Dokumen tersebut membahas tentang mineralogi, proses pembentukan mineral, provinsi metalogenik Indonesia, dan genesa mineral. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa mineral terbentuk melalui proses geologi kompleks dan beragam lingkungan seperti sedimen, metamorf, dan magmatik memengaruhi mineralogi yang terbentuk. Indonesia memiliki kondisi yang mendukung terbentuknya berbagai mineral ekonomis akibat aktivitas tektonik dan vulkanik yang tinggi.
Dokumen tersebut membahas tentang struktur geologi Pulau Sulawesi yang terletak pada pertemuan tiga lempeng besar. Sulawesi dibagi menjadi empat mandala berdasarkan litologinya, yaitu Mandala Barat yang merupakan busur magmatik, Mandala Tengah berupa batuan metamorf, Mandala Timur berupa ofiolit, dan fragmen benua di timur. Setiap mandala memiliki karakteristik batuan dan proses pembentukannya.
Pulau Sulawesi terbentuk dari proses tumbukan dan pergeseran lempeng tektonik selama puluhan juta tahun, membentuk empat lengan dengan geologi yang kompleks. Pulau ini memiliki berbagai gunung api, sesar, danau serta teluk yang membentuk topografi beragam.
Pulau Kalimantan terletak di bagian barat daya dari Lempeng Eurasia dan dibatasi oleh beberapa lempeng tektonik dan fitur geologi lainnya. Secara geologi, Kalimantan dibagi menjadi beberapa wilayah utama seperti cekungan-cekungan Tersier, tinggi-tinggi pra-Tersier awal, dan sabuk-sabuk lipat dan sesar kompleks.
Analisis Kinematik dan Dinamik Sesar SemangkoRoishe Prabowo
1. Analisis kinematik dan dinamik sesar Semangko mempelajari pergerakan sesar ini sepanjang 1900 km di Sumatra dan faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti struktur basement, subduksi oblik, dan rotasi Sundaland.
2. Sesar Semangko terbagi menjadi 16 segmen dengan pola pergerakan berbeda akibat kecepatan subduksi yang berbeda.
3. Konsep releasing bend dan restraining bend diterapkan untuk memahami morfologi sesar.
1. Dokumen membahas kondisi geomorfologi Indonesia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti geologi, iklim, dan proses endogen maupun eksogen.
2. Indonesia memiliki berbagai jenis batuan seperti batuan vulkanik, sedimen, dan batuan metamorf yang membentuk berbagai bentuk geomorfologi.
3. Iklim tropis basah mempengaruhi proses pelapukan, erosi, dan pembentukan tanah di Indonesia."
Dokumen tersebut membahas tentang struktur geologi Pulau Sulawesi yang terletak pada pertemuan tiga lempeng besar. Sulawesi dibagi menjadi empat mandala berdasarkan litologinya, yaitu Mandala Barat yang merupakan busur magmatik, Mandala Tengah berupa batuan metamorf, Mandala Timur berupa ofiolit, dan fragmen benua di timur. Setiap mandala memiliki karakteristik batuan dan proses pembentukannya.
Pulau Sulawesi terbentuk dari proses tumbukan dan pergeseran lempeng tektonik selama puluhan juta tahun, membentuk empat lengan dengan geologi yang kompleks. Pulau ini memiliki berbagai gunung api, sesar, danau serta teluk yang membentuk topografi beragam.
Pulau Kalimantan terletak di bagian barat daya dari Lempeng Eurasia dan dibatasi oleh beberapa lempeng tektonik dan fitur geologi lainnya. Secara geologi, Kalimantan dibagi menjadi beberapa wilayah utama seperti cekungan-cekungan Tersier, tinggi-tinggi pra-Tersier awal, dan sabuk-sabuk lipat dan sesar kompleks.
Analisis Kinematik dan Dinamik Sesar SemangkoRoishe Prabowo
1. Analisis kinematik dan dinamik sesar Semangko mempelajari pergerakan sesar ini sepanjang 1900 km di Sumatra dan faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti struktur basement, subduksi oblik, dan rotasi Sundaland.
