SlideShare a Scribd company logo
1 of 65
1
1
3. Struktur dan fungsi protein
3.1 Hirarki struktur protein
3.2 Pelipatan protein
3.3 Fungsi protein
3.4 Regulasi fungsi protein: degradasi protein
3.5 Regulasi fungsi protein: modifikasi kovalen dan
nonkovalen
3.6 pemurnian, deteksi dan karakterisasi protein
3.7 Proteomik
2
2
3.1
Hirarki
struktur
protein
3
3
Struktur primer
Ujung C
Ujung karboksil
C terminus
Ujung N
Ujung amino
N terminus
4
4
5
5
Struktur sekunder protein
Alpha helix Beta sheet
6
6
Beta turns*
 Located on the
surface of a protein
 Turn towards
interior of protein
 Proline & Glycine
commonly present
7
7
 Protein globular
 Protein integral
membran
 Oil drop model of
globular protein
Struktur tersier
dan kuaterner
protein
8
8
Motif struktural/lipatan
9
Domain pada protein
9
EGF = Epidermal growth
factor
TPA = tissue
plasminogen activator
Hijau = domain EGF
Biru = domain trans
membran
10
Mesin
makromolekular:
kompleks inisiasi
transkripsi
11
Evolusi globin
12
3.2 Pelipatan protein
 Ikatan peptida yang berbentuk bidang datar
membatasi bentuk yang dapat dicapai waktu
pelipatan protein
 Urutan asam amino protein menentukan
pelipatannya
 Chaperone membantu pelipatan protein
 Protein dapat mengalami modifikasi pasca
translasi
 Sel meregulasi degradasi protein
13
Rotasi antara gugus peptida
14
Proses pelipatan protein
 Folding
follows the
structural
hierarchy of
primary 
secondary 
tertiary
structure
15
Chaperone
15
Chaperone
molekuler
Chaperonin
16
Penyakit akibat kesalahan
pelipatan protein
 Penyakit sapi gila (prion)
 Alzheimer: protein amiloid β berubah
dari struktur heliks  menjadi β-
sheet
17
3.3 Fungsi protein
 Pengikatan ligan
 Enzim
18
Interaksi protein ligan
 Spesifisitas ikatan
 Afinitas ikatan
 Kd
 Keq
 Molecular
complementarity
 Contoh: ikatan
antigen-antibodi
18
19
Enzim
 Laju reaksi
meningkat 106 –
1012 kali
 Energi aktivasi
suatu reaksi
turun
 Spesifisitas
tinggi
 Sisi aktif enzim
mengikat
substrat
19
20
Karakterisasi
enzim
20
 E + S  ES → P
 Persamaan Michelis
Menten:
Vo = Vmax([S]/([S]+Km)
21
Energi bebas dari reaksi G3P →DHAP
22
Serin protease
 Menghidrolisis ikatan peptida
 Residu serin mempunyai peranan penting
 Sisi aktif
 Lekukan: terdapat Ser, Asp & His
 His sering terdapat pada sisi aktif enzim karena
mudah menerima atau melepaskan proton pada
pH fisiologis
 Sisi pengikatan substrat
 Berbentuk kantong
 Menentukan spesifisitas enzim
23
Serin protease
α α
24
Kantong sisi aktif dua serin
protease
25
Mekanisme katalisis dari chymotrypsin (1)
 Pengikatan substrat polipeptida.
 Transfer proton dari ser ke his. Substrat dalam keadaan transisi
berbentuk tetrahedral.
26
Mekanisme katalisis dari chymotrypsin (2)
 Transfer proton dari residu di ujung C, yang dilepaskan dengan pemutusan
ikatan C-N. Peptida ujung N terikat pada ser melalui ikatan asil.
 Molekul air terikat enzim, menggantikan polipeptida yang lepas.
27
Mekanisme katalisis dari chymotrypsin (3)
 Molekul air mentransfer protonnya ke His57. Keadaan
transisi tetrahedral terbentuk.
28
Mekanisme katalisis dari chymotrypsin (4)
 Fragmen peptida kedua dilepaskan: Ikatan asil dilepas, proton
ditransfer dari his ke ser. Enzim kembali ke keadaan semula
O-H
29
Stabilitas keadaan transisi
