SlideShare a Scribd company logo
1 of 37
FISH SAUCE
(KECAP IKAN)
Mikrobiologi & Teknologi Makanan Fermentasi
Oleh :
Zahra Akbari A. 30618001
Fajar Dewantoro10415034
Kaim M. 21118021
1
THE MAIN MATERIAL: FISH
Ikan adalah salah satu sumber protein makanan yang
paling penting.
Beberapa metode untuk memperpanjang lama waktu
simpan ikan  pembekuan, penggorengan,
pengasapan, pengalengan, pengemasan.
Metode lain untuk melestarikan atau
meningkatkan kualitas ikan  fermentasi untuk
mengubah ikan menjadi sauce (kecap). 2
WHAT IS FISH SAUCE?
Fish sauce = cairan
yang diperoleh dari
fermentasi
ikan dengan garam
Bahan baku utama =
ikan dan garam laut
3
WHAT IS FISH SAUCE?
4
berwarna coklat
jernih yang gelap
dengan aroma khas
yang tajam (berbau
ikan) dan rasa asin
kaya akan protein dan asam
amino terlarut dan biasanya
digunakan sebagai bumbu
makanan untuk meningkatkan
rasa dan aroma hidangan yang
hambar
THE HISTORY
Berasal dari zaman Romawi, dikenal sebagai garum. Garum disebutkan
dalam literatur Romawi sejak abad ke 4 SM, dan sisa-sisa pabrik garum
ditemukan di Spanyol, Portugal dan Afrika Utara. Fish sauce Romawi
digunakan dalam berbagai resep, juga sebagai pengganti umum untuk
garam. Pompeii terkenal di zaman kuno untuk memproduksi garum.
Fish sauce Romawi dibuat dengan mencampurkan darah, isi perut dan
kepala ikan dengan garam laut dalam jumlah besar. Kemudian
dibiarkan berfermentasi untuk jumlah waktu yang bervariasi. 5
THE HISTORY
Pada abad ke-1 M, Marcus Gavius Apicius yang mencatat hampir 350
resep yang menggunakan fish sauce. Fish sauce ditambahkan
sebagai bahan dalam hampir setiap resep, termasuk dalam banyak
hidangan manis.
Fish sauce diperkenalkan ke Asia oleh orang-orang Romawi melalui
Jalur Sutra (Silk Road).
Pada tahun 2010, tim peneliti menganalisis sampel garum yang
diambil dari wadah yang diawetkan di Pompeii  fish sauce Romawi
dari abad ke-1 M memiliki profil rasa yang hampir identik dengan
yang diproduksi saat ini di Asia Tenggara. 6
THE HISTORY
Di Eropa:
1. jatuhnya Kekaisaran Romawi  pajak yang tinggi pada
garam  menaikkan harga garum.
2. peningkatan aktivitas bajak laut di Mediterania  rute
perdagangan tradisional terganggu.
Produksi garum hampir seluruhnya menghilang di barat.
Sejak zaman Romawi, dan mungkin sebelumnya, fish sauce
telah sangat populer di negara-negara Asia Tenggara. 7
FISH SAUCE PRODUCTS IN SEVERAL COUNTRIES
Di Vietnam kecap ikan
(nuoc mam) dibuat dengan
menggarami ikan kecil-
kecil yang telah dihaluskan
dengan tangan dan
disimpan di dalam wadah
dari tanah, kemudian
ditanam dalam tanah
selama 3 hingga beberapa
bulan.
Di Filipina kecap ikan (patis)
dibuat dengan menggunakan
ikan kecil-kecil dan shrimp
(Atya sp.).
Proses pembuatannya sama
dengan nuoc mam, walaupun
kurang kompleks dan tanpa
memerlukan pertimbangan
waktu.
Dibuat dengan mengeringkan
sebagian kandungan air
dalam fermentasi dengan
direbus.
8
FISH SAUCE PRODUCTS IN SEVERAL COUNTRIES
Di Thailand kecap ikan (nam pla)
dibuat dari ikan-ikan Clupeidae
atau dari ikan kecil-kecil. Proses
pembuatannya sama dengan
nuoc-mam tetapi biasanya lebih
sederhana dengan waktu
pemeraman 6 bulan, bahkan 2-3
tahun dianjurkan untuk
menghasilkan produk yang lebih
baik. Nam-pla juga dapat dibuat
dari ikan air tawar.
Di Jepang,
shottsuru
diproduksi dari
sarden, hering atau
sisa-sisa
pengolahan ikan.
Pembuatannya
hampir sama
dengan pembuatan
kecap ikan lainnya.
9
EXAMPLES OF
FERMENTED FISH
SAUCES : THE METHODS
OF MANUFACTURE AND
THEIR COUNTRY OF
ORIGIN
10
11
12
THE CHEMICAL AND NUTRITION COMPOSITION
OF FISH SAUCE
Secara nutrisi, fish sauce 
suplemen protein yang penting,
memasok sebanyak 7,5% dari
asupan nitrogen individu.
Fish sauce sumber elemen
mineral yang baik seperti Ca, P,
Fe, nutrisi organik lainnya dan
juga vitamin grup-B. Namun,
konsumsi kecap ikan harus
dibatasi karena konsentrasinya
yang tinggi.
Kandungan asam amino
terikat maupun bebas
berkontribusi terhadap
kualitas gizi fish sauce.
Tingginya kadar lisin
dalam fish sauce
mengkompensasi kadar
rendah asam amino ini
dalam beras.
13
Production
&
Fermentation
Fermented fish products are grouped into three categories, based on the rnethods of
fermentation :
(i) Traditional products in which fermentation is carried out by endogenous fish enzymes
in the presence of high salt concentrations.
(ii) Traditional products where fermentation is carried out by the combined action of
endogenous fish and microbial enzymes in the presence of salt.
(iii) Non-traditional products obtained by accelerating the rate of fermentation either with
enzymes or by chemical hydrolysis.
Production & Fermentation
Production
Of
Fish Sauce
Factor Affecting
The Quality of Fish Sauce
• Fermentation conditions
• Fish species
• Type of salt
• The ratio of fish and salt
• Minor ingredients
MICROBIOLOGY OF FERMENTED FISH SAUCE
• Microorganisms found during fish sauce
production are generally classified as
halophilic
• The important roles of bacteria in fish
sauce are protein degradation and
flavor-aroma development
MICROBIOLOGY OF FERMENTED FISH SAUCE
