SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Pasca Rapat Dengar Pendapat Umum
(RDPU) dengan Badan Legislatif (Baleg)
Issu
Badan Legislasi akan perubahan terhadap Undang-
Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Undang-Undang Kesehatan
1. Indonesia sebagai negara berkembang masih dihadapkan pada masalah rendahnya akses masyarakat
terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas.
2. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan tidak mampu menjawab kompleksitas penyelenggaraan dan
pembiayaan pelayanan kesehatan yang semakin tergantung pada teknologi kesehatan yang semakin
mahal dan rumit.
3. Sistem pelayanan kesehatan yang padat teknologi dan semakin mahal menuntut penanganan yang
profesional yang diselenggarakan oleh institusi yang handal dan menuntut metoda penyelenggaraan yang
mampu bekerja efektif, efisien, dan sekaligus memuaskan.
4. Undang-Undang Kesehatan termasuk undang-undang yang sering dilakukan uji materi ke Mahkamah
Konstitusi
Alasan Badan Legislasi
Penggantian Undang-
Undang Kesehatan dengan
metode omnibus law
menjadi suatu keniscayaan
Sehingga Badan Legislasi
Juga akan melakukan
Perubahan Undang-
Undang terkait di Bidang
Kesehatan yaitu :
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular
Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial
Nasional
Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2013 tentang Pendidikan Kedokteran
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa.
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan
RUANG LINGKUP KEBIJAKAN KESEHATAN
YANG AKAN DIATUR
MENCAKUP :
PELAYANAN PRIMER PELAYANAN RUJUKAN
KETAHANAN KESEHATAN
PENDANAAN KESEHATAN SDM KESEHATAN
TEKNOLOGI KESEHATAN
Selain cakupan kebijakan
tersebut pada slide
sebelumnya Ruang Lingkup
Pengaturan yang akan diatur
dari Rancangan Undang-
Undang Kesehatan
(Omnibuslaw) adalah terkait
Tenaga Kesehatan sebagai
berikut :
1. Definisi tenaga kesehatan dan klasifikasi yang termasuk dalam tenaga
kesehatan.
2. Profesi Dokter/Dokter Gigi sebagai tenaga medis diklasifikasikan dalam
tenaga kesehatan.
3. Definisi dan peran organisasi profesi, serta urgensi dari setiap jenis
tenaga kesehatan untuk membentuk hanya 1 (satu) organisasi profesi.
4. Tugas, fungsi, dan peran Konsil Kedokteran Indonesia dan Konsil Tenaga
Kesehatan Indonesia menurut organisasi profesi.
5. Mekanisme penerbitan Surat Tanda Registrasi (STR) dan Surat Izin
Praktik (SIP) yang ideal.
6. Mekanisme adaptasi tenaga kesehatan lulusan luar negeri hingga dapat
berpraktik di wilayah negara Republik Indonesia.
7. Penegakan etik dan disiplin tenaga kesehatan.
8. Peran Pemerintah dalam pembinaan profesi tenaga kesehatan dan
penerbitan STR dan SIP tenaga kesehatan.
Tanggapan Umum
Terhadap
Pandangan Badan Legislasi
1. Perlu diketahui bahwa lahirnya Undang-Undang Keperawatan yang telah diundangkan pada Tahun 2014
setelah melalui perjuangan Panjang kurang lebih 25 Tahun lamanya.
2. Undang-Undang Keperawatan telah melewati tahap sosialisasi dan saat ini lebih implementatif kepada
tenaga keperawatan dalam melakukan pelayanan Kesehatan baik pelayanan Kesehatan mandiri maupun
di Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang diperkuat dengan lahirnya Peraturan Turunan yakni Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 26 Tahun 2019 tentang Peraturan Pelaksana Undang-Undang Nomor 38 Tahun
2014 Tentang Keperawatan.
3. Undang-Undang Keperawatan juga saat ini telah memberikan Perlindungan kepada Masyarakat dari
tenaga keperawatan yang tidak memilliki kompetensi. Sebagai upaya dalam melindungi masyarakat, PPNI
Sebagai Organisasi Profesi Perawat yang telah diatur dalam Undang-Undang Keperawatan membuat
standard profesi perawat yang menjadi acuan perawat dalam menjalankan tugasnya agar masyarakat
terhindar dari pelayanan Kesehatan yang tidak bermutu.
4. Hal-Hal yang terkait dengan definisi, klasifikasi tenaga Kesehatan, peran organisasi profesi, mekanisme
penerbitan STR, SIP dan Mekanisme adaptasi tenaga kesehatan lulusan luar negeri hingga dapat
berpraktik di wilayah negara Republik Indonesia telah diatur dalam Undang-Undang Keperawatan
1. Undang-Undang Keperawatan
saat ini telah berjalan dengan
baik
2. Undang-Undang Keperawatan
sebagai dasar Tenaga
Keperawatan melakukan
pelayanan Kesehatan
3. Undang-Undang Keperawatan
melindungi masyarakat
penerima jasa pelayanan
Kesehatan dan melindung
tenaga perawat dalam
menjalankan tugasnya
Untuk itu :
1. Apabila RUU Kesehatan (Omnibuslaw) khusus
pengaturan terkait Tenaga Kesehatan dengan
tujuan untuk melakukan pelayanan kesehatan
yang mampu menjawab kompleksitas
penyelenggaraan dan pembiayaan pelayanan
kesehatan maka seharusnya Pengaturan yang
diperbaharui lebih kepada Sistem
Penyelenggaraan & Pembiayaan sedangkan
terkait Kelompok Tenaga Kesehatan seperti
tenaga Perawat yang telah memiliki Undang-
Undang tersendiri TIDAK menjadi prioritas
utama di dalam Pengaturan RUU Kesehatan.
2. Persatuan Perawat Nasional Indonesia sebagai
Organisasi Profesi Perawat dengan Tegas
MENOLAK dileburnya Undang-undang
Keperawatan menjadi satu dalam RUU
Kesehatan.
Kesimpulan
Rencana Advokasi RUU
Kesehatan (Omnibuslaw)

