SlideShare a Scribd company logo
Jurnal Penelitian Teh dan Kina 14(2) 2011: 72-77
72
Variabilitas dan seleksi awal populasi
tanaman teh hasil persilangan buatan
Variability and early selection for tea plant population derived from
artificial crossings
Heri Syahrian Khomaeni dan Bambang Sriyadi
Pusat Penelitian Teh dan Kina Gambung
Pasirjambu, Kabupaten Bandung; Kotak Pos 1013 Bandung 40010
Telepon 022 5928780, Faks. 022 5928186
Diajukan: 12 September 2011; diterima: 12 Oktober 2011
Abstract
The purpose of tea breeding is to develope new elite clones. Artificial crossings is the
method for developing a new population with high genetic variability in respective traits
followed by selection process. Genetic variability information is important in selection
method. A hundred and five F1 plants were planted in 1991. These F1 plant were selected
from F1 generations of several parental cross combinations between PS 1, PS 354, TRI
777, TRI 2024, TRI 2025, Kiara 8, KP 4, and Cin 143. The crosses were made in 1989.
Observed variables were yield per bush, number of pekoe, number of dormant shoot
(banji), weight of p+3 (pekoe with three leafs below), weight of p+2 (pekoe with two leafs
below), and weight of banji. Phenotypic variance and standard deviation were made. The
level of variability of all characters were evaluated. All plants with performance level
greater than general mean plus one and a half standard deviation were selected for
respective traits. Results showed that yield per bush, number of pekoe, and number of
banji had wide variability. The variability of p+3, p+2, and banji had narrow variability.
Eight bushes were selected with yield potential ranging from 4,290 kg/ha/year and 6,261
kg/ha/year.
Keywords: variability, selection, tea, cross pollination
Abstrak
Tujuan pemuliaan teh adalah menghasilkan klon unggul baru, salah satu caranya dengan
melakukan persilangan antara tetua yang memiliki karakater yang diinginkan dan
dilanjutkan dengan proses seleksi. Dalam proses seleksi, informasi mengenai variabilitas
populasi yang akan diseleksi sangat penting. Materi tanaman yang diuji merupakan
tanaman F1 asal biji hasil dari kombinasi persilangan pada tahun 1989 antara klon PS1,
PS 354, TRI 777, TRI 2024, TRI 2025, Cin 143, Kiara 8, dan KP 4, yang ditanam di
lapangan pada tahun 1991 sebanyak 105 perdu. Parameter yang diamati adalah hasil petik
per perdu sebanyak 13 kali petikan, bobot petikan per perdu, jumlah peko, jumlah pucuk
burung, bobot p+3, bobot p+2, bobot pucuk burung. Data dari setiap karakter dilakukan
analisis varians dan standar deviasinya. Nilai varians yang diperoleh merupakan nilai
varians fenotipik (σf2) dan luas sempitnya variabilitas ditentukan dengan membanding-
kan nilai varians fenotipik dengan standar deviasinya (Sdσf2). Seleksi dilakukan pada
Variabilitas dan seleksi awal populasi tanaman teh hasil persilangan buatan (Heri Syahrian Khomaeni dan Bambang Sriyadi)
73
tanaman yang memiliki nilai rata-rata yang lebih besar dari nilai rata-rata keseluruhan
tanaman ditambah dengan 1,5 standar deviasinya (X+1,5 Sdσf2). Untuk karakter hasil per
perdu, jumlah peko, dan jumlah pucuk burung menunjukkan variabilitas yang luas.
Sedangkan karakter bobot p+3, bobot p+2 dan bobot pucuk burung tergolong sempit
variabilitasnya Dari 105 pohon induk yang diamati, terseleksi sebanyak 8 perdu yang
memiliki potensi hasil terendah 4,290 kg/ha/th dan yang tertinggi 6,261 kg/ha/th.
Kata kunci: variabilitas, seleksi, teh, persilangan
PENDAHULUAN
Tujuan pemuliaan teh adalah mengha-
silkan klon unggul baru yang memiliki ka-
rakter unggul di dalamnya. Untuk memper-
oleh suatu genotipe tanaman teh yang mem-
punyai beberapa karakter unggul memer-
lukan waktu lama dan sulit (Njuguna, 1984
dalam Sriyadi et al, 1998). Salah satu usaha
dalam program pemuliaan teh adalah de-
ngan melakukan persilangan antara tetua
yang memiliki karakter yang diinginkan
dan dilanjutkan dengan proses seleksi.
Tanaman teh merupakan tanaman
yang menyerbuk silang sehingga memiliki
konstitusi genetik yang heterozigous. Pada
tanaman F1 hasil persilangan, gen-gen
masih bersegregasi dan belum mencapai ke-
setabilan, hal ini berdampak pada tampilan
fenotipik yang sangat beragam dari popu-
lasi hasil persilangan. Pada populasi terse-
but akan ada tanaman yang memiliki karak-
ter baik ataupun buruk. Pada tanaman teh,
yang diperbanyak secara vegetatif, efek dari
segregasi gen tersebut secara otomatis tidak
ada. Klon teh yang diperoleh dari perba-
nyakan secara vegetatif dari tanaman induk
asal biji yang mempunyai kelebihan dalam
sifat tertentu akan memiliki susunan genetik
yang sama sebagai hasil pembelahan mito-
sis (Sriyadi et al., 1999). Tanaman F1 hasil
persilangan yang memiliki karakter baik
dapat langsung diperbanyak tanpa harus
menunggu gen-gen tersebut berhenti ber-
segregasi.
Informasi mengenai variabilitas suatu
populasi seleksi penting untuk diketahui.
Luas atau sempitnya variabilitas suatu po-
pulasi seleksi akan menentukan keberha-
silan proses seleksi. Variabilitas merupakan
tingkat atau ukuran keragaman dari suatu
populasi, variabilitas yang sempit akan
mengakibatkan kesulitan bagi pemulia
untuk melakukan seleksi, karena tingkat
keseragaman dari populasi yang tinggi.
Lain halnya bila variabilitas suatu populasi
luas, maka pemulia dapat melakukan se-
leksi secara efektif karena tingkat kesera-
gaman yang rendah. Dalam usaha perbaikan
kultivar, diperlukan adanya plasma nutfah
dengan variabilitas genetik yang cukup luas
agar tujuan yang hendak diraih dapat
dicapai dalam waktu yang lebih cepat.
Pusat Penelitian Teh dan Kina Gam-
bung telah melepas 11 klon unggul baru
sejak tahun 1988, klon GMB 1-GMB 5
(Astika et al.,1990), dan klon GMB 6-GMB
11 pada tahun 1998 (Astika et al., 1999).
Klon-klon unggul tersebut diperoleh dari
hasil persilangan buatan dan memiliki
keunggulan potensi hasil yang tinggi dan
tahan serangan penyakit cacar. Tujuan per-
silangan buatan adalah untuk menciptakan
populasi baru dimana sebagian besar indi-
vidu anggotanya memiliki karakter ketu-
runan yang baik (Sayurandi, et al., 2008).
Jurnal Penelitian Teh dan Kina 14(2) 2011: 72-77
74
Melalui persilangan buatan arah pemuliaan
dapat dirancang lebih baik dibandingkan
dengan seleksi pohon induk terhadap
tanaman asal biji yang masing-masing
tetuanya tidak diketahui secara jelas (Astika
et al., 2001), yang nantinya akan memper-
mudah pemulia dalam melakukan seleksi.
Pada pemuliaan tanaman membiak
vegetatif, pemilihan tetua persilangan
sangat penting karena tetua persilangan
merupakan satu-satunya sumber variabilitas
genetik populasi tanaman tersebut (Rach-
madi, 2000). Penentuan tetua persilangan
sangat menentukan besarnya kemajuan
genetik akibat seleksi, selain juga intensitas
seleksi yang diterapkan (Rachmadi, 2000).
Tetua dari populasi persilangan ini me-
rupakan klon-klon anjuran generasi pertama
yaitu klon PS 1, PS 354, TRI 777, TRI
2024, TRI 2025, Kiara 8, KP 4, dan Cin
143. Diharapkan melalui seleksi terhadap
populasi tanaman F1 hasil persilangan ini
dapat dihasilkan klon unggul baru yang
memiliki potensi hasil yang lebih tinggi,
tahan terhadap penyakit cacar teh dan
hama, serta memiliki ketahanan terhadap
kekeringan. Akhirnya para pekebun pun
akan mendapatkan pilihan yang lebih
banyak akan klon-klon unggul yang akan
ditanam.
BAHAN DAN METODE
Penelitian dilakukan di KP Gambung,
Kab. Bandung, Jawa Barat, pada ketinggian
tempat 1.300 m dpl dengan jenis tanah
Andisol, mulai bulan Mei 2009 hingga
Oktober 2009. Materi tanaman yang diuji
merupakan tanaman F1 asal biji hasil dari
kombinasi persilangan pada tahun 1989
antara klon PS1, PS 354, TRI 777, TRI 2024,
TRI 2025, Cin 143, Kiara 8, dan KP
4, yang ditanam di lapangan pada tahun
1991 sebanyak 105 perdu. Parameter yang
diamati adalah hasil petik per perdu se-
banyak 13 kali petikan, bobot petikan per
perdu, jumlah peko, jumlah pucuk burung,
bobot p+3, bobot p+2, bobot pucuk burung.
Data dari setiap karakter dilakukan
