1. BAB
8
DRAMA
Apa yang terlintas di dalam benakmu mendengar
kata drama? Apakah muncul kata panggung,
pementasan, dan cerita kehidupan masyarakat?
Pada pembelajaran kali ini kita akan belajar
melakukan pementasan drama secara sederhana.
Sebelumnya kita harus memahami unsur-unsur, struktur
dan aspek kebahasaan drama.
Sekolah Menengah Pertama
Yayasan Tarakanita - Bahasa Indonesia Kelas VIII 183
2. Sekolah Menengah Pertama
184
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi bab ini, siswa diharapkan mampu:
1. Merumuskan pengertian teks drama melalui pengamatan model
2. Mengidentifikasi karakteristik teks drama
3. Mengidentifikasi unsur-unsur drama (tradisional dan moderen) yang disajikan
dalam bentuk pentas atau naskah
4. Menginterpretasi drama (tradisional dan modern) yang dibaca dan
ditonton/didengar
Nilai Ketarakanitaan yang Diharapkan
1. Bertanggung jawab
2. Kreatif
3. Berdaya juang
Materi Pokok
1. Pengertian drama
2. Unsur drama
3. Interpretasi drama
4. Unsur dan kebahasaan drama
5. Penyajian drama
Yayasan Tarakanita - Bahasa Indonesia Kelas VIII
3. Judul: Pulang Sekolah
Tokoh - tokoh yang diperankan adalah :
Andika: Preman 1
Arief: Preman 2
Vikko: Pelayan Kafe
Igo: Murid sekolah
Ryan: Murid sekolah
Setelah bel pulang sekolah berbunyi, Ryan dan Igo pulang bersama, karena cuaca terik
mereka merasa lapar dan haus, dan igo pun mengajak Ryan untuk pergi makan ke kafe
level pedas.
Igo: "Yan, daritadi aku ngerasa lapar belum makan, di depan ada kafe baru buka
kemarin, mampir kesana yuk!"
Ryan: "Iya, aku dari ngerasain lapar juga, yaudah yu mampir."
Igo dan Ryan pun masuk ke level pedas tersebut, setelah masuk mereka memesan
makanan kepada pelayan kafe.
Pelayan: "Mau pesan apa mas?"
Igo: "Saya mau pesan mie goreng level 1 saja mas."
Ryan: "Wah bayi kamu Go, masak pesanya cuman level 1? saya pesan mie goreng
level 10 mas cabainya banyakin ya mas."
Igo : "Yaudah aku ganti menu, mie goreng level 10 cabainya banyakin, tapi
jangan terlalu banyak. Kalo bisa gak pakai cabai."
Pelayan: "Iya mas, minumnya apa?
Ryan & Igo: "Ini...!" (Mengeluarkan aqua yang mereka bawa)
Pelayan: "Dasar duo pelit."
Ryan: "Udah mas itu aja, gak pakai lama ya mas."
Pesanan yang dipesan oleh Igo dan Ryan tak kunjung datang, 30 menit
kemudian makanan mereka baru tiba.
Pelayan: "Ini mas makanannya, silakan di nikmati dan ini tagihanya."
Igo: "Kok lama banget sih mas, masaknya di Arab ya?"
Pelayan: "Maaf mas kokinya tadi masak sambil move on."
Ryan: "Ada - ada saja mas."
Igo: "Udah mas kita gak jadi makan, ini kita bayar saja.“
….
Mautidur.com
Yayasan Tarakanita - Bahasa Indonesia Kelas VIII
Sekolah Menengah Pertama
185
4. Sekolah Menengah Pertama
186
A. Pengertian Drama
Drama adalah ragam sastra yang menggambarkan suatu aktivitas atau kegiatan
melalui tindakan dan dialog antar tokohnya. Drama dapat dikembangkan dari karya
sastra yang lain, seperti dari cerpen, fabel, novel, legenda, atau mite. Selain
dikembangkan dari karya sastra, drama juga dapat dibuat sesuai dengan imajinasi
pengarang.
Drama juga dikenal sebagai sandiwara. Sandiwara berasal dari bahasa Jawa Sandi dan
Warah. Sandi berarti rahasia, sedangkan warah berarti ajaran. Sandiwara berarti ajaran
yang disampaikan secara rahasia atau tidak terang-terangan.
Dalam arti luas, drama dapat dimaknai sebagai bentuk tontonan cerita yang
dipertunjukkan di depan orang di panggung.
Berdasarkan ada tidaknya naskah, drama dapat dibedakan menjadi drama tradisional
dan drama modern.
1. Drama Tradisional
Drama tradisional adalah drama yang dipentaskan tanpa tuntutan naskah. Pemain akan
berimprovisasi sesuai dengan benang merah cerita yang dimainkan. Contoh drama
tradisional antara lain ketoprak, wayang wong, ludruk, janger, cepung, arja.
2. Drama Modern
Drama modern adalah drama yang dipentaskan berdasarkan naskah atau scenario.
Naskah tersebut berisi dialog dan acting para pemain yang benar-benar diterapkan di
panggung.