More Related Content

Similar to Pandangan Tentang RUU Kesehatan.pptx

Peta UU Rumah Sakit Ditengah UU Kesehatan Lainnya
Peta UU Rumah Sakit Ditengah UU Kesehatan LainnyaPeta UU Rumah Sakit Ditengah UU Kesehatan Lainnya
Peta UU Rumah Sakit Ditengah UU Kesehatan LainnyaSuprijanto Rijadi
 
Permenkes 65 tahn 2015 ttg standar pelayanan fisioterapi
Permenkes 65 tahn 2015 ttg standar pelayanan fisioterapiPermenkes 65 tahn 2015 ttg standar pelayanan fisioterapi
Permenkes 65 tahn 2015 ttg standar pelayanan fisioterapiTaufiku Rahman
 
Draft juklak 148 11 jan 2012 rev
Draft juklak 148 11 jan 2012 revDraft juklak 148 11 jan 2012 rev
Draft juklak 148 11 jan 2012 revNs.Heri Saputro
 
Peran komite medik dan hukum
Peran komite medik dan hukumPeran komite medik dan hukum
Peran komite medik dan hukumbudi1
 
FNL DIM RUU Kesehatan Penjelasan 04042023_1.pdf
FNL DIM RUU Kesehatan Penjelasan 04042023_1.pdfFNL DIM RUU Kesehatan Penjelasan 04042023_1.pdf
FNL DIM RUU Kesehatan Penjelasan 04042023_1.pdfAdelinaKusumaWardhan1
 
SLIDE DR Dr HALIM PERLINDUNGAN HUKUM_IDI WILAYAH KALSEL.pptx
SLIDE DR Dr HALIM PERLINDUNGAN HUKUM_IDI WILAYAH KALSEL.pptxSLIDE DR Dr HALIM PERLINDUNGAN HUKUM_IDI WILAYAH KALSEL.pptx
SLIDE DR Dr HALIM PERLINDUNGAN HUKUM_IDI WILAYAH KALSEL.pptxHalimFINASIM
 