analisis varians dan standar deviasinya. Lu-
as sempitnya variabilitas ditentukan dengan
membandingkan nilai varians dengan stan-
dar deviasinya (Sdσ2) sesuai ketentuan dari
Anderson dan Bancroft (1952) yang dikutip
oleh Pinaria et al., (1995). Variabilitas di-
nyatakan luas bila nilai varians lebih besar
dari dua kali standar deviasinya (σ2>
2Sdσ2), sebaliknya variabilitas dinyatakan
sempit bila nilai variansnya lebih kecil atau
sama dengan dua kali nilai standar devia-
sinya (σ2 ≤ 2Sdσ2).
Seleksi dilakukan pada tanaman yang
memiliki nilai rata-rata yang lebih besar
dari nilai rata-rata keseluruhan tanaman di-
tambah dengan 1,5 standar deviasinya
(X+1,5 Sdσ2) setara dengan intensitas se-
leksi sekitar 93%, dengan terlebih dahulu
data diuji normalitas sebarannya mengguna-
kan software MINITAB ver. 14.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penampilan fenotipik suatu tanaman
merupakan resultant dari faktor genetik
tanaman tersebut, lingkungan, dan interaksi
antara genetik tanaman tersebut dengan
lingkungannya. Variabilitas karakter-karak-
ter yang diamati tercantum dalam Tabel 1.
Untuk karakter hasil per perdu, jum-
lah peko, dan jumlah pucuk burung menun-
jukkan variabilitas yang luas. Sedangkan
karakter bobot p+3, bobot p+2 dan bobot
Variabilitas dan seleksi awal populasi tanaman teh hasil persilangan buatan (Heri Syahrian Khomaeni dan Bambang Sriyadi)
75
pucuk burung tergolong sempit variabilitas-
nya. Hal ini menunjukkan bahwa karakter
hasil per perdu, jumlah peko, dan jumlah
pucuk burung memiliki keragaman yang
luas, sedangkan untuk karakter bobot p+3,
p+2, dan pucuk burung memiliki keragam-
an yang sempit atau dengan kata lain,
bahwa bobot untuk karakter tersebut dari
masing-masing perdu hampir seragam. Se-
leksi akan berlangsung efektif bila varia-
bilitas suatu populasi luas. Berdasarkan
Tabel 1, seleksi akan efektif untuk dilaku-
kan pada karakter hasil/perdu, jumlah peko,
dan jumlah pucuk burung. Mengingat ka-
rakter yang memiliki dampak ekonomi
untuk tanaman teh adalah karakter hasil,
maka seleksi dilakukan dengan mengguna-
kan karakter hasil/perdu sebagai acuan.
Uji kenormalan data yang digunakan
adalah metode Kolmogorov-Smirnov, da-
lam Gambar 1 terlihat bahwa nilai statistik
Kolmogorov-Smirnov (KS) hasil perhitung-
an adalah 0,107 sedangkan nilai statistik
Kolmogorov-Smirnov pada α 0,05 ber-
dasarkan tabel adalah 0,133. Nilai KS hasil
perhitungan lebih kecil dari KS α 0,05 oleh
karena itu dapat dinyatakan bahwa data
hasil per perdu mengikuti distribusi normal.
TABEL 1
Variabilitas karakter hasil dan komponen hasil
Karakter Varians Standar deviasi Variabilitas
Hasil/ perdu 242,8862 31,1696 Luas
Jumlah Peko 67,0862 16,3812 Luas
Jumlah Pucuk Burung 168,0344 25,9256 Luas
Bobot P+3 0,0386 0,3930 Sempit
Bobot P+2 0,2696 1,0385 Sempit
Bobot Pucuk Burung 0,0122 0,2210 Sempit
GAMBAR 1
Grafik uji normalitas hasil/perdu tanaman hasil persilangan
hasil per perdu (gr)
Percent
100806040200
99.9
99
95
90
80
70
60
50
40
30
20
10
5
1
0.1
Mean
<0.010
42.95
StDev 15.58
N 105
KS 0.107
P-Value
uji normalitas hasil per perdu tanaman hasil persilangan
Normal
Jurnal Penelitian Teh dan Kina 14(2) 2011: 72-77
76
TABEL 2.
Nomor tanaman yang terpilih
No Nomor tanaman Hasil per perdu (g) Potensi hasil (kg/ha/th)
1. 156 (TRI 777 x PS1) 100,35 6261,98
2. 99/GC 2/3 (Kiara 8xTRI 2025) 83,79 5228,26
3. 22/EB 4/1 (PS 354xTRI 2024) 76,69 4785,22
4. X4 (TRI 2025 x PS1) 76,59 4778,93
5. 41/FA 43/2 (TRI 777xPS 1) 75,56 4715,04
6. 136/GH 3/3 (TRI 777xKP 4) 72,82 4543,97
7. 38/FA 40/1 (TRI 777xPS 1) 72,34 4513,73
8. 45/FA 48 (TRI 777xPS 1) 68,75 4290,00
Keterangan:
X + 1,5 1,5 Sdσf
2 = 66,33 gram
Pengamatan sebanyak 13 kali petik
dari 105 perdu menunjukkan keragaman
hasil petikan mulai dari 16,37 gr/perdu
hingga yang tertinggi 100,35 gr/perdu atau
setara dengan potensi hasil 1021 kg/ha/th
hingga 6.261 kg/ha/th.
Dari 105 perdu yang diamati, hanya
sebanyak delapan nomor yang berada
dalam daerah seleksi (lebih tinggi dari +
1,5 Sdσf2 = 66,33 gr/perdu) atau sekitar
7,62% dari total populasi (Tabel 2).
Tabel 2 menunjukkan bahwa perdu
dengan hasil tertinggi adalah perdu nomor
156 berasal dari kombinasi persilangan klon
TRI 777 x PS 1 dengan hasil per perdu
sebesar 100,35 gr, atau setara dengan po-
tensi hasil 6.261,98 kg/ha/th. Hasil kom-
binasi persilangan antara klon Kiara 8 x
TRI 2025, dan PS 354 x TRI 2024, yaitu
perdu nomor 99 dan 22 berada pada posisi
kedua dan ketiga, dengan rata-rata hasil per
perdu 83,79 dan 76,69 gram setara dengan
potensi hasil 5.228,26 kg/ha/th dan
4.785,22 kg/ha/th. Potensi hasil terendah
diperoleh dari kombinasi persilangan yang
sama dengan perdu yang potensi hasilnya
tertinggi, yaitu perdu nomor 45, dengan
potensi hasil sekitar 4.290 kg/ha/th atau
setara dengan 68,75 gr/perdu. Hal ini
menunjukkan bahwa walaupun kombinasi
persilangan yang sama antara tetua jantan
dan betinanya (TRI 777 x PS 1), namun
menghasilkan turunan yang berbeda.
Tanaman teh yang menyerbuk silang
memiliki konstitusi genetik yang heterozi-
gous, dan bila terjadi persilangan maka gen-
gen akan bersegregasi. Akibat dari segre-
gasi gen-gen ini yang menjadikan turunan
F1 dari hasil persilangan beragam. Sriyadi
et al., (1999) melaporkan kombinasi gamit
dari kedua tetua klon seri TPS yang
mengalami segregasi akan menimbulkan
perbedaan karakter yang dapat digunakan
untuk membedakan antar klon seri TPS.
Dengan memperhatikan data karakter-
karakter yang diamati, khususnya hasil per
perdu, tampak bahwa perdu-perdu yang
terpilih berpeluang untuk dilakukan peng-
ujian lebih lanjut hingga akhirnya diharap-
kan diperoleh klon unggul baru dengan
potensi hasil yang tinggi dan keunggulan
lainnya.
Variabilitas dan seleksi awal populasi tanaman teh hasil persilangan buatan (Heri Syahrian Khomaeni dan Bambang Sriyadi)
77
KESIMPULAN
1. Variabilitas karakter hasil dan komponen
hasil menunjukan bahwa karakter hasil
per perdu, jumlah peko, dan jumlah
pucuk burung menunjukan variabilitas
yang luas, sedangkan karakter bobot
p+3, bobot p+2 dan bobot pucuk burung
tergolong sempit variabilitasnya.
2. Dari 105 pohon induk yang diamati,
terseleksi sebanyak delapan perdu yang
memiliki potensi hasil yang tinggi di atas
4.138 kg/ha/th, yaitu perdu no. 156, no.
99, no. 22, no. X4, no. 41, no 136, no 38,
dan no.45, dengan potensi hasil tertinggi
6.261,98 kg/ha/th dan terendah 4.290,00
kg/ha/th.
3. Perdu-perdu yang terpilih perlu diuji
lebih lanjut untuk karakter perakaran,
ketahanan hama dan penyakit, potensi
kualitas, dan uji baris agar hasil pene-
litian lebih objektif.
DAFTAR PUSTAKA
Astika,W., D. Muchtar, dan Sutrisno. 1990.
Pelepasan klon teh unggul. Warta
Teh dan Kina 1(1): 20-22.
Astika,W., D. Muchtar, S. Danimihardja, B.
Sriyadi, dan Sutrisno. 1999.
Pelepasan klon teh seri PPS 1, PPS
2, MPS 5, MPS 6, MPS 7, dan
GPPS 1. Prosiding Pertemuan Tek-
nis Teh Nasional 1999, Bandung, 8-
9 November: 34-42.
Astika, W., Sutrisno, dan B. Sriyadi. 2001.
Pengujian daya perakaran calon
klon dari hasil seleksi pohon induk.
Laporan Hasil Penelitian Tahun
Anggaran 2000: 33-36.
Pinaria, A., Achmad Baihaki, Ridwan
Setiamihardja, dan Aan A. Daradjat.
1995. Variabilitas genetik dan heri-
tabilitas karakter-karakter biomassa
53 genotipe kedelai. Zuriat 6(2):
88-92.
Rachmadi, M. 2000. Pengantar Pemuliaan
Tanaman Membiak Vegetatif. Labo-
ratorium Pemuliaan Tanaman. Fa-
kultas Pertanian Universitas Padja-
djaran. Bandung.
Sayurandi dan Sekar Woelan. 2008. Teknik
hibridisasi dalam perakitan klon
karet unggul. Warta Perkaretan 27
(2): 1-9.
Sriyadi, B., W. Astika, dan D. Muchtar
1998. Seleksi tanaman teh muda
klon seri TPS. Jurnal Penelitian Teh
dan Kina 1(2-3): 88-93.
Sriyadi, B., W. Astika, D. Muchtar, dan
Sutrisno. 1999. Karakter pembeda
pada klon-klon seri TPS. Jurnal
Penelitian Teh dan Kina 2(1-3): 45-
52.
Sriyadi, B., W. Astika, D. Muchtar, dan
Sutrisno. 1999. Evaluasi pendahu-
luan pertumbuhan tanaman muda
beberapa klon teh di perkebunan
Nittoh Malino. Jurnal Penelitian
Teh dan Kina 2(1-3): 37-44.

