SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
Cermin dan Lensa
Oleh: J T M D Lestari
Mind Map
Pendahuluan
Cermin
Lensa
Pembiasan
Alat Optik
Tugas Mandiri
Pendahuluan
 Cahaya adalah gelombang elektromagnetik yang
dalam perambatannya memiliki sifat:
 Tidak memerlukan medium
 Merambat dalam suatu garis lurus
 Kecepatan terbesar dalam ruang vakum (v= 3 x 108 m/s)
 Kecepatan dalam suatu medium lebih kecil daripada
kecepatan pada ruang vakum.
 Kecepatan cahaya di dalam ruang vakum adalah
absolut, tidak tergantung pada pengamat.
CAHAYA DAN PEMANTULAN CAHAYA
 Macam-macam berkas cahaya antara lain:
1.Divergen (berkas cahaya yang memancar).
Contoh: mesin dengan lensa cembung
2.Konvergen (berkas cahaya mengumpul).
Contoh: mesin dengan lensa cekung
 Paralel yaitu sinar yang sejajar satu sama lain.
 Pemantulan cahaya dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :
1. Pemantulan teratur (Specular reflection),
pemantulan cahaya dalam satu arah
2. Pemantulan bawur (Diffuse reflection),
pemantulan cahaya ke segala arah
 Hukum-hukum pemantulan Cahaya antara lain:
1.Sinar datang, Sinar pantul,dan garis normal,
terletak pada suatu bidang datar
2.Sudut datang( i ) sama dengan sudut pantul
PEMBENTUKAN BAYANGAN KARENA
PEMANTULAN
 Perjanjian pembentukan bayangan antara lain:
 Bila So (jarak dari benda ke cermin) berharga positif,
maka bendanya nyata dan begitu pula sebaliknya.
 Bila SI (jarak dari bayangan ke cermin) berharga
positif, maka bendanya nyata dan begitu pula
sebaliknya
 Tinggi benda positif, maka benda terletak diatas
sumbu utama
 Bila M (perbesaran) menghasilkan positif, berarti
bayangannya tegak terhadap benda.
 R adalah jari-jari kelengkungan cermin. f adalah titik
api.
Hukum Pemantulan
1.Sinar datang, Sinar pantul,dan garis normal, terletak pada
suatu bidang datar
2.Sudut datang( i ) sama dengan sudut pantul
i r
i = Sudut datang
r = Sudut Pantul
Sinar Pantul
Garis Normal
Sinar Datang
CERMIN
Cermin Datar
Cermin Cekung
Cermin Cembung
Cermin Datar
Untuk dua cermin yang menbentu sudut, banyaknya bayangan yang terjadi
adalah (β) dan dirumuskan
Tinggi minimal cermin agar dapat melihat keseluruhan benda adalah
SETENGAH DARI TINGGI BENDA ITU
Sifat bayangan yang terbentuk: bayangan tegak, maya dan sama besar.
1
-
360


o

I
o S
S
f
1
1
1


I
-
= S
SO Sedangkan perbesarannya:
Untuk cermin datar berlaku : dan M = 1
O
I
o
I
S
S
h
h
M -


Bayangan pada cermin datar
So SI
Sifat bayangan yang terbentuk: bayangan tegak, maya dan sama besar.
F F
2F
1
2
3
I
II
III
IV
Sifat Bayangannya:
Nyata, terbalik, diperkecil
Maya
Nyata
Sinar-sinar pada cermin cekung
Sinar-sinar pada cermin cekung
F
F
2F
1
2
I
II
III
IV
Nyata Maya
Sifat Bayangannya:
Nyata, terbalik, diperbesar
Rumus yang umum digunakan adalah:
Cermin Cekung
I
o S
S
f
1
+
1
=
1
O
I
o
I
S
S
h
h
M -
=
=
Sedangkan perbesarannya:
R dan f berharga positif
Bayangan Pada Cermin Lengkung
PENOMERANRUANGuntukCERMINLENGKUNG(CEKUNGdanCEMBUNG)
Catatan:
1.Jumlah ruang benda dan ruang bayangan = 5
2.Ruang II dan III ,bayangan selalu nyata dan terbalik.
Ruang I dan IV ,bayangannya selalu maya dan tegak
3. Jika nomor ruang bayangan lebih besar dari nomor ruang
benda, bayangan dipebesar. Begitupula sebaliknya
Cermin Cembung
Rumus yang umum digunakan adalah: I
o S
S
f
1
+
1
=
1
O
I
o
I
S
S
h
h
M -
=
=
Sedangkan perbesarannya:
R dan f berharga negatif,
Bayangan yang dibentuk selalu maya, tegak, diperkecil
Sinar-sinar pada cermin Cembung
F
F 2F
I II III
IV
2F
1
2
Sifat Bayangannya:
Maya, tegak, diperkecil
Maya
Nyata
Lensa
Rumus umum lensa sama dengan rumus pada cermin
yaitu: dan
dengan catatan:
1. Lensa cembung biasa disebut lensa konveks atau lensa
positive yang sifatnya konvergen atau mengumpulkan
sinar
2. Lensa cekung biasa disebut lensa konkaf atau lensa
negative yang sifatnya divergen, menyebarkan sinar.
3. Tetapi kebalikan dari cermin, nilai R dan f lensa positif
(cembung) berharga positif, sedangkan nilai R dan f lensa
negatif(cekung) berharga negatif
I
o S
S
f
1
1
1


