Kreatinin adalah senyawa yang dihasilkan dari dehidrasi kreatin di otot dan jaringan saraf. Kreatin diproduksi di hati dan disimpan sebagai fosfat tinggi energi di otot. Saat metabolisme otot, kreatin fosfat terlepas menjadi kreatinin yang masuk ke darah. Kadar kreatinin darah dipengaruhi oleh fungsi hati, otot, dan ginjal.
Nukleotida adalah prekursor untuk asam nukleat DNA dan RNA yang terdiri dari basa, gula, dan fosfat. Asam nukleat adalah polimer nukleotida yang membawa informasi genetika dan diturunkan dari generasi ke generasi melalui DNA dan RNA.
Metabolisme purin dan pirimidin melibatkan sintesis dan katabolisme nukleotida purin dan pirimidin yang merupakan komponen penting DNA dan RNA. Sintesis de novo melibatkan beberapa langkah reaksi untuk membentuk nukleotida purin dan pirimidin dari senyawa prekursor. Kelainan metabolisme dapat menyebabkan penyakit seperti gout akibat hiperurikemia dan sindrom Lesch-Nyhan. Kemoterapi kanker dapat
Kreatinin adalah senyawa yang dihasilkan dari dehidrasi kreatin di otot dan jaringan saraf. Kreatin diproduksi di hati dan disimpan sebagai fosfat tinggi energi di otot. Saat metabolisme otot, kreatin fosfat terlepas menjadi kreatinin yang masuk ke darah. Kadar kreatinin darah dipengaruhi oleh fungsi hati, otot, dan ginjal.
Nukleotida adalah prekursor untuk asam nukleat DNA dan RNA yang terdiri dari basa, gula, dan fosfat. Asam nukleat adalah polimer nukleotida yang membawa informasi genetika dan diturunkan dari generasi ke generasi melalui DNA dan RNA.
Metabolisme purin dan pirimidin melibatkan sintesis dan katabolisme nukleotida purin dan pirimidin yang merupakan komponen penting DNA dan RNA. Sintesis de novo melibatkan beberapa langkah reaksi untuk membentuk nukleotida purin dan pirimidin dari senyawa prekursor. Kelainan metabolisme dapat menyebabkan penyakit seperti gout akibat hiperurikemia dan sindrom Lesch-Nyhan. Kemoterapi kanker dapat
Dokumen tersebut membahas tentang DNA, gen, dan kromosom. DNA merupakan bahan genetik utama yang menyimpan informasi genetik sementara gen berisi informasi yang mengatur sifat yang diturunkan dan RNA berperan dalam proses ekspresi gen. Kromosom adalah tempat beradanya gen di dalam inti sel.
Ribosom adalah organel sel terkecil yang berperan sebagai tempat sintesis protein. Ribosom terdiri dari subunit kecil dan besar yang menggabungkan mRNA dan tRNA untuk membentuk rantai polipeptida. Ribosom ditemukan mengambang bebas di sitosol atau menempel pada retikulum endoplasma. Ribosom memiliki diameter 15-25 nm dan terbentuk dari beberapa untaian RNA. Ribosom berperan menerjemahkan kode genetik pada mRNA menj
Vitamin larut lemak seperti vitamin A, D, E, dan K disimpan di dalam jaringan lemak tubuh. Vitamin A dan D diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan serta fungsi sistem imun, sementara vitamin E dan K berperan sebagai antioksidan untuk melindungi sel dari kerusakan radikal bebas.
Dokumen tersebut merangkum tentang protein, mulai dari pengertian protein sebagai senyawa organik yang terdiri dari asam amino, klasifikasi protein berdasarkan fungsinya, struktur protein primer hingga kuartener, proses denaturasi protein, fungsi dan katabolisme asam amino.
Metabolisme lemak membahas tentang pencernaan, transportasi, dan penggunaan lemak sebagai sumber energi. Lemak dicerna menjadi asam lemak dan gliserol, lalu diangkut ke sel-sel dalam bentuk kilomikron atau disimpan di sel lemak. Di sel-sel, asam lemak dioksidasi menjadi asetil CoA yang kemudian masuk ke siklus asam sitrat untuk menghasilkan energi.
