Dokumen tersebut merupakan laporan portofolio sekolah yang mencakup profil sekolah, visi dan misi, struktur organisasi, rencana strategis sekolah dalam pengembangan kreativitas budaya daerah selama 4 tahun, program tahunan pengembangan kreativitas budaya daerah, serta pelaksanaan pembelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler yang mengembangkan kreativitas budaya daerah di sekolah.
1. PORTOFOLIO
LOMBA SEKOLAH PENGEMBANG KREATIVITAS BUDAYA DAERAH
SEKOLAH DASAR NEGERI GAYUNGAN II/423
KECAMATAN GAYUNGAN
Pengembangan Kreativitas Budaya Daerah Batik Tulis di Sekolah Melalui
Pembiasaan Kolaborasi Berkarya Guru dan Siswa
DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA
2019
2. ii
A. PROFIL SEKOLAH
1. Nama Sekolah : SD NEGERI GAYUNGAN II/ 423
2. NPSN : 20533492
3. Tahun Berdiri : 1973
4. Izin Operasional :
5. Status Akreditasi/ Tahun : A/ 2016
6. Koordinat : Bujur : E 106.8252200 Lintang : S -6.445200
7. Nama Kepala Sekolah : KINDRIANI NURUL WAHYUKE. S.Pd., M. Si
8. Alamat Sekolah : Jalan Gayungsari VII/17-21
a. Kelurahan : GAYUNGAN
b. Kecamatan : GAYUNGAN
c. Kab/ Kota : SURABAYA
d. Provinsi : JAWA TIMUR
e. Kode Pos : 60235
f. Telp/ Fax. : 0318281878
g. E-mail : sdngayunganii@yahoo.co.id
h. Website : -
3. iii
LEMBAR PENGESAHAN
Portofolio Sekolah Dasar……………………………, Kecamatan……………………… ini
telah disahkan dan disetujui untuk diikutsertakan dalam Lomba Sekolah Pengembang
Kreativitas Budaya Daerah Dinas Pendidikan Kota nSurabaya
Kepala Sekolah,
KINDRIANI NURUL WAHYUKE. S.Pd., M. Si.
NIP. 1962 0128 1982 04 2007
Surabaya, 21 Oktober 2019
Pengawas Sekolah,
Dra. SRI KHOTAMI, M.M
NIP. 19670606 198703 2 002
SDN Gayungan II/ 423 Gayungan
4. iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga Laporan Budaya Daerah Sekolah dapat
diselesaikan.
Sekolah Dasar Berbudaya Daerah adalah sekolah dasar yang memberikan
layanan prima yang merefleksikan budaya Daerah. Budaya Daerah Sekolah Dasar
tercermin pada komponen-komponen: (1) pembelajaran dan ekstrakurikuler yang
efektif dalam pembentukkan karakter peserta didik, (2) kepemimpinan visioner dan
manajemen berbasis sekolah termasuk didalamnya sekolah bersih dan sehat (3)
pengelolaan perpustakaan mendukung keefektifan pembelajaran dan
menumbuhkembangkan budaya baca warga sekolah, dan (4) lingkungan sekolah
yang merefleksikan kondisi bersih, rapih, dan sehat.
Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan laporan ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas dengan kebaikan
yang berlipat ganda.
Walaupun demikian, kami juga sadar bahwa kami hanyalah manusia yang
pasti memiliki banyak kekurangan. Untuk itu, segala bentuk kritik dan saran dari
berbagai pihak sangat kami nantikan demi perbaikan untuk penyusunan laporan di
masa datang.
SURABAYA, 20 Oktober 2019
Penyusun,
5. v
DAFTAR ISI
COVER i
TIM PENYUSUN ii
PROFIL SEKOLAH Iii
LEMBAR PENGESAHAN iv
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI vi
BAB
I.
PROFIL DAN PROGRAM SEKOLAH
A. Pendahuluan 1
B. Visi dan misi sekolah 2
C. Struktur organisasi 3
D. Renstra Sekolah dalam Pengembangan Kreativitas Budaya Daerah di
Sekolah dalam 4 Tahunan
4
E. Program Kegiatan Tahunan Pengembangan Kreativitas Budaya
Daerah di Sekolah
6
F. Rencana Pengembangan Sekolah (RPS) dan Rencana Kegiatan
Anggaran Sekolah (RKAS)
8
BAB
II.
KEGIATAN PEMBIASAAN
A. Kegiatan Pembiasaan Pengembangan Kreativitas Budaya Daerah di
Sekolah
10
B. Dampak/ Manfaat Pembiasaan Pengembangan Kreativitas Budaya di
Sekolah
12
BAB
III.
PEMBELAJARAN (yang mengembangkan kreativitas Budaya daerah)
A. Perangkat Pembelajaran muatan mata pelajaran Seni Budaya dan
Prakarya
13
B. Pelaksanaan Pembelajaran 18
C. Evaluasi Pembelajaran 28
D. Produk hasil pembelajaran siswa 30
6. vi
BAB
IV
KEGIATAN EKSTRAKURIKULER (yang mengembangkan kreativitas
Budaya daerah)
A. Struktur Organisasi/ pembagian tugas Pembina Kegiatan
ekstrakurikuler
31
B. Program Kegiatan ekstrakurikuler 32
C. Pelaksanaan Kegiatan ekstrakurikuler 37
D. Sarana dan prasarana Kegiatan ekstrakurikuler 40
E. Pelibatan/ kerjasama pemangku kepentingan dan prestasi 41
F. Prestasi bidang ekstrakurikuler 42
G. Kewirausahaan 44
BAB
V
RUANG DISPLAY
A. Memiliki ruang display 45
B. Ragam karya siswa 46
C. Karya-karya siswa didisplay dengan baik 47
BAB
VI
PENUTUP
A. Kesimpulan 49
B. Saran 49
LAMPIRAN 50
7. 1
BAB I
PROFIL DAN PROGRAM SEKOLAH
A. PENDAHULUAN
Upaya peningkatan baik bidang akademis maupun non akademis siswa
senantiasa menjadi perhatian SDN Gayungan II/ 423. Untuk mewujudkannya
perlu adanya strategi yang tepat guna melaksanakan dan
mengembangkannya. Didukung dengan pelatihan-pelatihan antara lain
pelatihan membatik, pelatihan sulam pita, pelatihan teknik anyam dengan
media enceng gondok, pelatihan melukis pada medium kain, telenan dan
cobek, dan lain sebagainya.
Merespon Kegiatan lomba Sekolah Pengembang Kreativitas Budaya
Daerah jenjang SD 2019 yang diadakan oleh Dinas Pendidikan Kota
Surabaya, maka SDN Gayungan II/ 423 berusaha mempersiapkan diri untuk
mengikuti lomba tersebut. Guna merespon Kegiatan tersebut, di SDN
Gayungan II/ 423 sudah mempersiapkannya dengan baik, diantaranya
adalah ekstra kurikuler membatik, melukis, taekwondo, samroh, tahfidz,
komputer, paduan suara, menari dan Pramuka.
Baik Kegiatan intra kurikuler maupun ekstra kurikuler semuanya berjalan
dengan baik dan mampu melahirkan karya, namun tidak semuanya berhasil
mencapai atau memperoleh prestasi hingga tingkat ke kota Surabaya dan
Jawa Timur.
Adapun dari berbagai ekstra kurikuler yang disediakan oleh Sekolah yang
sudah berhasil mencapai prestasi, yaitu ekstra taekwondo (Tingkat Kota
Surabaya) dan membaca Sloka (Tingkat Jawa Timur).
