2. INTEGUMENTARY SYSTEM
The skin and its accessory organs make up the
integumentary system.
Skin plays a significant role in homeostasis by
protecting underlying tissues from trauma, infection,
and water loss, and by helping to regulate
temperature.
The skin synthesizes vitamin D and houses sensory
receptors.
3. REGIONS OF THE SKIN
The skin has two regions:
Outer epidermis made up of stratified squamous
epithelium, with waterproof keratin, and pigment-
producing melanocytes
Inner dermis made up of fibrous connective
tissue with collagen and elastic fibers, blood
vessels, and sensory receptors.
A subcutaneous layer, composed of loose
connective and adipose tissues, connects the
dermis to underlying organs.
4.
5.
6.
7.
8. ACCESSORY ORGANS OF THE SKIN
Nails, glands, and hair are structures of epidermal
origin even though they are located in the dermis.
Nails are a protective covering of the ends of the
fingers and toes; these increase dexterity.
Nails grow from cells in the nail root; these become
keratinized as they grow over the nail bed.
11. Hair follicles are in the dermis and extend through the
epidermis; arrector pili muscles allow the hair to become
erect.
Each hair follicle has oil (sebaceous) glands that secrete
moisturizing sebum.
Sweat (sudoriferous) glands are present in all regions of
the skin and play a role in temperature regulation.
18. SISTEM MUSKULUS (OTOT)
Sistem otot terdiri dari : Otot, Fascia, Tendon
Otot membentuk 43% berat badan; > 1/3-nya
merupakan protein tubuh dan setengahnya tempat
terjadinya aktivitas metabolik saat tubuh istirahat.
Proses vital di dalam tubuh (seperti. Kontraksi
jantung, kontriksi pembuluh darah, bernapas,
peristaltik usus) terjadi karena adanya aktivitas otot
19. Fungsi otot adalah Sebagai alat gerak aktif, Menyimpan
cadangan makanan, Memberi bentuk luar tubuh
Tipe jaringan otot
1. Otot polos
memiliki 1 inti yang berada di tengah, dipersarafi oleh
saraf otonom (involunter), serat otot polos (tidak
berserat), terdapat di organ dalam tubuh (viseral),
sumber Ca2+ dari CES, sumber energi terutama dari
metabolisme aerobik, awal kontraksi lambat, kadang
mengalami tetani, tahan terhadap kelelahan
22. 2. Otot rangka/ otot serat lintang
memiliki banyak inti, dipersarafi oleh saraf motorik
somatik (volunter), melekat pada tulang, sumber Ca2+
dari retikulum sarkoplasma (RS), sumber energi dari
metabolisme aerobik dan anaerobik, awal kontraksi
cepat, mengalami tetani dan cepat lelah
3. Otot jantung
memiliki 1 inti yang berada di tengah, dipersarafi oleh
saraf otonom (involunter), serat otot berserat, hanya ada
di jantung, sumber Ca2+ dari CES & RS, sumber energi
dr metabolisme aerobik, awal kontraksi lambat, tidak
mengalami tetani, dan tahan terhadap kelelahan
23. FUNGSI SISTEM OTOT RANGKA
Menghasilkan gerakan rangka.
Mempertahankan sikap dan posisi tubuh.
Menyokong jaringan lunak.
Menunjukkan pintu masuk dan keluar saluran
dalam sistem tubuh.
Mempertahankan suhu tubuh; kontraksi otot: energi
menjadi panas
24. 25
STRUKTUR OTOT RANGKA
Motor end plates
merupakan tempat inervasi ujung-ujung saraf pada otot.
Motor end plates
02/10/2022
anat_
musk
ulosk
eletal
/2010
26. MEKANISME GERAKAN OTOT
Otot yang dapat menggerakkan rangka adalah otot
yang melekat pada rangka.
Garis-garis gelap dan terang pada otot rangka
adalah miofibril yang merupakan sumber kekuatan
otot dalam melakukan gerakan kontraksi, karena
massa utamanya adalah serabut.
29. Setiap miofibril tersusun atas satuan-satuan
kontraktil yang disebut sarkomer. Garis gelap
disebut zona Z sedangkan garis terang disebut
zona H.
Zona Z merupakan bagian tumpang tindih dua
molekul protein filamen otot, yaitu aktin dan
miosin. Protein otot yang tersusun atas aktin dan
miosin disebut aktomiosin. Protein kompleks inilah
yang merupakan komponen terbesar dari bahan
penyusun otot.
30. Pada saat serabut otot berkontraksi terjadilah
perubahan panjang zona Z dan zona H. jika otot
berkontraksi maksimum, ukuran otot dapat 20 %
lebih pendek dari ukuran saat berelaksasi