Bacteria involved in fish sauce can be classified into two major groups :
1. Bacteria that produce proteolytic enzymes. These include: Bacillus sp.,
Pseudomonas sp., Micrococcus sp., Staphylococcus sp., Halococcus sp.,
Halobacterium salinarium, Halobacterium cutirubrum. Highly concentrated NaCl
(25%) does not have any effect on the proteolytic activity of enzymes from H.
salinarium and H. cutirubrum. Enzymes from halophilic bacteria can function fully
in a high salt environment, but most are inactive in the absence of salt
2. Bacteria that relate to flavor and aroma development. Ten out of 17 Bacillus-type
isolates produced a measurable amount of volatile acids in nampla.
Staphylococcus strain 109 also produced a significant amount of volatile acid in
nampla .
Sequential Growth During Fermentation Process
Early Fermentation
Middle
Fermentation
End Fermentation
Bacillus coagulans, Bacillus
megatarium and Bacillus
subtilis were found during the
early stage
Bacillus licheniformis,
Micrococcus colpogenes and
Staphylococcus epidermis were
observed in the middle stages of
the fermentation proces
Micrococcus roseus, Micrococcus
varians and Staphylococcus
saprophyticus .
Browning
Reaction
Color of Fish Sauce
&
Browning reaction and color of fish sauce
• The color of fish sauce becomes darker as fermentation progresses
• The non-enzymatic browning reaction in fish sauce has
been classified into 2 types:
(i) Sugar-amino reaction or Maillard reaction
(ii) Lipid-amino reaction
• The carbonyl group of the sugar reacts with
the amino group of the amino acid, producing N-
substituted glycosylamine and water
• The unstable glycosylamine undergoes Amadori
rearrangement, forming ketosamines
• Several ways are known for the ketosamines to
react further:
Produce two water and reductones
Diacetyl, pyruvaldehyde, and other short-
chain hydrolytic fission products can be formed.
Produce brown nitrogenous polymers
and melanoidins
Lipid-amino reactions can be classified into three main
types:
• a reaction between carbonyl groups and the basic
nitrogenous constituents
• Oxypolymerization
• Oxidation of unsaturated lipid
Orejana (1978) concluded that lipids and their degradation products
(carbonyl compounds and peroxide) appear to be important sources of
carbonyl groups for the non-enzymatic browning reaction in fish sauce.
Browning reaction and color of fish sauce
Dougan and Howard (1975) classified the aroma of fish sauce,
into 3 major groups:
(i) A cheesy aroma produced from low molecular weight
volatile
fatty acids, specifically n-butyric acid
(ii) An ammoniacal aroma derived from the production of
ammonia and amines
(iii) a meaty aroma produced by oxidation of 23 precursors
present in the mature sauce by atmosphere oxygen.
Development of flavor and aroma
Spoilage
▪ Munculnya jamur di permukaan fish sauce atau di leher
botolnya.
▪ Aroma dan warna yang berubah.
31
Exp. Date :
Mayoritas kemasan fish sauce dapat
bertahan 1-2 tahun.
Manfaat Fish Sauce
Mengontrol Tekanan
Darah
Mengurangi konsumsi garam
berlebih yang dapat
menyebabkan peningkatan
tekanan darah.
Antioksidan
Menggunakan metode
chemiluminescence luminol,
para peneliti menemukan
antioksidan dalam kecap ikan
memiliki kemampuan
menangkal radikal bebas.
Perbaikan Jaringan
Protein hidrolisat menyediakan
sumber protein yang kaya
selama perbaikan jaringan
rusak.
Sports Nutrition
Meningkatkan kemampuan otot
rangka untuk menyerap asam
amino bebas yang diperlukan
untuk membangun lebih banyak
otot, memengaruhi komposisi
tubuh, kinerja olahraga, dan
pertumbuhan otot.
32
Efek Samping
▪ Fish sauce mengandung
saltiness yang tinggi
sehingga meningkatkan
risiko hipertensi dan juga
penyakit jantung.
33
Beberapa Upaya Inovasi Fish Sauce
Reduksi kandungan garam dengan etanol
Studi ini menunjukkan bahwa perlakuan etanol merupakan cara potensial untuk
mengurangi kadar garam dalam saus ikan, namun efeknya hilangnya beberapa nutrisi
jg akan ikut berkurang.
34
Beberapa Upaya Inovasi Fish Sauce
Quality Improvement
Promoted the umami taste and meaty aroma. Inokulasi Psychrobacter sp. SP-1 secara
signifikan menurunkan kadar nitrogen dasar total yang mudah menguap dan kandungan
amina biogenik, yang dianggap sebagai senyawa berbahaya dalam makanan.
35
REFERENSI
36
• Chaveesuk, R. (1993). Acceleration of fish sauce fermentation using proteolytic
enzymes.
• Ettenberg, J. (2015). “Origins of Foods We Love: Fish Sauce”.
https://www.gadventures.com/blog/origins-foods-we-love-fish-sauce/
• Fish sauce is the saltiest offender of all the Asian sauces.
https://www.sbs.com.au/food/article/2018/11/13/fish-sauce-saltiest-
offender-all-asian-sauces
• Henesy, D. (2018). “Fish Sauce in the Ancient World”.
https://www.ancient.eu/article/1276/fish-sauce-in-the-ancient-world/
• Liu et al. 2017. Reduction of salt content of fish sauce by ethanol treatment. J
Food Sci Technol. DOI 10.1007/s13197-017-2734-1
• Red Boat Fish Sauce. https://redboatfishsauce.com/pages/faqs
• Kontributor Wikipedia. (2019). "Kecap ikan”.
https://id.wikipedia.org/wiki/Kecap_ikan
37
THANKS!
Any questions?

