SlideShare a Scribd company logo
Oleh : Muh.Asratillah Senge ST
Overview
1
• Mineral merupakan hasil proses alam yang
kompleks
• Keberadaan mineral ditentukan oleh proses
geologi dan asosiasi dengan mineral lainnya
2
• Mieralogi kerak bumi sangat ditentukan oleh
distribusi unsur-unsur kimia.
• Sebagian besar mineral pada kerak bumi
terdapat pada batuan beku
Overview
• Unsur-unsur yang menyusunsebagaian
besar batuan
• O, Si, Al, Fe, Ca, Na, K dan Mg
Mayor
Elements
• Yaitu unsur yang keterdapatannya antara 1
% sampai 0,1 %
• Ti,H, Pb, Sn, Au, Ag, Ni
Minor
Elements
• Unur-unsur yang keterdapatannya cukup
pada kerak bumi, tetapi merata pada
seluruh mineral, sehingga tidak pernah
didapatkan dalam kondisi terkonsntrasikan.
• Galium, Rubidium dan Haflium
Bispersed
Elements
Overview
• Yaitu group unsur yang terutama berikatan dengan Oxygen,
mudah mengion dan berada dalam bentuk Oxygen Anion
• CO3
-2, SO4
-2, PO4
-3
Lithopile
• Yaitu Gropu unsur yang terbentuk sebagai sulfida, meng-ion
lebih sukar dan cenderung membentuk ikatan covalent
dengan sulfur dan juga dengan Selenium, Tellurium bila ada
• Cu, Ag, Zn. Cd, Hg, Tl, Pb,Ni, Co, Mn, S dll
Chalcophile
• Group yang terutama terbentuk sebagai native elements dan
dalam keadaan normal berikatan logam dan tidak segera
berikatan dengan oxygen dan sulfur
• Au , Fe, Ru, Rh, Pd,Pt , Ir, Os
Sidherophile
• Group unsur yang jarang membentuk mineral, tetapi berupa
gas-gas lepas di atmosfer dan biasa disebut dengan inner
gas.
• N , O
Atmophile
Proses Mineralisasi
 Proses Pembentukan mineral sangat erat
kaitannya dengan jalur-jalur metalogen.
 Kalau kita lihat negara kita yang terletak
pada posisi silang antara dua benua dan
dua samudera, negara kita mempunyai
luas 4% dari luas dunia.
 Indonesia mempunyai kondisi yang labil
secara tektonik, lebih-lebih dengan
kegiatan volkanik yang ada, yaitu 128
pusat volkanik aktif, ini berarti 13 % dari
seluruh jumlah gunung api di dunia.
Proses Mineralisasi
 Indonesia terletak pada lingkaran kelompok
api pasific, yaitu bagian barat bergeraknya
lempeng pasific ke arah barat dan menabrak
lempeng asia.
 Di lain pihak indonesia merupakan tempat
pertemuan lempeng hindia australia yang
merayap dengan kecepatan 6 cm per tahun ke
arah utara dan menabrak lempeng asia.
 Kalau kita lihat lempeng asia yang asam
sifatnya dan lempeng indo australia dan
pasific yang difatnya basa, maka gunung api
di Indonesia sifatnya eksplosif sulit diduga
kegiatannya dan sulit dikendalikan
Indonesia Metallogenic Province
Nias
• Memanjang Sepanjang pulau-pulau di selatan Sumatera hingga selatan P.
Jawa sampai selatan NTB. Berumur Kapur sampai Tersier (0,6-135).
Sebagai pembawa mineralisasi Mn pada batuan sedimen
Bengkulu
• Memanjang mulai dari bagian barat daya sumatera (Bengkulu), Pulau jawa
bagian selatan dan Nusa tenggara. Berumur Kapur sampai Tersier. Terdiri
dari batuan vulkanik dan plutonik yang bersifat intermediet, dengan
membawa mineralisasi Fe, Au, Ag, Cu, Zn, Mg dan Mn
Bobaris
• Sepanjang P. Sumatera (Aceh, bukit barisan, lampung da meratus (Bobaris)
dimana terdiri dari plutonik intermediet dengan mineralisasi : Ag, Au, Pb, Zn
dan Cu, Kalimantan , Ultra basa dengan mineralisasi : Ag dan Pt. Pulau