More Related Content

What's hot

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
Feri Chandra
 
Contoh laporan praktikum monohibrid dan dihibrid
Contoh laporan praktikum monohibrid dan dihibridContoh laporan praktikum monohibrid dan dihibrid
Contoh laporan praktikum monohibrid dan dihibrid
denson siburian
 
225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli
225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli
225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli
VanyWardani
 
F4 chap 3.5
F4 chap 3.5F4 chap 3.5
F4 chap 3.5cikgu aini
 
Mpt 5 genetik tan. selfed
Mpt 5 genetik tan. selfedMpt 5 genetik tan. selfed
Mpt 5 genetik tan. selfed
Andrew Hutabarat
 
Hibridisasi 2
Hibridisasi 2Hibridisasi 2
Hibridisasi 2
Raden Sengkuni
 
Mpt 7-genetik-crossed
Mpt 7-genetik-crossedMpt 7-genetik-crossed
Mpt 7-genetik-crossed
Andrew Hutabarat
 
Laporan pengujian indeks vigor
Laporan pengujian indeks vigorLaporan pengujian indeks vigor
Laporan pengujian indeks vigor
Tidar University
 
Laporan praktikum genetika, dengan uji khi kuadrat
Laporan praktikum genetika, dengan uji khi kuadratLaporan praktikum genetika, dengan uji khi kuadrat
Laporan praktikum genetika, dengan uji khi kuadrat
Siti Jamilah
 
SELEKSI IN VITRO KLON-KLON KENTANG BASIL PERSILANGAN CV. ATLANTIK DAN GRANOLA...
SELEKSI IN VITRO KLON-KLON KENTANG BASIL PERSILANGAN CV. ATLANTIK DAN GRANOLA...SELEKSI IN VITRO KLON-KLON KENTANG BASIL PERSILANGAN CV. ATLANTIK DAN GRANOLA...
SELEKSI IN VITRO KLON-KLON KENTANG BASIL PERSILANGAN CV. ATLANTIK DAN GRANOLA...
Repository Ipb
 
1.kwt pendahuluan-pengertian-dan-program-pemuliaan
1.kwt pendahuluan-pengertian-dan-program-pemuliaan1.kwt pendahuluan-pengertian-dan-program-pemuliaan
1.kwt pendahuluan-pengertian-dan-program-pemuliaan
Utuh Kalambuai
 
16801 50544-1-pb (1)
16801 50544-1-pb (1)16801 50544-1-pb (1)
16801 50544-1-pb (1)
Andrew Hutabarat
 
Laporan praktikum besar benih
Laporan praktikum besar benihLaporan praktikum besar benih
Laporan praktikum besar benih
Tidar University
 
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benihLaporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Tidar University
 
Agrobiogen 2 2_2006_74-80
Agrobiogen 2 2_2006_74-80Agrobiogen 2 2_2006_74-80
Agrobiogen 2 2_2006_74-80Dedi Hutapea
 
Arinda (autosaved)
Arinda (autosaved)Arinda (autosaved)
Arinda (autosaved)
Adnira Tuh Arinda
 