More Related Content

Similar to FISH SAUCE MICROBIOLOGY

Laporan praktikum penggaraman ikan
Laporan praktikum penggaraman ikanLaporan praktikum penggaraman ikan
Laporan praktikum penggaraman ikankadri_himagri
 
Pembuatan Kecap Ikan
Pembuatan Kecap IkanPembuatan Kecap Ikan
Pembuatan Kecap IkanAdhea Tanlar
 
pdk-kemunduran-mutu-ikan-ppt-200130030516.pdf
pdk-kemunduran-mutu-ikan-ppt-200130030516.pdfpdk-kemunduran-mutu-ikan-ppt-200130030516.pdf
pdk-kemunduran-mutu-ikan-ppt-200130030516.pdfLailinHaryanto
 
Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)
Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)
Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)ttanitaaprilia
 
Pdk kemunduran-mutu-ikan-ppt
Pdk kemunduran-mutu-ikan-pptPdk kemunduran-mutu-ikan-ppt
Pdk kemunduran-mutu-ikan-pptGhufronFisheries
 
Laporan Praktikum Kamaboko
Laporan Praktikum KamabokoLaporan Praktikum Kamaboko
Laporan Praktikum KamabokoErnalia Rosita
 
Group 1_Fermented Sausages.pptx
Group 1_Fermented Sausages.pptxGroup 1_Fermented Sausages.pptx
Group 1_Fermented Sausages.pptxssuser4743df
 
2. kemunduran mutu ikan tahuna
2. kemunduran mutu ikan tahuna2. kemunduran mutu ikan tahuna
2. kemunduran mutu ikan tahunaEly John Karimela
 
Teknologi Penanganan Hasil Perikanan
Teknologi Penanganan Hasil PerikananTeknologi Penanganan Hasil Perikanan
Teknologi Penanganan Hasil PerikananMaya Fitri Zuly
 
3BT. Tek.PenangananHasil Perikanan.pptx
3BT. Tek.PenangananHasil Perikanan.pptx3BT. Tek.PenangananHasil Perikanan.pptx
3BT. Tek.PenangananHasil Perikanan.pptxARZIANINGSIHArzianin
 
09 010 ikan dan hasil perikanan lain
09 010 ikan dan hasil perikanan lain09 010 ikan dan hasil perikanan lain
09 010 ikan dan hasil perikanan lainmaner b1
 
09 010 ikan dan hasil perikanan lain
09 010 ikan dan hasil perikanan lain09 010 ikan dan hasil perikanan lain
09 010 ikan dan hasil perikanan lainmaner b1
 

Similar to FISH SAUCE MICROBIOLOGY (20)

Surimi
SurimiSurimi
Surimi
 
PPT PEMBUATAN ACAR KUBIS KELOMPOK 10_5J.pptx
PPT PEMBUATAN ACAR KUBIS KELOMPOK 10_5J.pptxPPT PEMBUATAN ACAR KUBIS KELOMPOK 10_5J.pptx
PPT PEMBUATAN ACAR KUBIS KELOMPOK 10_5J.pptx
 
Laporan praktikum penggaraman ikan
Laporan praktikum penggaraman ikanLaporan praktikum penggaraman ikan
Laporan praktikum penggaraman ikan
 