Sebuku, basa dengan mineralisasi : U, Th, Ra, Ni dan Fe
Indonesia Metallogenic Province
Bangka
• Memanjang Malaysia, Riau hingga ke kep. Bangkabelitung, Kalimantan
Bagian Barat daya hingga kucing, berumur Palezoic Akhir hingga Mezosoic
awal (135-400), terdiri dari batuan plutonik asam dengan mineralisasi : Sn,
Wo, Fe, Au, Cu, Pb, Zn, Sb, Mc, kaya akan mineral monozite dan zircon
Sulu
• Memanjang Serawak, Tarakan, Sabah sampai kepulauan sulu,. Berumur
kapur akhir-Tersier awal (11-70). Terdiri dari batuan sedimen dan batuan
beku asam hingga intermediet dengan mineralisasi Au, Ag, Hg dan Mn
Busur Barat
Sulawesi
• Memanjang sepanjang bagian barat P. Sulawesi, meliputi P. Sangihe, P.
Sulawesi hingga selayar. Berumur Tersier awal-Pliosen (0,6-25 juta tahun).
Terdiri dari batuan beku plutonik asam sampai intermediet, serta batuan
vulkanik dengan mineralisasi : Au, Ag, Cl, Cu, Pb, Zn, Mo
Indonesia Metallogenic Province
Sulawesi
Tenggara
• Memanjang sepanjang P. Sulawesi bagian tenggara hingga p.
Talaud. Umur Mesozoic tengah (150-200), terdiri dari batuan ultra
basa, dengan mineralisasi Ni, Fe, Cr, Mg pada umumnya berupa
tanah laterit
Waigeo
• Memanjang dari Halmahera, waigeo, kepala burung bagian utara
dan terus memanjang hingga irian bagian utara. Berumur tersier
akhir (0,6-11), terdiri dari batuan plutonik ultra basa, intermediet
dan asam dengan mineralisasi :Cr, Co, Ni, Fe, Au dan Cu
Timor
• Memanjang di P. Buton Timor, berumur Mesozoic (135-225) terdiri
dari batuan sedimen darat yang bercampur dengan batuan kerak
asia dan endapan palung laut dalam dengan mineralisasi Cu dan
Mn.
Indonesia Metallogenic Province
Etsberg
• Memanjang di peg. Jaya wijaya hingga ke timur Irian
Timur. Berumur Kapur akhir-Tersier Awal (11-70),bagian
selatan terdiri dari batuan Plutonic asam-intermediet
dengan mineralisasi : Au, Cu. Bagian utara, batuan
ultra basa dengan mineralisasi Cu, Co dan sedikit
laterit mengandung Ni, Fe
Banggai
Sula
• Memanjang dari kepulauan Sula, Banggai, Misool, irian
dan Australia, berumur Mezosic Akhir-Mesozoic awal
(135-225), terdiri dari batuan sedimen darat dan
mineralisasi berupa endapan placer yang kaya akan
unsur-unsur Au dan Mn.
Genesa Mineral
 Suatu Proses Mineralisasi akan ditentukan
oleh lingkungan geologi tertentu dan kerak
bumi di mana proses mineralisasi tersebut
terjadi.
 Kita dapat membedakan tiga tipe lingkungan
konsentrasi mineral ekonomis, yaitu
Sedimetary, Metamorphic dan magmatic
 Menurut variasi kondisi fisik dan kimianya
masing-masing mineraloginya tergantung
pada temperatur dan tekanan kristalisasi serta
variasi komposisi kimia material penyusunnya.
Genesa Mineral
 Lingkungan Sedimentary dicirikan dengan
“range” temperatur moderat, umumnya antara
o-4 derajat Celcius dengan tekanan konstan
(tekanan atmosfer), tetapi sumber material
sebelumnya bisa jadi batuan beku, metamorf
atau batuan sedimen sebelumnya.
 Lingkungan metamorfic ditandai dengan
“range” temperatur dan tekanan yang luas dan
material2nya dapat berupa dari semua batuan
sebelumnya.
 Lingkungan magmatic dikarakteristikkan oleh
temperatur High-Moderate dan variasi tekanan
yang luas, akan tetapi pada umumnya sangat
terbatas komposisi kimianya.