2. Sesar Semangko terbagi menjadi 16 segmen dengan pola pergerakan berbeda akibat kecepatan subduksi yang berbeda.
3. Konsep releasing bend dan restraining bend diterapkan untuk memahami morfologi sesar.
1. Dokumen membahas kondisi geomorfologi Indonesia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti geologi, iklim, dan proses endogen maupun eksogen.
2. Indonesia memiliki berbagai jenis batuan seperti batuan vulkanik, sedimen, dan batuan metamorf yang membentuk berbagai bentuk geomorfologi.
3. Iklim tropis basah mempengaruhi proses pelapukan, erosi, dan pembentukan tanah di Indonesia."
Dari segi ilmu kebumian, Indonesia memang merupakan daerah yang sangat menarik. Selain memiliki wilayah paparan benua yang luas (Paparan Sunda dan Paparan Sahul), juga memiliki pegunungan lipatan tertinggi di daerah tropika dan bersalju abadi (Pegunungan Tengah Papua). Selain itu satu-satunya di dunia terdapat laut antar pulau yang sangat dalam yaitu Laut Banda (lebih dari 5.000 meter), dan laut sangat dalam antara dua busur kepulauan yaitu palung Weber (lebih dari 7.000 meter). Dua jalur gunungapi besar dunia juga bertemu di Nusantara dan beberapa jalur pegunungan lipatan dunia pun saling bertemu di Indonesia
Makalah parangtritis uas b. indonesia editanarif878
1. Makalah ini mendeskripsikan wilayah Pantai Parangtritis dan sekitarnya dari sudut pandang geologi dan geografi.
2. Wilayah ini terbentuk dari proses pengangkatan berulang pulau Jawa dan terdiri atas dataran aluvial, bukit pasir, karst Gunung Sewu, dan pegunungan Batur Agung.
3. Tempat-tempat wisata di sekitar pantai meliputi pantai, bukit pasir, dan gua-gua di kawasan karst Gunung Sewu.
Desa Seboro terletak di perbatasan Kabupaten Kebumen dan Banjarnegara, Jawa Tengah. Desa ini memiliki potensi wisata alam dan geologi seperti embung mini, air terjun, dan beragam batuan purba. Desa ini mengembangkan Desa Wisata Seboro Selo Asri untuk memanfaatkan potensi tersebut dan meningkatkan perekonomian warga yang sebelumnya bergantung pada pertanian.
1. Dokumen ini mendeskripsikan wilayah Pantai Parangtritis dan sekitarnya dari sudut pandang geologi dan geomorfologi.
2. Wilayah tersebut terletak di selatan Yogyakarta dan dibatasi oleh Samudera Hindia, Pegunungan Sewu, Sungai Opak, dan Sungai Oyo.
3. Wilayah tersebut terdiri atas dataran aluvial, dataran pantai berbukit pasir, karst Pegunungan Sewu, dan Pegunungan Batur Agung.
Dokumen tersebut membahas tentang geowisata di Nusa Tenggara Barat khususnya Pulau Lombok. Ia menjelaskan konsep geowisata dan potensi objek geowisata di Lombok seperti Gunung Rinjani, pantai-pantai, dan fenomena geologi lainnya seperti batuan dan proses pembentukannya. Dokumen ini juga menjelaskan sejarah geologi terbentuknya pulau Lombok dan aktivitas Gunung Rinjani.
Dokumen tersebut membahas tentang geologi lingkungan kawasan pesisir Pulau Miangas di Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara. Pulau Miangas merupakan salah satu pulau terluar Indonesia yang berbatasan dengan Filipina. Hampir seluruh bagian pulau mengalami abrasi yang kuat akibat gelombang dari laut lepas tanpa adanya penghalang. Meskipun demikian, pulau dapat berdiri kokoh karena batuan dasarnya memiliki ting
Dokumen tersebut membahas potensi geowisata di wilayah Bogor yang memiliki keragaman geologi yang dihasilkan dari aktivitas gunung api dan endapan sedimen. Beberapa potensi geowisata yang disebutkan antara lain kawasan intrusi batuan beku, kawasan karts, air terjun, panas bumi, gunung api purba, kawasan mineralisasi, serta kaitannya dengan budaya setempat. Dokumen ini menyimpulkan bahwa Bogor memiliki potensi geowis
Sulawesi terletak pada pertemuan 3 Lempeng besar yaitu Eurasia, Pasifik,dan IndoAustralia serta sejumlah lempeng lebih kecil (Lempeng Filipina) yang menyebabkan kondisi tektoniknya sangat kompleks.