Vitamin merupakan senyawa organik yang diperlukan tubuh dalam jumlah kecil untuk berbagai fungsi metabolisme. Terdiri dari vitamin larut lemak dan larut air, berperan sebagai kofaktor enzim. Kekurangan vitamin dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan.
Dokumen tersebut membahas tentang lemak atau lipid, termasuk definisi, sumber, peran biologis, dan metabolisme lemak dalam tubuh. Juga dibahas tentang kelainan yang disebabkan oleh kelebihan dan kekurangan asupan lemak.
Asam amino dan protein terdiri dari senyawa penyusun protein yang terbentuk dari ikatan peptida antar asam amino. Protein memiliki struktur primer, sekunder, tersier, dan kuarterner yang ditentukan oleh interaksi antara rantai polipeptida. Terdapat berbagai jenis protein seperti protein serat dan globular yang memiliki fungsi struktural dan metabolik berbeda.
Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Fungsi fosfat tubuh sebagai penyusun ATP dan elemen membran sel, pengatur pengalihan energi, absorpsi zat gizi, dan bagian ikatan tubuh esensial
2. Metabolisme dan regulasi kadar fosfat tubuh oleh ginjal dan hormon paratiroid
3. Penggunaan pemeriksaan fosfat darah untuk diagnosis dan pemantauan gangguan tulang, paratiroid, dan ginjal
Lipid (Klasifikasi, Aturan Penamaan, Fungsi and Aplikasi pada Kehidupan)pure chems
Lipid merupakan kelompok senyawa organik yang tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik. Lipid terdiri atas asam lemak, trigliserida, fosfolipida, dan sterol. Asam lemak merupakan penyusun utama lipid dan diklasifikasikan berdasarkan panjang rantai karbon dan jumlah ikatan rangkapnya. Lipid berperan sebagai sumber energi, komponen membran sel, dan penghantar sinyal biologis.
Media pembelajaran menjelaskan zat gizi yang diperlukan tubuh meliputi karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan fungsi serta dampak kelebihan dan kekurangan masing-masing zat gizi.
Dokumen tersebut membahas proses metabolisme vitamin B3, sulfur, dan kromium. Vitamin B3 berperan sebagai prekursor koenzim penting dalam respirasi seluler. Siklus sulfur menjelaskan perubahan sulfur mulai dari tanah, tumbuhan, hewan dan manusia. Sedangkan kromium memiliki dua bentuk, Cr(III) yang bermanfaat sebagai mikronutrien, dan Cr(VI) yang toksik.
Dokumen tersebut membahas tentang DNA, gen, dan kromosom. DNA merupakan bahan genetik utama yang menyimpan informasi genetik sementara gen berisi informasi yang mengatur sifat yang diturunkan dan RNA berperan dalam proses ekspresi gen. Kromosom adalah tempat beradanya gen di dalam inti sel.
Ribosom adalah organel sel terkecil yang berperan sebagai tempat sintesis protein. Ribosom terdiri dari subunit kecil dan besar yang menggabungkan mRNA dan tRNA untuk membentuk rantai polipeptida. Ribosom ditemukan mengambang bebas di sitosol atau menempel pada retikulum endoplasma. Ribosom memiliki diameter 15-25 nm dan terbentuk dari beberapa untaian RNA. Ribosom berperan menerjemahkan kode genetik pada mRNA menj
Vitamin larut lemak seperti vitamin A, D, E, dan K disimpan di dalam jaringan lemak tubuh. Vitamin A dan D diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan serta fungsi sistem imun, sementara vitamin E dan K berperan sebagai antioksidan untuk melindungi sel dari kerusakan radikal bebas.
Dokumen tersebut merangkum tentang protein, mulai dari pengertian protein sebagai senyawa organik yang terdiri dari asam amino, klasifikasi protein berdasarkan fungsinya, struktur protein primer hingga kuartener, proses denaturasi protein, fungsi dan katabolisme asam amino.
Metabolisme lemak membahas tentang pencernaan, transportasi, dan penggunaan lemak sebagai sumber energi. Lemak dicerna menjadi asam lemak dan gliserol, lalu diangkut ke sel-sel dalam bentuk kilomikron atau disimpan di sel lemak. Di sel-sel, asam lemak dioksidasi menjadi asetil CoA yang kemudian masuk ke siklus asam sitrat untuk menghasilkan energi.
