Dokumen tersebut membahas tentang pembiasan cahaya pada permukaan lengkung, termasuk pengertian pembiasan, jenis-jenis permukaan lengkung seperti lensa cekung dan cembung, hukum Snellius, serta contoh soal pembiasan cahaya.
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
PEMBIASAN PADA BIDANG LENGKUNG
1. Pembiasan pada permukaan
lengkung
Disusun oleh :
Kelompok II
Fadillah Ahmad (RSA1C316002)
Rizcyani Putri (RSA1C316004)
Susi Mariana (RSA1C316001)
Sofia Christine samosir
(RSA1C316011)
2. Pengertian Pembiasan dan jenis permukaan
lengkung
pembiasan pada lensa cekung
Pembiasan pada lensa cembung
hukum Snellius pada Pembiasan
Contoh soal
3. Pembiasan adalah pembelokan
arah rambat cahaya, yang terjadi
karena perubahan kerapatan
medium yang dilalui cahaya
tersebut.
Permukaan lengkung lebih dikenal sebagai
lensa tebal
4. pembiasan cahaya memiliki perjanjian
tanda berkaitan dengan persamaan-
persamaan pada permukaan lengkung
seperti dijelaskan dalam tabel berikut ini:
5. Keterangan :
n1 = indeks bias medium di sekitar permukaan lengkung
n2 = indeks bias permukaan lengkung
s = jarak benda
s' = jarak bayangan
R = jari-jari kelengkungan permukaan lengkung
6. Fokus Permukaan Lengkung
Permukaan lengkung mempunyai dua titik
api atau fokus.
Fokus pertama (F1) adalah
suatu titik asal sinar yang
mengakibatkan sinar-sinar
dibiaskan sejajar. Artinya
bayangan akan terbentuk di
jauh tak terhingga
(s’ = ~ ) dan jarak benda s sama
dengan jarak fokus pertama F1.
Fokus kedua (F2) permukaan lengkung
adalah titik pertemuan sinar-sinar bias
apa bila sinar-sinar yang datang pada
bidang lengkung adalah sinar-sinar
sejajar. Artinya benda berada jauh di
tak terhingga (s = ~ )
fokusnya
8. Pembiasan Pada Lensa Cekung
Sinar-sinar istimewa pada lensa cekung:
.
1. Sinar datang sejajar sumbu utama
dibiaskan seolah-olah berasal dari
titik focus F1
2. Sinar datang yang melalui titik pusat
lensa ( 0 ) tidak mengalami pembiasan.
3. Sinar datang yang seolah-
olah menuju titik focus, dibiaskan
sejajar dengan sumbu utama
10. Pembentukan bayangan pada lensa cekung
1) Benda terletak lebih jauh dari titik pusat kelengkungan lensa ( 2F1 )
Bayangan yang terbentuk bersifat maya, tegak, diperkecil, dan terletak di antara
O dan F1
2) Benda terletak di antara titik pusat kelengkungan lensa (2F1 ) dan titik
fokus lensa (F1)
Bayangan yang terbentuk bersifat bersifat maya, tegak, diperkecil dan
terletak di antara F1 dan O
3) Benda terletak di antara titik fokus (F1) dan O
Bayangan yang terbentuk bersifat maya, tegak, diperkecil, dan terletak di
antara F1 dan O
12. PEMBENTUKAN BAYANGAN OLEH
LENSA CEMBUNG
1) Benda di antara O dan F
Bayangan maya, tegak, diperbesar
A′B′ = bayangan maya di depan lensa (no. ruang bayangan = 4)
F1 = fokus di belakang lensa
F2 = fokus di depan lensa
Sifat bayangan: maya, tegak, diperbesar
13. 2) Benda di antara F2 dan 2F2
Bayangan nyata, terbalik, diperbesar
Bayangan A′B′ bersifat: nyata, terbalik, diperbesar
3) Benda di antara F2 sampai dengan ~
Bayangan nyata, terbalik, diperkecil
Bayangan A′B′, bersifat: nyata, terbalik, diperkecil
14. 4) Benda di fokus di (F)
Benda di fokus (s = f), bayangan yang mudah diamati adalah:
maya, tegak, diperbesar.
5) Benda di 2 F (s = 2f)
Bayangan nyata, terbalik, sama besar
Benda di 2F2, bayangan 2F1 bersifat: nyata, terbalik, sama besar.
Dari kelima lukisan dapat disimpulkan:
15. a. Semua bayangan maya yang dibentuk lensa cembung
selalu tegak terhadap bendanya.
b. Semua bayangan nyata yang dibentuk lensa cembung
pasti terbalik terhadap bendanya.
Dari kelima lukisan dapat
disimpulkan:
16. CONTOH SOAL
1. Jari-jari salah satu ujung permukaan sebuah
silinder kaca (nkaca = 1,5) setengah bola adalah 2
cm. Sebuah benda setinggi 2 mm ditempatkan
pada sumbu silinder tersebut pada jarak 8 cm
dari permukaan itu. Tentukan jarak dan tinggi
bayangan bila silinder berada:
a) di udara (nudara = 1)
b) di air (nair = )
17. a. Diketahui
n1 = nu = 1
n2 = nkaca = 1,5
s = 8 cm
h = 2 mm = 0,2 cm
R = +2 cm (R bertanda positif karena permukaan
cembung)
Ditanya : s' dan h'
M = 1 kali
s’ = 1,5 x 8 = 12 cm
M =M =
M = 1=
h’ = 2 mm
18. b. Dik :
n1 = nair =
n2 = nkaca = 1,5
s = 8 cm
h = 2 mm = 0,2 cm
R = + 2 cm (R bertanda positif karena
permukaan cembung)
Ditanya : s' dan h'
Jawab :
s' = -1,5 x 12 = -18 cm
M =
M =
M = 2
M =
1=
h’ = 2 mm