LANDASAN HUKUM PRAKTEK KEPERAWATAN FIX.pdf
LANDASAN HUKUM PRAKTEK KEPERAWATAN FIX.pdfLANDASAN HUKUM PRAKTEK KEPERAWATAN FIX.pdf
LANDASAN HUKUM PRAKTEK KEPERAWATAN FIX.pdfchantieq
 
Siaran Pers Organisasi dan Asosiasi Profesi Kedokteran
Siaran Pers Organisasi dan Asosiasi Profesi KedokteranSiaran Pers Organisasi dan Asosiasi Profesi Kedokteran
Siaran Pers Organisasi dan Asosiasi Profesi KedokteranCIkumparan
 
Panduan Praktik Klinik di Faskes Primer.pdf
Panduan Praktik Klinik di Faskes Primer.pdfPanduan Praktik Klinik di Faskes Primer.pdf
Panduan Praktik Klinik di Faskes Primer.pdfNajwa852066
 
214622390 pmk-no-004-ttg-juknis-promosi-kesehatan-rs
214622390 pmk-no-004-ttg-juknis-promosi-kesehatan-rs214622390 pmk-no-004-ttg-juknis-promosi-kesehatan-rs
214622390 pmk-no-004-ttg-juknis-promosi-kesehatan-rsTeten Rustendi
 
HUKUM_KESEHATAN_BHP.pptx
HUKUM_KESEHATAN_BHP.pptxHUKUM_KESEHATAN_BHP.pptx
HUKUM_KESEHATAN_BHP.pptxHarisWidodo7
 
Perlindungan Hukum dalam Praktik Keperawatan.pptx
Perlindungan Hukum dalam Praktik Keperawatan.pptxPerlindungan Hukum dalam Praktik Keperawatan.pptx
Perlindungan Hukum dalam Praktik Keperawatan.pptxARDS5
 

Similar to Pandangan Tentang RUU Kesehatan.pptx (20)

Peta UU Rumah Sakit Ditengah UU Kesehatan Lainnya
Peta UU Rumah Sakit Ditengah UU Kesehatan LainnyaPeta UU Rumah Sakit Ditengah UU Kesehatan Lainnya
Peta UU Rumah Sakit Ditengah UU Kesehatan Lainnya
 
Permenkes 65 tahn 2015 ttg standar pelayanan fisioterapi
Permenkes 65 tahn 2015 ttg standar pelayanan fisioterapiPermenkes 65 tahn 2015 ttg standar pelayanan fisioterapi
Permenkes 65 tahn 2015 ttg standar pelayanan fisioterapi
 
Isi makalah
Isi makalahIsi makalah
Isi makalah
 
uu perawat
uu perawatuu perawat
uu perawat
 
Draft juklak 148 11 jan 2012 rev
Draft juklak 148 11 jan 2012 revDraft juklak 148 11 jan 2012 rev
Draft juklak 148 11 jan 2012 rev
 
Peran komite medik dan hukum
Peran komite medik dan hukumPeran komite medik dan hukum
Peran komite medik dan hukum
 
Narasi RUU Kesehatan.pdf
Narasi RUU Kesehatan.pdfNarasi RUU Kesehatan.pdf
Narasi RUU Kesehatan.pdf
 
REGULASI TENAGA KESEHATAN
REGULASI TENAGA KESEHATANREGULASI TENAGA KESEHATAN
REGULASI TENAGA KESEHATAN
 
FNL DIM RUU Kesehatan Penjelasan 04042023_1.pdf
FNL DIM RUU Kesehatan Penjelasan 04042023_1.pdfFNL DIM RUU Kesehatan Penjelasan 04042023_1.pdf
FNL DIM RUU Kesehatan Penjelasan 04042023_1.pdf
 
PPT yeww.pptx
PPT yeww.pptxPPT yeww.pptx
PPT yeww.pptx
 
SLIDE DR Dr HALIM PERLINDUNGAN HUKUM_IDI WILAYAH KALSEL.pptx
SLIDE DR Dr HALIM PERLINDUNGAN HUKUM_IDI WILAYAH KALSEL.pptxSLIDE DR Dr HALIM PERLINDUNGAN HUKUM_IDI WILAYAH KALSEL.pptx
SLIDE DR Dr HALIM PERLINDUNGAN HUKUM_IDI WILAYAH KALSEL.pptx
 