Dokumen tersebut membahas tentang geologi dan potensi sumber daya mineral di Sulawesi Tengah. Secara geologi, Sulawesi Tengah terdiri atas tiga mandala utama yaitu Mandala Barat, Mandala Tengah, dan Mandala Banggai-Sula yang memiliki karakteristik batuan dan potensi mineral yang berbeda-beda. Kaitan kondisi geologi dengan potensi sumber daya mineral dijelaskan, seperti wilayah barat berpotensi logam,
Dokumen ini membahas tentang pembentukan dan jenis-jenis batubara di Indonesia. Batubara dimulai terbentuk sejak zaman Carboniferous dan mutunya ditentukan oleh suhu, tekanan, dan waktu pembentukan. Di Indonesia, batubara bernilai ekonomi terdapat di cekungan Tersier Pulau Sumatera dan Kalimantan berumur Eosen dan Miosen. Ada 5 jenis batubara yaitu antrasit, bituminus, sub-bituminus, lignit, dan
Dokumen tersebut membahas perbedaan batuan beku asam/intermediat di Sumatera dan Kalimantan. Batuan beku di Sumatera terdiri atas granit, diorit, dan gabro yang terbentuk akibat kompresi tektonik dan subduksi lempeng di wilayah tersebut. Sedangkan batuan beku di Kalimantan berupa riolit yang terbentuk dari magma kaya silika pada suhu 650-800 derajat Celcius.
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_Coal sttnas supandi_2014_08...Mario Yuven
Dokumen tersebut membahas tentang formasi-formasi di Sumatra Selatan yang mengandung batubara, yaitu Formasi Lahat berumur Eosen hingga Miosen Bawah yang terdiri dari tuf, breksi, dan batulempung serta mengandung batubara, dan Formasi Talang Akar berumur Oligosen Atas hingga Miosen Bawah yang terdiri dari batupasir, batulempung, dan mengandung batubara.
Dari segi ilmu kebumian, Indonesia memang merupakan daerah yang sangat menarik. Selain memiliki wilayah paparan benua yang luas (Paparan Sunda dan Paparan Sahul), juga memiliki pegunungan lipatan tertinggi di daerah tropika dan bersalju abadi (Pegunungan Tengah Papua). Selain itu satu-satunya di dunia terdapat laut antar pulau yang sangat dalam yaitu Laut Banda (lebih dari 5.000 meter), dan laut sangat dalam antara dua busur kepulauan yaitu palung Weber (lebih dari 7.000 meter). Dua jalur gunungapi besar dunia juga bertemu di Nusantara dan beberapa jalur pegunungan lipatan dunia pun saling bertemu di Indonesia
Makalah parangtritis uas b. indonesia editanarif878
1. Makalah ini mendeskripsikan wilayah Pantai Parangtritis dan sekitarnya dari sudut pandang geologi dan geografi.
2. Wilayah ini terbentuk dari proses pengangkatan berulang pulau Jawa dan terdiri atas dataran aluvial, bukit pasir, karst Gunung Sewu, dan pegunungan Batur Agung.
3. Tempat-tempat wisata di sekitar pantai meliputi pantai, bukit pasir, dan gua-gua di kawasan karst Gunung Sewu.
Desa Seboro terletak di perbatasan Kabupaten Kebumen dan Banjarnegara, Jawa Tengah. Desa ini memiliki potensi wisata alam dan geologi seperti embung mini, air terjun, dan beragam batuan purba. Desa ini mengembangkan Desa Wisata Seboro Selo Asri untuk memanfaatkan potensi tersebut dan meningkatkan perekonomian warga yang sebelumnya bergantung pada pertanian.
1. Dokumen ini mendeskripsikan wilayah Pantai Parangtritis dan sekitarnya dari sudut pandang geologi dan geomorfologi.
2. Wilayah tersebut terletak di selatan Yogyakarta dan dibatasi oleh Samudera Hindia, Pegunungan Sewu, Sungai Opak, dan Sungai Oyo.