More Related Content

What's hot

Profil Geologi, Lingkungan dan Geografi Indonesia
Profil Geologi, Lingkungan dan Geografi IndonesiaProfil Geologi, Lingkungan dan Geografi Indonesia
Profil Geologi, Lingkungan dan Geografi Indonesia
Lestari Moerdijat
 
The Geology of Sumatra
The Geology of SumatraThe Geology of Sumatra
The Geology of Sumatra
Swastika Nugraheni,S.Pd
 
Makalah parangtritis uas b. indonesia editan
Makalah parangtritis uas b. indonesia editanMakalah parangtritis uas b. indonesia editan
Makalah parangtritis uas b. indonesia editan
arif878
 
geologi-regional-kota-semarang
geologi-regional-kota-semaranggeologi-regional-kota-semarang
geologi-regional-kota-semarangGeni Sudarmo
 
Compeny profile selo asri
Compeny profile selo asriCompeny profile selo asri
Compeny profile selo asri
Pemdes Seboro Sadang
 
Compeny profile selo asri
Compeny profile selo asriCompeny profile selo asri
Compeny profile selo asri
Pemdes Seboro Sadang
 
Makalah parangtritis uas b. indonesia
Makalah parangtritis uas b. indonesiaMakalah parangtritis uas b. indonesia
Makalah parangtritis uas b. indonesia
rizal92
 
Geowisata
GeowisataGeowisata
Geowisata
Aris Dwi Nugroho
 
Laporan peta geologi
Laporan peta geologiLaporan peta geologi
Laporan peta geologi4211410001
 
Kondisi fisik wilayah Indonesia
Kondisi fisik wilayah IndonesiaKondisi fisik wilayah Indonesia
Kondisi fisik wilayah IndonesiaTheresia Nelie
 
Kuliah 1 Geo Regional Indonesia
Kuliah 1 Geo Regional IndonesiaKuliah 1 Geo Regional Indonesia
Kuliah 1 Geo Regional Indonesia
Rudi Iskandar
 
Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL 2) Tahun 2018
Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL 2) Tahun 2018Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL 2) Tahun 2018
Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL 2) Tahun 2018
Sansanikhs
 
Geologi pulau miangas
Geologi pulau miangasGeologi pulau miangas
Geologi pulau miangas
YOHANIS SAHABAT
 
Potensi geowisata wilayah bogor
Potensi geowisata wilayah bogorPotensi geowisata wilayah bogor
Potensi geowisata wilayah bogor
DennySukamtoKadarism2
 
Kondisi fisik wilayah dan penduduk indonesia
Kondisi fisik wilayah dan penduduk indonesiaKondisi fisik wilayah dan penduduk indonesia
Kondisi fisik wilayah dan penduduk indonesia
Rahma Adhalia
 
Kondisi fisik indonesia 8
Kondisi fisik indonesia 8Kondisi fisik indonesia 8
Kondisi fisik indonesia 8
Iyan Sudrajat
 

What's hot (17)

Profil Geologi, Lingkungan dan Geografi Indonesia
Profil Geologi, Lingkungan dan Geografi IndonesiaProfil Geologi, Lingkungan dan Geografi Indonesia
Profil Geologi, Lingkungan dan Geografi Indonesia
 
The Geology of Java
The Geology of JavaThe Geology of Java
The Geology of Java
 
The Geology of Sumatra
The Geology of SumatraThe Geology of Sumatra
The Geology of Sumatra
 
Makalah parangtritis uas b. indonesia editan
Makalah parangtritis uas b. indonesia editanMakalah parangtritis uas b. indonesia editan
Makalah parangtritis uas b. indonesia editan
 
geologi-regional-kota-semarang
geologi-regional-kota-semaranggeologi-regional-kota-semarang
geologi-regional-kota-semarang
 
Compeny profile selo asri
Compeny profile selo asriCompeny profile selo asri
Compeny profile selo asri
 
Compeny profile selo asri
Compeny profile selo asriCompeny profile selo asri
Compeny profile selo asri
 
Makalah parangtritis uas b. indonesia
Makalah parangtritis uas b. indonesiaMakalah parangtritis uas b. indonesia
Makalah parangtritis uas b. indonesia
 
