).
• 2. Identitas para pihak (caption).
• 3. Peralihan / transisi (transition).
• 4. Latar belakang (recital).
• 5. Definisi (definition).
• 6. Klausul transaksi (operative language).
• 7. Penutup (closing).
Memang tidak ada ketentuan dalam
peraturan perundang-undangan yang
mengatur mengenai bentuk formal/
struktur sebuah kontrak. Namun pada
dasarnya, beberapa hal tersebut seperti
komparasi, premis, isi, dan penutup
seharusnya ada tercantum di dalam sebuah
kontrak.Masing-masing bagian tersebut
akan diuraikan di bawah ini.
1. Komparisi
Bagian komparisi menerangkan pihak pihak
yang melakukan perjanjian. Di sini yang
merupakan pihak tentu saja adalah subyek
hukum yaitu manusia bisa juga badan
hukum. Pada kontrak yang sederhana
biasanya pihaknya hanya ada dua yang biasa
disebut pihak pertama dan pihak kedua.
Pada perjanjian yang lebih komplek
pihaknya bisa saja lebih dari dua.
2. Premise
Dalam bagian premise ini biasanya tertera latar
belakang dibuatnya kontrak. Di Indonesia
biasanya premise ini dicantumkan dalam
perjanjian. Untuk kontrak bisnis Internasional
ada beberapa negara khususnya yang menganut
sistem hukum Anglo Saxon tidak
mempermasalahkan premise itu harus ada
dalam suatu kontrak.
3. Isi
Mencermati bagian isi ada beberapa hal yang
harus diperhatikan yaitu:
a. Cara Penyerahan.
Cara penyerahan barang disini meliputi
pengangkutan barang, asuransi, dan lain-lain.
Memahami L/C (Letter of Credit) Incoterm dan
UCPDC (Uniform Customs and Practice for
Documentary Credit) adalah suatu keharusan
dalam melakukan kontrak bisnis Internasional.
b. Cara Pembayaran
Pembayaran untuk transaksi bisnis Internasional
perlu disepakati para pihak menggunakan mata
uang apa yang dipakai dan bagaimana cara
membayarnya.
c. Wanprestasi
Jika terjadi wanprestasi salah satu pihak
maka harus disepakati tentang penggunaan
mekanisme penyelesaiannya apakah
menggunakan litigasi atau non litigasi. Jika
litigasi di mana diselenggarakan litigasi
tersebut dan juga hukum apa yang dipakai
untuk menyelesaikannya.
d. Berakhirnya Kontrak
Berakhirnya kontrak harus disebutkan
mekanismenya di dalam salah satu pasal di
dalam kontrak. Karena kontrak bisa diakhiri
atau berakhir dengan sendirinya.
e. Bahasa Kontrak
Saat ini kontrak bisnis Internasional yang
dilakukan oleh subjek hukum yang tunduk pada
hukum Indonesia wajib menggunakan bahasa
Indonesia (UU No 24 Tahun 2009 tentang
Bendera, Bahasa, Lambang Negara, dan Lagu
Kebangsaan). Di dalam Pasal 31 ayat (1) UU No
24 Tahun 2009 disebutkan Bahasa Indonesia
wajib digunakan dalam nota kesepahaman atau
perjanjian yang melibatkan lembaga negara,
instansi Pemerintah Republik Indonesia, lembaga
swasta Indonesia atau perseorangan warga
negara Indonesia.
f. Force Majeure
Force Majeure adalah atau keadaan
memaksa (overmacht) dimana posisi salah
satu pihak, misalnya Pihak Pertama gagal
melakukan kewajiban akibat sesuatu yang
terjadi diluar kuasa
Pihak Pertama. Jadi, dengan adanya
keadaan force majeure tidak ada pihak yang
diwajibkan membayar ganti rugi kepada
pihak lain karena wanprestasi.
TEKNIK PENULISAN
KONTRAK
A. BAGIAN PEMBUKAAN KONTRAK
Terdiri dari Titlle, Introductory Paragraph dan
Recitals (Tidak perlu sub judul ataupun penomoran)
1. Judul (Title) Judul Kontrak dituliskan di baris
paling atas pada halaman pertama kontrak,
persis diatas paragraph pembuka. Sebaiknya
Judul Kontrak ditulis dalam HURUF KAPITAL
Contoh :
PURCHASE AND SALE AGREEMENT
dated May 30, 2022
between
PT. SANTOSO
and
SINGAPORE MALAYA, LTD
2. Paragraf Pembuka (Introductory Paragraph ) ini
memuat tentang tipe Kontrak, tanggal , identitas para
pihak dan sebutan untuk para pihak (defined terms)
Tipe kontrak dituliskan sama dengan judul kontraknya
Misalnya : Credit Agreement, Purchase dan Sale
Agreement.
Contoh :
This Licence Agreement (this Agreement) is made
effecticeas of May 30, 2021 (the Effective Date)
between ……… (“Sales”) and………….(“Buyer”)
3. Recital yang berisi tentang tujuan dan latar belakang
perjanjian ini dibuat.
B. BATANG TUBUH (Body Of The
Contract)
Batang tubuh kontrak terdiri dari :
1. Definisi. Pasal Definisi pada
umumnya terletak pada pasal