O
I
o
I
S
S
h
h
M -


Penjelasan sinar istimewa pada lensa cembung:
1. Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan melalui titik fokus dibelakang
lensa
2. Sinar datang melalui fokus di depan lensa dibiaskan sejajar sumbu utama
3. Sinar datang melalui pusat lensa diteruskan.
Penjelasan sinar istimewa pada lensa cekung:
1. Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan seolah-olah dari titik fokus
didepan lensa
2. Sinar datang menuju titik fokus di belakang lensa dibiaskan sejajar sumbu
utama
3. Sinar datang menuju pusat lensa tidak dibiaskan tetapi diteruskan.
Lensa Positif atau Lensa Cembung
Sinar Pada lensa + :
F
F
O
Maya
Nyata
1
2
3
+
Lensa Negatif atau lensa cekung
F
F
O
Maya
Nyata
1
2
3
_
RUMUS PEMBUAT LENSA
2
1
1
2 1
+
1
1
-
=
1
R
R
n
n
f
Lensa cembung = konvex
Lensa cekung = konkaf
Lensa datar = plan
Kuat Lensa
f
P
1
=
n
gabungan f
f
f
f
1
+
...
+
1
+
1
=
1
2
1
Kuat lensa (P, satuannya D= dioptri) dapat dinyatakan dengan
dalam satuan SI ,F dalam satuan meter (m) dan P dalam dioptri (D)
Apabila ada beberapa lensa digabung, maka fokus lensa gabungan tersebut adalah penjumlahan
pecahan masing-masing fokus.
Pembiasan
2
1
=
'
sin
sin
v
v
r
i
2
1
=
'
sin
sin
λ
λ
r
i
Hukum yang mempelajari tentang peristiwa pembiasan adalah hukum
Snellius, yang menyatakan:
a.Bila gelombang datang dari medium kurang rapat ke medium lebih rapat,
maka akan dibiaskan mendekati garis normal.
a.Bila gelombang datang dari medium yang lebih rapat ke medium yang
kurang rapat, akan dibiaskan menjauhi garis normal.
Pada pembiasan berlaku rumus
atau
Dengan:
i = sudut gelombang datang
r’= sudut gelombang bias
v1= kecepatan gelombang datang(m/s)
v2= kecepatan gelombang setelah pembiasan(m/s)
Hukum Snellius
Dari hukum Sellius didapat
'
sin
sin
=
=
2
1
21
r
i
v
v
n
r
i -
=
δ
1
2
21 =
n
n
n dengan n adalah indeks bias.
Sudutdefiasi(δ) adalah
Alat Optik
 Mata
 Lup
 Mikroskop
 Teropong
Mata
 Mata bekerja berdasarkan prinsip kerja lensa cembung.
 Bayangan yang terbentuk nyata, terbalik, diperkecil. Agar
bayangan terlihat jelas maka bayangan harus jatuh tepat di retina
 Titik dekat mata disebut Punctum Proximum (PP) yang pada mata
normal adalah 25cm
 Titik Jauh mata disebut Puncyum Remotum(PR) yang pada mata
normal adalah
 Kemampuan mata untuk memperbesar atau memperkecil jarak
titik api lensa mata dinamakan Akomodasi

Cacat Mata
 Miopy (rabun jauh); PP = 25cm, PR tertentu. Diatasi dengan kaca mata berlensa negatif.
Bayangan jatuh di depan retina
 Hipermetropy (rabun dekat); PP > 25cm (tertentu), PR di . Diatasi dengan kaca mata
berlensa positif. Bayangan jatuh di belakang retina
 Presbiopy (mata tua); PP > 25cm, PR tertentu. Diatasi dengan kaca mata berlensa
gabungan lensa positif dan lensa negatif (bifokal)
 Astigmatis adalah cacat mata yang disebabkan oleh tidak meratanya kecembungan
kornea mata. Diatasi dengan kaca mata berlensa silindris.

