Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai latar belakang dan pengalaman kerja seseorang bernama Rochsyid Anggara di berbagai perusahaan pertambangan selama lebih dari 10 tahun. Dokumen selanjutnya memberikan penjelasan konsep dasar ventilasi tambang, tujuan, prinsip kerja, jenis-jenis ventilasi, gas-gas pengotor udara tambang, peralatan ventilasi, dan peta ventilasi tambang.
Dokumen tersebut membahas tentang ventilasi tambang, termasuk fungsi, prinsip, dan lingkup bahasan ventilasi tambang. Fungsi ventilasi tambang antara lain menyediakan udara segar, mengeluarkan gas-gas berbahaya, menyingkirkan debu, dan mengatur suhu serta kelembaban udara tambang. Prinsipnya meliputi aliran udara dari tempat rendah ke tinggi, lewat jalur dengan tahanan lebih kecil, dan mengikuti h
Pola peledakan menunjukkan urutan ledakan dari lubang-lubang peledakan untuk meminimalkan getaran, overbreak, dan fragmentasi batuan yang tidak diinginkan serta memperbaiki ukuran fragmentasi. Beberapa pola yang sering digunakan adalah Corner Cut untuk tiga bidang bebas, V-Cut untuk dua bidang bebas, dan Box Cut untuk satu bidang bebas.
Dokumen tersebut membahas tiga jenis disposal area yang umum digunakan dalam pertambangan terbuka, yaitu Finger Disposal, Semi Induced Disposal, dan Induced Flow Disposal. Setiap jenis memiliki karakteristik tertentu dalam hal kemiringan lereng, ketinggian, dan penggunaan alat berat seperti dozer. Dokumen juga menjelaskan pentingnya penggunaan material sipil untuk memperkuat lahan disposal area dan mencegah terjadinya longsor.
Tahapan eksplorasi bahan galian terdiri dari beberapa tahap, mulai dari persiapan, pemetaan geologi, penyelidikan geokimia dan geofisika, pembuatan parit uji dan sumur uji, pemetaan topografi, hingga penyelidikan lebih lanjut seperti geoteknik dan lingkungan. Eksplorasi bertujuan mengetahui ukuran, bentuk, posisi, kadar, dan cadangan endapan mineral untuk analisis kelayakan
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai latar belakang dan pengalaman kerja seseorang bernama Rochsyid Anggara di berbagai perusahaan pertambangan selama lebih dari 10 tahun. Dokumen selanjutnya memberikan penjelasan konsep dasar ventilasi tambang, tujuan, prinsip kerja, jenis-jenis ventilasi, gas-gas pengotor udara tambang, peralatan ventilasi, dan peta ventilasi tambang.
Dokumen tersebut membahas tentang ventilasi tambang, termasuk fungsi, prinsip, dan lingkup bahasan ventilasi tambang. Fungsi ventilasi tambang antara lain menyediakan udara segar, mengeluarkan gas-gas berbahaya, menyingkirkan debu, dan mengatur suhu serta kelembaban udara tambang. Prinsipnya meliputi aliran udara dari tempat rendah ke tinggi, lewat jalur dengan tahanan lebih kecil, dan mengikuti h
Pola peledakan menunjukkan urutan ledakan dari lubang-lubang peledakan untuk meminimalkan getaran, overbreak, dan fragmentasi batuan yang tidak diinginkan serta memperbaiki ukuran fragmentasi. Beberapa pola yang sering digunakan adalah Corner Cut untuk tiga bidang bebas, V-Cut untuk dua bidang bebas, dan Box Cut untuk satu bidang bebas.
Dokumen tersebut membahas tiga jenis disposal area yang umum digunakan dalam pertambangan terbuka, yaitu Finger Disposal, Semi Induced Disposal, dan Induced Flow Disposal. Setiap jenis memiliki karakteristik tertentu dalam hal kemiringan lereng, ketinggian, dan penggunaan alat berat seperti dozer. Dokumen juga menjelaskan pentingnya penggunaan material sipil untuk memperkuat lahan disposal area dan mencegah terjadinya longsor.
Tahapan eksplorasi bahan galian terdiri dari beberapa tahap, mulai dari persiapan, pemetaan geologi, penyelidikan geokimia dan geofisika, pembuatan parit uji dan sumur uji, pemetaan topografi, hingga penyelidikan lebih lanjut seperti geoteknik dan lingkungan. Eksplorasi bertujuan mengetahui ukuran, bentuk, posisi, kadar, dan cadangan endapan mineral untuk analisis kelayakan
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai istilah-istilah yang sering digunakan dalam pertambangan mineral, seperti proses prospecting, exploration, exploitation, dan development. Juga dijelaskan istilah-istilah terkait bentuk endapan bijih, struktur tambang bawah tanah, dan fasilitas penambangan.