 Keadaan intermediat
tetrahedral
 Stabil
 Akibat ikatan H dari proton
gugus amino Ser 195 & Gly
193 dengan O dari
tetrahedron
 Mirip dengan keadaan
transisi yang diperlukan
30
Motor molekuler
30
Linear motion:
Miosin, kinesin, dinein
Rotary motion:
•Pergerakan bakteri,
•Pengemasan DNA ke dalam
kapsid virus
•Sintesis ATP
Convert energy from ATP or ion gradient into
mechanical force
31
Regulasi aktivitas protein
1. Regulasi konsentrasi protein
 Laju sintesis
 Laju degradasi
2. Mengubah aktivitas spesifik protein
 Afinitas pengikatan substrat
 Konformasi aktif vs konformasi tidak aktif
3. Perubahan lokasi atau konsentrasi di dalam
sel dari:
 Protein tersebut
 Substrat
 Ligan
3.4 Degradasi protein
33
 Di dalam lisosom
 Di dalam sitoplasma
 Ubiquitin
menentukan protein
mana yang akan
didegradasi
 Protein yang terikat
poli-ubiquitin akan
didegradasi oleh
proteasome
Degradasi
protein
34
3.5 Modifikasi non-kovalen
dan kovalen
35
Pengikatan
oksigen ke
hemoglobin
secara
kooperatif
35
36
36
Perubahan
konformasi
kalmodulin
akibat Ca++
37
Regulasi aktivitas protein dengan GDP/GTP
37
GEF =guanine nucleotide exchange factor
GAP =GTPase activating protein
RGS = regulators of G protein signalling
GDI = guanine nucleotide dissociation inhbitors
38
Regulasi aktivitas protein
dengan kinase/fosfatase
39
3.6 Pemurnian protein
 Pemisahan berdasarkan perbedaan sifat
kimia dan fisika protein dgn molekul
lain
 Ukuran
 Afinitas
40
40
Sentrifugasi
memisahkan
berdasarkan
massa atau
densitas
41
SDS-PAGE
41
 SDS terikat pada
bagian hidrofobik
dari protein
 Protein
terdenaturasi
 Muatan protein
menjadi negatif
42
Elektroforesis dua dimensi
42
43
43
Pemisahan
berdasarkan
ukuran
44
44
Kromatografi penukar ion
Kromatografi afinitas
 Pemurnian 1.000 – 10.000 x
 Protein rekombinan:
 Hexa-His: mengikat ion logam (Ni2+,
Cu2+
 GST (glutation S- transferase): mengikat
glutation
45
46
46
Asai untuk mendeteksi suatu
protein spesifik
 Tergantung sifat spesifik protein
tersebut
 Pengikatan ligan
 Reaksi spesifik
 Mengikat antibodi spesifik
 Asai harus sederhana dan cepat
 Reaksi menghasilkan warna atau cahaya
47
48
Western blotting
/ immunoblotting
48
49
49
Deteksi molekul yang dilabel
 Autoradiografi
 Pengukuran radioaktivitas secara
kuantitatif
 Geiger counter → ion
 Scintillation counter → cahaya
 Phosphorimager
Autoradiografi
 Film yang kena radiasi akan
menjadi hitam
 Intensifying screen akan
berfluorosensi bila kena sinar β
pada suhu rendah
 Film diletakkan antara sumber
radiasi dan intensifying screen
 Radiasi yang menembus film
akan dipantulkan kembali ke
film sebagai cahaya
 Jumlah radioaktif dapat
dikuantifikasi dengan
densitometer
Densitometer
Liquid scintillation counting
 Bahan radioaktif dimasukkan ke dalam
tabung berisi scintillation fluid
 Scintillation fluid mengandung fluor
yang dapat berfluorosensi bila terkena
radiasi
 Tabung photomultiplier mengubah
foton menjadi count per minute (cpm)
Phosphorimaging
 Lapisan molekul pada plat
phosphoimager mengabsorbsi
sinar β dan tereksitasi
 Phosphoimager melakukan
scanning terhadap plat dengan
sinar laser
 Energi dari sinar β dilepaskan dan
ditangkap oleh detektor yang
dihubungkan ke komputer
 Energi dikonversi menjadi gambar
berwarna
 Energi terrendah kuning, tertinggi
