SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
1
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan usaha peternakan unggas di Indonesia memberikan harapan
yang lebih baik bagi para peternak. Hal ini tercermin dari kontribusinya yang
cukup luas dalam memperluas lapangan kerja, peningkatan pendapatan
masyarakat dan terutama sekali dalam pemenuhan kebutuhan makanan bernilai
gizi tinggi.
Itik dikenal juga dengan istilah bebek dalam (bahasa jawa). Itik berasal
dari Amerika Utara yang merupakan itik liar (anas mascha) atau mild malard.
Dan yang di pelihara hingga sekarang disebut aras demesticus (ternak itik). Jenis
bibit unggul yang diternakan khususnya di Indonesia ialah jenis itik petelur seperti
itik tegal, itik mojosari, itik bali.
Salah satu usaha perunggasan yang cukup berkembang di Indonesia adalah
usaha ternak itik. Meskipun tidak sepopuler ternak ayam, itik mempunyai potensi
yang cukup besar sebagai penghasil telur dan daging. Jika dibandingkan dengan
ternak unggas yang lain, ternak itik mempunyai kelebihan diantaranya adalah
memiliki daya tahan terhadap penyakit. Oleh karena itu usaha ternak itik memiliki
resiko yang relatif lebih kecil, sehingga sangat potensial untuk dikembangkan.
Keberadaan itik tersebar di seluruh Indonesia dengan berbagai nama sesuai
dengan lokasi tempat berkembangnya. Usaha peternakan itik telah banyak digeluti
oleh masyarakat dibeberapa daerah di Madura. Kabupaten Sumenep adalah salah
satu daerah yang sebagian besar masyarakatnya adalah peternak ayam dan itik.
2
Kabupaten Sumenep merupakan daerah yang sebagian besar luas
wilayahnya terdiri dari areal persawahan sehingga sangat cocok untuk
mengembangkan ternak itik. Dukungan dengan banyaknya ketersediaan pakan
dari sektor pertanian sebagai daerah lumbung padi juga mendukung untuk
pengembangan ternak itik. Usaha peternakan itik telah dibudidayakan di beberapa
kecamatan di Kabupaten Sumenep. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya peternak
yang melakukan usaha pemeliharaan ternak itik dimana populasi ternaknya cukup
tinggi. Desa Gunggung merupakan salah satu desa di Kecamatan Batuan yang
memiliki jumlah populasi ternak itik mencapai 376 itik. (BPS Sumenep, 2013).
Prospek usaha peternakan itik sangat baik, hal ini dilihat dari permintaan
pasar. Kebutuhan akan protein hewani yang semakin meningkat dan diimbangi
dengan bertambahnya penghasilan dan pendapatan masyarakat berdampak
meningkatkannya akan konsumsi protein hewani, untuk memenuhi kebutuhan gizi
yang berasal dari protein hewani. Telur itik mengandung 13,3 % protein, dengan
daging yang gurih, tidak amis dan daging itik mengandung protein sekitar 21,4 %
lebih tinggi dari kandungan daging ayam, sapi, domba (Mangku, 2005), maka
pengembangan peternakan diarahkan pada pengembangan peternakan yang
tradisional menuju peternakan yang lebih maju dengan memanfaatkan teknologi
dan meningkatkan pengetahuan para peternak itik untuk mengembangkan
usahanya sehingga lebih maju dan menguntungkan sehingga Indonesia dapat
berswasembada daging, untuk semua subsektor peternakan khususnya daging itik.
Ternak itik memerlukan penanganan yang insentif untuk mengatasi resiko
kematian dan penyakit pada itik, sehingga para peternak tidak mengalami
3
kerugian, dan memperbaiki model pemeliharaan dari model tradisional menjadi
model semi intensif dengan cara dikurung dalam kandang, metode ini
mengakibatkan perkembangan pada itik ternak menjadi lebih sehat, pertumbuhan
semakin cepat, gemuk, dan penggunaan pakan lebih banyak sehingga
