SlideShare a Scribd company logo
I. Nomor Percobaan : 03 
II. Tanggal Praktikum : 18 September 2014. 
III. Judul Praktukum : Untuk mengetahui adanya reaksi positif dan reaksi negatif 
pada protein 
IV. Tujuan Praktikum : untuk menguji kandungan yang terdapat didalam protein. 
V. Alat dan Bahan 
Alat Bahan 
1. pipet tetes 
2. gelas ukur 
3. beker gelas 
4. neraca analitik 
5. tabung reaksi 
6. rak tabung reaksi 
7. batang pengaduk 
8. penangas air 
9. Bunsen 
10. Segitiga penyangga. 
11. Penjepit tabung 
1. Kuning telur 
2. Putih telur 
3. Ikan 
4. Reagen Biuret 
5. Reagen millon 
6. (NH4)2SO4 
7. CH3COOH
VI. Dasar Teori 
Protein merupakan koponen utama dalam semua sel hidup. Fungsinya terutama ialah 
sebagai unsur pembentuk setruktur sel, misalnya dalam rambut, wol, kolgen, jaringan 
penghubung, membran sel, dan lain-lain. Selain iu dapat pula berfungsi sbagai protein yang aktif, 
seperti misalnya enzim, yang berperan sebagai katalis segala prses biokimia dalam sel. Protein 
aktif selain enzim yaitu hormon, haemoglobin, protein yang terikat pada gen, tioksin, 
antibodi/antigen danlain- lain. 
Protein adalah makromolekul polipeptida yang tersusun dari sejumlah L-asam amino yang 
dihubungkan oleh ikatan peptide, bobot molekul tinggi. Suatu molekul protein disusun oleh 
sejumlah asam amino dengan susunan tertentu dan bersifat turunan. 
Rantai polipeptida sebuah molekul protein mempunyai satu konformasi yang sudah tertentu 
pada suhu dan pH normal. Konformasi ini disebut konformasi asli, sangat stabil sehingga 
memungkinkan protein dapat diisolasi dalam keadaan konformasi aslinya itu 
Semua jenis protein terdiri dari rangkaian dan kombinasi dari 20 asam amino. Setiap jenis 
protein mempunyai jumlah dan urutan asam amino yang khas. Di dalam sel, protein terdapat baik 
pada membran plasma maupun membran internal yang menyusun organel sel seperti 
mitokondria, retikulum endoplasma, nukleus dan badan golgi dengan fungsi yang berbeda-beda 
tergantung pada tempatnya. 
1. Berat molekulnya besar, ribuan sampai jutaan, sehingga merupakan suatu makromolekul. 
2. Umumnya terdiri atas 20 macam asam amino. Asam amino berikatan (secara kovalen) satu 
dengan yang lain dalam variasi urutan yang bermacam-macam, membentuk suatu rantai 
polipeptida. Ikatan peptida merupakan ikatan antara gugus α-karboksil dari asam amino yang satu 
dengan gugus α-amino dari asam amino yang lainnya. 
3. terdapatnya ikatan kimia lain, yang menyebabkan terbentuknya lengkungan-lengkungan rantai 
polipeptida menjadi struktur tiga dimensi protein. Sebagai contoh misalnya ikatan hidrogen, 
ikatan hidrofob (ikatan apolar), ikatan ion atau elektrostatik dan ikatan Van Der Waals. 
4. Strukturnya tidak stabil terhadap beberapa faktor seperti pH, radiasi, temperatur, medium 
pelarut organik, dan deterjen. 
5. umumya reaktif dan sangat spesifik, disebabkan terdapatnya gugus samping yang reaktif dan 
susunan khas struktur makromolekulnya.
Berbagai macam gugus samping yang biasa terdapat ialah kation, anion, hidroksil aromatik, 
hidroksil alifatik, amin, amida, tiol dan gugus heterosiklik. 
Organisasi Struktur Protein 
1. Struktur Primer (Struktur Utama) 
Struktur primer protein ditentukan oleh ikatan kovalen antara residu asam amino yang berurutan 
membentuk ikatan peptide. Struktur ini dapat digambarkan sebagai rumus bangun yang biasa 
ditulis senyawa organik. 
2. Struktur Sekunder 
Dari analisis difraksi sinar X dapat dipelajari struktur sekunder protein. Struktur ini timbul 
karena ikatan hidrogen antara atom O dari gugus karbonil (C=O) dengan atom H dari gugus 
amino (N–H) dalam rantai polipeptida, hal ini memungkinkan terjdinya konformasi spiral 
(struktur helix). Bilamana ikatan hydrogen terjadi antara dua rantai polipeptida, maka masing-masing 
rantai tidak membentuk helix, melainkan rantai parallel yang berkelok (konformasi β). 
Rantai ini dihubungkan silang oleh ikatan hidrogen membentuk struktur lembaran berlipat. 
3. Struktur Tersier 
Bentuk penyusunan bagian terbesar rantai cabang disebut struktur terzier, artinya adalah susunan 
dari struktur sekunder yang satu dengan struktur sekunder bentuk lain. Sebagai contoh beberapa 
protein yang mempunyai bentuk α-helix dan bagian yang tidak membentuk α-helix. 
4. Struktur Kuartener 
Struktur primer, sekunder dan terzier umumnya hanya melibatkan satu rantai polipeptida, tetapi 
bilamana struktur ini melibatkan beberapa polipeptida dalam membentuk suatu protein, maka 
disebut struktur kuartener. 
5. Denaturasi Protein/Peracunan Protein 
Bila susunan ruang atau rantai polipeptida suatu molekul protein berubah, maka dikatakan protein 
ini terdenaturasi. Sebagian besar protein globular mudah mengalami denaturasi, jika ikatan-ikatan 
yang membentuk konfigurasi molekul tersebut rusak. Kadang-kadang perubahan ini 
memang dikehendaki namun sering juga merugikan sehingga perlu dicegah. 
Ada dua macam denaturasi yaitu pengembangan rantai peptida dan pemcahan protein menjadi 
unit yang lebih kecil tanpa disertai pengembangan molekul. Terjadinya kedua jenis denaturasi ini 
tergantung pada keadaan molekul. Yang pertama terjadi pada rantai polipeptida, dan yang kedua 
terjadi pada bagian molekul yang bergabung dalam ikatan sekunder.
Masalah utama terjadinya denaturasi meliputi : Panas dan Radiasi Sinar Ultraviolet, Pelarut-pelarut 
Organik, Asam atau Basa, Ion Logam Berat, dan Pereaksi Alkaloid. 
Sifat – sifat protein : 
1. Ionisasi : protein yang larut dalam air akan membentuk ion yang mempunyai muatan positif 
dan negatif 
2. Denaturasi : perubahan konformasi alamiah menjadi suatu konformasi yang tidak menentu 