pertama yang memuat definisi atau
keterangan, yang bertujuan untuk
menghindari adanya penafsiran
berbeda akibatdari adanya system
hukum yang berbeda diantara
kedua negara. Seperti Dollars
dimaknai sebagi mata uang AS,
Australia atau Hongkong. Atau
katau istilah-istilah lain yang bisa
menimbulkan multi tafsir.
2. Perjanjian Utama (Consideration)
terletak setelah pasal definisi,
dalam pasal ini berisi kedua belah
pihak dalam kontrak wajib untuk
memberikan sesuatu kepada pihak
lawannya sekaligus berhak
menerima sesuatu. Isi pasal ini
harus ada keseimbangan daintara
kedua belah pihak
3. Syarat Pendahuluan (Conditions
Precedent)
Pada pasal ini diatur kewajiban dari para
pihak apabila syarat dan kondisi tertentu
yang sudah disepakati telah dipenuhi.
Pada pasal ini dituliskan tentang syarat-
syarat atau kondisi tertentu yang harus
dipenuhi. Pihak Pembeli diwajibkan
membayar barag yang dipesan apabila
barang yang dipesan tersebut telah
diterima dalam keadaan baik. Atau pihak
bank wajib mengucurkan pinjamannya
apabila syarat-syarat telah dipenuhi oleh
debitur.
4. Pernyataan Para Pihak (Representative
and Warranties)
Pasal ini berisi tentang pernyataan dari
para pihak adalah perusahaan yang legal,
tidak pailit, atau tidak terlibat
permasalahan hukum. Pasal ini
bertujuan untuk melindungi para pihak
yang ada di perjanjian internasional
terjerumus dalam perjanjian yang
menyestakan atau merugikan
5. Kovenan (Covenants)
Sacara harfiah bearti janji, janji
tersebut dapat berarti melakukan
sesuatu atau janji untuk tidak
melakukan sesuatu.
Contoh dalam Perjanjian sewa
menyewa Pihak penyewa disini
berjanji untuk membayar tagihan telp,
listrik air. Dan janji untuk tidak
menyewakan lagi kepada pihak ketiga.
Di dalam istilah perjanjian Kovenan
berarti sebagai perjanjian tambahan.
Isi dari Kovenan berbeda-bda
tergantung dengan jenis dan tipe
perjanjian.
6. Jaminan Perlindungan dari Pihak
Ketiga (Indemnity)
Indemnity berarti sebagai klausul
perjanjian dalam kontrak bisnis yang
dibuat oleh salah satu pihak dalam
kontrak tersebut untuk melindungi ,
menanggung dan membebaskan pihak
lainnya dari segala kerugian, biaya,
tanggung jawab serta gugatan dari pihak
ketiga yang muncul akibat dari kontrak
bisnis yang ditanda tangani.
7 Penjaminan (Guaranty)
Pasal ini berisi jenis pelindung lain,
selain pasal indemnity, Pasal ini dibuat
oleh Guarantor yang menjamin bahwa
Guarantor akan memenuhi kewajiban
dalam kontrak salah satu pihak dalam
kontrak bisnis tersebut apabila pihak
yang dijaminnya adalah gagal memenuhi
kewajiban kontraknya.
Contoh apabila deburu tidak dapat
melunasi pembayaran maka kreditur
dapat menagih kepada Guarantor untuk
melunasi pembayaran.
8 Kejadian Default dan Upaya
Hukumnya (Events of Default and
Remedies)
Bila pasal sebelumnya mengatur
tentak hak dan kewajiban para pihak
maka pasal ini untuk mengatur
kejadian dimana salah satu pihak
dalam kontrak bisnis ini tidak dapat
melaksanakan isi kontrak. Pasal ini
mengatur tentang upaya hukum yang
dapat diambil oleh salah satu pihak
atas wan prestasi yang dilakukan oleh
pihak lainnya. Pada pasal ini para
pihak menyepakati kejadian apa yang
dapat dikategorikan sebagai events of
default untuk kontrak mereka,
selanjutnya mereka juga menyepakati
upaya hukum apa yang diambil oleh
salah satu pihak atas masing2 events
of default seperti : Pemutusan
kontrak, pengusiran, denda dan
sebagainya
9 Boilerplate
Dalam kontrak biasanya memuat
tentang pilihan hukum para pihak,
pilihan lembaga penyelesaian
sengketa, Bahasa resmi, dan
sebagainya. Pasal Bolerplate ini
disusun pada bagian akhir perjanjian
yang berisi ketentuan ketentuan
standar yang ditemui dalam kontrak
bisnis. Boilerplate berisi ketentuan
tentang pilihan hukum, pilihan
yurisdiksi, Bahasa, force majeure,
jangka waktu kontrak, addendum,
alamat surat menyurat, Salinan
kontrak, pengalihan kontrak dan
sebagainya.
C.BAGIANPENUTUPKONTRAK(Backof
Contract)
Bagianpenutupkontrakbisnisinternational
terdiridari:
1. KalimatPenutup(Concludingclause)
berisitempatditandatanganinya
kontrak,tanggal.
2. BlokTandaTangan(SignatureBlock)
3. Lampiran-Lampiran

