3. Menurut kitab mabadiulawwaliyah,
mantuq adalah sesuatu yang
ditunjukkan oleh suatu lafadz dalam
tempat pengucapan, sedangkan mafhum
adalah sesuatu yang ditunjukkan oleh
suatu lafadz tidak dalam tempat
pengucapan.
Mantuq adalah lafal yang hukumnya
memuat apa yang diucapkan (makna
tersurat), dedang mafhum adalah lafal
yang hukumnya terkandung dalam arti
dibalik manthuq (makna tersirat).
4. Sebagai contoh, ada
beberapa orang yang
berpendapat bahwa
melalukan zina tidaklah
terlarang sebab yang
disebutkan dalam al-Qur‟an
hanyalah larangan
mendekatinya.
Pengetahuan mantuq dan
mafhum akan mengindarkan
seseorang tersalah dalam
memahami lafal atau
redaksi dalam al-Qur‟an.
5. Kata mantuq secara bahasa berarti
sesuatu yang ditunjukkan oleh lafal
ketika diucapkan. Secara istilah
dilalah mantuq adalah:
داللة
المنطوق
هي
داللة
اللفظ
على
حكم
شيئ
مذ
كور
في
الكلم
“Dilalah mantuq adalah penunjukkan
lafal terhadap hukum sesuatu yang
disebutkan dalam pembicaraan
(lafal)”.
6. MANTUQ GHAIRU SHALIH
MANTUQ SHARIH
Mantuq ghairu sharih secara istilah adalah:
المنطوق
غير
صريح
هو
مالم
يوضع
اللفظ
له
بل
هوال
زم
لما
وضع
“Mantuq ghairu sharih adalah pengertian yang ditarik bukan dari makna
asli dari suatu lafal, sebagai konsekuensi dari suatu ucapan”
Dari definisi ini jelas bahwa apabila penunjukkan suatu hukum didasarkan
pada konsekuensi dari suatu ucapan (lafal), bukan ditunjukkan secara tegas
oleh suatu lafal sejak penciptaannya, baik secara penuh atau bagiannya
disebut dilalah mantuq ghairu sharih. Misalnya dalam firman Allah surat
Al-Baqarah ayat 233 yang berbunyi :
ىَلَع َو
ِ
ودُل ْوَمْال
ِ
ُهَل
ِ
نُهُق ْزر
ِ
نُهُت َْوسك َو
ِ
وفُرْعَمْالب
Artinya: “Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para
ibu dengan cara yang ma’ruf”.
Dari ayat ini dapat dipahami bahwa nasab seorang anak dihubungkan
kepada ayah bukan kepada ibu karena tanggung jawab nafkah anak berada
di tangan seorang ayah. Kesimpulan seperti ini diambil dengan cara mantuq
ghairu sharih dari ayat di atas.
Mantuq sharih secara bahasa berarti sesuatu yang
diucapkan secara tegas. Adapun definisi mantuq
sharih secara istilah adalah:
المنطوق
الصريح
هوما
وضغ
اللفظ
له
فيد
ل
عليه
بالمطابقة
او
بالتضمن
“Mantuq sharih adalah makna yang secara tegas yang
ditunjukkan suatu lafal sesuai dengan penciptaannya,
baik secara penuh atau berupa bagiannya”
7. MANTUQ dhahir
MANTUQ Nash
Mantuq dhahir, yaitu: suatu perkataan yang
menunjukkan suatu makna tetapi makna ini
bukan yang dimaksud. Kalau ada suatu
perkataan dapat dipahami menurut arti yang
jelas (dhahir) dan
bisa juga diartikan menurut arti yang kurang
jelas, yang harus dipakai adalah
makna yang terang selama tidak ada alasan
untuk meninggalkan makna
tersebut.
ُِق ْوُطْنَمْال
َِوُه
َِ
االَم
ُِلمَتْحَي
َِليوْأالت
Mantuq adalah dalil yang tidak menerima takwil
Berdasarkan definisi di atas dapat dipahami, mantuq nash
adalah lafadz-lafadz yang artinya sudah pasti dan jelas.
Tidak ada kesulitan dalam memahami dan memberikan arti.
Oleh sebab itu, lafadz tersebut tidak mungkin ditakwikan.