Geowisata
GeowisataGeowisata
Geowisata
 
Laporan peta geologi
Laporan peta geologiLaporan peta geologi
Laporan peta geologi
 
Kondisi fisik wilayah Indonesia
Kondisi fisik wilayah IndonesiaKondisi fisik wilayah Indonesia
Kondisi fisik wilayah Indonesia
 
Kuliah 1 Geo Regional Indonesia
Kuliah 1 Geo Regional IndonesiaKuliah 1 Geo Regional Indonesia
Kuliah 1 Geo Regional Indonesia
 
Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL 2) Tahun 2018
Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL 2) Tahun 2018Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL 2) Tahun 2018
Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL 2) Tahun 2018
 
Geologi pulau miangas
Geologi pulau miangasGeologi pulau miangas
Geologi pulau miangas
 
Potensi geowisata wilayah bogor
Potensi geowisata wilayah bogorPotensi geowisata wilayah bogor
Potensi geowisata wilayah bogor
 
Kondisi fisik wilayah dan penduduk indonesia
Kondisi fisik wilayah dan penduduk indonesiaKondisi fisik wilayah dan penduduk indonesia
Kondisi fisik wilayah dan penduduk indonesia
 
Kondisi fisik indonesia 8
Kondisi fisik indonesia 8Kondisi fisik indonesia 8
Kondisi fisik indonesia 8
 

Similar to Ekonomi bahan galian , s umber daya mineral

Formasi Geologi Sulawesi ( Armstrong . Unima )
Formasi Geologi Sulawesi ( Armstrong . Unima )Formasi Geologi Sulawesi ( Armstrong . Unima )
Formasi Geologi Sulawesi ( Armstrong . Unima )
Armstrong Sompotan
 
Materi ekspos mipa 2015
Materi ekspos mipa 2015Materi ekspos mipa 2015
Materi ekspos mipa 2015
Irianto Uno
 
Ganesa batubara
Ganesa batubaraGanesa batubara
Ganesa batubara
Fahri Zaki Harharah
 
Isi beku sumatra kalimantan
Isi beku sumatra kalimantanIsi beku sumatra kalimantan
Isi beku sumatra kalimantan
gilangjondis
 
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_Coal sttnas supandi_2014_08...
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_Coal sttnas supandi_2014_08...Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_Coal sttnas supandi_2014_08...
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_Coal sttnas supandi_2014_08...
Mario Yuven
 
PPT KELOMPOK 6.pptx
PPT KELOMPOK 6.pptxPPT KELOMPOK 6.pptx
PPT KELOMPOK 6.pptx
FlyingDutchman7
 
Tugas gi
Tugas giTugas gi
Tugas gi
izwarjhe
 
Jurnal geologi potensi hidrokarbon
Jurnal geologi potensi hidrokarbonJurnal geologi potensi hidrokarbon
Jurnal geologi potensi hidrokarbon
Aulia Nofrianti
 
Presentasi jenis jenis bahan galian logam dan keterdapatannya
Presentasi jenis jenis bahan galian logam dan keterdapatannyaPresentasi jenis jenis bahan galian logam dan keterdapatannya
Presentasi jenis jenis bahan galian logam dan keterdapatannya
Sastra Diharlan
 
Posisi indonesia terhadap lempeng dunia
Posisi indonesia terhadap lempeng duniaPosisi indonesia terhadap lempeng dunia
Posisi indonesia terhadap lempeng dunia
firmansyah burhanuddin
 
Gambaran Umum Provinsi DKI Jakarta
Gambaran Umum Provinsi DKI JakartaGambaran Umum Provinsi DKI Jakarta
Gambaran Umum Provinsi DKI Jakarta
Fitri Indra Wardhono
 
Prospek Migas cekungan Jatim dengan GravityMethod
Prospek Migas cekungan Jatim dengan GravityMethodProspek Migas cekungan Jatim dengan GravityMethod
Prospek Migas cekungan Jatim dengan GravityMethod
Kevin Pratama
 