More Related Content

Similar to Materi Struktur HBI.pdf

Pkn perjanjian internasional XI IPA 1 Smanik
Pkn perjanjian internasional XI IPA 1 SmanikPkn perjanjian internasional XI IPA 1 Smanik
Pkn perjanjian internasional XI IPA 1 SmanikFahrizal Hari
 
Hukum perjanjian
Hukum perjanjianHukum perjanjian
Hukum perjanjianputrakarno
 
Question & Answer Materi Kuliah Hukum Perdagangan
Question & Answer Materi Kuliah Hukum PerdaganganQuestion & Answer Materi Kuliah Hukum Perdagangan
Question & Answer Materi Kuliah Hukum PerdaganganDede Firmansah
 
REFLEKSI MATERI KONTRAK BISNIS
REFLEKSI MATERI KONTRAK BISNISREFLEKSI MATERI KONTRAK BISNIS
REFLEKSI MATERI KONTRAK BISNIShelmikurniawan11
 
Perjanjian internasional yang dilakukan oleh indonesia
Perjanjian internasional yang dilakukan oleh indonesiaPerjanjian internasional yang dilakukan oleh indonesia
Perjanjian internasional yang dilakukan oleh indonesiaAang Gustaffi
 
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)Kacung Abdullah
 
Hukum Bisnis, M.2_Final (1).pptx
Hukum Bisnis, M.2_Final (1).pptxHukum Bisnis, M.2_Final (1).pptx
Hukum Bisnis, M.2_Final (1).pptxQoirulBagas1
 
