Dokumen tersebut membahas latar belakang kebijakan dan sistem manajemen keselamatan konstruksi di Indonesia. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain peraturan pemerintah terkait kewajiban penerapan sistem manajemen keselamatan konstruksi, peran petugas keselamatan konstruksi, serta data jumlah pengguna dan penyedia jasa konstruksi yang terdaftar di balai jasa konstruksi.
Modul 1 Kebijakan Pemerintah ttg Keselamatan Konstruksi_20220311.pdf
1. Direktorat Jenderal Bina Konstruksi
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Disampaikan oleh:
Direktorat Keberlanjutan Konstruksi
Dalam acara:
Bimbingan Teknis Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi
2. TUJUAN PEMBELAJARAN
Mampu Menjelaskan Kebijakan Pemerintah
tentang Keselamatan Konstruksi
01
Mampu Menjelaskan Sistem
Manajemen Keselamatan Konstruksi
02
Mampu Menjelaskan Situasi dan Kondisi
Keselamatan Konstruksi di Indonesia
03
Mampu Menjelaskan aturan tentang
Keselamatan Konstruksi di tempat kerja
04
3. 01 LATAR BELAKANG
OUTLINE
Kebijakan dan Komitmen
A
Komite Keselamatan Konstruksi
B
Peningkatan Kualitas SDM
C
02 STRATEGI MENGATASI PERMASALAHAN
KESELAMATAN KONSTRUKSI
Action Plan Sistem Manajemen Keselamatan
Konstruksi (SMKK)
D
Penerapan Keselamatan Konstruksi di Masa
Pandemi Covid-19
E
4. KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
D I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A K O N S T R U K S I
DIREKTORAT KEBERLANJUTAN KONSTRUKSI
LATAR BELAKANG
1
5. LATAR BELAKANG
Diagram Venn Peraturan dan Perundangan
1
K4
K3
KK Keselamatan Konstruksi
Keamanan, Keselamatan,
Kesehatan, dan Keberlanjutan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
6. “SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI”
Keselamatan
Keteknikan Konstruksi
Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan
Keselamatan Publik
Keselamatan &
Kesehatan Kerja
Keselamatan
Lingkungan
Identifikasi bahaya, penilaian risiko, penentuan pengendalian risiko, dan peluang (IBPRP), Prosedur Kerja Aman,
Analisis Keselamatan Konstruksi (AKK), Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK),
Rencana Mutu Pekerjaan Konstruksi (RMPK), Rencana Kerja Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (RKPPL),
Program Mutu, dan Rencana Manajemen Lalu Lintas Pekerjaan (RMLLP)
Bangunan/aset
konstruksi
Peralatan, material
Pemilik/pemberi
pekerjaan
Tenaga kerja konstruksi
Pemasok, tamu,
Subpenyedia Jasa
Masyarakat di sekitar
proyek
Masyarakat terpapar
Lingkungan kerja
Lingkungan terdampak
proyek
Lingkungan alam
Lingkungan terbangun
Menjamin
Objek yang
Diselamatkan
Pencegahan
Terhadap
Metode
Pencegahan
LATAR BELAKANG
Matriks Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi
1
Kecelakaan Keteknikan
Konstruksi
Kecelakaan Kerja,
Penyakit Akibat Kerja
Kecelakaan pada
Masyarakat
Kecelakaan
Lingkungan
Kecelakaan Konstruksi
7. LATAR BELAKANG
SMKK sebagai Sistem Manajemen yang Terintegrasi
1
SMKK
PMPM: RMPK,
Program Mutu
RKK (dan
Rancangan
Konseptual SMKK)
RKPPL RMLLP
SMK3 SMM
SML SMLL
Spesifikasi
Teknis, SNI
SOP
Pedoman
Keterangan:
SMKK Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi
SMK3 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
RKK Rencana Keselamatan Konstruksi
SMM Sistem Manajemen Mutu
PMPM Penjaminan Mutu dan Pengendalian Mutu
RMPK Rencana Mutu Pekerjaan Konstruksi
SML Sistem Manajemen Lingkungan
RKPPL Rencana Kerja Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup
SMLL Sistem Manajemen Lalau Lintas
RMLLP Rencana Manajemen Lalu Lintas Pekerjaan
PP Peraturan Pemerintah
• PP No. 14 Tahun 2021 tentang Perubahan atas PP No. 22 Tahun 2020 tentang
Peraturan Pelaksanaan UU No. 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi
• PP No. 16 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 28 Tahun 2002
tentang Bangunan Gedung
• PP No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
Perpres Peraturan Presiden
Permen Peraturan Menteri
• Permen PUPR No. 10 Tahun 2021 tentang Pedoman SMKK
• Permen PUPR No. 9 Tahun 2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Konstruksi Berkelanjutan
• Permen PUPR No. 8 Tahun 2021 tentang Penilai Ahli, Kegagalan Bangunan,
dan Penilaian Kegagalan Bangunan
• Permen PUPR No. 20 Tahun 2021 tentang Bangunan Gedung Fungsi Khusus
• Permen PUPR No. 21 Tahun 2021 tentang Penilaian Kinerja Bangunan
Gedung Hijau
• Permen PUPR No. 1 Tahun 2022 tentang Pedoman Penyusunan Perkiraan
Biaya Pekerjaan Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
8. Penggunaan APD di masa sekarang
Penggunaan APD di masa dulu
1 LATAR BELAKANG: Budaya Berkeselamatan
Perbedaan Budaya Berkeselamatan Dulu dan Sekarang
1
9. Penggunaan APD di masa sekarang
Penggunaan APD di masa dulu
1 LATAR BELAKANG: Budaya Berkeselamatan
Perbedaan Budaya Berkeselamatan Dulu dan Sekarang
1
10. CONTOH TENAGA KERJA YANG TIDAK MENGUTAMAKAN
KESELAMATAN KONSTRUKSI DALAM PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI
11. 1 LATAR BELAKANG
Kebijakan PUPR terkait SMKK
1
Pasal 84I ayat (1)
menyatakan bahwa setiap pengguna Jasa dan Penyedia
Jasa dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi harus
menerapkan SMKK.
PP Nomor 14 Tahun 2021
Pasal 84I ayat (4)
SMKK merupakan pemenuhan terhadap standar
Kemananan, Keselamatan, Kesehatan dan
Keberlanjutan….
Permen PUPR Nomor 10 Tahun 2021 tentang Pedoman Sistem
Manajemen Keselamatan Konstruksi
PP Nomor 16 Tahun 2021
Pasal 61 ayat (1)
menyatakan bahwa setiap pengguna Jasa dan Penyedia
Jasa dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi harus
menerapkan SMKK.
Pasal 61 ayat (3)
SMKK harus memenuhi standar Kemananan,
Keselamatan, Kesehatan dan Keberlanjutan.
Pasal 1 Angka 3 menyebutkan bahwa Sistem Manjamenen Keselamatan
Konstruksi yang selanjutnya disingkat SMKK adalah bagian dari sistem
manajemen pelaksanaan pekerjaan konstruksi untuk menjamin
terwujudnya Keselamatan Konstruksi.
12. BAB I KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Petugas Keselamatan Konstruksi adalah orang yang memiliki kompetensi khusus di bidang
Keselamatan Konstruksi dalam melaksanakan dan mengawasi penerapan SMKK yang
dibuktikan dengan Sertifikat Kompetensi Kerja Konstruksi.
1 LATAR BELAKANG
Petugas Keselamatan Konstruksi: Permen PUPR Nomor 10 Tahun 2021 tentang
Pedoman SMKK
1
13. 13
BALAI JASA KONSTRUKSI
WILAYAH I ACEH
Pengguna Jasa 1.232
Penyedia Jasa 2.168
Jumlah 3.400
BALAI JASA KONSTRUKSI
WILAYAH V BANJARMASIN
Pengguna Jasa 492
Penyedia Jasa 1.511
Jumlah 2.003
BALAI JASA KONSTRUKSI
WILAYAH VI MAKASSAR
Pengguna Jasa 710
Penyedia Jasa 997
Jumlah 1.707
BALAI JASA KONSTRUKSI
WILAYAH II PALEMBANG
Pengguna Jasa 745
Penyedia Jasa 522
Jumlah 1.267
BALAI JASA KONSTRUKSI
WILAYAH III JAKARTA
Pengguna Jasa 634
Penyedia Jasa 986
Jumlah 1.620
BALAI JASA KONSTRUKSI
WILAYAH IV SURABAYA
Pengguna Jasa 650
Penyedia Jasa 2.629
Jumlah 3.279
BALAI JASA KONSTRUKSI
WILAYAH VII JAYAPURA
Pengguna Jasa 795
Penyedia Jasa 1.449
Jumlah 2.244
TOTAL
KESELURUHAN
Pengguna Jasa 5.258
Penyedia Jasa 10.262
Jumlah 15.520
1
Data per 31 Januari 2020
Sumber: Direktorat Bina Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
LATAR BELAKANG
Jumlah Petugas K3 Konstruksi per Balai Jasa Konstruksi Wilayah pada
Januari 2016 s.d. Januari 2020
1
14. 14
BALAI JASA KONSTRUKSI
WILAYAH I ACEH
Pengguna Jasa 246
Penyedia Jasa 439
Jumlah 685
BALAI JASA KONSTRUKSI
WILAYAH V BANJARMASIN
Pengguna Jasa 98
Penyedia Jasa 486
Jumlah 584
BALAI JASA KONSTRUKSI
WILAYAH VI MAKASSAR
Pengguna Jasa 516
Penyedia Jasa 1.275
Jumlah 1.791
BALAI JASA KONSTRUKSI
WILAYAH II PALEMBANG
Pengguna Jasa 265
Penyedia Jasa 115
Jumlah 380
BALAI JASA KONSTRUKSI
WILAYAH III JAKARTA
Pengguna Jasa 445
Penyedia Jasa 2.099
Jumlah 2.544
BALAI JASA KONSTRUKSI
WILAYAH IV SURABAYA
Pengguna Jasa 632
Penyedia Jasa 2.326
Jumlah 2.958
BALAI JASA KONSTRUKSI
WILAYAH VII JAYAPURA
Pengguna Jasa 123
Penyedia Jasa 293
Jumlah 416
TOTAL
KESELURUHAN
Pengguna Jasa 2.325
Penyedia Jasa 7.033
Jumlah 9.358
1
Data per 31 Januari 2022
Sumber: Direktorat Keberlanjutan Konstruksi
LATAR BELAKANG
Jumlah Petugas Keselamatan Konstruksi per Balai Jasa Konstruksi Wilayah pada
Februari 2020 s.d. Januari 2022
1
15. 15
1 LATAR BELAKANG
Jumlah Petugas K3 Konstruksi per Provinsi pada Januari 2016 s.d. Januari 2020
1
Data per 31 Januari 2020
Sumber: Direktorat Bina Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
Provinsi Pengguna Penyedia Total
NAD 178 416 594
Sumatera Utara 163 281 444
Sumatera Barat 330 1.202 1.532
Sumatera Selatan 237 98 335
Riau 102 99 201
Kepulauan Riau 222 72 294
Jambi 218 204 422
Bangka Belitung 73 25 98
Bengkulu 65 47 112
Lampung 389 246 635
Banten 56 181 237
DKI Jakarta 452 628 1.080
Jawa Barat 126 177 303
Jawa Tengah 74 381 455
Yogyakarta 11 165 176
Jawa Timur 437 1.766 2.203
Bali 55 181 236
Nusa Tenggara Barat 31 46 77
Provinsi Pengguna Penyedia Total
Nusa Tenggara Timur 42 90 132
Kalimantan Utara 19 51 70
Kalimantan Selatan 187 744 931
Kalimantan Tengah 126 195 321
Kalimantan Barat 56 204 260
Kalimantan Timur 104 317 421
Sulawesi Selatan 381 311 692
Sulawesi Utara 74 154 228
Sulawesi Tengah 114 200 314
Sulawesi Barat 29 73 102
Sulawesi Tenggara 64 191 255
Gorontalo 48 68 116
Maluku 358 470 828
Maluku Utara 81 217 298
Papua 245 585 830
Papua Barat 111 177 288
Jumlah 5.258 10.262 15.520
16. 16
1 LATAR BELAKANG
Jumlah Petugas Keselamatan Konstruksi per Provinsi pada Februari 2020 s.d.