menimbulkan pemborosan bila tidak diimbangi dengan produksi yang tinggi (
Rusli, 2009).
Tantangan dan hambatan dalam usaha peternakan itik antara lain fluktuasi
harga, pemeliharaan yang lemah, tidak ada kepastian harga jual telur dan daging
itik, persaingan yang ketat di antara pedagang itik, namun tantangan tersebut
sebaiknya tidak membuat mundur bagi para penyandang dana untuk menanamkan
modalnya di sektor peternakan itik. Untuk memecahkan masalah tersebut dapat
dilakukan penerapan sistem agribisnis yang dapat membuat peternakan itik
menjadi berkembang dan menjadi usaha yang potensial dan menjanjikan. Peternak
itik yang mempunyai modal besar menjadi kekuatan dan sebagai faktor internal,
dan memiliki beberapa kelemahan salah satunya harga telur itik yang lebih tinggi
dipasaran dibanding telur itik yang berasal dari daerah lain, serta pengetahuan dan
keterampilan peternak itik mengenai penyakit itik dan pembuatan pakan yang
sesuai dengan komposisi nilai gizi yang diperlukan oleh itik, baik itik untuk
petelur atau pedaging. Sedangkan untuk faktor eksternal yaitu ancaman penyakit
pada itik, tingginya persaingan dipasaran, untuk pasar di Kabupaten Sumenep
cenderung stabil (Yunus, 2012).
Usaha peternakan itik memiliki prospek usaha yang cukup potensial untuk
dikembangkan. Model peternakan itik kebanyakan menggunakan cara tradisional
4
yang skala pemeliharaannya kecil dan model pemberian pakan yang
mengandalkan pakan alami. Saat ini bisnis ternak itik berkembang untuk
pemenuhan kebutuhan daging dan untuk kebutuhan telur. Seiring adanya warung-
warung makanan yang menyediakan makan serba bebek, kebutuhan bebek
pedaging tidak kalah banyak dengan bebek petelur. Selain itu pemenuhan daging
itik dari itik afkir saat ini sudah tidak mencukupi lagi.Prospek dari usaha
pemeliharaan itik petelurpun cukup baik mengingat konsumsi telur dari tahun ke
tahun terus meningkat, pemeliharaannya sudah mengarah pada semi intensif
maupun kearah intensif (Simamora, 2001).
Itik yang akan saya teliti adalah jenis itik yang dibudidayakan secara
intensif atau yang lebih dikenal dengan pemeliharaan di lahan kering atau
dikandangkan, artinya pakan dan minum di sediakan di dalam kandang. Salah
satu itik lokal yang cukup dikenal dan berpotensi adalah itik pedaging dan petelur
yang berperan sebagai penghasil telur, baik telur tetas maupun telur konsumsi dan
dagingnya dijadikan sebagai lahan usaha lainnya. Apabila masa produksinya telah
selesai atau pasca produksi, itik-itik betina tersebut akan segera diafkir dan dijual
sebagai itik potong.
Berdasarkan latar belakang inilah, maka saya tertarik untuk meneliti
dengan judul “Strategi Pengembangan Peternakan Itik di Desa Gunggung
kecamatan Batuan”.
5
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah bagaimana strategi pengembangan peternakan itik di Desa
Gunggung Kecamatan Batuan?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi pengembangan
peternakan itik di Desa Gunggung kecamatan Batuan.
1.4 Manfaat Penelitian
a. Bagi Responden
Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan pengetahuan tentang
strategi pengembangan peternakan itik yang benar.
b. Bagi Masyarakat
Sebagai masukan dan salah satu sumber informasi yang diharapkan
dapat memberikan informasi dan motivasi pada masyarakat mengenai hal
yang berhubungan dengan strategi pengembangan peternakan itik.
c. Bagi Peneliti Selanjutnya
Sebagai bahan informasi yang dapat di ambil sehingga tercipta
kesempurnaan untuk peneliti selanjutnya.

