Makalah ini membahas penggunaan uji-T dalam SAS untuk tiga kasus: (1) uji-T dengan satu sampel untuk menguji apakah rata-rata waktu penyembuhan obat baru berbeda dari 100 menit, (2) uji-T berpasangan untuk menguji apakah skor tes siswa meningkat setelah sesi belajar, dan (3) uji-T dua sampel untuk menguji apakah waktu penyembuhan obat baru berbeda
Dokumen tersebut membahas tentang praktikum pembuatan agar-agar dengan variasi jumlah gula dan merk agar-agar. Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui pengaruh jumlah gula dan merk terhadap lama waktu kekenyalan agar-agar menggunakan rancangan acak kelompok.
Dokumen tersebut membahas tentang asumsi kebebasan galat dalam rancangan percobaan. Ia menjelaskan bahwa galat harus saling bebas antar pengamatan dan tidak boleh tergantung satu sama lain. Jika asumsi ini tidak terpenuhi, akan menyebabkan kesalahan dalam analisis variansi. Dokumen tersebut juga menjelaskan cara menguji kebebasan galat dengan membuat plot antara nilai sisa dan nilai pengamatan, serta u
Uji BNT (Beda Nyata Terkecil) digunakan untuk membandingkan perbedaan rata-rata perlakuan. Uji ini menentukan nilai kritis untuk membandingkan selisih rata-rata antar perlakuan dan menentukan apakah perbedaan tersebut nyata secara statistik. Contoh penggunaan uji BNT untuk menguji pengaruh beberapa sistem olah tanah terhadap hasil kentang menunjukkan sistem olah tanah A memberikan hasil tertinggi sedang
Dokumen tersebut membahas tentang praktikum pembuatan agar-agar dengan variasi jumlah gula dan merk agar-agar. Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui pengaruh jumlah gula dan merk terhadap lama waktu kekenyalan agar-agar menggunakan rancangan acak kelompok.
Dokumen tersebut membahas tentang asumsi kebebasan galat dalam rancangan percobaan. Ia menjelaskan bahwa galat harus saling bebas antar pengamatan dan tidak boleh tergantung satu sama lain. Jika asumsi ini tidak terpenuhi, akan menyebabkan kesalahan dalam analisis variansi. Dokumen tersebut juga menjelaskan cara menguji kebebasan galat dengan membuat plot antara nilai sisa dan nilai pengamatan, serta u
Uji BNT (Beda Nyata Terkecil) digunakan untuk membandingkan perbedaan rata-rata perlakuan. Uji ini menentukan nilai kritis untuk membandingkan selisih rata-rata antar perlakuan dan menentukan apakah perbedaan tersebut nyata secara statistik. Contoh penggunaan uji BNT untuk menguji pengaruh beberapa sistem olah tanah terhadap hasil kentang menunjukkan sistem olah tanah A memberikan hasil tertinggi sedang
EXPERIMENTAL DESIGN(RANCANGAN PERCOBAAN) Suatu pendekatan teoritis dari & un...Muhammad Eko
Dokumen tersebut membahas tentang penelitian ilmiah dan rancangan percobaan. Secara ringkas, dokumen menjelaskan pengertian penelitian ilmiah, jenis-jenis penelitian dan analisis data, unsur-unsur rancangan percobaan seperti perlakuan, satuan percobaan, ulangan, dan pengendalian lokal untuk meminimalkan kesalahan percobaan.
Dokumen tersebut membahas tentang ukuran-ukuran penyebaran data yang meliputi jangkauan (range), deviasi rata-rata, varians, dan standar deviasi. Setiap ukuran memiliki rumus dan karakteristik tertentu untuk mengukur seberapa jauh suatu data menyebar dari rata-ratanya.
Dokumen tersebut membahas tentang pengujian hipotesis secara statistik yang meliputi analisis deskriptif, analisis inferensial, rumusan hipotesis nol dan alternatif, penetapan derajat kemaknaan, penentuan uji statistik, dan contoh pengujian hipotesis satu populasi dan dua populasi.
Dokumen tersebut membahas metode sampling sistematis (systematic random sampling) untuk penelitian statistika. Metode ini melibatkan pemilihan elemen secara berkala dari kerangka sampling dengan menentukan interval antara elemen yang dipilih. Dokumen tersebut menjelaskan prosedur pemilihan sampel secara sistematis, keuntungan dan kelemahannya, serta contoh penerapannya dalam penelitian rumah tangga.