3. Wilayah tersebut terdiri atas dataran aluvial, dataran pantai berbukit pasir, karst Pegunungan Sewu, dan Pegunungan Batur Agung.
Dokumen tersebut membahas tentang geowisata di Nusa Tenggara Barat khususnya Pulau Lombok. Ia menjelaskan konsep geowisata dan potensi objek geowisata di Lombok seperti Gunung Rinjani, pantai-pantai, dan fenomena geologi lainnya seperti batuan dan proses pembentukannya. Dokumen ini juga menjelaskan sejarah geologi terbentuknya pulau Lombok dan aktivitas Gunung Rinjani.
Dokumen tersebut membahas tentang geologi lingkungan kawasan pesisir Pulau Miangas di Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara. Pulau Miangas merupakan salah satu pulau terluar Indonesia yang berbatasan dengan Filipina. Hampir seluruh bagian pulau mengalami abrasi yang kuat akibat gelombang dari laut lepas tanpa adanya penghalang. Meskipun demikian, pulau dapat berdiri kokoh karena batuan dasarnya memiliki ting
Dokumen tersebut membahas potensi geowisata di wilayah Bogor yang memiliki keragaman geologi yang dihasilkan dari aktivitas gunung api dan endapan sedimen. Beberapa potensi geowisata yang disebutkan antara lain kawasan intrusi batuan beku, kawasan karts, air terjun, panas bumi, gunung api purba, kawasan mineralisasi, serta kaitannya dengan budaya setempat. Dokumen ini menyimpulkan bahwa Bogor memiliki potensi geowis
Sulawesi terletak pada pertemuan 3 Lempeng besar yaitu Eurasia, Pasifik,dan IndoAustralia serta sejumlah lempeng lebih kecil (Lempeng Filipina) yang menyebabkan kondisi tektoniknya sangat kompleks.
Dokumen tersebut membahas tentang geologi dan potensi sumber daya mineral di Sulawesi Tengah. Secara geologi, Sulawesi Tengah terdiri atas tiga mandala utama yaitu Mandala Barat, Mandala Tengah, dan Mandala Banggai-Sula yang memiliki karakteristik batuan dan potensi mineral yang berbeda-beda. Kaitan kondisi geologi dengan potensi sumber daya mineral dijelaskan, seperti wilayah barat berpotensi logam,
Dokumen ini membahas tentang pembentukan dan jenis-jenis batubara di Indonesia. Batubara dimulai terbentuk sejak zaman Carboniferous dan mutunya ditentukan oleh suhu, tekanan, dan waktu pembentukan. Di Indonesia, batubara bernilai ekonomi terdapat di cekungan Tersier Pulau Sumatera dan Kalimantan berumur Eosen dan Miosen. Ada 5 jenis batubara yaitu antrasit, bituminus, sub-bituminus, lignit, dan
Dokumen tersebut membahas perbedaan batuan beku asam/intermediat di Sumatera dan Kalimantan. Batuan beku di Sumatera terdiri atas granit, diorit, dan gabro yang terbentuk akibat kompresi tektonik dan subduksi lempeng di wilayah tersebut. Sedangkan batuan beku di Kalimantan berupa riolit yang terbentuk dari magma kaya silika pada suhu 650-800 derajat Celcius.
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_Coal sttnas supandi_2014_08...Mario Yuven
Dokumen tersebut membahas tentang formasi-formasi di Sumatra Selatan yang mengandung batubara, yaitu Formasi Lahat berumur Eosen hingga Miosen Bawah yang terdiri dari tuf, breksi, dan batulempung serta mengandung batubara, dan Formasi Talang Akar berumur Oligosen Atas hingga Miosen Bawah yang terdiri dari batupasir, batulempung, dan mengandung batubara.
01. Struktur geologi regional Bali dimulai dengan kegiatan di lautan selama Miosen Bawah yang menghasilkan batuan lava bantal dan breksi yang disisipi oleh batu gamping.
02. Kepulauan Sunda Kecil merupakan hasil bentukan pergerakan lempeng Indo-Australia yang bergerak ke utara, mendesak lempeng Eurasia.