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi sistem penyaliran tambang, termasuk curah hujan, periode ulang hujan, analisis intensitas curah hujan, daerah tangkapan hujan, koefisien limpasan, debit limpasan, paritan, sumuran, pompa julang, dan kolam pengendapan.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan peledakan, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan peledakan seperti aspek teknis, keselamatan, dan lingkungan. Dokumen tersebut juga menjelaskan parameter-parameter penting dalam perencanaan peledakan seperti diameter lubang ledak, tinggi jenjang, fragmentasi batuan, dan geometri peledakan.
Dokumen tersebut membahas metode penambangan bawah tanah dengan sistem cut and fill. Metode ini bekerja dengan cara memotong batuan untuk membuat ruang tambang (stope) dan mengisi kembali ruang yang telah diekstraksi dengan bahan penyangga seperti tailing. Dokumen juga menjelaskan prinsip kerja, syarat, cara kerja, kelebihan, kekurangan, serta alat-alat yang digunakan dalam metode penambangan ini.
Metode penambangan room and pillar melibatkan penggalian ruangan batubara (room) dengan meninggalkan tiang batubara (pillar) sebagai penyangga. Metode ini hanya mengambil 30-40% batubara total dan meninggalkan banyak batubara di tiang penyangga. Setelah selesai penambangan, tiang penyangga dikikis sedikit untuk meningkatkan produksi melalui proses retreat mining.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Genesa bahan galian membahas proses pembentukan endapan primer, sekunder, dan sedimenter serta jenis-jenis endapan tersebut seperti endapan magmatis, metasomatik kontak, hidrotermal, vulkanik, dan pegmatit.
Setiap operasi penambangan memerlukan jalan tambang sebagai sarana infrastruktur yang vital di dalam lokasi penambangan dan sekitar-nya. Jalan tambang berfungsi sebagai penghubung lokasi-lokasi penting, antara lain lokasi tambang dengan area crushing plant, pengolahan bahan galian, perkantoran, perumahan karyawan dan tempat-tempat lain di wilayah penambangan. Konstruksi jalan tambang secara garis besar sama dengan jalan angkut di kota. Perbedaan yang khas terletak pada permukaan jalannya (road surface) yang jarang sekali dilapisi oleh aspal atau beton seperti pada jalan angkut di kota, karena jalan tambang sering dilalui oleh peralatan mekanis yang memakai crawler track, misalnya bulldozer, excavator, crawler rock drill (CRD), track loader dan sebagainya.
Dokumen tersebut berisi tentang terminologi-terminologi yang sering digunakan dalam bidang lingkungan pertambangan dan tambang terbuka. Terdapat penjelasan mengenai istilah-istilah seperti AMDAL, lingkungan hidup, berbagai tahapan kegiatan pertambangan, serta istilah-istilah yang terkait dengan struktur tambang bawah tanah dan tambang terbuka. Dokumen ini sangat berguna sebagai referensi untuk memahami istilah-istilah das
Teks tersebut membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pemboran. Tiga faktor utama yang disebutkan adalah sifat batuan yang akan dibor, kondisi mesin bor, dan pemilihan alat bor yang tepat sesuai dengan jenis batuan dan kondisi lapangan. Faktor-faktor ini perlu diperhatikan agar hasil pemboran dapat optimal.
Dokumen tersebut membahas tentang eksplorasi geologi yang meliputi tahapan eksplorasi pendahuluan, rinci, dan metode eksplorasi. Pada tahap pendahuluan dilakukan studi literatur dan survei dengan skala peta 1:50.000-1:25.000 untuk memilih lokasi. Tahap rinci menggunakan skala peta lebih besar 1:2.000-1:200 dan pemboran terperinci. Metode eksplorasi dapat langsung
Dasar Dasar Peledakan Untuk Tambang UmumIpung Noor
Dokumen tersebut membahas tentang dasar-dasar teknik peledakan, termasuk pengertian bahan peledak, klasifikasi, karakteristik, dan jenis bahan peledak industri seperti ANFO dan emulsi. Dokumen ini juga menjelaskan sifat fisik ammonium nitrat dan ANFO dari berbagai produsen serta perbandingan ukuran butir dan bentuk butir beberapa jenis bahan peledak.
Laporan ini membahas percobaan kominusi (crushing) menggunakan jaw crusher dan roll crusher untuk menghitung reduction ratio. Hasilnya menunjukkan bahwa jaw crusher menghasilkan produk berukuran besar sedangkan roll crusher menghasilkan ukuran yang lebih merata. Reduction ratio 80% roll crusher adalah 2,3 yang tergolong kecil karena performa mesin yang kurang optimal.
Dokumen tersebut merupakan draft bahan kuliah tentang Teknik Eksplorasi yang mencakup pengantar tentang tujuan dan materi kuliah serta metode eksplorasi yang ada. Topik utama yang dibahas antara lain proses konsentrasi bahan galian, tahapan kegiatan pertambangan termasuk eksplorasi, dan metode eksplorasi langsung dan tidak langsung seperti geologi, geofisika, dan geokimia.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai istilah-istilah yang sering digunakan dalam pertambangan mineral, seperti proses prospecting, exploration, exploitation, dan development. Juga dijelaskan istilah-istilah terkait bentuk endapan bijih, struktur tambang bawah tanah, dan fasilitas penambangan.