Januari 2022
1
Data per 31 Januari 2022
Sumber: Direktorat Keberlanjutan Konstruksi
Provinsi Pengguna Penyedia Total
NAD 15 60 75
Sumatera Utara 0 94 94
Sumatera Barat 145 148 293
Sumatera Selatan 36 75 111
Riau 0 46 46
Kepulauan Riau 50 16 66
Jambi 161 74 235
Bangka Belitung 40 15 55
Bengkulu 3 13 16
Lampung 61 13 74
Banten 0 170 170
DKI Jakarta 376 1.869 2.245
Jawa Barat 69 60 129
Jawa Tengah 43 1.172 1.215
Yogyakarta 48 44 92
Jawa Timur 496 869 1.365
Bali 41 170 211
Nusa Tenggara Barat 4 29 33
Provinsi Pengguna Penyedia Total
Nusa Tenggara Timur 0 42 42
Kalimantan Utara 0 0 0
Kalimantan Selatan 25 83 108
Kalimantan Tengah 1 106 107
Kalimantan Barat 33 220 253
Kalimantan Timur 39 77 116
Sulawesi Selatan 299 660 959
Sulawesi Utara 80 246 326
Sulawesi Tengah 37 24 61
Sulawesi Barat 5 72 77
Sulawesi Tenggara 26 113 139
Gorontalo 69 160 229
Maluku 48 36 84
Maluku Utara 0 0 0
Papua 75 161 236
Papua Barat 0 96 96
Jumlah 2.325 7.033 9.358
17. LATAR BELAKANG
Data Tenaga Kerja Ahli dan Terampil
1
1
Sumber: LPJK, 26 September 2021
*Tingkat Pendidikan
Kelas 1: minimal SMA/sederajat
Kelas 2: minimal SMP/sederajat
Kelas 3: minimal SD/sederajat
0
10
20
30
40
50
60
70
Total Asosiasi
Profesi
Asosiasi Profesi
Terakreditasi
Lembaga
Sertifikasi
Profesi (LSP)
Berlisensi BNSP
62
28
4
Data Asosiasi Profesi dan Lembaga
sertifikasi profesi (LSP)
6%
54%
40%
TENAGA AHLI
Kelas 1
55%
Kelas 2
14%
Kelas 3
31%
TENAGA TERAMPIL
Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Total
Jumlah 408.065 107.655 233.650 749.370
Sumber: LPJK, 23 Oktober 2021
Ahli Utama 15.667 orang
Ahli Madya 151.226 orang
Ahli Muda 113.404 orang
Total 280.297 orang
Sumber: LPJK, 26 September 2021
18. 1 LATAR BELAKANG
Data Tenaga Kerja Konstruksi Ahli dan Terampil
1
Berdasarkan jumlah
S E RT I F I K AT
yang diterbitkan
Total:
1.029.667 sertifikat
Dari total ±
8.300.000 TKK
di Indonesia
pada tahun 2021,
TKK bersertifikat
hanya berjumlah
1.029.667
(12.4%)
Sumber: LPJK, 23 September 2021
1
27%
73%
SKA SKT
12.4%
87.6%
Pekerja Ber SKA dan SKT
Pekerja Tidak Ber SKA dan SKT
62%
35%
3%
AHLI K3 KONSTRUKSI
24.668 ORANG
TENAGA AHLI K3 KONSTRUKSI
(AHLI, MADYA, DAN MUDA)
TAHUN 2019–2021
Sumber: LPJK, 22 Februari 2022
Ahli Utama 727 orang
Ahli Madya 8.537 orang
Ahli Muda 15.404 orang
19. 19
1
1 LATAR BELAKANG
Jumlah Ahli K3 Konstruksi per Provinsi di Indonesia
1
Data per 22 Februari 2022
Sumber: LPJK
379
323
446
341
2,200
2,732
146
696
46
98
364
1,136
806
1,551
125
980
132
108
113
74
218
120
214
250
318
633
337
98
83
72
95
48
105
17
222
90
353
213
1,727
1,919
94
455
15
69
213
620
434
196
39
157
16
40
46
1
18
32
222
78
341
507
154
84
31
55
23
23
42
8
727
0
500
1,000
1,500
2,000
2,500
3,000
Aceh
Sumatera
Utara
Sumatera
Barat
Sumatera
Selatan
Riau
Kepulauan
Riau
Jambi
Kep.
Bangka
Belitung
Bengkulu
Lampung
Banten
DKI
Jakarta
Jawa
Barat
Jawa
Tengah
DI
Yogyakarta
Jawa
Timur
Bali
Nusa
Tenggara
Barat
Nusa
Tenggara
Timur
Kalimantan
Utara
Kalimantan
Selatan
Kalimantan
Tengah
Kalimantan
Barat
Kalimantan
Timur
Sulawesi
Selatan
Sulawesi
Utara
Sulawesi
Tengah
Sulawesi
Barat
Sulawesi
Tenggara
Gorontalo
Maluku
Maluku
Utara
Papua
Papua
Barat
MUDA MADYA UTAMA
20. Efek investasi
keselamatan bervariasi
tergantung pada
Budaya Keselamatan
Kondisi Bahaya dalam Proyek
Kinerja
keamanan
meningkat
Hubungan antara Investasi Keselamatan dan Biaya
Kecelakaan
(Zou and Sunindijo, 2015).
Total rasio biaya keselamatan (TSCR) adalah jumlah total rasio biaya
kecelakaan (TCAR) dan rasio investasi keselamatan (SIR) dan tanda “x”
memperlihatkan nilai minimum untuk kinerja keselamatan.
Grafik menunjukkan bahwa investasi yang tinggi dalam keselamatan
memberikan kinerja keselamatan yang tinggi tetapi jika dilakukan
dengan biaya yang berlebihan, akan membuat investasi tersebut secara
ekonomis tidak layak dan tidak efektif. Tetapi, ketika tidak ada investasi
keselamatan sama sekali, total biaya keselamatan akan timbul secara
eksponensial sebagai akibat dari meningkatnya jumlah kecelakaan yang
mungkin terjadi.
1 LATAR BELAKANG
Biaya Penerapan SMKK
1
21. DAMPAK POSITIF
IMPLEMENTASI KESELAMATAN
KONSTRUKSI DALAM PROYEK
Jadwal Biaya ROI* Kecelakaan
43%
39%
51%
71%
13% 15%
5% 6%
Positif Negatif
Sumber : Safety Management in The Construction Industry : Identifying Risk and Reducing Accident to Improve Site
Productivity and Project ROI, 2013, McGrawHill
* ROI : Return of Investment
MEMPERCEPAT JADWAL PROYEK
SELAMA 1 MINGGU ATAU LEBIH
MENURUNKAN BIAYA PROYEK
SEBESAR 1% ATAU LEBIH
MENINGKATKAN ROI* PROYEK
SEBESAR 1% ATAU LEBIH
50%
73%
73%
50% lebih cepat kurang dari 1 minggu
31% lebih cepat satu minggu
27% turun sebesar kurang dari 1%
49% turun sebesar 1%-5%
27% meningkat sebesar kurang dari 1%
53% meningkat sebesar 1%-5%
MENINGKATKAN NAMA BAIK
PERUSAHAAN
82%
MENINGKATKAN KUALITAS PROYEK
66%
12% lebih cepat dua minggu
7% lebiih cepat 3 minggu atau lebih
17% turun sebesar 6%-10%
7% turun sebesar 11% atau lebih
15% meningkat sebesar 6%-10%
5% meningkat sebesar 10% atau lebih
LATAR BELAKANG
1 Dampak Positif Pemenuhan Standar K4 pada Sektor Konstruksi
22. SUBJEK
TERDAMPAK
DAMPAK LANGKAH PENCEGAHAN
Tenaga Kerja
• Cedera, luka, meninggal
• Menimbulkan keragu-raguan bagi tenaga
kerja lainnya
• Melakukan tool box meeting sebelum memulai
pekerjaan di setiap harinya
• Mengikuti pelatihan/pembinaan metode kerja
Masyarakat
• Cedera, luka, meninggal
• Merasa tidak nyaman tinggal disekitar area
proyek
• Melakukan pengendalian bahaya secara optimal
• Sosialisasi ke masyarakat mengenai pengendalian
bahaya yang dapat ditimbulkan oleh proyek tersebut
Proyek
• Proyek terhenti sementara
• Hasil pembangunan terlambat digunakan
• Tenaga kerja idle
• Peralatan idle
• Return of investment mengalami penurunan
• Menyusun Analisis Keselamatan Konstruksi (AKK)
sebelum melakukan pekerjaan
Perusahaan
• Tidak berkompeten
• Nilai saham turun
• Menjalankan Sistem Manajemen Keselamatan
Konstruksi
• Memberikan pelatihan/pembinaan metode kerja ke
tenaga kerjanya
LATAR BELAKANG
1 Dampak Negatif Setelah Terjadi Kecelakaan Konstruksi
23. Jatuhnya crane (LRT Palembang)
JPO runtuh (Jalan Tol Bogor-Ciawi-
Sukabumi)
Jatuhnya crane (Tol Bogor Outer
Ring Road/BORR)
Girder FO runtuh (Jalan Tol PASPRO)
Beton lepas dari crane (LRT Jakarta)
Jatuhnya crane (Jalan Tol Jakarta-
Cikampek II (El.))