3. Viskositas : suatu larutan protein dalam air mempunyai viskositas atau kekentalan yang relatif 
lebih besar daripada viskositas air sebagai pelarutnya. 
4. Kristalisasi : sering dilakukan dengan jalan penambahangaram aminosulfat atau NaCl pada 
larutan dengan pengaturan pH pada titik isolistriknya 
5. Sistem koloid : protein mempunyai molekul besar dan karenanya larutan protein bersifat koloid 
Uji kualitatif protein dapan dilakukan dengan berbagai cara, yaitu : 
1. Uji biuret : pembentukan senyawa kompleks koordinat yang berwarna yang dibentuk oleh 
dengan gugus –CO dan –NH pada ikatan peptide dalam larutan suasana basa 
2. Pengendapan dengan logam : pembentukan senyawa tak larut antara protein dan logam berat 
3. Pengendapan dengan logam : pembentukan senyawa tak larut antara protein dan ammonium 
sulfat 
4. Pengendapan dengan alkohol : pembentukan senyawa tak larut antara protein dan alkohol 
5. Uji koagulasi : perubahan bentuk yang irevelsibel dari protein akibat dari pengaruh pemanasan 
6. Denaturasi protein : perubahan pada suatu protein akibat dari kondisi lingkungan yang sangat 
ekstrim
VII. PROSEDUR PERCOBAAN 
Uji koagulasi 
Tambahkan 2 tetes HOAc 1 M ke dalam 5 ml larutan protein. Letakkan tabung dalam air 
mendidih selama 5 menit. Ambil endapan dengan batang pengaduk. Uji kelarutan endapan di 
dalam air. Uji endapan dengan reagen Millon 
Uji Pengendapan dengan Garam 
Jenuhkan 10 ml larutan protein dengan ammonium sulfat. Untuk pekerjaan ini 
dilakukan : pertama, tambahakn sedikit garam tersebt, aduk hingga melarut. Tambahkan lagi 
sedikit ammonium sulfat dan aduk lagi, kontinu sehingga sedikit garam tertinggal tidak 
terlarut. Apabila larutan jenuh, kemudian disaring. Uji kelarutan dari endapan di dalam air. 
Uji endapan dengan reagen Millon dan filtrate dengan uji Biuret 
VIII. Hasil pengamatan 
a. Uji koagulasi. 
Uji Koagulasi 
Putih telur 
Sampel Perlakuan Hasil pengamatan 
Putih telur 1% 5 ml putih telur 1% + 2 tetes 
CH3COOH 
a. Uji dengan air 
b. Uji dengan millon 
a. Tidak Larut 
b. Terdapat endapan merah bata 
Putih telur 2% 5 ml putih telur 2% + 2 tetes 
CH3COOH 
a. Uji dengan air 
b. Uji dengan millon 
a. Tidak Larut 
b. Terdapat endapan merah bata 
Putih telur 3% 5 ml putih telur 3% + 2 tetes 
CH3COOH 
a. Tidak Larut
a. Uji dengan air 
b. Uji dengan millon 
b. Terdapat endapan merah bata 
Putih telur 4% 5 ml putih telur 4% + 2 tetes 
CH3COOH 
a. Uji dengan air 
b. Uji dengan millon 
a. Tidak Larut 
b. Terdapat endapan merah bata 
Putih telur 5% 5 ml putih telur 5% + 2 tetes 
CH3COOH 
a. Uji dengan air 
b. Uji dengan millon 
a. Tidak Larut 
b. Terdapat endapan merah bata 
Kuning telur 
Kuning telur 
1% 
5 ml kuning telur 1% + 2 tetes 
CH3COOH 
a. Uji dengan air 
b. Uji dengan millon 
a. Larut 
b. Terdapat endapan merah bata 
Kuning telur 
2% 
5 ml kuning telur 2% + 2 tetes 
CH3COOH 
a. Uji dengan air 
b. Uji dengan millon 
a. Larut 
b. Terdapat endapan merah bata 
Kuning telur 
3% 
5 ml kuning telur 3% + 2 tetes 
CH3COOH 
a. Uji dengan air 
b. Uji dengan millon 
a. Larut 
b. Terdapat endapan merah bata 
Kuning telur 
4% 
5 ml kuning telur 4% + 2 tetes 
CH3COOH 
a. Uji dengan air 
b. Uji dengan millon 
a. Larut 
b. Terdapat endapan merah bata 
Kuning telur 
5% 
5 ml kuning telur 5% + 2 tetes 
CH3COOH 
a. Uji dengan air 
b. Uji dengan millon 
a. Larut 
b. Terdapat endapan merah bata
Ikan 
Ikan 1% 5 ml ikan 1% + 2 tetes CH3COOH 
a. Uji dengan air 
b. Uji dengan millon 
a. Larut 
b. Terdapat endapan merah bata 
Ikan 2% 5 ml ikan 2% + 2 tetes CH3COOH 
a. Uji dengan air 
b. Uji dengan millon 
a. Larut 
b. Terdapat endapan merah bata 
Ikan 3% 
5 ml ikan 3% + 2 tetes CH3COOH 
a. Uji dengan air 
b. Uji dengan millon 
a. Larut 
b. Terdapat endapan merah bata 
Ikan 4% 
5 ml ikan 4% + 2 tetes CH3COOH 
a. Uji dengan air 
b. Uji dengan millon 
a. Larut 
b. Terdapat endapan merah bata 
Ikan 5% 5 ml ikan 5% + 2 tetes CH3COOH 
a. Uji dengan air 
b. Uji dengan millon 
a. Larut 
b. Terdapat endapan merah bata 
Pengendapan dengan Garam 
Putih telur 
Putih telur 1% 10ml putih telur 1% + (NH4)2SO4 
a. Uji dengan air 
b. Uji dengan millon 
c. Uji dengan biuret 
a. Larut 
b. Terdapat endapan merah bata 
c. Biru prusia 
Putih telur 2% 10ml putih telur 2% + (NH4)2SO4 
a. Uji dengan air 
b. Uji dengan millon 
c. Uji dengan biuret 
a. Larut 
b. Terdapat endapan merah bata 
c. Biru prusia 
Putih telur 3% 10ml putih telur 3% + (NH4)2SO4 
a. Uji dengan air 
a. Larut
b. Uji dengan millon 
c. Uji dengan biuret 
b. Terdapat endapan merah bata 
c. Biru prusia 
Putih telur 4% 10ml putih telur 4% + (NH4)2SO4 
a. Uji dengan air 
b. Uji dengan millon 
c. Uji dengan biuret 
a. Larut 
b. Terdapat endapan merah bata 
c. Biru prusia 
Putih telur 5% 10ml putih telur 5% + (NH4)2SO4 
a. Uji dengan air 
b. Uji dengan millon 
c. Uji dengan biuret 
a. Larut 
b. Terdapat endapan merah bata 
c. Biru prusia 
Kuning telur 
Kuning telur 
1% 
10ml kuning telur 1% + (NH4)2SO4 
a. Uji dengan air 
b. Uji dengan millon 
c. Uji dengan biuret 
a. Larut 
b. Terdapat endapan merah bata 
c. Biru prusia 
Kuning telur 
2% 
10ml kuning telur 2% + (NH4)2SO4 
a. Uji dengan air 
b. Uji dengan millon 
c. Uji dengan biuret 
a. Larut 
b. Terdapat endapan merah bata 
c. Biru prusia 
Kuning telur 
3% 
10ml kuning telur 3% + (NH4)2SO4 
a. Uji dengan air 
b. Uji dengan millon 
c. Uji dengan biuret 
a. Larut 
b. Terdapat endapan merah bata 
c. Biru prusia 
Kuning telur 
4% 
10ml kuning telur 4% + (NH4)2SO4 
a. Uji dengan air 
b. Uji dengan millon 
c. Uji dengan biuret 
a. Larut 
b. Terdapat endapan merah bata 
c. Biru prusia 
Kuning telur 
5% 
10ml kuning telur 5% + (NH4)2SO4 
a. Uji dengan air 
b. Uji dengan millon 
