1. 1.
2.
3.
4.
Itik termasuk unggas air yang bisa berenang karena
kaki itik memiliki selaput renang.
Itik bila dilepaskan suka bergerombol. Dalam
kelompok itik ada 1 atau 2 pemimpin. Hal ini akan
mempermudah peternak menggiring itik
Tubuh itik ramping, berdiri hampir tegak seperti
botol. Berbeda dengan itik manila atau entok
(bebek muscovy/muscovy duck) berjalan horizontal,
lebih gemuk dan bergerak lamban. Sering dijadikan
sebagai bebek pedaging.
Itik yang berkembang di Indonesia Indian Runner
duck, sering dijadikan sebagai itik petelur.
2. 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pemeliharaan itik relatif lebih mudah
Produksi telur itik tinggi. Pemeliharaan secara
dilepas mampu bertelur 130-150 butir per ekor per
tahun. Pemeliharaan secara intensif mampu
bertelur 250-300 butir per ekor per tahun
Pemeliharaan itik dengan pakan yang sederhana
saja, sudah bisa berproduksi telur yang banyak.
Telur itik disenangi masyarakat dan mempunyai
harga jual yang tinggi.
Itik adalah ternak yang tahan terhadap penyakit.
Itik bisa memanfaatkan limbah pertanian dan
kotorannya pun juga bisa dimanfaatkan untuk
pupuk tanaman
3. Pemeliharaan itik dikelompokkan menjadi 3:
I.
Itik Petelur
II.
Itik Pedaging
III. Itik Hias
Itik Petelur adalah itik yang tubuhnya memiliki
kemampuan merubah bahan pakan menjadi telur.
Contohnya: 1. Itik Indian Runner
2. Itik Khaki Campbell
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10. Di Indonesia dikenal sistem pemeliharaan itik sbb.
Sistem Tradisional : pemeliharaan berdasarkan
turun temurun yang biasa dilaksanakan disuatu
daerah tertentu yang biasanya dilakukan dengan
penggembalaan ternak.
Sistem Semi Intensif : Disamping itik
digembalakan, maka juga dikandangkan. Dengan
demikian pakan selain diperoleh dari
penggembalaan juga diberikan pakan pada saat di
kandang.
Sistem Intensif : Itik dikandangkan secara terus
menerus.
11. A.
-
-
Sistem Tradisional
Ternak sangat kurang sekali diperhatikan
Sangat jarang diberikan pakan tambahan oleh
peternaknya. Itik hanya dibuatkan pagar pembatas
di belakang rumah.
Jumlah pemeliharaan sedikit, kadang-kadang ternak
itik digembalakan
Sistem tradisonal banyak diterapkan oleh masyarakat
pedesaan di Indonesia
Usaha Ternak itik hanya sebagai usaha sambilan.
Dilakukan oleh keluarga itu sendiri
Produktifitas ternak itik sangat rendah
Pengetahuan tentang beternak itik juga rendah,
sering didapat dari turun temurun.
12. B. Sistem Semi Intensif
Ternak sudah mulai diperhatikan
Ternak sudah diberi pakan tambahan oleh peternaknya
dan sudah dibuatkan kandang yang sederhana
Jumlah pemeliharaan sudah banyak sampai 100 ekor
atau lebih, ternak digembalakan dan sore hari digiring ke
kandang dan diberi pakan tambahan
Sistem sistem semi intensif juga banyak diterapkan di
indonesia
Usaha Ternak itik sudah ada yang menjadikan sumber
penghasilan utama keluarga. Pekerjaannya juga
dialkukan oleh keluarga
Produktifitas ternak itik cukup tinggi
Pengetahuan tentang beternak itik sudah dimiliki dan
sudah ada upaya pencegahan terhadap penyakit
13. C Sistem Intensif
Kehidupan ternak sepenuhnya tergantung oleh
peternak, makan, minum dan pengendalian penyakit
Penyediaan pakan kontinyu dan kandangnya juga
lebih permanen dan bagus
Jumlah pemeliharaan sudah banyak sampai 300
ekor atau lebih.
Sistem sistem intensif diterapkan oleh peternak
sudah berbentuk perusahaan.
Usaha Ternak itik sudah menggunakan karyawan
dan menerapkan manajemen perusahaan
Produktifitas ternak itik sangat tinggi
Pengetahuan tentang beternak itik bagus dan
adanya upaya pencegahan terhadap penyakit