Genetik
GenetikGenetik
Genetik
Dina Hanani
 
Lesson 3.5
Lesson 3.5Lesson 3.5
Lesson 3.5
Nur Suhaidah Sukor
 
Mpt4 metode pemuliaan
Mpt4 metode pemuliaanMpt4 metode pemuliaan
Mpt4 metode pemuliaan
Andrew Hutabarat
 
Mpt4 metode pemuliaan(1)
Mpt4 metode pemuliaan(1)Mpt4 metode pemuliaan(1)
Mpt4 metode pemuliaan(1)
Andrew Hutabarat
 

What's hot (20)

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
 
Contoh laporan praktikum monohibrid dan dihibrid
Contoh laporan praktikum monohibrid dan dihibridContoh laporan praktikum monohibrid dan dihibrid
Contoh laporan praktikum monohibrid dan dihibrid
 
225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli
225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli
225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli
 
F4 chap 3.5
F4 chap 3.5F4 chap 3.5
F4 chap 3.5
 
Mpt 5 genetik tan. selfed
Mpt 5 genetik tan. selfedMpt 5 genetik tan. selfed
Mpt 5 genetik tan. selfed
 
Hibridisasi 2
Hibridisasi 2Hibridisasi 2
Hibridisasi 2
 
Mpt 7-genetik-crossed
Mpt 7-genetik-crossedMpt 7-genetik-crossed
Mpt 7-genetik-crossed
 
Laporan pengujian indeks vigor
Laporan pengujian indeks vigorLaporan pengujian indeks vigor
Laporan pengujian indeks vigor
 
Laporan praktikum genetika, dengan uji khi kuadrat
Laporan praktikum genetika, dengan uji khi kuadratLaporan praktikum genetika, dengan uji khi kuadrat
Laporan praktikum genetika, dengan uji khi kuadrat
 
SELEKSI IN VITRO KLON-KLON KENTANG BASIL PERSILANGAN CV. ATLANTIK DAN GRANOLA...
SELEKSI IN VITRO KLON-KLON KENTANG BASIL PERSILANGAN CV. ATLANTIK DAN GRANOLA...SELEKSI IN VITRO KLON-KLON KENTANG BASIL PERSILANGAN CV. ATLANTIK DAN GRANOLA...
SELEKSI IN VITRO KLON-KLON KENTANG BASIL PERSILANGAN CV. ATLANTIK DAN GRANOLA...
 
1.kwt pendahuluan-pengertian-dan-program-pemuliaan
1.kwt pendahuluan-pengertian-dan-program-pemuliaan1.kwt pendahuluan-pengertian-dan-program-pemuliaan
1.kwt pendahuluan-pengertian-dan-program-pemuliaan
 
16801 50544-1-pb (1)
16801 50544-1-pb (1)16801 50544-1-pb (1)
16801 50544-1-pb (1)
 
Laporan praktikum besar benih
Laporan praktikum besar benihLaporan praktikum besar benih
Laporan praktikum besar benih
 
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benihLaporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
 
Agrobiogen 2 2_2006_74-80
Agrobiogen 2 2_2006_74-80Agrobiogen 2 2_2006_74-80
Agrobiogen 2 2_2006_74-80
 
Arinda (autosaved)
Arinda (autosaved)Arinda (autosaved)
Arinda (autosaved)
 
Genetik
GenetikGenetik
Genetik
 
Lesson 3.5
Lesson 3.5Lesson 3.5
Lesson 3.5
 
Mpt4 metode pemuliaan
Mpt4 metode pemuliaanMpt4 metode pemuliaan
Mpt4 metode pemuliaan
 
Mpt4 metode pemuliaan(1)
Mpt4 metode pemuliaan(1)Mpt4 metode pemuliaan(1)
Mpt4 metode pemuliaan(1)
 

Similar to Variabilitas dan seleksi awal populasi tanaman teh hasil persilangan buatan (2)

Pendugaan parameter genetik hasil dan komponen hasil galur padi lokal asal ba...
Pendugaan parameter genetik hasil dan komponen hasil galur padi lokal asal ba...Pendugaan parameter genetik hasil dan komponen hasil galur padi lokal asal ba...
Pendugaan parameter genetik hasil dan komponen hasil galur padi lokal asal ba...
Andrew Hutabarat
 
Presentasi no 4 2_konsep & metode seleksi
Presentasi no 4 2_konsep & metode seleksiPresentasi no 4 2_konsep & metode seleksi
Presentasi no 4 2_konsep & metode seleksi
Bondan the Planter of Palm Oil
 
PENGARUH MUTASI INDUKSI MELALUI IRADIASI SINAR GAMMA TERHADAP KERAGAAN Caladi...
PENGARUH MUTASI INDUKSI MELALUI IRADIASI SINAR GAMMA TERHADAP KERAGAAN Caladi...PENGARUH MUTASI INDUKSI MELALUI IRADIASI SINAR GAMMA TERHADAP KERAGAAN Caladi...
PENGARUH MUTASI INDUKSI MELALUI IRADIASI SINAR GAMMA TERHADAP KERAGAAN Caladi...
Repository Ipb
 
Acara 1 fix tekben
Acara 1 fix tekbenAcara 1 fix tekben
Acara 1 fix tekben
Alfian Nopara Saifudin
 
contoh laporan uji benih
contoh laporan uji benihcontoh laporan uji benih
contoh laporan uji benihRiva Anggraeni
 
ANALISIS DAYA GABUNG UMUM DAN DAYA GABUNG KHUSUS 6 MUTAN DAN PERSILANGANNYA D...
ANALISIS DAYA GABUNG UMUM DAN DAYA GABUNG KHUSUS 6 MUTAN DAN PERSILANGANNYA D...ANALISIS DAYA GABUNG UMUM DAN DAYA GABUNG KHUSUS 6 MUTAN DAN PERSILANGANNYA D...
ANALISIS DAYA GABUNG UMUM DAN DAYA GABUNG KHUSUS 6 MUTAN DAN PERSILANGANNYA D...
Repository Ipb
 
4 andi m amir - skrining f1 jarak pagar
4 andi m amir - skrining f1 jarak pagar4 andi m amir - skrining f1 jarak pagar
4 andi m amir - skrining f1 jarak pagarxie_yeuw_jack
 
KERAGAMAN MORFOLOGI, KOMPONEN HASIL DAN HASIL UBI JALAR LOKAL POTENSIAL JAWA ...
KERAGAMAN MORFOLOGI, KOMPONEN HASIL DAN HASIL UBI JALAR LOKAL POTENSIAL JAWA ...KERAGAMAN MORFOLOGI, KOMPONEN HASIL DAN HASIL UBI JALAR LOKAL POTENSIAL JAWA ...
KERAGAMAN MORFOLOGI, KOMPONEN HASIL DAN HASIL UBI JALAR LOKAL POTENSIAL JAWA ...
University of Brawijaya
 
Makalah_32 Makalah diskusi 2 perspektif tanaman obat di indonesia
Makalah_32 Makalah diskusi 2 perspektif tanaman obat di indonesiaMakalah_32 Makalah diskusi 2 perspektif tanaman obat di indonesia
Makalah_32 Makalah diskusi 2 perspektif tanaman obat di indonesiaBondan the Planter of Palm Oil
 
Laporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihLaporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benih
Tidar University
 
Presentasi no 4 4_galur murni pada padi
Presentasi no 4 4_galur murni pada padiPresentasi no 4 4_galur murni pada padi
Presentasi no 4 4_galur murni pada padi
Bondan the Planter of Palm Oil
 
KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN BIOKIMIA AKSESI PAMELO {Citrus maxima (Burm.) Mer...
KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN BIOKIMIA AKSESI PAMELO {Citrus maxima (Burm.) Mer...KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN BIOKIMIA AKSESI PAMELO {Citrus maxima (Burm.) Mer...
KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN BIOKIMIA AKSESI PAMELO {Citrus maxima (Burm.) Mer...
Repository Ipb
 