SDN Gayungan II/ 423 adalah Sekolah Inklusif yang memberikan peluang
kepada Siswa Berkebutuhan Khusus untuk berprestasi, banyak dari siswa
Berkebutuhan Khusus yang telah berhasil meraih prestasi hingga ke tingkat
kota.
Oleh karena itu adanya Lomba Sekolah Pengembang Kreativitas Budaya
Daerah ini juga sebagai ajang promosi Kegiatan Intra ataupun Ekstra
Kurikuler yang ada di SDN Gayungan II/ 423 Surabaya.
8. 2
B. VISI DAN MISI SEKOLAH
Sekolah Dasar sebagai lembaga pendidikan mengemban amanat untuk
mencapai dan mendukung visi dan misi pendidikan nasional serta pendidikan di
daerah masing-masing. Oleh karena itu SDN Gayungan II / 423 perlu memiliki
visi dan misi sekolah. Dengan adanya visi dan misi sekolah ini dapat dijadikan
arah pijakan untuk bertindak dalam mencapai tujuan pendidikan yang dicita-
citakan. Berikut ini dikemukakan visi, misi, dan tujuan pendidikan SDN Gayungan
II / 423.
Visi SDN Gayungan II/423 Surabaya
“BERPRESTASI, MANDIRI, BERWAWASAN GLOBAL
BERDASARKAN IMTAQ DAN IPTEK”
Misi SDN Gayungan II/423 Surabaya
Misi SDN Gayungan II/423 Surabaya:
1. Menumbuhkembangkan penghayatan terhadap ajaran agama
sehingga terbangun insan yang cerdas, cendekia, berbudi pekerti
luhur, dan berakhlak mulia.
2. Membentuk sumber daya manusia yang aktif, kreatif, inovatif,
berprestasi, dan mandiri untuk menjawab tantangan era industri 4.0.
3. Membangun citra sekolah dan terpercaya di masyarakat.
4. Memotivasi Siswa Reguler maupun Siswa Berkebutuhan Khusus
untuk berprestasi secara intensif.
5. Memberikan pelayanan yang prima dalam berbagai hal untuk
mendukung proses belajar dan bekerja yang harmonis dan selaras.
6. Membudayakan membaca sebelum pembelajaran.
11. 5
D. Renstra sekolah dalam pengembangan kreativitas budaya daerah di Sekolah dalam 4
Tahun
Permendiknas nomor 19 Tahun 2007 menyatakan, bahwa sekolah harus membuat
Rencana Kerja Sekolah yang terdiri atas Rencana Kerja Jangka Menengah yang
menggambarkan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu empat tahun dan Rencana
Kerja Tahunan (RKT) yang dituangkan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah
(RKAS), yang disusun dan dilaksanakan berdasarkan Rencana Kerja Jangka Menengah.
Untuk selanjutnya glosarium nomor 10 pada Permendiknas tersebut menyatakan, bahwa
RKT adalah rencana kerja tahunan sekolah yang berdasar pada rencana kerja jangka
menengah (empat tahunan) yang dinyatakan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran
Sekolah (RKA-S) sebagai istilah lain dari Rencana Anggaran Penerimaan dan Belanja
Sekolah (RAPB-S).
Renstra sekolah yang berhubungan dengan kreativitas budaya daerah bisa dilihat
dalam RKJM dibawah ini:
Pict.1 RKJM SDN GAYUNGAN II/ 423
12. 6
Pict. 2 RKJM SDN GAYUNGAN II/ 423
Dari RKJM diketahui bahwa kelulusan belum memenuhi SNP dengan nilai rata-rata 5,
67. Berdasarkan hasil rapor Penjamin Mutu Pendidikan taun 2016 untuk mengatasi hasil
rapor yang belum memenuhi Standar Nasional Pendidikan yaitu mencapai nilai 7. Maka
dibuat program Kegiatan selama 4 tahun yaitu dari tahun 2017 sampai dengan tahun 2021
Pict. 2 RKJM SDN GAYUNGAN II/ 423
Berdasarkan hal itu maka untuk output siswa SDN Gayungan II/ 423 maka dibuatlah
program untuk mengembangkan kreativitas Budaya daerah.
13. 7
E. Program Kegiatan tahunan/ Rencana operasional Sekolah dalam 1 tahunan
khususnya program pengembangan kreativitas budaya daerah.
Program Kegiatan Tahunan yang berhubungan dengan pengembangan Kreativitas
Budaya Daerah di SDN Gayungan II/ 423 dilaksanakan dalam bentuk Kegiatan
ekstrakurikuler yaitu membatik, ekstrakurikuler tari, Kegiatan untuk pembinaaan lomba
mengayam menggunakan eceng gondok dan perencanaan pembelajaran. Untuk
Kegiatan ekstrakurikuler batik dan tari sudah termaktub dalam Rencana Kegiatan
Anggaran Sekolah (RKAS). Penyusunan RKAS SD Negeri Gayungan II/ 423 didasarkan
pada landasan hukum, landasan operasional dan landsan empiris, yang kontesnya
didasarkan pada delapan Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan pencapaiannya
disesuaikan dengan kebutuhan.
RKAS merupakan Rencana program dikembangkan dengan tujuan untuk
memperjelas bagaimana suatu visi dapat dicapai. Rencana program pada dasarnya
merupakan upaya untuk implementasi strategi utama organisasi. Rencana program
merupakan proses penentuan jumlah dan jenis sumber daya yang diperlukan dalam
rangka pelaksanaan suatu rencana.
PP Nomor 19 Tahun 2005 mengamanatkan bahwa Rencana Kegiatan dan
Anggaran Sekolah (RKAS) pada dasarnya harus mencakup substansi yang telah
ditetapkan, sesuai dengan tuntutan SNP. Sementara itu, Permendiknas No. 19 Tahun
2007 secara rinci mengatakan bahwa RKAS harus memuat secara jelas tentang;
1) kesiswaan
2) kurikulum dan kegiatan pembelajaran
3) pendidik dan tenaga kependidikan serta pengembangannya
4) sarana dan prasarana
5) keuangan dan pembiayaan
6) budaya dan lingkungan sekolah
7) peranserta masyarakat dan kemitraan
8) rencana-rencana kerja lain yang mengarah kepada peningkatan dan
pengembangan Daerah.
RKAS disusun berdasarkan hasil analisis kesenjangan antara kondisi riil sekolah
dengan kondisi ideal yang diharapkan dengan memperhatikan skala prioritas. Menurut
Muhaimin (2009; 196) RKAS disusun dengan tujuan sebagai berikut:
1) menjamin agar perubahan/tujuan sekolah yang ditetapkan dapat dicapai dengan
tingkatan kepastian yang tinggi dan resiko yang kecil;
2) mendukung koordinasi antar pelaku sekolah;
14. 8
3) menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar pelaku sekolah
dan/atau antara sekolah dan Dinas Pendidikan;
4) menjamin keterkaitan antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan
pengawasan;
5) mengoptimalkan partisipasi warga sekolah dan masyarakat;
6) menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif,
berkeadilan, dan berkelanjutan.
Oleh sebab itu, dalam penyusunan RKAS juga harus menerapkan prinsip-prinsip
berikut:
1. demand driven (berdasarkan kebutuhan)
2. data driven, realistik sesuai dengan hasil analisis konteks
3. dapat memperbaiki prestasi belajar peserta didik
4. membawa perubahan yang lebih baik (peningkatan/ pengembangan)
5. sistematis, terarah, terpadu (saling terkait & sepadan), dan menyeluruh
6. tanggap terhadap perubahan
7. bersifat partisipasif, keterwakilan, dan transparansi,
8. berdasarkan pada hasil review dan evaluasi.
Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan
pada lampiran bagian A butir 4.d menyatakan bahwa Rencana Kerja Tahunan dijadikan
dasar pengelolaan sekolah yang ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan,
partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas.
Dalam penyusunan RKAS kepala sekolah membentuk Tim Perumus RKAS yang
selanjutnya bertugas menyelesaikan RKAS sesuai dengan mekanisme penyusunan.
Tahap penyusunan RKAS SD Negeri Gayungan II/ 423 mempertimbangankan
pada penentuan rencana kegiatan yang didasarkan pada hasil analisis dan penentuan
kebutuhan biaya dalam RKAS yang meliputi kondisi ideal, kondisi riil, rencana tindak
lanjut atau kegiatan, anggaran dan sumber dana.
15. 9
F. Rencana Pengembangan Sekolah (RPS) dan Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah
(RKAS).
Dibawah ini cuplikan dari Rencana Pengembangan Sekolah dari SDN Gayungan II/
423 yang berhubungan dengan program pengembangan kreativitas budaya daerah:
6.1.Sasaran
6.1.1 Kesiswaan
1. Jumlah siswa naik turun dengan pagu yang ditentukan
2. Prestasi lomba / olimpiade mata pelajaran lebih meningkat dan mendapat
juara
3. Terciptanya dan meningkatkan pembinaan UKS dan Kegiatan
Ekstrakurikurel di sekolah
4. Meningkatkan minat kemajuan belajar peserta didik
5. Meningkatkan pembinaan siswa yang berbakat sesuai akademik
Program
Dalam rangka pengembangan budaya daerah di SDN Gayungan II / 423, Sekolah
mempunyai program sebagai berikut.
6.2.1 Peningkatan Kesiswaan
1. Bersosialisai dengan masyarakat dengan mengenalkan sekolah
2. Meningkatkan kompetensi guru dalam pembelajaran / pengajaran terhadap
belajar siswa
3. Bersolialisai dengan walimurid dalam kegiatan Keagamaan,UKS, pramuka,
seni tari, seni musik, samroh, dan IT
4 Bersosialisai dengan walimurid dalam kemajuan belajar peserta didik
5. Bersosialisasi dengan walimurid dalam masalah BK
6. Mendatangkan tenaga pembina (TPQ,pramuka, seni tari, seni musik,
Samroh, Taekwondo dan IT)
16. 10
6.2. Indikator Keberhasilan
Kesiswaan
1. Pendaftar meningkat dari tahun ke tahun
2. Mengadakan pembinaan terhadap semua guru dan siswa yang berprestasi
3. Membentuk tim untuk membina kegitan Keagamaan, UKS , pramuka, seni
tari, seni musik, Conversation English dan IT
4. Memotivasi guru untuk meningkatkan kompetensinya
5. Mengadakan tenaga BK di sekolah
6. Memotivasi guru untuk meningkatkan kompetensinya dalam membina siswa
yang berbakat
6.3. Kegiatan
Kesiswaan
1. Membentuk tim PPDB
2. Mempromosikan dengan mengadakan lomba ke TK-TK
3. Meningkatkan kualitas sekolah (disiplin dan hasil akhir)
4. Meningkatkan kompetensi guru dalam pembelajran PAKEM
5. Besosialisasi dengan walimurid
6. Menyediakan buku penunjang loma mata pelajaran
7. Melengkapi sarana dan prasarana,TPQ,UKS , pramuka, seni tari, seni musik
,samroh dan IT
8. Mengadakan pembinaan TPQ, UKS , pramuka, seni tari, seni musik,
samroh, Taekwondo dan IT
9. Mengirimkan guru mengikuti pelatihan PAKEM
17. 11
BAB II
KEGIATAN PEMBIASAAN
A. Kegiatan Pembiasaan yang mengembangkan kreativitas Budaya daerah di
Sekolah
Kegiatan 3 S (Senyum, Salam, dan Sapa) Kelas 1 s.d. 6
3 S dilakukan setiap hari kelas 1 s.d. 6 sebelum pembelajaran.
Kegiatan Senam Kelas 1 s.d 5
Senam Kelas A (Selasa dan Kamis) dan Kelas B (Rabu dan Jumat) sebelum
pembelajaran
Kegiatan SEMUT (Sejenak Memungut) Kelas 1 s.d 5
Kegiatan ini dilakukan setelah senam
Kegiatan Menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan Mars PPK
Kegiatan ini dilakukan setelah SEMUT
Kegiatan Membaca Asmaul Husna dan Doa
Kegiatan ini dilakukan setelah menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan Mars
PPK
Kegiatan Sholat Duha
Kegiatan ini dilakukan oleh siswa kelas 6 tiap hari Selasa s.d. hari Jumat
sebelum pembelajaran.
Kegiatan Membatik Kelas 3 s.d. 5
Membatik dilakukan oleh siswa kelas 3 s.d. 5 tiap hari Senin sepulang Sekolah.
Kegiatan GLS (Gerakan Literasi Sekolah) Kelas 1 s.d. 6
GLS dilakukan oleh siswa kelas 1 s.d. 6 tiap hari Selasa s.d Jumat sebelum
pembelajaran.
Kegiatan Komputer Kelas 4 dan 5
Komputer dilakukan oleh siswa kelas 4 dan 5 tiap hari Senin s.d Kamis
sepulang Sekolah.
Kegiatan Taekwondo Kelas 3 s.d. 5
Taekwondo dilakukan oleh siswa kelas 3 s.d. 5 tiap hari Senin sepulang
Sekolah.
Kegiatan Melukis Kelas 1 s.d. 5
Melukis dilakukan oleh siswa kelas 3 s.d. 5 tiap hari Selasa sepulang Sekolah.
Kegiatan Menari Kelas 1 s.d. 5
18. 12
Menari dilakukan oleh siswa kelas 1 s.d. 5 tiap hari Rabu sepulang Sekolah.
Dimulai dari kelas 2 yaitu jam 10.00 dan bergilir pada kelas yang lainnya sesuai
dengan jam kepulangannya.
Kegiatan Tahfidz Kelas 4 dan 5
Tahfidz dilakukan oleh siswa kelas 4 dan 5 tiap hari Kamis sepulang Sekolah.
Kegiatan Istigotsah Siswa Kelas 3 s.d. 5
Istigotsah dilakukan oleh siswa kelas 6 tiap hari Jumat sebelum pembelajaran.
Kegiatan Menyanyikan Lagu daerah Siswa Kelas 1 s.d. 5
Istigotsah dilakukan oleh siswa kelas 6 tiap hari Jumat pada saat pembelajaran.
Kegiatan Samroh Kelas 3 s.d. 5
Samroh dilakukan oleh siswa kelas 3 s.d. 5 tiap hari Jumat sepulang Sekolah.
Kegiatan Pembiasan Karakter Siswa Kelas 1 s.d. 6
Pembiasan Karakter dilakukan oleh siswa kelas 1 s.d. 6 tiap hari Sabtu sebelum
pembelajaran.
Kegiatan Pramuka Kelas 1 s.d. 5
Pembiasan Karakter dilakukan oleh siswa kelas 1 s.d. 5 tiap hari Sabtu setelah
pembelajaran.
19. 13
B. Dampak/ Manfaat dari Kegiatan Pembiasaan pengembangan kreativitas Budaya
daerah di Sekolah
Dampak/ Manfaat dari Kegiatan Pembiasaan pengembangan kreativitas Budaya
daerah di Sekolah khususnya di SDN Gayungan II/ 423 Surabaya mampu menciptakan
siswa-siswi yang:
1 Disiplin
Dalam hubunganya dengan Kegiatan kreativitas Budaya Sekolah adalah
mampu menciptakan siswa yang melakukan sesuatu sesuai dengan nilai-nilai
dan aturan yang dipercaya merupakan tanggung jawabnya.
