Dalam slide presentasi ini dijelaskan tentang Penilaian Visual Auditorial-Kinestetik dari Buku Teori Belajar dan Pembelajaran yang ditulis oleh Cecep Kustandi
Dalam slide presentasi ini dijelaskan tentang Pendekatan Inovatif Cooperative Learning dari Buku Teori Belajar dan Pembelajaran yang ditulis oleh Cecep Kustandi
Strategi pembelajaran langsung dan tidak langsung alfa della
Model pembelajaran langsung dan tidak langsung membedakan peran guru dan keterlibatan siswa. Pembelajaran langsung berpusat pada guru dengan penyampaian materi secara terstruktur, sedangkan pembelajaran tidak langsung mengalihkan peran guru menjadi fasilitator dan memberikan kesempatan belajar yang lebih besar kepada siswa. Kedua model memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing tergantung pada tujuan
Dalam slide presentasi ini dijelaskan tentang Penilaian Visual Auditorial-Kinestetik dari Buku Teori Belajar dan Pembelajaran yang ditulis oleh Cecep Kustandi
Dalam slide presentasi ini dijelaskan tentang Pendekatan Inovatif Cooperative Learning dari Buku Teori Belajar dan Pembelajaran yang ditulis oleh Cecep Kustandi
Strategi pembelajaran langsung dan tidak langsung alfa della
Model pembelajaran langsung dan tidak langsung membedakan peran guru dan keterlibatan siswa. Pembelajaran langsung berpusat pada guru dengan penyampaian materi secara terstruktur, sedangkan pembelajaran tidak langsung mengalihkan peran guru menjadi fasilitator dan memberikan kesempatan belajar yang lebih besar kepada siswa. Kedua model memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing tergantung pada tujuan
Pendekatan Pembelajaran dalam mata kuliah Analisis Pengembangan Kurikulum. Dosen pengampu pak Widodo Winarso, IAIN Syekh Nurjati Cirebon Jurusan Matematika 5/D 2016 oleh Mualif Rohman, Makinun Amin, Virna S.
Dokumen tersebut membahas perbedaan antara pembelajaran dan pengajaran. Pembelajaran merupakan upaya yang disengaja untuk menghasilkan belajar pada siswa dengan merencanakan situasi yang mendukung proses belajar internal siswa. Pengajaran adalah kegiatan menyampaikan informasi oleh pengajar untuk mendukung pembelajaran siswa. Istilah pembelajaran lebih luas cakupannya dibanding pengajaran.
Dokumen tersebut membahas tentang tujuan kurikulum matematika sekolah yang berkaitan dengan tujuan institusional dan instruksional. Tujuan kurikulum matematika sekolah antara lain melatih cara berpikir, mengembangkan kreativitas, dan memecahkan masalah. Ketercapaian tujuan kurikulum tergantung pada ketercapaian tujuan institusional dan instruksional karena ketiganya saling berkaitan dalam pendidikan.
Dokumen tersebut membahas model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) yang menyajikan masalah kontekstual untuk merangsang peserta didik belajar. Model ini memiliki kelebihan seperti pembelajaran menjadi lebih bermakna, peserta didik dapat mengintegrasikan pengetahuan dan ketrampilan, serta meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Proses pembelajarannya meliputi orientasi masalah, pengorganisasian tugas, penyel
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kompetensi pembelajaran, dimensi kompetensi, taksonomi kompetensi pembelajaran, dan prosedur penyusunan kompetensi pembelajaran dalam 3 kalimat. Kompetensi pembelajaran adalah kemampuan siswa setelah belajar untuk menunjukkan dan menerapkan keterampilannya, dimensi kompetensi meliputi pengetahuan, keterampilan, sikap, dan minat
2.3 model pembelajaran PROBLEM BASED LEARNINGDenny Boy
Dokumen tersebut membahas model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) yang menggunakan masalah nyata sebagai konteks untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah siswa, sekaligus membangun pengetahuan baru. PBL memiliki 5 tahapan yaitu mengorientasi masalah, mengorganisasi pembelajaran, membimbing penyelidikan, mengembangkan hasil, dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Pen
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran kontekstual yang bertujuan untuk menghubungkan pengetahuan peserta didik dengan aplikasinya di kehidupan nyata melalui 8 prinsip pembelajaran yang meliputi relasi, pengalaman, belajar mandiri, kolaborasi, aplikasi, transfer pengetahuan, standar tinggi, dan penilaian autentik.
