1. MIDDLE EAST AND NORTH AFRICA
POPULATION - 204 MILLION MUSLIMS
• SOUTH EAST ASIA
- 16 MILLION MUSLIMS IN MALAYSIA
- 195 MILLION MUSLIMS IN INDONESIA
• SUB-CONTINENT
- 439 MILLION MUSLIMS IN INDIA, PAKISTAN
AND
BANGLADESH
• OTHER
- 16 MILLION MUSLIMS IN UK, US, GERMANY
AND FRANCE
2. Islamic finance
Islamic finance – syariah based finance
Prinsip,prosedur, asumsi, instrumen aplikasi
nilai epistemologi islam AL-Q dan AS-Sun
Ubudiyah – muamalah
Motivasi investasi – motivasi religius
3. Definisi Syari’ah Islam
Kata syari’ah Islam merupakan pengindonesiaan dari kata
Arab, yakni as-syarî‘ah al-Islâmiyyah.
Secara etimologis, kata as-syarî’ah mempunyai konotasi
masyra‘ah al-mâ’ (sumber air minum).
Orang Arab tidak menyebut sumber tersebut dengan sebutan syarî‘ah
kecuali jika sumber tersebut airnya berlimpah dan tidak pernah
kering.
Dalam bahasa Arab, syara‘a berarti nahaja (menempuh), awdhaha
(menjelaskan), dan bayyana al-masâlik (menunjukkan jalan). Syara‘a
lahum-yasyra‘u-syar‘an berarti sanna (menetapkan). Syari’ah dapat juga
berarti madzhab (mazhab) dan tharîqah mustaqîmah (jalan lurus).
Dalam istilah syari’ah sendiri:
syarî‘ah berarti aturan yang ditetapkan oleh Allah SWT untuk hamba-
hamba-Nya yang terdiri dari berbagai hukum dan ketentuan yang
beragam. Hukum-hukum dan ketentuan tersebut disebut syari’ah
karena memiliki konsistensi atau kesamaan dengan sumber air
minum yang menjadi sumber kehidupan bagi makhluk hidup.
4. PRINSIP AQAD EKONOMI SYARIAH
Kegiatan hubungan manusia dengan manusia (muamalah) dalam bidang
ekonomi menurut Syariah harus memenuhi rukun dan syarat tertentu.
Rukun adalah sesuatu yang wajib ada dan menjadi dasar terjadinya
sesuatu, yang secara bersama-sama akan mengakibatkan keabsahan.
Rukun transaksi ekonomi Syariah adalah:
1. Adanya pihak-pihak yang melakukan transaksi, misalnya penjual dan
pembeli, penyewa dan pemberi sewa, pemberi jasa dan penerima jasa.
2. Adanya barang (maal) atau jasa (amal) yang menjadi obyek transaksi.
3. Adanya kesepakatan bersama dalam bentuk kesepakatan
menyerahkan (ijab) bersama dengan kesepakatan menerima (kabul).
Disamping itu harus pula dipenuhi syarat atau segala sesuatu yang
keberadaannya menjadi pelengkap dari rukun yang bersangkutan.
Contohnya syarat pihak yang melakukan transaksi adalah cakap hukum,
syarat obyek transaksi adalah spesifik atau tertentu, jelas sifat-sifatnya,
jelas ukurannya, bermanfaat dan jelas nilainya.
10. BAI’
Sale
Based on Profit Based on Time Based on Kind
Murabahah Salam Mutlaq
Musawamah Istisna Muqayadhah
Tauliyah Sarf
Muwadhaah
10
11. Murabahah: Jual beli yang keuntungannya disepakati. Bisa tunai bisa
cicilan
Musawamah: Jual beli yang keuntungannya hanya diketahui oleh penjual
Tauliyah: Jual beli yang tidak mengambil keuntungan
Muwadhaah: Jual beli yang harganya dibawah harga beli
Salam: Jual beli yang harganya dibayar di muka seluruhnya, seangkan
barang diberikan kemudian, setelah jangka waktu tertentu. Barang
sudah terstandar
Istisna: Jual beli yang barangnya dibayar berdasarkan kesepakatan.
Barang diberikan kemudian karena harus dibuat terlebih dahulu
Mutlak: Jual beli dengan uang sebagai alat bayar
Muqayadhah: Jual beli dengan barang sebagai alat bayar (barter)
Sarf: Jual beli uang dengan uang dari jenis yang berbeda.