2 Kerjasama
Dalam hubunganya dengan Kegiatan kreativitas Budaya Sekolah adalah
mampu menciptakan siswa yang saling berinteraksi antara individu-individu
yang saling bekerja bersama hingga tujuannya tercapai
3 Mandiri
Dalam hubunganya dengan Kegiatan kreativitas Budaya Sekolah adalah
mampu menciptakan siswa yang melakukan segala sesuatu dengan jujur dan
benar atas dorongan dirinya sendiri dan kemampuan mengatur diri
sendiriMandir
4 Kreatif
Dalam hubunganya dengan Kegiatan kreativitas Budaya Sekolah adalah
mampu menciptakan siswa yang mamapu menentukan kombinasi-kombinasi
baru dari dua atau lebih konsep yang telah tercetak dalam pikiran
5 Peduli terhadap sesama
Dalam hubunganya dengan Kegiatan kreativitas Budaya Sekolah adalah
mampu menciptakan siswa yang terpanggil melakukan sesuatu dalam kerangka
memberi inspirasi, perubahan, kesenangan kepada lingkungan di sekitarnya
20. 14
BAB III
PEMBELAJARAN (Yang mengembangkan Kreativitas Budaya Daerah)
A. Perangkat Pembelajaran Muatan Lokal Mata Pelajaran Seni Budaya dan Prakarya
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama sekolah : SDN GAYUNGAN II SURABAYA
Kelas/Semester : 6/1
Tema : 5 (Wirausaha)
Subtema : 2 (Usaha di Sekitarku)
Pembelajaran : 3
Hari/Tanggal : -
Alokasi Waktu : 6 × 35 menit
A. KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 : Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, percaya
diri, dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangga, serta
cinta tanah air.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif pada tingkat dasar dengan cara mengamati, menanya, dan
mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, serta benda-benda yang dijumpainya di rumah, di
sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menunjukkan keterampilan berpikir dan bertindak kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, dan komunikatif. Dalam bahasa yang jelas, sistematis,
logis dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan tindakan yang mencerminkan perilaku anak sesuai dengan
tahap perkembangannya.
B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR
Kompetensi Dasar Indikator
IPA
3.5 Mengidentifikasi sifat-sifat magnet
dalam kehidupan sehari-hari.
4.5 Membuat laporan hasil percobaan
tentang sifat-sifat magnet dan
3.5.1 Menjelaskan sifat-sifat magnet
21. 15
penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari.
4.5.1 Menyajikan laporan hasil
percobaan
Bhs. Indonesia
3.6 Mencermati petunjuk dan isi teks
formulir (pendaftaran, kartu anggota,
pegiriman uang melalui bank/kantor
pos, daftar riwayat hidup,dsb.)
4.6 Mengisi teks formulir (pendaftaran,
kartu anggota, pengiriman uang
melalui bank/kantor pos, daftar
riwayat hidup, dll.) sesuai petunjuk
pengisiannya.
3.6.1 Mengidentifikasi komponen,
tujuan, dan manfaat teks formulir
dalam kehidupan sehari-hari.
4.6.1 Menyajikan hasil pengamatan
tentang komponen, tujuan, dan
manfaat teks formulir dalam
kehidupan sehari-hari
Sbdp
3.4 Memahami karya seni rupa daerah
4.4. Membuat karya seni rupa daerah
3.4.1Mengidentifikasi jenis motif batik
beserta teknik membuat karya
seni rupa batik teknik tulis
4.4.4Mempraktekan pembuatan karya
seni rupa batik dengan teknik tulis.
C. TUJUAN PEMBELJARAN
1. Dengan melakukan percobaan, siswa mampu menjelaskan sifat-sifat magnet
secara benar.
2. Dengan melakukan percobaan, siswa mampu menyajikan laporan hasil percobaan
secara terperinci.
3. Dengan membaca petunjuk dan contoh teks, siswa mampu mengidentifikasi
komponen, tujuan, dan manfaat teks formulir dalam kehidupan sehari-hari dengan
benar.
4. Dengan membaca petunjuk dan contoh teks, siswa mampu menyajikan hasil
pengamatan tentang komponen, tujuan, dan manfaat teks formulir dalam kehidupan
sehari-hari secara benar.
5. Dengan mengamati beragam morif batik beserta teknik pembuatan, siswa mampu
mengidentifikasi jenis motif batik beserta teknik membuat karya seni rupa batik
teknik tulis dengan tepat
6. Dengan mengamati gambar batik dengan teknik tulis beserta langkah-langkahnya,
siswa mampu mempraktekan pembuatan karya seni rupa batik teknik tulis dengan
benar
22. 16
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Benda-benda magnetis dan nonmagnetis
2. Daftar riwayat hidup
E. METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Saintifik (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
mengasosiasi/menalar, dan mengkomunikasikan)
2. Metode : Berdiskusi, Tanya jawab, Ceramah, Pemberian Tugas
3. Strategi : Kooperatif learning
F. SUMBER, ALAT DAN MEDIA PEMBELAJARAN
1. Media : - Video benda magnetis dan magnetis,
- Contoh daftar riwayat hidup
2. Alat dan bahan : Papan tulis, spidol, LCD, dll
3. Sumber :
Afriki dkk. 2013. Buku Siswa Tema 5 “Wirausaha”. Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013. Jakarta:Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Afriki dkk. 2013. Buku Guru Tema 5“Wirausaha”. Buku Tematik Terpadu Kurikulum
2013. Jakarta:Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan mengajak semua
siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan
masing-masing. Religius
2. Menyanyikan lagu “Indonesia Raya” bersama-
sama. dilanjutkan lagu Nasional “Berkibarlah
Benderaku”. Nasionalis
3. Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi
lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan
pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan
dengan kegiatan pembelajaran.
4. Pembiasaan Membaca 15 menit. Literasi
5. Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan
yaitu tentang ”Wirausaha”.
6. Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang
meliputi kegiatan mengamati, menanya,
mengeksplorasi, mengomunikasikan dan
menyimpulkan. Communication
7. Guru melakukan apersepsi dengan menngingatkan
materi sebelumnya dengan materi saat ini”tentang
jenis-jenis magnet dan sifat magnet”.
10 menit
23. 17
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
Inti 1. Setelah kegiatan apersepsi, guru mengaitkan
dengan materi saat ini yaitu benda magnetis dan
non magnetis.
2. Siswa dibagi menjadi kelompok sebangku
berpasangan.
3. Siswa diminta membaca dan mengingat kembali
tentang sifat-sifat magnet yang terdapat dalam buku
siswa. (Literasi)
4. Kemudian siswa mengerjakan lembar kerja yang
ada pada buku siswa secara berpasangan. (HOTS)
5. Guru dan siswa membahas bersama-sama sambil
bertanya jawab. (4C Collaboration)
6. Guru menampilkan video tentang benda magnetis
dan non magnetis sebagai penguatan. (Literasi)
7. Kemudian, guru bertanya kepada siswa;
Apakah kamu pernah mempunyai
pengalaman mengisi formulir?
Apa yang kamu ketahui tentang formulir?
8. siswa diminta membaca teks pengantar yang
terdapat dalam buku. Mandiri
9. Guru menanyakan kembali mengenai daftar riwayat
hidup sesuai pada buku siswa.