More Related Content

What's hot

Manajemen produksi ternak unggas (Recording) "Yoenk"
Manajemen produksi ternak unggas (Recording) "Yoenk"Manajemen produksi ternak unggas (Recording) "Yoenk"
Manajemen produksi ternak unggas (Recording) "Yoenk"Yuza Statham
 
Istilah istilah dalam rancangan percobaan
Istilah istilah dalam rancangan percobaanIstilah istilah dalam rancangan percobaan
Istilah istilah dalam rancangan percobaanIr. Zakaria, M.M
 
Presentasi Ayam Buras untuk prakarya
Presentasi Ayam Buras untuk prakaryaPresentasi Ayam Buras untuk prakarya
Presentasi Ayam Buras untuk prakaryattanitaaprilia
 
Makalah teknologi penaganan dan pengolahan pakan
Makalah teknologi penaganan dan pengolahan pakanMakalah teknologi penaganan dan pengolahan pakan
Makalah teknologi penaganan dan pengolahan pakanPTPN VI
 
Manajemen sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusiaManajemen sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusiaRizki Ogawa
 
Teknis pembuatan pupuk organik padat
Teknis pembuatan  pupuk organik padatTeknis pembuatan  pupuk organik padat
Teknis pembuatan pupuk organik padatpandirambo900
 
pemulian ternak 4 sumber informasi seleksi
pemulian ternak 4 sumber informasi seleksi pemulian ternak 4 sumber informasi seleksi
pemulian ternak 4 sumber informasi seleksi PTPN VI
 
Bab v pemuliaan dan perkawinan
Bab v pemuliaan dan perkawinanBab v pemuliaan dan perkawinan
Bab v pemuliaan dan perkawinanRMontong
 
Peranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanian
Peranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanianPeranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanian
Peranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanianJoel mabes
 
Manajemen Perkawinan
Manajemen PerkawinanManajemen Perkawinan
Manajemen PerkawinanRizza Muh
 
04. Rancangan Acak Lengkap
04. Rancangan Acak Lengkap04. Rancangan Acak Lengkap
04. Rancangan Acak LengkapIr. Zakaria, M.M
 
Proposal Penelitian Pengaruh Interval Waktu Pemberian Pupuk Cair Terhadap Per...
Proposal Penelitian Pengaruh Interval Waktu Pemberian Pupuk Cair Terhadap Per...Proposal Penelitian Pengaruh Interval Waktu Pemberian Pupuk Cair Terhadap Per...
Proposal Penelitian Pengaruh Interval Waktu Pemberian Pupuk Cair Terhadap Per...Dhiarrafii Bintang Matahari
 
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanamanPertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanamanAndary Aindåapryl
 
Gangguan reproduksi
Gangguan reproduksiGangguan reproduksi
Gangguan reproduksiMukti Ali
 

What's hot (20)

Tugas pip powerpoint 2
Tugas pip powerpoint 2Tugas pip powerpoint 2
Tugas pip powerpoint 2
 
Manajemen produksi ternak unggas (Recording) "Yoenk"
Manajemen produksi ternak unggas (Recording) "Yoenk"Manajemen produksi ternak unggas (Recording) "Yoenk"
Manajemen produksi ternak unggas (Recording) "Yoenk"
 
Istilah istilah dalam rancangan percobaan
Istilah istilah dalam rancangan percobaanIstilah istilah dalam rancangan percobaan
Istilah istilah dalam rancangan percobaan
 
Presentasi Ayam Buras untuk prakarya
Presentasi Ayam Buras untuk prakaryaPresentasi Ayam Buras untuk prakarya
Presentasi Ayam Buras untuk prakarya
 
Strategi Pemeliharaan Ternak Sapi Potong
Strategi Pemeliharaan Ternak Sapi PotongStrategi Pemeliharaan Ternak Sapi Potong
Strategi Pemeliharaan Ternak Sapi Potong
 
Budidaya Ayam Kampung
Budidaya Ayam KampungBudidaya Ayam Kampung
Budidaya Ayam Kampung
 
Makalah teknologi penaganan dan pengolahan pakan
Makalah teknologi penaganan dan pengolahan pakanMakalah teknologi penaganan dan pengolahan pakan
Makalah teknologi penaganan dan pengolahan pakan
 