I
o S
S
f
1
1
1


PP dan PR yang tertentu adalah So
Lup
Bayangan yang dibentuk oleh Lup adalah maya, tegak dan diperbesar
Untuk mata berakomodasi maka perbesaran anguler
atau
Untuk mata tidak berakomodasi maka perbesaran anguler
I
o S
S
f
1
1
1


o
n
a
S
S
M 
Sn adalah jarak titik dekat mata (-Si)
1


f
S
M n
a
f
S
M n
a 
Mikroskop
Mokroskop terdiri atas dua buah lensa cembung, yaitu lensa obyektif(yang dekat
obyek) dan lensa okuler (yang dekat mata). Bayangan dari lensa obyektif adalah
nyata, terbalik dan diperbesar dan bayangan ini menjadi obyek untuk lensa okuler
sehingga bayangan akhir yang dibentuk adalah maya, terbalik dan diperbesar.
untuk lup
o
i
o
i
ob
h
h
s
s
M 

ok
ob
total xM
M
M 
a
ok M
M 
Teropong
Teropong disebut juga teleskop.
Teropong ada macam-macam yaitu teropong bintang, teropong pantul,
teropong bumi dan teropong panggung
Tugas Ke-2
1. Kerjakan semua soal di modul FISIKA komp. P
2. Buatlah masing-masing 5 soal (dengan jawabannya) tentang: mata, lup,
mikroskop dan teropong.
3. Jelaskan masing-masing teropong dengan rumus dan jenis bayangan yang
terbentuk.
Jawaban di kumpulkan Bu Tari paling lambat tanggal 1 Desember 2008

More Related Content

What's hot

Fisika-Pemantulan Cahaya
Fisika-Pemantulan CahayaFisika-Pemantulan Cahaya
Fisika-Pemantulan CahayaSiti Rizqy A.
 
ppt Gelombang cahaya
ppt Gelombang cahayappt Gelombang cahaya
ppt Gelombang cahayasuyono fis
 
TEKNIK DAN INSTRUMEN PENILAIAN IPA K13 SMP
TEKNIK DAN INSTRUMEN PENILAIAN IPA K13 SMPTEKNIK DAN INSTRUMEN PENILAIAN IPA K13 SMP
TEKNIK DAN INSTRUMEN PENILAIAN IPA K13 SMPsajidintuban
 
CAHAYA LENSA CEKUNG DAN CEMBUNG (soal hitg ).ppt
CAHAYA LENSA CEKUNG DAN CEMBUNG (soal hitg ).pptCAHAYA LENSA CEKUNG DAN CEMBUNG (soal hitg ).ppt
CAHAYA LENSA CEKUNG DAN CEMBUNG (soal hitg ).pptSudarminSudarmin3
 
Rpp cermin datar materi smp kelas vii
Rpp cermin datar materi smp kelas viiRpp cermin datar materi smp kelas vii
Rpp cermin datar materi smp kelas viiAjeng Rizki Rahmawati
 
Makalah optik geometri
Makalah optik geometriMakalah optik geometri
Makalah optik geometriannisnuruli
 
Karakteristik dan Dinamika Perjuangan Bangsa Indonesia Dalam Mempertahankan K...
Karakteristik dan Dinamika Perjuangan Bangsa Indonesia Dalam Mempertahankan K...Karakteristik dan Dinamika Perjuangan Bangsa Indonesia Dalam Mempertahankan K...
Karakteristik dan Dinamika Perjuangan Bangsa Indonesia Dalam Mempertahankan K...Withinpryg
 
makalah Polarisasi
makalah Polarisasimakalah Polarisasi
makalah Polarisasiannisnuruli
 
Fisika Kelas X: Besaran, Satuan, dan Pengukuran
Fisika Kelas X: Besaran, Satuan, dan PengukuranFisika Kelas X: Besaran, Satuan, dan Pengukuran
Fisika Kelas X: Besaran, Satuan, dan Pengukuran1000 guru
 
lensa cembung dan cekung
lensa cembung dan cekunglensa cembung dan cekung
lensa cembung dan cekungPT. SASA
 