Dokumen tersebut membahas tentang pembandingan ortogonal, khususnya pembandingan ortogonal kontrast dan ortogonal polinomial. Pembandingan ortogonal kontrast bersifat kualitatif dan digunakan untuk menganalisis hasil penelitian yang melibatkan beberapa perlakuan kualitatif. Sedangkan pembandingan ortogonal polinomial bersifat kuantitatif dan digunakan untuk menganalisis hasil penelitian yang melibatkan beberapa tingkatan suatu faktor.
Teks tersebut membahas tentang rancangan percobaan satu faktor dengan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL). RAKL digunakan untuk kondisi lingkungan yang tidak homogen dan bertujuan untuk mengurangi keragaman dalam kelompok serta meningkatkan keragaman antar kelompok. Teks tersebut juga memberikan contoh penerapan RAKL untuk menguji pengaruh dosis pupuk terhadap diameter pohon kayu jati.
Distribusi binomial dan distribusi poissonSuci Agustina
Dokumen tersebut membahas tentang distribusi binomial dan distribusi Poisson. Distribusi binomial digunakan ketika proses sampling dapat diasumsikan sesuai dengan proses Bernoulli, sedangkan distribusi Poisson menyatakan peluang jumlah peristiwa yang terjadi pada periode waktu tertentu. Dokumen ini juga menjelaskan ciri-ciri, rumus, dan contoh soal distribusi binomial dan Poisson.
Dokumen tersebut membahas analisis variansi (ANOVA) untuk membandingkan rataan antara dua grup atau lebih. ANOVA digunakan untuk menganalisis sumber variabilitas antar dan dalam kelompok. Dokumen ini juga menjelaskan asumsi, komponen perhitungan, dan contoh penerapan ANOVA serta uji lanjutan untuk menentukan perbedaan antar kelompok.
Dokumen tersebut membahas tentang uji hipotesis untuk mengetahui pengaruh ketinggian air dan dosis pupuk hidroponik terhadap tinggi tanaman sawi. Ditemukan adanya pengaruh sangat nyata dari dosis pupuk dan interaksi antara ketinggian air dan dosis pupuk, namun penelitian ini dianggap cukup teliti karena nilai koefisien keragaman kurang dari 20%.
EXPERIMENTAL DESIGN(RANCANGAN PERCOBAAN) Suatu pendekatan teoritis dari & un...Muhammad Eko
Dokumen tersebut membahas tentang penelitian ilmiah dan rancangan percobaan. Secara ringkas, dokumen menjelaskan pengertian penelitian ilmiah, jenis-jenis penelitian dan analisis data, unsur-unsur rancangan percobaan seperti perlakuan, satuan percobaan, ulangan, dan pengendalian lokal untuk meminimalkan kesalahan percobaan.
Dokumen tersebut membahas tentang ukuran-ukuran penyebaran data yang meliputi jangkauan (range), deviasi rata-rata, varians, dan standar deviasi. Setiap ukuran memiliki rumus dan karakteristik tertentu untuk mengukur seberapa jauh suatu data menyebar dari rata-ratanya.
Dokumen tersebut membahas tentang pengujian hipotesis secara statistik yang meliputi analisis deskriptif, analisis inferensial, rumusan hipotesis nol dan alternatif, penetapan derajat kemaknaan, penentuan uji statistik, dan contoh pengujian hipotesis satu populasi dan dua populasi.
Dokumen tersebut membahas metode sampling sistematis (systematic random sampling) untuk penelitian statistika. Metode ini melibatkan pemilihan elemen secara berkala dari kerangka sampling dengan menentukan interval antara elemen yang dipilih. Dokumen tersebut menjelaskan prosedur pemilihan sampel secara sistematis, keuntungan dan kelemahannya, serta contoh penerapannya dalam penelitian rumah tangga.
Dokumen tersebut membahas tentang pembandingan ortogonal, khususnya pembandingan ortogonal kontrast dan ortogonal polinomial. Pembandingan ortogonal kontrast bersifat kualitatif dan digunakan untuk menganalisis hasil penelitian yang melibatkan beberapa perlakuan kualitatif. Sedangkan pembandingan ortogonal polinomial bersifat kuantitatif dan digunakan untuk menganalisis hasil penelitian yang melibatkan beberapa tingkatan suatu faktor.