Indonesia dari sisi geografis
Indonesia dari sisi geografisIndonesia dari sisi geografis
Indonesia dari sisi geografisAprian Hidayat
 
geologi-regional-yogyakarta
geologi-regional-yogyakartageologi-regional-yogyakarta
geologi-regional-yogyakartaIntan Hasanah
 
sejarah.pdf
sejarah.pdfsejarah.pdf
sejarah.pdf
WahyuPrayetno1
 
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Bali dan Nusa Tenggara)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Bali dan Nusa Tenggara)Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Bali dan Nusa Tenggara)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Bali dan Nusa Tenggara)
Nurul Afdal Haris
 
Artikel muhammad bahrul roji^j ips 3
Artikel muhammad bahrul roji^j ips 3Artikel muhammad bahrul roji^j ips 3
Artikel muhammad bahrul roji^j ips 3
BAHRULRoji
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
AuliaAulia63
 
PPT WILAYAH INDONESIA.pptx
PPT WILAYAH INDONESIA.pptxPPT WILAYAH INDONESIA.pptx
PPT WILAYAH INDONESIA.pptx
RinaLuthfi
 

Similar to Ekonomi bahan galian , s umber daya mineral (20)

Formasi Geologi Sulawesi ( Armstrong . Unima )
Formasi Geologi Sulawesi ( Armstrong . Unima )Formasi Geologi Sulawesi ( Armstrong . Unima )
Formasi Geologi Sulawesi ( Armstrong . Unima )
 
Materi ekspos mipa 2015
Materi ekspos mipa 2015Materi ekspos mipa 2015
Materi ekspos mipa 2015
 
Ganesa batubara
Ganesa batubaraGanesa batubara
Ganesa batubara
 
Isi beku sumatra kalimantan
Isi beku sumatra kalimantanIsi beku sumatra kalimantan
Isi beku sumatra kalimantan
 
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_Coal sttnas supandi_2014_08...
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_Coal sttnas supandi_2014_08...Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_Coal sttnas supandi_2014_08...
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_Coal sttnas supandi_2014_08...
 
PPT KELOMPOK 6.pptx
PPT KELOMPOK 6.pptxPPT KELOMPOK 6.pptx
PPT KELOMPOK 6.pptx
 
Tugas gi
Tugas giTugas gi
Tugas gi
 
Jurnal geologi potensi hidrokarbon
Jurnal geologi potensi hidrokarbonJurnal geologi potensi hidrokarbon
Jurnal geologi potensi hidrokarbon
 
Presentasi jenis jenis bahan galian logam dan keterdapatannya
Presentasi jenis jenis bahan galian logam dan keterdapatannyaPresentasi jenis jenis bahan galian logam dan keterdapatannya
Presentasi jenis jenis bahan galian logam dan keterdapatannya
 
Posisi indonesia terhadap lempeng dunia
Posisi indonesia terhadap lempeng duniaPosisi indonesia terhadap lempeng dunia
Posisi indonesia terhadap lempeng dunia
 
Gambaran Umum Provinsi DKI Jakarta
Gambaran Umum Provinsi DKI JakartaGambaran Umum Provinsi DKI Jakarta
Gambaran Umum Provinsi DKI Jakarta
 
Prospek Migas cekungan Jatim dengan GravityMethod
Prospek Migas cekungan Jatim dengan GravityMethodProspek Migas cekungan Jatim dengan GravityMethod
Prospek Migas cekungan Jatim dengan GravityMethod
 
hlLaporran lapangan prinsip ku
hlLaporran lapangan prinsip kuhlLaporran lapangan prinsip ku
hlLaporran lapangan prinsip ku
 
Indonesia dari sisi geografis
Indonesia dari sisi geografisIndonesia dari sisi geografis
Indonesia dari sisi geografis
 
geologi-regional-yogyakarta
geologi-regional-yogyakartageologi-regional-yogyakarta
geologi-regional-yogyakarta
 
sejarah.pdf
sejarah.pdfsejarah.pdf
sejarah.pdf
 
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Bali dan Nusa Tenggara)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Bali dan Nusa Tenggara)Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Bali dan Nusa Tenggara)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Bali dan Nusa Tenggara)
 
Artikel muhammad bahrul roji^j ips 3
Artikel muhammad bahrul roji^j ips 3Artikel muhammad bahrul roji^j ips 3
Artikel muhammad bahrul roji^j ips 3
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 
PPT WILAYAH INDONESIA.pptx
PPT WILAYAH INDONESIA.pptxPPT WILAYAH INDONESIA.pptx
PPT WILAYAH INDONESIA.pptx
 