hitam
Percobaan
pulse chase
 Pulse: cells labelled
for 1 hour with
[35S]Met, Cys
 Chase: cells grown
in non-radioactive
medium
 Immunoprecipitation
 SDS-PAGE
54
55
55
MALDI-TOF (Matrix-assisted laser desorption/
ionization time of flight)
Rasio m/z
Peptida + asam
organik dikeringkan
pada logam/keramik
Sampel ditembak
dengan sinar laser,
peptida lepas dalam
bentuk gas terionisasi
Partikel terionisasi diakselerasi dalam medan listrik dan
terbang ke arah detektor
Waktu untuk mencapai detektor ditentukan massa dan
muatan
Electrospray (ES) ionization
 Mengubah peptida dalam larutan menjadi ion gas
56
Penentuan urutan asam amino
dgn alat MS/MS
 Mass spek I
 Protein diberi perlakuan dengan protease
 Massa masing-masing peptida ditentukan
 Mass spek II
 Peptida ditembak dengan atom-atom gas berenergi tinggi
 Ikatan peptida putus, terbentuk fragmen-fragmen yang
masing-masing berbeda 1 aa
 Fragmen-fragmen peptida dipisahkan dan massanya
ditentukan
 Urutan asam amino ditentukan berdasarkan perbedaan
massa antara peptida
 Bila massa aa jauh lebih tinggi, berarti ada modifikasi
pasca translasi
57
Penentuan struktur primer
protein
 Secara kimia
 Degradasi Edman: gugus amino pada
ujung N dilabel, asam amino dipotong dan
diidentifikasi dengan HPLC
 Siklus diulangi
 Dari sequence gen/genom
 Kombinasi MS dengan database
 Sidik jari massa peptida: BM peptida yang
dihasilkan setelah dipotong protease
58
Penentuan konformasi protein
 Kristalografi sinar X
 Mikroskopi krio-elektron
 Spektroskopi NMR (Nuclear Magnetic
Resonance)
59
60
X-ray
cristallografy
60
 Sinar X: panjang gelombang 0,1 nm
(diameter atom H)
 Kristal protein diberi sinar X
 Sebagian besar menembusnya
 Sebagian dibelokkan, dibeberapa titik
bertemu & dicatat oleh detektor
 Dari pola yang muncul dapat
ditentukan strukturnya
 Data
 Resolusi 0,5 nm: struktur tulang
punggung protein
 Resolusi 0,15 nm: posisi semua
atom yang bukan H
61
NMR (Nuclear Magnetic
Resonance)
 Dapat menentukan struktur protein kecil/domain protein
(≤200 aa)
 Diperlukan larutan protein dalam konsentrasi tinggi
 Larutan protein diletakkan pada medan magnetik yang kuat
 Momen magnetik / spin dari inti atom H menjadi searah medan
magnetik
 Diberi pulsa frekuensi radio (RF):
 Spin berubah
 Spin kembali searah, radiasi RF dilepaskan
 Inti tereksitasi mempengaruhi absorbsi dan emisi radiasi inti yang lain,
tergantung jarak antara inti
 Dengan informasi urutan asam amino, struktur 3D dapat ditentukan
3.7 Proteomik:
Mempelajari semua atau sebagian besar
protein dalam sistem biologi
 Jumlah
 % proteome yang diekspresi
 Konsentrasi relatif masing-
masing protein
 Modifikasi
 Konsentrasi relatif masing-
masing bentuk protein
 Aplikasi
 Pola ekspresi protein untuk
diagnostik/target obat
 Interaksi
 Lokasi
 Fungsi
62
LC-MS/MS
 Campuran protein dipotong dgn protease
 Peptida difraksinasi dgn LC
 Fraksi di ES ke MS/MS
 Urutan asam amino peptida-peptida ditentukan
 Dari database dapat diketahui protein apa saja
yang terdapat dalam campuran protein semula
63
Identification of proteins in
organelles
Cell
lysis
64
Density
gradient
centrifugation
SDS-PAGE
and
immuno-
blotting
Proteolysis
and
LC-MS/MS
Quiz
 4 September quiz: bahan sampai daftar
serine protease
65