Suhu dan-kalor ppt kelompok 5
Suhu dan-kalor ppt kelompok 5Suhu dan-kalor ppt kelompok 5
Suhu dan-kalor ppt kelompok 5boim007
 
Cahaya dan optik
Cahaya dan optikCahaya dan optik
Cahaya dan optikrozi arrozi
 
Makalah praktikum fisika dasar theresia siregar(0)
Makalah praktikum fisika dasar theresia siregar(0)Makalah praktikum fisika dasar theresia siregar(0)
Makalah praktikum fisika dasar theresia siregar(0)nicolas simanungkalit
 
Presentasi Materi Cahaya Kelas VIII
Presentasi Materi Cahaya Kelas VIIIPresentasi Materi Cahaya Kelas VIII
Presentasi Materi Cahaya Kelas VIIILisna M
 
Fisika interferensi Gelombang (Cahaya, Bunyi)
Fisika interferensi Gelombang (Cahaya, Bunyi)Fisika interferensi Gelombang (Cahaya, Bunyi)
Fisika interferensi Gelombang (Cahaya, Bunyi)Felice Vallensia
 
Cahaya dan Alat Optik Pelajaran IPA untuk Kelas 8
Cahaya dan Alat Optik Pelajaran IPA untuk Kelas 8Cahaya dan Alat Optik Pelajaran IPA untuk Kelas 8
Cahaya dan Alat Optik Pelajaran IPA untuk Kelas 8HariFitriansyah1
 

What's hot (20)

Pembiasan cahaya
Pembiasan cahayaPembiasan cahaya
Pembiasan cahaya
 
Fisika-Pemantulan Cahaya
Fisika-Pemantulan CahayaFisika-Pemantulan Cahaya
Fisika-Pemantulan Cahaya
 
ppt Gelombang cahaya
ppt Gelombang cahayappt Gelombang cahaya
ppt Gelombang cahaya
 
Kemagnetan
KemagnetanKemagnetan
Kemagnetan
 
TEKNIK DAN INSTRUMEN PENILAIAN IPA K13 SMP
TEKNIK DAN INSTRUMEN PENILAIAN IPA K13 SMPTEKNIK DAN INSTRUMEN PENILAIAN IPA K13 SMP
TEKNIK DAN INSTRUMEN PENILAIAN IPA K13 SMP
 
CAHAYA LENSA CEKUNG DAN CEMBUNG (soal hitg ).ppt
CAHAYA LENSA CEKUNG DAN CEMBUNG (soal hitg ).pptCAHAYA LENSA CEKUNG DAN CEMBUNG (soal hitg ).ppt
CAHAYA LENSA CEKUNG DAN CEMBUNG (soal hitg ).ppt
 
LENSA CEMBUNG-CEKUNG
LENSA CEMBUNG-CEKUNGLENSA CEMBUNG-CEKUNG
LENSA CEMBUNG-CEKUNG
 
Rpp cermin datar materi smp kelas vii
Rpp cermin datar materi smp kelas viiRpp cermin datar materi smp kelas vii
Rpp cermin datar materi smp kelas vii
 
Makalah optik geometri
Makalah optik geometriMakalah optik geometri
Makalah optik geometri
 
Karakteristik dan Dinamika Perjuangan Bangsa Indonesia Dalam Mempertahankan K...
Karakteristik dan Dinamika Perjuangan Bangsa Indonesia Dalam Mempertahankan K...Karakteristik dan Dinamika Perjuangan Bangsa Indonesia Dalam Mempertahankan K...
Karakteristik dan Dinamika Perjuangan Bangsa Indonesia Dalam Mempertahankan K...
 
Materi FISIKA Optik
Materi FISIKA OptikMateri FISIKA Optik
Materi FISIKA Optik
 
makalah Polarisasi
makalah Polarisasimakalah Polarisasi
makalah Polarisasi
 
Fisika Kelas X: Besaran, Satuan, dan Pengukuran
Fisika Kelas X: Besaran, Satuan, dan PengukuranFisika Kelas X: Besaran, Satuan, dan Pengukuran
Fisika Kelas X: Besaran, Satuan, dan Pengukuran
 
lensa cembung dan cekung
lensa cembung dan cekunglensa cembung dan cekung
lensa cembung dan cekung
 
Suhu dan-kalor ppt kelompok 5
Suhu dan-kalor ppt kelompok 5Suhu dan-kalor ppt kelompok 5
Suhu dan-kalor ppt kelompok 5
 