c. Uji dengan biuret 
a. Larut 
b. Terdapat endapan merah bata 
c. Biru prusia
Ikan 
Ikan 1% 10ml ikan 1% + (NH4)2SO4 
a. Uji dengan air 
b. Uji dengan millon 
c. Uji dengan biuret 
a. Larut 
b. Terdapat endapan merah bata 
c. Biru prusia 
Ikan 2% 10ml ikan 2% + (NH4)2SO4 
a. Uji dengan air 
b. Uji dengan millon 
c. Uji dengan biuret 
a. Larut 
b. Terdapat endapan merah bata 
c. Biru prusia 
Ikan 3% 10ml ikan 3% + (NH4)2SO4 
a. Uji dengan air 
b. Uji dengan millon 
c. Uji dengan biuret 
a. Larut 
b. Terdapat endapan merah bata 
c. Biru prusia 
Ikan 4% 10ml ikan 4% + (NH4)2SO4 
a. Uji dengan air 
b. Uji dengan millon 
c. Uji dengan biuret 
a. Larut 
b. Terdapat endapan merah bata 
c. Biru prusia 
Ikan 5% 10ml ikan 5% + (NH4)2SO4 
a. Uji dengan air 
b. Uji dengan millon 
c. Uji dengan biuret 
a. Larut 
b. Terdapat endapan merah bata 
c. Biru prusia
IX. Reaksi 
a. Uji koagulasi 
b. Uji pengendapan dengan garam 
X. Pembahasan 
Pada percobaan kali ini, yaitu uji protein bertujuan untuk menguji kandungan yang 
terdapat didalam protein. Percobaan dilakukan dengan dua uji yaitu uji kogulasi dan uji 
Pengendapan dengan garam. Uji koagulasi dilakukan pertama kali dengan cara menambahkan 2 
tetes CH3COOH kedalam sampel protein berupa putih telur 1%. Kemudian larutan dipanaskan 
dengan air mendidih selama 5 menit. Setelah dipanaskan larutan menjadi bening dan terdapat 
endapan putih.endapan ini dikarenakan protein yang ditambahkan larutan asam sehingga 
terdenaturasi (terjadi penggumpalan ) karena mencapai titik isoelektriknya. sedangkan fungsi 
pemanasan adalah untuk mempercepat reaksi yang berlangsung. 
Endapan diuji kelarutannya dengan cara menambahkan air,hasil yang teramati adalah 
endapan tidak larut didalam air. Karena Perubahan struktur tersier protein ini tidak dapat diubah 
kembali ke bentuk semula, ini bisa dilihat dari tidak larutnya endapan purih telur itu dalam air. 
Endapan diuji pula dengan reagen millon menghasilkan uji positif yaitu terbentuk 
endapan merah bata . Hal ini menunjukkan bahwa endapan tersebut masih bersifat sebagai 
protein, hanya saja telah terjadi perubahan struktur tersier ataupun kwartener, sehingga protein 
tersebut mengendap. Koagulasi ini terjadi pada saat larutan protein berada pada titik 
isoelektriknya 
Untuk percobaan pada uji pengendapan dengan garam itu hasil yang diperoleh setelah 
penyaringan yaitu endapan yang bewarna putih. Endapan ini menunjukkan atau merupakan hasil 
dari garam-garam organik dalam persentase tinggi yang dapat mempengaruhi sifat kelarutan 
protein. Pengendapan yang dikarenakan penambahan ammonium sulfat menyebabkan terjadi 
dehidrasi protein atau sering dikenal dengan kehilangan air, sehingga proses dehidrasi ini 
molekul protein yang mempunyai kelarutan paling kecil akan mudah mengendap.
Sebagian Endapan di uji dengan air .Hasil yang diperoleh adalah endapan protein tersebut 
larut di dalam air dan membuktikan bahwa protein akan membentuk ion yang memiliki muatan 
positif dan negatif (zwitter ion) jika dilarutkan didalam air. Dan sebagian endapan lagi di uji 
dengan reagen millon memberikan hasil positif ditandai dengan terbentuknya endapan merah bata 
dengan larutan tidak berwarna setelah di panaskan, Hal ini menunjukkan bahwa protein 
mengendap jika terdapat garam-garam anorganik dalam presentasi tinggi dalam larutan protein.. 
Sedangkan filtrat yang dihasilkan kemudian direaksikan dengan reagen biuret menunjukkan 
bahwa perubahan warna menjadi biru. Hal ini menunjukkan bahwa filtrat protein yang dihasilkan 
dengan pengendapan garam tidak memiliki protein lagi karena adanya garam-garam anorganik 
pada saat penambahan ammonium sulfat menyebabkan kelarutan protein berkurang sehingga 
mengendap. Dimana disebabkan kemampuan ion garam untuk terhidrasi sehingga berkompetisi 
dengan molekul protein untuk mengikat air. 
Pertanyaan : 
a. Pengendapan dengan garam 
1. Terangkan hasil – hasilnya! 
Jawab : Ketika larutan protein direaksikan dengan ammonium sulfat dan dijenuhkan dengan 
garam menghasilkan endapan putih. Kemudian endapannya direaksikan dengan reagen millon 
menghasilkan reaksi positif yaitu berupa warna merah bata/ kemerahan, sedangkan filtratnya 
direaksikan dengan reagen biuret bereaksi positif menghasilkan warna biru. 
b. Uji Koagulasi 
1. Mengapa ditambahka asam? 
Jawab : Karena salah satu sifat protein jika berada dalam keadaan asam akan mengalami 
koagulasi 
2. Protein apa yang menggumpal pada pendidihan? 
Jawab : Semua protein menggumpal pada pendidihan.
XI. Kesimpulan 
1. Kelarutan protein akan berkurang bila kedalam larutan protein ditambahkan 
garam-garam anorganik, akibatnya protein akan terpisah sebagai endapan. 
2. Apabila terdapat garam-garam anorganik dalam presentasi tinggi dalam larutan 
protein maka kelarutan protein berkurang sehingga mengakibatkan pengendapan. 
3. Penambahan ammonium sulfat menyebabkan protein kehilangan air (dehidrasi 
protein) 
4. pada pengendapan dengan garam Uji biuret berwarna biru karena tidak terdapat 
protein di dalam larutan. 
5. protein akan membentuk ion yang memiliki muatan positif dan negatif (zwitter 
ion) jika dilarutkan didalam air
XII. Daftar Pustaka 
Dewi,Putri. 2013. Koagulasi Protein.(online). http://c31120067.blogspot.com 
/2013/06/ koagulasi- protein.html.diakses tanggal 18 september 2014. 
Ekawati,Prima. 2010. Reaksi Uji Protein.(online) http://memofarmasi. blogspot. 
com/2010/12/reaksi-uji-protein.html. diakses tanggal 18 september 2014. 
Sitanggang,Falentina. 2013. Biokimia Protein.(online)http://falentina-sitanggang. 
blogspot. Com /2012/12/biokimia-protein.html.diakses tanggal 18 
september 2014.