Runtuhnya penopang (Jembatan
Ciputrapinggan)
Beton girder runtuh (Jalan Tol
Pemalang-Batang)
4
Agt
22
Sep
26
Okt
15
Nov
9
Des
29
Okt
16
Nov
30
Des
2017 2018
Jatuhnya besi hollow (Pembangunan Rumah Susun
Tingkat Tinggi Pasar Rumput)
18
Mar
Runtuhnya Pengecoran In Situ Slab Proyek Jalan Tol
Manado-Bitung
17
Apr
Runtuhnya girder launcher (Proyek
DDT Jatinegara)
4
Feb
Runtuhnya DPT Mix-Use Development dan
Kelongsoran Jalan Raya Gubeng, Surabaya
27
Des
Beton girder runtuh (Jalan Tol Depok-Antasari)
2
Jan
Jatuhnya crane (Double Track Kereta Api
Medan-Badara Kualanamu)
30
Apr
Box girder runtuh (LRT Jakarta)
22
Jan
Jatuhnya bekisting pier head PCB 34
(Proyek Tol Becakayu)
20
Feb
Longsor pada galian (Proyek Pipa Rusun
Penjaringan)
01
Mei
Launcher roboh (Tol Solo Kertosono)
22
Mei
13
Jul
Lepasnya Cross Girder (Jembatan Kali Kuto)
Robohnya Perancah (Proyek Jalan Tol
Pandaan–Malang)
1
Agt
Kecelakaan Konstruksi Minor
Kecelakaan Konstruksi Major
1 LATAR BELAKANG
Kejadian Kecelakaan Konstruksi pada Tahun 2017-2018
1
25. 1 LATAR BELAKANG
Kejadian Kecelakaan Konstruksi Tahun 2019
1
Robohnya Dinding Penahan Tanah (DPT) dan Struktur
Atas Rumah Pompa Durolis Riau
4
Jan
Runtuhnya Jembatan Gantung Banjasari II Pacitan
25
Jan
Jatuhnya I-Steel Girder saat mobilisasi proyek Japek II
22
Mei
Jatuhnya besi siku pada Proyek Pembangunan Tol Ruas
Cimanggis-Cibitung
15
Juni
Runtuhnya Formwork Pierhead pada Proyek
Pembangunan Tol BORR Tahap 2 Seksi 3A
10
Juli
Kelongsoran Jalan pada Proyek Pembangunan
Underpass Kentungan Yogyakarta
23
Juli
Kegagalan Pengecoran Box Traffic Ramp 8 pada
Proyek Pembangunan Tol Depok–Antasari
8
Okt
Kebakaran Pipa BBM Proyek Kereta Cepat Jakarta–
Bandung
22
Okt
Patahnya boom crane pada saat erection di proyek
BORR
2
Des
Keruntuhan Dinding Penahan Tanah (DPT) pada Proyek
Pembangunan Pengaman Pantai Tahap III Paket 2,
Muara Baru, Jakarta Utara
4
Des
Tergulingnya Girder saat Pengangkutan pada Proyek
Pembangunan Tol Cisumdawu
16
Agt
26. 1 LATAR BELAKANG
Kejadian Kecelakaan Konstruksi Tahun 2020
1
10 Februari 2020
Terlepasnya Boom pada Service Crane dalam Pelaksanaan
Pekerjaan Konstruksi Jalan Tol Pekanbaru–Dumai Seksi 4
25 Februari 2020
Banjir pada Tol Jakarta-Cikampek (Arah Jakarta) KM 9 dan
KM 19 Akibat Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Kereta
Cepat Jakarta–Bandung
21 Juli 2020
Keruntuhan Dinding Pembatas Hotel Awann Sewu Semarang
7 Agustus 2020
Runtuhnya Scaffolding pada Proyek Pembangunan Jakarta
International Stadium
12 Agustus 2020
Banjir Tol Padaleunyi KM 130A Akibat Pekerjaan Konstruksi
Pembangunan Kereta Cepat Jakarta–Bandung
16 Agustus 2020
Keruntuhan Pierhead pada Proyek Pembangunan Tol
Cibitung–Cilincing
15 September 2020
Kelongsoran Lereng pada Proyek Bendungan
Manikin/Tefmo Paket 2
26 September 2020
Jatuhnya Material Stress Bar pada Proyek Pembangunan
6 (enam) Ruas Jalan Tol Dalam Kota Seksi Semanan–
Sunter–Pulogebang
15 November 2020
Bergesernya Abutment dan Gelagar Overpass Mulya
Mekar pada Proyek Pembangunan Simpang Susun
Sadang Tol Jakarta–Cikampek II Selatan
27. 1 LATAR BELAKANG
Kejadian Kecelakaan Konstruksi Tahun 2021
1
28 Februari 2021
Keruntuhan Struktur Baja Coal Shed Storage di Proyek PLTU
Sambelia Lombok Timur
16 April 2021
Penurunan Tanah pada Abutment dan Retaining Wall pada
Pembangunan Jembatan Tanah Merah Kecamatan Teluk
Bintan
1 Juni 2021
Amblasnya Jalan Detour di Jalan Nasional Ruas Padalarang–
Purwakarta Terdampak Pembangunan Terowongan 8 Proyek
Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB)
29 April 2021
Bencana Tanah Longsor di Lokasi Pembangunan PLTA Peaker
Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan
5 November 2021
Runtuhnya Launcher Girder pada Proyek Tol Cibitung–
Cilincing Seksi 2 STA 19+000
18 November 2021
Keruntuhan Bangunan pada Rehab Total Gedung SMAN
96 Jakarta
5 Desember 2021
Runtuhnya Pier Head saat Pembongkaran pada Proyek
Kereta Cepat Jakarta–Bandung
15 Oktober 2021
Runtuhnya Crane pada Pekerjaan Pembongkaran Menara
Air PDAM Tirta Asasta Kecamatan Sukmajaya, Kota
Depok
28. 1 LATAR BELAKANG
Kejadian Kegagalan Bangunan
1
Ambruknya selasar Gedung BEI, Jakarta
15 Januari 2018
Ambruknya Jembatan Widang, Tuban
(Jawa Timur)
17 April 2018 6 Januari 2020
Ambruknya Gedung Ruko di Slipi,
Jakarta Barat
Turap longsor di Km 8+6/7 Underpass
Jalan Perimeter Selatan Bandara Soetta
5 Februari 2018 22 Desember 2019 24-25 Januari 2020
Ambruknya Jembatan Lengkung Utan
Kemayoran
Banjir Underpass Kemayoran, Jakarta
Pusat
29. 1 LATAR BELAKANG
Kejadian Kegagalan Bangunan
1
15 Januari 2018
Ambruknya Selasar Gedung BEI Jakarta
17 April 2018
Ambruknya Jembatan Widang, Tuban (Jawa Timur)
6 Januari 2020
Ambruknya Gedung Ruko di Slipi, Jakarta Barat
5 Februari 2018
Turap longsor di Km 8+6/7 Underpass Jalan Perimeter
Selatan Bandara Soetta
22 Desember 2019
Ambruknya Jembatan Lengkung Utan Kemayoran
24-25 Januari 2020
Banjir Underpass Kemayoran, Jakarta Pusat
11 Februari 2020
Runtuhnya Gedung Matraman
28 Juli 2020
Keruntuhan Gedung OJK Regional 3
22 Agustus 2020
Kebakaran Gedung Kejaksaan Agung
30. FOKUS PADA
BERKESELAMATAN DAN TERPADU
• Penerapan standar K4 dan pengukuran tingkat
kepatuhan;
• Pengembangan Sistem Manajemen Keselamatan
yang terintegrasi pada setiap tahapan
penyelenggaraan.
1
2 ADIL DAN SETARA
• Kesesuaian penggunaan jenis kontrak kerja konstruksi;
• Kesetaraan pemahaman isi kontrak sekaligus hak dan
kewajiban (hindari multitafsir)
• Musyawarah untuk penyelesaian sengketa tanpa jalur
pengadilan
3 EFISIENSI YANG BERKUALITAS
•Profesionalitas penyelenggaraan Jasa Konstruksi;
•Optimalisasi pengendalian dan penjaminan mutu dilakukan
sesuai fungsi di setiap tahapan penyelenggaraan
•Continuous Improvement berdasarkan data penyelenggaaan
Jasa Konstruksi
•Kehati-hatian dalam pengelolaan keuangan negara
TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH PUSAT
Sesuai PP No. 22 Tahun 2020 (tidak berubah dalam PP No. 14 Tahun 2021)
• Akreditasi bagi Asosiasi Badan Usaha dan Asosiasi Terkait Rantai Pasok Jasa
Konstruksi
• Akreditasi bagi Asosiasi Profesi dan Pemberian Rekomendasi Lisensi bagi LSP
• Pencatatan Penilai Ahli melalui Sistem Informasi Jasa Konstruksi terintegerasi
• Menetapkan Penilai Ahli yang terdaftar dalam hal terjadi Kegagalan Bangunan
• Penyetaraan tenaga kerja asing
• Membentuk LSP atau panitia teknis uji kompetensi untuk melaksanakan tugas
Sertifikasi Kompetensi Kerja yang belum dapat dilakukan LSP yang dibentuk
Asosiasi Profesi/Lembaga Pendidikan dan Pelatihan
• Lisensi LSBU
• Pencatatan Badan Usaha Jasa Konstruksi melalui Sistem Informasi Jasa
Konstruksi terintegrasi
• Pencatatan tenaga kerja melalui Sistem Informasi Jasa Konstruksi Terintegrasi
• Pencatatan pengalaman badan usaha melalui Sistem Informasi Jasa Konstruksi
Terintegrasi
• Pencatatan pengalaman profesional Tenaga Kerja Konstruksi melalui Sistem
Informasi Jasa Konstruksi Terintegrasi
• Pencatatan LSP yang dibentuk Lembaga Pendidikan dan Pelatihan kerja di
bidang Konstruksi dan Asosiasi Profesi terakreditasi melalui Sistem Informasi
Jasa Konstruksi Terintegrasi
• Pencatatan LSBU yang dibentuk Asosiasi Badan Usaha terakreditasi melalui
Sistem Informasi Jasa Konstruksi Terintegrasi
• Lembaga yang dibentuk yaitu Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi
STRATEGI MENGATASI PERMASALAHAN
2 Arah Penyelenggaraan Jasa Konstruksi untuk Pengembangan Industri Konstruksi Bersaing
32. Kegiatan konstruksi
tidak memperhatikan
Keselamatan Konstruksi
Petugas Keselamatan
Konstruksi/Ahli K3
Konstruksi/Ahli Keselamatan
Konstruksi yang bersertifikat
masih kurang
Tenaga ahli secara
kuantitas dan kualitas
masih kurang
Pengawasan Keselamatan
Konstruksi saat kegiatan
konstruksi kurang
Regulasi masih
kurang mendukung
PERLU
TRANSFORMASI
KEBIJAKAN
1
2
3
4
5
LATAR BELAKANG
1 Lima Masalah Strategis
33. 2
STRATEGI MENGATASI PERMASALAHAN
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
D I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A K O N S T R U K S I
DIREKTORAT KEBERLANJUTAN KONSTRUKSI
34. Perbaikan Regulasi (Aturan dan Biaya)
Perbaikan Organisasi QHSE – UKK
Pembinaan–Peningkatan Kualitas SDM
(Percepatan Sertifikasi dan Bimtek SMKK)
Pembentukan Komite Keselamatan Konstruksi
Pengawasan
01
02
03
04
05
SAFETY FIRST
ZERO
ACCIDENT
STRATEGI MENGATASI PERMASALAHAN
2 Transformasi Kebijakan
35. 21,204 19,508
62,593
13,217
149,415
9,839
0
20,000
40,000
60,000
80,000
100,000
120,000
140,000
160,000
Jumlah Tenaga Ahli per Subklasifikasi
Tahun 2021
Arsitektur Elektrikal Manajemen Pelaksana
Mekanikal Sipil Tata Lingkungan
Sumber: LPJK, 15 September 2021
TOTAL 30.841 TENAGA AHLI K3 KONSTRUKSI
DI SELURUH INDONESIA
Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan
tentang dan terkait Keselamatan Konstruksi
Mengkaji dokumen kontrak dan metode kerja
pelaksanaan konstruksi
Merencanakan dan menyusun program Keselamatan
Konstruksi
Membuat prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan
ketentuan Keselamatan Konstruksi
Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan
pelaksanaan program, prosedur kerja dan Instruksi
Kerja Keselamatan Konstruksi
Melakukan evaluasi dan membuat laporan penerapan
SMKK dan pedoman teknis Keselamatan Konstruksi
Mengusulkan perbaikan metode kerja pelaksanaan
konstruksi berbasis Keselamatan Konstruksi, jika
diperlukan
Melakukan penanganan kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja serta keadaan darurat
Tugas dan
Tanggung
Jawab Ahli
Muda K3
Konstruksi
STRATEGI MENGATASI PERMASALAHAN
2 Peran Ahli Muda K3 Konstruksi
36. 2.A
KEBIJAKAN DAN KOMITMEN
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
D I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A K O N S T R U K S I
DIREKTORAT KEBERLANJUTAN KONSTRUKSI
37. 1 2 3 4 5 6
KEBIJAKAN DAN KOMITMEN
A
Komitmen Penyelenggaraan Konstruksi Aman Kementerian PUPR
38. 1 Pemantauan dan Evaluasi pada Proyek Konstruksi dengan Potensi Bahaya Tinggi oleh Komite
Keselamatan Konstruksi.