PENGOLAHAN TRADISIONAL PENGASAPAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) Oleh: Ke...
PENGOLAHAN TRADISIONAL PENGASAPAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) Oleh: Ke...PENGOLAHAN TRADISIONAL PENGASAPAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) Oleh: Ke...
PENGOLAHAN TRADISIONAL PENGASAPAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) Oleh: Ke...
 
pengawetan ikan
pengawetan ikanpengawetan ikan
pengawetan ikan
 
86 295-1-pb
86 295-1-pb86 295-1-pb
86 295-1-pb
 
Kecap dtpi
Kecap dtpiKecap dtpi
Kecap dtpi
 
Pembuatan Kecap Ikan
Pembuatan Kecap IkanPembuatan Kecap Ikan
Pembuatan Kecap Ikan
 
pdk-kemunduran-mutu-ikan-ppt-200130030516.pdf
pdk-kemunduran-mutu-ikan-ppt-200130030516.pdfpdk-kemunduran-mutu-ikan-ppt-200130030516.pdf
pdk-kemunduran-mutu-ikan-ppt-200130030516.pdf
 
Penggaraman
PenggaramanPenggaraman
Penggaraman
 
Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)
Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)
Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)
 
Pdk kemunduran-mutu-ikan-ppt
Pdk kemunduran-mutu-ikan-pptPdk kemunduran-mutu-ikan-ppt
Pdk kemunduran-mutu-ikan-ppt
 
Pengolahan ikan
Pengolahan ikanPengolahan ikan
Pengolahan ikan
 
Laporan Praktikum Kamaboko
Laporan Praktikum KamabokoLaporan Praktikum Kamaboko
Laporan Praktikum Kamaboko
 
Group 1_Fermented Sausages.pptx
Group 1_Fermented Sausages.pptxGroup 1_Fermented Sausages.pptx
Group 1_Fermented Sausages.pptx
 
2. kemunduran mutu ikan tahuna
2. kemunduran mutu ikan tahuna2. kemunduran mutu ikan tahuna
2. kemunduran mutu ikan tahuna
 
Teknologi Penanganan Hasil Perikanan
Teknologi Penanganan Hasil PerikananTeknologi Penanganan Hasil Perikanan
Teknologi Penanganan Hasil Perikanan
 
3BT. Tek.PenangananHasil Perikanan.pptx
3BT. Tek.PenangananHasil Perikanan.pptx3BT. Tek.PenangananHasil Perikanan.pptx
3BT. Tek.PenangananHasil Perikanan.pptx
 
09 010 ikan dan hasil perikanan lain
09 010 ikan dan hasil perikanan lain09 010 ikan dan hasil perikanan lain
09 010 ikan dan hasil perikanan lain
 
09 010 ikan dan hasil perikanan lain
09 010 ikan dan hasil perikanan lain09 010 ikan dan hasil perikanan lain
09 010 ikan dan hasil perikanan lain
 

More from ssuser4743df

Bioteknologi tanaman dan penerapannya di bidang pangan
Bioteknologi tanaman dan penerapannya di bidang panganBioteknologi tanaman dan penerapannya di bidang pangan
Bioteknologi tanaman dan penerapannya di bidang panganssuser4743df
 
6. Tane Koji and Starter Cake.pptx
6.  Tane Koji and Starter Cake.pptx6.  Tane Koji and Starter Cake.pptx
6. Tane Koji and Starter Cake.pptxssuser4743df
 
Tekman S2 - 05 - Sake.pptx
Tekman S2 - 05 - Sake.pptxTekman S2 - 05 - Sake.pptx
Tekman S2 - 05 - Sake.pptxssuser4743df
 
8 Kontrol pasca transkripsi 261114.ppt
8 Kontrol pasca transkripsi 261114.ppt8 Kontrol pasca transkripsi 261114.ppt
8 Kontrol pasca transkripsi 261114.pptssuser4743df
 
ngs-mousumee-210611153338.pdf
ngs-mousumee-210611153338.pdfngs-mousumee-210611153338.pdf
ngs-mousumee-210611153338.pdfssuser4743df
 
7 Regulasi transkripsi.ppt
7 Regulasi transkripsi.ppt7 Regulasi transkripsi.ppt
7 Regulasi transkripsi.pptssuser4743df
 
Bioinformatics Tools and Database for Olant Biotechnology Metabolomics.pdf
Bioinformatics Tools and Database for Olant Biotechnology  Metabolomics.pdfBioinformatics Tools and Database for Olant Biotechnology  Metabolomics.pdf
Bioinformatics Tools and Database for Olant Biotechnology Metabolomics.pdfssuser4743df
 
4 Str DNA Transkripsi.ppt
4 Str DNA Transkripsi.ppt4 Str DNA Transkripsi.ppt
4 Str DNA Transkripsi.pptssuser4743df
 
Chapter 3 Recombinat DNA & Genomics.ppt
Chapter 3 Recombinat DNA & Genomics.pptChapter 3 Recombinat DNA & Genomics.ppt
Chapter 3 Recombinat DNA & Genomics.pptssuser4743df
 
QTL Mapping, MAS and Genomic Selection
QTL Mapping, MAS and Genomic SelectionQTL Mapping, MAS and Genomic Selection
QTL Mapping, MAS and Genomic Selectionssuser4743df
 