More Related Content

What's hot

Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
Rukmana Suharta
 
Kelarutan intrinsik obat
Kelarutan intrinsik obatKelarutan intrinsik obat
Kelarutan intrinsik obat
khoirilliana12
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEINLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEINFransiska Puteri
 
Pembuatan amilum
Pembuatan amilumPembuatan amilum
Pembuatan amilum
Herni Yunita
 
Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)
Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)
Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)
aufia w
 
Uji safonifikasi
Uji safonifikasiUji safonifikasi
Uji safonifikasi
Ernalia Rosita
 
Praktkum ii fenol
Praktkum ii fenolPraktkum ii fenol
Praktkum ii fenol
Dearvis Renii
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan Lipase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan LipaseLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan Lipase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan LipaseFransiska Puteri
 
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRI
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRIMakalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRI
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRI
Elvarinna Permata
 
Laporan praktikum farmasi fisika kelarutan 2
Laporan praktikum farmasi fisika kelarutan 2Laporan praktikum farmasi fisika kelarutan 2
Laporan praktikum farmasi fisika kelarutan 2
Mina Audina
 
Ekstraksi cair cair
Ekstraksi cair cairEkstraksi cair cair
Ekstraksi cair cairIffa M.Nisa
 
pH dan Larutan Buffer
pH dan Larutan BufferpH dan Larutan Buffer
pH dan Larutan Buffer
Abulkhair Abdullah
 
Laporan Resmi Uji Difusi
Laporan Resmi Uji DifusiLaporan Resmi Uji Difusi
Laporan Resmi Uji Difusi
Salsabila Azzahra
 
Laporan praktikum 9 - gugus alkohol
Laporan praktikum 9 - gugus alkoholLaporan praktikum 9 - gugus alkohol
Laporan praktikum 9 - gugus alkohol
Firda Shabrina
 
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalasetonlaporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
qlp
 
115411205 injeksi
115411205 injeksi115411205 injeksi
115411205 injeksi
Septian Muna Barakati
 
Makalah asam nukleat
Makalah asam nukleatMakalah asam nukleat
Makalah asam nukleatWarnet Raha
 

What's hot (20)

Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
 
Kelarutan intrinsik obat
Kelarutan intrinsik obatKelarutan intrinsik obat
Kelarutan intrinsik obat
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEINLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
 
Pembuatan amilum
Pembuatan amilumPembuatan amilum
Pembuatan amilum
 
Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)
Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)
Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)
 
Uji safonifikasi
Uji safonifikasiUji safonifikasi
Uji safonifikasi
 
Praktkum ii fenol
Praktkum ii fenolPraktkum ii fenol
Praktkum ii fenol
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan Lipase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan LipaseLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan Lipase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan Lipase
 
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRI
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRIMakalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRI
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRI
 
Laporan praktikum farmasi fisika kelarutan 2
Laporan praktikum farmasi fisika kelarutan 2Laporan praktikum farmasi fisika kelarutan 2
Laporan praktikum farmasi fisika kelarutan 2
 
Ekstraksi cair cair
Ekstraksi cair cairEkstraksi cair cair
Ekstraksi cair cair
 
pH dan Larutan Buffer
pH dan Larutan BufferpH dan Larutan Buffer
pH dan Larutan Buffer
 
Laporan Resmi Uji Difusi
Laporan Resmi Uji DifusiLaporan Resmi Uji Difusi
Laporan Resmi Uji Difusi
 
Laporan praktikum 9 - gugus alkohol
Laporan praktikum 9 - gugus alkoholLaporan praktikum 9 - gugus alkohol
Laporan praktikum 9 - gugus alkohol
 
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalasetonlaporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
 
Klt ku
Klt kuKlt ku
Klt ku
 
Vitamin
VitaminVitamin
Vitamin
 
PRAKTIKUM LARUTAN BUFFER
PRAKTIKUM LARUTAN BUFFERPRAKTIKUM LARUTAN BUFFER
PRAKTIKUM LARUTAN BUFFER
 
115411205 injeksi
115411205 injeksi115411205 injeksi
115411205 injeksi
 
Makalah asam nukleat
Makalah asam nukleatMakalah asam nukleat
Makalah asam nukleat
 

Viewers also liked

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA UJI PROTEIN
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA UJI PROTEINLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA UJI PROTEIN
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA UJI PROTEINworodyah
 
Laporan Uji Benedict
Laporan Uji BenedictLaporan Uji Benedict
Laporan Uji BenedictMalikul Mulki
 
Copy of i. karbohidrat(1)
Copy of i. karbohidrat(1)Copy of i. karbohidrat(1)
Copy of i. karbohidrat(1)
Apriana Syafitri
 
Uji Karbohidrat
Uji KarbohidratUji Karbohidrat
Uji Karbohidrat
Paranody
 
Praktikum Kimia - Uji Protein
Praktikum Kimia - Uji ProteinPraktikum Kimia - Uji Protein
Praktikum Kimia - Uji Protein
Thoyib Antarnusa
 
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret) Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
Pujiati Puu
 
1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidrat1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidratalvi lmp
 
Bab 8 sistem ekskresi kurikulum 2013 biologi kelas 2
Bab 8 sistem ekskresi kurikulum 2013 biologi kelas 2Bab 8 sistem ekskresi kurikulum 2013 biologi kelas 2
Bab 8 sistem ekskresi kurikulum 2013 biologi kelas 2
Jeny Hardiah
 