9. MAFHUM MUWAFAQAH
Mafhum muwafaqah terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
1) Fahwal khitab, yaitu apabila yang dipahami lebih utama hukumnya daripada
yang diucapkan. Seperti berkata "ah" saja tidak boleh lebih-lebih memukul orang
tua tidak boleh hukumya, berdasarkan firman Allah Swt.:
َِ
لَف
لُقَت
اَمُهل
ِ
فُأ
Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya Perkataan "ah".
(QS. Al-Isra' [17]:23)
2) Lahnal khitab, yaitu apabila yang dipahami sama hukumnya dengan yang
diucapkan. Seperti membakar harta anak yatim tidak boleh karena sama dengan
memakan harta anak yatim, haram hukumnya. Berdasarkan firman Allah Swt.:
ِ
نإ
َِينذال
َِونُلُكْأَي
َِل َوْمَأ
ىَمَتَيْال
اًمْلُظ
اَمنإ
َِونُلُكْأَي
ِ
ف
ي
ِ
ْمهونُطُب
اًَارن
َِن ْوَلْصَيَس َو
اًيرعَس
Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara
zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka
akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka). (QS. An-Nisa'
[4]:10)
ِ
ُم ْوُهْفَمال
ِ
ُةَقَفا َوُمْال
ُِْثيَح
َِونُكَي
ُِوتُكْسَمْال
ِ
ُهْنَع
ِ
ُم
اًقواف
ِ
وظُفْلَمْلل
ِ
ْهيف
Mafhum muwafaqah adalah mafhum yang apabila hukum-hukum yang
tidak disebutkan dalam lafadz, itu cocok atau sesuai dengan yang
disebutkan dalam lafadz tersebut tidak berlawanan.
Maksud dari definisi di atas adalah menetapkan hukum dari makna
yang sejalan atau sesuai dengan makna mantuq-nya (yang diucapkan),
contohnya haramnya memukul orang tua dan hal-hal yang menyakiti
orang tua, hal ini sebagaimana yang terdapat dalam firman Allah Swt.:
10. MAFHUM MUKHALAFAH
4) Mafhum dengan adad (bilangan), artinya mafhum
kata bilangan, yaitu berlakunya kebalikan suatu hukum
yang berkaitan dengan bilangan tertentu bagi jumlah
yang kurang atau lebih daripada yang dinyatakan oleh
kata bilangan itu.
5) Mafhum dengan laqab (gelar), yaitu mafhum dari
nama yang menyatakan zat, baik nama diri, seperti Ali,
Jakarta, Jawa dan sebagainya, atau berbentuk kata
sifat, seperti pembunuh, pencuri dan sebagainya, atau
nama jenis seperti emas, padi dan sebagainya. Dalam
mafhum laqab, tetap berlakunya hukum bagi nama yang
disebut dan melampaui yang lain, dan bagi yang lainnya
itu berlaku kabalikan hukum tersebut.
Mafhum mukhalafah, terdiri dari berbagai macam, diantaranya
adalah:
1) Mafhum dengan sifat, yaitu berlakunya kebalikan, hukum
sesuatu disertai dengan sifat,apabila sifat itu tidak
menyertainya.
2) Mafhum dengan ghayah, yaitu berlakunya hukum yang
disebutkan sampai batas waktu tertentu, dan berlaku kebalikan
hukum setelah batas waktu tersebut berlalau.
3) Mafhum dengan syarat, yaitu berlakunya kebalikan hukum
sesuatu yang berkaitan dengan syarat, apabila syarat itu tidak
terdapat padanya.
11. Kaidah ushul fikih diantaranya membahas tentang kaidah
mantuq dan mafhum, yaitu:
1. Pengertian mantuq menurut bahasa: makna tersurat
Menurut istilah mantuq adalah: suatu lafad yang kandungan
hukumnya dipahami dari apa yang diucapkan.
2. Pengertian mafhum menurut bahasa: makna tersirat
Menurut istilah mafhum adalah: suatu lafad yang kandungan
hukumnya dipahami dari apa yang terdapat dibalik arti
mantuq-nya
12. Mungkin cukup sekian yang dapat
kami sampaikan. Kami berharap hasil
powerpoint yang kami berikan bisa
memperbaiki nilai yang kurang
memuaskan pada saat penilaian akhir
semester kemarin. Bila merasa ada
kekurangan dan kesalahan, kami
meminta maaf karena kesempurnaan
hanyalah milik Tuhan.