Perancangan Kontrak PHI .ppt
Perancangan Kontrak PHI .pptPerancangan Kontrak PHI .ppt
Perancangan Kontrak PHI .pptMrFirmansyah1
 
Tips membuat surat perjanjian kerja sama
Tips membuat surat perjanjian kerja samaTips membuat surat perjanjian kerja sama
Tips membuat surat perjanjian kerja samaAbdul Qohhaar
 
Penyusunan-Kontrak-Pertemuan-7.ppt
Penyusunan-Kontrak-Pertemuan-7.pptPenyusunan-Kontrak-Pertemuan-7.ppt
Penyusunan-Kontrak-Pertemuan-7.pptSonyaMarbun1
 
Proses Pembuatan Perjanjian Internasional
Proses Pembuatan Perjanjian InternasionalProses Pembuatan Perjanjian Internasional
Proses Pembuatan Perjanjian InternasionalNidya Milano
 
Perjanjian Sewa Menyewa
Perjanjian Sewa MenyewaPerjanjian Sewa Menyewa
Perjanjian Sewa MenyewaLeks&Co
 
Hbl, ade ayu larassati, hapzi ali,lingkup perdagangan internasional,universit...
Hbl, ade ayu larassati, hapzi ali,lingkup perdagangan internasional,universit...Hbl, ade ayu larassati, hapzi ali,lingkup perdagangan internasional,universit...
Hbl, ade ayu larassati, hapzi ali,lingkup perdagangan internasional,universit...adeayularassati
 

Similar to Materi Struktur HBI.pdf (20)

Hukum Perjanjian
Hukum PerjanjianHukum Perjanjian
Hukum Perjanjian
 
Tugas Kontrak Jawab Soal UTS
Tugas Kontrak Jawab Soal UTSTugas Kontrak Jawab Soal UTS
Tugas Kontrak Jawab Soal UTS
 
Pkn perjanjian internasional XI IPA 1 Smanik
Pkn perjanjian internasional XI IPA 1 SmanikPkn perjanjian internasional XI IPA 1 Smanik
Pkn perjanjian internasional XI IPA 1 Smanik
 
Hukum perjanjian
Hukum perjanjianHukum perjanjian
Hukum perjanjian
 
Question & Answer Materi Kuliah Hukum Perdagangan
Question & Answer Materi Kuliah Hukum PerdaganganQuestion & Answer Materi Kuliah Hukum Perdagangan
Question & Answer Materi Kuliah Hukum Perdagangan
 
REFLEKSI MATERI KONTRAK BISNIS
REFLEKSI MATERI KONTRAK BISNISREFLEKSI MATERI KONTRAK BISNIS
REFLEKSI MATERI KONTRAK BISNIS
 
Pertemuan Kedua.ppt
Pertemuan Kedua.pptPertemuan Kedua.ppt
Pertemuan Kedua.ppt
 
Jenis jenis kontrak
Jenis jenis kontrakJenis jenis kontrak
Jenis jenis kontrak
 
Perjanjian internasional yang dilakukan oleh indonesia
Perjanjian internasional yang dilakukan oleh indonesiaPerjanjian internasional yang dilakukan oleh indonesia
Perjanjian internasional yang dilakukan oleh indonesia
 
6 hukum perjanjian
6 hukum perjanjian6 hukum perjanjian
6 hukum perjanjian
 
Ahdb #3
Ahdb #3Ahdb #3
Ahdb #3
 
Rancangan Kontrak
Rancangan KontrakRancangan Kontrak
Rancangan Kontrak
 
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)
 
Hukum Bisnis, M.2_Final (1).pptx
Hukum Bisnis, M.2_Final (1).pptxHukum Bisnis, M.2_Final (1).pptx
Hukum Bisnis, M.2_Final (1).pptx
 