Viewers also liked (9)

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA UJI PROTEIN
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA UJI PROTEINLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA UJI PROTEIN
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA UJI PROTEIN
 
Laporan Uji Benedict
Laporan Uji BenedictLaporan Uji Benedict
Laporan Uji Benedict
 
Copy of i. karbohidrat(1)
Copy of i. karbohidrat(1)Copy of i. karbohidrat(1)
Copy of i. karbohidrat(1)
 
Uji Karbohidrat
Uji KarbohidratUji Karbohidrat
Uji Karbohidrat
 
Praktikum Kimia - Uji Protein
Praktikum Kimia - Uji ProteinPraktikum Kimia - Uji Protein
Praktikum Kimia - Uji Protein
 
Bab 8 sistem ekskresi
Bab 8 sistem ekskresiBab 8 sistem ekskresi
Bab 8 sistem ekskresi
 
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret) Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
 
1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidrat1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidrat
 
Bab 8 sistem ekskresi kurikulum 2013 biologi kelas 2
Bab 8 sistem ekskresi kurikulum 2013 biologi kelas 2Bab 8 sistem ekskresi kurikulum 2013 biologi kelas 2
Bab 8 sistem ekskresi kurikulum 2013 biologi kelas 2
 

Similar to uji protein

praktikum biokimia
praktikum biokimiapraktikum biokimia
praktikum biokimia
Susiie Welewele
 
Percobaan III ASAM AMINO DAN PROTEIN
Percobaan III ASAM AMINO DAN PROTEINPercobaan III ASAM AMINO DAN PROTEIN
Percobaan III ASAM AMINO DAN PROTEIN
Fadlian18
 
Praktikum bio protein
Praktikum bio proteinPraktikum bio protein
Praktikum bio proteinganidonk
 
Laporan biokimia hidrolisis protein
Laporan biokimia   hidrolisis proteinLaporan biokimia   hidrolisis protein
Laporan biokimia hidrolisis protein
Mifta Rahmat
 
Laporan biokimia asam amino protein
Laporan biokimia   asam amino proteinLaporan biokimia   asam amino protein
Laporan biokimia asam amino proteinMifta Rahmat
 
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
UNESA
 
ISOLASI PROTEIN DAN WESTERN BLOTING
ISOLASI PROTEIN DAN WESTERN BLOTINGISOLASI PROTEIN DAN WESTERN BLOTING
ISOLASI PROTEIN DAN WESTERN BLOTING
Keke Awaliyah Awaliyah
 
PPT_Teknologi_Fermentasi.pptx
PPT_Teknologi_Fermentasi.pptxPPT_Teknologi_Fermentasi.pptx
PPT_Teknologi_Fermentasi.pptx
AtikaAzri1
 
Week 8 - Analisis Protein.pdf
Week 8 - Analisis Protein.pdfWeek 8 - Analisis Protein.pdf
Week 8 - Analisis Protein.pdf
EmmyKwon
 
Makalah protein plasma
Makalah protein plasmaMakalah protein plasma
Makalah protein plasma
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Protein
ProteinProtein
Ujiproteinkimia
UjiproteinkimiaUjiproteinkimia
Ujiproteinkimia
Mita Megah
 
Modul biokimia protein
Modul biokimia proteinModul biokimia protein
Modul biokimia protein
Afan's BenWadd
 
15. Faktor Pengawetan Mikrobiologi.pdf
15. Faktor Pengawetan Mikrobiologi.pdf15. Faktor Pengawetan Mikrobiologi.pdf
15. Faktor Pengawetan Mikrobiologi.pdf
ZholaVaryanMuhammad
 
Power Point PR Biologi 12 FULL pdf .pdf
Power Point PR Biologi 12 FULL pdf .pdfPower Point PR Biologi 12 FULL pdf .pdf
Power Point PR Biologi 12 FULL pdf .pdf
TiaInsanNurfadillah1
 

Similar to uji protein (20)

praktikum biokimia
praktikum biokimiapraktikum biokimia
praktikum biokimia
 
Percobaan III ASAM AMINO DAN PROTEIN
Percobaan III ASAM AMINO DAN PROTEINPercobaan III ASAM AMINO DAN PROTEIN
Percobaan III ASAM AMINO DAN PROTEIN
 
Praktikum bio protein
Praktikum bio proteinPraktikum bio protein
Praktikum bio protein
 
Laporan biokimia hidrolisis protein
Laporan biokimia   hidrolisis proteinLaporan biokimia   hidrolisis protein
Laporan biokimia hidrolisis protein
 
Laporan biokimia asam amino protein
Laporan biokimia   asam amino proteinLaporan biokimia   asam amino protein
Laporan biokimia asam amino protein
 
Protein
ProteinProtein
Protein
 
Ulasan biokimia
Ulasan biokimiaUlasan biokimia
Ulasan biokimia
 
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
 
ISOLASI PROTEIN DAN WESTERN BLOTING
ISOLASI PROTEIN DAN WESTERN BLOTINGISOLASI PROTEIN DAN WESTERN BLOTING
ISOLASI PROTEIN DAN WESTERN BLOTING
 
PPT_Teknologi_Fermentasi.pptx
PPT_Teknologi_Fermentasi.pptxPPT_Teknologi_Fermentasi.pptx
PPT_Teknologi_Fermentasi.pptx
 
Week 8 - Analisis Protein.pdf
Week 8 - Analisis Protein.pdfWeek 8 - Analisis Protein.pdf
Week 8 - Analisis Protein.pdf
 
Makalah protein plasma
Makalah protein plasmaMakalah protein plasma
Makalah protein plasma
 
Protein
ProteinProtein
Protein
 
Ujiproteinkimia
UjiproteinkimiaUjiproteinkimia
Ujiproteinkimia
 
Modul biokimia protein
Modul biokimia proteinModul biokimia protein
Modul biokimia protein
 
15. Faktor Pengawetan Mikrobiologi.pdf
15. Faktor Pengawetan Mikrobiologi.pdf15. Faktor Pengawetan Mikrobiologi.pdf
15. Faktor Pengawetan Mikrobiologi.pdf
 
Makalah BIO KIMIA
Makalah  BIO KIMIA Makalah  BIO KIMIA
Makalah BIO KIMIA
 
Power Point PR Biologi 12 FULL pdf .pdf
Power Point PR Biologi 12 FULL pdf .pdfPower Point PR Biologi 12 FULL pdf .pdf
Power Point PR Biologi 12 FULL pdf .pdf
 
Tugas mikrobiologi hajarul aswat
Tugas mikrobiologi hajarul aswatTugas mikrobiologi hajarul aswat
Tugas mikrobiologi hajarul aswat
 
Tugas mikrobiologi hajarul aswat
Tugas mikrobiologi hajarul aswatTugas mikrobiologi hajarul aswat
Tugas mikrobiologi hajarul aswat
 