Manajemen sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusiaManajemen sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusia
 
Teknis pembuatan pupuk organik padat
Teknis pembuatan  pupuk organik padatTeknis pembuatan  pupuk organik padat
Teknis pembuatan pupuk organik padat
 
pemulian ternak 4 sumber informasi seleksi
pemulian ternak 4 sumber informasi seleksi pemulian ternak 4 sumber informasi seleksi
pemulian ternak 4 sumber informasi seleksi
 
Bab v pemuliaan dan perkawinan
Bab v pemuliaan dan perkawinanBab v pemuliaan dan perkawinan
Bab v pemuliaan dan perkawinan
 
Peranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanian
Peranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanianPeranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanian
Peranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanian
 
Budidaya ayam petelur
Budidaya ayam petelurBudidaya ayam petelur
Budidaya ayam petelur
 
Manajemen Perkawinan
Manajemen PerkawinanManajemen Perkawinan
Manajemen Perkawinan
 
04. Rancangan Acak Lengkap
04. Rancangan Acak Lengkap04. Rancangan Acak Lengkap
04. Rancangan Acak Lengkap
 
Hibridisasi 2
Hibridisasi 2Hibridisasi 2
Hibridisasi 2
 
Pakan dan Hijauan kambing
Pakan dan Hijauan kambingPakan dan Hijauan kambing
Pakan dan Hijauan kambing
 
Proposal Penelitian Pengaruh Interval Waktu Pemberian Pupuk Cair Terhadap Per...
Proposal Penelitian Pengaruh Interval Waktu Pemberian Pupuk Cair Terhadap Per...Proposal Penelitian Pengaruh Interval Waktu Pemberian Pupuk Cair Terhadap Per...
Proposal Penelitian Pengaruh Interval Waktu Pemberian Pupuk Cair Terhadap Per...
 
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanamanPertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
 
Gangguan reproduksi
Gangguan reproduksiGangguan reproduksi
Gangguan reproduksi
 

Viewers also liked

Mengenal ternal itik
Mengenal ternal itikMengenal ternal itik
Mengenal ternal itiksonyadezeta
 
Contoh pembentangan kerja khusus P.Am
Contoh pembentangan kerja khusus P.Am Contoh pembentangan kerja khusus P.Am
Contoh pembentangan kerja khusus P.Am pikaapull
 
Pak nordin seorang penternak binatang
Pak nordin seorang penternak binatangPak nordin seorang penternak binatang
Pak nordin seorang penternak binatangfazri Rahim
 
Laporan itik tegal
Laporan itik tegalLaporan itik tegal
Laporan itik tegalSary Fahma
 
Contoh Proposal Usaha Budidaya Ayam Petelur | KEWIRAUSAHAAN
Contoh Proposal Usaha Budidaya Ayam Petelur | KEWIRAUSAHAANContoh Proposal Usaha Budidaya Ayam Petelur | KEWIRAUSAHAAN
Contoh Proposal Usaha Budidaya Ayam Petelur | KEWIRAUSAHAANKevin Meilina
 
Kebijakan Pemerintah Dalam Menangani Kemiskinan
Kebijakan Pemerintah Dalam Menangani KemiskinanKebijakan Pemerintah Dalam Menangani Kemiskinan
Kebijakan Pemerintah Dalam Menangani KemiskinanRandy Chamzah
 
Kewirausahaan Peternakan ayam pedaging
Kewirausahaan Peternakan ayam pedagingKewirausahaan Peternakan ayam pedaging
Kewirausahaan Peternakan ayam pedagingSelvhiee Rd
 
Program Penanggulangan Kemiskinan dalam Perencanaan Penganggaran
Program Penanggulangan Kemiskinan dalam Perencanaan PenganggaranProgram Penanggulangan Kemiskinan dalam Perencanaan Penganggaran
Program Penanggulangan Kemiskinan dalam Perencanaan PenganggaranPSEKP - UGM
 

Viewers also liked (10)

Mengenal ternal itik
Mengenal ternal itikMengenal ternal itik
Mengenal ternal itik
 