More Related Content

Similar to 3 struktur fungsi protein.ppt

Tugas 5 q1 a117036_tri asmayanti
Tugas 5 q1 a117036_tri asmayantiTugas 5 q1 a117036_tri asmayanti
Tugas 5 q1 a117036_tri asmayanti
Tri Asmayanti
 
Isolasi Dan Karakterisasi Fragmen C Dna
Isolasi Dan Karakterisasi Fragmen C DnaIsolasi Dan Karakterisasi Fragmen C Dna
Isolasi Dan Karakterisasi Fragmen C Dna
Yassier Anwar
 

Similar to 3 struktur fungsi protein.ppt (20)

Makalah kapsel
Makalah kapselMakalah kapsel
Makalah kapsel
 
Protein
ProteinProtein
Protein
 
Tugas 5 q1 a117036_tri asmayanti
Tugas 5 q1 a117036_tri asmayantiTugas 5 q1 a117036_tri asmayanti
Tugas 5 q1 a117036_tri asmayanti
 
Biologi "Materi Genetik"
Biologi "Materi Genetik"Biologi "Materi Genetik"
Biologi "Materi Genetik"
 
Inductively Coupled Plasma (SMAKBO)
Inductively Coupled Plasma (SMAKBO)Inductively Coupled Plasma (SMAKBO)
Inductively Coupled Plasma (SMAKBO)
 
Identifikasi senyawa
Identifikasi senyawaIdentifikasi senyawa
Identifikasi senyawa
 
Isolasi Dan Karakterisasi Fragmen C Dna
Isolasi Dan Karakterisasi Fragmen C DnaIsolasi Dan Karakterisasi Fragmen C Dna
Isolasi Dan Karakterisasi Fragmen C Dna
 
Slide genetika
Slide genetikaSlide genetika
Slide genetika
 
POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR)
POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR)POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR)
POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR)
 
DNA sekensing dan hibridisasi
DNA sekensing dan hibridisasiDNA sekensing dan hibridisasi
DNA sekensing dan hibridisasi
 
biologi genetik klp 3.pdf
biologi genetik klp 3.pdfbiologi genetik klp 3.pdf
biologi genetik klp 3.pdf
 
Biomolekul
BiomolekulBiomolekul
Biomolekul
 
Dna,
Dna,Dna,
Dna,
 
Pcr ii
Pcr iiPcr ii
Pcr ii
 
ISOLASI PROTEIN DAN WESTERN BLOTING
ISOLASI PROTEIN DAN WESTERN BLOTINGISOLASI PROTEIN DAN WESTERN BLOTING
ISOLASI PROTEIN DAN WESTERN BLOTING
 
Biomolekul kg
Biomolekul kgBiomolekul kg
Biomolekul kg
 
(Revisi) PPT SIntesis Protein.pptx
(Revisi) PPT SIntesis Protein.pptx(Revisi) PPT SIntesis Protein.pptx
(Revisi) PPT SIntesis Protein.pptx
 
7@pet dan spect
7@pet dan spect7@pet dan spect
7@pet dan spect
 
Gen dan ekspresi gen
Gen dan ekspresi genGen dan ekspresi gen
Gen dan ekspresi gen
 
C19 Mutasi dan Polimorfisme
C19 Mutasi dan PolimorfismeC19 Mutasi dan Polimorfisme
C19 Mutasi dan Polimorfisme
 

More from ssuser4743df

ngs-mousumee-210611153338.pdf
ngs-mousumee-210611153338.pdfngs-mousumee-210611153338.pdf
ngs-mousumee-210611153338.pdf
ssuser4743df
 