Di dalam Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan di jelaskan : (1) Sekolah dan komite sekolah, atau madrasah dan komite madrasah, mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabus berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan setandar kompetensi lulusan, di bawah supervise dinas kabupaten/kota yang bertanggung jawab di bidang pendidikan untuk SD, SMP, SMA, dan SMK, serta Departemen yang menangani urusan pemerintahan di bidang agama untuk MI, MTs, MA, dan MAK (pasal 17 ayat 2), (2) Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar (pasal 20)
Berdasarkan ketentuan di atas, daerah atau sekolah/madrasah memiliki ruang gerak yang luas untuk melakukan modifikasi dan mengembangkan variasi-variasi penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan keadaan, potensi, dan kebutuhan daerah serta kondisi siswa . Silabus dan RPP merupakan kurikulum yang secara langsung akan di gunakan untuk memberikan perlakuan terhadap kelompok belajar peserta didik. Karena itu silabus dan RPP bersifat fleksibel, di sesuaikan dengan peserta didik,di butuhkan rekaman hasil pelaksanaan serta di butuhkan tindak lanjut untuk di lakukan perbaikan atau peningkatan secara twrus menerus.
Mengembangkan dan menyusun silabus merupakan tugas dan tanggung jawab professional setiap guru mata pelajaran. Oleh karena itu setiap guru di tuntut memiliki kemampuan untuk mengembangkan silabus setiap mata pelajaran yang diampunya sesuai dengan kondisi sekolah/madrasah mereka masing-masing.
Banyak contoh silabus, namun para guru harus mampu mengkritisi dan membuat sendiri sesuai dengan kondisi masing-masing sehingga dengan demikian para guru di tuntut seca terus menerus untuk dapat mengembangkan dan meningkatkan mutu perencanaan yang di tuangkan dalam silabus. Hal inilah yang melatar belakangi kami dalam membuat makalah dengan judul “Silabus dalam Kurikulum”.
Dokumen ini membahas strategi organisasi dan pembelajaran yang adaptif dan berkelanjutan untuk mengembangkan pembelajaran individu dan kolektif. Strategi ini mencakup pemilihan materi pelajaran yang sesuai dengan siswa, penyusunan materi secara logis, dan pelibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran atau tema tertentu yang mencakup setandar kompetensi,kompetensi dasar, materi pokok atau pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu,dan sumber/bahan/alat belar. Silabus merupakan penjabaran setandar kompetensi dan kompetensi dasar kedalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompotensi untuk penilaian. Wiji Hidayati, Pengembangan Kurikulum, (Yogyakarta):PT.Pustaka Insan Madani , 2012), hal 185.
Dokumen tersebut membahas tentang strategi active learning yang disebut strategi memperagakan caranya. Strategi ini memberi siswa kesempatan untuk mempraktikkan materi pelajaran melalui peragaan sehingga siswa dapat lebih memahami dan mengingat materi tersebut. Strategi ini memiliki kelebihan dapat memotivasi siswa dan meningkatkan partisipasi, namun juga memiliki kekurangan membutuhkan waktu persiapan yang lebih lama.
Dokumen tersebut membincangkan beberapa strategi pengajaran utama seperti strategi pemusatan guru, pemusatan murid, berasaskan sumber/bahan, dan berasaskan tugasan/aktiviti. Strategi pemusatan guru memberi tumpuan kepada peranan guru manakala strategi pemusatan murid memberi lebih autonomi kepada murid. Strategi berasaskan sumber/bahan menggunakan pelbagai bahan pengajaran untuk meningkatkan pembelajaran. Strategi berasask
Dalam slide presentasi ini dijelaskan tentang Pendekatan Inovatif Active Leaning dari Buku Teori Belajar dan Pembelajaran yang ditulis oleh Cecep Kustandi
Pendekatan Pembelajaran dalam mata kuliah Analisis Pengembangan Kurikulum. Dosen pengampu pak Widodo Winarso, IAIN Syekh Nurjati Cirebon Jurusan Matematika 5/D 2016 oleh Mualif Rohman, Makinun Amin, Virna S.