Teks tersebut membahas tentang rancangan percobaan satu faktor dengan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL). RAKL digunakan untuk kondisi lingkungan yang tidak homogen dan bertujuan untuk mengurangi keragaman dalam kelompok serta meningkatkan keragaman antar kelompok. Teks tersebut juga memberikan contoh penerapan RAKL untuk menguji pengaruh dosis pupuk terhadap diameter pohon kayu jati.
Distribusi binomial dan distribusi poissonSuci Agustina
Dokumen tersebut membahas tentang distribusi binomial dan distribusi Poisson. Distribusi binomial digunakan ketika proses sampling dapat diasumsikan sesuai dengan proses Bernoulli, sedangkan distribusi Poisson menyatakan peluang jumlah peristiwa yang terjadi pada periode waktu tertentu. Dokumen ini juga menjelaskan ciri-ciri, rumus, dan contoh soal distribusi binomial dan Poisson.
Dokumen tersebut membahas analisis variansi (ANOVA) untuk membandingkan rataan antara dua grup atau lebih. ANOVA digunakan untuk menganalisis sumber variabilitas antar dan dalam kelompok. Dokumen ini juga menjelaskan asumsi, komponen perhitungan, dan contoh penerapan ANOVA serta uji lanjutan untuk menentukan perbedaan antar kelompok.
Dokumen tersebut membahas tentang uji hipotesis untuk mengetahui pengaruh ketinggian air dan dosis pupuk hidroponik terhadap tinggi tanaman sawi. Ditemukan adanya pengaruh sangat nyata dari dosis pupuk dan interaksi antara ketinggian air dan dosis pupuk, namun penelitian ini dianggap cukup teliti karena nilai koefisien keragaman kurang dari 20%.
Dokumen tersebut membahas tentang cara menghitung besar sampel minimal yang diperlukan dalam penelitian kesehatan masyarakat dengan menggunakan beberapa rumus berdasarkan jenis penelitiannya, seperti penelitian survey, case control, cohort, dan eksperimental. Jenis penelitian dan data yang digunakan akan menentukan rumus yang tepat untuk menghitung besar sampel.
Makalah ini membahas tentang uji statistik T satu sampel dan dua sampel berpasangan. Secara singkat, makalah ini menjelaskan pengertian dan penggunaan uji T satu sampel dan dua sampel berpasangan beserta contoh penerapannya menggunakan perangkat lunak SPSS.
Dokumen tersebut membahas tentang ukuran pemusatan data, termasuk rata-rata, median, dan modus untuk data tunggal dan berkelompok. Juga dibahas cara menghitung rata-rata, median, dan modus untuk data yang disajikan dalam bentuk tabel frekuensi.
1. Dokumen ini membahas tentang tendensi sentral yang meliputi rata-rata, median, dan modus.
2. Terdapat penjelasan mengenai cara menghitung ketiga ukuran tendensi sentral tersebut baik untuk data tunggal maupun berkelompok.
3. Juga dijelaskan cara menghitung kuartil untuk membagi distribusi menjadi 4 bagian.
Dokumen tersebut membahas konsep dasar uji statistik, terutama mengenai pengujian hipotesis. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa terdapat dua jenis hipotesis yaitu hipotesis nol dan hipotesis alternatif, serta menyebutkan tiga bentuk rumusan hipotesis yakni deskriptif, komparatif, dan hubungan.
Dokumen tersebut membahas tentang penyusunan tes hasil belajar, meliputi: (1) mendefinisikan tujuan penggunaan tes, (2) menyiapkan spesifikasi, (3) menentukan format butir, (4) merencanakan tingkat kesukaran dan rentang, (5) merencanakan banyak butir dan panjang tes, (6) penulisan butir dan pengkajian ulang, serta (7) penentuan norma.
Dokumen tersebut membahas tentang ukuran gejala pusat dan ukuran letak dalam statistika. Ukuran gejala pusat mencakup rata-rata hitung, rata-rata ukur, rata-rata harmonik, dan modus, sedangkan ukuran letak mencakup median, kuartil, desil, dan persentil."