Bab 5 kuliah 1 - usaha dan prinsip dasar produksi pertanian
Bab 5  kuliah 1 - usaha dan prinsip dasar produksi pertanianBab 5  kuliah 1 - usaha dan prinsip dasar produksi pertanian
Bab 5 kuliah 1 - usaha dan prinsip dasar produksi pertanian
zaharabilqis
 
kkiji
kkijikkiji
kkiji
PasekKetut
 
Jurnal untuk presentase mikrobiologi
Jurnal untuk presentase mikrobiologiJurnal untuk presentase mikrobiologi
Jurnal untuk presentase mikrobiologi
Stkip Labuhanbatu
 
Pemanfaatan rizobakteri sebagai penginduksi ketahanan tanaman padi terhadap p...
Pemanfaatan rizobakteri sebagai penginduksi ketahanan tanaman padi terhadap p...Pemanfaatan rizobakteri sebagai penginduksi ketahanan tanaman padi terhadap p...
Pemanfaatan rizobakteri sebagai penginduksi ketahanan tanaman padi terhadap p...
Sultan Herlino
 
Maternal terhadap pindah silang Drosophila melanogaster
Maternal terhadap pindah silang Drosophila melanogasterMaternal terhadap pindah silang Drosophila melanogaster
Maternal terhadap pindah silang Drosophila melanogasterRizki Auliya
 
Pengertian Genotip, Fenotip, dan Parameter Genetik Ternak - Materi Genetika T...
Pengertian Genotip, Fenotip, dan Parameter Genetik Ternak - Materi Genetika T...Pengertian Genotip, Fenotip, dan Parameter Genetik Ternak - Materi Genetika T...
Pengertian Genotip, Fenotip, dan Parameter Genetik Ternak - Materi Genetika T...
Lusia Komala Widiastuti
 
Jagung
JagungJagung
Jagungraviera
 
Ubi Cilembu
Ubi CilembuUbi Cilembu
Ubi Cilembu
OpenThink Labs
 

Similar to Variabilitas dan seleksi awal populasi tanaman teh hasil persilangan buatan (2) (20)

Pendugaan parameter genetik hasil dan komponen hasil galur padi lokal asal ba...
Pendugaan parameter genetik hasil dan komponen hasil galur padi lokal asal ba...Pendugaan parameter genetik hasil dan komponen hasil galur padi lokal asal ba...
Pendugaan parameter genetik hasil dan komponen hasil galur padi lokal asal ba...
 
Presentasi no 4 2_konsep & metode seleksi
Presentasi no 4 2_konsep & metode seleksiPresentasi no 4 2_konsep & metode seleksi
Presentasi no 4 2_konsep & metode seleksi
 
PENGARUH MUTASI INDUKSI MELALUI IRADIASI SINAR GAMMA TERHADAP KERAGAAN Caladi...
PENGARUH MUTASI INDUKSI MELALUI IRADIASI SINAR GAMMA TERHADAP KERAGAAN Caladi...PENGARUH MUTASI INDUKSI MELALUI IRADIASI SINAR GAMMA TERHADAP KERAGAAN Caladi...
PENGARUH MUTASI INDUKSI MELALUI IRADIASI SINAR GAMMA TERHADAP KERAGAAN Caladi...
 
Acara 1 fix tekben
Acara 1 fix tekbenAcara 1 fix tekben
Acara 1 fix tekben
 
contoh laporan uji benih
contoh laporan uji benihcontoh laporan uji benih
contoh laporan uji benih
 
ANALISIS DAYA GABUNG UMUM DAN DAYA GABUNG KHUSUS 6 MUTAN DAN PERSILANGANNYA D...
ANALISIS DAYA GABUNG UMUM DAN DAYA GABUNG KHUSUS 6 MUTAN DAN PERSILANGANNYA D...ANALISIS DAYA GABUNG UMUM DAN DAYA GABUNG KHUSUS 6 MUTAN DAN PERSILANGANNYA D...
ANALISIS DAYA GABUNG UMUM DAN DAYA GABUNG KHUSUS 6 MUTAN DAN PERSILANGANNYA D...
 
4 andi m amir - skrining f1 jarak pagar
4 andi m amir - skrining f1 jarak pagar4 andi m amir - skrining f1 jarak pagar
4 andi m amir - skrining f1 jarak pagar
 
KERAGAMAN MORFOLOGI, KOMPONEN HASIL DAN HASIL UBI JALAR LOKAL POTENSIAL JAWA ...
KERAGAMAN MORFOLOGI, KOMPONEN HASIL DAN HASIL UBI JALAR LOKAL POTENSIAL JAWA ...KERAGAMAN MORFOLOGI, KOMPONEN HASIL DAN HASIL UBI JALAR LOKAL POTENSIAL JAWA ...
KERAGAMAN MORFOLOGI, KOMPONEN HASIL DAN HASIL UBI JALAR LOKAL POTENSIAL JAWA ...
 
Makalah_32 Makalah diskusi 2 perspektif tanaman obat di indonesia
Makalah_32 Makalah diskusi 2 perspektif tanaman obat di indonesiaMakalah_32 Makalah diskusi 2 perspektif tanaman obat di indonesia
Makalah_32 Makalah diskusi 2 perspektif tanaman obat di indonesia
 
Laporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihLaporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benih
 
Presentasi no 4 4_galur murni pada padi
Presentasi no 4 4_galur murni pada padiPresentasi no 4 4_galur murni pada padi
Presentasi no 4 4_galur murni pada padi
 
KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN BIOKIMIA AKSESI PAMELO {Citrus maxima (Burm.) Mer...
KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN BIOKIMIA AKSESI PAMELO {Citrus maxima (Burm.) Mer...KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN BIOKIMIA AKSESI PAMELO {Citrus maxima (Burm.) Mer...
KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN BIOKIMIA AKSESI PAMELO {Citrus maxima (Burm.) Mer...
 
Bab 5 kuliah 1 - usaha dan prinsip dasar produksi pertanian
Bab 5  kuliah 1 - usaha dan prinsip dasar produksi pertanianBab 5  kuliah 1 - usaha dan prinsip dasar produksi pertanian
Bab 5 kuliah 1 - usaha dan prinsip dasar produksi pertanian
 
kkiji
kkijikkiji
kkiji
 
Jurnal untuk presentase mikrobiologi
Jurnal untuk presentase mikrobiologiJurnal untuk presentase mikrobiologi
Jurnal untuk presentase mikrobiologi
 
Pemanfaatan rizobakteri sebagai penginduksi ketahanan tanaman padi terhadap p...
Pemanfaatan rizobakteri sebagai penginduksi ketahanan tanaman padi terhadap p...Pemanfaatan rizobakteri sebagai penginduksi ketahanan tanaman padi terhadap p...
Pemanfaatan rizobakteri sebagai penginduksi ketahanan tanaman padi terhadap p...
 
Maternal terhadap pindah silang Drosophila melanogaster
Maternal terhadap pindah silang Drosophila melanogasterMaternal terhadap pindah silang Drosophila melanogaster
Maternal terhadap pindah silang Drosophila melanogaster
 
Pengertian Genotip, Fenotip, dan Parameter Genetik Ternak - Materi Genetika T...
Pengertian Genotip, Fenotip, dan Parameter Genetik Ternak - Materi Genetika T...Pengertian Genotip, Fenotip, dan Parameter Genetik Ternak - Materi Genetika T...
Pengertian Genotip, Fenotip, dan Parameter Genetik Ternak - Materi Genetika T...
 