Recently uploaded

Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
WILDANREYkun
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
Kurnia Fajar
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
lastri261
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 

Recently uploaded (20)

Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 

uji protein

  • 1. I. Nomor Percobaan : 03 II. Tanggal Praktikum : 18 September 2014. III. Judul Praktukum : Untuk mengetahui adanya reaksi positif dan reaksi negatif pada protein IV. Tujuan Praktikum : untuk menguji kandungan yang terdapat didalam protein. V. Alat dan Bahan Alat Bahan 1. pipet tetes 2. gelas ukur 3. beker gelas 4. neraca analitik 5. tabung reaksi 6. rak tabung reaksi 7. batang pengaduk 8. penangas air 9. Bunsen 10. Segitiga penyangga. 11. Penjepit tabung 1. Kuning telur 2. Putih telur 3. Ikan 4. Reagen Biuret 5. Reagen millon 6. (NH4)2SO4 7. CH3COOH
  • 2. VI. Dasar Teori Protein merupakan koponen utama dalam semua sel hidup. Fungsinya terutama ialah sebagai unsur pembentuk setruktur sel, misalnya dalam rambut, wol, kolgen, jaringan penghubung, membran sel, dan lain-lain. Selain iu dapat pula berfungsi sbagai protein yang aktif, seperti misalnya enzim, yang berperan sebagai katalis segala prses biokimia dalam sel. Protein aktif selain enzim yaitu hormon, haemoglobin, protein yang terikat pada gen, tioksin, antibodi/antigen danlain- lain. Protein adalah makromolekul polipeptida yang tersusun dari sejumlah L-asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptide, bobot molekul tinggi. Suatu molekul protein disusun oleh sejumlah asam amino dengan susunan tertentu dan bersifat turunan. Rantai polipeptida sebuah molekul protein mempunyai satu konformasi yang sudah tertentu pada suhu dan pH normal. Konformasi ini disebut konformasi asli, sangat stabil sehingga memungkinkan protein dapat diisolasi dalam keadaan konformasi aslinya itu Semua jenis protein terdiri dari rangkaian dan kombinasi dari 20 asam amino. Setiap jenis protein mempunyai jumlah dan urutan asam amino yang khas. Di dalam sel, protein terdapat baik pada membran plasma maupun membran internal yang menyusun organel sel seperti mitokondria, retikulum endoplasma, nukleus dan badan golgi dengan fungsi yang berbeda-beda tergantung pada tempatnya. 1. Berat molekulnya besar, ribuan sampai jutaan, sehingga merupakan suatu makromolekul. 2. Umumnya terdiri atas 20 macam asam amino. Asam amino berikatan (secara kovalen) satu dengan yang lain dalam variasi urutan yang bermacam-macam, membentuk suatu rantai polipeptida. Ikatan peptida merupakan ikatan antara gugus α-karboksil dari asam amino yang satu dengan gugus α-amino dari asam amino yang lainnya. 3. terdapatnya ikatan kimia lain, yang menyebabkan terbentuknya lengkungan-lengkungan rantai polipeptida menjadi struktur tiga dimensi protein. Sebagai contoh misalnya ikatan hidrogen, ikatan hidrofob (ikatan apolar), ikatan ion atau elektrostatik dan ikatan Van Der Waals. 4. Strukturnya tidak stabil terhadap beberapa faktor seperti pH, radiasi, temperatur, medium pelarut organik, dan deterjen. 5. umumya reaktif dan sangat spesifik, disebabkan terdapatnya gugus samping yang reaktif dan susunan khas struktur makromolekulnya.
  • 3. Berbagai macam gugus samping yang biasa terdapat ialah kation, anion, hidroksil aromatik, hidroksil alifatik, amin, amida, tiol dan gugus heterosiklik. Organisasi Struktur Protein 1. Struktur Primer (Struktur Utama) Struktur primer protein ditentukan oleh ikatan kovalen antara residu asam amino yang berurutan membentuk ikatan peptide. Struktur ini dapat digambarkan sebagai rumus bangun yang biasa ditulis senyawa organik. 2. Struktur Sekunder Dari analisis difraksi sinar X dapat dipelajari struktur sekunder protein. Struktur ini timbul karena ikatan hidrogen antara atom O dari gugus karbonil (C=O) dengan atom H dari gugus amino (N–H) dalam rantai polipeptida, hal ini memungkinkan terjdinya konformasi spiral (struktur helix). Bilamana ikatan hydrogen terjadi antara dua rantai polipeptida, maka masing-masing rantai tidak membentuk helix, melainkan rantai parallel yang berkelok (konformasi β). Rantai ini dihubungkan silang oleh ikatan hidrogen membentuk struktur lembaran berlipat. 3. Struktur Tersier Bentuk penyusunan bagian terbesar rantai cabang disebut struktur terzier, artinya adalah susunan dari struktur sekunder yang satu dengan struktur sekunder bentuk lain. Sebagai contoh beberapa protein yang mempunyai bentuk α-helix dan bagian yang tidak membentuk α-helix. 4. Struktur Kuartener Struktur primer, sekunder dan terzier umumnya hanya melibatkan satu rantai polipeptida, tetapi bilamana struktur ini melibatkan beberapa polipeptida dalam membentuk suatu protein, maka disebut struktur kuartener. 5. Denaturasi Protein/Peracunan Protein Bila susunan ruang atau rantai polipeptida suatu molekul protein berubah, maka dikatakan protein ini terdenaturasi. Sebagian besar protein globular mudah mengalami denaturasi, jika ikatan-ikatan yang membentuk konfigurasi molekul tersebut rusak. Kadang-kadang perubahan ini memang dikehendaki namun sering juga merugikan sehingga perlu dicegah. Ada dua macam denaturasi yaitu pengembangan rantai peptida dan pemcahan protein menjadi unit yang lebih kecil tanpa disertai pengembangan molekul. Terjadinya kedua jenis denaturasi ini tergantung pada keadaan molekul. Yang pertama terjadi pada rantai polipeptida, dan yang kedua terjadi pada bagian molekul yang bergabung dalam ikatan sekunder.