Perancangan Kontrak PHI .ppt
Perancangan Kontrak PHI .pptPerancangan Kontrak PHI .ppt
Perancangan Kontrak PHI .ppt
 
Tips membuat surat perjanjian kerja sama
Tips membuat surat perjanjian kerja samaTips membuat surat perjanjian kerja sama
Tips membuat surat perjanjian kerja sama
 
Penyusunan-Kontrak-Pertemuan-7.ppt
Penyusunan-Kontrak-Pertemuan-7.pptPenyusunan-Kontrak-Pertemuan-7.ppt
Penyusunan-Kontrak-Pertemuan-7.ppt
 
Proses Pembuatan Perjanjian Internasional
Proses Pembuatan Perjanjian InternasionalProses Pembuatan Perjanjian Internasional
Proses Pembuatan Perjanjian Internasional
 
Perjanjian Sewa Menyewa
Perjanjian Sewa MenyewaPerjanjian Sewa Menyewa
Perjanjian Sewa Menyewa
 
Hbl, ade ayu larassati, hapzi ali,lingkup perdagangan internasional,universit...
Hbl, ade ayu larassati, hapzi ali,lingkup perdagangan internasional,universit...Hbl, ade ayu larassati, hapzi ali,lingkup perdagangan internasional,universit...
Hbl, ade ayu larassati, hapzi ali,lingkup perdagangan internasional,universit...
 

Recently uploaded

MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptxMAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptxadesofyanelabqory
 
materi penkum kec. mowewe mengenai jaga desa
materi penkum kec. mowewe mengenai jaga desamateri penkum kec. mowewe mengenai jaga desa
materi penkum kec. mowewe mengenai jaga desassuser274be0
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptJhonatanMuram
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxFucekBoy5
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxEkoPriadi3
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxbinsar17
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaIndra Wardhana
 
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdffile power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdfAgungIstri3
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptxYudisHaqqiPrasetya
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxFeniannisa
 

Recently uploaded (10)

MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptxMAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
 
materi penkum kec. mowewe mengenai jaga desa
materi penkum kec. mowewe mengenai jaga desamateri penkum kec. mowewe mengenai jaga desa
materi penkum kec. mowewe mengenai jaga desa
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
 
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdffile power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
 