Jagung
JagungJagung
Jagung
 
Ubi Cilembu
Ubi CilembuUbi Cilembu
Ubi Cilembu
 

More from Andrew Hutabarat

Jabs 0910 213
Jabs 0910 213Jabs 0910 213
Jabs 0910 213
Andrew Hutabarat
 
Format proposal 2
Format proposal 2Format proposal 2
Format proposal 2
Andrew Hutabarat
 
Format laporan acara 1
Format laporan acara 1Format laporan acara 1
Format laporan acara 1
Andrew Hutabarat
 
Sistem Komputer
Sistem KomputerSistem Komputer
Sistem Komputer
Andrew Hutabarat
 
Konsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada Tanaman
Konsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada TanamanKonsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada Tanaman
Konsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada Tanaman
Andrew Hutabarat
 
Contoh proposal penelitian ilmiah
Contoh proposal penelitian ilmiahContoh proposal penelitian ilmiah
Contoh proposal penelitian ilmiah
Andrew Hutabarat
 
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1
Andrew Hutabarat
 
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 indKuliah fisiologi lingkungan 2014 ind
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind
Andrew Hutabarat
 
Integrated weed
Integrated weedIntegrated weed
Integrated weed
Andrew Hutabarat
 
Ekotan 15
Ekotan 15Ekotan 15
Ekotan 15
Andrew Hutabarat
 
The biodiversity budiastuti 2014
The biodiversity budiastuti 2014The biodiversity budiastuti 2014
The biodiversity budiastuti 2014
Andrew Hutabarat
 
Site dan mode of action
Site dan mode of actionSite dan mode of action
Site dan mode of action
Andrew Hutabarat
 
Seed bank
Seed bankSeed bank
Seed bank
Andrew Hutabarat
 
Managemen gulma
Managemen gulmaManagemen gulma
Managemen gulma
Andrew Hutabarat
 
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1
Andrew Hutabarat
 
I gulma l2
I gulma l2I gulma l2
I gulma l2
Andrew Hutabarat
 
Ecologi gulma
Ecologi gulmaEcologi gulma
Ecologi gulma
Andrew Hutabarat
 
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2
Andrew Hutabarat
 
Ekotanjut1
Ekotanjut1Ekotanjut1
Ekotanjut1
Andrew Hutabarat
 
The biodiversity ho 2015
The biodiversity ho 2015The biodiversity ho 2015
The biodiversity ho 2015
Andrew Hutabarat
 

More from Andrew Hutabarat (20)

Jabs 0910 213
Jabs 0910 213Jabs 0910 213
Jabs 0910 213
 
Format proposal 2
Format proposal 2Format proposal 2
Format proposal 2
 
Format laporan acara 1
Format laporan acara 1Format laporan acara 1
Format laporan acara 1
 
Sistem Komputer
Sistem KomputerSistem Komputer
Sistem Komputer
 
Konsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada Tanaman
Konsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada TanamanKonsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada Tanaman
Konsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada Tanaman
 
Contoh proposal penelitian ilmiah
Contoh proposal penelitian ilmiahContoh proposal penelitian ilmiah
Contoh proposal penelitian ilmiah
 
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1
 
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 indKuliah fisiologi lingkungan 2014 ind
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind
 
Integrated weed
Integrated weedIntegrated weed
Integrated weed
 
Ekotan 15
Ekotan 15Ekotan 15
Ekotan 15
 
The biodiversity budiastuti 2014
The biodiversity budiastuti 2014The biodiversity budiastuti 2014
The biodiversity budiastuti 2014
 
Site dan mode of action
Site dan mode of actionSite dan mode of action
Site dan mode of action
 
Seed bank
Seed bankSeed bank
Seed bank
 
Managemen gulma
Managemen gulmaManagemen gulma
Managemen gulma
 
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1
 
I gulma l2
I gulma l2I gulma l2
I gulma l2
 
Ecologi gulma
Ecologi gulmaEcologi gulma
Ecologi gulma
 
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2
 
Ekotanjut1
Ekotanjut1Ekotanjut1
Ekotanjut1
 
The biodiversity ho 2015
The biodiversity ho 2015The biodiversity ho 2015
The biodiversity ho 2015
 

Recently uploaded

Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 

Recently uploaded (20)

Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 

Variabilitas dan seleksi awal populasi tanaman teh hasil persilangan buatan (2)