  • 4. Masalah utama terjadinya denaturasi meliputi : Panas dan Radiasi Sinar Ultraviolet, Pelarut-pelarut Organik, Asam atau Basa, Ion Logam Berat, dan Pereaksi Alkaloid. Sifat – sifat protein : 1. Ionisasi : protein yang larut dalam air akan membentuk ion yang mempunyai muatan positif dan negatif 2. Denaturasi : perubahan konformasi alamiah menjadi suatu konformasi yang tidak menentu 3. Viskositas : suatu larutan protein dalam air mempunyai viskositas atau kekentalan yang relatif lebih besar daripada viskositas air sebagai pelarutnya. 4. Kristalisasi : sering dilakukan dengan jalan penambahangaram aminosulfat atau NaCl pada larutan dengan pengaturan pH pada titik isolistriknya 5. Sistem koloid : protein mempunyai molekul besar dan karenanya larutan protein bersifat koloid Uji kualitatif protein dapan dilakukan dengan berbagai cara, yaitu : 1. Uji biuret : pembentukan senyawa kompleks koordinat yang berwarna yang dibentuk oleh dengan gugus –CO dan –NH pada ikatan peptide dalam larutan suasana basa 2. Pengendapan dengan logam : pembentukan senyawa tak larut antara protein dan logam berat 3. Pengendapan dengan logam : pembentukan senyawa tak larut antara protein dan ammonium sulfat 4. Pengendapan dengan alkohol : pembentukan senyawa tak larut antara protein dan alkohol 5. Uji koagulasi : perubahan bentuk yang irevelsibel dari protein akibat dari pengaruh pemanasan 6. Denaturasi protein : perubahan pada suatu protein akibat dari kondisi lingkungan yang sangat ekstrim
  • 5. VII. PROSEDUR PERCOBAAN Uji koagulasi Tambahkan 2 tetes HOAc 1 M ke dalam 5 ml larutan protein. Letakkan tabung dalam air mendidih selama 5 menit. Ambil endapan dengan batang pengaduk. Uji kelarutan endapan di dalam air. Uji endapan dengan reagen Millon Uji Pengendapan dengan Garam Jenuhkan 10 ml larutan protein dengan ammonium sulfat. Untuk pekerjaan ini dilakukan : pertama, tambahakn sedikit garam tersebt, aduk hingga melarut. Tambahkan lagi sedikit ammonium sulfat dan aduk lagi, kontinu sehingga sedikit garam tertinggal tidak terlarut. Apabila larutan jenuh, kemudian disaring. Uji kelarutan dari endapan di dalam air. Uji endapan dengan reagen Millon dan filtrate dengan uji Biuret VIII. Hasil pengamatan a. Uji koagulasi. Uji Koagulasi Putih telur Sampel Perlakuan Hasil pengamatan Putih telur 1% 5 ml putih telur 1% + 2 tetes CH3COOH a. Uji dengan air b. Uji dengan millon a. Tidak Larut b. Terdapat endapan merah bata Putih telur 2% 5 ml putih telur 2% + 2 tetes CH3COOH a. Uji dengan air b. Uji dengan millon a. Tidak Larut b. Terdapat endapan merah bata Putih telur 3% 5 ml putih telur 3% + 2 tetes CH3COOH a. Tidak Larut
  • 6. a. Uji dengan air b. Uji dengan millon b. Terdapat endapan merah bata Putih telur 4% 5 ml putih telur 4% + 2 tetes CH3COOH a. Uji dengan air b. Uji dengan millon a. Tidak Larut b. Terdapat endapan merah bata Putih telur 5% 5 ml putih telur 5% + 2 tetes CH3COOH a. Uji dengan air b. Uji dengan millon a. Tidak Larut b. Terdapat endapan merah bata Kuning telur Kuning telur 1% 5 ml kuning telur 1% + 2 tetes CH3COOH a. Uji dengan air b. Uji dengan millon a. Larut b. Terdapat endapan merah bata Kuning telur 2% 5 ml kuning telur 2% + 2 tetes CH3COOH a. Uji dengan air b. Uji dengan millon a. Larut b. Terdapat endapan merah bata Kuning telur 3% 5 ml kuning telur 3% + 2 tetes CH3COOH a. Uji dengan air b. Uji dengan millon a. Larut b. Terdapat endapan merah bata Kuning telur 4% 5 ml kuning telur 4% + 2 tetes CH3COOH a. Uji dengan air b. Uji dengan millon a. Larut b. Terdapat endapan merah bata Kuning telur 5% 5 ml kuning telur 5% + 2 tetes CH3COOH a. Uji dengan air b. Uji dengan millon a. Larut b. Terdapat endapan merah bata
  • 7. Ikan Ikan 1% 5 ml ikan 1% + 2 tetes CH3COOH a. Uji dengan air b. Uji dengan millon a. Larut b. Terdapat endapan merah bata Ikan 2% 5 ml ikan 2% + 2 tetes CH3COOH a. Uji dengan air b. Uji dengan millon a. Larut b. Terdapat endapan merah bata Ikan 3% 5 ml ikan 3% + 2 tetes CH3COOH a. Uji dengan air b. Uji dengan millon a. Larut b. Terdapat endapan merah bata Ikan 4% 5 ml ikan 4% + 2 tetes CH3COOH a. Uji dengan air b. Uji dengan millon a. Larut b. Terdapat endapan merah bata Ikan 5% 5 ml ikan 5% + 2 tetes CH3COOH a. Uji dengan air b. Uji dengan millon a. Larut b. Terdapat endapan merah bata Pengendapan dengan Garam Putih telur Putih telur 1% 10ml putih telur 1% + (NH4)2SO4 a. Uji dengan air b. Uji dengan millon c. Uji dengan biuret a. Larut b. Terdapat endapan merah bata c. Biru prusia Putih telur 2% 10ml putih telur 2% + (NH4)2SO4 a. Uji dengan air b. Uji dengan millon c. Uji dengan biuret a. Larut b. Terdapat endapan merah bata c. Biru prusia Putih telur 3% 10ml putih telur 3% + (NH4)2SO4 a. Uji dengan air a. Larut
  • 8. b. Uji dengan millon c. Uji dengan biuret b. Terdapat endapan merah bata c. Biru prusia Putih telur 4% 10ml putih telur 4% + (NH4)2SO4 a. Uji dengan air b. Uji dengan millon c. Uji dengan biuret a. Larut b. Terdapat endapan merah bata c. Biru prusia Putih telur 5% 10ml putih telur 5% + (NH4)2SO4 a. Uji dengan air b. Uji dengan millon c. Uji dengan biuret a. Larut b. Terdapat endapan merah bata c. Biru prusia Kuning telur Kuning telur 1% 10ml kuning telur 1% + (NH4)2SO4 a. Uji dengan air b. Uji dengan millon c. Uji dengan biuret a. Larut b. Terdapat endapan merah bata c. Biru prusia Kuning telur 2% 10ml kuning telur 2% + (NH4)2SO4 a. Uji dengan air b. Uji dengan millon c. Uji dengan biuret a. Larut b. Terdapat endapan merah bata c. Biru prusia Kuning telur 3% 10ml kuning telur 3% + (NH4)2SO4 a. Uji dengan air b. Uji dengan millon c. Uji dengan biuret a. Larut b. Terdapat endapan merah bata c. Biru prusia Kuning telur 4% 10ml kuning telur 4% + (NH4)2SO4 a. Uji dengan air b. Uji dengan millon c. Uji dengan biuret a. Larut b. Terdapat endapan merah bata c. Biru prusia Kuning telur 5% 10ml kuning telur 5% + (NH4)2SO4 a. Uji dengan air b. Uji dengan millon c. Uji dengan biuret a. Larut b. Terdapat endapan merah bata c. Biru prusia