Dokumen tersebut membahas perbedaan antara pembelajaran dan pengajaran. Pembelajaran merupakan upaya yang disengaja untuk menghasilkan belajar pada siswa dengan merencanakan situasi yang mendukung proses belajar internal siswa. Pengajaran adalah kegiatan menyampaikan informasi oleh pengajar untuk mendukung pembelajaran siswa. Istilah pembelajaran lebih luas cakupannya dibanding pengajaran.
Dokumen tersebut membahas tentang tujuan kurikulum matematika sekolah yang berkaitan dengan tujuan institusional dan instruksional. Tujuan kurikulum matematika sekolah antara lain melatih cara berpikir, mengembangkan kreativitas, dan memecahkan masalah. Ketercapaian tujuan kurikulum tergantung pada ketercapaian tujuan institusional dan instruksional karena ketiganya saling berkaitan dalam pendidikan.
Dokumen tersebut membahas model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) yang menyajikan masalah kontekstual untuk merangsang peserta didik belajar. Model ini memiliki kelebihan seperti pembelajaran menjadi lebih bermakna, peserta didik dapat mengintegrasikan pengetahuan dan ketrampilan, serta meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Proses pembelajarannya meliputi orientasi masalah, pengorganisasian tugas, penyel
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kompetensi pembelajaran, dimensi kompetensi, taksonomi kompetensi pembelajaran, dan prosedur penyusunan kompetensi pembelajaran dalam 3 kalimat. Kompetensi pembelajaran adalah kemampuan siswa setelah belajar untuk menunjukkan dan menerapkan keterampilannya, dimensi kompetensi meliputi pengetahuan, keterampilan, sikap, dan minat
2.3 model pembelajaran PROBLEM BASED LEARNINGDenny Boy
Dokumen tersebut membahas model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) yang menggunakan masalah nyata sebagai konteks untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah siswa, sekaligus membangun pengetahuan baru. PBL memiliki 5 tahapan yaitu mengorientasi masalah, mengorganisasi pembelajaran, membimbing penyelidikan, mengembangkan hasil, dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Pen
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran kontekstual yang bertujuan untuk menghubungkan pengetahuan peserta didik dengan aplikasinya di kehidupan nyata melalui 8 prinsip pembelajaran yang meliputi relasi, pengalaman, belajar mandiri, kolaborasi, aplikasi, transfer pengetahuan, standar tinggi, dan penilaian autentik.
Di dalam Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan di jelaskan : (1) Sekolah dan komite sekolah, atau madrasah dan komite madrasah, mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabus berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan setandar kompetensi lulusan, di bawah supervise dinas kabupaten/kota yang bertanggung jawab di bidang pendidikan untuk SD, SMP, SMA, dan SMK, serta Departemen yang menangani urusan pemerintahan di bidang agama untuk MI, MTs, MA, dan MAK (pasal 17 ayat 2), (2) Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar (pasal 20)
Berdasarkan ketentuan di atas, daerah atau sekolah/madrasah memiliki ruang gerak yang luas untuk melakukan modifikasi dan mengembangkan variasi-variasi penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan keadaan, potensi, dan kebutuhan daerah serta kondisi siswa . Silabus dan RPP merupakan kurikulum yang secara langsung akan di gunakan untuk memberikan perlakuan terhadap kelompok belajar peserta didik. Karena itu silabus dan RPP bersifat fleksibel, di sesuaikan dengan peserta didik,di butuhkan rekaman hasil pelaksanaan serta di butuhkan tindak lanjut untuk di lakukan perbaikan atau peningkatan secara twrus menerus.
Mengembangkan dan menyusun silabus merupakan tugas dan tanggung jawab professional setiap guru mata pelajaran. Oleh karena itu setiap guru di tuntut memiliki kemampuan untuk mengembangkan silabus setiap mata pelajaran yang diampunya sesuai dengan kondisi sekolah/madrasah mereka masing-masing.
Banyak contoh silabus, namun para guru harus mampu mengkritisi dan membuat sendiri sesuai dengan kondisi masing-masing sehingga dengan demikian para guru di tuntut seca terus menerus untuk dapat mengembangkan dan meningkatkan mutu perencanaan yang di tuangkan dalam silabus. Hal inilah yang melatar belakangi kami dalam membuat makalah dengan judul “Silabus dalam Kurikulum”.