  • 1. Jurnal Penelitian Teh dan Kina 14(2) 2011: 72-77 72 Variabilitas dan seleksi awal populasi tanaman teh hasil persilangan buatan Variability and early selection for tea plant population derived from artificial crossings Heri Syahrian Khomaeni dan Bambang Sriyadi Pusat Penelitian Teh dan Kina Gambung Pasirjambu, Kabupaten Bandung; Kotak Pos 1013 Bandung 40010 Telepon 022 5928780, Faks. 022 5928186 Diajukan: 12 September 2011; diterima: 12 Oktober 2011 Abstract The purpose of tea breeding is to develope new elite clones. Artificial crossings is the method for developing a new population with high genetic variability in respective traits followed by selection process. Genetic variability information is important in selection method. A hundred and five F1 plants were planted in 1991. These F1 plant were selected from F1 generations of several parental cross combinations between PS 1, PS 354, TRI 777, TRI 2024, TRI 2025, Kiara 8, KP 4, and Cin 143. The crosses were made in 1989. Observed variables were yield per bush, number of pekoe, number of dormant shoot (banji), weight of p+3 (pekoe with three leafs below), weight of p+2 (pekoe with two leafs below), and weight of banji. Phenotypic variance and standard deviation were made. The level of variability of all characters were evaluated. All plants with performance level greater than general mean plus one and a half standard deviation were selected for respective traits. Results showed that yield per bush, number of pekoe, and number of banji had wide variability. The variability of p+3, p+2, and banji had narrow variability. Eight bushes were selected with yield potential ranging from 4,290 kg/ha/year and 6,261 kg/ha/year. Keywords: variability, selection, tea, cross pollination Abstrak Tujuan pemuliaan teh adalah menghasilkan klon unggul baru, salah satu caranya dengan melakukan persilangan antara tetua yang memiliki karakater yang diinginkan dan dilanjutkan dengan proses seleksi. Dalam proses seleksi, informasi mengenai variabilitas populasi yang akan diseleksi sangat penting. Materi tanaman yang diuji merupakan tanaman F1 asal biji hasil dari kombinasi persilangan pada tahun 1989 antara klon PS1, PS 354, TRI 777, TRI 2024, TRI 2025, Cin 143, Kiara 8, dan KP 4, yang ditanam di lapangan pada tahun 1991 sebanyak 105 perdu. Parameter yang diamati adalah hasil petik per perdu sebanyak 13 kali petikan, bobot petikan per perdu, jumlah peko, jumlah pucuk burung, bobot p+3, bobot p+2, bobot pucuk burung. Data dari setiap karakter dilakukan analisis varians dan standar deviasinya. Nilai varians yang diperoleh merupakan nilai varians fenotipik (σf2) dan luas sempitnya variabilitas ditentukan dengan membanding- kan nilai varians fenotipik dengan standar deviasinya (Sdσf2). Seleksi dilakukan pada
  • 2. Variabilitas dan seleksi awal populasi tanaman teh hasil persilangan buatan (Heri Syahrian Khomaeni dan Bambang Sriyadi) 73 tanaman yang memiliki nilai rata-rata yang lebih besar dari nilai rata-rata keseluruhan tanaman ditambah dengan 1,5 standar deviasinya (X+1,5 Sdσf2). Untuk karakter hasil per perdu, jumlah peko, dan jumlah pucuk burung menunjukkan variabilitas yang luas. Sedangkan karakter bobot p+3, bobot p+2 dan bobot pucuk burung tergolong sempit variabilitasnya Dari 105 pohon induk yang diamati, terseleksi sebanyak 8 perdu yang memiliki potensi hasil terendah 4,290 kg/ha/th dan yang tertinggi 6,261 kg/ha/th. Kata kunci: variabilitas, seleksi, teh, persilangan PENDAHULUAN Tujuan pemuliaan teh adalah mengha- silkan klon unggul baru yang memiliki ka- rakter unggul di dalamnya. Untuk memper- oleh suatu genotipe tanaman teh yang mem- punyai beberapa karakter unggul memer- lukan waktu lama dan sulit (Njuguna, 1984 dalam Sriyadi et al, 1998). Salah satu usaha dalam program pemuliaan teh adalah de- ngan melakukan persilangan antara tetua yang memiliki karakter yang diinginkan dan dilanjutkan dengan proses seleksi. Tanaman teh merupakan tanaman yang menyerbuk silang sehingga memiliki konstitusi genetik yang heterozigous. Pada tanaman F1 hasil persilangan, gen-gen masih bersegregasi dan belum mencapai ke- setabilan, hal ini berdampak pada tampilan fenotipik yang sangat beragam dari popu- lasi hasil persilangan. Pada populasi terse- but akan ada tanaman yang memiliki karak- ter baik ataupun buruk. Pada tanaman teh, yang diperbanyak secara vegetatif, efek dari segregasi gen tersebut secara otomatis tidak ada. Klon teh yang diperoleh dari perba- nyakan secara vegetatif dari tanaman induk asal biji yang mempunyai kelebihan dalam sifat tertentu akan memiliki susunan genetik yang sama sebagai hasil pembelahan mito- sis (Sriyadi et al., 1999). Tanaman F1 hasil persilangan yang memiliki karakter baik dapat langsung diperbanyak tanpa harus menunggu gen-gen tersebut berhenti ber- segregasi. Informasi mengenai variabilitas suatu populasi seleksi penting untuk diketahui. Luas atau sempitnya variabilitas suatu po- pulasi seleksi akan menentukan keberha- silan proses seleksi. Variabilitas merupakan tingkat atau ukuran keragaman dari suatu populasi, variabilitas yang sempit akan mengakibatkan kesulitan bagi pemulia untuk melakukan seleksi, karena tingkat keseragaman dari populasi yang tinggi. Lain halnya bila variabilitas suatu populasi luas, maka pemulia dapat melakukan se- leksi secara efektif karena tingkat kesera- gaman yang rendah. Dalam usaha perbaikan kultivar, diperlukan adanya plasma nutfah dengan variabilitas genetik yang cukup luas agar tujuan yang hendak diraih dapat dicapai dalam waktu yang lebih cepat. Pusat Penelitian Teh dan Kina Gam- bung telah melepas 11 klon unggul baru sejak tahun 1988, klon GMB 1-GMB 5 (Astika et al.,1990), dan klon GMB 6-GMB 11 pada tahun 1998 (Astika et al., 1999). Klon-klon unggul tersebut diperoleh dari hasil persilangan buatan dan memiliki keunggulan potensi hasil yang tinggi dan tahan serangan penyakit cacar. Tujuan per- silangan buatan adalah untuk menciptakan populasi baru dimana sebagian besar indi- vidu anggotanya memiliki karakter ketu- runan yang baik (Sayurandi, et al., 2008).
  • 3. Jurnal Penelitian Teh dan Kina 14(2) 2011: 72-77 74 Melalui persilangan buatan arah pemuliaan dapat dirancang lebih baik dibandingkan dengan seleksi pohon induk terhadap tanaman asal biji yang masing-masing tetuanya tidak diketahui secara jelas (Astika et al., 2001), yang nantinya akan memper- mudah pemulia dalam melakukan seleksi. Pada pemuliaan tanaman membiak vegetatif, pemilihan tetua persilangan sangat penting karena tetua persilangan merupakan satu-satunya sumber variabilitas genetik populasi tanaman tersebut (Rach- madi, 2000). Penentuan tetua persilangan sangat menentukan besarnya kemajuan genetik akibat seleksi, selain juga intensitas seleksi yang diterapkan (Rachmadi, 2000). Tetua dari populasi persilangan ini me- rupakan klon-klon anjuran generasi pertama yaitu klon PS 1, PS 354, TRI 777, TRI 2024, TRI 2025, Kiara 8, KP 4, dan Cin 143. Diharapkan melalui seleksi terhadap populasi tanaman F1 hasil persilangan ini dapat dihasilkan klon unggul baru yang memiliki potensi hasil yang lebih tinggi, tahan terhadap penyakit cacar teh dan hama, serta memiliki ketahanan terhadap kekeringan. Akhirnya para pekebun pun akan mendapatkan pilihan yang lebih banyak akan klon-klon unggul yang akan ditanam. BAHAN DAN METODE Penelitian dilakukan di KP Gambung, Kab. Bandung, Jawa Barat, pada ketinggian tempat 1.300 m dpl dengan jenis tanah Andisol, mulai bulan Mei 2009 hingga Oktober 2009. Materi tanaman yang diuji merupakan tanaman F1 asal biji hasil dari kombinasi persilangan pada tahun 1989 antara klon PS1, PS 354, TRI 777, TRI 2024, TRI 2025, Cin 143, Kiara 8, dan KP 4, yang ditanam di lapangan pada tahun 1991 sebanyak 105 perdu. Parameter yang diamati adalah hasil petik per perdu se- banyak 13 kali petikan, bobot petikan per perdu, jumlah peko, jumlah pucuk burung, bobot p+3, bobot p+2, bobot pucuk burung. Data dari setiap karakter dilakukan analisis varians