Vitamin merupakan senyawa organik yang diperlukan tubuh dalam jumlah kecil untuk berbagai fungsi metabolisme. Terdiri dari vitamin larut lemak dan larut air, berperan sebagai kofaktor enzim. Kekurangan vitamin dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan.
Dokumen tersebut membahas tentang lemak atau lipid, termasuk definisi, sumber, peran biologis, dan metabolisme lemak dalam tubuh. Juga dibahas tentang kelainan yang disebabkan oleh kelebihan dan kekurangan asupan lemak.
Asam amino dan protein terdiri dari senyawa penyusun protein yang terbentuk dari ikatan peptida antar asam amino. Protein memiliki struktur primer, sekunder, tersier, dan kuarterner yang ditentukan oleh interaksi antara rantai polipeptida. Terdapat berbagai jenis protein seperti protein serat dan globular yang memiliki fungsi struktural dan metabolik berbeda.
Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Fungsi fosfat tubuh sebagai penyusun ATP dan elemen membran sel, pengatur pengalihan energi, absorpsi zat gizi, dan bagian ikatan tubuh esensial
2. Metabolisme dan regulasi kadar fosfat tubuh oleh ginjal dan hormon paratiroid
3. Penggunaan pemeriksaan fosfat darah untuk diagnosis dan pemantauan gangguan tulang, paratiroid, dan ginjal
Lipid (Klasifikasi, Aturan Penamaan, Fungsi and Aplikasi pada Kehidupan)pure chems
Lipid merupakan kelompok senyawa organik yang tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik. Lipid terdiri atas asam lemak, trigliserida, fosfolipida, dan sterol. Asam lemak merupakan penyusun utama lipid dan diklasifikasikan berdasarkan panjang rantai karbon dan jumlah ikatan rangkapnya. Lipid berperan sebagai sumber energi, komponen membran sel, dan penghantar sinyal biologis.
Media pembelajaran menjelaskan zat gizi yang diperlukan tubuh meliputi karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan fungsi serta dampak kelebihan dan kekurangan masing-masing zat gizi.
Dokumen tersebut membahas proses metabolisme vitamin B3, sulfur, dan kromium. Vitamin B3 berperan sebagai prekursor koenzim penting dalam respirasi seluler. Siklus sulfur menjelaskan perubahan sulfur mulai dari tanah, tumbuhan, hewan dan manusia. Sedangkan kromium memiliki dua bentuk, Cr(III) yang bermanfaat sebagai mikronutrien, dan Cr(VI) yang toksik.
Spirulina merupakan ganggang biru yang kaya akan gizi seperti protein, vitamin, mineral, dan asam lemak yang baik untuk kesehatan. Spirulina dapat meningkatkan daya tahan tubuh, mengurangi risiko penyakit kronis, dan membantu pertumbuhan dan perkembangan tubuh. Penggunaan spirulina yang disarankan adalah 3 kali sehari dengan dosis 6 butir per kali minum.
Presentasi METABOLISME PROTEIN & ASAM-AMINOssuser1cc42a
Metabolisme mengacu pada proses biokimia yang terjadi di dalam tubuh semua makhluk hidup, termasuk manusia, supaya bisa bertahan hidup. Jadi metabolisme adalah proses ketika tubuh mengubah makanan dan minuman yang dikonsumsi menjadi energi.
MacronutrientChapter 2. PROTEINoleh: Asyifa R.A.