Cahaya dan optik
Cahaya dan optikCahaya dan optik
Cahaya dan optik
 
Makalah praktikum fisika dasar theresia siregar(0)
Makalah praktikum fisika dasar theresia siregar(0)Makalah praktikum fisika dasar theresia siregar(0)
Makalah praktikum fisika dasar theresia siregar(0)
 
Presentasi Materi Cahaya Kelas VIII
Presentasi Materi Cahaya Kelas VIIIPresentasi Materi Cahaya Kelas VIII
Presentasi Materi Cahaya Kelas VIII
 
Fisika interferensi Gelombang (Cahaya, Bunyi)
Fisika interferensi Gelombang (Cahaya, Bunyi)Fisika interferensi Gelombang (Cahaya, Bunyi)
Fisika interferensi Gelombang (Cahaya, Bunyi)
 
Cahaya dan Alat Optik Pelajaran IPA untuk Kelas 8
Cahaya dan Alat Optik Pelajaran IPA untuk Kelas 8Cahaya dan Alat Optik Pelajaran IPA untuk Kelas 8
Cahaya dan Alat Optik Pelajaran IPA untuk Kelas 8
 

Similar to ppt materi cermin dan lensa kelas 8 semester 2.ppt

lensa-optik-dan-alat-alat-optik
lensa-optik-dan-alat-alat-optiklensa-optik-dan-alat-alat-optik
lensa-optik-dan-alat-alat-optikYounky Wira Putra
 
P2 Cahaya Syifa
P2 Cahaya SyifaP2 Cahaya Syifa
P2 Cahaya Syifaruy pudjo
 
Cahaya dan Optik Bagian 2 (Lensa dan Alat Optik)
Cahaya dan Optik Bagian 2 (Lensa dan Alat Optik)Cahaya dan Optik Bagian 2 (Lensa dan Alat Optik)
Cahaya dan Optik Bagian 2 (Lensa dan Alat Optik)Gita Puspita
 
Cahaya dan optik bagian 2
Cahaya dan optik bagian 2Cahaya dan optik bagian 2
Cahaya dan optik bagian 2Gita Puspita
 
Cahaya dan optik bagian 2
Cahaya dan optik bagian 2Cahaya dan optik bagian 2
Cahaya dan optik bagian 2Gita Puspita
 
Cahaya dan Optik Bagian 2
Cahaya dan Optik Bagian 2Cahaya dan Optik Bagian 2
Cahaya dan Optik Bagian 2Gita Puspita
 
Cahaya dan optik bagian 2
Cahaya dan optik bagian 2Cahaya dan optik bagian 2
Cahaya dan optik bagian 2Gita Puspita
 
inderapenglihatandanalatoptik-150303015355-conversion-gate01 (1).pptx
inderapenglihatandanalatoptik-150303015355-conversion-gate01 (1).pptxinderapenglihatandanalatoptik-150303015355-conversion-gate01 (1).pptx
inderapenglihatandanalatoptik-150303015355-conversion-gate01 (1).pptxssuserd410cc
 
Cahaya dan Indera Penglihatan Manusia.pptx
Cahaya dan Indera Penglihatan Manusia.pptxCahaya dan Indera Penglihatan Manusia.pptx
Cahaya dan Indera Penglihatan Manusia.pptxJoshuaGraciasSimbolo1
 
BAHAN AJAR CAHAYA DAN ALAT OPTIK KELAS 8
BAHAN AJAR CAHAYA DAN ALAT OPTIK KELAS 8BAHAN AJAR CAHAYA DAN ALAT OPTIK KELAS 8
BAHAN AJAR CAHAYA DAN ALAT OPTIK KELAS 8NurJuniar1
 
Indera penglihatan dan alat optik
Indera penglihatan dan alat optikIndera penglihatan dan alat optik
Indera penglihatan dan alat optikArima Reo
 
Alat optik (yanti x mia1)
Alat optik (yanti x mia1)Alat optik (yanti x mia1)
Alat optik (yanti x mia1)DWI BUDIANTO
 

Similar to ppt materi cermin dan lensa kelas 8 semester 2.ppt (20)

LENSA CEMBUNG
LENSA CEMBUNGLENSA CEMBUNG
LENSA CEMBUNG
 
lensa-optik-dan-alat-alat-optik
lensa-optik-dan-alat-alat-optiklensa-optik-dan-alat-alat-optik
lensa-optik-dan-alat-alat-optik
 
P2 Cahaya Syifa
P2 Cahaya SyifaP2 Cahaya Syifa
P2 Cahaya Syifa
 
Display flipchart optika geometris
Display flipchart optika geometrisDisplay flipchart optika geometris
Display flipchart optika geometris
 