Teks tersebut membahas tentang pengertian dan penentuan kuasa ujian statistik, termasuk definisi kuasa ujian, kesalahan tipe I dan II, faktor-faktor yang mempengaruhi kuasa ujian, dan teknik-teknik penentuan ukuran sampel seperti menggunakan jadual Krejcie dan Morgan, rumus Cochran, dan perangkat lunak GPower dengan mempertimbangkan ukuran efek dan kuasa ujian.
"Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay...Muhammad Nur Hadi
Jurnal "Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ayat 26 dan 32 dan Surah Al-Hujurat Ayat 13), Ditulis oleh Muhammmad Nur Hadi, Mahasiswa Program Studi Ilmu Hadist di UIN SUSKA RIAU.
1. Uji-T Menggunakan SAS
1. Uji-T dengan satu sampel
2. Uji-T dengan memperhatikan hubungannya
3. Uji-T dengan dua sampel
By
Bakti Siregar,S.Si
Fakultas Matematika
Universitas Sumatera Utara
Bakti Siregar, Fakultas Matematika Universitas Sumatera Utara (USU) - Indonesia
2. Pendahuluan
SAS merupakan software statistik yang sangat
powerful untuk mengolah dan menganalisis data
dengan berbagai alat statistik
Beberapa software alternatif: STATA, SPSS,
Eviews, BIOMED, DB2 (database), dll
SAS sangat efisien untuk mengolah data besar:
cepat dan bisa membaca jutaan record, hanya
kapasitas komputer yang akan membatasi
kemampuan SAS
Bakti Siregar, Fakultas Matematika Universitas Sumatera Utara (USU) - Indonesia
3. Pendahuluan
Andaikan kita ingin menyelesaikan permasalahan
berikut ini:
1. Apakah obat sakit kepala baru memberikan
pengaruh dalam 100 menit atau tidak?
2. Apakah sesi latihan akhir pekan berpengaruh
terhadap kinerja pada ujian?
3. Apakah obat sakit kepala baru memiliki
perbedaan waktu penyembuhan dengan
pengobatan sakit kepala standar?
Bakti Siregar, Fakultas Matematika Universitas Sumatera Utara (USU) - Indonesia
4. 1. Uji-T dengan satu sampel
Defenisi: Digunakan untuk sampel dengan
pupulasi rata-rata atau umum.
Misalnya, anda ingin mengetahui tinggi rata-rata
pria di Indonesia. Tentu dalam hal ini anda perlu
memperhatikan sampel yang akan anda gunakan.
Seperti halnya tinggi badan pria pemain basket
dengan yang bukan pasti memiliki perbedaan yang
signifikan.
Bakti Siregar, Fakultas Matematika Universitas Sumatera Utara (USU) - Indonesia
5. Uji-T dengan memperhatikan hubungannya
Biasanya melibatkan subyek yang sama yang
diukur pada beberapa faktor pada dua titik dalam
waktu.
Misalnya, mata pelajaran dapat diuji pada memori
jangka pendek, menerima tutorial singkat tentang
alat bantu memori, kemudian mereka yang
memiliki memori jangka pendek kembali diuji.
Sebuah perbedaan yang signifikan dalam skor
(setelah-sebelumnya) akan menunjukkan bahwa
tutorial memiliki efek.
Bakti Siregar, Fakultas Matematika Universitas Sumatera Utara (USU) - Indonesia
6. Uji-T dengan dua sampel
Membandingkan dua kelompok pada beberapa
faktor. Sebagai contoh, satu kelompok bisa
menerima pengobatan eksperimental dan kelompok
kedua dapat menerima standar pengobatan
perawatan
Dalam kasus ini dua kelompok yang berbeda sedang
dibandingkan, di mana satu kelompok dibandingkan
dengan rata-rata umum, atau cocok-berpasangan,
dan hanya satu kelompok yang diukur dua kali .
Bakti Siregar, Fakultas Matematika Universitas Sumatera Utara (USU) - Indonesia
7. Uji-T dengan satu sampel dalam SAS
Perhatikan apakah obat sakit kepala baru
memerlukan waktu yang sama atau berbeda dari
standar 100 menit.
Ho: µ=100
Ha: µ≠100
Andaikan ada 10 observasi dalam kasus ini.
Sebelum melakukan uji hipotesis, langkah pertama
harus dilakukan uji normalitas data.