Bioinformatics Tools and Database for Olant Biotechnology Metabolomics.pdf
Bioinformatics Tools and Database for Olant Biotechnology  Metabolomics.pdfBioinformatics Tools and Database for Olant Biotechnology  Metabolomics.pdf
Bioinformatics Tools and Database for Olant Biotechnology Metabolomics.pdf
ssuser4743df
 

More from ssuser4743df (20)

Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
Bioteknologi tanaman dan penerapannya di bidang pangan
Bioteknologi tanaman dan penerapannya di bidang panganBioteknologi tanaman dan penerapannya di bidang pangan
Bioteknologi tanaman dan penerapannya di bidang pangan
 
FISH SAUCE -Kelompok 3.pptx
FISH SAUCE -Kelompok 3.pptxFISH SAUCE -Kelompok 3.pptx
FISH SAUCE -Kelompok 3.pptx
 
6. Tane Koji and Starter Cake.pptx
6.  Tane Koji and Starter Cake.pptx6.  Tane Koji and Starter Cake.pptx
6. Tane Koji and Starter Cake.pptx
 
Tekman S2 - 05 - Sake.pptx
Tekman S2 - 05 - Sake.pptxTekman S2 - 05 - Sake.pptx
Tekman S2 - 05 - Sake.pptx
 
Dawadawa.pptx
Dawadawa.pptxDawadawa.pptx
Dawadawa.pptx
 
8 Kontrol pasca transkripsi 261114.ppt
8 Kontrol pasca transkripsi 261114.ppt8 Kontrol pasca transkripsi 261114.ppt
8 Kontrol pasca transkripsi 261114.ppt
 
ngs-mousumee-210611153338.pdf
ngs-mousumee-210611153338.pdfngs-mousumee-210611153338.pdf
ngs-mousumee-210611153338.pdf
 
7 Regulasi transkripsi.ppt
7 Regulasi transkripsi.ppt7 Regulasi transkripsi.ppt
7 Regulasi transkripsi.ppt
 
Bioinformatics Tools and Database for Olant Biotechnology Metabolomics.pdf
Bioinformatics Tools and Database for Olant Biotechnology  Metabolomics.pdfBioinformatics Tools and Database for Olant Biotechnology  Metabolomics.pdf
Bioinformatics Tools and Database for Olant Biotechnology Metabolomics.pdf
 
4 Str DNA Transkripsi.ppt
4 Str DNA Transkripsi.ppt4 Str DNA Transkripsi.ppt
4 Str DNA Transkripsi.ppt
 
Chapter 3 Recombinat DNA & Genomics.ppt
Chapter 3 Recombinat DNA & Genomics.pptChapter 3 Recombinat DNA & Genomics.ppt
Chapter 3 Recombinat DNA & Genomics.ppt
 
QTL Mapping, MAS and Genomic Selection
QTL Mapping, MAS and Genomic SelectionQTL Mapping, MAS and Genomic Selection
QTL Mapping, MAS and Genomic Selection
 
Kul-2d- Sterilitas.pdf
Kul-2d- Sterilitas.pdfKul-2d- Sterilitas.pdf
Kul-2d- Sterilitas.pdf
 
Arthropoda 2.pptx
Arthropoda 2.pptxArthropoda 2.pptx
Arthropoda 2.pptx
 
5. Cultured Dairy Product.pptx
5. Cultured Dairy Product.pptx5. Cultured Dairy Product.pptx
5. Cultured Dairy Product.pptx
 
PPT Kefir.pptx
PPT Kefir.pptxPPT Kefir.pptx
PPT Kefir.pptx
 
3. Fermented Food Production.pptx
3.  Fermented Food Production.pptx3.  Fermented Food Production.pptx
3. Fermented Food Production.pptx
 
Group 1_Fermented Sausages.pptx
Group 1_Fermented Sausages.pptxGroup 1_Fermented Sausages.pptx
Group 1_Fermented Sausages.pptx
 