Komposisi dan Struktur
Asam Amino
Fungsi Protein (I)
Fungsi Protein (II)
Fungsi Protein (III)
Fungsi Protein (IV)
Fungsi Protein (V)
Fungsi Protein (VI)
Fungsi Protein (VII)
Pengelompokkan asam amino dari segi gizi
Pertukaran Antara Protein Tubuh Dengan Depot Asam Amino Bebas
Proses Penyerapan Protein
1. Pencernaan dan Penyerapan Protein
2. Penggunaan (utilisasi) nitrogen di dalam tubuh
3. Siklus glutamin hepatika interselular. Sintesis urea di sel periporta dan sintesis glutamin di sel perivena menciptakan sistem serial (fail-safe) pembuangan amonia oleh hati
4. Pengambilan glutamin ginjal, ekskresi amonium, regenerasi bikarbonat
Asupan dan Pertukaran Protein dlm Tubuh Orang Sehat BB 70 kg
Defisiensi protein dan karbohidrat
Penggunaan serum protein untuk mengkaji status protein individu
1. Pencernaan dan Penyerapan Protein
2. Penggunaan (utilisasi) nitrogen di dalam tubuh
3. Siklus glutamin hepatika interselular. Sintesis urea di sel periporta dan sintesis glutamin di sel perivena menciptakan sistem serial (fail-safe) pembuangan amonia oleh hati
4. Pengambilan glutamin ginjal, ekskresi amonium, regenerasi bikarbonat
Asupan dan Pertukaran Protein dlm Tubuh Orang Sehat BB 70 kg
KEKURANGAN PROTEIN
Hubungan Kekurangan Protein dengan Lemah, lesu pada Otot
Hubungan Kekurangan Protein dengan Fungsi Hati
Defisiensi protein dan karbohidrat
Hubungan Kekurangan Protein dengan Kulit dan Proses Penyembuhan Luka
Hubungan Kekurangan Protein dengan Perubahan Mood dan Depresi
KELEBIHAN PROTEIN
Hubungan Kelebihan Protein dgn Pertambahan Lemak dalam Tubuh
Hubungan Kelebihan Protein dgn Kecilnya Otot
Lanjutan...
Hubungan Kelebihan Protein dengan Kehilangan Densitas Tulang
Dokumen tersebut membahas tentang karbohidrat, yaitu golongan senyawa organik yang terdiri atas karbon, hidrogen, dan oksigen. Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi manusia dan hewan, dan ditemukan secara alami pada nabati seperti serealia, umbi-umbian, buah-buahan, dan sayuran. Wortel merupakan contoh sayuran yang mengandung karbohidrat dan memiliki berbagai manfaat kesehatan, meskip
Asam nukleat adalah biopolimer penting yang berperan menyimpan dan mentransfer informasi genetik. Terdiri atas DNA dan RNA, DNA menyimpan gen di inti sel sedangkan RNA berperan dalam sintesis protein. Kedua asam nukleat tersebut terbentuk dari monomer nukleotida yang terdiri atas gula, basa nitrogen, dan fosfat.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang definisi, jenis, sumber, dan peran vitamin dalam tubuh, khususnya vitamin B kompleks dan vitamin C.
2. Vitamin berperan sebagai koenzim yang membantu berbagai proses metabolisme seperti metabolisme energi.
3. Sumber vitamin antara lain daging, ikan, sayuran hijau, buah-buahan, dan sereal yang diperkaya.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
1. VitaminB3 |i
MAKALAH DASAR – DASAR ILMU GIZI
NIASIN, ASAM NIKOTINAT (VITAMIN B3)
OLEH
KELOMPOK 6
WA ODE NURNI J1A116142
WINDA DWI AMANDA J1A116150
HERMAYANI J1A116157
YULIAS CANTIKA J1A116165
YENI FADILAH J1A116174
VIRA PATMALIA J1A116186
CECE ANDINI J1A116200
ARIFATY DEWINTHA J1A116211
JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2017
2. VitaminB3 |ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Vitamin adalah sekelompok senyawa organik amina berbobot
molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap
organisme yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Nama ini berasal dari
gabungan kata bahasa latin vita yang artinya “hidup” dan amina yang
mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom nitrogen (N),
karena pada awalnya vitamin dianggap demikian.
Terdapat tiga belas jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk
dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik. Vitamin tersebut antara
lain vitamin yang larut dalam lemak A,D,E,K, dan vitamin yang larut
dalam air salah satunya vitamin B (tiamin, riboflavin, niacin, asam
pantotenat, biotin, B6, B12, dan folat).
Vitamin B berperan penting dalam metabolisme di dalam tubuh,
terutama dalam hal pelepasan energi saat beraktifitas.hal ini terkait dengan
peranannya di dalam tubuh terhadap berbagai jenis sumber energi.
Vitamin B3 salah satunya.
Vitamin B3 atau Niacin berperan penting dalam hal metabolisme
karbohidrat untuk menghasilkan energi, metabolisme lemak, dan protein.
