Praktikum ini bertujuan menguji adanya protein pada beberapa bahan seperti putih telur, susu, gelatin, agar-agar, dan kapas menggunakan tiga uji yaitu Biuret, Xantoprotein, dan timbal asetat. Uji Biuret menguji ikatan peptida, Xantoprotein menguji inti benzena, dan timbal asetat menguji belerang. Hasilnya menunjukkan putih telur dan susu positif mengandung protein, sedangkan agar-agar dan kapas tid
6. A B C D E F G
PROTEIN
Kata protein berasal dari kata protos atau proteos yang berarti
pertama atau utama. Protein merupakan komponen penting sel hewan
atau manusia sehingga fungsi utama protein yaitu sebagai zat
pembentukan dan pertumbuhan tubuh.
Tumbuhan membentuk protein dari CO2, H2O, dan senyawa
nitrogen. Hewan yang makan tumbuhan mengubah protein nabati
menjadi protein hewani. Di samping digunakan untuk pembentukan sel-sel
tubuh, protein juga digunakan sebagai sumber energi apabila tubuh
kita kekurangan karbohidrat dan lemak.
Protein mempunyai molekul besar dengan bobot molekul
bervariasi antara 5000 sampai jutaan. Dengan cara hidrolisis oleh asam
atau oleh enzim, protein akan menghasilkan asam-asam amino. Ada 20
jenis asam amino yang terdapat dalam molekul protein. Asam amino itu
terikat satu dengan yang lain oleh ikatan peptida.
7. A B C D E F G
ASAM AMINO
Asam amino merupakan turunan asam karboksilat
dengan substitusi gugus amino –NH2. Asam amino
dalam protein disebut juga asam –NH2 dan satu
gugus karboksil –COOH, yang terikat ke atom C
yang sama yang disebut atom Cα.
ASAM AMINO ESENSIAL
Asam amino yang tidak
dapat disintesis oleh
tubuh (disuplai dari
luar).
ASAM AMINO
NON-ESENSIAL
Asam amino yang
dapat disintesis di
dalam tubuh.
9. A B C D E F G
ION ZWITTER
Gugus karboksil (–COOH) bersifat asam
(dapat melepas H+), sedangkan gugus amino
(NH2) bersifat basa (dapat menyerap H+).
Oleh karena itu, molekul asam amino dapat
mengalami reaksi asam basa intramolekul
membentuk suatu
ion dipolar yang
disebut ion zwitter.
10. A B C D E F G
SIFAT AMFOTER
Asam amino bersifat amfoter, bereaksi baik dengan asam
maupun basa karena memiliki gugus asam dan gugus
basa. Jika direaksikan dengan asam, maka asam amino
akan menjadi suatu kation. Sebaliknya, jika asam amino
direaksikan dengan basa, maka asam amino menjadi
anion.
11. A B C D E F G
IKATAN PEPTIDA
Dua molekul asam amino dapat berpolimerisasi kondensasi
dengan melepas molekul H2O membentuk protein.
12. A B
C D E F G
UJI PROTEIN
Protein terbentuk dari asam amino-asam amino.
Molekul-molekul asam amino ini saling terikat dengan
ikatan yang disebut dengan ikatan peptida. Adanya
ikatan peptida dalam protein dapat diuji dengan uji
Biuret, yang memberikan endapan warna ungu. Protein
yang mengandung inti benzena dapat diuji dengan uji
Xantoproteat, yang memberikan endapan berwarna
jinggga. Jika protein mengandung belerang, hal ini
dapat diketahui dengan mengujinya menggunakan
kertas timbel asetat, yang memberikan warna hitam.
14. A B C D E F G
ALAT
1. Gelas kimia 250 mL
2. Pipet tetes
3. Tabung reaksi
4. Rak tabung reaksi
5. Penjepit tabung
6. Pembakar spiritus
7. Kaki tiga dan kawat kasa
8. Spatula kaca
9. Sendok plastik
15. A B C D E F G
BAHAN
1. Larutan putih telur 1:1
2. Pereaksi Biuret
3. Larutan NaOH 6 M
4. Larutan CH3COOH 3 M
5. Larutan HNO3 pekat
6. Larutan Pb(CH3COO)2
7. Susu Cair
8. Agar-agar
9. Kapas
10. Gelatin
11. Kertas saring diameter 3 cm (5 helai)
12. Air
17. A B C D E F G
UJI BIURET
1. Pada 1 ml larutan putih telur, tambahkan 5
tetes pereaksi biuret. Aduk larutan dan
amati perubahan yang terjadi.