Materi Struktur HBI.pdf

  • 2. TAHAPAN-TAHAPAN DALAM PEMBUATAN SEBUAH KONTRAK Dalam membuat suatu kontrak, terdapat tahapan-tahapan sejak persiapan hingga pelaksanaan dari perjanjian tersebut. Tahapan- tahapan tersebut ialah : 1. Pra Penyusunan Perjanjian Pra penyusunan perjanjian menjadi tahapan awal untuk mengetahui apa, siapa, dan bagaimana kontrak tersebut akan dibuat. Dalam pra penyusunan perjanjian terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yakni: a.Identitas para pihak b.Dimaksudkan siapa yang akan melaksanakan kontrak, dengan bersepakat dan adanya kecakapan dari pihak yang berkontrak. b. Penelitian awal aspek terkait Penelitian awal dimaksudkan bagi para pihak yang akan melakukan kontrak, apakah sudah sesuai dengan keinginan para pihak atau tidak. c.Pembuatan Memorandum of Understanding (MOU) MOU menurut Black’s Law Dictionary ialah dasar dari penyusunan kontrak pada masa datang, didasarkan pada kesepakatan antara pihak-pihak yang melaksanakan kontrak, baik dilakukan secara lisan maupun tulisan. d.Negosiasi, Negosiasi sebagai sarana komunikasi bagi kedua pihak sebelum menyusun kontrak agar pelaksanaan kontrak menjadi satu tujuan.
  • 3. 2. Penyusunan Perjanjian a. Pembuatan draf perjanjian Terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan draf perjanjian, yaitu: 1) Judul kontrak, kesesuaian antara judul dengan isi. 2) Pembukaan, berisikan tanggal pembuatan kontrak. 3) Pihak-pihak dalam berkontrak. 4) Racital, latar belakang dari kontrak tersebut dibuat. 5) Isi kontrak, inti kontrak yang akan dilaksanakan oleh pihak yang berkontrak. 6) Penutup, tata cara pengesahan kontrak. b. Tukar-menukar draft kontrak Tukar-menukar draft bertujuan agar para pihak yang berkontrak dapat mempelajari dan memahami isi dari kontrak yang dibuat c. Revisi, Revisi atau meninjau kembali sebagai upaya perubahanperubahan dari isi kontrak. d. Penyelesaian akhir, Menyelesaikan kontrak yang sudah dibuat dan disepakati. e. Penutup, Penandatanganan kontrak untuk dilaksanakan
  • 4. 3. Pasca Penyusunan Perjanjian a. Pelaksanaan dan penafsiran Setelah penandatanganan, kontrak tersebut wajib dilaksanakan bagi para pihak yang berkontrak. Kewajiban yang harus dilakukan untuk mendapatkan hak yang akan didapatkan. Penafsiran perjanjian artinya menafsir bagaimana kontrak yang telah dibuat akan dilakukan. b. Alternatif penyelesaian sengketa Pelaksanaan sebuah kontrak tak dapat dipungkiri dapat terjadi sengketa. Sengketa ialah akibat dari pelaksanaan perjanjian yang ditafsirkan berbeda oleh pihak yang melaksanakan. Pihak-pihak yang merasa dirugikan dapat menyelesaikan secara litigasi maupun non-litigasi.
  • 5. Clickto AddTitleHere Click to add title here Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Phasellus auctor efficitur dui et facilisis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas. Etiam molestie in quam ac viverra. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Phasellus auctor efficitur dui et facilisis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas. Etiam molestie in quam ac viverra.
  • 6. KERANGKA SEBUAH KONTRAK • Perjanjian yang dibentuk ke dalam bentuk tertulis, maka ada beberapa hal penting yang tidak boleh luput untuk dicantumkan secara jelas. Beberapa ahli memberikan pandangan mengenai hal-hal apa saja yang perlu ada di dalam sebuah surat perjanjian, yaitu : • Beberapa hal yang perlu dicantumkan dalam kerangka sebuah kontak, yaitu sebagai berikut : • 1. Bagian pembuka (description of instrument). • 2. Identitas para pihak (caption). • 3. Peralihan / transisi (transition). • 4. Latar belakang (recital). • 5. Definisi (definition). • 6. Klausul transaksi (operative language). • 7. Penutup (closing).