10. Siswa diminta membaca petunjuk pengisian daftar
riwayat hidup yang terdapat dalam buku siswa.
(Literasi)
11. Siswa diminta mengamati dan membaca contoh
daftar riwayat hidup yang ditayangkan guru melalui
LCD.
12. Siswa menjawab pertanyaan berdasarkan teks
petunjuk dan formulir daftar riwayat hidup. (4C
Critical)
13. Siswa menuliskan beberapa hal berikut:
alasan mengapa petunjuk untuk mengisi
formulir sangat penting.
informasi penting yang perlu dicantumkan
dalam formulir pendaftaran.
alasan mengapa alamat harus dicantumkan
secara lengkap ketika mengisi formulir
pendaftaran.
hal yang akan terjadi jika alamat tidak
lengkap.
alasan perlunya mencantumkan kode pos di
bagian alamat ketika mengisi formulir.
14. Guru mengingatkan siswa untuk menuliskan
jawaban dengan tulisan yang rapi dan kalimat yang
lengkap sehingga mudah terbaca dan jawaban
yang diberikan utuh.
15. Jawaban siswa tentang teks formulir pendaftaran
dinilai dengan daftar periksa.
120 menit
24. 18
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
16. Siswa mengamati beragam morif batik beserta
teknik pembuatan, kemudian siswa mengidentifikasi
jenis motif batik beserta teknik membuat karya seni
rupa batik teknik tulis.
17. Siswa mengamati gambar batik dengan teknik tulis
beserta langkah-langkahnya,
18. Siswa kemudian mempraktekan membuat karya
seni rupa batik teknik tulis
(4C Creative)
Penutup 1. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan /
rangkuman hasil belajar selama sehari Integritas
2. Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari
(untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)
3. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran
yang telah diikuti.
4. Melakukan penilaian hasil belajar
5. Menyanyikan lagu daerah
6. Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama
dan keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri
kegiatan pembelajaran) Religius
10 enit
H. PENILAIAN PEMBELAJARAN
Teknik Penilaian
Penilaian Sikap : Observasi (jujur, disiplin)
Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja
Bentuk Instrumen
Penilaian Sikap : Tabel Pengamatan
Penilaian Pengetahuan : Pilihan ganda, Isian, Uraian
Penilaian Keterampilan : Rubrik Penilaian
Instrumen Penilaian : (Terlampir)
Mengetahui
Kepala Sekolah,
Kindriani Nurul Wahyuke, S.Pd.,M.Si.
NIP. 19610603 198201 2 015
Surabaya, 26 September 2019
Guru Kelas 6 A
Khusnul Laili M, S. Pd
NIP. -
26. 20
PETA KONSEP
Tema 5
Wirausaha
Subtema 2 Usaha di Sekitarku
Pembelajaran 3
IPA
Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia
Benda magnetis dan
nonmagnetis
Daftar riwayat hidup
27. 21
Ayo, kita pelajari lebih lanjut tentang magnet.
Apakah kamu masih ingat tentang jenis-jenis dan sifat magnet?
Apakah kamu dapat menyebutkan benda magnetis dan nonmagnetis yang
ada di dalam kelasmu?
Diskusikan secara berpasangan dan tuliskan jawabannya pada kolom berikut.
Jenis-jenis dan sifat magnet yang saya ketahui adalah .....
Subtema 2 (Wirausaha)
Pembelajaran 3
32. 26
Teknik pembuatan batik terbagi atas tiga, yakni:
• Teknik tulis menggunakan canting sebagai alat pembuat motif.
• Teknik cap menggunakan stempel yang di atasnya sudah berbentuk ragam
hias batik
• Teknik cetak atau sablon
33. 27
Contoh motif batik tulis
Teknik membuat batik dengan Teknik Tulis
Proses pembuatan batik tulis adalah proses yang membutuhkan tehnik, ketelitian,
dan kesabaran yang tinggi. Hal ini disebabkan oleh segala sesuatu proses pembuatannya
dikerjakan manual dengan menggunakan tangan terampil manusia (ditulis) tanpa
menggunakan mesin. Karena tehnis segala sesuatunya dilakukan secara manual maka
harga batik tulis merupakan salah satu jenis batik yang termahal dari semua jenis batik
yang ada di Indonesia. Apabila bahan kain yang digunakan adalah kain sutera, maka kain
batik sutera tulis menjadi yang termahal dari seluruh kain batik yang ada di dunia.
Kombinasi antara kain sutera yang sudah dikenal mahal dengan tehnik proses
pembuatan secara ditulis manual tanpa menggunakan mesin, menjadikan batik tulis sutera
ini diburu oleh kalangan eksekutif untuk menunjukkan kelas gengsinya. Proses pembuatan
batik tulis tidak jarang membutuhkan waktu hingga 1 bulan pengerjaan. Terutama jika kain
yang digunakan adalah kain sutera, yang membutuhkan perlakuan tehnik khusus karena
karakteristik bahan kainnya. Sebelum kita belajar tehnik pembuatan batik tulis, ada
baiknya kita ketahui dahulu bahan-bahan yang digunakan pada proses pembuatan batik
tulis.
Bahan pembuatan batik tulis
1. Canting, adalah alat tulis lilin yang digunakan untuk menutupi pola dan motif batik.
Jadi fungsinya seperti pensil untuk lilin
2. Pensil pola
3. Kain mori putih yang biasanya kain sutera atau kain katun
4. Lilin malam (wax)
5. Kompor atau alat pemanas lilin malam (wax)
6. Bahan pewarna kain
34. 28
Proses Langkah-langkah Pembuatan Batik Tulis
1. Siapkan kain mori/ sutra, kemudian dibuat motif diatas kain tersebut dengan
menggunakan pensil.
2. Setelah motif selesai dibuat, sampirkan atau letakkan kain pada gawangan
3. Nyalakan kompor/ anglo, letakkan malam/ lilin ke dalam wajan/ nyamplung, dan
panaskan wajan dengan api kecil sampai malam/ lilin mencair sempurna. Untuk
menjaga agar suhu kompor/ anglo stabil biarkan api tetap menyala kecil.
4. Tahap selanjutnya, menutupi kain dengan malam/ lilin pada bagian-bagian yang akan
tetap berwarna putih (sama dengan warna dasar kain). Canting untuk bagian halus,
atau kuas untuk bagian berukuran besar. Proses ini bertujuan agar pada saat
pencelupan bahan/ kain kedalam larutan pewarna bagian yang diberi lapisan malam/
lilin tidak terkena pewarna.
5. Pada proses membatik dimulai dengan mengambil sedikit malam cair dengan
menggunakan canting, tiup-tiup sebentar biar tidak terlalu panas kemudian torehkan/
goreskan canting dengan mengikuti motif. Dalam proses ini harus dilakukan dengan
hati-hati agar jangan sampai malam yang cair menetes diatas permukaan kain, karena
akan mempengaruhi hasil motif batik.
6. Setelah semua motif yang tidak ingin diwarna atau diberi warna yang lain tertutup oleh
malam/lilin, selanjutnya dilakukan proses pewarnaan. Siapkan bahan pewarna di
dalam ember, kemudian celupkan kainnya ke dalam larutan pewarna. Proses
pewarnaan pertama pada bagian yang tidak tertutup oleh malam/ lilin. Pewarnaan
dilakukan dengan cara mencelupkan kain tersebut pada warna tertentu. Kain dicelup
dengan warna yang dimulai dengan warna-warna muda, dilanjutkan dengan warna
lebih tua atau gelap pada tahap berikutnya.