Yayasan Tarakanita - Bahasa Indonesia Kelas VIII
5. Drama Tradisional
a. Drama wayang seperti wayang golek, wayang kulit, wayang orang dll.
b. Drama rakyat seperti ketoprak dan randai.
c. Drama tutur yang diucapkan dan belum diperankan seperti dalang jemblung dan
kentrung.
d. Drama bangsawan yang dipengaruhi oleh konsep teater Barat dan ditunjang juga
dengan pengaruh tradisi melayu & timur tengah seperti contoh: komedi stambul
dan bangsawan.
Drama Modern
a. Konvensional atau sandiwara ialah sebuah drama yang bertolak dari para pelaku
atau tokoh drama yang disajikan secara konvensional.
b. Kontemporer atau teater mutakhir ialah sebuah drama yang mendobrak kovensi
lama & penuh dengan pembaharuan, penyajian baru, gagasan baru, ide-ide yang
baru, juga penggabungan konsep barat & timur.
Pembagian jenis drama berdasarkan sarana pementasannya
a. Drama panggung yakni jenis drama yang dimainkan diatas panggung.
b. Drama radio yakni sebuah drama yang tidak bisa diraba dan dilihat, namun bisa
didengarkan oleh para penikmat drama.
c. Drama televisi yakni jenis drama yang nyaris sama dengan drama panggung,
namun perbedaannya hanya tidak bisa diraba.
d. Drama film yakni jenis drama yang menggunakan layar lebar yang biasanya
dipertunjukkan di bioskop-bioskop.
e. Drama wayang yakni jenis drama yang diiringi dengan pagelaran wayang.
f. Drama boneka yakni sebuah jenis drama dimana para tokohnya diilustrasikan
dengan boneka dan dimainkan oleh beberapa orang.
Yayasan Tarakanita - Bahasa Indonesia Kelas VIII
Sekolah Menengah Pertama
187
6. Drama dibedakan berdasarkan penyajian lakon
a. Tragedi yaitu sebuah drama yang penuh dengan keedihan.
b. Komedi yaitu sebuah drama yang menghibur dan penuh dengan kelucuan.
c. Tragekomedi yaitu sebuah drama yang didalamnya terdapat perpaduan antara
komedi dan tragedy.
d. Opera yaitu sebuah drama yang percakapan atau dialognya dinyanyikan dengan
iringan music.
e. Melodrama yaitu sebuah drama yang dialognya diucapkan dengan diiringi musik
atau melodi.
f. Farce yaitu sebuah drama yang nyaris serupa dengan dagelan, namun tidak
sepenuhnya dagelan.
g. Tablo yaitu sebuah drama yang lebih mengutamakan gerak dimana para pelakon
drama tidak mengucapkan dialignya tetapi cukup dengan melakukan gerakan-
gerakan.
h. Sendratari yaitu jenis drama yang menggabungkan antara seni tari dan seni drama
Nah, kamu sudah mengetahui jenis drama berdasarkan ada atau tidaknya
naskah. Kegiatanmu selanjutnya jawablah pertanyaan di uji kompetensi 1!
Uji Kompetensi 1
1. Setelah kalian belajar drama, simpulkan definisi drama dengan bahasamu sendiri!
2. Apakah perbedaan drama dan sandiwara? Jelaskan pendapat kalian!
3. Jelaskan perbedaan drama tradisional dan drama modern!
Yayasan Tarakanita - Bahasa Indonesia Kelas VIII
Sekolah Menengah Pertama
188
7. Sekolah Menengah Pertama
189
Seperti karya sastra yang lain, drama memiliki dua jenis unsur, yaitu unsur
intrinsik dan unsur ekstrinsik.
a. Unsur Intrinsik
Unsur intrinsik adalah unsur yang membentuk sebuah karya sastra dari dalam
karya itu sendiri. Unsur intrinsik drama meliputi.
1. Tema
Tema merupakan dasar cerita atau pokok masalah cerita. Untuk dapat
menemukan tema drama, Anda harus membaca atau menonton drama secara
keseluruhan. Contoh:
- Kisah persahabatan lima anak SMP
- Perjuangan Sarip Tambak Oso melawan penjajah.
2. Tokoh dan penokohan
Tokoh adalah lakon atau pelaku yang menjadi bagian dalam cerita.
Penokohan adalah watak yang dimiliki oleh tokoh. Contoh:
- Sarip: pemberani, baik, pintar
- Emak: bijaksana dan penuh perhatian
Berdasarkan perannya, tokoh dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Tokoh utama adalah tokoh yang menjadi sentral cerita dalam
pementasan.
b. Tokoh pembantu adalah tokoh yang dimunculkan untuk mendukung
jalan cerita dan memiliki kaitan dengan tokoh utama.
Berdasarkan sifatnya, tokoh ada dua jenis, yaitu :
a. Tokoh antagonis adalah toko yang bersifat jahat.
b. Tokoh protagonis adalah tokoh yang bersifat baik.
Yayasan Tarakanita - Bahasa Indonesia Kelas VIII
B. Unsur-Unsur Teks Drama
8. Sekolah Menengah Pertama
190
Ciri-ciri tokoh utama, yaitu:
(1) paling sering muncul dalam setiap adegan,
(2) menjadi pusat perhatian tokoh-tokoh yang lain,
(3) kejadian-kejadian yang melibatkan tokoh lain selalu dapat
dihubungkan dengan peran tokoh utama, dan
(4) dialog-dialog yang dilibatkan tokoh-tokoh lain selalu berkaitan
dengan peran tokoh utama.