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi sistem penyaliran tambang, termasuk curah hujan, periode ulang hujan, analisis intensitas curah hujan, daerah tangkapan hujan, koefisien limpasan, debit limpasan, paritan, sumuran, pompa julang, dan kolam pengendapan.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan peledakan, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan peledakan seperti aspek teknis, keselamatan, dan lingkungan. Dokumen tersebut juga menjelaskan parameter-parameter penting dalam perencanaan peledakan seperti diameter lubang ledak, tinggi jenjang, fragmentasi batuan, dan geometri peledakan.
Dokumen tersebut membahas metode penambangan bawah tanah dengan sistem cut and fill. Metode ini bekerja dengan cara memotong batuan untuk membuat ruang tambang (stope) dan mengisi kembali ruang yang telah diekstraksi dengan bahan penyangga seperti tailing. Dokumen juga menjelaskan prinsip kerja, syarat, cara kerja, kelebihan, kekurangan, serta alat-alat yang digunakan dalam metode penambangan ini.
Metode penambangan room and pillar melibatkan penggalian ruangan batubara (room) dengan meninggalkan tiang batubara (pillar) sebagai penyangga. Metode ini hanya mengambil 30-40% batubara total dan meninggalkan banyak batubara di tiang penyangga. Setelah selesai penambangan, tiang penyangga dikikis sedikit untuk meningkatkan produksi melalui proses retreat mining.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Genesa bahan galian membahas proses pembentukan endapan primer, sekunder, dan sedimenter serta jenis-jenis endapan tersebut seperti endapan magmatis, metasomatik kontak, hidrotermal, vulkanik, dan pegmatit.
Setiap operasi penambangan memerlukan jalan tambang sebagai sarana infrastruktur yang vital di dalam lokasi penambangan dan sekitar-nya. Jalan tambang berfungsi sebagai penghubung lokasi-lokasi penting, antara lain lokasi tambang dengan area crushing plant, pengolahan bahan galian, perkantoran, perumahan karyawan dan tempat-tempat lain di wilayah penambangan. Konstruksi jalan tambang secara garis besar sama dengan jalan angkut di kota. Perbedaan yang khas terletak pada permukaan jalannya (road surface) yang jarang sekali dilapisi oleh aspal atau beton seperti pada jalan angkut di kota, karena jalan tambang sering dilalui oleh peralatan mekanis yang memakai crawler track, misalnya bulldozer, excavator, crawler rock drill (CRD), track loader dan sebagainya.
Dokumen tersebut berisi tentang terminologi-terminologi yang sering digunakan dalam bidang lingkungan pertambangan dan tambang terbuka. Terdapat penjelasan mengenai istilah-istilah seperti AMDAL, lingkungan hidup, berbagai tahapan kegiatan pertambangan, serta istilah-istilah yang terkait dengan struktur tambang bawah tanah dan tambang terbuka. Dokumen ini sangat berguna sebagai referensi untuk memahami istilah-istilah das
Teks tersebut membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pemboran. Tiga faktor utama yang disebutkan adalah sifat batuan yang akan dibor, kondisi mesin bor, dan pemilihan alat bor yang tepat sesuai dengan jenis batuan dan kondisi lapangan. Faktor-faktor ini perlu diperhatikan agar hasil pemboran dapat optimal.
Dokumen tersebut membahas tentang eksplorasi geologi yang meliputi tahapan eksplorasi pendahuluan, rinci, dan metode eksplorasi. Pada tahap pendahuluan dilakukan studi literatur dan survei dengan skala peta 1:50.000-1:25.000 untuk memilih lokasi. Tahap rinci menggunakan skala peta lebih besar 1:2.000-1:200 dan pemboran terperinci. Metode eksplorasi dapat langsung
Dasar Dasar Peledakan Untuk Tambang UmumIpung Noor
Dokumen tersebut membahas tentang dasar-dasar teknik peledakan, termasuk pengertian bahan peledak, klasifikasi, karakteristik, dan jenis bahan peledak industri seperti ANFO dan emulsi. Dokumen ini juga menjelaskan sifat fisik ammonium nitrat dan ANFO dari berbagai produsen serta perbandingan ukuran butir dan bentuk butir beberapa jenis bahan peledak.
Laporan ini membahas percobaan kominusi (crushing) menggunakan jaw crusher dan roll crusher untuk menghitung reduction ratio. Hasilnya menunjukkan bahwa jaw crusher menghasilkan produk berukuran besar sedangkan roll crusher menghasilkan ukuran yang lebih merata. Reduction ratio 80% roll crusher adalah 2,3 yang tergolong kecil karena performa mesin yang kurang optimal.