Bakti Siregar, Fakultas Matematika Universitas Sumatera Utara (USU) - Indonesia
8. Berikut dilampirkan code dalam SAS
* Berikut diberikan waktu penyebuhan yang diperlukan obat baru;
DATA Waktu;
INPUT Waktu;
DATALINES;
90
93
93
99
98
100
103
104
99
102
;
PROC UNIVARIATE DATA = Waktu normal plot;
VAR Waktu;
histogram Waktu / midpoints = 80 to 120 by 5 normal;
RUN;
Bakti Siregar, Fakultas Matematika Universitas Sumatera Utara (USU) - Indonesia
10. Box-plot
Dengan Box-plot dapat diperhatikan bahwa rata-rata
jatuh pada median (* - + - *), menunjukkan tidak ada data
yang miring.
Bakti Siregar, Fakultas Matematika Universitas Sumatera Utara (USU) - Indonesia
11. Uji Normalitas
Uji normalitas dalam output yang tidak signifikan,
menunjukkan data ini berasal dari distribusi normal.
Kita dapat mengasumsikan data berdistribusi normal
dan dilanjutkan dengan satu-sample Uji-T.
Bakti Siregar, Fakultas Matematika Universitas Sumatera Utara (USU) - Indonesia
12. Uji-T dengan satu sampel dalam SAS
PROC TTEST DATA = Waktu h0=100;
TITLE ‘Contoh Uji-T dengan satu sampel‘ ;
VAR Waktu;
RUN;
Kode ini memerintahkan SAS untuk melakukan
Uji-T dengan bantuan variabel dan nilai rata-rata
bantuan harus dibandingkan dengan null-value
dari 100.
Setelah menjalankan program ini, periksa log
untuk kesalahan, kemudian melihat pada output.
Bakti Siregar, Fakultas Matematika Universitas Sumatera Utara (USU) - Indonesia
13. Output dari SAS
Bakti Siregar, Fakultas Matematika Universitas Sumatera Utara (USU) - Indonesia
14. Menafsirkan output
Dari output SAS, Perhatikan bahwa waktu rata-rata
yang diperlukan 10 subyek adalah 98,1 menit.
Dihitung t-value* = -1,28, dan uji statistik ini
memiliki p-value 0,23.
Nilai ini ditemukan di bawah label "Pr > | t |" yang
merupakan singkatan dari kemungkinan mendapatkan
nilai yang lebih besar dari nilai absolut dari t *. Ini
adalah tes dua sisi. Jika ini adalah uji satu sisi, Anda
hanya akan membagi 2 p-value tersebut.
Bakti Siregar, Fakultas Matematika Universitas Sumatera Utara (USU) - Indonesia
15. Kesimpulan
Jika alpha = 0,05, maka p-value akan lebih besar
dari alpha (dalam contoh ini p-value = 0,23 >
0,05). Oleh karena itu, kita gagal untuk menolak
hipotesis nol. Sakit kepala baru obat tidak
memberikan waktu yang berbeda untuk bantuan
dari 100 menit.
Contoh di atas sangat sederhana, sangat
diharapkan untuk anda dapat mencobanya
dengan contoh kasus yang lebih kompleks atau
jumlah observasi data yang lebih banyak lagi.
Bakti Siregar, Fakultas Matematika Universitas Sumatera Utara (USU) - Indonesia
16. 2. Uji-T dengan memperhatikan hubungannya
Untuk menentukan apakah sesi studi akhir pekan
meningkatkan skor tes para siswa. Enam siswa
diberi tes matematika sebelum sesi, maka mereka
kembali diuji setelah pelatihan akhir pekan. Ini
adalah pasangan yang cocok t-test, karena mata
pelajaran yang sama sedang diukur sebelum dan
sesudah intervensi.
Ho: µsebelum = µsesudah
Ha: µsebelum ≠ µsesudah
Sekali lagi, sebelum kita dapat menganalisis data,
kita harus menentukan apakah kita dapat
mengasumsikan data berasal dari distribusi normal.