3. Latar atau setting
Latar adalah sebuah keadaan yang dibuat untuk mendukung cerita drama.
Dalam teks drama, latar dapat diketahui dari perpindahan babak, penyebutan
nama tempat, lokasi, maupun suasana. Sedangkan dalam drama pementasan,
latar dapat diketahui dari perubahan tata panggung, kostum, tata lampu atau
pencahayaan.
4. Alur atau plot
Alur adalah rangkaian peristiwa dan konflik yang menggerakkan jalan cerita.
Alur drama mencakup bagian-bagian 1) pengenalan cerita; 2) konflik awal;
3) pengembangan konflik; dan 4) penyelesaian.
5. Dialog
Terdapat tiga elemen yang harus ada dalam dialog:
1) Tokoh adalah pelaku yang mempunyai peran dalam cerita.
2) Wawancara adalah dialog atau percakapan yang harus diucapkan tokoh.
3) Kramagung adalah petunjuk perilaku, tindakan, atau perbuatan yang
harus dilakukan oleh tokoh. Biasanya Kramagung dituliskan dalam
tanda kurung (biasanya dicetak miring).
Yayasan Tarakanita - Bahasa Indonesia Kelas VIII
9. Sekolah Menengah Pertama
191
6. Konflik
Konflik adalah pertentangan atau masalah dalam drama. Konflik ada dua
jenis yaitu konflik internal dan konflik eksternal. Konflik internal adalah
konflik yang terjadi antara tokoh dengan dirinya sendiri, sedangkan konflik
eksternal adalah konflik yang terjadi antara tokoh dengan sesuatu di luar
dirinya.
7. Amanat
Amanat dalam teks drama adalah pesan yang disampaikan kepada pembaca
atau penonton. Amanat dapat diketahui setelah Anda membaca atau
menonton drama.
Unsur Ekstrinsik Drama
1. Latar belakang pengarang.
2. Nilai agama dan kepercayaan.
3. Kondisi politik negara.
4. Psikologis pengarang.
5. Situasi sosial budaya.
Silahkan melihat drama bersama keluargamu. Kemudian ceitakan pengalamanmu ke
depan kelas, dengan memperhatikan unsur instrinsik drama!
Yayasan Tarakanita - Bahasa Indonesia Kelas VIII
10. Sekolah Menengah Pertama
192
Beli Masker
Dua orang perempuan sedang berada dalam kamar indekos. Ira sedang bersiap untuk
pergi belanja kebutuhan bulanan, sedangkan Widya masih mengerjakan tugas kuliah
daring.
Ira: “Aku mau belanja sayur, kamu kuliah sampai jam berapa?”
Widya: “Hari ini ada tiga mata kuliah, paling baru selesai sore. Kamu gak ada kelas
daring?”
Ira: “Gak ada, tugas doang. Nanti habis ini aku kerjain. Kamu mau nitip-nitip gak?”
Widya: “Nitip masker dong. Yang warna putih. Beli satu pak ya. Bentar, ini uangnya.
Kembaliannya buat beli cimol aja nanti kita makan berdua.”
Ira membawa tas, memakai jaket dan masker, lalu keluar dari panggung. Sementara
Widya tetap di panggung. Lampu mati. Lampu nyala kembali, Ira datang.
Ira: “Assalammu'alaikum!” Widya: “Walaikumsalam! Kok cepet?”
Ira: “Ya iya, kan cuma beli sayur di warung gang sebelah.”
Widya: “Lah ke situ doang sampai pakai baju ribet. Pakai jaket, pakai masker.”
Ira: “Widyaaa… ini kan lagi pandemi. Kita harus jaga-jaga dong. Meski cuma keluar
rumah deket-deket aja, kita tetep kudu waspada.”
Widya: “Iya… iyaaa… Mana sini cimolnya aku pengen ngemil.”
Ira: “Sepanjang jalan gak nemu tukang cimol. Pedagang-pedagang kaki lima lainnya
Yayasan Tarakanita - Bahasa Indonesia Kelas VIII
11. Sekolah Menengah Pertama
193
juga gak ada. Yang buka cuma toko kelontong, tukang sayur, sama supermarket.”
Widya: “Yaaah… aku pengen banget cimol. Ke mana sih tukang cimolnya. Gak
pengen duit apa?”
Ira: “Mungkin dia lagi kesusahan. Sejak Covid-19 kan orang-orang diminta karantina
di rumah. Sementara dia kehilangan pelanggan, mencari nafkah tambahan susah.”
Widya: “Duh iya ya. Kasihan Pak Cimol. Semoga dia dan keluarganya baik-baik aja.
Kita juga karena Covid-19 jadi terpaksa di kosan terus. Gak bisa pulang kampung
karena rawan jadi penyebar virus. Siapa sih yang gak susah karena virus? Gak ada!”
Ira: “Lah kok jadi ngegas gitu? Haduuuh. Ini maskermu!”
Ira melemparkan sekotak masker pada Widya. Widya membolak-balik kotak itu.
Kemudian membuka isinya.