Vitamin B3 atau niacin termasuk salah satu jenis vitamin yang
banyak ditemukan pada makanan hewani, seperti ragi, hati, ginjal, daging
unggas, dan ikan. Akan tetapi tedapat beberapa sumber pangan lainnya
yang juga mengandung vitamin ini dalam kadar tinggi, antara lain gandum
dan kentang manis, kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan tubuh
mengalami kekejangan, keram otot, gangguan sistem pencernaan, muntah-
muntah, dan mual.
3. VitaminB3 |iii
B. Rumusan Masalah
Bagaimana sejarah, sifat kimia dan stabilitas, metabolism, sumber, angka
kecukupan niasin yang dianjurkan, serta dampak kelebihan dan kekurangan
niasin, asam nikotinat (vitamin B3)?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan ini yaitu untuk mengetahui sejarah, sifat kimia dan
stabilitas, metabolism, sumber, angka kecukupan niasin yang dianjurkan,
serta dampak kelebihan dan kekurangan niasin, asam nikotinat (vitamin B3).
D. Manfaat Penulisan
Berdasarkan tujuan penulisan diatas, manfaat dari penulisan ini yaitu bisa
mengetahui sejarah, sifat kimia dan stabilitas, metabolisme, sumber, angka
kecukupan niasin yang dianjurkan, serta dampak kelebihan dan kekurangan
niasin, asam nikotinat (vitamin B3).
4. VitaminB3 |iv
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Niacin, Asam Nikotinat (Vitamin B3)
Identifikasi niasin erat kaitannya dengan penelitian tentang
penyebab dan pengobatan penyakit pellagra atau kulit kasar yang umum
ditemukan pada abad ke – 18 di Spanyol dan Italia. Pada tahun 1915
Coldberger, sarjana Amerika, melakukan percobaan secara klasik terhadap
dua belas narapidana yang diberi jaminan akan dibebaskan bila mereka
mau bekerja sama dalam penelitian gizi. Mereka mengkonsumsi suatu
ransum makanan rendah gizinya. Ransum tersebut terdiri dari ubi jalar,
roti, jagung, kubis, nasi, biscuit, kopi, dan sebagainya. Setelah beberapa
minggu, narapidana merasa pusing, sakit perut, dan mengalami lelah
badan. Dan setelah lima bulan, dermatitis yang spesifik akibat pellagra
timbul pada para narapidana tersebut. Coldberger (1918) kemudian
menyatakan bahwa penyakit ini disebabkan oleh kekurangan zat gizi yang
dapat disembuhkan dengan memakan protein bermutu tinggi.
Pada tahun 1922 Coldberger kembali menemukan bahwa
terjadinya gejala lidah hitam pada anjing ternyata mirip atau sesuai dengan
pellagra pada manusia. Dan baru pada tahun 1937, Elvelyein dan kawan –
kawan dapat membuktikan bahwa pellagta dapat disembuhkan dengan
pemberian asam nikotinat.
Bentuk niasin sebagai nikotinamida kemudian diisolasi dari
Nikotinamida Adenin Dinukleotida Posfat (NADP) dan Nikotinamida
Adenin Dinukleutida (NAD). Hubungan antara triptofan dan niasin
ditemukan melalui eksperimen pada manusia yang mengukur metabolism
niasin sesudah diberi beberapa dosis triptofan. Triptofan ternyata adalah
precursor dari niasin. Terakhir, nama niasin diusulkan oleh Cowgill untuk
menghindakan dari kekisruhan istilah dengan nikotin dari tembakau.
5. VitaminB3 |v
B. Sifat Kimia dan Stabilitas Niasin, Asam Nikotinat (Vitamin B3)
Niasin adalah istilah generic untuk asam nikotinat dan turunan
alaminya nikotinamida (niasin amida) (lihat Gambar 1). Niasin berfungsi
sebagai komponen koenzim Nikotinamida Adenin Dinukleotida (NAD)
dan Nikotinamida Adenin Dinukleotida Fosfat (NADP), yang berada di
semua sel. Kedua co-enzim ini berperan di dalam proses mentransfer atom
Hydrogen di dalam reaksi –reaksi yang menghasilkan energy. Reaksi –
reaksi ini berhubungan dengan integritas jaringan, terutama bagi kulit,
saluran pencernaan dan susunan saraf. Selain fungsinya sebagai enzim,
asam nikotinat (bukan niacinamide) menunjukkan pula efek
pharmakodinamik sebagai vasodilatator perifer dan menurunkan kadar
kolestrol darah.