7. Setelah dicelupkan dalam pewarna, kain tersebut di jemur dan dikeringkan.
8. Setelah kering dilakukan proses pelorodan, proses tehnik “pelorodan” dilakukan
dengan cara lilin dikerik dengan pisau, kemudian kain di rebus bersama-sama dengan
air yang telah diberi soda abu, atau menggunakan tehnik pelepasan lilin dengan
dilumuri bensin, kemudian Kain disetrika sehingga lilin menjadi meleh. Dari keempat
jenis pelepasan lilin di atas, tehnik perebusan kain dengan soda abu dan tehnik setrika
adalah yang lazim digunakan oleh pembatik tradisional.
9. Kain yg telah berubah warna tadi direbus dalam air panas. Proses ini bertujuan untuk
menghilangkan lapisan malam/ lilin sehingga motif yg telah digambar menjadi terlihat
jelas. Apabila diinginkan beberapa warna pada batik yg kita buat, maka proses dapat
diulang beberapa kali tergantung pada jumlah warna yg kita inginkan.
10. Setelah kain bersih dari malam/ lilin dan dikeringkan, dapat dilakukan kembali proses
pembatikan dengan penutupan malam/ lilin menggunakan alat canting untuk menahan
warna berikutnya.
11. selanjutnya proses pencelupan warna yang kedua, dengan memberikan malam/ lilin
lagi, pencelupan ketiga dst. Misalkan dalam satu kain diinginkan ada 5 warna maka
proses diatas tadi diulang sebanyak jumlah warna yg diinginkan berada dalam kain tsb
satu persatu lengkap dengan proses membuka/nglorot dan menutup malam/ lilin
dilakukan berulang kali sesuai dengan banyaknya warna dan kompleksitas motif yang
diinginkan.
12. Setelah beberapa kali proses pewarnaan, kain yang telah dibatik dicelupkan ke
campuran air dan soda ash untuk mematikan warna yang menempel pada batik, dan
menghindari kelunturan.
13. Proses terakhir adalah mencuci /direndam air dingin dan dijemur sebelum dapat
digunakan dan dipakai.
35. 29
C. EvaluasiPembelajaran
KELAS 6
TEMA 3 Wirausaha
SUBTEMA 2 Usaha di sekitarku
Pembelajaran 3
Nama :
Kelas :
Absen :
I. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang benar!
1. Perhatikan benda-benda di bawah ini
I. Paku
II. Pensil
III. Penggaris plastik
IV. Karet penghapus
V. jarum
Pasangan benda yang dapat ditarik magnet ditunjukkan oleh pasangan huruf…
a. I dan II
b. I dan III
c. I dan IV
d. I dan V
2. Benda magnetis adalah benda yang jika ditarik magnet akan….
a. Diam
b. Menghindar
c. Mendekat
d. Menjauh
3. Magnet jarum, batang, silinder, tapal kuda, lingkaran termasuk kedalam…
a. Jenis-jenis magnet
b. Magnet palsu
c. Magnet putih
d. Magnet hitam
4. Data yang berisi informasi tentang diri seseorang adalah...
a. Petunjuk
b. Perintah
c. Puisi
d. Daftar riwayat hidup
5. Keperluan untuk menerangkan data diri kepada orang lain merupakan tujuan..
a. Prosa
b. Pantun
c. Daftar riwayat hidup
d. Daftar isi
36. 30
II. Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat!
1. Magnet mempunyai dua kutub yaitu …… dan …....
2. Apabila kutub tidak senama dari dua buah magnet didekatkan maka akan ……
3. Bahan yang sangat baik untuk dibuat magnet adalah.….
4. Apa yang perlu dicantumkan dalam daftar riwayat hidup...
5. Keunggulan, kecakapan termasuk bagian dari...
III. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar!
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan magnetis dan nonmagnetis?
2. Sebutkan benda magnetis dan nonmagnetis yang ada dikelasmu
3. Sebutkan poin-poin penting yang harus ada dalam daftar riwayat hidup
37. 31
D. Produk Hasil PembelajaranSiswa
TALENAN HIAS TOPENG & KERAJINAN YANG LAIN
TOPENG & KERAJINAN YANG LAIN
38. 32
BAB IV
KEGIATAN EKTRAKURIKULER
( yang mengembangkan kreativitas budaya daerah )
A. Struktur Organisasi / PembagianTugas Pembina Kegiatan Ekstrakurikuler
39. 33
B. Program Kegiatan Ekstrakurikuler
1. Batik
1
PENGANTAR PENGENALAN TEORI
BATIK
2 PERSIAPAN
Sebelum memulai kegiatan,siswa mempersiapkan bahan dan alat
membatik seperti :
1. Kain mori.
2. Malam yang dipanaskan dalam wajan diatas kompor
kecil/kompor batik.
3. Canting terdiri dari 3 jenis, untuk cecek,klowong dan tembokan.
4. Midangan untuk pertamakali membatik,membantu membentang
kain.
3 PENYIMPANAN
Setelah selesai kegiatan membatik,siswa menyimpan kembali
peralatan membatiknya.
4
PROSES
MEMBATIK
PROSES I :Menggambar Disain /Pola
Batik
Siswa membuat disain/pola hias pada kertas
gambar.
Tema tumbuhan dan binatang. Sesuai kemampuan tingkatan
usianya
Gambar disain dipilih yang mewakili untuk dipindah pada kain.
PROSES II : Memindah gambar dari kertas ke
kain mori.
PROSES III : Mencanting
1. Memasang kain pada midangan.
2. Malam yang sudah mencair diambil dengan
canting
3. Menuangkan malam dalam canting diatas kain sehingga dapat
membentuk titik dan garis serta blok
PROSES IV :
PEWARNAAN
Proses pewarnaan dilakukan setelah proses pencantingan
selesai.
Semester ini pewarnaan menggunakan teknik pencelupan dengan
menggunakan warna Naptol.
PROSES V :
Ngelorot
Menghilangkan malam pada kain.
Karena proses ini merupakan proses perebusan kain pada
kompor dan bejana besar dengan air mendidih.
lebih dilakukan oleh tingkat lanjut/dewasa.
40. 34
Proses ngelorot untuk tingkat Sekolah Dasar dibantu oleh Pelatih.
5 Proses membatik selesai. Siswa dapat mengapresiasi bersama
karya batiknya. Pelatih mengevaluasi hasil kerja siswa.
2. LUKIS
TUJUAN : Mengembangkan bakat siswa dibidang Seni Lukis dan
seni rupa dua dimensi.
SASARAN :
Kelas I (satu) s/d Kelas
V(lima)
NILAI-NILAI
KARAKTER
: Kreatif,tanggung Jawab, cinta budaya bangsa dan Cinta
lingkungan.
PERALATAN : Kertas Gambar, Crayon,spidol,Cat Acrylik,kwas,Meja
gambar kecil.
RANGKAIAN
KEGIATAN
: 1.Pengelompokan sesuai kelas kecil (1dan2)dan
besar(kelas 3, 4 dan 5), Mempersiapkan bahan dan
alat.
2.Pemberian tugas sesuai kemampuan siswa dan
memberi pengarahan serta contoh melukis itu mudah
dengan ilustrasi anggota tubuh sebagai media.
3.Praktek kerja dengan mengeksplorasi kreatifitas anak
yang dapat dikembangkan.
4.Penutup. Membereskan kembali peralatan dan meja
gambar. Tugas yang belum selesai dapat dilanjutkan
minggu selanjutnya.
5. Mengapresiasi bersama karya yang sudah selesai
dikerjakan.