KUL-3 Aplikasi KJT-Regenerasi.pdf
KUL-3 Aplikasi KJT-Regenerasi.pdfKUL-3 Aplikasi KJT-Regenerasi.pdf
KUL-3 Aplikasi KJT-Regenerasi.pdf
 

Recently uploaded

Recently uploaded (8)

PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
 
Presentasi METABOLISME PROTEIN & ASAM-AMINO
Presentasi METABOLISME PROTEIN & ASAM-AMINOPresentasi METABOLISME PROTEIN & ASAM-AMINO
Presentasi METABOLISME PROTEIN & ASAM-AMINO
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
 
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docxPERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
 
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
 
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
 
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
 

3 struktur fungsi protein.ppt

  • 1. 1 1 3. Struktur dan fungsi protein 3.1 Hirarki struktur protein 3.2 Pelipatan protein 3.3 Fungsi protein 3.4 Regulasi fungsi protein: degradasi protein 3.5 Regulasi fungsi protein: modifikasi kovalen dan nonkovalen 3.6 pemurnian, deteksi dan karakterisasi protein 3.7 Proteomik
  • 3. 3 3 Struktur primer Ujung C Ujung karboksil C terminus Ujung N Ujung amino N terminus
  • 4. 4 4
  • 6. 6 6 Beta turns*  Located on the surface of a protein  Turn towards interior of protein  Proline & Glycine commonly present
  • 7. 7 7  Protein globular  Protein integral membran  Oil drop model of globular protein Struktur tersier dan kuaterner protein
  • 9. 9 Domain pada protein 9 EGF = Epidermal growth factor TPA = tissue plasminogen activator Hijau = domain EGF Biru = domain trans membran
  • 12. 12 3.2 Pelipatan protein  Ikatan peptida yang berbentuk bidang datar membatasi bentuk yang dapat dicapai waktu pelipatan protein  Urutan asam amino protein menentukan pelipatannya  Chaperone membantu pelipatan protein  Protein dapat mengalami modifikasi pasca translasi  Sel meregulasi degradasi protein
  • 14. 14 Proses pelipatan protein  Folding follows the structural hierarchy of primary  secondary  tertiary structure
  • 16. 16 Penyakit akibat kesalahan pelipatan protein  Penyakit sapi gila (prion)  Alzheimer: protein amiloid β berubah dari struktur heliks  menjadi β- sheet
  • 17. 17 3.3 Fungsi protein  Pengikatan ligan  Enzim
  • 18. 18 Interaksi protein ligan  Spesifisitas ikatan  Afinitas ikatan  Kd  Keq  Molecular complementarity  Contoh: ikatan antigen-antibodi 18
  • 19. 19 Enzim  Laju reaksi meningkat 106 – 1012 kali  Energi aktivasi suatu reaksi turun  Spesifisitas tinggi  Sisi aktif enzim mengikat substrat 19
  • 20. 20 Karakterisasi enzim 20  E + S  ES → P  Persamaan Michelis Menten: Vo = Vmax([S]/([S]+Km)
  • 21. 21 Energi bebas dari reaksi G3P →DHAP
  • 22. 22 Serin protease  Menghidrolisis ikatan peptida  Residu serin mempunyai peranan penting  Sisi aktif  Lekukan: terdapat Ser, Asp & His  His sering terdapat pada sisi aktif enzim karena mudah menerima atau melepaskan proton pada pH fisiologis  Sisi pengikatan substrat  Berbentuk kantong  Menentukan spesifisitas enzim
  • 24. 24 Kantong sisi aktif dua serin protease
  • 25. 25 Mekanisme katalisis dari chymotrypsin (1)  Pengikatan substrat polipeptida.  Transfer proton dari ser ke his. Substrat dalam keadaan transisi berbentuk tetrahedral.
  • 26. 26 Mekanisme katalisis dari chymotrypsin (2)  Transfer proton dari residu di ujung C, yang dilepaskan dengan pemutusan ikatan C-N. Peptida ujung N terikat pada ser melalui ikatan asil.  Molekul air terikat enzim, menggantikan polipeptida yang lepas.