Widya: “Ira!!! Ini kan masker bengkoang buat perawatan wajah. Yang aku maksud itu
masker yang buat cegah virus. Yang buat nutupin hidung dan mulut! Yang biasa
dipakai dokter-dokter gitu. Masa nanti aku keluar rumah pakai ini?”
Ira: “Yah gimana dong?”
Widya: “Balikin ke toko bisa gak ya?”
Ira: “Udah kamu buka begitu, ya gak bisa. Lagian kita kan udah punya banyak
masker, Wid.”
Widya: “Itu kan masker kain. Bosen aku sama masker modelnya gitu-gitu aja. Pengen
coba yang sekali pakai. Kalau yang biasa dipakai dokter pasti lebih nyaman daripada
masker yang habis pakai-cuci-pakai-cuci.”
Yayasan Tarakanita - Bahasa Indonesia Kelas VIII
12. Sekolah Menengah Pertama
194
Ira: “Masker medis itu ya buat tenaga medis, atau orang yang sakit. Kita yang di
rumah, cukup pakai masker kain. Selain hemat, kita juga bisa membantu tenaga medis
dengan tidak menghabiskan ketersediaan masker. Bayangin kalau tenaga medis
kekurangan masker, terus ternyata habis dibeli sama orang-orang, pas mau nangani
pasien, malah mati duluan kena korona. Ngeri gak tuh?”
Widya: “Iya juga sih. Tapi masa pemerintah gak ngasih bantuan masker sih ke tenaga
medis?”
Ira: “Ya kali nunggu pemerintah keburu mati duluan satu Indonesia.”
Widya: “Hus! Gak boleh gitu.”
Ira: “Daripada capek debat, mending kita maskeran bareng aja. Lumayan bisa
perawatan selama karantina. Nanti kelar pandemi, kita glowing gitu.”
Widya: “Dasar! Bisa ae lu. Pasti ini sengaja belinya salah.”
Ira menjulurkan lidahnya. Mereka tertawa bersama . Lampu panggung mati.
Dikutip dari: https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/18/200000369/contoh-teks-drama-
tentang-covid-19?page=all.
Yayasan Tarakanita - Bahasa Indonesia Kelas VIII
Tugas kelompok
Uji Kompetesi 2
1. Tentukan latar naskah drama tersebut!
2. Tentukan konflik dalam kutipan naskah drama tersebut!
3. Tentukan karakter tokoh dalam naskah drama tersebut!
4. Tentukan amanat dalam kutipan naskah drama tersebut!
13. Sekolah Menengah Pertama
195
1. Pengertian Menginterpretasi teks Drama
Menginterpretasi diambil dari kata interpretasi. Interpretasi adalah suatu
kegiatan seseorang menilai suatu objek secara mendalam dan sangat dipengaruhi
oleh latar belakang orang yang melakukan interpretasi. Interpretasi merupakan
hal terpenting dalam sebuah pertunjukkan baik yang secara langsung atau
melalui sebuah pemutaran video.
Menurut KBBI 2008 hlm. 311, “Interpretasi adalah pemberian kesan,
pendapat atau dengan teoretis terhadap sesuatu; tafsiran.” Artinya, interpretasi
merupakan proses memberikan nilai terhadap sebuah karya yang dibaca atau
yang ditonton berdasarkan pemahaman setiap individu. Istilah interpretasi bisa
merujuk pada proses penafsiran yang sedang berlangsung atau hasil dari proses
tersebut.
Bisa juga menginterpretasi adalah proses kegiatan menafsirkan makna dari
apa yang dilihat berdasarkan pengalamannya. Keterampilan yang harus dikuasai
peserta didik dalam pembelajaran menginterpretasi yaitu keterampilan
menyimak. Menginterpretasi drama yang ditonton adalah kegiatan menyimak
estetik.
Interpretasi teks drama adalah kegiatan dengan memberi apresiasi atau
pemaknaan terhadap sebuah karya sastra drama sesuai dengan pikiran atau
perasaan yang diperoleh pembaca/penonton terhadap karya tersebut
Yayasan Tarakanita - Bahasa Indonesia Kelas VIII
Menginterpretasi Teks Drama
14. Sekolah Menengah Pertama
196
2. Langkah Menginterpretasi Brama
Langkah menginterpretasi drama sebagai berikut:
1. Pertama adalah menyiapkan diri untuk menyimak dan memerhatikan drama yang
ditonton.
2. Mencatat hal-hal penting drama apalagi yang menyangkut judul, tema, tokoh,
dialog, pesan, tata busana, iringan, isi drama dan tata panggung.
3. Mencatat kekurangan dan kelebihan dari drama yang ditonton.
4. Terakhir mengulas drama secara keseluruhan.
Tugas kelompok:
1. Tontonlah sebuah pementasan drama di kanal youtube.
2. Tanggapilah pementasan drama tersebut. Kamu dapat menanggapi judul, tema,
tokoh, dialog, pesan, tata busana, iringan, isi drama dan tata panggung.