Pada tahun 2021, telah dilakukan
pemantauan dan evaluasi ke 28 proyek
konstruksi di seluruh Indonesia, di mana 4 di
antaranya secara mendadak dan 24
lainnya sesuai permintaan.
2 Bimbingan Teknis Sistem Manajemen
Keselamatan Konstruksi (Bimtek SMKK)
untuk Tingkat General Manajer
Kontraktor, Pemimpin Tim, Insinyur Ahli
(Konsultan Pengawas), Mahasiswa, dan
Tenaga Terampil.
Beberapa upaya pembudayaan Keselamatan Konstruksi yang telah dilakukan:
KEBIJAKAN DAN KOMITMEN
A
Upaya Pembudayaan Keselamatan Konstruksi
39. 3 Sertifikat Petugas K3 Konstruksi per 31 Januari 2020 mencapai 15.520 dan Sertifikat Petugas
Keselamatan Konstruksi per 31 Januari 2022 mencapai 9.358.
Mengubah kategori proyek dari 2 (dua) kategori menjadi 3 (tiga)
kategori untuk lebih mencerminkan kebutuhan penyedia jasa yang
sesuai dengan tingkat risiko dan melihat kebutuhan yang tersedia
untuk Ahli K3 Konstruksi dan Petugas Keselamatan Konstruksi.
4
5
KEBIJAKAN DAN KOMITMEN
A
Upaya Pembudayaan Keselamatan Konstruksi
Memasukkan aspek pengaturan Keselamatan Konstruksi pada
kebijakan pengadaan jasa konstruksi (Peraturan LKPP No. 12 Tahun
2021 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Melalui Penyedia).
40. 6 Pemberdayaan Ahli K3
Konstruksi/Ahli
Keselamatan Konstruksi
sebagai second line defense
terhadap kecelakaan
konstruksi, antara lain
dengan pengaturan izin
bekerja (permit to work) dan
checklist pekerjaan yang
harus ditandatangani Ahli K3
Konstruksi/Ahli Keselamatan
Konstruksi.
KEBIJAKAN DAN KOMITMEN
A
Upaya Pembudayaan Keselamatan Konstruksi
41. 8
Pemberian sanksi:
a. Memberhentikan sementara pekerjaan proyek strategis nasional yang memiliki risiko tinggi,
yang mengalami Kecelakaan Konstruksi.
b. Rekomendasi pemberhentian jabatan level strategis dan/atau level proyek pada badan
usaha jasa konstruksi pada proyek yang menyebabkan kecelakaan yang mengganggu
ketertiban umum.
Persyaratan dalam proses lelang untuk Penyedia Jasa agar menyampaikan komitmen
Pimpinan Tertinggi dalam bentuk Pakta Komitmen.
9
KEBIJAKAN DAN KOMITMEN
A
Upaya Pembudayaan Keselamatan Konstruksi
Pemberian penghargaan kepada Penyedia Jasa
(Kontraktor dan Konsultan) dan Pengguna Jasa yang telah
menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi
pada Pekerjaan Konstruksi dengan baik.
7
42. 2.B
KOMITE KESELAMATAN KONSTRUKSI
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
D I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A K O N S T R U K S I
DIREKTORAT KEBERLANJUTAN KONSTRUKSI
43. KKB = Komisi Keamanan Bendungan (Permen PUPR No. 27/PRT/M/2015 &
Kepmen PUPR No. 1320/KPTS/M/2020);
KKJTJ = Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (Permen PUPR No. 41/PRT/M/2015 &
Kepmen PUPR No. 1003/KPTS/M/2019);
KKBG = Komite Keselamatan Bangunan Gedung (Kepmen PUPR No. 93/KPTS/M/2019).
PRAKONSTRUKSI PROSES KONSTRUKSI PEMAANFAATAN
KEGAGALAN BANGUNAN
OLEH PENILAI AHLI
(UU No. 2 Tahun 2017,
PP No. 14 Tahun 2021, &
Permen PUPR No. 8 Tahun 2021)
KOMITE KESELAMATAN
KONSTRUKSI
1. KKB
2. KKJTJ
3. KKBG
Desain
berkeselamatan
Pelaksanaan
Konstruksi
berkeselamatan
Pemanfaatan Konstruksi
berkeselamatan dan
berwawasan lingkungan
KOMITE KESELAMATAN KONSTRUKSI
B
Konstruksi Aman pada tiap Tahapan Penyelenggaraan Konstruksi
(PP No. 14 Tahun 2021,
Permen PUPR No. 10 Tahun 2021, &
Kepmen PUPR No. 33 Tahun 2021)
44. 1. Melakukan pengkajian terhadap hasil
evaluasi keamanan bendungan;
2. Memberikan rekomendasi mengenai
keamanan bendungan;
3. Menyelenggarakan inspeksi bendungan.
KOMISI KEAMANAN BENDUNGAN
(Permen PUPR No. 27/PRT/M/2015)
1. Melakukan pengkajian terhadap evaluasi
keamanan jembatan dan terowongan jalan
yang dilakukan oleh pembangun atau
pengelola jembatan dan terowongan jalan;
2. Memberikan rekomendasi mengenai keamanan
jembatan dan terowongan jalan; dan
3. Menyelenggarakan inspeksi jembatan dan
terowongan jalan.
KOMISI KEAMANAN JEMBATAN &
TEROWONGAN JALAN
(Permen PUPR No. 41/PRT/ M/ 2015 )
1. Memberikan rekomendasi kepada Menteri mengenai
keselamatan bangunan gedung dalam hal:
• Percepatan pembentukan tim ahli bangunan gedung di
daerah;
• Penerapan persyaratan teknis bangunan gedung (building
codes) di seluruh Indonesia; dan
• Percepatan pelaksanaan sertifikat laik fungsi di daerah.
2. Memberikan rekomendasi kepada Menteri terhadap penerapan
inovasi teknologi pada bangunan gedung.
3. Memberikan rekomendasi kepada Menteri mengenai usulan tim
penilai ahli pada kejadian kegagalan bangunan gedung.
4. Menetapkan Standar Operasional Prosedur yang dianggap
penting untuk KKBG.
5. Memberikan rekomendasi kepada Menteri tentang konsep /
gagasan /Inovasi penyelenggaraan bangunan gedung yang
lebih andal untuk masa depan.
6. Apabila diperlukan, dapat mengusulkan kepada Menteri untuk
pembentukan KKBG di daerah.
7. Apabila diperlukan, Ketua Tim Pelaksana dapat menunjuk pakar
bangunan gedung sesuai dengan keahlian dan kebutuhan
selain yang telah ditetapkan dalam Keputusan Menteri ini.
KOMITE KESELAMATAN BANGUNAN GEDUNG
(Kepmen PUPR No. 93/PRT/M/2019)
KOMITE KESELAMATAN KONSTRUKSI
B
Tugas Komisi-Komite pada Tahap Prakonstruksi
45. KOMITE KESELAMATAN KONSTRUKSI
(Kepmen PUPR No. 33/KPTS/M/2021)
T U G A S
1. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan konstruksi yang
diperkirakan memiliki Risiko Keselamatan Konstruksi besar;
2. Melaksanakan investigasi kecelakaan konstruksi;
3. Menyusun laporan pemantauan dan evaluasi dan hasil investigasi
kecelakaan konstruksi termasuk saran, pertimbangan dan
rekomendasi bersama dengan Subkomite dan Sekretariat Komite
Keselamatan Konstruksi untuk dilaporkan kepada Ketua Komite;
4. Memberikan saran, pertimbangan dan rekomendasi atas hasil
pemantauan dart eveluasi serta investigasi kecelakaan konstruksi; dan
5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Menteri.
K E W E N A N G A N
1. Memasuki tempat kerja konstruksi;
2. Meminta keterangan dari pihak-pihak
terkait;
3. Meminta data yang berhubungan
dengan tugas Komite; dan
4. Melakukan koordinasi dengan pihak
terkait Keselamatan Konstruksi.
KOMITE KESELAMATAN KONSTRUKSI
B
Tugas dan Kewenangan Komite Keselamatan Konstruksi
46. Komite Keselamatan
Konstruksi memantau
langsung kondisi
penerapan
Keselamatan Konstruksi
di Proyek
Pembangunan
Bendungan Karian
Penggunaan body
harness sebagai APD
pekerja yang bekerja
di ketinggian
Pemakaian ID card
pada seluruh pekerja
berisi data diri
pekerja, termasuk
golongan darah untuk
situasi darurat dan
sebagai raport
kedisiplinan
penggunaan APD
pekerja
Penempatan papan
terkait promosi
Keselamatan Konstruksi
di beberapa lokasi
stategis di lapangan
KOMITE KESELAMATAN KONSTRUKSI
B Pemantauan dan Evaluasi Keselamatan Konstruksi pada proyek Pembangunan Bendungan
Karian, Banten
47. Komite Keselamatan
Konstruksi mengunjungi
proyek Pembangunan
Jembatan Pulau Balang
Pembangunan pylon
jembatan tinggi >80m.