  • 27. 27 Mekanisme katalisis dari chymotrypsin (3)  Molekul air mentransfer protonnya ke His57. Keadaan transisi tetrahedral terbentuk.
  • 28. 28 Mekanisme katalisis dari chymotrypsin (4)  Fragmen peptida kedua dilepaskan: Ikatan asil dilepas, proton ditransfer dari his ke ser. Enzim kembali ke keadaan semula O-H
  • 29. 29 Stabilitas keadaan transisi  Keadaan intermediat tetrahedral  Stabil  Akibat ikatan H dari proton gugus amino Ser 195 & Gly 193 dengan O dari tetrahedron  Mirip dengan keadaan transisi yang diperlukan
  • 30. 30 Motor molekuler 30 Linear motion: Miosin, kinesin, dinein Rotary motion: •Pergerakan bakteri, •Pengemasan DNA ke dalam kapsid virus •Sintesis ATP Convert energy from ATP or ion gradient into mechanical force
  • 31. 31 Regulasi aktivitas protein 1. Regulasi konsentrasi protein  Laju sintesis  Laju degradasi 2. Mengubah aktivitas spesifik protein  Afinitas pengikatan substrat  Konformasi aktif vs konformasi tidak aktif 3. Perubahan lokasi atau konsentrasi di dalam sel dari:  Protein tersebut  Substrat  Ligan
  • 33. 33  Di dalam lisosom  Di dalam sitoplasma  Ubiquitin menentukan protein mana yang akan didegradasi  Protein yang terikat poli-ubiquitin akan didegradasi oleh proteasome Degradasi protein
  • 37. 37 Regulasi aktivitas protein dengan GDP/GTP 37 GEF =guanine nucleotide exchange factor GAP =GTPase activating protein RGS = regulators of G protein signalling GDI = guanine nucleotide dissociation inhbitors
  • 39. 39 3.6 Pemurnian protein  Pemisahan berdasarkan perbedaan sifat kimia dan fisika protein dgn molekul lain  Ukuran  Afinitas
  • 41. 41 SDS-PAGE 41  SDS terikat pada bagian hidrofobik dari protein  Protein terdenaturasi  Muatan protein menjadi negatif
  • 45. Kromatografi afinitas  Pemurnian 1.000 – 10.000 x  Protein rekombinan:  Hexa-His: mengikat ion logam (Ni2+, Cu2+  GST (glutation S- transferase): mengikat glutation 45
  • 46. 46 46
  • 47. Asai untuk mendeteksi suatu protein spesifik  Tergantung sifat spesifik protein tersebut  Pengikatan ligan  Reaksi spesifik  Mengikat antibodi spesifik  Asai harus sederhana dan cepat  Reaksi menghasilkan warna atau cahaya 47
  • 49. 49 49
  • 50. Deteksi molekul yang dilabel  Autoradiografi  Pengukuran radioaktivitas secara kuantitatif  Geiger counter → ion  Scintillation counter → cahaya  Phosphorimager
  • 51. Autoradiografi  Film yang kena radiasi akan menjadi hitam  Intensifying screen akan berfluorosensi bila kena sinar β pada suhu rendah  Film diletakkan antara sumber radiasi dan intensifying screen  Radiasi yang menembus film akan dipantulkan kembali ke film sebagai cahaya  Jumlah radioaktif dapat dikuantifikasi dengan densitometer Densitometer
  • 52. Liquid scintillation counting  Bahan radioaktif dimasukkan ke dalam tabung berisi scintillation fluid  Scintillation fluid mengandung fluor yang dapat berfluorosensi bila terkena radiasi  Tabung photomultiplier mengubah foton menjadi count per minute (cpm)
  • 53. Phosphorimaging  Lapisan molekul pada plat phosphoimager mengabsorbsi sinar β dan tereksitasi  Phosphoimager melakukan scanning terhadap plat dengan sinar laser  Energi dari sinar β dilepaskan dan ditangkap oleh detektor yang dihubungkan ke komputer  Energi dikonversi menjadi gambar berwarna  Energi terrendah kuning, tertinggi hitam