Contoh pembentangan kerja khusus P.Am
Contoh pembentangan kerja khusus P.Am Contoh pembentangan kerja khusus P.Am
Contoh pembentangan kerja khusus P.Am
 
Pak nordin seorang penternak binatang
Pak nordin seorang penternak binatangPak nordin seorang penternak binatang
Pak nordin seorang penternak binatang
 
Tanaman Tomato
Tanaman TomatoTanaman Tomato
Tanaman Tomato
 
Laporan itik tegal
Laporan itik tegalLaporan itik tegal
Laporan itik tegal
 
Kemiskinan
KemiskinanKemiskinan
Kemiskinan
 
Contoh Proposal Usaha Budidaya Ayam Petelur | KEWIRAUSAHAAN
Contoh Proposal Usaha Budidaya Ayam Petelur | KEWIRAUSAHAANContoh Proposal Usaha Budidaya Ayam Petelur | KEWIRAUSAHAAN
Contoh Proposal Usaha Budidaya Ayam Petelur | KEWIRAUSAHAAN
 
Kebijakan Pemerintah Dalam Menangani Kemiskinan
Kebijakan Pemerintah Dalam Menangani KemiskinanKebijakan Pemerintah Dalam Menangani Kemiskinan
Kebijakan Pemerintah Dalam Menangani Kemiskinan
 
Kewirausahaan Peternakan ayam pedaging
Kewirausahaan Peternakan ayam pedagingKewirausahaan Peternakan ayam pedaging
Kewirausahaan Peternakan ayam pedaging
 
Program Penanggulangan Kemiskinan dalam Perencanaan Penganggaran
Program Penanggulangan Kemiskinan dalam Perencanaan PenganggaranProgram Penanggulangan Kemiskinan dalam Perencanaan Penganggaran
Program Penanggulangan Kemiskinan dalam Perencanaan Penganggaran
 

Similar to Strategi Pengembangan Peternakan Itik (Bab I)

AT Modul 1 kb 1
AT Modul 1 kb 1AT Modul 1 kb 1
AT Modul 1 kb 1PPGhybrid3
 
Pengabdian masyarakat 1 jadi
Pengabdian masyarakat 1 jadiPengabdian masyarakat 1 jadi
Pengabdian masyarakat 1 jadiDediKusmana2
 
Pengabdian masyarakat 02 jadi
Pengabdian masyarakat 02 jadiPengabdian masyarakat 02 jadi
Pengabdian masyarakat 02 jadiDediKusmana2
 
pelatihan ayam broiler desa.pptx
pelatihan ayam broiler desa.pptxpelatihan ayam broiler desa.pptx
pelatihan ayam broiler desa.pptxIRHAMFIDARUZZIAR
 
PPT ANS FIX.pptx
PPT ANS FIX.pptxPPT ANS FIX.pptx
PPT ANS FIX.pptxfarissandi1
 
Morfologi ayam boiler
Morfologi ayam boilerMorfologi ayam boiler
Morfologi ayam boilerputri kembar
 
AT Modul 6 kb 3
AT Modul 6 kb 3AT Modul 6 kb 3
AT Modul 6 kb 3PPGhybrid3
 
AT Modul 6 kb 1
AT Modul 6 kb 1AT Modul 6 kb 1
AT Modul 6 kb 1PPGhybrid3
 
MANAJEMEN PENGGEMUKAN KAMBING BOER DI PERUSAHAAN PETERNAKAN CV.BOERJA
MANAJEMEN PENGGEMUKAN KAMBING BOER DI PERUSAHAAN PETERNAKAN CV.BOERJAMANAJEMEN PENGGEMUKAN KAMBING BOER DI PERUSAHAAN PETERNAKAN CV.BOERJA
MANAJEMEN PENGGEMUKAN KAMBING BOER DI PERUSAHAAN PETERNAKAN CV.BOERJABBPP_Batu
 
Mencoba peruntungan di peternakan belut
Mencoba peruntungan di peternakan belutMencoba peruntungan di peternakan belut
Mencoba peruntungan di peternakan belutyoga ardy permana
 