41. 35
3. TARI
PELATIH
1. Kordinator : Mulyono
PESERTA
Seluruh anggota ekstrakurikuler SENI TARI SDN Gayungan II/ 423
WAKTU DAN TEMPAT
Waktu : Hari Rabu pukul 10.00-selesai
Tempat : Selasar belakang SDN Gayungan II/ 423
MATERI
1. Olah tubuh
2. Pengenalan gerak tari dasar
3. Olah rasa
4. Tari Tradisi Daerah
5. Tari Kreasi
4. PADUAN SUARA
15November 2019* LatihanlaguDondongoposalak
16 November 2019 LatihanlaguKerrabanSape
22 November 2019* LatihanlaguDondongoposalak
23 November 2019 LatihanlaguKerrabanSape
29 November 2019* LatihanlaguDondongoposalak
30 November 2019 LatihanlaguKerrabanSape
6 Desember 2019* LatihanlaguDondongoposalak
7 Desember 2019 LatihanlaguKerrabanSape
13 Desember 2019* LatihanlaguDondongoposalak
14 Desember 2019 LatihanlaguKerrabanSape
42. 36
4. Program Kegiatan Samroh
- Latihan Tehnik Vokal
- Penentuan Vokal Utama dan Vokal Pendamping
- Latihan Pukulan Quinto dan Bass
- Penentuan Kelompok Penabuh Quinto, Kelompok Penabuh Bass dan
Pemain Elektrik
- Latihan Tehnik Pukulan Baladi 1
- Latihan Tehnik Pukulan Baladi 2
- Latihan Tehnik Pukulan Baladi 3
- Latihan Tehnik Pukulan Versi 1
- Latihan Tehnik Pukulan Versi 2
- Latihan Tehnik Pukulan Versi 3
- Lomba Tingkat Kecamatan
- Lomba Tingkat Kota
- Lomba Tingkat Provinsi
- Mengisi Acara Pentas Seni Siswa
45. 39
C. Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakulikuler
Batik
BULAN/ MINGGU
No.
PROGRAM
KEGIATAN JULI '19 AGUST'19 SEPT'19 OKT'19 NOV'19 DES'19 KETERANGAN
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 PENGANTAR BATIK *
2
PENGENALAN
BAHAN DAN ALAT * *
PERSIAPAN ALAT
di Setiap awal
kegiatan
PENYIMPANAN ALAT
di Setiap akhir
kegiatan
3 Proses I
:Membuat
Disain/ Pola
Batik pada
kertas gambar.
Tema
tumbuhan dan
binatang. * *
pada kertas
gambar A3 dan
kertas minyak
4 Proses II : memindah
gambar di kain mori
/Proses menjiplak. * *
kertas minyak
ke kain mori
5 Proses III : Mencanting * *
1. Mencanting cecek
/membuat titik * *
46. 40
2. Mencanting
klowong/membuat
garis * * *
3. Mencanting
tembokan /ngeblok
4. Nerusi
/menyempurnakan *
5 Proses IV : Pewarnaan * * Pewarna Naptol
6 Proses V : Ngelorod *
7 Penyajian * *
8 Pameran * *
NON PROGRAM :
9
Gulijat
(gulung,lipat,jahit) * *
47. 41
LUKIS
No. PROGRAM KEGIATAN BULAN MINGGU KETERANGAN
1 2 3 4 5
1
PENGENALAN BAHAN
DAN ALAT *
PERSIAPAN ALAT
Setiap awal
pertemuan
PENYIMPANAN ALAT
Setiap akhir
pertemuan
2 PENGANTAR LUKIS JULI 2019 *
3 Menggambar sketsa
manusia, sketsa foto/potret
diri hitam putih. Pensil dan
Spidol
JULI 2019 * Kertas gambar
A4 untuk kelas
1-3, Kertas A3
untuk kelas 4-5.
4 Melukis Karakter manusia,
Tugas 2 : Melukis Bapak/ibu
Guruidola, sketsa dan
mewarnai dengan crayon.
AGUSTUS
2019
* *
Spidol hitam
,Crayon.
5 Tugas 3.MeLUKIS Tema
Perayaan Kemerdekaan RI
dengan media Crayon pada
Paper bag.
AGUSTUS
2019
* *
Spidol dan
Crayon.
6 Melukis tema tumbuhan :
Hidroponik dan daun
ecoprint.
SEPT.
2019
* *
7 Tugas 4. Melukis Media
Kanvas dan Cat Acrylic .
Tema langit dan laut.
SEPT.
2019
* * Cat Acrylik,
kuas,gelas,tissue
8 Tugas 5. Pohon
Warna.Pengetahuan warna
primer dan Sekunder.
OKTOBER
2019
* *
9
Tugas 6.Melukis Ragam
Hias Batik.
OKTOBER
2019
* * * Bulan Batik
10
Tugas 7 . Membuat Poster
Tema Karhutla (Kebakaran
Hutan dan Lahan)
Sketsa,Pilihan Kalimat,
Mewarnai.
Nop-19 * *
* *
11 PAMERAN. DES 2019
48. 42
D. Sarana dan PrasaranaKegiatanEkstrakulikuler
1. Batik
a. kain mori
b canting
c. kompor batik
d. malam
e. wajan
f. baskom
g. panci
2. Lukis
a. buku gambar
b. cat air
c. kuas
d. kanvas
3. Paduan Suara
a. Keyboard
b. backsound
c. kostum
49. 43
E. Pelibatan / Kerja Sama Pemangku Kepentingan dan Prestasi
Kegiatan Ekstrakurikuler yang mengembangkan kreativitas Budaya
Daerah yang dilaksanakan di SDN Gayungan II/ 423 Surabaya melibatkan
dan bekerjasama dengan Dinas dan Instansi terkait. Diantara Dinas dan
Instansi pemangku kepentingan yang terkait dalam hal ini adalah:
1. Dinas Kota Surabaya
Dinas Kota Surabaya yang dimaksud disini adalah Dinas Pendidikan Kota
Surabaya yang telah memberikan pelatihan-pelatihan kepada Guru yang
ditunjuk dan siswa yang ditugaskan oleh Sekolah.
Dinas Pendidikan Kota Surabaya juga melakukan tindak lanjut dengan
melaksanakan event atau lomba-lomba setelah adanya pelatihan.
2. instansi terkait
Perusahaan atau home industry yang ditunjuk atau diajak kerjasama oleh
Dinas Pendidikan untuk menyediakan bahan pelatihan serta memberikan
pelatihan kepada guru yang bersangkutan.
3. Guru Ekstrakurikuler
Keterlibatan guru ekstrakurikuler yang diajak kerjasama oleh pihak
Sekolah dalam hal ini SDN Gayungan II/ 423 juga sangat berperan dan
menentukan Keberhasilan dari siswa-siswi SDN Gayungan II/ 423 dalam
menghasilkan karya Budaya daerah
50. 44
F. Prestasi Bidang Ekstrakulikuler
1. juara harapan III lomba mewarna, Dinas kesehatan kota Surabaya
(selasa, 27 Agustus 2019)
2. juara harapan II vokal tunggal (sabtu, 19 Oktober 2019)
3. juara I menghias kentongan (sabtu, 23 Maret 2019)
Foto Lomba Melukis Kentongan Siswa ABK
51. 45
Foto Pemenang Lomba Lompat Jauh ABK
Foto Pemenang Lomba Bouci ABK
Foto Pemenang Pertandingan
Taekwondo
53. 47
BAB V
RUANG DISPLAY
A. Memiliki Ruang Display
Tempat display yang cukup memadai untuk mendisplay karya siswa dan
guru yang berkaitan dengan pengembangan kreaativitas budaya daerah
di sekolah.