3. Presentasikan hasil diskusimu ke depan kelas!
Yayasan Tarakanita - Bahasa Indonesia Kelas VIII
15. Sekolah Menengah Pertama
197
1. Struktur Teks Drama
Drama memiliki struktur yang sedikit berbeda dengan teks yang lain. Berikut
adalah struktur teks drama.
a. Prolog
Prolog merupakan pembukaan atau pengantar di awal cerita drama. Biasanya
bagian ini disampaikan oleh narator atau dalang (pembawa cerita). Tujuan
prolog adalah untuk menjelaskan gambaran pemain, gambaran penonton, dan
lain-lain.
b. Dialog
Dialog adalah percakapan antara satu tokoh dengan tokoh lainnya. Dialog juga
menggambarkan berbagai permasalahan yang dihadapi oleh para tokoh dan cara
peneyelesaian permasalahan tokoh. Di dalam dialog tersaji urutan peristiwa
yang dimulai dengan orientasi, komplikasi, dan resolus
1) Orientasi, adalah bagian awal cerita yang menggambarkan situasi yang
sedang atau sudah terjadi. Orientasi juga terdapat pengenalan latar tempat,
waktu, dan suasana.
2) Komplikasi, berisi tentang konflik-konflik dan pengembangannya. Pada
bagian ini pula dapat diketahui watak tokoh utama (yaitu protagonis dan/atau
antagonis).
Yayasan Tarakanita - Bahasa Indonesia Kelas VIII
C. Menelaah Struktur dan Kebahasaan Teks Drama
16. Sekolah Menengah Pertama
198
3) Resolusi, adalah bagian klimas atau puncak dari drama, yaitu penyelesaian
atas konflik-konflik yang dihadapi tokoh. Resolusi haruslah berlangsung secara
logis dan memunculkan solusi-solusi atas konflik yang dimunculkan
sebelumnya. Selain itu, teka-teki yang dimunculkan pada awal-awal cerita akan
terjawab pada tahapan ini.
c. Epilog
Epilog adalah bagian penutup yang berfungsi untuk menyampaikan intisari
cerita atau menafsirkan maksud cerita. Epilog dapat disamapaikan oleh seorang
aktor atau dalang pada akhir cerita.
2. Kaidah Kebahasaan Teks Drama
Teks drama memiliki ciri-ciri kebahasaan sebagai berikut.
1. Dialog dalam drama merupakan kalimat langsung. Oleh karena itu, dialog
dalam drama diapit oleh tanda petik ganda ("...")
2. Menggunakan kata ganti orang pertama (misalnya saya, aku, kami), orang
kedua (misalnya kamu, Anda), orang ketiga (misalnya dia, mereka). Selain itu,
juga memungkinkan menggunakan kata sapaan (Kak, Dik) atau kata sapaan
daerah (misalnya Cong, Bang).
3. Terdapat penggunaan kata-kata tidak baku karena drama menggunakan
percakapan sebari-hari, seperti kok, sih, nggak, ndak, oh, dan lain-lain.
4. Menggunakan kalimat seru (contoh: Selamat pagi, Anak-anak!), suruhan
(contoh: Cepat pergi!),pertanyaan (contoh: Kenapa kamu tidak makan, Ni?).
Yayasan Tarakanita - Bahasa Indonesia Kelas VIII
17. Sekolah Menengah Pertama
199
5. Menggunakan kata kerja yang menggambarkan suatu peristiwa yang terjadi,
seperti memerintah, menghadap, bermain, mencangkul, dan lain-lain.
6. Menggunakan kata sifat untuk menggambarkan tokoh, tempat, atau suasana.
Misalnya ramah, baik, pemberani, gagah, mencekam, berisik, bersih, gelap, l
uas, dan lain-lain.
7. Menggunakan konjungsi/kata penghubung
Konjungsi Koordinatif
Konjungsi koordinatif yaitu kata penghubung yang menghubungkan dua klausa
atau lebih yang memiliki status sederajat, diantaranya : dan, atau, tetapi, sedangkan,
melainkan, lalu, kemudian, padahal.
Contoh kalimat dengan konjungsi koordinatif :
- Dia menangis dan istrinya pun tersedu-sedu.
- Aku yang datang ke rumahmu atau kamu yang datang ke rumahku.
Konjugsi Subordinatif
Konjungsi subordinatif yaitu kata penghubung yang menghubungkan dua
klausa atau lebih yang tidak sama derajatnya, diantaranya : ketika, sejak, kalau,
jika, supaya, biar, seperti, sehingga, setelah, andai, bagai, ibarat, karena.
Contoh kalimat dengan konjungsi subordinatif:
- Ibu pergi ke pasar ketika hari masih pagi
- Badu tidak masuk sekolah karena hari sedang hujan.
Yayasan Tarakanita - Bahasa Indonesia Kelas VIII
18. Konjungsi antar kalimat adalah kata yang menghubungkan kalimat yang satu
dengan kalimat yang lainnya. Dalam penggunaanya, konjungsi antar kalimat
menyatakan makna yang berbeda-beda, diantaranya : oleh karena itu, sebelum itu,
namun, akan tetapi, kecuali itu, dengan demikian, sesudah itu, selain itu, sebaliknya.
Konjungsi antar kalimat di awal kalimat (setelah tanda titik, tanda seru, atau tanda
tanya).