Wirausaha produk budidaya unggas pedaging
Wirausaha produk budidaya unggas pedagingWirausaha produk budidaya unggas pedaging
Wirausaha produk budidaya unggas pedagingiman prasetyo
 
Mencoba peruntungan di peternakan belut
Mencoba peruntungan di peternakan belutMencoba peruntungan di peternakan belut
Mencoba peruntungan di peternakan belutyoga_permana
 
Teknis budidaya sapi potong
Teknis budidaya sapi potongTeknis budidaya sapi potong
Teknis budidaya sapi potongsujononasa
 
AT Modul 3 kb 1
AT Modul 3 kb 1AT Modul 3 kb 1
AT Modul 3 kb 1PPGhybrid3
 
Laporan praktik kerja lapangan
Laporan praktik kerja lapanganLaporan praktik kerja lapangan
Laporan praktik kerja lapanganBudinta Lubizz
 

Similar to Strategi Pengembangan Peternakan Itik (Bab I) (20)

AT Modul 1 kb 1
AT Modul 1 kb 1AT Modul 1 kb 1
AT Modul 1 kb 1
 
834 852-1-pb
834 852-1-pb834 852-1-pb
834 852-1-pb
 
Pengabdian masyarakat 1 jadi
Pengabdian masyarakat 1 jadiPengabdian masyarakat 1 jadi
Pengabdian masyarakat 1 jadi
 
Ternak Kambing
Ternak KambingTernak Kambing
Ternak Kambing
 
Pengabdian masyarakat 02 jadi
Pengabdian masyarakat 02 jadiPengabdian masyarakat 02 jadi
Pengabdian masyarakat 02 jadi
 
pelatihan ayam broiler desa.pptx
pelatihan ayam broiler desa.pptxpelatihan ayam broiler desa.pptx
pelatihan ayam broiler desa.pptx
 
PPT ANS FIX.pptx
PPT ANS FIX.pptxPPT ANS FIX.pptx
PPT ANS FIX.pptx
 
Morfologi ayam boiler
Morfologi ayam boilerMorfologi ayam boiler
Morfologi ayam boiler
 
AT Modul 6 kb 3
AT Modul 6 kb 3AT Modul 6 kb 3
AT Modul 6 kb 3
 
AT Modul 6 kb 1
AT Modul 6 kb 1AT Modul 6 kb 1
AT Modul 6 kb 1
 
MANAJEMEN PENGGEMUKAN KAMBING BOER DI PERUSAHAAN PETERNAKAN CV.BOERJA
MANAJEMEN PENGGEMUKAN KAMBING BOER DI PERUSAHAAN PETERNAKAN CV.BOERJAMANAJEMEN PENGGEMUKAN KAMBING BOER DI PERUSAHAAN PETERNAKAN CV.BOERJA
MANAJEMEN PENGGEMUKAN KAMBING BOER DI PERUSAHAAN PETERNAKAN CV.BOERJA
 
Mencoba peruntungan di peternakan belut
Mencoba peruntungan di peternakan belutMencoba peruntungan di peternakan belut
Mencoba peruntungan di peternakan belut
 
Wirausaha produk budidaya unggas pedaging
Wirausaha produk budidaya unggas pedagingWirausaha produk budidaya unggas pedaging
Wirausaha produk budidaya unggas pedaging
 
Mencoba peruntungan di peternakan belut
Mencoba peruntungan di peternakan belutMencoba peruntungan di peternakan belut
Mencoba peruntungan di peternakan belut
 
Proposal ternak sapi kabupaten muna
Proposal ternak sapi kabupaten munaProposal ternak sapi kabupaten muna
Proposal ternak sapi kabupaten muna
 
Teknis budidaya sapi potong
Teknis budidaya sapi potongTeknis budidaya sapi potong
Teknis budidaya sapi potong
 
Proposal ternak sapi kabupaten muna
Proposal ternak sapi kabupaten munaProposal ternak sapi kabupaten muna
Proposal ternak sapi kabupaten muna
 