Dokumen tersebut merupakan draft bahan kuliah tentang Teknik Eksplorasi yang mencakup pengantar tentang tujuan dan materi kuliah serta metode eksplorasi yang ada. Topik utama yang dibahas antara lain proses konsentrasi bahan galian, tahapan kegiatan pertambangan termasuk eksplorasi, dan metode eksplorasi langsung dan tidak langsung seperti geologi, geofisika, dan geokimia.
Underground River Engineering (Teknik Sungai Bawah Tanah)Ariza Julian Hakim
The document discusses techniques for surveying and exploring underground rivers and karst aquifers. It describes how most rainwater infiltrates into the ground, with some excess flowing into rivers and eventually the sea. It also explains that groundwater is part of the hydrological cycle and is a renewable natural resource if sustainably managed. The document then focuses on methods for determining if an aquifer is confined or unconfined, including making flownet maps and using tracer tests. Tracer tests involve introducing a non-toxic, detectable substance into the water flow and tracking its movement. Geophysics techniques like resistivity testing can also distinguish compact carbonate rocks and locate saturated areas.
Proposal Deep Water Tunnel oleh Badan Regulasi Air Bersih DKI Jakarta. Proposal yang mengangankan adanya sistem sanitasi, pengendalian banjir dan jalan sekaligus.
Proposal yang tidak akan menyelesaikan masalah, dan hanya mengurangi dampak saja.
Terowongan adalah sebuah tembusan di bawah permukaan tanah atau gunung yang umumnya tertutup di seluruh sisi kecuali di kedua ujungnya. Terowongan digunakan untuk lalu lintas kendaraan atau pejalan kaki, serta mengalirkan air, saluran pembuangan, pembangkit listrik, dan kabel telekomunikasi. Pembuatan terowongan melibatkan penyelidikan geoteknik, perencanaan, dan metode konstruksi seperti pengg
Kavitasi terjadi ketika tekanan cairan menjadi lebih rendah dari tekanan uapnya. Hal ini dapat menyebabkan berkurangnya kapasitas dan efisiensi pompa, serta kerusakan komponennya. Kavitasi dapat disebabkan oleh penguapan, masuknya udara, sirkulasi balik, pergolakan aliran, atau gesekan antara impeller dengan casing pompa. Untuk mencegah kavitasi diperlukan desain pip
Sistem pengudaraan berfungsi untuk mengagihkan udara bersih ke ruangan dan mengeluarkan udara terpakai, menggunakan kipas untuk memaksa udara luar masuk dan keluar bangunan melalui lubang-lubang. Sistem ini bekerja baik dalam iklim panas atau campuran dan dapat mengawal kualiti udara yang masuk lebih baik berbanding sistem ekzos, dengan pressur membantu menghalang masuknya bahan cemar luar.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pneumatik dan hidrolik. Sistem pneumatik menggunakan udara terkompresi sebagai fluida kerja, sedangkan sistem hidrolik menggunakan cairan hidrolik. Keduanya memiliki berbagai komponen seperti kompresor, pompa, silinder, katup, serta prinsip kerja seperti hukum Pascal. Dokumen juga membahas perawatan dan pemeliharaan sistem pneumatik dan hidrolik.
Bab 3. pengendalian metan di sub bagian mesin penambang kontinyuHartowijaya®
Draft translated Mining Textbook "Panduan Pengontrolan Gas Metana di Pertambangan"
(c) Hartowijaya
http://www.hartowijaya.com
Pada Bab Ini
Emisi maksimum metan
Selubung pembatas atau saluran gas buang
Sistem kipas penyemprot
Pembersih debu dengan ventilasi peniup
Pembersih debu dengan ventilasi gas buang
Ventilasi permukaan yang mengandung gas tidak normal
Pendeteksian metan pada permukaan mesin penambang kontinyu (CM)
Ventilasi dan pendeteksian metan pada permukaan penghalang
dan
Mengurangi gesekan penyalaan
Sistem pneumatik dan hidrolik menggunakan tekanan udara atau cairan untuk menggerakkan mesin. Sistem pneumatik umumnya digunakan pada rem, pintu, dan landing gear pesawat. Sedangkan sistem hidrolik efisien dalam menggerakkan berbagai mesin dengan daya yang besar. Kedua sistem membutuhkan perawatan berkala untuk memastikan komponennya bekerja dengan baik.
Sistem pneumatik dan hidrolik merupakan sistem otomatisasi yang menggunakan udara atau cairan untuk menggerakkan komponen. Sistem pneumatik menggunakan udara sebagai fluida kerja, sedangkan sistem hidrolik menggunakan cairan seperti minyak. Kedua sistem memiliki komponen seperti kompresor, pompa, katup, silinder dan lainnya. Sistem ini banyak digunakan dalam aplikasi industri karena kekuatan,
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pneumatik yang menggunakan udara terkompresi sebagai sumber energinya. Sistem pneumatik digunakan secara luas dalam otomatisasi industri karena kelebihannya seperti bersih, aman, dan murah. Sistem terdiri dari kompresor, filter, regulator, silinder, dan katup yang saling terhubung untuk mengontrol aliran udara dan menghasilkan gerakan.