Pengamanan bekerja di
ketinggian dan simulasi
penyelamatan menjadi
perhatian tim Komite
Keselamatan Konstruksi
Terlihat papan terkait
promosi keselamatan
konstruksi di lapangan
Komite Keselamatan
Konstruksi memantau
langsung kondisi
penerapan
keselamatan konstruksi
di lapangan
KOMITE KESELAMATAN KONSTRUKSI
B Pemantauan dan Evaluasi Keselamatan Konstruksi pada proyek Pembangunan Jembatan
Pulau Balang, Provinsi Kalimantan Timur
48. Komite
Keselamatan
Konstruksi
mengunjungi salah
satu proyek SPAM
di Sidoarjo
Penerapan
penggunaan APD
di lingkungan
proyek
Terlihat spanduk
besar di
belakang sebagai
pengingat
pentingnya
memperhatikan
APD
Komite
Keselamatan
Konstruksi
memantau
langsung kondisi
penerapan
keselamatan
konstruksi di
lapangan
KOMITE KESELAMATAN KONSTRUKSI
B Pemantauan dan Evaluasi Keselamatan Konstruksi pada proyek pembangunan SPAM
Regional Umbulan-Takeoff Sidoarjo
49. Pemantauan
penerapan
keselamatan
konstruksi di Proyek
Pembangunan Rusun
Pasar Rumput
Lisensi
keselamatan
konstruksi
Pesawat Angkat
& Angkut yang
dimiliki operator
Passanger Hoist
Penumpukan
material di
area Proyek
Pembangunan
Rusun Pasar
Rumput
Pengecekan core
lift pada Proyek
Pembangunan
Rusun Pasar
Rumput
KOMITE KESELAMATAN KONSTRUKSI
B Pemantauan dan Evaluasi Keselamatan Konstruksi pada proyek Pembangunan Rusun
Pasar Rumput, Jakarta
50. Sesuai dengan Keputusan Menteri PUPR No. 86/KPTS/II4/2019
tentang Perubahan Keputusan Menteri PUPR
No. 66/KPTS/M/2O18 tentang Komite Keselamatan Konstruksi,
dengan mempertimbangkan rasa aman dan nyaman bagi
pengguna gedung, maka kepada Komite Keselamatan Konstruksi
ditugasi untuk melakukan pengecekan bangunan gedung
bertingkat di Provinsi DKI Jakarta, yang meliputi:
1.Gedung apartemen dengan tinggi 8 (delapan) lantai atau
lebih, khususnya untuk apartemen kelas menengah ke bawah;
2.Gedung perkantoran dengan tinggi 8 (delapan) lantai atau
lebih, dan berumur lebih dari 8 (delapan) tahun;
3.Gedung pusat perbelanjaan yang berumur lebih dari 10
(sepuluh) tahun.
Agar dalam pelaksanaannya selalu berkoordinasi dengan
instansi terkait Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
KOMITE KESELAMATAN KONSTRUKSI
B
Pemeriksaaan Bangunan Gedung DKI Jakarta
51. Untuk memberikan rasa aman dan
nyaman bagi pengguna dan
masyarakat terhadap penggunaan
bangunan publik, maka Pemerintah
merasa perlu melaksanakan
pemeriksaan keandalan bangunan
gedung menyangkut aspek
Keselamatan, Kesehatan,
Kenyamanan, dan Kemudahan.
Latar Belakang Dilaksanakannya
Pemeriksaan Bangunan Gedung
1. Untuk menetapkan tingkat kepatuhan terhadap
pemenuhan standar keamanan, keselamatan,
kesehatan, dan keberlanjutan dalam pengelolaan
dan pemeliharaan bangunan gedung di DKI
Jakarta.
2. Untuk mengetahui kondisi pengelolaan
bangunan gedung di DKI Jakarta dikaitkan
dengan aspek Keselamatan, Kesehatan,
Kenyamanan, dan Kemudahan.
3. Untuk memberikan rekomendasi mengenai
peningkatan mutu pengelolaan dan
pemeliharaan bangunan gedung dalam rangka
menjamin aspek keselamatan publik.
Maksud dan Tujuan
KOMITE KESELAMATAN KONSTRUKSI
B
Pemeriksaaan Bangunan Gedung DKI Jakarta
52. Gedung Mix-Used
Grand Indonesia
Apartemen Rajawali
Menara Edelweiss
Gedung Blok M Plaza Gedung Cipta Karya
Kementerian PUPR
Gedung Bina Marga
Kementerian PUPR
Rusunawa Jatinegara
Barat
Gedung Djuanda II
Kementerian
Keuangan
Gedung Menara
Bidakara I
Gedung Ditjen
Bangda Kementerian
Dalam Negeri
Gedung Utama
Kementerian PUPR
Gedung Canopus
BP3IP Kemenhub
1 2 3 4 5
6 7 8 9 10
+1
KOMITE KESELAMATAN KONSTRUKSI
B
Lokasi Pemeriksaaan Bangunan Gedung DKI Jakarta
54. KOMITE KESELAMATAN KONSTRUKSI
B
Pemeriksaaan Bangunan Gedung DKI Jakarta
Faktor yang Mempengaruhi Pemenuhan
Aspek Keselamatan, Kesehatan,
Kenyamanan, dan Kemudahan
permintaan penghuni (tenant),
kemampuan membayar penghuni (tenant), dan
tingkat profesionalisme pengelola gedung.
Kepatuhan Bangunan Gedung
• Sangat patuh,
• Patuh,
• Cukup patuh, dan
• Kurang patuh.
• Perlu penyederhanaan administrasi dokumen perizinan
(jumlah izin dan instansi penerbit)
• Perlu evaluasi kebijakan penganggaran terkait operasi
dan pemeliharaan komponen bangunan gedung
• Perlu SOP pedoman pelaksanaan pengelolaan dan
operasional bangunan gedung
• Perlu perbaikan prasarana bahaya kebakaran yang lemah
• Perlu peningkatan kesadaran dan edukasi pada pengelola
dan penghuni bangunan gedung
HASIL PEMERIKSAAN BANGUNAN GEDUNG
55. 2.C
BIAYA KESELAMATAN KONSTRUKSI
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
D I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A K O N S T R U K S I
DIREKTORAT KEBERLANJUTAN KONSTRUKSI
56. Biaya Penerapan
SMKK merupakan
biaya tersendiri dan
bukan bagian dari
Biaya Umum
Permen PUPR
No. 1 Tahun 2022
Peraturan LKPP
No. 12 Tahun 2021
1 2
Biaya Penerapan SMKK
harus dimasukan pada
daftar kuantitas dan harga
dengan besaran biaya
sesuai dengan kebutuhan
berdasarkan pengendalian
dalam RKK
PP
No. 14 Tahun 2021
TAHAP PRAKONSTRUKSI
TAHAP PEMILIHAN PENYEDIA
Pedoman Penyusunan
Perkiraan Biaya
Pekerjaan Konstruksi
Bidang Pekerjaan
Umum dan Perumahan
Rakyat (P3BPK PUPR)
Pedoman Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Melalui
Penyedia
Perubahan atas PP No. 22
Tahun 2020 tentang Peraturan
pelaksanaan UU No. 2 Tahun
2017 tentang Jasa Konstruksi
Komponen/Item
pekerjaan penerapan
SMKK dimasukkan
dalam Daftar Kuantitas
dan Harga dengan
besaran biaya sesuai
dengan kebutuhan
3
Permen PUPR
No. 10 Tahun 2021
4
Mencabut Permen PUPR
No. 21/PRT/M/2019
Biaya Penerapan SMKK
harus dimasukan pada
daftar kuantitas dan
harga dengan besaran
biaya sesuai dengan
kebutuhan berdasarkan
pengendalian dalam RKK
Pedoman Sistem Manajemen
Keselamatan Konstruksi
C BIAYA KESELAMATAN KONSTRUKSI
C
57. 2.D
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
D I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A K O N S T R U K S I
DIREKTORAT KEBERLANJUTAN KONSTRUKSI
ACTION PLAN SMKK
58. 1. Kurangnya kedisipilinan dalam
melaksanakan Standar Operasional
Prosedur
2. Tidak adanya konsultan pengawas di
tempat kerja pada setiap kejadian
kecelakaan konstruksi
Evaluasi Penyebab Kecelakaan Konstruksi
Permasalahan SDM
Safety factor pada pelaksanaan masih
rendah, sehingga mengakibatkan
terjadinya kecelakaan
Permasalahan Peralatan
ACTION PLAN SMKK
D Rekomendasi Komite Keselamatan Konstruksi
59. REKOMENDASI KESELAMATAN KONSTRUKSI
Sistem Manajemen
Keselamatan Konstruksi
Perilaku Berkeselamatan Manajemen Proyek
Teknis
ACTION PLAN SMKK
D Rekomendasi Komite Keselamatan Konstruksi
Keberlanjutan Konstruksi
60. Rekomendasi Komite Keselamatan Konstruksi
Perlunya perbaikan dalam sistem penyelenggaraan jasa konstruksi di Indonesia, di antaranya pada:
1. Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi
a. Minimnya pemahaman Kontraktor Pelaksana dan Konsultan Pengawas/MK dalam melakukan identifikasi dan
penetapan isu eksternal dan interal yang berpengaruh pada pelaksanaan pekerjaan.
b. Minimnya pemahaman Kontraktor Pelaksana dan Konsultan Pengawas/MK dalam menyusun Identifikasi Bahaya,
Penilaian Risiko, dan Peluang (IBPRP) dengan menerapkan analisis multi risiko secara rinci (multiple risk analysis)
pada setiap langkah kerja di dalam Work Breakdown Structure (WBS) untuk keselamatan pekerja, properti/harta
benda, publik, dan lingkungan.
c. Minimnya pemahaman Kontraktor Pelaksana dan Konsultan Pengawas/MK dalam menyusun Analisa Keselamatan
Konstruksi (AKK) sesuai dengan risiko pekerjaan di tiap tahapan pekerjaan sesuai dengan nilai kekerapan
(probability) kejadian bahaya dan keparahan (severity) atas potensi dampak terhadap manusia (pekerja dan/atau
publik), harta benda, dan lingkungan.
d. Menyusun dokumen RKK Pengawasan oleh Konsultan Pengawas yang diintegrasikan dengan RKK Pelaksanaan
sebagai alat (tools) dalam melaksanakan pengawasan yang lebih teknis, termasuk apabila terjadi ketidaknormalan
pada saat pelaksanaan pekerjaan.
ACTION PLAN SMKK
D Rekomendasi Komite Keselamatan Konstruksi
61. Rekomendasi Komite Keselamatan Konstruksi
e. Menyusun indikator kriteria pelaksanaan pekerjaan secara jelas dengan mempertimbangkan kondisi cuaca, hujan,
petir, kecepatan angin, antrian kendaraan, dll, sehingga tim lapangan dapat melakukan penanganan yang tepat dan
tindak lanjutnya.
f. Menyusun indikator kriteria pelaksanaan pekerjaan mencakup kondisi lingkungan (cuaca, kecepatan angin, hujan)
yang dituangkan dalam dokumen kerja.
g. Mempekerjakan Pimpinan Unit Keselamatan Konstruksi (UKK) dengan kualifikasi sesuai dengan risiko
keselamatan konstruksi, serta memperhatikan jumlah Ahli K3 Konstruksi/Petugas Keselamatan Konstruksi terhadap
pekerja dalam UKK sesuai dengan Risiko Keselamatan Konstruksi.
h. Memperbaiki struktur organisasi proyek dengan memposisikan Pimpinan UKK yang sejajar dengan Manajer
Proyek, bukan di bawah kendali Manajer Proyek.
i. Menempatkan Biaya Keselamatan Konstruksi pada daftar kuantitas dan harga dengan besaran biaya sesuai
dengan kebutuhan berdasarkan pengendalian dalam RKK.
j. Menempatkan peralatan kerja pada tempat yang sesuai, sehingga mengurangi kejadian material jatuh, serta dalam
rangka mewujudkan program Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin (5R) pada lokasi kerja.