2. Ulangi langkah 1 dengan menggunakan
susu, gelatin, agar-agar, dan kapas sebagai
pengganti larutan putih telur.
18. A B C D E F G
UJI XANTOPROTEAT
1. Pada 1 ml larutan putih telur, tambahkan 6 tetes
larutan HNO3 pekat. Panaskan 1-2 menit dengan
penangas air. Amati warna yang terjadi. Setelah
dingin, tambahkan larutan NaOH 6 M tetes demi
tetes hingga berlebih.
2. Ulangi langkah 1 dengan menggunakan susu, gelatin,
agar-agar, dan kapas sebagai pengganti larutan putih
telur. Jika yang diuji zat padat, tambahkan terlebih
dahulu 5-10 tetes air sebelum diberi pereaksi.
19. A B C D E F G
UJI TIMBAL ASETAT
1. Ke dalam tabung reaksi yang berisi kira-kira 0,5 ml larutan
NaOH 6 M, tambahkan 1 ml larutan putih telur. Didihkan
selama 2 menit dengan penangas air, lalu dinginkan. Kemudian
asamkan dengan kira-kira 2 ml CH3COOH 3 M. Tutuplah tabung
dengan kertas saring yang telah dibasahi dengan larutan
Pb(CH3COO)2.
2. Panaskan tabung reaksi itu dengan penangas air dan amati
perubahan yang terjadi pada kertas saring.
3. Ulangi praktikum ini menggunakan susu, gelatin, agar-agar,
dan kapas. Bahan-bahan tersebut tidak perlu dilarutkan
dahulu, dapat berupa zat padat, dan gunakan kira-kira
sejumlah putih telur yang digunakan. Catat semua pengamatan
anda.
21. A B C D E F G
HASIL PENGAMATAN
No. Praktikum Putih Telur Susu Gelatin Agar-agar Kapas
A Uji Biuret Ungu Ungu Sangat
Muda
Ungu Putih Kapas: Putih
Air: Biru
B Uji Xantoproteat Jingga Jingga Jingga Jingga Putih
C Uji Timbal Asetat Kertas saring:
Hitam
Kertas saring:
Coklat Muda
Kertas saring:
Putih
Kertas saring:
Putih
Kertas saring:
Putih
22. A B C D E F G
UJI BIURET
Pada uji biuret, kita dapat melihat
perubahan warna keungu-unguan.
Perubahan warna tersebut
menunjukkan bahwa terdapat
protein pada bahan tersebut.
Pada gambar ditunjukkan
perubahan warna pada gelatin,
susu, dan telur.
Pada gelatin, warna ungu muda
mendominasi bagian atas.
Pada susu, warna ungu kurang
begitu mencolok.
Pada telur, warnanya adalah ungu
bening.
23. A B C D E F G
UJI XANTOPROTEAT
Uji Xantoproteat dilakukan
untuk mengetahui adanya inti
benzena. Bahan yang
mengandung inti benzena akan
terbentuk endapan putih dan
berwarna jingga.
Pada telur dan susu, terjadi
perubahan warna menjadi
jingga serta terdapat endapan.
Pada agar-agar dan gelatin
menjadi warna jingga.
Pada kapas tidak terjadi
perubahan warna.
24. A B C D E F G
UJI TIMBAL ASETAT
Uji timbal asetat ini memberikan hasil
positif terhadap protein yang
mengandung asam amino yang
memiliki gugus belerang.
Perhatikan kertas saring!
Pada kertas saring putih telur
menunjukkan warna hitam. Itu
membuktikan adanya timbal sulfida.
Pada susu juga terdapat warna
kecoklatan meski kurang begitu
terlihat.
Pada kapas, agar-agar, dan gelatin
sama sekali tidak terlihat perubahan
warna.
Susu
Putih
telur
Kap
as
Agar-agar
Gelat
in
26. A B C D E F G
1
Dari hasil uji bahan-bahan tersebut, yang mana:
a. Protein yang mengandung inti benzena? Jelaskan.
b. Protein yang hanya mengandung ikatan peptida saja?