Fungsi utama NAD dan NADP ialah sebagai co-enzim yang
memindahkan ion hydrogen dan substrat tertentu, bekerjasama dengan
enzim dehydrogenase kelas flavoprotein, mentransfer hydrogen atau
electron ke enzim lain dalam deretan system redoks. Proses –proses ini
diantaranya terdapat pada reaksi glycolysis, metabolism pyruvate,
biosintesis pentose, dan produksi ATP.
Niasin atau asam nikotinat merupakan kristal putih, yang lebih
stabil dari tiamin dan riboflavin. Niasin tahan terhadap suhu tinggi yaitu
tidak lebih dari 1200 C, cahaya, asam, alkali, dan oksidasi. Niasin tidak
rusak oleh pengolahan dan pemasakan normal, kecuali kehilangan melalui
asam nikotinat nikotinamida
Gambar 1 Struktur kimia niasin
6. VitaminB3 |vi
air masakan yang dibuang. Niasin mudah diubah menjadi bentuk aktif
nikotinamida.
C. Metabolisme Niasin, Asam Nikotinat (Vitamin B3)
Bentuk aktif Niacin ialah niacinamida yang diperlakukan oleh segala
jenis sel jaringan hidup. Tryptophane merupakan precursor dan 60 mg
tryptophane setara dengan 1 mg niacin pada manusia. Nilai setara ini
berbeda pada spesies yang berlain-lainan. Meskipun niacin terdapat merata
didalam berbagai jenis sel jaringan didalam tubuh, tidaklah terdapat
timbunan niacin yang cukup berarti. Niacin dan prekusornya larut didalam
air, sehingga mudah diserap kedalam mukosa dinding usus, dan dialirkan
lebih lanjut kedalam hati melalui venaportae. Yang terdapat didalam
jaringan berbentuk NADP dan NAD.
Bentuk NADP ini tidak banyak kuantumnya dan cepat menjadi susut,
bila konsumsi tidak mencukupi. Kadar niacinamida didalam darah lengkap
(NAD dan NADP) adalah sebesar 35ug/ml dan praktis seluruhnya terdapat
didalam erythrocyte, yang kadarnya 60-90 ug/dl. Sejumlah kecil niacin
bebas terdapat didalam plasma(0,15 ug-ml) pada kondisi berpuasa. Kadar
niacin tertinggi terdapat didalam hati(58 ug/g), jantung ginjal,otot skelet
dan otot licin (31/47 ug/g jaringan basah), jerohan,kelenjar ekndokrin, paru
dan otak mengandung niacin dengan kadar lebih lebih rendah dari
jaringan-jaringan yang disebut terdahulu. Turnover rate niacin di dalam
hati, ginjal dan limpah terdapat 4 hari, dalam otot jantung dan erythrocyte
5 hari, sedangkan di dalam otot skelet, tulang sternum dan otak 8 hari.
Niacin diekskresikan di dalam urine dalam bentuk N’methyl niacinamida
(N’-Me). Dalam katabolisma niacin, metabolisma N’-Me dipecah lebih
lanjut menjadi berbagai metabolite yang belum jelas benar identitasnya.
Didalam urine, disamping N’-Me diekskresikan juga pyridone dan
beberapa metabolite lain dalam kuantum kecil yang belum dapat
diindetifikasikan bentuknya Pada orang sehat dengan konsumsi niacin
yang adekwat, didalam urine ini diekskresikan niacin 10-20 mg atau lebih
sehari, dari jumlah tersebut 5-8 mg dalam bentuk N’-Me dan sebagian
besar lagi dalam bentuk pyridone. Selain didalam urine, hasil katabolisma
niacin terdapat juga didalam udara pernapasan sebagai CO2.