ACTION PLAN SMKK
D Rekomendasi Komite Keselamatan Konstruksi
62. Rekomendasi Komite Keselamatan Konstruksi
2. Keberlanjutan Konstruksi
a. Pemilik Proyek dapat mempertimbangkan penerapan prinsip-prinsip konstruksi berkelanjutan dalam tahapan
rancang bangun dan green construction termasuk adaptasi budaya local sebagaimana tertuang dalam Permen
PUPR No. 9 Tahun 2021 tentang Pedoman Konstruksi Berkelanjutan
b. Kontraktor Pelaksana dan Konsultan Pengawas agar melakukan prinsip kehati-hatian untuk mewujudkan
konstruksi yang zero accident dan zero fatality, yang tetap mematuhi protocol Kesehatan pada masa pandemic
Covid-19
c. Dokumen seluruh proses kegiatan agar dijadikan informasi terdokumentasi sebagai pembelajaran dan referensi
untuk perbaikan kegiatan sejenis pada masa yang akan datang.
d. Para pihak agar tidak membenarkan kebiasaan melainkan membiasakan kebenaran mengingat setiap pekerjaan
memiliki karakteristik masing-masing.
ACTION PLAN SMKK
D Rekomendasi Komite Keselamatan Konstruksi
63. Rekomendasi Komite Keselamatan Konstruksi
3. Perilaku Berkeselamatan
a. Memasang rambu-rambu keselamatan yang dapat terlihat secara jelas oleh pekerja, maupun masyarakat sekitar,
terutama pada saat pekerjaan sedang berlangsung. Contohnya rubber cone/concrete barrier, rambu peringatan
bahaya, dan informasi (spanduk) pekerjaan sebelum lokasi kerja, pagar pengamanan pekerjaan, lampu selang,
dan lainnya.
b. Melakukan penyeragaman pakaian dan helm dari para pekerja, sesuai dengan instansi dan tugas dari pekerja,
serta menggunakan APD dan APK yang sesuai dengan jenis dan potensi bahaya.
c. Melakukan edukasi dan sosialisasi secara reguler kepada pekerja terampil terkait keselamatan konstruksi dan
risikonya saat tool box meeting (TBM).
d. Menempelkan SILO, SIO/SIA, nama operator, dan foto operator berukuran 8R pada seluruh alat berat yang
digunakan.
e. Memasang penangkal petir pada posisi tertinggi dan terendah dengan peletakan horizontal dan vertikal pada saat
pelaksanaan pekerjaan.
ACTION PLAN SMKK
D Rekomendasi Komite Keselamatan Konstruksi
64. Rekomendasi Komite Keselamatan Konstruksi
4. Manajemen Proyek
a. Menyampaikan SOP, Instruksi Kerja, manual book dan/atau penggunaan peralatan beserta identifikasi bahaya
atau ancaman (bukan dampak resiko), sebagai acuan petugas, tenaga kerja dan operator di lapangan.
b. Melakukan monitoring terhadap pembagian shift pekerja.
c. Menyusun pembagian peran, tanggung jawab, dan kewenangan yang jelas antara Pengguna Jasa dan Penyedia
Jasa di dalam dokumen kontrak.
d. Melakukan pengawasan secara berlapis, dengan melakukan tugas pengawasan sebelum dan sesudah
pekerjaan konstruksi dilaksanakan.
e. Melakukan koordinasi dengan seluruh pihak yang terlibat dan terdampak pekerjaan terkait dengan izin kerja dan
manajemen lalu lintas.
f. Menyusun jadwal pelaksanaan yang menjabarkan tahap pekerjaan secara detail yang diintegrasikan dengan
manajemen lalu lintas (traffic management), sehingga pihak-pihak terkait dapat melakukan pemantauan dan
pengendalian.
g. Melakukan sosialisasi secara reguler kepada warga sekitar yang terdampak pekerjaan, jauh sebelum pekerjaan
dimulai dan pada saat pekerjaan dilaksanakan.
ACTION PLAN SMKK
D Rekomendasi Komite Keselamatan Konstruksi
65. Rekomendasi Komite Keselamatan Konstruksi
5. Teknis
a. Memperhatikan safety factor dari seluruh peralatan dan komponen dengan telah memasukkan gaya-gaya yang
timbul akibat pekerjaan.
b. Melakukan uji beban dari seluruh alat angkat dan angkut dengan durasi 2 (dua) kali dari perkiraan total durasi
pekerjaan.
c. Memastikan seluruh platform dari alat angkat dan angkut dalam keadaan rata dan padat, serta melakukan
monitoring penurunan pada saat pengangkatan beban tertentu.
d. Melakukan analisis keselamatan keteknikan dalam dokumen keselamatan konstruksi sesuai dengan metode
pelaksanaan pekerjaan.
e. Tidak membenarkan kebiasaan sebagai pembiasaan atas pekerjaan konstruksi, tetapi membiasakan melakukan
hal yang benar karena pekerjaan konstruksi memiliki karakteristik dan perlakuan yang berbeda.
ACTION PLAN SMKK
D Rekomendasi Komite Keselamatan Konstruksi
66. • Penguatan SMKK
Konstruksi
• Pendampingan
penerapan RKK
1. Memenuhi
ketentuan
Keselamatan
Konstruksi
• Pelatihan tenaga ahli
• Pelatihan tenaga
terampil
• Uji kompetensi/
sertifikasi
• On job training/
pemagangan
2.
Menggunakan
Tenaga Kerja
Berkompeten
Bersertifikat
• Memastikan alat
sesuai dengan
standar kelayakan
• Pengecekan
sertifikasi dan
registrasi alat berat
3.
Menggunakan
peralatan yang
memenuhi
standar
kelayakan
• Bimtek Tingkat
Kandungan Dalam
Negeri (TKDN)
• Penyebarluasan
informasi rantai
pasok material
yang memuhi
standar mutu
4.
Menggunakan
material yang
memenuhi
standar mutu
• Sosialisasi standar
kelaikan
• Sosialisasi
pemanfaatan
teknologi
5.
Menggunakan
teknologi yang
memenuhi
standar
kelaikan
• Sosialisasi NSPK
bidang jasa
konstruksi
6.
Melaksanakan
Standar
Operasi
Prosedur
(SOP)
Pakta
Keselamatan
Konstruksi
BUJT
Inisiasi kerja
sama
Penyusunan
Draf PKS
TTD PKS
1. Identifikasi peluang
kerja sama
2. Identifikasi kebutuhan
kerja sama
3. Identifikasi pelatihan
dan sertifikasi
Menuangkan hasil
identifikasi ke dalam draf
PKS
Review dan finalisasi
draf PKS
ACTION PLAN SMKK
D Pelaksanaan Rencana Kerja Sama Pembinaan Jasa Kontruksi dengan BUJT
Berdasarkan Pakta Komitmen Keselamatan Konstruksi
67. 2.E
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
D I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A K O N S T R U K S I
DIREKTORAT KEBERLANJUTAN KONSTRUKSI
PENERAPAN KESELAMATAN KONSTRUKSI
DI MASA PANDEMI COVID-19
68. Instruksi kepada Menteri PUPR:
untuk melakukan percepatan penyiapan
dan pembangunan infrastruktur yang
diperlukan dalam rangka penanganan Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19).
Instruksi Presiden RI No. 4/2020
tentang
Refocussing Kegiatan, Realokasi Anggaran,
Serta Pengadaan Barang dan Jasa dalam
Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus
Disease 2019 (Covid-19)
Instruksi Menteri PUPR
No: 02/IN/M/2020
Tentang
“PROTOKOL PENCEGAHAN PENYEBARAN
CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19)
DALAM PENYELENGGARAAN JASA
KONSTRUKSI”
PP No. 14 Tahun 2021 dan Permen PUPR Nomor 10 Tahun 2021 tentang Pedoman SMKK
penerapan SMKK harus memenuhi Standar K4 yang menjamin keselamatan keteknikan Konstruksi, keselamatan dan
kesehatan kerja (K3), keselamatan publik, dan keselamatan lingkungan; dan
pencegahan penyebaran wabah penyakit dalam lingkungan kerja dan sekitarnya.
PENERAPAN KESELAMATAN KONSTRUKSI DI MASA PANDEMI COVID-19
E Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)
69. Pedoman ini mencakup protokol
kesehatan serta mekanisme dan
alternatif pelaksanaan dalam
penyelenggaraan jasa konstruksi yang
sesuai dengan Permen PUPR No.
21/PRT/M/2019 tentang Pedoman
Sistem Manajemen Keselamatan
Konstruksi dan Permen PUPR No. 14
Tahun 2020 tentang Standar dan
Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi
Melalui Penyedia
Surat Edaran Menteri Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor 18/SE/M/2020 Tahun 2020
tentang
“PELAKSANAAN TATANAN DAN
ADAPTASI KEBIASAAN BARU (NEW
NORMAL) DALAM
PENYELENGGARAAN JASA
KONSTRUKSI”
PENERAPAN KESELAMATAN KONSTRUKSI DI MASA PANDEMI COVID-19
E Pelaksanaan Tatanan dan Adaptasi Kebiasaan Baru (New Normal) dalam
Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
85. STANDAR APD UNTUK PEKERJA
HELM
ROMPI
SARUNG TANGAN
SEPATU
APD BEKERJA DI KETINGGIAN
86. RAMBU-RAMBU K3
GUNAKAN
HELM
GUNAKAN
SARUNG
TANGAN
GUNAKAN
SEPATU
SAFETY
GUNAKAN
PENUTUP
MUKA
GUNAKAN
PENUTUP
TELINGA
GUNAKAN
MASKER
(PENUTUP
HIDUNG)
GUNAKAN
SAFETY
HARNESS
GUNAKAN
KACA MATA LAS
(TOPENG LAS)
BAHAYA
LISTRIK 220
VOLT
DAERAH
LINTASAN
CRANE
BAHAYA
BAHAN
BERACUN
ARAH AMAN
(JALAN
KERJA)
ARAH EVAKUASI
MENUJU
MUSTER AREA
DILARANG
MELINTAS
ADA
PEKERJAAN
DILARANG
MELINTAS
KECUALI IJIN
DILARANG
MENGOPERASIK
AN SELAIN
PETUGAS
TEMPAT ALAT
PEMADAMAN
API RINGAN
DILARANG
MENYALAKAN
API
DILARANG
MEROKOK
DI TEMPAT
KERJA
BAHAYA
TERSANDUNG
RUANG
KLINIK
BAHAYA
LUBANG
BAHAN
MUDAH
TERBAKAR
DILARANG
MENGAMBIL
GAMBAR TANPA
IJIN
AREA CCTV
LARANGAN PERINGATAN WAJIB HIMBAUAN
13
RAMBU-RAMBU LINGKUNGAN
LABEL BAHAN BERBAHAYA BERACUN ( B3)
LABEL LIMBAH (B3)
MUDAH
MELEDAK
PENGOKSIDASI GAS
BERTEKANAN
MUDAH
TERBAKAR
BERACUN IRITASI
BERBAHAYA
BAGI
LINGKUNGAN
KOROSIF
91. L1 UNSAFE ACT & CONDITION LEVEL INDEX
Level 1: Untidy, doesn’t meet expectation.