BPJS
BPJSBPJS
BPJS
 
LANDASAN HUKUM PRAKTEK KEPERAWATAN FIX.pdf
LANDASAN HUKUM PRAKTEK KEPERAWATAN FIX.pdfLANDASAN HUKUM PRAKTEK KEPERAWATAN FIX.pdf
LANDASAN HUKUM PRAKTEK KEPERAWATAN FIX.pdf
 
Siaran Pers Organisasi dan Asosiasi Profesi Kedokteran
Siaran Pers Organisasi dan Asosiasi Profesi KedokteranSiaran Pers Organisasi dan Asosiasi Profesi Kedokteran
Siaran Pers Organisasi dan Asosiasi Profesi Kedokteran
 
Hukum kesehatan dalam kebidanan
Hukum kesehatan dalam kebidananHukum kesehatan dalam kebidanan
Hukum kesehatan dalam kebidanan
 
Hukum kesehatan dalam kebidanan
Hukum kesehatan dalam kebidananHukum kesehatan dalam kebidanan
Hukum kesehatan dalam kebidanan
 
Panduan Praktik Klinik di Faskes Primer.pdf
Panduan Praktik Klinik di Faskes Primer.pdfPanduan Praktik Klinik di Faskes Primer.pdf
Panduan Praktik Klinik di Faskes Primer.pdf
 
214622390 pmk-no-004-ttg-juknis-promosi-kesehatan-rs
214622390 pmk-no-004-ttg-juknis-promosi-kesehatan-rs214622390 pmk-no-004-ttg-juknis-promosi-kesehatan-rs
214622390 pmk-no-004-ttg-juknis-promosi-kesehatan-rs
 
HUKUM_KESEHATAN_BHP.pptx
HUKUM_KESEHATAN_BHP.pptxHUKUM_KESEHATAN_BHP.pptx
HUKUM_KESEHATAN_BHP.pptx
 
Perlindungan Hukum dalam Praktik Keperawatan.pptx
Perlindungan Hukum dalam Praktik Keperawatan.pptxPerlindungan Hukum dalam Praktik Keperawatan.pptx
Perlindungan Hukum dalam Praktik Keperawatan.pptx
 

Recently uploaded

456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 

Recently uploaded (19)