Kul-2d- Sterilitas.pdf
Kul-2d- Sterilitas.pdfKul-2d- Sterilitas.pdf
Kul-2d- Sterilitas.pdfssuser4743df
 
3 struktur fungsi protein.ppt
3 struktur fungsi protein.ppt3 struktur fungsi protein.ppt
3 struktur fungsi protein.pptssuser4743df
 
5. Cultured Dairy Product.pptx
5. Cultured Dairy Product.pptx5. Cultured Dairy Product.pptx
5. Cultured Dairy Product.pptxssuser4743df
 
3. Fermented Food Production.pptx
3.  Fermented Food Production.pptx3.  Fermented Food Production.pptx
3. Fermented Food Production.pptxssuser4743df
 
KUL-3 Aplikasi KJT-Regenerasi.pdf
KUL-3 Aplikasi KJT-Regenerasi.pdfKUL-3 Aplikasi KJT-Regenerasi.pdf
KUL-3 Aplikasi KJT-Regenerasi.pdfssuser4743df
 
Kul-2a-MEDIA-KJT.pdf
Kul-2a-MEDIA-KJT.pdfKul-2a-MEDIA-KJT.pdf
Kul-2a-MEDIA-KJT.pdfssuser4743df
 
Presentasi tgl 13 Sept 2018.pptx
Presentasi tgl 13 Sept 2018.pptxPresentasi tgl 13 Sept 2018.pptx
Presentasi tgl 13 Sept 2018.pptxssuser4743df
 

More from ssuser4743df (20)

Bioteknologi tanaman dan penerapannya di bidang pangan
Bioteknologi tanaman dan penerapannya di bidang panganBioteknologi tanaman dan penerapannya di bidang pangan
Bioteknologi tanaman dan penerapannya di bidang pangan
 
6. Tane Koji and Starter Cake.pptx
6.  Tane Koji and Starter Cake.pptx6.  Tane Koji and Starter Cake.pptx
6. Tane Koji and Starter Cake.pptx
 
Tekman S2 - 05 - Sake.pptx
Tekman S2 - 05 - Sake.pptxTekman S2 - 05 - Sake.pptx
Tekman S2 - 05 - Sake.pptx
 
Dawadawa.pptx
Dawadawa.pptxDawadawa.pptx
Dawadawa.pptx
 
8 Kontrol pasca transkripsi 261114.ppt
8 Kontrol pasca transkripsi 261114.ppt8 Kontrol pasca transkripsi 261114.ppt
8 Kontrol pasca transkripsi 261114.ppt
 
ngs-mousumee-210611153338.pdf
ngs-mousumee-210611153338.pdfngs-mousumee-210611153338.pdf
ngs-mousumee-210611153338.pdf
 
7 Regulasi transkripsi.ppt
7 Regulasi transkripsi.ppt7 Regulasi transkripsi.ppt
7 Regulasi transkripsi.ppt
 
Bioinformatics Tools and Database for Olant Biotechnology Metabolomics.pdf
Bioinformatics Tools and Database for Olant Biotechnology  Metabolomics.pdfBioinformatics Tools and Database for Olant Biotechnology  Metabolomics.pdf
Bioinformatics Tools and Database for Olant Biotechnology Metabolomics.pdf
 
4 Str DNA Transkripsi.ppt
4 Str DNA Transkripsi.ppt4 Str DNA Transkripsi.ppt
4 Str DNA Transkripsi.ppt
 
Chapter 3 Recombinat DNA & Genomics.ppt
Chapter 3 Recombinat DNA & Genomics.pptChapter 3 Recombinat DNA & Genomics.ppt
Chapter 3 Recombinat DNA & Genomics.ppt
 
QTL Mapping, MAS and Genomic Selection
QTL Mapping, MAS and Genomic SelectionQTL Mapping, MAS and Genomic Selection
QTL Mapping, MAS and Genomic Selection
 
Kul-2d- Sterilitas.pdf
Kul-2d- Sterilitas.pdfKul-2d- Sterilitas.pdf
Kul-2d- Sterilitas.pdf
 
3 struktur fungsi protein.ppt
3 struktur fungsi protein.ppt3 struktur fungsi protein.ppt
3 struktur fungsi protein.ppt
 
Arthropoda 2.pptx
Arthropoda 2.pptxArthropoda 2.pptx
Arthropoda 2.pptx
 
5. Cultured Dairy Product.pptx
5. Cultured Dairy Product.pptx5. Cultured Dairy Product.pptx
5. Cultured Dairy Product.pptx
 
PPT Kefir.pptx
PPT Kefir.pptxPPT Kefir.pptx
PPT Kefir.pptx
 
3. Fermented Food Production.pptx
3.  Fermented Food Production.pptx3.  Fermented Food Production.pptx
3. Fermented Food Production.pptx
 
KUL-3 Aplikasi KJT-Regenerasi.pdf
KUL-3 Aplikasi KJT-Regenerasi.pdfKUL-3 Aplikasi KJT-Regenerasi.pdf
KUL-3 Aplikasi KJT-Regenerasi.pdf
 
Kul-2a-MEDIA-KJT.pdf
Kul-2a-MEDIA-KJT.pdfKul-2a-MEDIA-KJT.pdf
Kul-2a-MEDIA-KJT.pdf
 