(Tidak rapih dan tidak memenuhi standar kerapihan dan kebersihan)
Level 2: Blocked access and sets a bad example.
(Tempat masuk yang tertutup dan memberikan contoh yang buruk)
Level 3: Rules or Procedure violation.
(Pelanggaran Peraturan dan Prosedur)
Level 4: Serious hazard: Imminent danger, stop work and correct immediately, can cause
serious injury.
(Bahaya yang tinggi, hentikan pekerjaan dan perbaiki segera karena bisa
mengakibatkan kecelakaan yang serius)
Level 5: Imminent Danger: Stop work and correct immediately, can cause fatality.
(Bahaya sangat tinggi, segera hentikan dan perbaiki)
Level 4 and 5 – High Risk Activities
Source: DuPont Safety Resources dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
92. L1 Level 1: Untidy; doesn’t meet expectations
Source: DuPont Safety Resources dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Puntung rokok berserakan
Pagar proyek kotor/tidak bersih
dan tidak beraturan
94. L1 Level 2: Improper storage/not disposed
Source: DuPont Safety Resources dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Tumpukan barang
menghalangi tempat
kerja/ jalan masuk
Sampah atau material
yang tidak disimpan
dengan baik
95. L1 Level 3: Rules or Procedure Violation
Source: DuPont Safety Resources dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Kabel berserakan &
menghalangi jalan/tripping
hazards
Penempatan tabung baru/ bekas
tidak terikat & berdiri
Pelanggaran Peraturan dan Prosedur
96. L1 Level 3: Rules or Procedure Violation
Source: DuPont Safety Resources dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Scaffolding yang tidak
lengkap
Drum BBM belum tersedia secondary
containment & penempatan belum
sesuai standar
Pelanggaran Peraturan dan Prosedur
97. L1 Level 3: Rules or Procedure Violation
Source: DuPont Safety Resources dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Saluran/pit tidak ditutup
Penutup saluran/pit tidak
ditutup dengan sempurna
Pelanggaran Peraturan dan Prosedur
98. L1 Level 3: Rules or Procedure Violation
Source: DuPont Safety Resources dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Pelanggaran Peraturan dan Prosedur
BEFORE AFTER
Lokasi Tempat Material B3
Tanggal 16 Maret 2018
Komentar/Rekomendasi : Tempat penyimpanan
kurang baik, terdapat ceceran limbah B3
Lokasi Tempat Material B3
Tanggal 17 Maret 2018
Jawaban :
Dibuatkan tatakan dan tanggulangan untuk
mengantisipasi ceceran material B3.
99. L1 Level 3: Rules or Procedure Violation
Source: DuPont Safety Resources dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Pelanggaran Peraturan dan Prosedur
BEFORE AFTER
Lokasi Direksi Keet
Tanggal 16 Maret 2018
Komentar/Rekomendasi : Jarum pada
pressure gauge APAR menunjukkan bahwa
tekanan berlebih.
Lokasi Direksi Keet
Tanggal 19 Maret 2018
Jawaban : Dilakukan pengisian ulang
APAR dan pressure gauge dalam kondisi
normal.
100. L1 Level 3: Rules or Procedure Violation
Source: DuPont Safety Resources dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Pelanggaran Peraturan dan Prosedur
BEFORE AFTER
Lokasi Fabrikasi Bekisiting
Tanggal 16 Maret 2018
Komentar/Rekomendasi : Tabung gas
oksigen tidak teridentifikasi dan tidak
terikat saat penyimpanannya
Lokasi Fabrikasi Bekisting
Tanggal 19 Maret 2018
Jawaban : Tabung gas oksigen sudah
teridentifikasi dan diberi rambu serta
dibuatkan rak
101. L1 Level 3: Rules or Procedure Violation
Source: DuPont Safety Resources dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Pekerja tidak menggunakan APD
Pelanggaran Peraturan dan Prosedur
102. L1
Source: DuPont Safety Resources dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Bekerja dengan/di dekat
mesin yang tidak ada
pengaman & Tidak
Menggunakan APD
Gerinda tidak ada
pelindung
Level 4 : Serious Hazard; Can Cause Serious Injury
103. L1
Source: DuPont Safety Resources dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
BEFORE
AFTER
Lokasi Basement 1
Tanggal 16 Maret 2018
Komentar/Rekomendasi : Batas tepian
bangunan hanya menggunakan safety line,
masih kurang aman.
Lokasi Basement 1
Tanggal 22 Maret 2018
Jawaban : Batas tepian bangunan sudah
menggunakan ralling pengaman dan
safety net
Level 4 : Serious Hazard; Can Cause Serious Injury
104. L1
Source: DuPont Safety Resources dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
BEFORE AFTER
Lokasi Depan Pabrikasi
Bekisting
Tanggal 16 Maret 2018
Komentar/Rekomendasi : Penempatan
tangga temporary melebihi jalan kerja
berpotensi menyebabkan tersandung.
Lokasi Depan Pabrikasi Bekisting
Tanggal 18 Maret 2018
Jawaban : Tangga temporary dipindah
agar tidak membahayakan pekerja yang
melintas area jalan kerja.
Level 4 : Serious Hazard; Can Cause Serious Injury
105. L1
Source: DuPont Safety Resources dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Kunci forklift tidak
diamankan, potensi
penyalahgunaan
dengan akibat
kecelakaan serius
Tangga tinggi
tidak ada
pengaman dan
tidak ada life
line untuk
karyawan yang
bekerja
diketinggian
Level 4 : Serious Hazard; Can Cause Serious Injury
106. L1
Source: DuPont Safety Resources dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Bekerja dengan mesin yang tidak dilindungi
Level 4 : Serious Hazard; Can Cause Serious Injury
107. L1 Level 5 : Imminent Danger ; Fatality potential
Source: DuPont Safety Resources dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Bekerja di ketinggian tanpa
perlindungan yang sesuai:
Safety Body Harness & Life
Line
Bekerja di bawah benda yang
digantung dan tidak disupport
108. L1 Level 5 : Imminent Danger ; Fatality potential
Source: DuPont Safety Resources dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Bekerja di bawah benda
yang digantung dan tidak
disupport
Pekerja berada di dalam
ekskavasi yang tidak terlindung
(tidak ada shoring)
109. L1 Level 5 : Imminent Danger ; Fatality potential
Source: DuPont Safety Resources dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Tidak dilaksanakannya
prosedur LOTO (Logout
Tagout)
Pekerja berada di dalam
ekskavi yang tidak terlindung
(tidak ada shoring)
110. L1 Level 5 : Imminent Danger ; Fatality potential
Source: DuPont Safety Resources dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Kaki perancah tertumpu pada bidang yang tidak stabil (besi beton)
111. L1 Level 5 : Imminent Danger ; Fatality potential
Source: DuPont Safety Resources dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Proses lifting yang
membahayakan
pekerja (tidak
menggunakan
tagline)
112. PENERAPAN SMK3 PADA
PROYEK JEMBATAN TELUK
KENDARI
Direktorat Jenderal Bina Konstruksi
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
113. L1 Penerapan SMK3 Proyek Jembatan Teluk Kendari
Source: Konsorsium PT PP (Persero) Tbk dan Nindya Karya (Persero)
After
Before
Tanggal Temuan : 10 Januari 2018 Tanggal Close : 12 Januari 2018
Status : CLOSE
Dinding gudang obat beton SPP
bolong/rusak
Dinding gudang obat beton SPP telah
selesai diperbaiki
114. L1 Penerapan SMK3 Proyek Jembatan Teluk Kendari
Source: Konsorsium PT PP (Persero) Tbk dan Nindya Karya (Persero)
After
Before
Tanggal Temuan : 10 Januari 2018 Tanggal Close : 10 Januari 2018
Status : CLOSE
Drum bekas obat beton SPP
berhamburan
Drum bekas obat beton SPP telah
selesai dirapikan
115. L1 Penerapan SMK3 Proyek Jembatan Teluk Kendari
Source: Konsorsium PT PP (Persero) Tbk dan Nindya Karya (Persero)
After
Before
Tanggal Temuan : 17 Januari 2018 Tanggal Close : 20 Januari 2018
Status : CLOSE
Sling rusak berisiko putus Sling telah diganti
116. L1 Penerapan SMK3 Proyek Jembatan Teluk Kendari
Source: Konsorsium PT PP (Persero) Tbk dan Nindya Karya (Persero)
After
Before
Tanggal Temuan : 25 Januari 2018 Tanggal Close : 25 Januari 2018
Status : CLOSE
Sisa material berserakan di area pile
cap pylon 2 barat
Sisa material telah dibersihkan
117. L1 Penerapan SMK3 Proyek Jembatan Teluk Kendari
Source: Konsorsium PT PP (Persero) Tbk dan Nindya Karya (Persero)
After
Before
Tanggal Temuan : 4 Februari 2018 Tanggal Close : 5 Februari 2018
Status : CLOSE
Memanjat scaffolding tidak
menggunakan full body harness
Sosialisasi pentingnya penggunaan
full body harness kepada pekerja
118. L1 Penerapan SMK3 Proyek Jembatan Teluk Kendari
Source: Konsorsium PT PP (Persero) Tbk dan Nindya Karya (Persero)
After
Before
Tanggal Temuan : 8 Maret 2018 Tanggal Close : 10 Maret 2018