D. Fungsi Niasin, Asam Nikotinat (Vitamin B3)
Nikotinamida berfungsi di dalam tubuh sebagai bagian koenzim NAD dan
NADP (NADH dan NADPH adalah bentuk reduksinya). Koenzim-
koenzim ini diperlukan dalam reaksi oksidasi-reduksi pada glikolisis,
7. VitaminB3 |vii
metabolisme protein, asam lemak, pernapasan sel dan detoksifikasi,
dimana peranannya adalah melepas dan menerima atom hydrogen. NAD
juga berfungsi dalam sintesis glikogen. Secara umum, fungsi niasin dalam
tubuh, yaitu; 1) berguna dalam proses pertumbuhan dan perbanyakan sel,
2) penting pada perombakan karbohidrat, dan 3) mencegah penyakit
pellagra.
E. Sumber Niasin, Asam Nikotinat (Vitamin B3)
Sumber niasin adalah hati, ginjal, ikan, daging, ayam dan kacang tanah.
Susu dan telur mengandung sedikit niasin tetapi kaya triptofan. Sayur dan
buah tidak merupakan sumber niasin. Sebagian besar protein hewani kaya
akan triptofan. Untuk membuat suatu penaksiran kasar, protein makanan
rata – rata dapat dianggap mengandung 1% triptofan. Kandungan niasin
beberapa bahan makanan dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1 Nilai niasin berbagai bahan makanan (mg/100 gram)
Bahan Makanan Mg Bahan Makanan Mg
Kacang tanah local 13,0 Ayam 8,0
Teri nasi kering 9,7 Daging babi 8,6
Sardine 7,6 Daging sapi 4,5
Ikan kembung 6,5 Hati sapi 12,0
Ikan bandeng 5,8 Hati ayam 10,0
Ikan kembung 2,2 Ginjal kambing 8,2
Ikan selar segar 2,9 Ginjal sapi 6,7
Ikan tawes segar 2,4 Beras 3,0
Udang segar 2,2 Tempe kacang kedelai 3,6
Petis udang 2,2 Kacang merah 2,0
Sumber: Komposisi Zat Gizi Pangan Indonesia, Depkes 1990
Food Composition Table for Use in East Asia, FAO, 1972
8. VitaminB3 |viii
F. Angka Kecukupan Niasin yang Dianjurkan
Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (2004) menetapkan angka
kecukupan niasin seperti dapat dilihat pada Tabel 2. Di Amerika angka
kecukupan niasin dinyatakan dalam niasin ekivalen (NE) dengan
memperhitungkan sumbangan triptifan terhadap niasin.
Tabel 2 Angka kecukupan niasin yang dianjurkan untuk niasin
Golongan Umur AKN* (mg) Golongan Umur AKN* (mg)
0-6 bl 2 Wanita:
7-11 bl 4 10-12 th 12
1-3 th 6 13-15 th 13
4-6 th 8 16-18 th 14
7-9 th 10 19-29 th 14
30-49 th 14
50-64 th 14
≥ 65 th 14
Pria Hamil: + 4
10-12 th 12 Menyusui:
13-15 th 14 0-6 bl + 3
16-18 th 16 7-12 bl + 3
19-29 th 16
30-49 th 16
50-64 th 16
≥ 65 th 16
Sumber: Widyarkarya Nasional Pangan dan Gizi, 2004
*Angka Kecukupan Niasin
Walaupun di Indonesia ada daerah – daerah yang memakan jagung
sebagai makanan pokok, tetapi pellagra ternyata tidak merupakan masalah. Hal
ini mungkin karena makanan disertai dengan sumber protein (lauk).
G. Dampak Kelebihan dan Kekurangan Niasin, Asam Nikotinat (Vitamin B3)
1. Kelebihan Niasin
Kelebihan niasin dapat menyebabkan peningkatan penggunaan glikogen otot,
kulit panas dan gatal, gangguan denyut jantung, gangguan ginjal dan
diabetes.
9. VitaminB3 |ix
2. Kekurangan Niasin
Pada tahap awal tanda – tanda kekurangan niasin adalah kelemahan otot,
anoreksia, gangguan pencernaan dan kulit memerah. Kekurangan berat
menyebabkan pellagra yang mempunyai karakteristik dermatitis (kulit
kemerahan, lalu mengelupas dan pecah – pecah, eksema yang simetis pada
bagian kiri dan kanan tubuh, serta anemia), demensia (mengalami depresi
mental, pelupa, cepat letih, dan sering melamun), dan diare (buang air besar,
serta di gusi dan di usus terjadi pula pendarahan). Kekurangan berat juga bisa
berakhir dengan mati/death (4D).