Pumping practice for building & industry servicesCiecie Punya
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang tiga topik utama yaitu: 1) gejala-gejala berbahaya pada operasi pompa seperti kavitasi, benturan air, tekanan berlebih, dan fluktuasi tekanan; 2) proses kavitasi dan bagaimana mencegahnya; 3) faktor-faktor yang mempengaruhi NPSHA dan NPSHR serta cara meningkatkan NPSHA dan menurunkan NPSHR.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pneumatik dan hidrolik. Sistem pneumatik menggunakan udara dimampatkan sebagai fluida kerja, sedangkan sistem hidrolik menggunakan cairan. Keduanya memiliki komponen seperti kompresor, pompa, katup, silinder dan lainnya serta memiliki kelebihan seperti ringan dan mudah dipasang namun juga memiliki kekurangan seperti daya yang terbatas.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai boiler pada suatu pabrik, mencakup fungsi dan komponen utama boiler seperti drum atas, drum bawah, pipa uap, serta peralatan keselamatan seperti safety valve dan blowdown valve. Juga dijelaskan prosedur operasi boiler mulai dari persiapan, pemanasan perlahan, hingga operasi penuh boiler."
Ketel uap dan pesawat uap memiliki potensi bahaya tinggi yang dapat mengakibatkan kerusakan harta benda dan korban jiwa. Dokumen ini membahas tentang latar belakang, dasar hukum, pengertian, ruang lingkup, bagian-bagian, jenis, dan bahaya ketel uap serta pesawat uap beserta analisis sumber bahaya dan sebab-sebab peledakannya.
Sistem AC konvensional menjelaskan prinsip kerja, komponen utama, dan pemeliharaan sistem pendingin udara. Prinsipnya meliputi penyerapan, pemompaan, dan pelepasan panas oleh evaporator, kompresor, dan kondensor. Komponen kunci termasuk ekspansi valve, dryer, kompresor, kondensor, dan evaporator. Pemeliharaan rutin diperlukan untuk menjaga kinerja optimal.
Simulasi menunjukkan bahwa berkurangnya kecepatan fan kondensor pada sistem refrigerasi akan menurunkan performansi sistem dengan meningkatkan tekanan dan temperatur komponen serta menurunkan efisiensi pembuangan kalor. Parameter seperti tekanan, temperatur, arus, dan daya berubah akibat gangguan aliran udara di kondensor.
Proposal ini membahas analisis kualitas bahan baku pembuatan semen di PT Semen Tonasa Unit V. Penelitian ini akan menganalisis parameter kimiawi dan fisik bahan baku seperti batu kapur, tanah liat, serta produk semen. Hasilnya diharapkan dapat menentukan spesifikasi bahan baku yang sesuai untuk membuat semen berkualitas.
This document discusses the properties of explosive materials, including their strength, detonation velocity, density, and detonation pressure. It also examines their water resistance. The key properties covered are strength, detonation velocity, density, detonation pressure, and water resistance as they relate to explosive materials.
Ekonomi bahan galian , s umber daya mineralUVRI - UKDM
Dokumen tersebut membahas tentang mineralogi, proses pembentukan mineral, provinsi metalogenik Indonesia, dan genesa mineral. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa mineral terbentuk melalui proses geologi kompleks dan beragam lingkungan seperti sedimen, metamorf, dan magmatik memengaruhi mineralogi yang terbentuk. Indonesia memiliki kondisi yang mendukung terbentuknya berbagai mineral ekonomis akibat aktivitas tektonik dan vulkanik yang tinggi.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, klasifikasi, dan karakteristik bahan galian industri. Bahan galian industri dikelompokkan berdasarkan cara terbentuknya, pemanfaatan, dan teknologi pengolahan. Terdapat beberapa permasalahan utama pada bahan galian industri seperti modal kecil, teknologi kurang maju, dan pasar yang sempit.
Dokumen tersebut membahas konsep pengambilan keputusan bisnis yang sistematis dan logis dengan enam langkah utama, yaitu mengidentifikasi alternatif, mengevaluasi alternatif berdasarkan kriteria, memilih alternatif terbaik, mereview keputusan, dan mengkomunikasikan keputusan. Dokumen tersebut juga menjelaskan cara menciptakan lingkungan yang kondusif dalam pengambilan keputusan dan contoh kasus analisis alternatif des
This document discusses non-clastic sedimentary minerals, including carbonate rocks such as limestone and dolostone formed from calcium and magnesium carbonates, and evaporite rocks such as halite (salt) and gypsum formed by evaporation of seawater or saline lakes. It also covers hydrocarbon compounds found in sedimentary rocks, including petroleum and natural gas formed from the remains of ancient organisms.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan tambang, termasuk definisi perencanaan, jenis perencanaan (jangka panjang, menengah, pendek), perancangan, istilah-istilah tambang seperti cadangan, kadar batas, nisbah pengupasan, tujuan dan ruang lingkup perencanaan tambang.
2. 1.Mengapa Ventilasi Diperlukan..?