Status : CLOSE
Kabel supply listrik pada travo las
tidak aman, penutup terbuka
Travo las telah selesai diperbaiki
119. L1 Penerapan SMK3 Proyek Jembatan Teluk Kendari
Source: Konsorsium PT PP (Persero) Tbk dan Nindya Karya (Persero)
After
Before
Tanggal Temuan : 2 April 2018 Tanggal Close : 2 April 2018
Status : CLOSE
Safety boot pekerja sobek dan tidak
layak untuk digunakan
Safety boot pekerja yang sobek telah
diganti
120. L1 Penerapan SMK3 Proyek Jembatan Teluk Kendari
Source: Konsorsium PT PP (Persero) Tbk dan Nindya Karya (Persero)
After
Before
Tanggal Temuan : 17 Mei 2018 Tanggal Close : 17 Mei 2018
Status : CLOSE
Pekerja tidak memakai full body
harness saat bekerja di ketinggian
Pekerja telah memakai full body
harness saat bekerja di ketinggian
121. L1 Penerapan SMK3 Proyek Jembatan Teluk Kendari
Source: Konsorsium PT PP (Persero) Tbk dan Nindya Karya (Persero)
After
Before
Tanggal Temuan : 8 Juni 2018 Tanggal Close : 8 Juni 2018
Status : CLOSE
Pekerja melepas helmnya Pekerja telah memakai helm
122. L1
Source: Konsorsium PT PP (Persero) Tbk dan Nindya Karya (Persero)
After
Before
Tanggal Temuan : 26 Juli 2018 Tanggal Close : 27 Juli 2018
Status : CLOSE
Rompi kerja berhamburan di area
kerja
Sosilisasi pentingnya APD (Rompi
kerja)
Penerapan SMK3 Proyek Jembatan Teluk Kendari
123. L1
Source: Konsorsium PT PP (Persero) Tbk dan Nindya Karya (Persero)
After
Before
Tanggal Temuan : 13 Agustus 2018 Tanggal Close : 15 Agustus 2018
Status : OPEN
Kebersihan pile cap pylon 2
Material yang tidak terpakai di
turunkan dan membersihkan sampah
Penerapan SMK3 Proyek Jembatan Teluk Kendari
124. L1
Source: Konsorsium PT PP (Persero) Tbk dan Nindya Karya (Persero)
After
Before
Tanggal Temuan : 19 Agustus 2018 Tanggal Close : 28 Agustus 2018
Status : PROSES
Komponen climbing foam belum
terpasang
Memperbaiki dan memasang
komponen-komponen climbing foam
Penerapan SMK3 Proyek Jembatan Teluk Kendari
125. L1
Source: Konsorsium PT PP (Persero) Tbk dan Nindya Karya (Persero)
After
Before
Tanggal Temuan : 4 September 2018 Tanggal Close : 6 September 2018
Status : CLOSE
Panel listrik yang tidak terawat
Memindahkan panel, mengganti
stiker dan menggunci
Penerapan SMK3 Proyek Jembatan Teluk Kendari
126. L1
Source: Konsorsium PT PP (Persero) Tbk dan Nindya Karya (Persero)
After
Before
Tanggal Temuan : 8 Oktober 2018 Tanggal Close : 12 Oktober 2018
Status : CLOSE
Formwork pada climbing form
menggunakan perri
Mengganti perri dengan papan
sebagai formwork
Penerapan SMK3 Proyek Jembatan Teluk Kendari
127. L1
Source: Konsorsium PT PP (Persero) Tbk dan Nindya Karya (Persero)
Pelatihan Water Rescue & Vertical Rescue Basarnas
Proyek Jembatan Teluk Kendari
128. L1
Source: Konsorsium PT PP (Persero) Tbk dan Nindya Karya (Persero)
Pelatihan Water Rescue & Vertical Rescue Basarnas
Proyek Jembatan Teluk Kendari
129. L1
Source: Konsorsium PT PP (Persero) Tbk dan Nindya Karya (Persero)
Pelatihan Water Rescue & Vertical Rescue Basarnas
Proyek Jembatan Teluk Kendari
130. PENERAPAN SMK3 PADA
PROYEK RUSUN TINGKAT
TINGGI PASAR RUMPUT
Direktorat Jenderal Bina Konstruksi
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
132. PERBAIKAN YANG DILAKUKAN OLEH PIHAK PENYELENGGARA PROYEK
(PPK, PENYEDIA JASA PELAKSANA< PENYEDIA JASA PENGAWAS)
1 Pemasangan safety net vertical diseluruh sisi bangunan
2 Pemasangan safety deck 2 layer
3 Pemasangan safety screen 3½ lantai disekeliling gedung
4 Menyempurnakan SOP pelaksanaan pekerjaan dan peralatan kerja
5 Penambahan personil K3 dan pelaksana pekerjaan
6
Memasang rambu-rambu dan petunjuk akses jalur pekerja dan jalur evakuasi di
masing-masing lantai
7
Menciptakan rasa aman warga sekeliling dengan menambah pagar safety net sisi
selatan dan membuat pedestrian di jl. Sultan Agung
8 Lebih menanamkan budaya K3 keseluruh personil proyek dan pekerja
Penerapan SMK3 Proyek Rumah Susun Tingkat Tinggi Pasar Rumput
133. L1
Source: PT Waskita (Persero) Tbk
Penerapan SMK3 Proyek Rumah Susun Tingkat Tinggi Pasar Rumput
16 MARET 2018
ITEM SEBELUM PERBAIKAN KETERANGAN
SAFETY SCREEN
Tinggi safety screen 2½ lantai Tinggi safety screen 3½ lantai Penambahan 1 lantai
SAFETY DECK
1 layar, berada di lantai 2 2 layer, layer 1 berada di lantai 2
dan layer 2 berada 2 lantai di
bawah safety screen
Layer 2 mengikuti safety
screen
SAFETY NET
Railing net tinggi 1 m Full net
11 APRIL 2018
RAILING
PH
135. L1
SISI BARAT TOWER 1 SISI SELATAN TOWER 2
SISI UTARA TOWER 1 SISI UTARA TOWER 1
136. L1
SAFETY NET PADA SETIAP AREA VOID
SAFETY NET PADA TANGGA STRUKTUR SAFETY NET PADA AREA VOID LIFT
137. L1 Penerapan SMK3 Proyek Rumah Susun Tingkat Tinggi Pasar Rumput
Proteksi TC
Source: PT
Waskita
(Persero) Tbk
PEMASANGAN SAFETY NET PADA SEGMENT TC
PEMASANGAN KARUNG GONI PADA BRACING TC
138. L1 Penerapan SMK3 Proyek Rumah Susun Tingkat Tinggi Pasar Rumput
Pagar Pengaman PH
Source: PT Waskita (Persero) Tbk
139. L1
Source: PT Waskita (Persero) Tbk
Penerapan SMK3 Proyek Rumah Susun Tingkat Tinggi Pasar Rumput
Pelatihan Operator TC & PH
Sertifikasi Pelatihan Operator TC & PH
140. L1
Source: PT Waskita (Persero) Tbk
Penerapan SMK3 Proyek Rumah Susun Tingkat Tinggi Pasar Rumput
Struktur
organisasi
lapangan
`
TOWER 1
TOWER 2
TOWER 3
ZONA UTARA
ZONA SELATAN
PODIUM
PODIUM
PODIUM PODIUM
TOWER 2
KALAP
PEL. STR
PEL. ARS
PEL. BONGKAR
PEL. COR MALAM
K3
PEL. PRECAST
PELAKSANA ZONA UTARA
PEL. STR
PEL. ARS
PEL. BONGKAR
PEL. COR MALAM
PEL. PRECAST
K3
ZONA SELATAN
KALAP
PEL. COR SIANG
K3 SAFETY OFFICER
PELAKSANA
KESELURUHAN
ZONA SELATAN
ZONA UTARA
141. K 3
LT. 3
EL. +11.000
TOWER EL. + 83.000
TOWER EL. + 83.000
TOWER EL. + 87.500
LT. 3
EL. +11.000
LT. 3
EL. +11.000
Jl. Sultan Agung
POSISI
ANDA DI
SINI
TC4
PH1
PH6
CP3
PH5
TC3
PH2
PH3
TC1
PH4
TC2
PEDESTRIAN PEDESTRIAN
: Wajib Memakai Helm
: Wajib Memakai Sepatu
: Gunakan Safety Harness
: Awas Kejatuhan
: Awas Lubang
: Rambu Arah Evakuasi
: Panel / Power
: Dilarang Merokok
: APAR / Pemadam Api
Keterangan :
: Gunakan Sarung Tangan
1.
: Tempat Sampah
: Arah Jalan Kerja
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13. : Tangga untuk Jalan Kerja
14. : Muster Point
R.K3
L1 Penerapan SMK3 Proyek Rumah Susun Tingkat Tinggi Pasar Rumput
Penempatan Rambu-Rambu K3
142. L1 Penerapan SMK3 Proyek Rumah Susun Tingkat Tinggi Pasar Rumput
Penempatan Rambu-Rambu K3
RAMBU-RAMBU K3
GUNAKAN
HELM
GUNAKAN
SARUNG
TANGAN
GUNAKAN
SEPATU
SAFETY
GUNAKAN
PENUTUP
MUKA
GUNAKAN
PENUTUP
TELINGA
GUNAKAN
MASKER
(PENUTUP
HIDUNG)
GUNAKAN
SAFETY
HARNESS
GUNAKAN
KACA MATA
LAS
(TOPENG LAS)
BAHAYA
LISTRIK
220 VOLT
DAERAH
LINTASAN
CRANE
BAHAYA
BAHAN
BERACUN
ARAH AMAN
(JALAN
KERJA)
ARAH
EVAKUASI
MENUJU
MUSTER AREA
DILARANG
MELINTAS
ADA
PEKERJAAN
DILARANG
MELINTAS
KECUALI
IJIN
DILARANG
MENGOPERAS
IKAN SELAIN
PETUGAS
TEMPAT
ALAT
PEMADAMA
N API
RINGAN
DILARANG
MENYALAKAN
API
DILARANG
MEROKOK
DI TEMPAT
KERJA
BAHAYA
TERSANDUNG
RUANG
KLINIK
BAHAYA
LUBANG
BAHAN
MUDAH
TERBAKAR
DILARANG
MENGAMBIL
GAMBAR
TANPA IJIN
AREA CCTV
LARANGAN PERINGATA
N
WAJIB HIMBAUAN
13
RAMBU-RAMBU LINGKUNGAN
LABEL BAHAN BERBAHAYA BERACUN ( B3)
LABEL LIMBAH (B3)
MUDAH
MELEDAK
PENGOKSIDASI GAS
BERTEKANAN
MUDAH
TERBAKAR
BERACUN IRITASI
BERBAHAYA
BAGI
LINGKUNGAN
KOROSIF
144. HSE PELAKSANAAN K3 Proyek
Penempatan Gudang Bahan
Bakar
Penyediaan Rumah Genset
Penyediaan TPS Limbah B3
Penyediaan Rest Area
145. HSE PELAKSANAAN K3 Proyek
Pengecekan Genset
Pengecekan Tower Crane
Ceklist kelaikan Alat Berat
Pengecekan Concrete Pump
Pengecekan Alat Berat
Pengecekan Lifting Device Cek Grounding IPP
146. HSE PELAKSANAAN K3 Proyek
Cheklist Bersama Pelatihan Penggunaan APD
Penggunaan Safety Net
Kotak P3K
APAR di lokasi kerja
Penempatan Kabel
147. HSE PELAKSANAAN K3 Proyek
Penempatan Rambu Pada
Area Trastle
Penempatan Rambu Evakuasi
Penyediaan Keranjang
untuk Hot Work
Penyediaan Ring Bouy
Penyediaan APAR di Area
Kerja
148. HSE PELAKSANAAN K3 Proyek
Penggunaan Flasback Arrestor
Pembersihan Area Kerja
Penempatan Material
Penandaan Kapasitas Beban Alat Angkat
149. HSE PELATIHAN TANGGAP DARURAT
Penanganan Tumpahan Limbah 10 September 2018 Pelatihan Pertolongan Pertama 6 September 2018
Simulasi Penanganan Kebakaran 11 Mei 2018 Simulasi Keadaan Darurat di Ketinggian 2 Agustus 2018
150. HSE SOSIALISASI DAN PEMERIKSAAN KESEHATAN
Pemeriksaan Kesehatan Karyawan Sosialisasi bahaya narkoba
Sosialisasi dengan warga dan Tim BPN