  • 7. Memang tidak ada ketentuan dalam peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai bentuk formal/ struktur sebuah kontrak. Namun pada dasarnya, beberapa hal tersebut seperti komparasi, premis, isi, dan penutup seharusnya ada tercantum di dalam sebuah kontrak.Masing-masing bagian tersebut akan diuraikan di bawah ini. 1. Komparisi Bagian komparisi menerangkan pihak pihak yang melakukan perjanjian. Di sini yang merupakan pihak tentu saja adalah subyek hukum yaitu manusia bisa juga badan hukum. Pada kontrak yang sederhana biasanya pihaknya hanya ada dua yang biasa disebut pihak pertama dan pihak kedua. Pada perjanjian yang lebih komplek pihaknya bisa saja lebih dari dua.
  • 8. 2. Premise Dalam bagian premise ini biasanya tertera latar belakang dibuatnya kontrak. Di Indonesia biasanya premise ini dicantumkan dalam perjanjian. Untuk kontrak bisnis Internasional ada beberapa negara khususnya yang menganut sistem hukum Anglo Saxon tidak mempermasalahkan premise itu harus ada dalam suatu kontrak. 3. Isi Mencermati bagian isi ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu: a. Cara Penyerahan. Cara penyerahan barang disini meliputi pengangkutan barang, asuransi, dan lain-lain. Memahami L/C (Letter of Credit) Incoterm dan UCPDC (Uniform Customs and Practice for Documentary Credit) adalah suatu keharusan dalam melakukan kontrak bisnis Internasional. b. Cara Pembayaran Pembayaran untuk transaksi bisnis Internasional perlu disepakati para pihak menggunakan mata uang apa yang dipakai dan bagaimana cara membayarnya.
  • 9. c. Wanprestasi Jika terjadi wanprestasi salah satu pihak maka harus disepakati tentang penggunaan mekanisme penyelesaiannya apakah menggunakan litigasi atau non litigasi. Jika litigasi di mana diselenggarakan litigasi tersebut dan juga hukum apa yang dipakai untuk menyelesaikannya. d. Berakhirnya Kontrak Berakhirnya kontrak harus disebutkan mekanismenya di dalam salah satu pasal di dalam kontrak. Karena kontrak bisa diakhiri atau berakhir dengan sendirinya. e. Bahasa Kontrak Saat ini kontrak bisnis Internasional yang dilakukan oleh subjek hukum yang tunduk pada hukum Indonesia wajib menggunakan bahasa Indonesia (UU No 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, Lambang Negara, dan Lagu Kebangsaan). Di dalam Pasal 31 ayat (1) UU No 24 Tahun 2009 disebutkan Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam nota kesepahaman atau perjanjian yang melibatkan lembaga negara, instansi Pemerintah Republik Indonesia, lembaga swasta Indonesia atau perseorangan warga negara Indonesia.
  • 10. f. Force Majeure Force Majeure adalah atau keadaan memaksa (overmacht) dimana posisi salah satu pihak, misalnya Pihak Pertama gagal melakukan kewajiban akibat sesuatu yang terjadi diluar kuasa Pihak Pertama. Jadi, dengan adanya keadaan force majeure tidak ada pihak yang diwajibkan membayar ganti rugi kepada pihak lain karena wanprestasi.
  • 11. TEKNIK PENULISAN KONTRAK A. BAGIAN PEMBUKAAN KONTRAK Terdiri dari Titlle, Introductory Paragraph dan Recitals (Tidak perlu sub judul ataupun penomoran) 1. Judul (Title) Judul Kontrak dituliskan di baris paling atas pada halaman pertama kontrak, persis diatas paragraph pembuka. Sebaiknya Judul Kontrak ditulis dalam HURUF KAPITAL Contoh : PURCHASE AND SALE AGREEMENT dated May 30, 2022 between PT. SANTOSO and SINGAPORE MALAYA, LTD
  • 12. 2. Paragraf Pembuka (Introductory Paragraph ) ini memuat tentang tipe Kontrak, tanggal , identitas para pihak dan sebutan untuk para pihak (defined terms) Tipe kontrak dituliskan sama dengan judul kontraknya Misalnya : Credit Agreement, Purchase dan Sale Agreement. Contoh : This Licence Agreement (this Agreement) is made effecticeas of May 30, 2021 (the Effective Date) between ……… (“Sales”) and………….(“Buyer”) 3. Recital yang berisi tentang tujuan dan latar belakang perjanjian ini dibuat.