Bakti Siregar, Fakultas Matematika Universitas Sumatera Utara (USU) - Indonesia
17. Berikut adalah code dalam SAS
DATA Belajar;
INPUT sebelum setelah;
DATALINES;
90 95
87 92
100 104
80 89
95 101
90 105
;
PROC UNIVARIATE DATA = Belajar normal plot;
VAR sebelum setelah;
histogram sebelum setelah/ normal;
RUN;
Bakti Siregar, Fakultas Matematika Universitas Sumatera Utara (USU) - Indonesia
18. Uji Normalitas
Dalam kasus ini saya tidak melampirkan outputnya tetapi
anda dapat melakukanya dengan copy-paste program di-
atas sehingga anda dapat melihat apa yang terjadi.
Ada beberapa poin data histogram sulit untuk ditafsirkan.
Box-plot untuk sebelum dan sesudah keduanya
menunjukkan mean sangat dekat dengan median,
menunjukkan data yang tidak miring.
Pengujian normalitas untuk sebelum dan sesudah
memiliki p-value > alpha, menunjukkan kita tidak
menolak asumsi normalitas.
Kita bisa melanjutkan dengan pasangan yang cocok t-test.
Bakti Siregar, Fakultas Matematika Universitas Sumatera Utara (USU) - Indonesia
19. Uji-T untuk memperhatikan hubungannya
dalam SAS
PROC TTEST DATA =Belajar;
TITLE “Contoh Program Uji-T dengan memperhatikan
Hubungan” ;
PAIRED sebelum * setelah;
RUN;
Kode memberitahu SAS untuk melakukan t-test
berpasangan pada kumpulan data Belajar, dan
akan membandingkan perbedaan cara antara
sebelum dan sesudah.
Bakti Siregar, Fakultas Matematika Universitas Sumatera Utara (USU) - Indonesia
20. Output dari SAS
Bakti Siregar, Fakultas Matematika Universitas Sumatera Utara (USU) - Indonesia
21. Menafsirkan output
Perbedaan skor rata-rata (d-bar: sebelum dan
sesudah) adalah -7,33; rata-rata skor sebelum akhir
pekan yang lebih rendah dari skor setelah sesi
latihan. (Jika dalam pernyataan anda dapat
mengetik perbedaan rata-rata "setelah * sebelum"
adalah 7.33.)
Apakah perbedaan ini secara statistik signifikan?
Untuk menjawab pertanyaan itu, melihat p-value.
Yakni Uji-t untuk tes ini -4,35, dan p-value adalah
0,0074.
Bakti Siregar, Fakultas Matematika Universitas Sumatera Utara (USU) - Indonesia
22. Kesimpulan
Jika alpha = 0,05, maka p-value < alpha, dan kami
menolak hipotesis nol. Oleh karena itu, kita dapat
menyimpulkan bahwa nilai rata-rata yang berbeda
sebelum dan sesudah sesi akhir pekan, dan
pelatihan yang meningkatkan nilai tes.
Diharapkan anda dapat mencoba
mengaplikasikannya dengan contoh data observasi
yang lebih kompleks.
Bakti Siregar, Fakultas Matematika Universitas Sumatera Utara (USU) - Indonesia
23. Uji-T dengan dua sampel
Menentukan apakah obat sakit kepala keluaran
baru memerlukan waktu reaksi (penyembuhan)
yang berbeda dengan cara tradisional. Dua
kelompok dengan lima obyek masing-masing
diberikan perlakuan obat atau tradisional.
Ho: µ1 = µ2
Ha: µ1 ≠ µ2
Sebelum kita dapat melakukan dua-sample Uji-t,
namun, kita harus menentukan apakah data berasal
dari distribusi normal
Bakti Siregar, Fakultas Matematika Universitas Sumatera Utara (USU) - Indonesia
24. Berikut adalah code dalam SAS
DATA Tanggapan;
INPUT Kelompok $ Waktu;
DATALINES;
A 80
A 93
A 83
A 89
A 98
B 100
B 103
B 104
B 99
B 102
;
PROC UNIVARIATE DATA = Tanggapan normal plot;
class Kelompok;
var Waktu;
histogram Waktu / midpoints = 80 to 120 by 5
normal;
RUN;
Bakti Siregar, Fakultas Matematika Universitas Sumatera Utara (USU) - Indonesia
25. Beberapa catatan:
Perhatikan variabel "kelompok" diikuti dengan
"$" karena merupakan variabel kategoris
Kode telah ditentukan bahwa prosedur univariat
dilakukan pada waktu variabel, tetapi bahwa hal
itu dilakukan oleh kelas "kelompok." Dengan cara
ini anda akan memiliki terpisah ringkasan statistik,
plot dan histogram untuk dua kelompok tersebut.