AT Modul 3 kb 1
AT Modul 3 kb 1AT Modul 3 kb 1
AT Modul 3 kb 1
 
BAB II.docx
BAB II.docxBAB II.docx
BAB II.docx
 
Laporan praktik kerja lapangan
Laporan praktik kerja lapanganLaporan praktik kerja lapangan
Laporan praktik kerja lapangan
 

Recently uploaded

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 

Strategi Pengembangan Peternakan Itik (Bab I)

  • 1. 1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan usaha peternakan unggas di Indonesia memberikan harapan yang lebih baik bagi para peternak. Hal ini tercermin dari kontribusinya yang cukup luas dalam memperluas lapangan kerja, peningkatan pendapatan masyarakat dan terutama sekali dalam pemenuhan kebutuhan makanan bernilai gizi tinggi. Itik dikenal juga dengan istilah bebek dalam (bahasa jawa). Itik berasal dari Amerika Utara yang merupakan itik liar (anas mascha) atau mild malard. Dan yang di pelihara hingga sekarang disebut aras demesticus (ternak itik). Jenis bibit unggul yang diternakan khususnya di Indonesia ialah jenis itik petelur seperti itik tegal, itik mojosari, itik bali. Salah satu usaha perunggasan yang cukup berkembang di Indonesia adalah usaha ternak itik. Meskipun tidak sepopuler ternak ayam, itik mempunyai potensi yang cukup besar sebagai penghasil telur dan daging. Jika dibandingkan dengan ternak unggas yang lain, ternak itik mempunyai kelebihan diantaranya adalah memiliki daya tahan terhadap penyakit. Oleh karena itu usaha ternak itik memiliki resiko yang relatif lebih kecil, sehingga sangat potensial untuk dikembangkan. Keberadaan itik tersebar di seluruh Indonesia dengan berbagai nama sesuai dengan lokasi tempat berkembangnya. Usaha peternakan itik telah banyak digeluti oleh masyarakat dibeberapa daerah di Madura. Kabupaten Sumenep adalah salah satu daerah yang sebagian besar masyarakatnya adalah peternak ayam dan itik.
  • 2. 2 Kabupaten Sumenep merupakan daerah yang sebagian besar luas wilayahnya terdiri dari areal persawahan sehingga sangat cocok untuk mengembangkan ternak itik. Dukungan dengan banyaknya ketersediaan pakan dari sektor pertanian sebagai daerah lumbung padi juga mendukung untuk pengembangan ternak itik. Usaha peternakan itik telah dibudidayakan di beberapa kecamatan di Kabupaten Sumenep. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya peternak yang melakukan usaha pemeliharaan ternak itik dimana populasi ternaknya cukup tinggi. Desa Gunggung merupakan salah satu desa di Kecamatan Batuan yang memiliki jumlah populasi ternak itik mencapai 376 itik. (BPS Sumenep, 2013). Prospek usaha peternakan itik sangat baik, hal ini dilihat dari permintaan pasar. Kebutuhan akan protein hewani yang semakin meningkat dan diimbangi dengan bertambahnya penghasilan dan pendapatan masyarakat berdampak meningkatkannya akan konsumsi protein hewani, untuk memenuhi kebutuhan gizi yang berasal dari protein hewani. Telur itik mengandung 13,3 % protein, dengan daging yang gurih, tidak amis dan daging itik mengandung protein sekitar 21,4 % lebih tinggi dari kandungan daging ayam, sapi, domba (Mangku, 2005), maka pengembangan peternakan diarahkan pada pengembangan peternakan yang tradisional menuju peternakan yang lebih maju dengan memanfaatkan teknologi dan meningkatkan pengetahuan para peternak itik untuk mengembangkan usahanya sehingga lebih maju dan menguntungkan sehingga Indonesia dapat berswasembada daging, untuk semua subsektor peternakan khususnya daging itik. Ternak itik memerlukan penanganan yang insentif untuk mengatasi resiko kematian dan penyakit pada itik, sehingga para peternak tidak mengalami