10. VitaminB3 |x
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Identifikasi niasin erat kaitannya dengan penelitian tentang
penyebab dan pengobatan penyakit pellagra atau kulit kasar yang umum
ditemukan pada abad ke – 18 di Spanyol dan Italia. Coldberger (1918)
kemudian menyatakan bahwa penyakit ini disebabkan oleh kekurangan zat
gizi yang dapat disembuhkan dengan memakan protein bermutu tinggi.
Dan baru pada tahun 1937, Elvelyein dan kawan – kawan dapat
membuktikan bahwa pellagra dapat disembuhkan dengan pemberian asam
nikotinat atau niasin. Nama niasin diusulkan oleh Cowgill untuk
menghindakan dari kekisruhan istilah dengan nikotin dari tembakau.
Niasin atau asam nikotinat merupakan Kristal putih, yang lebih
stabil dari tiamin dan riboflavin. Niasin tahan terhadap suhu tinggi yaitu
tidak lebih dari 1200 C, cahaya, asam, alkali, dan oksidasi. Niasin tidak
rusak oleh pengolahan dan pemasakan normal, kecuali kehilangan melalui
air masakan yang dibuang. Niasin mudah diubah menjadi bentuk aktif
nikotinamida.
Secara umum, fungsi niasin dalam tubuh, yaitu; 1) berguna dalam
proses pertumbuhan dan perbanyakan sel, 2) penting pada perombakan
karbohidrat, dan 3) mencegah penyakit pellagra.
Sumber niasin adalah hati, ginjal, ikan, daging, ayam dan kacang
tanah. Susu dan telur mengandung sedikit niasin tetapi kaya triptofan.
Sayur dan buah tidak merupakan sumber niasin. Sebagian besar protein
hewani kaya akan triptofan. Untuk membuat suatu penaksiran kasar,
protein makanan rata – rata dapat dianggap mengandung 1% triptofan
Angka kecukupan niasin yang dianjurkan adalah 16 mg untuk laki
– laki dewasa dan 14 mg untuk perempuan dewasa.
Kelebihan niasin dapat menyebabkan peningkatan penggunaan
glikogen otot, kulit panas dan gatal, gangguan denyut jantung, gangguan
11. VitaminB3 |xi
ginjal dan diabetes. Sementara kekurangan niasin dapat menyebabkan pellagra;
diare, dermatitis, demensia (3D); mudah tersinggung; kurang nafsu makan;
pusing; gangguan mental; dermatitis bilateral terutama bagian yang terkena sinar
matahari.
B. Saran
Dengan bertambahnya pengetahuan pembaca setelah membaca sejarah,
sifat kimia dan stabilitas, metabolisme, sumber, angka kecukupan yang
dianjurkan, serta dampak kelebihan dan kekurangan dari niasin atau vitamin B3
ini diharapkan pembaca bisa memenuhi kebutuhan sehari – harinya akan
vitamin B3 dengan baik sehingga tidak mengalami dampak dari kelebihan
maupun kekurangan vitamin B3.
12. VitaminB3 |xii
DAFTAR PUSTAKA
Effendy, Devi S. 2014. Pengantar Ilmu Gizi. Gang Gawa. Kendari
Jauhari, Ahmad. 2013. Dasar-Dasar Ilmu Gizi. Penerbit Jaya
Ilmu. Yogyakarta
Mitayain dan Wiwi Sartika. 2010. Buku Saku Ilmu Gizi. CV.Trans
Info Media. Jakarta
Proverawati, Atikah. 2011. Ilmu Gizi untuk Keperawatan dan Gizi
Kesehatan. Nuha Medika. Yogyakarta
Supariasa, I Dewa Nyoman dkk. 2001. Penialaian Status Gizi.
Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta
Winarno, F.G. Kimia Pangan dan Gizi. PT Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta
Yuniastuti, Ari. 2008. Gizi dan Kesehatan. Graha Ilmu. Yogyakarta
Almatsier, Sunita. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta
Kartasapoetra, G dan Marsetyo. 2005. Ilmu Gizi (Korelasi Gizi,
Kesehatan, dan Produktivitas Kerja). PT Rineka Cipta. Jakarta