  • 54. Percobaan pulse chase  Pulse: cells labelled for 1 hour with [35S]Met, Cys  Chase: cells grown in non-radioactive medium  Immunoprecipitation  SDS-PAGE 54
  • 55. 55 55 MALDI-TOF (Matrix-assisted laser desorption/ ionization time of flight) Rasio m/z Peptida + asam organik dikeringkan pada logam/keramik Sampel ditembak dengan sinar laser, peptida lepas dalam bentuk gas terionisasi Partikel terionisasi diakselerasi dalam medan listrik dan terbang ke arah detektor Waktu untuk mencapai detektor ditentukan massa dan muatan
  • 56. Electrospray (ES) ionization  Mengubah peptida dalam larutan menjadi ion gas 56
  • 57. Penentuan urutan asam amino dgn alat MS/MS  Mass spek I  Protein diberi perlakuan dengan protease  Massa masing-masing peptida ditentukan  Mass spek II  Peptida ditembak dengan atom-atom gas berenergi tinggi  Ikatan peptida putus, terbentuk fragmen-fragmen yang masing-masing berbeda 1 aa  Fragmen-fragmen peptida dipisahkan dan massanya ditentukan  Urutan asam amino ditentukan berdasarkan perbedaan massa antara peptida  Bila massa aa jauh lebih tinggi, berarti ada modifikasi pasca translasi 57
  • 58. Penentuan struktur primer protein  Secara kimia  Degradasi Edman: gugus amino pada ujung N dilabel, asam amino dipotong dan diidentifikasi dengan HPLC  Siklus diulangi  Dari sequence gen/genom  Kombinasi MS dengan database  Sidik jari massa peptida: BM peptida yang dihasilkan setelah dipotong protease 58
  • 59. Penentuan konformasi protein  Kristalografi sinar X  Mikroskopi krio-elektron  Spektroskopi NMR (Nuclear Magnetic Resonance) 59
  • 60. 60 X-ray cristallografy 60  Sinar X: panjang gelombang 0,1 nm (diameter atom H)  Kristal protein diberi sinar X  Sebagian besar menembusnya  Sebagian dibelokkan, dibeberapa titik bertemu & dicatat oleh detektor  Dari pola yang muncul dapat ditentukan strukturnya  Data  Resolusi 0,5 nm: struktur tulang punggung protein  Resolusi 0,15 nm: posisi semua atom yang bukan H
  • 61. 61 NMR (Nuclear Magnetic Resonance)  Dapat menentukan struktur protein kecil/domain protein (≤200 aa)  Diperlukan larutan protein dalam konsentrasi tinggi  Larutan protein diletakkan pada medan magnetik yang kuat  Momen magnetik / spin dari inti atom H menjadi searah medan magnetik  Diberi pulsa frekuensi radio (RF):  Spin berubah  Spin kembali searah, radiasi RF dilepaskan  Inti tereksitasi mempengaruhi absorbsi dan emisi radiasi inti yang lain, tergantung jarak antara inti  Dengan informasi urutan asam amino, struktur 3D dapat ditentukan
  • 62. 3.7 Proteomik: Mempelajari semua atau sebagian besar protein dalam sistem biologi  Jumlah  % proteome yang diekspresi  Konsentrasi relatif masing- masing protein  Modifikasi  Konsentrasi relatif masing- masing bentuk protein  Aplikasi  Pola ekspresi protein untuk diagnostik/target obat  Interaksi  Lokasi  Fungsi 62
  • 63. LC-MS/MS  Campuran protein dipotong dgn protease  Peptida difraksinasi dgn LC  Fraksi di ES ke MS/MS  Urutan asam amino peptida-peptida ditentukan  Dari database dapat diketahui protein apa saja yang terdapat dalam campuran protein semula 63
  • 64. Identification of proteins in organelles Cell lysis 64 Density gradient centrifugation SDS-PAGE and immuno- blotting Proteolysis and LC-MS/MS
  • 65. Quiz  4 September quiz: bahan sampai daftar serine protease 65