03. Nusa Tenggara terletak pada sistem busur Sunda-Banda yang merupakan faktor utama pemb
Dokumen tersebut membahas tentang geologi Indonesia khususnya Sumatera. Tektonik Sumatera dipengaruhi oleh interaksi antara Lempeng Eurasia dan Lempeng India-Australia yang membentuk struktur sesar dan lipatan. Berbagai formasi batuan seperti Belumai, Baong, dan Keutapang terbentuk akibat proses sedimentasi dan tektonik pada zaman Tersier hingga Kuarter.
Batuan sumber hidrokarbon berpotensi terdapat dalam Formasi Kelesa (Eosen Akhir) dan Formasi Lakat (Oligosen) di Pegunungan Tigapuluh, Sumatera Tengah. Formasi Kelesa mengandung TOC 2,31-9,63% dengan kandungan hidrokarbon baik sampai sangat baik. Formasi Lakat mengandung TOC 0,67-3,46% dengan kandungan hidrokarbon miskin sampai sangat baik. Kedua formasi memiliki potensi se
Wilayah DKI Jakarta secara geologi terdiri atas dataran aluvial dan endapan di sebelah utara, kipas gunungapi Bogor di tengah, dan perbukitan serta gunungapi muda di selatan. Batuan penyusun wilayah ini berupa sedimen, endapan permukaan, gunungapi, dan intrusi. Teluk Jakarta dipenuhi endapan lumpur, lumpur pasiran, dan pasir lumpuran yang berasal dari sungai-sungai dan aktivitas vulkanik.
Dokumen menjelaskan berbagai aspek letak geografis Indonesia, termasuk letak astronomis, geologis, geomorfologis, dan ekonomisnya. Secara astronomis, Indonesia terletak antara garis lintang 60° LU - 110° LS dan garis bujur 95° BT - 141° BT, yang mempengaruhi iklim tropis dan pembagian waktu di Indonesia. Posisi silang Indonesia memiliki dampak positif sebagai jembatan perdagangan antar bangsa namun juga risiko ancaman dari luar.
Similar to Ekonomi bahan galian , s umber daya mineral (20)
Proposal ini membahas analisis kualitas bahan baku pembuatan semen di PT Semen Tonasa Unit V. Penelitian ini akan menganalisis parameter kimiawi dan fisik bahan baku seperti batu kapur, tanah liat, serta produk semen. Hasilnya diharapkan dapat menentukan spesifikasi bahan baku yang sesuai untuk membuat semen berkualitas.
This document discusses the properties of explosive materials, including their strength, detonation velocity, density, and detonation pressure. It also examines their water resistance. The key properties covered are strength, detonation velocity, density, detonation pressure, and water resistance as they relate to explosive materials.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, klasifikasi, dan karakteristik bahan galian industri. Bahan galian industri dikelompokkan berdasarkan cara terbentuknya, pemanfaatan, dan teknologi pengolahan. Terdapat beberapa permasalahan utama pada bahan galian industri seperti modal kecil, teknologi kurang maju, dan pasar yang sempit.
Dokumen tersebut membahas konsep pengambilan keputusan bisnis yang sistematis dan logis dengan enam langkah utama, yaitu mengidentifikasi alternatif, mengevaluasi alternatif berdasarkan kriteria, memilih alternatif terbaik, mereview keputusan, dan mengkomunikasikan keputusan. Dokumen tersebut juga menjelaskan cara menciptakan lingkungan yang kondusif dalam pengambilan keputusan dan contoh kasus analisis alternatif des
This document discusses non-clastic sedimentary minerals, including carbonate rocks such as limestone and dolostone formed from calcium and magnesium carbonates, and evaporite rocks such as halite (salt) and gypsum formed by evaporation of seawater or saline lakes. It also covers hydrocarbon compounds found in sedimentary rocks, including petroleum and natural gas formed from the remains of ancient organisms.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan tambang, termasuk definisi perencanaan, jenis perencanaan (jangka panjang, menengah, pendek), perancangan, istilah-istilah tambang seperti cadangan, kadar batas, nisbah pengupasan, tujuan dan ruang lingkup perencanaan tambang.