PPT M5 KB2
PPT M5 KB2PPT M5 KB2
PPT M5 KB2
 
ppt CAHAYA
ppt CAHAYAppt CAHAYA
ppt CAHAYA
 
Cahaya
Cahaya Cahaya
Cahaya
 
Cahaya dan Optik Bagian 2 (Lensa dan Alat Optik)
Cahaya dan Optik Bagian 2 (Lensa dan Alat Optik)Cahaya dan Optik Bagian 2 (Lensa dan Alat Optik)
Cahaya dan Optik Bagian 2 (Lensa dan Alat Optik)
 
Cahaya dan optik bagian 2
Cahaya dan optik bagian 2Cahaya dan optik bagian 2
Cahaya dan optik bagian 2
 
Cahaya dan optik bagian 2
Cahaya dan optik bagian 2Cahaya dan optik bagian 2
Cahaya dan optik bagian 2
 
Cahaya dan Optik Bagian 2
Cahaya dan Optik Bagian 2Cahaya dan Optik Bagian 2
Cahaya dan Optik Bagian 2
 
Cahaya dan optik bagian 2
Cahaya dan optik bagian 2Cahaya dan optik bagian 2
Cahaya dan optik bagian 2
 
Bab5 klsx
Bab5 klsxBab5 klsx
Bab5 klsx
 
inderapenglihatandanalatoptik-150303015355-conversion-gate01 (1).pptx
inderapenglihatandanalatoptik-150303015355-conversion-gate01 (1).pptxinderapenglihatandanalatoptik-150303015355-conversion-gate01 (1).pptx
inderapenglihatandanalatoptik-150303015355-conversion-gate01 (1).pptx
 
Cahaya dan Indera Penglihatan Manusia.pptx
Cahaya dan Indera Penglihatan Manusia.pptxCahaya dan Indera Penglihatan Manusia.pptx
Cahaya dan Indera Penglihatan Manusia.pptx
 
BAHAN AJAR CAHAYA DAN ALAT OPTIK KELAS 8
BAHAN AJAR CAHAYA DAN ALAT OPTIK KELAS 8BAHAN AJAR CAHAYA DAN ALAT OPTIK KELAS 8
BAHAN AJAR CAHAYA DAN ALAT OPTIK KELAS 8
 
Indera penglihatan dan alat optik
Indera penglihatan dan alat optikIndera penglihatan dan alat optik
Indera penglihatan dan alat optik
 
CAHAYA_DAN_OPTIK_KELAS_8.docx
CAHAYA_DAN_OPTIK_KELAS_8.docxCAHAYA_DAN_OPTIK_KELAS_8.docx
CAHAYA_DAN_OPTIK_KELAS_8.docx
 
Optik Baru
Optik BaruOptik Baru
Optik Baru
 
Alat optik (yanti x mia1)
Alat optik (yanti x mia1)Alat optik (yanti x mia1)
Alat optik (yanti x mia1)
 

Recently uploaded

PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 

Recently uploaded (20)

PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 

ppt materi cermin dan lensa kelas 8 semester 2.ppt

  • 1. Cermin dan Lensa Oleh: J T M D Lestari
  • 3. Pendahuluan  Cahaya adalah gelombang elektromagnetik yang dalam perambatannya memiliki sifat:  Tidak memerlukan medium  Merambat dalam suatu garis lurus  Kecepatan terbesar dalam ruang vakum (v= 3 x 108 m/s)  Kecepatan dalam suatu medium lebih kecil daripada kecepatan pada ruang vakum.  Kecepatan cahaya di dalam ruang vakum adalah absolut, tidak tergantung pada pengamat.
  • 4. CAHAYA DAN PEMANTULAN CAHAYA  Macam-macam berkas cahaya antara lain: 1.Divergen (berkas cahaya yang memancar). Contoh: mesin dengan lensa cembung 2.Konvergen (berkas cahaya mengumpul). Contoh: mesin dengan lensa cekung  Paralel yaitu sinar yang sejajar satu sama lain.  Pemantulan cahaya dibedakan menjadi 2 macam, yaitu : 1. Pemantulan teratur (Specular reflection), pemantulan cahaya dalam satu arah 2. Pemantulan bawur (Diffuse reflection), pemantulan cahaya ke segala arah  Hukum-hukum pemantulan Cahaya antara lain: 1.Sinar datang, Sinar pantul,dan garis normal, terletak pada suatu bidang datar 2.Sudut datang( i ) sama dengan sudut pantul
  • 5. PEMBENTUKAN BAYANGAN KARENA PEMANTULAN  Perjanjian pembentukan bayangan antara lain:  Bila So (jarak dari benda ke cermin) berharga positif, maka bendanya nyata dan begitu pula sebaliknya.  Bila SI (jarak dari bayangan ke cermin) berharga positif, maka bendanya nyata dan begitu pula sebaliknya  Tinggi benda positif, maka benda terletak diatas sumbu utama  Bila M (perbesaran) menghasilkan positif, berarti bayangannya tegak terhadap benda.  R adalah jari-jari kelengkungan cermin. f adalah titik api.
  • 6. Hukum Pemantulan 1.Sinar datang, Sinar pantul,dan garis normal, terletak pada suatu bidang datar 2.Sudut datang( i ) sama dengan sudut pantul i r i = Sudut datang r = Sudut Pantul Sinar Pantul Garis Normal Sinar Datang
  • 8. Cermin Datar Untuk dua cermin yang menbentu sudut, banyaknya bayangan yang terjadi adalah (β) dan dirumuskan Tinggi minimal cermin agar dapat melihat keseluruhan benda adalah SETENGAH DARI TINGGI BENDA ITU Sifat bayangan yang terbentuk: bayangan tegak, maya dan sama besar. 1 - 360   o  I o S S f 1 1 1   I - = S SO Sedangkan perbesarannya: Untuk cermin datar berlaku : dan M = 1 O I o I S S h h M -  
  • 9. Bayangan pada cermin datar So SI Sifat bayangan yang terbentuk: bayangan tegak, maya dan sama besar.
  • 10. F F 2F 1 2 3 I II III IV Sifat Bayangannya: Nyata, terbalik, diperkecil Maya Nyata Sinar-sinar pada cermin cekung
  • 11. Sinar-sinar pada cermin cekung F F 2F 1 2 I II III IV Nyata Maya Sifat Bayangannya: Nyata, terbalik, diperbesar
  • 12. Rumus yang umum digunakan adalah: Cermin Cekung I o S S f 1 + 1 = 1 O I o I S S h h M - = = Sedangkan perbesarannya: R dan f berharga positif
  • 13. Bayangan Pada Cermin Lengkung PENOMERANRUANGuntukCERMINLENGKUNG(CEKUNGdanCEMBUNG) Catatan: 1.Jumlah ruang benda dan ruang bayangan = 5 2.Ruang II dan III ,bayangan selalu nyata dan terbalik. Ruang I dan IV ,bayangannya selalu maya dan tegak 3. Jika nomor ruang bayangan lebih besar dari nomor ruang benda, bayangan dipebesar. Begitupula sebaliknya
  • 14. Cermin Cembung Rumus yang umum digunakan adalah: I o S S f 1 + 1 = 1 O I o I S S h h M - = = Sedangkan perbesarannya: R dan f berharga negatif, Bayangan yang dibentuk selalu maya, tegak, diperkecil
  • 15. Sinar-sinar pada cermin Cembung F F 2F I II III IV 2F 1 2 Sifat Bayangannya: Maya, tegak, diperkecil Maya Nyata
  • 16. Lensa Rumus umum lensa sama dengan rumus pada cermin yaitu: dan dengan catatan: 1. Lensa cembung biasa disebut lensa konveks atau lensa positive yang sifatnya konvergen atau mengumpulkan sinar 2. Lensa cekung biasa disebut lensa konkaf atau lensa negative yang sifatnya divergen, menyebarkan sinar. 3. Tetapi kebalikan dari cermin, nilai R dan f lensa positif (cembung) berharga positif, sedangkan nilai R dan f lensa negatif(cekung) berharga negatif I o S S f 1 1 1   O I o I S S h h M -  