  • 13. B. BATANG TUBUH (Body Of The Contract) Batang tubuh kontrak terdiri dari : 1. Definisi. Pasal Definisi pada umumnya terletak pada pasal pertama yang memuat definisi atau keterangan, yang bertujuan untuk menghindari adanya penafsiran berbeda akibatdari adanya system hukum yang berbeda diantara kedua negara. Seperti Dollars dimaknai sebagi mata uang AS, Australia atau Hongkong. Atau katau istilah-istilah lain yang bisa menimbulkan multi tafsir. 2. Perjanjian Utama (Consideration) terletak setelah pasal definisi, dalam pasal ini berisi kedua belah pihak dalam kontrak wajib untuk memberikan sesuatu kepada pihak lawannya sekaligus berhak menerima sesuatu. Isi pasal ini harus ada keseimbangan daintara kedua belah pihak
  • 14. 3. Syarat Pendahuluan (Conditions Precedent) Pada pasal ini diatur kewajiban dari para pihak apabila syarat dan kondisi tertentu yang sudah disepakati telah dipenuhi. Pada pasal ini dituliskan tentang syarat- syarat atau kondisi tertentu yang harus dipenuhi. Pihak Pembeli diwajibkan membayar barag yang dipesan apabila barang yang dipesan tersebut telah diterima dalam keadaan baik. Atau pihak bank wajib mengucurkan pinjamannya apabila syarat-syarat telah dipenuhi oleh debitur. 4. Pernyataan Para Pihak (Representative and Warranties) Pasal ini berisi tentang pernyataan dari para pihak adalah perusahaan yang legal, tidak pailit, atau tidak terlibat permasalahan hukum. Pasal ini bertujuan untuk melindungi para pihak yang ada di perjanjian internasional terjerumus dalam perjanjian yang menyestakan atau merugikan
  • 15. 5. Kovenan (Covenants) Sacara harfiah bearti janji, janji tersebut dapat berarti melakukan sesuatu atau janji untuk tidak melakukan sesuatu. Contoh dalam Perjanjian sewa menyewa Pihak penyewa disini berjanji untuk membayar tagihan telp, listrik air. Dan janji untuk tidak menyewakan lagi kepada pihak ketiga. Di dalam istilah perjanjian Kovenan berarti sebagai perjanjian tambahan. Isi dari Kovenan berbeda-bda tergantung dengan jenis dan tipe perjanjian.
  • 16. 6. Jaminan Perlindungan dari Pihak Ketiga (Indemnity) Indemnity berarti sebagai klausul perjanjian dalam kontrak bisnis yang dibuat oleh salah satu pihak dalam kontrak tersebut untuk melindungi , menanggung dan membebaskan pihak lainnya dari segala kerugian, biaya, tanggung jawab serta gugatan dari pihak ketiga yang muncul akibat dari kontrak bisnis yang ditanda tangani. 7 Penjaminan (Guaranty) Pasal ini berisi jenis pelindung lain, selain pasal indemnity, Pasal ini dibuat oleh Guarantor yang menjamin bahwa Guarantor akan memenuhi kewajiban dalam kontrak salah satu pihak dalam kontrak bisnis tersebut apabila pihak yang dijaminnya adalah gagal memenuhi kewajiban kontraknya. Contoh apabila deburu tidak dapat melunasi pembayaran maka kreditur dapat menagih kepada Guarantor untuk melunasi pembayaran.
  • 17. 8 Kejadian Default dan Upaya Hukumnya (Events of Default and Remedies) Bila pasal sebelumnya mengatur tentak hak dan kewajiban para pihak maka pasal ini untuk mengatur kejadian dimana salah satu pihak dalam kontrak bisnis ini tidak dapat melaksanakan isi kontrak. Pasal ini mengatur tentang upaya hukum yang dapat diambil oleh salah satu pihak atas wan prestasi yang dilakukan oleh pihak lainnya. Pada pasal ini para pihak menyepakati kejadian apa yang dapat dikategorikan sebagai events of default untuk kontrak mereka, selanjutnya mereka juga menyepakati upaya hukum apa yang diambil oleh salah satu pihak atas masing2 events of default seperti : Pemutusan kontrak, pengusiran, denda dan sebagainya
  • 18. 9 Boilerplate Dalam kontrak biasanya memuat tentang pilihan hukum para pihak, pilihan lembaga penyelesaian sengketa, Bahasa resmi, dan sebagainya. Pasal Bolerplate ini disusun pada bagian akhir perjanjian yang berisi ketentuan ketentuan standar yang ditemui dalam kontrak bisnis. Boilerplate berisi ketentuan tentang pilihan hukum, pilihan yurisdiksi, Bahasa, force majeure, jangka waktu kontrak, addendum, alamat surat menyurat, Salinan kontrak, pengalihan kontrak dan sebagainya.