  • 3. 3 kerugian, dan memperbaiki model pemeliharaan dari model tradisional menjadi model semi intensif dengan cara dikurung dalam kandang, metode ini mengakibatkan perkembangan pada itik ternak menjadi lebih sehat, pertumbuhan semakin cepat, gemuk, dan penggunaan pakan lebih banyak sehingga menimbulkan pemborosan bila tidak diimbangi dengan produksi yang tinggi ( Rusli, 2009). Tantangan dan hambatan dalam usaha peternakan itik antara lain fluktuasi harga, pemeliharaan yang lemah, tidak ada kepastian harga jual telur dan daging itik, persaingan yang ketat di antara pedagang itik, namun tantangan tersebut sebaiknya tidak membuat mundur bagi para penyandang dana untuk menanamkan modalnya di sektor peternakan itik. Untuk memecahkan masalah tersebut dapat dilakukan penerapan sistem agribisnis yang dapat membuat peternakan itik menjadi berkembang dan menjadi usaha yang potensial dan menjanjikan. Peternak itik yang mempunyai modal besar menjadi kekuatan dan sebagai faktor internal, dan memiliki beberapa kelemahan salah satunya harga telur itik yang lebih tinggi dipasaran dibanding telur itik yang berasal dari daerah lain, serta pengetahuan dan keterampilan peternak itik mengenai penyakit itik dan pembuatan pakan yang sesuai dengan komposisi nilai gizi yang diperlukan oleh itik, baik itik untuk petelur atau pedaging. Sedangkan untuk faktor eksternal yaitu ancaman penyakit pada itik, tingginya persaingan dipasaran, untuk pasar di Kabupaten Sumenep cenderung stabil (Yunus, 2012). Usaha peternakan itik memiliki prospek usaha yang cukup potensial untuk dikembangkan. Model peternakan itik kebanyakan menggunakan cara tradisional
  • 4. 4 yang skala pemeliharaannya kecil dan model pemberian pakan yang mengandalkan pakan alami. Saat ini bisnis ternak itik berkembang untuk pemenuhan kebutuhan daging dan untuk kebutuhan telur. Seiring adanya warung- warung makanan yang menyediakan makan serba bebek, kebutuhan bebek pedaging tidak kalah banyak dengan bebek petelur. Selain itu pemenuhan daging itik dari itik afkir saat ini sudah tidak mencukupi lagi.Prospek dari usaha pemeliharaan itik petelurpun cukup baik mengingat konsumsi telur dari tahun ke tahun terus meningkat, pemeliharaannya sudah mengarah pada semi intensif maupun kearah intensif (Simamora, 2001). Itik yang akan saya teliti adalah jenis itik yang dibudidayakan secara intensif atau yang lebih dikenal dengan pemeliharaan di lahan kering atau dikandangkan, artinya pakan dan minum di sediakan di dalam kandang. Salah satu itik lokal yang cukup dikenal dan berpotensi adalah itik pedaging dan petelur yang berperan sebagai penghasil telur, baik telur tetas maupun telur konsumsi dan dagingnya dijadikan sebagai lahan usaha lainnya. Apabila masa produksinya telah selesai atau pasca produksi, itik-itik betina tersebut akan segera diafkir dan dijual sebagai itik potong. Berdasarkan latar belakang inilah, maka saya tertarik untuk meneliti dengan judul “Strategi Pengembangan Peternakan Itik di Desa Gunggung kecamatan Batuan”.
  • 5. 5 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana strategi pengembangan peternakan itik di Desa Gunggung Kecamatan Batuan? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi pengembangan peternakan itik di Desa Gunggung kecamatan Batuan. 1.4 Manfaat Penelitian a. Bagi Responden Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan pengetahuan tentang strategi pengembangan peternakan itik yang benar. b. Bagi Masyarakat Sebagai masukan dan salah satu sumber informasi yang diharapkan dapat memberikan informasi dan motivasi pada masyarakat mengenai hal yang berhubungan dengan strategi pengembangan peternakan itik. c. Bagi Peneliti Selanjutnya Sebagai bahan informasi yang dapat di ambil sehingga tercipta kesempurnaan untuk peneliti selanjutnya.