Bakti Siregar, Fakultas Matematika Universitas Sumatera Utara (USU) - Indonesia
26. Uji Normalitas
Pengujian normalitas untuk kedua kelompok
perlakuan yang tidak signifikan (p-value > alpha),
menunjukkan kita bisa berasumsi mereka berasal
dari distribusi normal.
Karena setiap kelompok hanya memiliki 5 obyek,
histogram sulit untuk menafsirkan, tetapi tidak ada
indikasi non-normalitas.
Lanjutkan dengan dua sample t-test
Bakti Siregar, Fakultas Matematika Universitas Sumatera Utara (USU) - Indonesia
27. Histogram waktu untuk kedua kelompok
Bakti Siregar, Fakultas Matematika Universitas Sumatera Utara (USU) - Indonesia
28. Uji-T untuk dua Sampel dalam SAS
PROC TTEST DATA = Tanggapan;
TITLE 'Uji-T untuk dua Sampel';
class Kelompok;
var Waktu;
RUN;
Perhatikan untuk dua sample t-test Anda harus
menentukan apa yang membedakan kedua sampel;
dalam hal ini kita membandingkan dua sampel
didefinisikan oleh "kelompok" (perlakuan dan
kontrol), dan kami katakan SAS untuk
membandingkan rata-rata mereka "waktu" untuk
bantuan.
Bakti Siregar, Fakultas Matematika Universitas Sumatera Utara (USU) - Indonesia
29. SAS dari Output
Bakti Siregar, Fakultas Matematika Universitas Sumatera Utara (USU) - Indonesia
30. Menafsirkan Output: Pooled vs Unpooled
Variance
Sebelum Anda dapat menafsirkan uji statistik dan
mencapai kesimpulan, perlu diperhatikan bahwa
perlu atau tidak menggunakan pooled atau
unpooled varians uji statistik .
Jika kita dapat mengasumsikan dua sampel
memiliki varians yang sama, maka kita pooled t*.
Jika, di sisi lain, kita menentukan bahwa dua
sampel memiliki varians yang tidak sama, maka
kita harus menggunakan unpooled t *.
Bakti Siregar, Fakultas Matematika Universitas Sumatera Utara (USU) - Indonesia
31. SAS mengadakan F-test formal untuk menentukan apakah
kedua kelompok memiliki varians yang sama:
Ho: σ1
2
= σ2
2
vs Ha: σ1
2
≠ σ2
2
Jika p-value > 0,05, kita gagal untuk menolak nol dan
dapat menyimpulkan variansi dari kedua kelompok adalah
sama; dengan demikian kita menggunakan variansi t
pooled *.
Jika p-value < 0,05, kita menolak nol dan menyimpulkan
varians dari kedua kelompok tidak sama; dengan demikian
kita menggunakan unpooled varians t *.
Anda pasti memperhatikan F-test di bawah judul
"Kesetaraan Varian" dalam output SAS anda. Dalam kasus
ini, p-value (Pr > F) adalah 0,03, yang kurang dari 0,05;
tidak bisa berasumsi σ1
2
= σ2
2
. Perlu menggunakan "t
Value" daripada Metode "Unpooled".
Bakti Siregar, Fakultas Matematika Universitas Sumatera Utara (USU) - Indonesia
32. Kesimpulan
t-value untuk varians unpooled adalah -3,83, dan
sesuai p-value = 0,0141, yang kurang dari alpha
(0,05). Oleh karena itu, hypotesis nol ditolak dan
menyimpulkan bahwa kelompok perlakuan
berbeda secara signifikan dari kelompok kontrol
pada waktunya untuk bantuan dari sakit kepala.
Pemberitahuan dari output SAS bahwa rata-rata
waktu diperlukan kelompok A sekitar 20 menit
lebih lama untuk merasa lega daripada kelompok
B, menyiratkan penggunaan obat baru secara
signifikan lebih buruk dari pada kontrol.
Bakti Siregar, Fakultas Matematika Universitas Sumatera Utara (USU) - Indonesia
33. Sekian dan Terima Kasih
Bakti Siregar, Fakultas Matematika Universitas Sumatera Utara (USU) - Indonesia