11
13. Ijbary: tidak berdasarkan pilihan
Ikhtiary: berdasarkan pilihan
Inan: usaha bersama (kongsi) dimana modal dan
keahlian yang diberikan tidak sama
Mufawadhah: Usaha bersama dimana modal dan
keahlian yang diberikan sama jumlah dan
kualitasnya
Abdan: Usaha bersama dimana modal yang
diberikan adalah keahlian/ tenaga
Wujuh: Usaha bersama dimana modal yang
diberikan adalah nama baik
13
15. Mudharabah: Usaha bersama dimana salah satu pihak
menyumbangkan modal dan pihak lain memberikan
keahlian. Keuntungan yang diperoleh dibagi menurut
kesepakatan di muka sedangkan apabila rugi, pemilik modal
menanggung semua kerugian
Musyarakah: Usaha bersama dimana semua pihak
menyumbangkan modal dan keahlian. Keuntungan yang
diperoleh dibagi menurut kesepakatan dan kerugian dibagi
menurut porsi modal masing-masing.
Muzaraah: Usaha bersama di bidang pertanian yang
pendapatannya dibagi menurut kesepakatan di muka
Musaqat: Usaha bersama di bidang perkebunan yang
pendapatannya dibagi menurut kesepakatan di muka
15
17. Ijarah: Penggunaan manfaat dengan pembayaran
sebagai gantinya (sewa). Bisa berbentuk
tenaga/keahlian atau jasa dan tempat
Jualah: Permintaan untuk melakukan suatu kerja
dengan pembayaran atas dasar keberhasilan
Ijarah Muntahia Bittamlik: Akad sewa dengan janji
peralihan kepemilikan setelah berakhir masa sewa
17
18. GHAYRU TIJARY/TABARRU’
Non Commercial
SADAQAH WAQAF
Alms Endowment
QARDH HIBAH/HADIAH
Loan Gift
18
19. Sadaqah: Pemberian kepada faqir miskin
Infaq: Sumbangan untuk proyek bersama,
seperti pembangunan masjid, sekolah dll
Waqf: Pemberian benda kepada suatu lembaga,
dimana benda itu tidak dapat lagi dijual kepada
pihak lain.
Hibah/Hadiah: Pemberian kepada pihak lain
yang setara dalam tingkat ekonomi
Qardh: Pinjaman uang dimana si pemberi
pinjaman tidak boleh mensyaratkan
keuntungan.
19
20. TWO SIDE CONTRACT
WAKALAH KAFALAH/DHAMANAH
Agency Guarantee
HAWALAH RAHN
Debt Transfer Collateral/Mortgage
WADIAH
Deposits
20
21. Wakalah: Pemberian kuasa (perwakilan) untuk
melaksanakan sesuatu
Kafalah: Pemberian jaminan kepada suatu pihak
Hawalah: Pemindahan hutang dari satu pihak
kepada pihak ketiga
Rahn: Menahan suatu barang untuk suatu
hutang
Wadiah: Menitipkan barang/uang kepada pihak
lain
21
23. Riba Dayn (Riba dalam pinjaman/hutang piutang)
Riba Al-qardh : Meminjam dengan syarat ada
keuntungan bagi pemberi pinjaman
Riba Al-jahiliayh : Hutang dibayar lebih dari pokoknya
dikarenakan si peminjam tidak mampu membyar
hutang saat jatuh tempo.
Riba Bai’ Riba (Riba dalam jual beli)
Riba Fadl : Riba karena pertukaran barang yang
sejenis, tapi jumlahnya tidak seimbang
Riba Nasiah : Riba karena pertukaran yang sejenis dan
jumlahnya dilebihkan karena melibatkan jangka waktu
Para ulama sepakat bahwa hukum Riba adalah haram.
Persoalannya apakah bunga bank sama dengan riba?
24. Prinsip Dasar Akad Muamalat
1. Al Hurriyyah (fredom of making contract)
2. Al Musaawah (equality)
3. Al Adalah (justice)
4. Al Ridha (willingness)
5. As Shidqu (faithful)
6. Al Kitabah (documentation)
25. Pertama : Kebebasan /
Kompromi (damai) boleh antara kaum
muslimin, kecuali yang mengharamkan yang halal
dan menghalalkan yang harom.
Kaum muslimin bergantung pada persyaratan
yang mereka buat sendiri, kecuali syarat yang
mengharamkan yang halal dan menghalalkan
yang haram “
(HR Abu Daud dan Tirmidzi)
26. Pertama : Kebebasan /
Kompromi (damai) boleh antara kaum muslimin, kecuali yang
mengharamkan yang halal dan menghalalkan yang harom.