Contoh Konjungsi Contoh
Hubungan waktu
Sesudah, setelah, sebelum, sehabis, sejak, selesai, ketika,
tatkala, sementara, sambil, seraya, selagi, selama, sehingga,
sampai
Hubungan syarat Jika, kalau, jikalau, asal(kan), bila, manakala
Hubungan
pengandaian
Anadaikan, sekiranya, seandainya, seumpamanya
Hubungan tujuan Agar, biar, supaya
Hubungan konsesif
Biarpun, meskipun, sekalipun walau(pun), sunguhpun,
kendatipun
Hubungan pemiripan
Seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana, seperti, sebagai,
laksana
Hubungan
penyebaban
Sebab, karena, oleh karena
Hubungan
pengakibatan
Sehingga, sampai (-sampai), maka(-nya)
Hubungan
penjelasan
Bahwa
Hubungan cara Dengan
Yayasan Tarakanita - Bahasa Indonesia Kelas VIII
Sekolah Menengah Pertama
Berikut jenis-jenis konjungsi subordinatif
200
19. Contoh Konjungsi Makna
Biarpun demikian/begitu, sekalipun
demikian/begitu walaupun
demikian/begitu, meskipun
demikian/begitu
Menyatakan kesediaan untuk melakukan
sesuatu yang berbeda atau pun
bertentangan dengan yang dinyatakan
pada kalimat sebelumnya
Kemudian, sesudah itu, setelah itu,
selanjutnya
Menyatakan kelanjutan dari peristiwa
atau keadaan pada kalimat sebelumnya
Tambahan pula, lagi pula, selain itu
Menyatakan adanya hal, peristiwa, atau
keadaan lain di luar dari yang telah
dinyatakan sebelumnya.
Sebaliknya
Mengacu ke kebalikan dari yang
dinyatakan sebelumnya
Yayasan Tarakanita - Bahasa Indonesia Kelas VIII
Sekolah Menengah Pertama
A B
1. Tahapan pengenalan awal cerita a. Konjungsi koordinatif
2. dan, atau, tetapi b. Epilog
3. Percakapan antar tokoh c. Opera
4. Tahapan penyelesaian konflik d. Konjungsi antar kalimat
5. Yang diucapkan dan belum diperankan seperti
dalang jemblung dan kentrung
e. Tokoh
6. Sebuah drama yang percakapan atau dialognya
dinyanyikan dengan iringan musik
f. Kata ganti orang
7. Kata penutup dalam sebuah drama g. Orientasi
Cocokkan pernataan pada kolom A
dengan jawaban yang tepat pada kolom B.
201
20. Kepatuhan pada orang tua
Tomy sedang ngobrol dengan Lisa disebuah taman yang tidak jauh dari rumah mereka.
Tomy dan Lisa adalah dua remaja yang sangat patuh pada orangtua mereka. Tidak
lama kemudian datanglah Sinta. Sinta adalah seorang anak yang kurang
memperhatikan perintah orangtua dan sering melanggarnya.
Sinta : Eh.. ada apa kok kelihatannya lagi pada serius gitu?
Tomy :Eh kamu Sinta.. nggak kok, Lisa cerita ke aku kalau dia kemarin disuruh
Ibunya untuk beli barang kebutuhan dapur, tapi dia kelupaan.
Lisa : Iya, Sinta.
Sinta : Terus kenapa? Gitu aja kok kayak jadi masalah serius gitu buat kamu. Lisa?
8. dia, ia h. Dialog
9. Pelaku yang mempunyai peran dalam cerita. i. Resolusi
10. oleh karena itu, sebelum itu, namun, j. Drama tutur
Dengarkan pembacaan naskah drama “Kepatuhan pada orang tua” kemudian 1.
Tentukan struktur naskah drama tersebut!
2. Tentukan penggunaan kata ganti orang dan konjungsinya!
Yayasan Tarakanita - Bahasa Indonesia Kelas VIII
Sekolah Menengah Pertama
202
21. Lisa : Ya iya dong, itu namanya kan aku nggak ngendahin perintah Ibu aku. Kan nggak
baik kalau seorang anak sering nggak memperhatikan perintah orangtuanya.
Tomy : Betul tu.. harusnya Lisa nggak suka lupa gitu.
Sinta : Yea elah.. kalau cuman gutu aja mah aku sering. Ngapain juga urusan kecil gitu
aja kalian pikir ampe segitunya.
Tomy : Kok kamu seperti itu sih Sinta? Ya sudah seharusnya dong Lisa menyesal, kan
itu nggak bagus namannya. Nggak memperdulikan perintah orangtua.
Sinta : Kalau aku sih, bukan sekali-dua kali saja begituan. Lagian yang namanya
nggak ingat mau gimana lagi. Masak setiap orangtua nyuruh kita harus dipenuhin,
nggak juga kan?
Lisa : Ya harus dong Sinta. Yang namanya orangtua kalau udah nyuruh kita yang kita
harus kerjakan.
Tomy : Ah.. aku sih kalau sempat yang aku kerjain, kalau nggak yang nggak.
Lisa : Itu nggak baik Sinta. Itu namanya kamu anak yang tidak patuh pada perintah
orangtua. Kamu harus bisa merubah sikap kamu, ntar kamu jadi anak yang durhaka
lagi.
Tomy : Betul kata Lisa itu Sinta. Kamu harus berubah. Jangan membiasakan diri
meremehkan perintah Ibu/Ayah kamu. Nggak baik itu.