Presentasi tgl 13 Sept 2018.pptx
Presentasi tgl 13 Sept 2018.pptxPresentasi tgl 13 Sept 2018.pptx
Presentasi tgl 13 Sept 2018.pptx
 

Recently uploaded

Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaKelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaErvina Puspita
 
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdfMutiaraArafah2
 
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIPresentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIariwidiyani3
 
Metodologi penelitian teknik sipil unesa
Metodologi penelitian teknik sipil unesaMetodologi penelitian teknik sipil unesa
Metodologi penelitian teknik sipil unesaYanuarBayu2
 
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptxMODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx12MIPA3NurulKartikaS
 
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfMembaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfindigobig
 
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.tency1
 
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxKelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxWitaadw
 
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIAPPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIACochipsPJW
 

Recently uploaded (9)

Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaKelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
 
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
 
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIPresentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
 
Metodologi penelitian teknik sipil unesa
Metodologi penelitian teknik sipil unesaMetodologi penelitian teknik sipil unesa
Metodologi penelitian teknik sipil unesa
 
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptxMODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx
 
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfMembaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
 
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
 
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxKelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
 
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIAPPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
 

FISH SAUCE MICROBIOLOGY

  • 1. FISH SAUCE (KECAP IKAN) Mikrobiologi & Teknologi Makanan Fermentasi Oleh : Zahra Akbari A. 30618001 Fajar Dewantoro10415034 Kaim M. 21118021 1
  • 2. THE MAIN MATERIAL: FISH Ikan adalah salah satu sumber protein makanan yang paling penting. Beberapa metode untuk memperpanjang lama waktu simpan ikan  pembekuan, penggorengan, pengasapan, pengalengan, pengemasan. Metode lain untuk melestarikan atau meningkatkan kualitas ikan  fermentasi untuk mengubah ikan menjadi sauce (kecap). 2
  • 3. WHAT IS FISH SAUCE? Fish sauce = cairan yang diperoleh dari fermentasi ikan dengan garam Bahan baku utama = ikan dan garam laut 3
  • 4. WHAT IS FISH SAUCE? 4 berwarna coklat jernih yang gelap dengan aroma khas yang tajam (berbau ikan) dan rasa asin kaya akan protein dan asam amino terlarut dan biasanya digunakan sebagai bumbu makanan untuk meningkatkan rasa dan aroma hidangan yang hambar
  • 5. THE HISTORY Berasal dari zaman Romawi, dikenal sebagai garum. Garum disebutkan dalam literatur Romawi sejak abad ke 4 SM, dan sisa-sisa pabrik garum ditemukan di Spanyol, Portugal dan Afrika Utara. Fish sauce Romawi digunakan dalam berbagai resep, juga sebagai pengganti umum untuk garam. Pompeii terkenal di zaman kuno untuk memproduksi garum. Fish sauce Romawi dibuat dengan mencampurkan darah, isi perut dan kepala ikan dengan garam laut dalam jumlah besar. Kemudian dibiarkan berfermentasi untuk jumlah waktu yang bervariasi. 5
  • 6. THE HISTORY Pada abad ke-1 M, Marcus Gavius Apicius yang mencatat hampir 350 resep yang menggunakan fish sauce. Fish sauce ditambahkan sebagai bahan dalam hampir setiap resep, termasuk dalam banyak hidangan manis. Fish sauce diperkenalkan ke Asia oleh orang-orang Romawi melalui Jalur Sutra (Silk Road). Pada tahun 2010, tim peneliti menganalisis sampel garum yang diambil dari wadah yang diawetkan di Pompeii  fish sauce Romawi dari abad ke-1 M memiliki profil rasa yang hampir identik dengan yang diproduksi saat ini di Asia Tenggara. 6
  • 7. THE HISTORY Di Eropa: 1. jatuhnya Kekaisaran Romawi  pajak yang tinggi pada garam  menaikkan harga garum. 2. peningkatan aktivitas bajak laut di Mediterania  rute perdagangan tradisional terganggu. Produksi garum hampir seluruhnya menghilang di barat. Sejak zaman Romawi, dan mungkin sebelumnya, fish sauce telah sangat populer di negara-negara Asia Tenggara. 7
  • 8. FISH SAUCE PRODUCTS IN SEVERAL COUNTRIES Di Vietnam kecap ikan (nuoc mam) dibuat dengan menggarami ikan kecil- kecil yang telah dihaluskan dengan tangan dan disimpan di dalam wadah dari tanah, kemudian ditanam dalam tanah selama 3 hingga beberapa bulan. Di Filipina kecap ikan (patis) dibuat dengan menggunakan ikan kecil-kecil dan shrimp (Atya sp.). Proses pembuatannya sama dengan nuoc mam, walaupun kurang kompleks dan tanpa memerlukan pertimbangan waktu. Dibuat dengan mengeringkan sebagian kandungan air dalam fermentasi dengan direbus. 8
  • 9. FISH SAUCE PRODUCTS IN SEVERAL COUNTRIES Di Thailand kecap ikan (nam pla) dibuat dari ikan-ikan Clupeidae atau dari ikan kecil-kecil. Proses pembuatannya sama dengan nuoc-mam tetapi biasanya lebih sederhana dengan waktu pemeraman 6 bulan, bahkan 2-3 tahun dianjurkan untuk menghasilkan produk yang lebih baik. Nam-pla juga dapat dibuat dari ikan air tawar. Di Jepang, shottsuru diproduksi dari sarden, hering atau sisa-sisa pengolahan ikan. Pembuatannya hampir sama dengan pembuatan kecap ikan lainnya. 9
  • 10. EXAMPLES OF FERMENTED FISH SAUCES : THE METHODS OF MANUFACTURE AND THEIR COUNTRY OF ORIGIN 10
  • 11. 11
  • 12. 12
  • 13. THE CHEMICAL AND NUTRITION COMPOSITION OF FISH SAUCE Secara nutrisi, fish sauce  suplemen protein yang penting, memasok sebanyak 7,5% dari asupan nitrogen individu. Fish sauce sumber elemen mineral yang baik seperti Ca, P, Fe, nutrisi organik lainnya dan juga vitamin grup-B. Namun, konsumsi kecap ikan harus dibatasi karena konsentrasinya yang tinggi. Kandungan asam amino terikat maupun bebas berkontribusi terhadap kualitas gizi fish sauce. Tingginya kadar lisin dalam fish sauce mengkompensasi kadar rendah asam amino ini dalam beras. 13