More from UVRI - UKDM

Seminar proposal
Seminar proposalSeminar proposal
Seminar proposal
UVRI - UKDM
 
Tipe dan jenis bahan peledak
Tipe dan jenis bahan peledakTipe dan jenis bahan peledak
Tipe dan jenis bahan peledakUVRI - UKDM
 
Analisis investasi tambang 2
Analisis investasi tambang 2Analisis investasi tambang 2
Analisis investasi tambang 2UVRI - UKDM
 
Ventilasi untuk miner
Ventilasi untuk minerVentilasi untuk miner
Ventilasi untuk minerUVRI - UKDM
 
Teknik peledakan sifat bahan peledak
Teknik peledakan sifat bahan peledakTeknik peledakan sifat bahan peledak
Teknik peledakan sifat bahan peledak
UVRI - UKDM
 
Ekonomi bahan galian , s umber daya mineral
Ekonomi bahan galian , s umber daya mineralEkonomi bahan galian , s umber daya mineral
Ekonomi bahan galian , s umber daya mineralUVRI - UKDM
 
Bahan galian industri
Bahan galian industriBahan galian industri
Bahan galian industri
UVRI - UKDM
 
Konsep pengambilan keputusan bisnis
Konsep pengambilan keputusan bisnisKonsep pengambilan keputusan bisnis
Konsep pengambilan keputusan bisnis
UVRI - UKDM
 
Tugas management pertambangan
Tugas management pertambanganTugas management pertambangan
Tugas management pertambanganUVRI - UKDM
 
The non clastic sedimentary minerals
The non clastic sedimentary mineralsThe non clastic sedimentary minerals
The non clastic sedimentary minerals
UVRI - UKDM
 
Aplikasi proyeksi orthografis
Aplikasi proyeksi orthografisAplikasi proyeksi orthografis
Aplikasi proyeksi orthografisUVRI - UKDM
 
Pengantar perencanaan tambang
Pengantar perencanaan tambangPengantar perencanaan tambang
Pengantar perencanaan tambang
UVRI - UKDM
 
Analisis Tegangan Dan Regangan
Analisis Tegangan Dan ReganganAnalisis Tegangan Dan Regangan
Analisis Tegangan Dan ReganganUVRI - UKDM
 

More from UVRI - UKDM (15)

Seminar proposal
Seminar proposalSeminar proposal
Seminar proposal
 
Tipe dan jenis bahan peledak
Tipe dan jenis bahan peledakTipe dan jenis bahan peledak
Tipe dan jenis bahan peledak
 
Analisis investasi tambang 2
Analisis investasi tambang 2Analisis investasi tambang 2
Analisis investasi tambang 2
 
Ventilasi untuk miner
Ventilasi untuk minerVentilasi untuk miner
Ventilasi untuk miner
 
Teknik peledakan sifat bahan peledak
Teknik peledakan sifat bahan peledakTeknik peledakan sifat bahan peledak
Teknik peledakan sifat bahan peledak
 
Batubara
BatubaraBatubara
Batubara
 
Ekonomi bahan galian , s umber daya mineral
Ekonomi bahan galian , s umber daya mineralEkonomi bahan galian , s umber daya mineral
Ekonomi bahan galian , s umber daya mineral
 
Bahan galian industri
Bahan galian industriBahan galian industri
Bahan galian industri
 
Cost
CostCost
Cost
 
Konsep pengambilan keputusan bisnis
Konsep pengambilan keputusan bisnisKonsep pengambilan keputusan bisnis
Konsep pengambilan keputusan bisnis
 
Tugas management pertambangan
Tugas management pertambanganTugas management pertambangan
Tugas management pertambangan
 
The non clastic sedimentary minerals
The non clastic sedimentary mineralsThe non clastic sedimentary minerals
The non clastic sedimentary minerals
 
Aplikasi proyeksi orthografis
Aplikasi proyeksi orthografisAplikasi proyeksi orthografis
Aplikasi proyeksi orthografis
 
Pengantar perencanaan tambang
Pengantar perencanaan tambangPengantar perencanaan tambang
Pengantar perencanaan tambang
 