Mengganti oksigen yang telah digunakan +
membuang gas, asap, & debu
Peraturan :
Umum :
tidak diijinkan untuk mengirimkan pekerja ke tempat
kerja yang berdebu, berasap dan beruap yang
konsentrasinya bisa menimbulkan masalah terhadap
kesehatan pekerja.
harus memastikan tersedia aliran udara yang cukup
untuk mengurangi atau membuang konsentrasi asap
hasil peledakan secepat mungkin.
harus memastikan tidak ada udara ‘Sirkulasi balik’
3. Beberapa Persyaratan Ventilasi dalam Peraturan Pertambangan Pemerintah Indonesia
JumlahVentilasi:
untuk setiap pekerja tidak kurang dari 2 meter kubik setiap menit (71 cfm)
untuk kendaraan bermesin
diesel
tidak kurang dari 3 meter kubik per menit untuk setiap
unit daya kuda (106 cfm)
kecepatan udara minimum 7 meter per menit (23 kaki per menit)
Kualitas Udara:
Oksigen tidak kurang dari 19.5%
Karbon Dioksida tidak lebih dari 0.5%
Temperatur antara 18 dan 24 derajat Celsius
Kelembaban Relatif maksimum 85%
Gas Beracun:
Karbon Monoksida tidak lebih dari 50 ppm rata-rata selama 8 jam;
tidak lebih dari 400 ppm untuk setiap periode 15 menit
Hidrogen Sulfida tidak lebih dari 10 ppm rata-rata selama 8 jam
Nitrogen Oksida tidak lebih dari 3 ppm rata-rata untuk 8 jam
Nitrogen Dioksida tidak lebih dari 5 ppm untuk setiap periode 15 menit
Metana tidak lebih dari 0.25% rata-rata untuk 8 jam
4. GAS % dengan volume
Nitrogen (N2) 78.09
Oksigen (O2) 20.95
Argon (A) 0.93
Karbon Dioksida (CO2) 0.03
Gas Dihasilkan oleh Tanda-tanda atau Efek Batas Terkena
Karbon
Monoksida
(CO)
Diesel, peledakan,
kebakaran
Tidak berasa, berwarna ataupun
berbau. Pusing-pusing; kerutan di
dahi; muntah; pingsan. Sangat
beracun.
50 ppm selama 8 jam (IMR); 400 ppm selama 15 menit
(IMR)
Nitrik Oksida (NO) Mesin Diesel, peledakan Berbau tajam. Sangat beracun.
Bersama dengan NO2 bisa
penumonia atau kematian yang
tertunda
3 ppm (IMR)
Nitrogen Dioksida
(NO2)
Mesin Diesel, peledakan Berbau tajam, terkadang
berbentuk asap coklat. Sangat
beracun.
3 ppm
5 ppm selama 15 menit (IMR)
Formaldehida
(HCHO)
Mesin Diesel Berbau tajam; membuat mata
berair. Sangat beracun. Bisa
menyebabkan kanker
1 ppm
Sulfur Dioksida
(SO2)
Mesin Diesel yang
menggunakan bahan
bakar berkadar belerang
tinggi; peledakan;
kebakaran
Berbau sangat tajam dan
memabukkan
2 ppm (TLV)
Hidrogen Sulfida
(H2S)
Peledakan; kebakaran;
air asam pada bijih
sulfida
Beracun. Berbau telur busuk.
Dalam konsentrasi tinggi
mematikan indera penciuman.
10 ppm (TLV)
Amoniak (NH3) Campuran bahan
peledak Anfo dan
semen.
Beracun. Berbau sangat tajam dan
memabukkan.
25 ppm (TLV)
Metana (CH4) Dari batuan dan dari
tumbuhan yang
membusuk.
Seringkali diikuti gs lain seperti
H2S. Bersifat membakar dan
meledakkan
0.25% (IMR); bisa meledak dalam konsentrasi 5%
hingga 15%.
Hidrogen (H2) Dari pengisi aki dan
batuan.
Terkadang bersama dengan
metana. Sangat mudah meledak
Bisa meledak dalam konsentrasi 4% hingga 75%.
gas di udara
Gas beracun
& mudah
meledak
5. Debu…
Penyebab Perbaikan dan Pencegahan
Pengeboran Selalu menggunakan semprotan air pada bor.
Pembersihan lubang
untuk pengisian
bahan peledak
Jika udara bertekanan digunakan untuk membersihkan lubang, maka
masker debu harus dipakai
Peledakan 1. biarkan beberapa saat agar kumpulan debu dan asap hilang
sebelum masuk;
2. gunakan semprotan air selama peledakan;
3. bilas setelah peledakan untuk membuang debu dari langkan.
Mucking 1. pastikan muckpile dibasahi dengan benar sebelum mucking;
2. jika perlu, gunakan semprotan selama mucking;
3. pakai masker debu;
4. jaga bantalan jalan tetap basah agar roda tidak menerbangkan
debu.
Pengiriman 1. pastikan batuan basah;
2. gunakan semprotan air pada tempat pengiriman konveyor.