  • 15. Fermented fish products are grouped into three categories, based on the rnethods of fermentation : (i) Traditional products in which fermentation is carried out by endogenous fish enzymes in the presence of high salt concentrations. (ii) Traditional products where fermentation is carried out by the combined action of endogenous fish and microbial enzymes in the presence of salt. (iii) Non-traditional products obtained by accelerating the rate of fermentation either with enzymes or by chemical hydrolysis. Production & Fermentation
  • 17.
  • 18.
  • 19.
  • 20. Factor Affecting The Quality of Fish Sauce • Fermentation conditions • Fish species • Type of salt • The ratio of fish and salt • Minor ingredients
  • 22. • Microorganisms found during fish sauce production are generally classified as halophilic • The important roles of bacteria in fish sauce are protein degradation and flavor-aroma development MICROBIOLOGY OF FERMENTED FISH SAUCE
  • 23. Bacteria involved in fish sauce can be classified into two major groups : 1. Bacteria that produce proteolytic enzymes. These include: Bacillus sp., Pseudomonas sp., Micrococcus sp., Staphylococcus sp., Halococcus sp., Halobacterium salinarium, Halobacterium cutirubrum. Highly concentrated NaCl (25%) does not have any effect on the proteolytic activity of enzymes from H. salinarium and H. cutirubrum. Enzymes from halophilic bacteria can function fully in a high salt environment, but most are inactive in the absence of salt 2. Bacteria that relate to flavor and aroma development. Ten out of 17 Bacillus-type isolates produced a measurable amount of volatile acids in nampla. Staphylococcus strain 109 also produced a significant amount of volatile acid in nampla .
  • 24. Sequential Growth During Fermentation Process Early Fermentation Middle Fermentation End Fermentation Bacillus coagulans, Bacillus megatarium and Bacillus subtilis were found during the early stage Bacillus licheniformis, Micrococcus colpogenes and Staphylococcus epidermis were observed in the middle stages of the fermentation proces Micrococcus roseus, Micrococcus varians and Staphylococcus saprophyticus .
  • 26. Browning reaction and color of fish sauce • The color of fish sauce becomes darker as fermentation progresses • The non-enzymatic browning reaction in fish sauce has been classified into 2 types: (i) Sugar-amino reaction or Maillard reaction (ii) Lipid-amino reaction
  • 27. • The carbonyl group of the sugar reacts with the amino group of the amino acid, producing N- substituted glycosylamine and water • The unstable glycosylamine undergoes Amadori rearrangement, forming ketosamines • Several ways are known for the ketosamines to react further: Produce two water and reductones Diacetyl, pyruvaldehyde, and other short- chain hydrolytic fission products can be formed. Produce brown nitrogenous polymers and melanoidins
  • 28.
  • 29. Lipid-amino reactions can be classified into three main types: • a reaction between carbonyl groups and the basic nitrogenous constituents • Oxypolymerization • Oxidation of unsaturated lipid Orejana (1978) concluded that lipids and their degradation products (carbonyl compounds and peroxide) appear to be important sources of carbonyl groups for the non-enzymatic browning reaction in fish sauce. Browning reaction and color of fish sauce
  • 30. Dougan and Howard (1975) classified the aroma of fish sauce, into 3 major groups: (i) A cheesy aroma produced from low molecular weight volatile fatty acids, specifically n-butyric acid (ii) An ammoniacal aroma derived from the production of ammonia and amines (iii) a meaty aroma produced by oxidation of 23 precursors present in the mature sauce by atmosphere oxygen. Development of flavor and aroma
  • 31. Spoilage ▪ Munculnya jamur di permukaan fish sauce atau di leher botolnya. ▪ Aroma dan warna yang berubah. 31 Exp. Date : Mayoritas kemasan fish sauce dapat bertahan 1-2 tahun.
  • 32. Manfaat Fish Sauce Mengontrol Tekanan Darah Mengurangi konsumsi garam berlebih yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah. Antioksidan Menggunakan metode chemiluminescence luminol, para peneliti menemukan antioksidan dalam kecap ikan memiliki kemampuan menangkal radikal bebas. Perbaikan Jaringan Protein hidrolisat menyediakan sumber protein yang kaya selama perbaikan jaringan rusak. Sports Nutrition Meningkatkan kemampuan otot rangka untuk menyerap asam amino bebas yang diperlukan untuk membangun lebih banyak otot, memengaruhi komposisi tubuh, kinerja olahraga, dan pertumbuhan otot. 32
  • 33. Efek Samping ▪ Fish sauce mengandung saltiness yang tinggi sehingga meningkatkan risiko hipertensi dan juga penyakit jantung. 33
  • 34. Beberapa Upaya Inovasi Fish Sauce Reduksi kandungan garam dengan etanol Studi ini menunjukkan bahwa perlakuan etanol merupakan cara potensial untuk mengurangi kadar garam dalam saus ikan, namun efeknya hilangnya beberapa nutrisi jg akan ikut berkurang. 34
  • 35. Beberapa Upaya Inovasi Fish Sauce Quality Improvement Promoted the umami taste and meaty aroma. Inokulasi Psychrobacter sp. SP-1 secara signifikan menurunkan kadar nitrogen dasar total yang mudah menguap dan kandungan amina biogenik, yang dianggap sebagai senyawa berbahaya dalam makanan. 35
  • 36. REFERENSI 36 • Chaveesuk, R. (1993). Acceleration of fish sauce fermentation using proteolytic enzymes. • Ettenberg, J. (2015). “Origins of Foods We Love: Fish Sauce”. https://www.gadventures.com/blog/origins-foods-we-love-fish-sauce/ • Fish sauce is the saltiest offender of all the Asian sauces. https://www.sbs.com.au/food/article/2018/11/13/fish-sauce-saltiest- offender-all-asian-sauces • Henesy, D. (2018). “Fish Sauce in the Ancient World”. https://www.ancient.eu/article/1276/fish-sauce-in-the-ancient-world/ • Liu et al. 2017. Reduction of salt content of fish sauce by ethanol treatment. J Food Sci Technol. DOI 10.1007/s13197-017-2734-1 • Red Boat Fish Sauce. https://redboatfishsauce.com/pages/faqs • Kontributor Wikipedia. (2019). "Kecap ikan”. https://id.wikipedia.org/wiki/Kecap_ikan