Sinta : Iya deh.. aku ngerti. (Sumber: Bukubiruku.com)
Yayasan Tarakanita - Bahasa Indonesia Kelas VIII
Sekolah Menengah Pertama
203
22. Naskah drama merupakan karya sastra yang berisi cerita tentang suatu peristiwa.
Sama seperti cerpen maupun novel dalam menulis drama membutuhkan imajinasi
untuk memunculkan ide cerita. Drama ditulis dalam dialog antar tokoh dan anotasi
(penjelasan) lakuan tokoh.
1. Teks drama dari karya yang sudah ada
Naskah drama yang dibuat dari karya yang sudah ada misalnya dari cerita
dongeng, cerpen, novel, biografi, dan lain-lain. Menulis teks drama ini sangat
mudah dilakukan karena tinggal mengubah formatnya ke bentuk dialog.
2. Naskah drama dengan orisinalitas ide
Menyusun naskah drama berdasarkan ide sendiri membutuhkan ide kreatifitas dari
penulis. Sama halnya dengan menulis cerpen dan novel, hanya bedanya formatnya
dalam bentuk dialog.
Berikut ini langkah-langkah menyusun drama berdasarkan ide sendiri.
a. Menentukan topik.
b. Menentukan tokoh dan karakternya.
c. Membuat kerangka alur.
d. Mengembangkan kerangka ke dalam dialog dengan memperhatikan
struktur dan kaidah kebahasaannya.
Yayasan Tarakanita - Bahasa Indonesia Kelas VIII
Sekolah Menengah Pertama
204
D. Menulis Drama
23. 3. Pementasan karya
Setelah menyusun naskah drama, kegiatan berikutnya adalah pementasan. Hal-hal
yang hars dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Membedah isi naskah secara bersama-sama.
b. Reading, seluruh calon pemain membaca keseluruhan naskah.
c. Casting, pemilihan pemain yang sesuai dengan peran yang dimainkan.
d. Pendalaman peran, para pemeran menggambarkan watak tokoh yang
dibawakan
e. Blocking, sutradara mengarahkan dan mengatur pemain.
f. Running, latihan secara lengkap dari dialog hingga pengaturan pentas.
g. Gladi bersih, sebelum pentas semua pemain melakukan Latihan akhir.
h. Pementasan, semua pemain tampil siap dengan kostumnya.
Yayasan Tarakanita - Bahasa Indonesia Kelas VIII
Sekolah Menengah Pertama
205
Tugas Kelompok (Tugas Proyek)
1. Tulislah sebuah drama berdasarkan cerita rakyat, cerpen, novel atau imajinasimu.
Tulislah sebuah naskah drama pendek sesuai dengan struktur naskah drama!
2. Lakukan latihan pembacaan naskah dramamu kemudian pentaskan dramamu di
depan kelas!
3. Lakukan evalusasi hasil dari kegiatanmu!
24. Yayasan Tarakanita - Bahasa Indonesia Kelas VIII
Sekolah Menengah Pertama
Tugas bersama keluarga.
1. Buatlah naskah drama sederhana yang
dapat diperankan oleh anggota
keluargamu.
2. Bermain peran bersama keluarga pasti
akan sangat menyenangkan. Selamat
mencoba!
3. Laporkan hasil pekerjaanmu, lalu
kumpulkan kepada gurumu agar dinilai!
UJI KEMAMPUAN
A. Pilihlah satu jawaban yang benar!
1. Kalimat dalam teks drama yang ditulis di dalam kurung tidak didialogkan,
melainkan diaktingkan, disebut …
A. Monolog C. Prolog
B. Pantomim D. Kramagung
2. Setting sebuah drama mengandung unsur …
A. Tempat terjadinya peristiwa C. Suasana cerita
B. Waktu kejadian bergulir D. Tempat waktu dan suasana cerita
206
25. 3. Perhatikan kutipan drama berikut.
Tema yang tersirat dari penggalan drama di atas adalah....
A. Kepercayaan C. Pemusnahan
B. Persahabatan D. Percintaan
4. Pada tahap persiapan pementasan drama, seorang sutradra melakukan seleksi
untuk memilih pemeran yang sesuai dengan peran aka dimainkan. Tahapan ini
disebut...
A. Akting C. Blokng
B. Casting D. Editing
5. Berikut ini adalah hal-hal yang perlu dilakukan pada saat menyusun teks drama,
kecuali…
A. Menentukan tema C. Menyusun ringkasan cerita
B. Merancang alur dan setting D. Mengatur acting pelaku
6. Berikut ini termasuk persiapan pementasan drama, kecuali ….
A. Menghafal teks C. Bloking dan ekspresi
B. Memahami cerita D. Meditasi dan mediasi
Yayasan Tarakanita - Bahasa Indonesia Kelas VIII
Sekolah Menengah Pertama
Romeo : Petunjuk cinta yang gaib telah mempersatukan aku ke hadapanmu.
Dan untuk cinta yang kudapatkan akan kutaruhkan segalanya. Tapi …
aku seorang Montague …
Juliet : Dan aku seorang Capulet. Mengapa kita punya nama? Biarlah aku
menjadi bukan Capulet dan kau bukan Montague, Romeo!
207
26. 7. Kata penutup yang mengakhiri dalam drama disebut...