Analisis Tegangan Dan Regangan
Analisis Tegangan Dan ReganganAnalisis Tegangan Dan Regangan
Analisis Tegangan Dan Regangan
 

Ekonomi bahan galian , s umber daya mineral

  • 2. Overview 1 • Mineral merupakan hasil proses alam yang kompleks • Keberadaan mineral ditentukan oleh proses geologi dan asosiasi dengan mineral lainnya 2 • Mieralogi kerak bumi sangat ditentukan oleh distribusi unsur-unsur kimia. • Sebagian besar mineral pada kerak bumi terdapat pada batuan beku
  • 3. Overview • Unsur-unsur yang menyusunsebagaian besar batuan • O, Si, Al, Fe, Ca, Na, K dan Mg Mayor Elements • Yaitu unsur yang keterdapatannya antara 1 % sampai 0,1 % • Ti,H, Pb, Sn, Au, Ag, Ni Minor Elements • Unur-unsur yang keterdapatannya cukup pada kerak bumi, tetapi merata pada seluruh mineral, sehingga tidak pernah didapatkan dalam kondisi terkonsntrasikan. • Galium, Rubidium dan Haflium Bispersed Elements
  • 4. Overview • Yaitu group unsur yang terutama berikatan dengan Oxygen, mudah mengion dan berada dalam bentuk Oxygen Anion • CO3 -2, SO4 -2, PO4 -3 Lithopile • Yaitu Gropu unsur yang terbentuk sebagai sulfida, meng-ion lebih sukar dan cenderung membentuk ikatan covalent dengan sulfur dan juga dengan Selenium, Tellurium bila ada • Cu, Ag, Zn. Cd, Hg, Tl, Pb,Ni, Co, Mn, S dll Chalcophile • Group yang terutama terbentuk sebagai native elements dan dalam keadaan normal berikatan logam dan tidak segera berikatan dengan oxygen dan sulfur • Au , Fe, Ru, Rh, Pd,Pt , Ir, Os Sidherophile • Group unsur yang jarang membentuk mineral, tetapi berupa gas-gas lepas di atmosfer dan biasa disebut dengan inner gas. • N , O Atmophile
  • 5. Proses Mineralisasi  Proses Pembentukan mineral sangat erat kaitannya dengan jalur-jalur metalogen.  Kalau kita lihat negara kita yang terletak pada posisi silang antara dua benua dan dua samudera, negara kita mempunyai luas 4% dari luas dunia.  Indonesia mempunyai kondisi yang labil secara tektonik, lebih-lebih dengan kegiatan volkanik yang ada, yaitu 128 pusat volkanik aktif, ini berarti 13 % dari seluruh jumlah gunung api di dunia.
  • 6. Proses Mineralisasi  Indonesia terletak pada lingkaran kelompok api pasific, yaitu bagian barat bergeraknya lempeng pasific ke arah barat dan menabrak lempeng asia.  Di lain pihak indonesia merupakan tempat pertemuan lempeng hindia australia yang merayap dengan kecepatan 6 cm per tahun ke arah utara dan menabrak lempeng asia.  Kalau kita lihat lempeng asia yang asam sifatnya dan lempeng indo australia dan pasific yang difatnya basa, maka gunung api di Indonesia sifatnya eksplosif sulit diduga kegiatannya dan sulit dikendalikan
  • 7. Indonesia Metallogenic Province Nias • Memanjang Sepanjang pulau-pulau di selatan Sumatera hingga selatan P. Jawa sampai selatan NTB. Berumur Kapur sampai Tersier (0,6-135). Sebagai pembawa mineralisasi Mn pada batuan sedimen Bengkulu • Memanjang mulai dari bagian barat daya sumatera (Bengkulu), Pulau jawa bagian selatan dan Nusa tenggara. Berumur Kapur sampai Tersier. Terdiri dari batuan vulkanik dan plutonik yang bersifat intermediet, dengan membawa mineralisasi Fe, Au, Ag, Cu, Zn, Mg dan Mn Bobaris • Sepanjang P. Sumatera (Aceh, bukit barisan, lampung da meratus (Bobaris) dimana terdiri dari plutonik intermediet dengan mineralisasi : Ag, Au, Pb, Zn dan Cu, Kalimantan , Ultra basa dengan mineralisasi : Ag dan Pt. Pulau Sebuku, basa dengan mineralisasi : U, Th, Ra, Ni dan Fe