dan standar deviasinya. Lu- as sempitnya variabilitas ditentukan dengan membandingkan nilai varians dengan stan- dar deviasinya (Sdσ2) sesuai ketentuan dari Anderson dan Bancroft (1952) yang dikutip oleh Pinaria et al., (1995). Variabilitas di- nyatakan luas bila nilai varians lebih besar dari dua kali standar deviasinya (σ2> 2Sdσ2), sebaliknya variabilitas dinyatakan sempit bila nilai variansnya lebih kecil atau sama dengan dua kali nilai standar devia- sinya (σ2 ≤ 2Sdσ2). Seleksi dilakukan pada tanaman yang memiliki nilai rata-rata yang lebih besar dari nilai rata-rata keseluruhan tanaman di- tambah dengan 1,5 standar deviasinya (X+1,5 Sdσ2) setara dengan intensitas se- leksi sekitar 93%, dengan terlebih dahulu data diuji normalitas sebarannya mengguna- kan software MINITAB ver. 14. HASIL DAN PEMBAHASAN Penampilan fenotipik suatu tanaman merupakan resultant dari faktor genetik tanaman tersebut, lingkungan, dan interaksi antara genetik tanaman tersebut dengan lingkungannya. Variabilitas karakter-karak- ter yang diamati tercantum dalam Tabel 1. Untuk karakter hasil per perdu, jum- lah peko, dan jumlah pucuk burung menun- jukkan variabilitas yang luas. Sedangkan karakter bobot p+3, bobot p+2 dan bobot
  • 4. Variabilitas dan seleksi awal populasi tanaman teh hasil persilangan buatan (Heri Syahrian Khomaeni dan Bambang Sriyadi) 75 pucuk burung tergolong sempit variabilitas- nya. Hal ini menunjukkan bahwa karakter hasil per perdu, jumlah peko, dan jumlah pucuk burung memiliki keragaman yang luas, sedangkan untuk karakter bobot p+3, p+2, dan pucuk burung memiliki keragam- an yang sempit atau dengan kata lain, bahwa bobot untuk karakter tersebut dari masing-masing perdu hampir seragam. Se- leksi akan berlangsung efektif bila varia- bilitas suatu populasi luas. Berdasarkan Tabel 1, seleksi akan efektif untuk dilaku- kan pada karakter hasil/perdu, jumlah peko, dan jumlah pucuk burung. Mengingat ka- rakter yang memiliki dampak ekonomi untuk tanaman teh adalah karakter hasil, maka seleksi dilakukan dengan mengguna- kan karakter hasil/perdu sebagai acuan. Uji kenormalan data yang digunakan adalah metode Kolmogorov-Smirnov, da- lam Gambar 1 terlihat bahwa nilai statistik Kolmogorov-Smirnov (KS) hasil perhitung- an adalah 0,107 sedangkan nilai statistik Kolmogorov-Smirnov pada α 0,05 ber- dasarkan tabel adalah 0,133. Nilai KS hasil perhitungan lebih kecil dari KS α 0,05 oleh karena itu dapat dinyatakan bahwa data hasil per perdu mengikuti distribusi normal. TABEL 1 Variabilitas karakter hasil dan komponen hasil Karakter Varians Standar deviasi Variabilitas Hasil/ perdu 242,8862 31,1696 Luas Jumlah Peko 67,0862 16,3812 Luas Jumlah Pucuk Burung 168,0344 25,9256 Luas Bobot P+3 0,0386 0,3930 Sempit Bobot P+2 0,2696 1,0385 Sempit Bobot Pucuk Burung 0,0122 0,2210 Sempit GAMBAR 1 Grafik uji normalitas hasil/perdu tanaman hasil persilangan hasil per perdu (gr) Percent 100806040200 99.9 99 95 90 80 70 60 50 40 30 20 10 5 1 0.1 Mean <0.010 42.95 StDev 15.58 N 105 KS 0.107 P-Value uji normalitas hasil per perdu tanaman hasil persilangan Normal
  • 5. Jurnal Penelitian Teh dan Kina 14(2) 2011: 72-77 76 TABEL 2. Nomor tanaman yang terpilih No Nomor tanaman Hasil per perdu (g) Potensi hasil (kg/ha/th) 1. 156 (TRI 777 x PS1) 100,35 6261,98 2. 99/GC 2/3 (Kiara 8xTRI 2025) 83,79 5228,26 3. 22/EB 4/1 (PS 354xTRI 2024) 76,69 4785,22 4. X4 (TRI 2025 x PS1) 76,59 4778,93 5. 41/FA 43/2 (TRI 777xPS 1) 75,56 4715,04 6. 136/GH 3/3 (TRI 777xKP 4) 72,82 4543,97 7. 38/FA 40/1 (TRI 777xPS 1) 72,34 4513,73 8. 45/FA 48 (TRI 777xPS 1) 68,75 4290,00 Keterangan: X + 1,5 1,5 Sdσf 2 = 66,33 gram Pengamatan sebanyak 13 kali petik dari 105 perdu menunjukkan keragaman hasil petikan mulai dari 16,37 gr/perdu hingga yang tertinggi 100,35 gr/perdu atau setara dengan potensi hasil 1021 kg/ha/th hingga 6.261 kg/ha/th. Dari 105 perdu yang diamati, hanya sebanyak delapan nomor yang berada dalam daerah seleksi (lebih tinggi dari + 1,5 Sdσf2 = 66,33 gr/perdu) atau sekitar 7,62% dari total populasi (Tabel 2). Tabel 2 menunjukkan bahwa perdu dengan hasil tertinggi adalah perdu nomor 156 berasal dari kombinasi persilangan klon TRI 777 x PS 1 dengan hasil per perdu sebesar 100,35 gr, atau setara dengan po- tensi hasil 6.261,98 kg/ha/th. Hasil kom- binasi persilangan antara klon Kiara 8 x TRI 2025, dan PS 354 x TRI 2024, yaitu perdu nomor 99 dan 22 berada pada posisi kedua dan ketiga, dengan rata-rata hasil per perdu 83,79 dan 76,69 gram setara dengan potensi hasil 5.228,26 kg/ha/th dan 4.785,22 kg/ha/th. Potensi hasil terendah diperoleh dari kombinasi persilangan yang sama dengan perdu yang potensi hasilnya tertinggi, yaitu perdu nomor 45, dengan potensi hasil sekitar 4.290 kg/ha/th atau setara dengan 68,75 gr/perdu. Hal ini menunjukkan bahwa walaupun kombinasi persilangan yang sama antara tetua jantan dan betinanya (TRI 777 x PS 1), namun menghasilkan turunan yang berbeda. Tanaman teh yang menyerbuk silang memiliki konstitusi genetik yang heterozi- gous, dan bila terjadi persilangan maka gen- gen akan bersegregasi. Akibat dari segre- gasi gen-gen ini yang menjadikan turunan F1 dari hasil persilangan beragam. Sriyadi et al., (1999) melaporkan kombinasi gamit dari kedua tetua klon seri TPS yang mengalami segregasi akan menimbulkan perbedaan karakter yang dapat digunakan untuk membedakan antar klon seri TPS. Dengan memperhatikan data karakter- karakter yang diamati, khususnya hasil per perdu, tampak bahwa perdu-perdu yang terpilih berpeluang untuk dilakukan peng- ujian lebih lanjut hingga akhirnya diharap- kan diperoleh klon unggul baru dengan potensi hasil yang tinggi dan keunggulan lainnya.
  • 6. Variabilitas dan seleksi awal populasi tanaman teh hasil persilangan buatan (Heri Syahrian Khomaeni dan Bambang Sriyadi) 77 KESIMPULAN 1. Variabilitas karakter hasil dan komponen hasil menunjukan bahwa karakter hasil per perdu, jumlah peko, dan jumlah pucuk burung menunjukan variabilitas yang luas, sedangkan karakter bobot p+3, bobot p+2 dan bobot pucuk burung tergolong sempit variabilitasnya. 2. Dari 105 pohon induk yang diamati, terseleksi sebanyak delapan perdu yang memiliki potensi hasil yang tinggi di atas 4.138 kg/ha/th, yaitu perdu no. 156, no. 99, no. 22, no. X4, no. 41, no 136, no 38, dan no.45, dengan potensi hasil tertinggi 6.261,98 kg/ha/th dan terendah 4.290,00 kg/ha/th. 3. Perdu-perdu yang terpilih perlu diuji lebih lanjut untuk karakter perakaran, ketahanan hama dan penyakit, potensi kualitas, dan uji baris agar hasil pene- litian lebih objektif. DAFTAR PUSTAKA Astika,W., D. Muchtar, dan Sutrisno. 1990. Pelepasan klon teh unggul. Warta Teh dan Kina 1(1): 20-22. Astika,W., D. Muchtar, S. Danimihardja, B. Sriyadi, dan Sutrisno. 1999. Pelepasan klon teh seri PPS 1, PPS 2, MPS 5, MPS 6, MPS 7, dan GPPS 1. Prosiding Pertemuan Tek- nis Teh Nasional 1999, Bandung, 8- 9 November: 34-42. Astika, W., Sutrisno, dan B. Sriyadi. 2001. Pengujian daya perakaran calon klon dari hasil seleksi pohon induk. Laporan Hasil Penelitian Tahun Anggaran 2000: 33-36. Pinaria, A., Achmad Baihaki, Ridwan Setiamihardja, dan Aan A. Daradjat. 1995. Variabilitas genetik dan heri- tabilitas karakter-karakter biomassa 53 genotipe kedelai. Zuriat 6(2): 88-92. Rachmadi, M. 2000. Pengantar Pemuliaan Tanaman Membiak Vegetatif. Labo- ratorium Pemuliaan Tanaman. Fa- kultas Pertanian Universitas Padja- djaran. Bandung. Sayurandi dan Sekar Woelan. 2008. Teknik hibridisasi dalam perakitan klon karet unggul. Warta Perkaretan 27 (2): 1-9. Sriyadi, B., W. Astika, dan D. Muchtar 1998. Seleksi tanaman teh muda klon seri TPS. Jurnal Penelitian Teh dan Kina 1(2-3): 88-93. Sriyadi, B., W. Astika, D. Muchtar, dan Sutrisno. 1999. Karakter pembeda pada klon-klon seri TPS. Jurnal Penelitian Teh dan Kina 2(1-3): 45- 52. Sriyadi, B., W. Astika, D. Muchtar, dan Sutrisno. 1999. Evaluasi pendahu- luan pertumbuhan tanaman muda beberapa klon teh di perkebunan Nittoh Malino. Jurnal Penelitian Teh dan Kina 2(1-3): 37-44.