A. Monolog C. Prolog
B. Epilog D. Kramagung
8. Berikut yang bukan perbedaan unsur drama tradisional dan modern adalah ….
A. Temanya C. latarnya
B. Alurnya D. bahasanya
Perhatikan teks drama berikut.
.
Yayasan Tarakanita - Bahasa Indonesia Kelas VIII
Sekolah Menengah Pertama
208
Dengan Memberi Kita akan Menerima
Dalam perjalan ke sekolah Oktora bertemu dengan gelandangan dengan pakaian
lusuhnya.
Gelandangan: Nak, apa bisa belikan nasi bungkus. Saya lapar nak. (sambil
membungkuk, wajah memelas)
Oktora: Waduh bik, maafkan saya. Tadi saya tidak diberi uang saku sama bapak.
Tapi tadi saya diberi bekal ibu. (Oktora membuka tas ranselnya dan
mengeluarkan kotak bekalnya)
Gelandangan: (dengan tangannya yang gemetar menerima kotak bekal)
Terimakasih nak, semoga Tuhan mengabulkan permohonanmu.
Oktora: Sama-sama bik, saya berangkat sekolah dulu. Hati-hati ya. (sambil
mengayunkan langkahnya berlalu ke sekolah)
Setiba di sekolah di kelas sudah ada Nathan dan Beni.
Beni: Hai Tora, kamu sudah baca pengumuman lomba menulis cerpen belum?
Tadi aku lihat bu Nita memasangnya di depan. Ayo kita lihat, siapa tahu
cerpenku yang menang. (Tangan Beni merangkul pundak Oktora)
Di papan madding mereka membaca pengumuman itu, dan mata ketiga anak itu
melotot karena nama Oktora tertulis disitu menjadi pemenang juara 1.
Oktora: Terimakasih Tuhan.
27. 9. Pesan atau amanat yang terkandung dalam penggalan drama di atas adalah....
A. Sifat serakah menjadikan kita tidak mendapat berkat.
B. Nasib manusia ditentukan oleh Tuhan.
C. Ketika kita mau berbagi, Tuhan pasti akan memberkati.
D. Manusia berusaha untuk sempurna
10. Watak dari Oktora yang terdapat dalam drama di atas adalah….
A. Keras kepala C. Ringan tangan
B. Tinggi hati D. Besar kepala
Dengan memberi kita akan menerima
Dalam perjalan ke sekolah Oktora bertemu dengan gelandangan dengan pakaian
lusuhnya.
Gelandangan: Nak, apa bisa belikan nasi bungkus. Saya lapar nak. (sambil
membungkuk, wajah memelas)
Oktora: Waduh bik, maafkan saya. Tadi saya tidak diberi uang saku sama bapak. Tapi
tadi saya diberi bekal ibu. (Oktora membuka tas ranselnya dan mengeluarkan kotak
bekalnya)
Gelandangan: (dengan tangannya yang gemetar menerima kotak bekal) Terimakasih
nak, semoga Tuhan mengabulkan permohonanmu.
Oktora: Sama-sama bik, saya berangkat sekolah dulu. Hati-hati ya. (sambil
mengayunkan langkahnya berlalu ke sekolah)
Yayasan Tarakanita - Bahasa Indonesia Kelas VIII
Sekolah Menengah Pertama
B. Kerjakan soal berikut ini.
Bacalah kutipan teks drama berikut dengan cermat.
209
28. Setiba di sekolah di kelas sudah ada Nathan (pura-pura sibuk) dan Beni (berdiri)
Beni: Hai Tora, kamu sudah baca pengumuman lomba menulis cerpen belum? Tadi aku
lihat bu Nita memasangnya di depan. Ayo kita lihat, siapa tahu cerpenku yang menang.
(Tangan Beni merangkul pundak Oktora)
Di papan madding mereka membaca pengumuman itu, dan mata ketiga anak itu melotot
karena nama Oktora tertulis disitu menjadi pemenang juara 1.
Oktora: Terimakasih Tuhan.
Dari sudut terlihat Susi dengan muka sinis berbicara dengan Nuri. Tanpa disadari Bu
Nita sedang memperhatikannya.
Susi: Aku curiga jurinya tidak adil dalam menilai. Paling hanya melihat Tora dari
penampilannya yang sok baik.
Nuri: Wah ga bener itu.
Bu Nita: Susi, apa yang kamu bicarakan tadi. Jangan kamu menyebar berita bohong
yang menimbulkan kegaduhan. Ayo ikut saya ke kantor. ( Bu Nita berjalan menuju
kantor diikuti Nuri dan Susi)
Akhirnya Susi dan Nuri minta maaf kepada bu Nita dan Oktora.
Yayasan Tarakanita - Bahasa Indonesia Kelas VIII
Sekolah Menengah Pertama
210
1. Tentukan amanat kutipan drama tersebut!
2. Tentukan watak tokoh dalam kutipan drama tersebut!
3. Tentukan konflik dalam kutipan drama tersebut!
4. Tentukan konjungsi dan kata ganti orang dalam drama tersebut!
5. Tanggapilah isi cerita drama tersebut!
Setelah membaca kutipan teks tersebut, jawablah pertanyaan berikut ini.
"Fokuslah menjadi produktif, bukan sekadar sibuk saja.“
==Tim Ferris==