  • 17. Penjelasan sinar istimewa pada lensa cembung: 1. Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan melalui titik fokus dibelakang lensa 2. Sinar datang melalui fokus di depan lensa dibiaskan sejajar sumbu utama 3. Sinar datang melalui pusat lensa diteruskan. Penjelasan sinar istimewa pada lensa cekung: 1. Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan seolah-olah dari titik fokus didepan lensa 2. Sinar datang menuju titik fokus di belakang lensa dibiaskan sejajar sumbu utama 3. Sinar datang menuju pusat lensa tidak dibiaskan tetapi diteruskan.
  • 18. Lensa Positif atau Lensa Cembung Sinar Pada lensa + : F F O Maya Nyata 1 2 3 +
  • 19. Lensa Negatif atau lensa cekung F F O Maya Nyata 1 2 3 _
  • 20. RUMUS PEMBUAT LENSA 2 1 1 2 1 + 1 1 - = 1 R R n n f Lensa cembung = konvex Lensa cekung = konkaf Lensa datar = plan
  • 21. Kuat Lensa f P 1 = n gabungan f f f f 1 + ... + 1 + 1 = 1 2 1 Kuat lensa (P, satuannya D= dioptri) dapat dinyatakan dengan dalam satuan SI ,F dalam satuan meter (m) dan P dalam dioptri (D) Apabila ada beberapa lensa digabung, maka fokus lensa gabungan tersebut adalah penjumlahan pecahan masing-masing fokus.
  • 22. Pembiasan 2 1 = ' sin sin v v r i 2 1 = ' sin sin λ λ r i Hukum yang mempelajari tentang peristiwa pembiasan adalah hukum Snellius, yang menyatakan: a.Bila gelombang datang dari medium kurang rapat ke medium lebih rapat, maka akan dibiaskan mendekati garis normal. a.Bila gelombang datang dari medium yang lebih rapat ke medium yang kurang rapat, akan dibiaskan menjauhi garis normal. Pada pembiasan berlaku rumus atau Dengan: i = sudut gelombang datang r’= sudut gelombang bias v1= kecepatan gelombang datang(m/s) v2= kecepatan gelombang setelah pembiasan(m/s)
  • 23. Hukum Snellius Dari hukum Sellius didapat ' sin sin = = 2 1 21 r i v v n r i - = δ 1 2 21 = n n n dengan n adalah indeks bias. Sudutdefiasi(δ) adalah
  • 24. Alat Optik  Mata  Lup  Mikroskop  Teropong
  • 25. Mata  Mata bekerja berdasarkan prinsip kerja lensa cembung.  Bayangan yang terbentuk nyata, terbalik, diperkecil. Agar bayangan terlihat jelas maka bayangan harus jatuh tepat di retina  Titik dekat mata disebut Punctum Proximum (PP) yang pada mata normal adalah 25cm  Titik Jauh mata disebut Puncyum Remotum(PR) yang pada mata normal adalah  Kemampuan mata untuk memperbesar atau memperkecil jarak titik api lensa mata dinamakan Akomodasi 
  • 26. Cacat Mata  Miopy (rabun jauh); PP = 25cm, PR tertentu. Diatasi dengan kaca mata berlensa negatif. Bayangan jatuh di depan retina  Hipermetropy (rabun dekat); PP > 25cm (tertentu), PR di . Diatasi dengan kaca mata berlensa positif. Bayangan jatuh di belakang retina  Presbiopy (mata tua); PP > 25cm, PR tertentu. Diatasi dengan kaca mata berlensa gabungan lensa positif dan lensa negatif (bifokal)  Astigmatis adalah cacat mata yang disebabkan oleh tidak meratanya kecembungan kornea mata. Diatasi dengan kaca mata berlensa silindris.  I o S S f 1 1 1   PP dan PR yang tertentu adalah So
  • 27. Lup Bayangan yang dibentuk oleh Lup adalah maya, tegak dan diperbesar Untuk mata berakomodasi maka perbesaran anguler atau Untuk mata tidak berakomodasi maka perbesaran anguler I o S S f 1 1 1   o n a S S M  Sn adalah jarak titik dekat mata (-Si) 1   f S M n a f S M n a 
  • 28. Mikroskop Mokroskop terdiri atas dua buah lensa cembung, yaitu lensa obyektif(yang dekat obyek) dan lensa okuler (yang dekat mata). Bayangan dari lensa obyektif adalah nyata, terbalik dan diperbesar dan bayangan ini menjadi obyek untuk lensa okuler sehingga bayangan akhir yang dibentuk adalah maya, terbalik dan diperbesar. untuk lup o i o i ob h h s s M   ok ob total xM M M  a ok M M 
  • 29. Teropong Teropong disebut juga teleskop. Teropong ada macam-macam yaitu teropong bintang, teropong pantul, teropong bumi dan teropong panggung
  • 30. Tugas Ke-2 1. Kerjakan semua soal di modul FISIKA komp. P 2. Buatlah masing-masing 5 soal (dengan jawabannya) tentang: mata, lup, mikroskop dan teropong. 3. Jelaskan masing-masing teropong dengan rumus dan jenis bayangan yang terbentuk. Jawaban di kumpulkan Bu Tari paling lambat tanggal 1 Desember 2008