Rockbreaking dan
crushing
1. gunakan semprotan air;
2. gunakan sistem pengumpul debu.
Ventilasi kecepatan
tinggi
1. hindari kecepatan yang lebih dari 2.5 meter per detik;
2. bilas sekeliling ujung pembuangan vent bag.
6. Tubuh kerja keras + suhu tinggi + kelembaban
tinggi SANGAT BERBAHAYA..!! berhenti
bekerja + dinginkan badan
Aturan pemerintah 18º - 24º, kelembaban
relatif ≤ 85%
Temperatur khas 13º - 16º,
kelembaban relatif ≥ 85%
Mesin diesel 1hp = 3 m3/menit
7. 2.Cara Kerja Ventilasi…
Komponen Utama :
Intake sistem terowongan dan sumuran tempat
udara dialirkan dari permukaan ke dalam tambang
Working tempat miner dan peralatannya bekerja
Exhaust sistem terowongan dan sumuran yang
dilalui udara untuk mengalir menuju permukaan
8. Sistem ventilasi utama :
menyuplai udara yg mengalir di dalam working
Udara dialirkan melalui kipas utama di permukaan
pada saluran intake dan exhaust
9. Sistem ventilasi booster bantu kipas utama
Menambah jumlah udara ventilasi utama ke bagian
tambang
Dipasang di tempat yg salah sirkulasi balik
kualitas udara semakin buruk
10. Ventilasi tambahan
Jika drift atau tempat kerja hanya memiliki satu jalan
masuk
Kipas menyerap udara segar dan dialirkan ke face melalui
tabung
Terkadang kipas pembuangan digunakan untuk
menghisap udara sisa
Meniup udara ujung bag/ducting ≤ 30m
11. Ventilasi udara bertekanan
Untuk mengalirkan udara ke raise atau tempat kerja
kecil lainnya
Bisa untuk : gerakkan kipas udara bertekanan,
bazooka, hembuskan dari ujung pipa atau selang
Hanya untuk tempat yg perlu aliran udara dgn
jumlah sedikit
12. Sirkuit Ventilasi…
Seri : tempat udara mengalir melalui intake ke dalam level,
melalui satu tempat kerja dan keluar melalui exhaust
Paralel : tempat udara mengalir melalui intake, selanjutnya
terpencar menjadi aliran berbeda untuk mengaliri working
dan selanjutnya bergabung kembali untuk menuju ke
exhaust
13. Seri – Paralel :
merupakan campuran sirkuit seri dan paralel
Dua tempat kerja bisa berbentuk seri dengan yang
lain dan paralel dengan dua tempat kerja lainnya
yang berbentuk seri dengan yang lainnya.
14. Kontrol Ventilasi…
Ventilation bulkhead atau stopping menghentikan aliran
udara yang melalui drift yang tidak lagi digunakan atau
untuk memisahkan intake utama dan aliran udara balik
Regulator mengurangi aliran udara ke tempat kerja atau
bagian tambang
15. Pintu ventilasi digunakan di dalam drift yang
memerlukan kontrol ventilasi tetapi harus dilewati
kendaraan
Air crossing diperlukan jika aliran udara intake melewati
aliran udara balik, umumnya dilakukan dengan membuat
terowongan yang terpisah seluruhnya di dalam batuan,
tetapi terkadang crossing asli harus dibuat
17. Kebocoran Udara…
Pintu ventilasi - mungkin merupakan penyebab kebocoran yang
paling besar akibat pintu yang buruk, rusak atau dibiarkan terbuka
Bulkhead - Seringkali bocor akibat -
konstruksi yang buruk,
kerusakan akibat tekanan batuan;
penyusutan semen di sekeliling tepinya;
timber yang membusuk; atau
kerusakan karena peledakan.
Drain atau ditch - Jika selokan drainase melalui bulkhead atau
kerangka pintu, selokan ini bisa menjadi penyebab utama kebocoran
Chute dan ore-pass - Jika kosong, tanpa ore atau waste yang
menghambat dasar udara akan mengalir melalui bulkhead chute
tidak boleh kosong
Kantung & tabung ventilasi - kantong atau duct yang fleksibel lebih
mudah rusak dibandingkan tabung yang kaku
18. 3.Ventilasi Tambahan…
Peralatan :
Pipa ventilasi (d=90cm / 36’, p=5 m)
Vent bag (p=15 m)
Kipas tambahan
Scissors lift
Overhead crane
3/8” chain size
Split set
Sling
Sign / barricade
Hanger
Ventilation Accessories
Cara :
setiap kipasTambahan dipasang
di tempat yang benar
Aliran kipas utama > 50% dari
kipas tambahan
19. Push System…
Kipas menekan udara pertukaran menuju tempat
kerja
Kipas dipasang di arus ventilasi utama sedikitnya 10
meter ke upstream dari heading yang akan dialirkan
udara membantu mencegah sirkulasi udara
balik.