Editor's Notes

  1. Contoh berbagai jenis ikan, sebagian besar ikan laut dan kerang, digunakan untuk menyiapkan kecap ikan ditunjukkan pada Tabel 3. Kandungan kelembapan, ash, protein, dan lemak dari berbagai jenis ikan dan kerang yang digunakan dalam pembuatan kecap ikan di Asia Tenggara ditunjukkan pada Tabel 4.
  2. Munculnya endapan putih di botol itu adalah sedimentasi dari garam (natural fenomena) tetap aman dikonsumsi. Apabila ada partikel floating itu adalah presipitasi dari protein dan tidak berbahaya karena merupakan kejadian natural juga. Hal ini terjadi ketika fish sauce perubahan suhu penyimpanan.
  3. Research has found that consuming fish sauce has a tendency to lower blood pressure in lab animals.19 Researchers isolated angiotensin I-converting enzyme (ACE) inhibiting proteins from fish sauce. These are some of the same proteins used in ACE inhibitor medications to help control high blood pressure.
  4. The salt concentration of fish sauce significantly decreased if treated by more than 12% (v/v) of ethanol. Besides, ethanol treatment reduced dry weight, total soluble nitrogen content and amino acids nitrogen content of fish sauce, but the decline was acceptable when the ethanol concentration was not more than 21% (v/v). Sensory analyses showed that the taste of salty and the odor of ammonia were significantly weakened by ethanol treatment. This study demonstrated that ethanol treatment might be used as a potential way to reduce salt concentration in high-salt fish sauce
  5. Kandungan amina biogenik yang tinggi dan NaCl dalam saus ikan juga dianggap sebagai ancaman bagi kesehatan manusia. Amina biogenik adalah senyawa molekul rendah yang dibentuk oleh mikroba dekarboksilasi asam amino. Kontrol amina biogenik dalam makanan fermentasi telah mendapat perhatian dunia karena efeknya yang berbahaya pada manusia. Total Volatile Base (TVB) atau disebut juga basa yang mudah menguap dan terbentuk dalam otot jaringan ikan yang sebagian besar terdiri atas amonia, trimethylamine (TMA) dan dimethylamine (DMA) yang kadarnya berbeda-beda antara jenis ikan yang satu dengan lainnya atau dengan jenis ikan yang sama. Keadaan dan jumlah kadar TVB tergantung pada mutu kesegaran ikan. Semakin rendah mutu ikan, maka kadar TVB semakin meningkat. Kenaikan kadar TVB terutama disebabkan oleh aksi bakteri yang dibuktikan dengan peningkatan jumlah bakteri sebagai parameter pembusukan ikan.