2. Overview
1
• Mineral merupakan hasil proses alam yang
kompleks
• Keberadaan mineral ditentukan oleh proses
geologi dan asosiasi dengan mineral lainnya
2
• Mieralogi kerak bumi sangat ditentukan oleh
distribusi unsur-unsur kimia.
• Sebagian besar mineral pada kerak bumi
terdapat pada batuan beku
3. Overview
• Unsur-unsur yang menyusunsebagaian
besar batuan
• O, Si, Al, Fe, Ca, Na, K dan Mg
Mayor
Elements
• Yaitu unsur yang keterdapatannya antara 1
% sampai 0,1 %
• Ti,H, Pb, Sn, Au, Ag, Ni
Minor
Elements
• Unur-unsur yang keterdapatannya cukup
pada kerak bumi, tetapi merata pada
seluruh mineral, sehingga tidak pernah
didapatkan dalam kondisi terkonsntrasikan.
• Galium, Rubidium dan Haflium
Bispersed
Elements
4. Overview
• Yaitu group unsur yang terutama berikatan dengan Oxygen,
mudah mengion dan berada dalam bentuk Oxygen Anion
• CO3
-2, SO4
-2, PO4
-3
Lithopile
• Yaitu Gropu unsur yang terbentuk sebagai sulfida, meng-ion
lebih sukar dan cenderung membentuk ikatan covalent
dengan sulfur dan juga dengan Selenium, Tellurium bila ada
• Cu, Ag, Zn. Cd, Hg, Tl, Pb,Ni, Co, Mn, S dll
Chalcophile
• Group yang terutama terbentuk sebagai native elements dan
dalam keadaan normal berikatan logam dan tidak segera
berikatan dengan oxygen dan sulfur
• Au , Fe, Ru, Rh, Pd,Pt , Ir, Os
Sidherophile
• Group unsur yang jarang membentuk mineral, tetapi berupa
gas-gas lepas di atmosfer dan biasa disebut dengan inner
gas.
• N , O
Atmophile
5. Proses Mineralisasi
Proses Pembentukan mineral sangat erat
kaitannya dengan jalur-jalur metalogen.
Kalau kita lihat negara kita yang terletak
pada posisi silang antara dua benua dan
dua samudera, negara kita mempunyai
luas 4% dari luas dunia.
Indonesia mempunyai kondisi yang labil
secara tektonik, lebih-lebih dengan
kegiatan volkanik yang ada, yaitu 128
pusat volkanik aktif, ini berarti 13 % dari
seluruh jumlah gunung api di dunia.
6. Proses Mineralisasi
Indonesia terletak pada lingkaran kelompok
api pasific, yaitu bagian barat bergeraknya
lempeng pasific ke arah barat dan menabrak
lempeng asia.
Di lain pihak indonesia merupakan tempat
pertemuan lempeng hindia australia yang
merayap dengan kecepatan 6 cm per tahun ke
arah utara dan menabrak lempeng asia.
Kalau kita lihat lempeng asia yang asam
sifatnya dan lempeng indo australia dan
pasific yang difatnya basa, maka gunung api
di Indonesia sifatnya eksplosif sulit diduga
kegiatannya dan sulit dikendalikan
7. Indonesia Metallogenic Province
Nias
• Memanjang Sepanjang pulau-pulau di selatan Sumatera hingga selatan P.
Jawa sampai selatan NTB. Berumur Kapur sampai Tersier (0,6-135).