54. 48
B. Ragam Karya Siswa
Karya siswa dari hasil pengembangan kreativitas budaya daerah di
sekolah sangat beragam, dan telah merepresentasikan hasil pelatihan
dan pembinaan yang telah diikuti oleh para guru.
C. Karya – KaryaSiswa Display Dengan Baik
56. 50
Menganyam Eceng Gondok
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam pelaksanaan budaya daerah sekolah ada banyak faktor yang
mempengaruhi kesuksesannya. Akan tetapi hal yang paling penting
sebetulnya adalah sejauh mana pengelola dapat
mensinergikan program-program budaya daerah sekolah dengan visi-
misi sekolah serta kebutuhan sesuai dengan ketentuan. Proses
pelaksanaan budaya daerah sekolah adalah sebuah proses kreatif dan
inovatif yang mestinya menjadi bagian penting dalam kegiatan
pengembangan budaya daerah sekolah.
B. Saran
57. 51
Akhir kata tim penyusun menyadari banyak kekurangan dalam
penyusunan portofolio budaya daerah sekolah, oleh karena itu kritik dan
saran sangat diharapkan.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
PROGRAM MEMBATIK DENGAN MENGGUNAKAN TEHNIK GULIJAT
SDN GAYUNGAN II/423 TAHUN AJARAN 2019-2020
1. Kegiatan Pelatihan Kreatifitas Budaya Daerah (Membatik dengan
menggunakan Tehnik Gulijat) Pada:
Hari/Tanggal : Sabtu,31 Agustus 2019
Pukul : 07.00 – Selesai
Tempat : SDN Keputran VI Surabaya
2. Materi Pelatihan
“Gulijat” merupakan kependekan dari “gulung-lipat-jumput, ikat”.
“Gulijat” sendiri dimaksudkan untuk menyebut kain yang dibuat dengan
58. 52
kombinasi jumput-lipat, jumput-gulung, atau lipat-gulung. Jadi, teknik ini
merupakan pengembangan dari teknik ikat-celup yang sudah ada.
Bahan dan alat pembuatan
Bahan dan alat yang dibutuhkan untuk pembuatan kain Gulijat antara
lain sebagai berikut.
a. Kain
Sebaiknya digunakan jenis kain yang berbahan kapas atau bahan
lain yang tidak terlalu banyak mengandung plastik. Pada pelatihan ini,
bahan yang digunakan adalah kain mori jenis prima. Produk yang akan
dibuat berupa perlengkapan interior dan atau bahan sandang.
b. Pengikat
Pengikat yang berfungsi untuk menghalangi masuknya warna
pada kain yang paling baik adalah serat nanas. Namun pada pelatihan ini,
pengikat yang digunakan yaitu tali rafia dan karet gelang.
c. Pewarna tekstil
Pada dasarnya semua pewarna tekstil berbasis air dapat
digunakan untuk pewarnaan kain ikat celup maupun Gulijat. Pada
pelatihan ini, pewarna yang digunakan adalah pewarna sintetis yaitu
Napthol.
Cara pembuatan batik Gulijat
1) Membuat desain motif yang diinginkan/memberi tanda pada kain.
Sebaiknya dilakukan menggunakan pensil dan tidak perlu terlalu tebal,
agar jejak pensil mudah hilang saat dicuci.
2) Menggulung, melipat, menjumput kain sesuai desain, kemudian diikat.
Mengikat kain harus dilakukan dengan cermat, agar motif yang dihasilkan
sesuai dengan desain dan tidak ada yang terlewat. Pengikatan harus kuat
dan rapi.
59. 53
3) Mewarna. Tahap ini bisa dilakukan beberapa kali menurut warna yang
diinginkan. Untuk Napthol, pada penggunaan warna yang memiliki
tingkatan dari muda ke tua (misalnya kuning-orange-merah), jika ingin
mempertahankan warna pertama sebelum diwarna kedua, maka kain
harus diikat pada bagian yang ingin dipertahankan warnanya, baru
diwarna kedua. Demikian juga jika akan diwarna ketiga, maka bagian
yang ingin dipertahankan warna keduanya harus diikat terlebih dulu
sebelum diwarna ketiga. Dapat juga dilakukan 2-3 proses
pelipatan/penggulungan/penjumputan yang berbeda untuk menghasilkan
efek warna yang berbeda.
4) Melepaskan ikatan dari kain. Pelepasan ikatan dapat dilakukan sebelum
pewarnaan selanjutnya, atau setelah proses pewarnaan selesai. Jika
pelepasan dilakukan sebelum pewarnaan kedua, maka bekas ikatan yang
telah dilepas akan termasuki warna kedua. Demikian seterusnya.
5) Mencuci kain hingga bersih
Setelah pewarnaan selesai dan semua ikatan dilepas, kain dicuci untuk
menghilangkan sisa warna yang tidak terserap serat kain. Pencucian
tidak perlu dikucek, cukup dicelup-celupkan saja.
6) Finishing
Disetrika, dineci, diberi renda, dijahit dengan kain lainnya, dsb.
3. Kegiatan Sosialisasi Kepada Siswa dan Guru Pada :
Hari/Tanggal : Senin, 02 September 2019
Pukul : 11.30 – Selesai
Tempat : SDN Gayungan II/423 Surabaya
65. 59
Workshop Pengembangan Industri Kreatif Sekolah
Dasar
Pada tanggal 3 November 2017 dan 9 November 2017
bertempat di SMPN 13 Surabaya.
Di adakan oleh Dinas Pendidikan Surabaya
Adapun materi workshop adalah membuat kerajinan dengan tehnik anyaman
berbahan dasar eceng gondok.
Sebelum eceng gondok digunakan untuk berbagi kerajinan, terlebih dahulu di
olah supaya bisa tahan lama dan tepat guna, cara pengolaan eceng gondok
adalah sebagai berikut:
1. Yang sebagai bahan kerajinan anyaman hanya tangkai daunnya
saja. bagian tanaman lain yaitu akar,daun,tunas dan bunganya dibuang.
Daun eceng gondok bisa dipakai untuk kompos atau makanan ternak.
2. Tangkai Eceng Gondok dibersihkan dengan air bersih (dapat juga pakai
sabun atau kaporit, agar bersih).
3. Pengeringan dilakukan dengan menjemur pada permukaan lantai semen
(kurang-lebih 7 hari).Dengan terlebih dahulu dikeluarkan kandungan airnya
dengan di pres secara manual pengeringan akan lebih cepat.
4. Pengelompokan tangkai eceng gondok berdasarkan panjangnya atau besar
penampangnya.
5. Tangkai yang sudah kering dapat dibelah belah menjadi bagian-bagian
yang lebih tipis.
Pengawetan
Yaitu dilakukan dengan menggunakan komposisi 30 gram asam borat (
dipasaran disebut borax atau bleng) yang dilarutankan pada 1 liter air. Setelah
asam borat terlarut selam kurang lebih 2-3 jam, diperas dan dan dijemur hingga
kering,dan bahan eceng gondok siap dianyam .
Penganyaman
Mula-mula sediakan kertas duplex yang sudah di ukur sesuai dengan keinginan,
kertas duplex digunting kemudian dilem dengan lem rajawali untuk dibentuk
kotak sebagai tempat tissu, lalu anyam enceng gondong dengan di mulai dari
bawah dan di lem pada baian dalam kotam supaya rapi.
Finishing
66. 60
Setelah selesai semua kotak tertutup anyaman dari eceng gondok, kotak
dirapikan dengan tanpa ada yang ketinggalan, kemudian kotak tissu boleh di hias
sesuai selera.
Kegiatan sosialisasi kepada siswa dan guru kelas