2. Tujuan Pembahasan :
Setelah materi ini disampaikan
diharapkan peserta akan memahami
Islam bukan hanya sekedar agama ritual
tetapi juga sebagai Ideologi, sekaligus
mengikatkan diri padanya
3. ISLAM
Apa itu Islam?
Islam adalah agama yang diturunkan oleh Allah SWT. kepada Nabi
Muhammad saw. untuk mengatur hubungan manusia dengan Allah,
dengan dirinya dan dengan sesamanya.
Allah SWT
Wahyu: Makna dan
Redaksional
Makna dan Redaksional:
al-Qur’an
Makna - Redaksi Nabi:
al-Hadits
Diderivat dari Wahyu:
Qiyas – Illat Syara’
Dinyatakan oleh Wahyu:
Ijma’ Sahabat
Nabi Muhammad saw.
Islam
Ummat Islam
4. Allah SWT
MANUSIA
Sesama Manusia:
Mu’amalah
Diri Sendiri:
Akidah
Ibadah:
1- Shalat
2- Puasa
3- Zakat
4- Haji
5- Jihad
1- Sistem Pemerintahan
2- Sistem Ekonomi
3- Sistem Sosial
4- Sistem Pendidikan
5- Sistem Sanksi Hukum
6- Politik Luar Negeri
1- Hukum-hukum Akhlak
2- Hukum Pakaian
3- Hukum Makanan
4- Hukum Minuman
Ruang Lingkup Islam
ٍء ْيَش ِ
لُكِل اًانَيْبِت َ
ابَت ِك
ْ
ال َ
كْيَلَعاَن
ْ
لَّزَنَو
[
النح
ل
:
89
]
Dan Kami turunkan kepadamu al-Kitab (al-Qur'an) untuk menjelaskan segala sesuatu
(Q.s. An-Nahl: 89)
5. ISLAM
AQIDAH SYARIAH
Iman kpd Allah,
Malaikat, Kitab,
Rasul, Hari Kiamat,
Qadla Qodar
Hubungan
Manusia dengan
Al-Khaliq
Hubungan
Manusia dengan
Dirinya
Hubungan
Manusia dengan
Manusia
Ibadah [Sholat,
Shaum, Zakat,
Haji, dll]
Hukum ttg
Makanan,
Minuman,
Pakaian, Akhlaq
Pemerintahan Pendidikan
Sosial/
Budaya
Ekonomi
Pidana
6. Menerapkan Islam
Mempertahankan Islam
Mengemban Islam
ISLAM:
View of Life
Ide (Thought-
Fikrah)
Metode (Method-
Thariqah)
Akidah Islam
Problem Solving
Iman kepada Allah
Iman kpd Malaikat
Iman kepada Kitab
Iman kpd Rasul
Iman kpd Hari Akhir
Juga Qadha’ - Qadar
Hukum Ibadah
Sistem Politik
Sistem Ekonomi
Sistem Sosial
Sistem Pendidikan
Hukum Akhlak
Khilafah
Sanksi Hukum dan Khilafah
Dakwah, Jihad dan Khilafah
8. JILBAB
• Bahasan tentang Jilbab terpisah dengan bahasan
menutup aurat
• Jilbab tidak sama dengan Kerudung
• Menutup Aurat & Kerudung:
“…Janganlah mereka menampakkan perhiasannya,
kecuali yang biasa tampak pada dirinya. Hendaklah
merekapun menutupkan kain kerudung (khimar) ke
seputar dadanya….” (TQS. An-Nuur: 31 )
“Wahai Asma’, sesungguhnya seorang wanita itu
jika telah baligh (mengalami haidh) tidak pantas
untuk ditampkkan dari tubuhnya kecuali ini dan ini –
seraya menunjuk ke arah wajah dan telapak
tangannya. (HR. A’isyah r.a.)
9. Dalil Seputar Jilbab….
• “Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak
perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin, hendaklah mereka
mengulurkan jilbab mereka…” (TQS. Al-Ahzab: 59)
• “Rasulullah SAW memerintahkan kami-baik ia budak wanita, wanita
haidh, ataupun wanita perawan- agar keluar (menuju lapangan) pada
hari raya idul fitri dan idul adha. Bagi para wanita yang sedang haidh
diperintahkan untuk menjauh dari tempat shalat, namun tetap
menyaksikan kebaikan dan seruan atas kaum muslim. Aku lantas
berkata,”Ya Rasulullah, salah seorang di antara kami tidak memiliki
jilbab.” Rasulullah pun menjawab, “Hendaklah saudaranya
meminjamkan jilbabnya kepadanya.” (HR. Ummu Athiyah)
• Rasulullah SAW telah bersabda, “Siapa saja yang mengulurkan
pakainnya karena sombong, Allah tidak akan memandangnya pada
hari kiamat.” Ummu Salamah bertanya, “Lantas bagaimana dengan
ujung pakaian yang dibuat oleh para wanita?” Rasulullah SAW
menjawab, “Hendaklah diulurkan sejengkal.” Ummu Salamah berkata
lagi,” Kalau begitu, akan tampak kedua kakinya.” Rasulullah SAW
menjawab kembali, “Hendaklah diulurkan sehasta dan jangan
ditambah.” (HR. Ummu Salamah)
10. Definisi Jilbab
• Jilbab laksana sirdab (terowongan), sinmar
(lorong), yakni baju/pakaian yang longgar bagi
wanita selain baju kurung/ pakaian apa saja
yang dapat menutupi pakaian kesehariannya.
(Kamus Al-Muhith)
• Jilbab adalah kain penutup/ baju luar/ mantel
yang menutupi seluruh tubuh wanita. (Tafsir
Ibnu Abbas hal. 137)
• Jilbab adalah ar-rada’u, yaitu terowongan
(pakaian yang lurus tanpa potongan yang
menutupi seluruh badan). (Tafsir Al-Qurthubi)
11. Perbuatan Muslim …….
• Wajib sesuai dengan hukum Allah SWT
“… Apa saja yang dibawa/diperintahkan oleh rasul (berupa hukum)
kepadamu maka terimalah dia. Dan apa saja yang dilarangnya
bagimu maka tinggalkanlah..” (TQS. Al Hasyr: 7)
…Barangsiapa yang tidak memutuskan perkara menurut apa yang
Diturunkan Allah, maka mereka itulah orang-orang yang
kafir….zhalim….fasik…. (TQS. Al Maidah: 44, 45, 47)
• Bukti Iman dengan ketundukan dan kepatuhan pada keputusan
Allah SWT
"Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman
hingga mereka menjadikan kamu (Muhammad) sebagai hakim
dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak
merasa keberatan dalam hati mereka terhadap keputusan yang
kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya." (QS. An
Nisaa' 65)
12. • Syariah Islam memiliki keterkaitan dan
keterpaduan antara yang satu dengan yang
lain
• Pelaksanaan satu hukum menuntut
pelaksanaan hukum yang lain secara
terpadu
• Pelaksanaan syariah secara parsial akan
menyebabkan ketimpangan
Karakter Syariah Islam
13. • Individu untuk hukum-hukum yang
menyangkut perkara individu (keimanan,
sholat, shaum, zakat, haji, makanan,
minuman, pakaian, akhlaq, dll)
• Institusi Pelaksana/Negara (KHILAFAH
ISLAMIYAH) untuk hukum-hukum yang
menyangkut urusan publik (Ekonomi,
Pendidikan, Pidana, Sosial/Budaya, dll)
Subjek Pelaksana Syariah