Sebagai pembawa mineralisasi Mn pada batuan sedimen
Bengkulu
• Memanjang mulai dari bagian barat daya sumatera (Bengkulu), Pulau jawa
bagian selatan dan Nusa tenggara. Berumur Kapur sampai Tersier. Terdiri
dari batuan vulkanik dan plutonik yang bersifat intermediet, dengan
membawa mineralisasi Fe, Au, Ag, Cu, Zn, Mg dan Mn
Bobaris
• Sepanjang P. Sumatera (Aceh, bukit barisan, lampung da meratus (Bobaris)
dimana terdiri dari plutonik intermediet dengan mineralisasi : Ag, Au, Pb, Zn
dan Cu, Kalimantan , Ultra basa dengan mineralisasi : Ag dan Pt. Pulau
Sebuku, basa dengan mineralisasi : U, Th, Ra, Ni dan Fe
8. Indonesia Metallogenic Province
Bangka
• Memanjang Malaysia, Riau hingga ke kep. Bangkabelitung, Kalimantan
Bagian Barat daya hingga kucing, berumur Palezoic Akhir hingga Mezosoic
awal (135-400), terdiri dari batuan plutonik asam dengan mineralisasi : Sn,
Wo, Fe, Au, Cu, Pb, Zn, Sb, Mc, kaya akan mineral monozite dan zircon
Sulu
• Memanjang Serawak, Tarakan, Sabah sampai kepulauan sulu,. Berumur
kapur akhir-Tersier awal (11-70). Terdiri dari batuan sedimen dan batuan
beku asam hingga intermediet dengan mineralisasi Au, Ag, Hg dan Mn
Busur Barat
Sulawesi
• Memanjang sepanjang bagian barat P. Sulawesi, meliputi P. Sangihe, P.
Sulawesi hingga selayar. Berumur Tersier awal-Pliosen (0,6-25 juta tahun).
Terdiri dari batuan beku plutonik asam sampai intermediet, serta batuan
vulkanik dengan mineralisasi : Au, Ag, Cl, Cu, Pb, Zn, Mo
9. Indonesia Metallogenic Province
Sulawesi
Tenggara
• Memanjang sepanjang P. Sulawesi bagian tenggara hingga p.
Talaud. Umur Mesozoic tengah (150-200), terdiri dari batuan ultra
basa, dengan mineralisasi Ni, Fe, Cr, Mg pada umumnya berupa
tanah laterit
Waigeo
• Memanjang dari Halmahera, waigeo, kepala burung bagian utara
dan terus memanjang hingga irian bagian utara. Berumur tersier
akhir (0,6-11), terdiri dari batuan plutonik ultra basa, intermediet
dan asam dengan mineralisasi :Cr, Co, Ni, Fe, Au dan Cu
Timor
• Memanjang di P. Buton Timor, berumur Mesozoic (135-225) terdiri
dari batuan sedimen darat yang bercampur dengan batuan kerak
asia dan endapan palung laut dalam dengan mineralisasi Cu dan
Mn.
10. Indonesia Metallogenic Province
Etsberg
• Memanjang di peg. Jaya wijaya hingga ke timur Irian
Timur. Berumur Kapur akhir-Tersier Awal (11-70),bagian
selatan terdiri dari batuan Plutonic asam-intermediet
dengan mineralisasi : Au, Cu. Bagian utara, batuan
ultra basa dengan mineralisasi Cu, Co dan sedikit
laterit mengandung Ni, Fe
Banggai
Sula
• Memanjang dari kepulauan Sula, Banggai, Misool, irian
dan Australia, berumur Mezosic Akhir-Mesozoic awal
(135-225), terdiri dari batuan sedimen darat dan
mineralisasi berupa endapan placer yang kaya akan
unsur-unsur Au dan Mn.
11.
12.
13.
14.
15. Genesa Mineral
Suatu Proses Mineralisasi akan ditentukan
oleh lingkungan geologi tertentu dan kerak
bumi di mana proses mineralisasi tersebut
terjadi.
Kita dapat membedakan tiga tipe lingkungan
konsentrasi mineral ekonomis, yaitu
Sedimetary, Metamorphic dan magmatic
Menurut variasi kondisi fisik dan kimianya
masing-masing mineraloginya tergantung
pada temperatur dan tekanan kristalisasi serta
variasi komposisi kimia material penyusunnya.
16. Genesa Mineral
Lingkungan Sedimentary dicirikan dengan
“range” temperatur moderat, umumnya antara
o-4 derajat Celcius dengan tekanan konstan
(tekanan atmosfer), tetapi sumber material
sebelumnya bisa jadi batuan beku, metamorf
atau batuan sedimen sebelumnya.
Lingkungan metamorfic ditandai dengan
“range” temperatur dan tekanan yang luas dan
material2nya dapat berupa dari semua batuan
sebelumnya.
Lingkungan magmatic dikarakteristikkan oleh
temperatur High-Moderate dan variasi tekanan
yang luas, akan tetapi pada umumnya sangat
terbatas komposisi kimianya.