  • 8. Indonesia Metallogenic Province Bangka • Memanjang Malaysia, Riau hingga ke kep. Bangkabelitung, Kalimantan Bagian Barat daya hingga kucing, berumur Palezoic Akhir hingga Mezosoic awal (135-400), terdiri dari batuan plutonik asam dengan mineralisasi : Sn, Wo, Fe, Au, Cu, Pb, Zn, Sb, Mc, kaya akan mineral monozite dan zircon Sulu • Memanjang Serawak, Tarakan, Sabah sampai kepulauan sulu,. Berumur kapur akhir-Tersier awal (11-70). Terdiri dari batuan sedimen dan batuan beku asam hingga intermediet dengan mineralisasi Au, Ag, Hg dan Mn Busur Barat Sulawesi • Memanjang sepanjang bagian barat P. Sulawesi, meliputi P. Sangihe, P. Sulawesi hingga selayar. Berumur Tersier awal-Pliosen (0,6-25 juta tahun). Terdiri dari batuan beku plutonik asam sampai intermediet, serta batuan vulkanik dengan mineralisasi : Au, Ag, Cl, Cu, Pb, Zn, Mo
  • 9. Indonesia Metallogenic Province Sulawesi Tenggara • Memanjang sepanjang P. Sulawesi bagian tenggara hingga p. Talaud. Umur Mesozoic tengah (150-200), terdiri dari batuan ultra basa, dengan mineralisasi Ni, Fe, Cr, Mg pada umumnya berupa tanah laterit Waigeo • Memanjang dari Halmahera, waigeo, kepala burung bagian utara dan terus memanjang hingga irian bagian utara. Berumur tersier akhir (0,6-11), terdiri dari batuan plutonik ultra basa, intermediet dan asam dengan mineralisasi :Cr, Co, Ni, Fe, Au dan Cu Timor • Memanjang di P. Buton Timor, berumur Mesozoic (135-225) terdiri dari batuan sedimen darat yang bercampur dengan batuan kerak asia dan endapan palung laut dalam dengan mineralisasi Cu dan Mn.
  • 10. Indonesia Metallogenic Province Etsberg • Memanjang di peg. Jaya wijaya hingga ke timur Irian Timur. Berumur Kapur akhir-Tersier Awal (11-70),bagian selatan terdiri dari batuan Plutonic asam-intermediet dengan mineralisasi : Au, Cu. Bagian utara, batuan ultra basa dengan mineralisasi Cu, Co dan sedikit laterit mengandung Ni, Fe Banggai Sula • Memanjang dari kepulauan Sula, Banggai, Misool, irian dan Australia, berumur Mezosic Akhir-Mesozoic awal (135-225), terdiri dari batuan sedimen darat dan mineralisasi berupa endapan placer yang kaya akan unsur-unsur Au dan Mn.
  • 11.
  • 12.
  • 13.
  • 14.
  • 15. Genesa Mineral  Suatu Proses Mineralisasi akan ditentukan oleh lingkungan geologi tertentu dan kerak bumi di mana proses mineralisasi tersebut terjadi.  Kita dapat membedakan tiga tipe lingkungan konsentrasi mineral ekonomis, yaitu Sedimetary, Metamorphic dan magmatic  Menurut variasi kondisi fisik dan kimianya masing-masing mineraloginya tergantung pada temperatur dan tekanan kristalisasi serta variasi komposisi kimia material penyusunnya.
  • 16. Genesa Mineral  Lingkungan Sedimentary dicirikan dengan “range” temperatur moderat, umumnya antara o-4 derajat Celcius dengan tekanan konstan (tekanan atmosfer), tetapi sumber material sebelumnya bisa jadi batuan beku, metamorf atau batuan sedimen sebelumnya.  Lingkungan metamorfic ditandai dengan “range” temperatur dan tekanan yang luas dan material2nya dapat berupa dari semua batuan sebelumnya.  Lingkungan magmatic dikarakteristikkan oleh temperatur High-Moderate dan variasi tekanan yang luas, akan tetapi pada umumnya sangat terbatas komposisi kimianya.