Ventilation duct, yang kaku ataupun fleksibel
dihubungkan ke kipas dan dijalankan sampai 30
meter dari muka heading
20.
21. Tandem Push/Blower Sistem…
Digunakan jika beberapa drift sedang disiapkan di area yang
sama
Satu kipas dan tabung utama mengirimkan udara segar ke
muka drift yang paling jauh dari aliran udara utama dan
kipas lain yang lebih kecil menggunakan udara yang kembali
untuk mengalirkan udara ke drift lain
Keuntungan : udara yang diperlukan lebih sedikit
dibandingkan sistem cabang sehingga duct yang digunakan
lebih kecil
Kerugian :
operasi harus dikontrol dengan ketat
jika kipas tambahan utama berhenti, semua pekerja di ketiga drift harus
dihentikan karena tidak ada udara segar yang masuk.
22. Pull System/Exhaust…
Perbedaan sistem ‘pull’ dan sistem ‘push’
kipas harus ditempatkan 10 meter di sisi
downstream heading di aliran ventilasi utama
dan duct harus kaku
23. Push – Pull System…
untuk pertambangan kecepatan tinggi di heading panjang
kipas dipasang 10 meter downstream dari heading di aliran
ventilasi utama
Kipas ‘push’ ditempatkan sekitar 210 meter dari face,
sehingga melewati ‘pull’ duct sedikitnya sekitar 10 meter
Keuntungan : hanya drift yang berjarak 200 meter dari drift
yang tercemar oleh asap peledakan
Kipas ‘pull’ harus menangani paling sedikit 50% udara lebih
banyak dari jumlah yang ditangani oleh kipas ‘push’
24. Faktor yang mempengaruhi jumlah udara oleh kipas
:
Panjang tabung/vent bag
Diameter bag/tubing
Kondisi vent bag/tubing
Kipas di ventilasi tambahan :
Kipas yang lebih besar
2 kipas atau lebih secara seri
2 kipas atau lebih secara paralel
Efek ukuran kipas, diameter & panjang vent duct:
Daya kipas mempengaruhi jumlah udara yang akan
didorong oleh kipas dan panjang duct yang akan dilewati
udara
Panjang ventilation duct secara langsung mempengaruhi
jumlah udara yang bisa ditiupkan oleh kipas tertentu
melalui duct
26. PemasanganVent Bag & Sist. SuspensiVent
Bag
Pastikan kipas telah dimatikan dan aman
Peralatan mesin diesel tidak boleh digunakan
Gantung vent bag pada garis lurus dan tanjakan
yang tetap
Sambungkan vent bag yang lama dengan vent
bag yang baru
27. MengujiVent Bag
peringatkan pekerja di area tersebut kalau Anda akan
menguji sistem vent bag
pastikan tidak ada orang yang berdiri sejajar dengan
ujung dan di sisi vent bag
Nyalakan kipas, periksa vent bag jika ada kerusakan
dan sambungan yang belum benar, perbaiki!
Mencari Kerusakan
cari bagian yang kusut, terlipat, bag yang
mengepak dan robek;
dengarkan bag yang mengepak dan bagian yang
bocor
Saat berjalan, rasakan perubahan-perubahan
pada ventilasi khususnya tanda kebocoran
28. Memperbaiki Kerusakan
kurang perentangan matikan sistem tarik
vent bag dari kipas di sepanjang messenger wire
Kusut karena lipatan ganti bagian tersebut
dengan vent bag fleksibel kawat spiral atau bagian
bengkok yang dibuat secara khusus
Jika robek kecil jahitnya dengan kawat
jika besar ganti dengan vent bag yang baru
29. PemasanganVentTube Baja dan Karakternya
Pjg = 5 m, diameter = 24’ – 48’
Gantung dengan 2 penggantung untuk
menyangga masing-masing tube baja
Tanpa Cincin disambungkan sedekat mungkin
dan dibalut dengan pita perekat hitam di sekeliing
sambungan untuk menutup celah
Cincin satukan kedua ujungnya jepit dengan
penjepit khusus “U” berlapis karet busa,
kencangkan baut
30. 4.Mengukur Jumlah Ventilasi,
Gas dan Debu…
Kec. udara : vane anemometer, velometer mekanik,
velometer elektronik, pitot tube dan manometer,
generator asap
Gas dengan mengalirkan air melalui tabung yang
berisi bahan kimia yang akan berubah warnanya jika ada
salah satu gas tersebut. Konsentrasi gas dibaca dengan
melihat jarak penyebaran ‘stain’ atau ‘perubahan warna’
di sepanjang tabung
31. Debu mengumpulkannya pada filter
(penyaring)
Filter dihubungkan ke pompa listrik kecil yang
membawa udara melalui filter
Udara akan lewat tetapi kotoran akan tertinggal
pada filter
Filter ditimbang beratnya sebelum maupun
sesudah penggunaan, dan perbedaan berat
adalah jumlah debu yang dikumpulkan
Volume udara yang dialirkan melalui pompa
diketahui. Selanjutnya konsentrasi debu dihitung.