Kaum muslimin bergantung pada persyaratan yang mereka
buat sendiri, kecuali syarat yang mengharamkan yang halal
dan menghalalkan yang haram “
(HR Abu Daud dan Tirmidzi)
PRAKTEK : Syarat kelebihan diharamkan
27. Kedua : Al-Musaawah
–
Malik Mengatakan : Telah sampai kepadaku Abu
Hurairah mengatakan: “bagi budak (berhak)
mendapatkan makanan dan pakaian secara makruf (
baik sesuai kebiasaan)” (HR Muwattho’)
PRAKTEK : Secara umum dalam setiap akad
(termasuk tabarru’), secara khusus dalam akad Tijary
28. Ke-3 : Keadilan (al-adaalah)
Jika yang berutang itu orang yang lemah akalnya
atau lemah (keadaannya) atau dia sendiri tidak
mampu mengimlakan, maka hendaklah walinya
mengimlakan dengan jujur (Al-Baqoroh 282)
PRAKTEK : Keadilan antara penjual dan pembeli,
bahkan juga produsen dan konsumen akhir
29. Keempat : Keridhoan
Hai orang-orang yang beriman, janganlah
kamu saling memakan harta sesamamu
dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan
perniagaan yang berlaku dengan suka sama-
suka di antara kamu (QS An-Nisa 29)
PRAKTEK : jenis akad, harga, barang dan
pelayanan
30. Kelima : Kejujuran
“ kedua belah pihak (penjual dan pembeli) masih
dalam tenggang pemilihan (khiyar) selama belum
berpisah, jika mereka berdua jujur dan telah
menjelaskan dengan baik, maka diberkahi bagi
keduanya, jika berdusta dan menyembunyikan, maka
dihapus keberkahan itu” (HR Bukhori Muslim)
PRAKTEK : Manipulasi dan Kolusi
31. Keenam : Pencatatan
dan janganlah kamu jemu menulis utang itu, baik kecil
maupun besar sampai batas waktu membayarnya.
Yang demikian itu,:
(1) lebih adil di sisi Allah dan
(2) lebih dapat menguatkan persaksian dan
(3) lebih dekat kepada tidak (menimbulkan)
keraguanmu,,
33. Kaedah Fiqh Tentang Akad
Artinya: Menurut ketentuan asal bahwa akad-akad dan
syarat-syarat adalah dibolehkan dan sahih; tidak ada
yang diharamkan atau dianggap batal kecuali apa-
apa yang dinyatakan haram dan batal oleh Syariah.”
(Ibnu Taymiyah, Qaidah Nuranniyah,131)
34. Rambu-rambu Akad Syariah
1. Maisir (Spekulasi dan Judi)
2. Aniaya (zhalim)
3. Gharar (tidak jelas underlying)
4. Haram
5. Riba
6. Iktinaz (Penimbunan Uang)
7. Bathil (Tidak memenuhi rukun dan syarat )
35. Pengertian Akad
Keterikatan antara ijab dan qabul dengan cara
yang sesuai syariat yang menimbulkan akibat
hukum pada objek akad.
36. Landasan Akad dalam Islam
Wahai orang-orang yang beriman , penuhilah
akad-akad itu (QS Al-Maidah 1)
37. UNSUR-UNSUR (RUKUN) AKAD/KONTRAK
Ijab & Qabul
UNSUR-UNSUR
KONTRAK
(RUKUN &
SYARAT AKAD Pelaku Kontrak
(A’qidain)
1.Ada Ketika Kontrak Dikecualikan:
berlangsung
salam
Obyek Akad 2.Sah Menurut
(Ma’qud Alaih) istisna
Hukum Islam
Jual Beli
3.Dapat Diserahkan
Secara
Ketika Akad
Madhu-’u l Hutang
Akad
(Tujuan Akad)
38. AKAD DALAM MUAMALAH
TABARRU’
TIJARAH Tabarru’
dapat Menjadi Tijariy
Qaradh Natural Certainty Natural Uncertain Wakalah
Wadiah
Contract ty Contract
Kafalah
Teori Pertukaran Teori Percampuran Hawalah
1. Murabahah
Rahn
2. Salam, 3. Istisna Musyarakah
4. Ijarah dan Mudharabah
5. Ijaraj Muntahiyah Muzara’ah
Bit Tamlik Musaqah
40. Distribusi
Investasi Pendanaan
Keuntungan
Memaksimumkan kesejahteraan
para pemegang saham
Hari ini harus lebih baik dari hari kemaren
dan hari esok harus lebih baik dari hari ini