456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 

Pandangan Tentang RUU Kesehatan.pptx

  • 1. Pasca Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Badan Legislatif (Baleg)
  • 2. Issu Badan Legislasi akan perubahan terhadap Undang- Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Undang-Undang Kesehatan 1. Indonesia sebagai negara berkembang masih dihadapkan pada masalah rendahnya akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas. 2. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan tidak mampu menjawab kompleksitas penyelenggaraan dan pembiayaan pelayanan kesehatan yang semakin tergantung pada teknologi kesehatan yang semakin mahal dan rumit. 3. Sistem pelayanan kesehatan yang padat teknologi dan semakin mahal menuntut penanganan yang profesional yang diselenggarakan oleh institusi yang handal dan menuntut metoda penyelenggaraan yang mampu bekerja efektif, efisien, dan sekaligus memuaskan. 4. Undang-Undang Kesehatan termasuk undang-undang yang sering dilakukan uji materi ke Mahkamah Konstitusi Alasan Badan Legislasi
  • 3. Penggantian Undang- Undang Kesehatan dengan metode omnibus law menjadi suatu keniscayaan Sehingga Badan Legislasi Juga akan melakukan Perubahan Undang- Undang terkait di Bidang Kesehatan yaitu : Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2013 tentang Pendidikan Kedokteran Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan
  • 4. RUANG LINGKUP KEBIJAKAN KESEHATAN YANG AKAN DIATUR MENCAKUP : PELAYANAN PRIMER PELAYANAN RUJUKAN KETAHANAN KESEHATAN PENDANAAN KESEHATAN SDM KESEHATAN TEKNOLOGI KESEHATAN
  • 5. Selain cakupan kebijakan tersebut pada slide sebelumnya Ruang Lingkup Pengaturan yang akan diatur dari Rancangan Undang- Undang Kesehatan (Omnibuslaw) adalah terkait Tenaga Kesehatan sebagai berikut : 1. Definisi tenaga kesehatan dan klasifikasi yang termasuk dalam tenaga kesehatan. 2. Profesi Dokter/Dokter Gigi sebagai tenaga medis diklasifikasikan dalam tenaga kesehatan. 3. Definisi dan peran organisasi profesi, serta urgensi dari setiap jenis tenaga kesehatan untuk membentuk hanya 1 (satu) organisasi profesi. 4. Tugas, fungsi, dan peran Konsil Kedokteran Indonesia dan Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia menurut organisasi profesi. 5. Mekanisme penerbitan Surat Tanda Registrasi (STR) dan Surat Izin Praktik (SIP) yang ideal. 6. Mekanisme adaptasi tenaga kesehatan lulusan luar negeri hingga dapat berpraktik di wilayah negara Republik Indonesia. 7. Penegakan etik dan disiplin tenaga kesehatan. 8. Peran Pemerintah dalam pembinaan profesi tenaga kesehatan dan penerbitan STR dan SIP tenaga kesehatan.
  • 6. Tanggapan Umum Terhadap Pandangan Badan Legislasi 1. Perlu diketahui bahwa lahirnya Undang-Undang Keperawatan yang telah diundangkan pada Tahun 2014 setelah melalui perjuangan Panjang kurang lebih 25 Tahun lamanya. 2. Undang-Undang Keperawatan telah melewati tahap sosialisasi dan saat ini lebih implementatif kepada tenaga keperawatan dalam melakukan pelayanan Kesehatan baik pelayanan Kesehatan mandiri maupun di Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang diperkuat dengan lahirnya Peraturan Turunan yakni Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 26 Tahun 2019 tentang Peraturan Pelaksana Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 Tentang Keperawatan. 3. Undang-Undang Keperawatan juga saat ini telah memberikan Perlindungan kepada Masyarakat dari tenaga keperawatan yang tidak memilliki kompetensi. Sebagai upaya dalam melindungi masyarakat, PPNI Sebagai Organisasi Profesi Perawat yang telah diatur dalam Undang-Undang Keperawatan membuat standard profesi perawat yang menjadi acuan perawat dalam menjalankan tugasnya agar masyarakat terhindar dari pelayanan Kesehatan yang tidak bermutu. 4. Hal-Hal yang terkait dengan definisi, klasifikasi tenaga Kesehatan, peran organisasi profesi, mekanisme penerbitan STR, SIP dan Mekanisme adaptasi tenaga kesehatan lulusan luar negeri hingga dapat berpraktik di wilayah negara Republik Indonesia telah diatur dalam Undang-Undang Keperawatan
  • 7. 1. Undang-Undang Keperawatan saat ini telah berjalan dengan baik 2. Undang-Undang Keperawatan sebagai dasar Tenaga Keperawatan melakukan pelayanan Kesehatan 3. Undang-Undang Keperawatan melindungi masyarakat penerima jasa pelayanan Kesehatan dan melindung tenaga perawat dalam menjalankan tugasnya Untuk itu : 1. Apabila RUU Kesehatan (Omnibuslaw) khusus pengaturan terkait Tenaga Kesehatan dengan tujuan untuk melakukan pelayanan kesehatan yang mampu menjawab kompleksitas penyelenggaraan dan pembiayaan pelayanan kesehatan maka seharusnya Pengaturan yang diperbaharui lebih kepada Sistem Penyelenggaraan & Pembiayaan sedangkan terkait Kelompok Tenaga Kesehatan seperti tenaga Perawat yang telah memiliki Undang- Undang tersendiri TIDAK menjadi prioritas utama di dalam Pengaturan RUU Kesehatan. 2. Persatuan Perawat Nasional Indonesia sebagai Organisasi Profesi Perawat dengan Tegas MENOLAK dileburnya Undang-undang Keperawatan menjadi satu dalam RUU Kesehatan. Kesimpulan