Jelaskan.
c. Mana yang bukan protein? Jelaskan.
a. Putih telur. Karena protein yang terbukti mengantung inti benzena
setelah diuji dengan uji Xantoproteat dengan diberi larutan asam nitrat
pekat dan Larutan NaOH akan menghasilkan warna kuning jingga serta
endapan.
b. Gelatin dan susu. Karena yang terbukti mengandung ikatan peptida jika
bereaksi dengan biuret akan menghasilkan warna ungu.
c. Kapas dan agar-agar. Tidak terjadi perubahan warna menjadi ungu
pada kedua bahan tersebut.
27. A B C D E F G
2
Andaikata zat yang diuji tidak memberikan hasil positif seperti yang
diberikan oleh putih telur, kesimpulan apa yang dapat diambil?
Zat tersebut tidak mengandung protein.
28. A B C D E F G
3
Asam amino jenis apakah yang
menjadi penyusun protein? Berikan
satu contoh struktur asam amino
penyusun protein.
Di samping
adalah 20
asam
amino
penyusun
protein.
No Nama Singkatan
1
Alanin
Ala
2
Arginin
Arg
3
Asparagin
Asn
4
Asam aspartat
Asp
5
Sistein
Cys
6
Glutamin
Gln
7
Asam glutamat
Glu
8
Glisin
Gly
9
Histidin
His
10
Isoleusin
Ile
11
Leusin
Leu
12
Lisin
Lys
13
Metionin
Met
14
Fenilalanin
Phe
15
Prolin
Pro
16
Serin
Ser
17
Treonin
Thr
18
Triptofan
Trp
19
Tirosin
Tyr
20
Valin
Contoh struktur asam Val
glutamat.
29. A B C D E F G
4
Tunjukkan bagaimana terjadinya ikatan peptida dalam protein?
Protein merupakan polimer yang tersusun dari asam amino sebagai
monomernya. Monomer-monomer ini tersambung dengan ikatan peptida,
yang mengikat gugus karboksil milik satu monomer dengan gugus amina
milik monomer di sebelahnya. Reaksi penyambungan ini (disebut translasi)
secara alami terjadi di sitoplasma dengan bantuan ribosom dan tRNA.
Pada polimerisasi asam amino, gugus -OH yang merupakan bagian
gugus karboksil satu asam amino dan gugus -H yang merupakan bagian
gugus amina asam amino lainnya akan terlepas dan membentuk air. Oleh
sebab itu, reaksi ini termasuk dalam reaksi dehidrasi. Molekul asam amino
yang telah melepaskan molekul air dikatakan disebut dalam bentuk residu
asam amino.
31. A B C D E F G
KESIMPULAN
Pada tes uji biuret yaitu untuk mengetahui ada
tidaknya kandungan protein dalam makanan.
Apabila bahan makanan yang diuji protein, pada uji
biuret akan terbentuk warna ungu. Yang
mengandung protein yaitu putih telur dan susu.
32. A B C D E F G
KESIMPULAN
Pada tes Xantoprotein yaitu untuk mengetahui ada
tidaknya inti benzena. Apabila bahan makanan
yang diuji terbentuk endapan putih dan berwarna
kuning jingga, maka bahan makanan tersebut
mengandung cincin benzena. Yang mengandung
inti benzena adalah putih telur.
33. A B C D E F G
KESIMPULAN
Pada uji belerang ini memberikan hasil positif
terhadap protein yang mengandung asam amino
yang memiliki gugus belerang, seperti sistein, sistin,
dan metionin. Caranya yaitu larutan protein dan
larutan NaOH pekat dipanaskan, kemudian
ditambahkan larutan timbal asetat. Jika protein
tersebut mengandung belerang, akan terbentuk
endapan hitam timbal sulfida (PbS).
34. A B C D E F G
KESIMPULAN
Dari hasil percobaan di atas, dapat disimpulkan
bahwa apabila bahan makanan yang diuji protein,
pada uji biuret akan terbentuk warna ungu. Pada uji
Xantoprotein, apabila terbentuk endapan putih,
maka bahan makanan tersebut mengandung
cincin benzena. Sedangkan pada uji belerang,
apabila terbentuk endapan hitam, maka bahan
makanan tersebut mengdung belerang.