  • 9. Ikan Ikan 1% 10ml ikan 1% + (NH4)2SO4 a. Uji dengan air b. Uji dengan millon c. Uji dengan biuret a. Larut b. Terdapat endapan merah bata c. Biru prusia Ikan 2% 10ml ikan 2% + (NH4)2SO4 a. Uji dengan air b. Uji dengan millon c. Uji dengan biuret a. Larut b. Terdapat endapan merah bata c. Biru prusia Ikan 3% 10ml ikan 3% + (NH4)2SO4 a. Uji dengan air b. Uji dengan millon c. Uji dengan biuret a. Larut b. Terdapat endapan merah bata c. Biru prusia Ikan 4% 10ml ikan 4% + (NH4)2SO4 a. Uji dengan air b. Uji dengan millon c. Uji dengan biuret a. Larut b. Terdapat endapan merah bata c. Biru prusia Ikan 5% 10ml ikan 5% + (NH4)2SO4 a. Uji dengan air b. Uji dengan millon c. Uji dengan biuret a. Larut b. Terdapat endapan merah bata c. Biru prusia
  • 10. IX. Reaksi a. Uji koagulasi b. Uji pengendapan dengan garam X. Pembahasan Pada percobaan kali ini, yaitu uji protein bertujuan untuk menguji kandungan yang terdapat didalam protein. Percobaan dilakukan dengan dua uji yaitu uji kogulasi dan uji Pengendapan dengan garam. Uji koagulasi dilakukan pertama kali dengan cara menambahkan 2 tetes CH3COOH kedalam sampel protein berupa putih telur 1%. Kemudian larutan dipanaskan dengan air mendidih selama 5 menit. Setelah dipanaskan larutan menjadi bening dan terdapat endapan putih.endapan ini dikarenakan protein yang ditambahkan larutan asam sehingga terdenaturasi (terjadi penggumpalan ) karena mencapai titik isoelektriknya. sedangkan fungsi pemanasan adalah untuk mempercepat reaksi yang berlangsung. Endapan diuji kelarutannya dengan cara menambahkan air,hasil yang teramati adalah endapan tidak larut didalam air. Karena Perubahan struktur tersier protein ini tidak dapat diubah kembali ke bentuk semula, ini bisa dilihat dari tidak larutnya endapan purih telur itu dalam air. Endapan diuji pula dengan reagen millon menghasilkan uji positif yaitu terbentuk endapan merah bata . Hal ini menunjukkan bahwa endapan tersebut masih bersifat sebagai protein, hanya saja telah terjadi perubahan struktur tersier ataupun kwartener, sehingga protein tersebut mengendap. Koagulasi ini terjadi pada saat larutan protein berada pada titik isoelektriknya Untuk percobaan pada uji pengendapan dengan garam itu hasil yang diperoleh setelah penyaringan yaitu endapan yang bewarna putih. Endapan ini menunjukkan atau merupakan hasil dari garam-garam organik dalam persentase tinggi yang dapat mempengaruhi sifat kelarutan protein. Pengendapan yang dikarenakan penambahan ammonium sulfat menyebabkan terjadi dehidrasi protein atau sering dikenal dengan kehilangan air, sehingga proses dehidrasi ini molekul protein yang mempunyai kelarutan paling kecil akan mudah mengendap.
  • 11. Sebagian Endapan di uji dengan air .Hasil yang diperoleh adalah endapan protein tersebut larut di dalam air dan membuktikan bahwa protein akan membentuk ion yang memiliki muatan positif dan negatif (zwitter ion) jika dilarutkan didalam air. Dan sebagian endapan lagi di uji dengan reagen millon memberikan hasil positif ditandai dengan terbentuknya endapan merah bata dengan larutan tidak berwarna setelah di panaskan, Hal ini menunjukkan bahwa protein mengendap jika terdapat garam-garam anorganik dalam presentasi tinggi dalam larutan protein.. Sedangkan filtrat yang dihasilkan kemudian direaksikan dengan reagen biuret menunjukkan bahwa perubahan warna menjadi biru. Hal ini menunjukkan bahwa filtrat protein yang dihasilkan dengan pengendapan garam tidak memiliki protein lagi karena adanya garam-garam anorganik pada saat penambahan ammonium sulfat menyebabkan kelarutan protein berkurang sehingga mengendap. Dimana disebabkan kemampuan ion garam untuk terhidrasi sehingga berkompetisi dengan molekul protein untuk mengikat air. Pertanyaan : a. Pengendapan dengan garam 1. Terangkan hasil – hasilnya! Jawab : Ketika larutan protein direaksikan dengan ammonium sulfat dan dijenuhkan dengan garam menghasilkan endapan putih. Kemudian endapannya direaksikan dengan reagen millon menghasilkan reaksi positif yaitu berupa warna merah bata/ kemerahan, sedangkan filtratnya direaksikan dengan reagen biuret bereaksi positif menghasilkan warna biru. b. Uji Koagulasi 1. Mengapa ditambahka asam? Jawab : Karena salah satu sifat protein jika berada dalam keadaan asam akan mengalami koagulasi 2. Protein apa yang menggumpal pada pendidihan? Jawab : Semua protein menggumpal pada pendidihan.
  • 12. XI. Kesimpulan 1. Kelarutan protein akan berkurang bila kedalam larutan protein ditambahkan garam-garam anorganik, akibatnya protein akan terpisah sebagai endapan. 2. Apabila terdapat garam-garam anorganik dalam presentasi tinggi dalam larutan protein maka kelarutan protein berkurang sehingga mengakibatkan pengendapan. 3. Penambahan ammonium sulfat menyebabkan protein kehilangan air (dehidrasi protein) 4. pada pengendapan dengan garam Uji biuret berwarna biru karena tidak terdapat protein di dalam larutan. 5. protein akan membentuk ion yang memiliki muatan positif dan negatif (zwitter ion) jika dilarutkan didalam air
  • 13. XII. Daftar Pustaka Dewi,Putri. 2013. Koagulasi Protein.(online). http://c31120067.blogspot.com /2013/06/ koagulasi- protein.html.diakses tanggal 18 september 2014. Ekawati,Prima. 2010. Reaksi Uji Protein.(online) http://memofarmasi. blogspot. com/2010/12/reaksi-uji-protein.html. diakses tanggal 18 september 2014. Sitanggang,Falentina. 2013. Biokimia Protein.(online)http://falentina-sitanggang. blogspot. Com /2012/12/biokimia-protein.html.diakses tanggal 18 september 2014.