Dokumen ini membahas strategi organisasi dan pembelajaran yang adaptif dan berkelanjutan untuk mengembangkan pembelajaran individu dan kolektif. Strategi ini mencakup pemilihan materi pelajaran yang sesuai dengan siswa, penyusunan materi secara logis, dan pelibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran atau tema tertentu yang mencakup setandar kompetensi,kompetensi dasar, materi pokok atau pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu,dan sumber/bahan/alat belar. Silabus merupakan penjabaran setandar kompetensi dan kompetensi dasar kedalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompotensi untuk penilaian. Wiji Hidayati, Pengembangan Kurikulum, (Yogyakarta):PT.Pustaka Insan Madani , 2012), hal 185.
Dokumen tersebut membahas tentang strategi active learning yang disebut strategi memperagakan caranya. Strategi ini memberi siswa kesempatan untuk mempraktikkan materi pelajaran melalui peragaan sehingga siswa dapat lebih memahami dan mengingat materi tersebut. Strategi ini memiliki kelebihan dapat memotivasi siswa dan meningkatkan partisipasi, namun juga memiliki kekurangan membutuhkan waktu persiapan yang lebih lama.
Dokumen tersebut membincangkan beberapa strategi pengajaran utama seperti strategi pemusatan guru, pemusatan murid, berasaskan sumber/bahan, dan berasaskan tugasan/aktiviti. Strategi pemusatan guru memberi tumpuan kepada peranan guru manakala strategi pemusatan murid memberi lebih autonomi kepada murid. Strategi berasaskan sumber/bahan menggunakan pelbagai bahan pengajaran untuk meningkatkan pembelajaran. Strategi berasask
Dalam slide presentasi ini dijelaskan tentang Pendekatan Inovatif Active Leaning dari Buku Teori Belajar dan Pembelajaran yang ditulis oleh Cecep Kustandi
Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan internal untuk guru SD tentang pembelajaran dan asesmen yang berfokus pada peserta didik. Terdapat penjelasan mengenai tujuan pembelajaran, diferensiasi pembelajaran, asesmen formatif dan sumatif, serta contoh rencana tindak lanjut hasil asesmen.
Dokumen tersebut membahas model pembelajaran berbasis masalah (PBL) dimana peserta didik diajak untuk memecahkan masalah nyata secara kolaboratif. PBL memiliki kelebihan seperti membuat pembelajaran menjadi lebih bermakna, memungkinkan integrasi pengetahuan dan keterampilan, serta meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Proses PBL terdiri dari beberapa tahap seperti orientasi masalah, pendefinis
Model pembelajaran berbasis masalah melibatkan peserta didik dalam memecahkan masalah dunia nyata secara kolaboratif. Pendekatan ini memberikan manfaat seperti pembelajaran yang bermakna, integrasi pengetahuan dan keterampilan, serta peningkatan kemampuan berpikir kritis. Prosesnya meliputi orientasi masalah, penyelidikan mandiri dan kelompok, pertukaran pengetahuan, serta evaluasi proses dan hasil pemecahan masalah.
Model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning/PBL) merupakan pendekatan pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual untuk merangsang peserta didik belajar dengan memecahkan masalah nyata secara berkelompok. PBL memiliki kelebihan seperti mendorong pembelajaran bermakna, mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan, serta meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan motivasi belajar. Langkah-langkah PBL
Dokumen tersebut merangkum model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning/PBL). PBL adalah pendekatan pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual untuk merangsang peserta didik belajar dengan bekerja dalam tim untuk memecahkan masalah nyata. Dokumen tersebut menjelaskan definisi, kelebihan, langkah operasional, contoh penerapan, sistem penilaian, dan peran guru dalam PBL.
Pembelajaran berbasis masalah (PBM) merupakan pendekatan yang menyajikan masalah kontekstual untuk memotivasi siswa belajar secara berkelompok dalam menyelesaikan masalah nyata. Penilaian dilakukan dengan melihat penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap melalui berbagai metode seperti UAS, UTS, kuis, laporan, dan penilaian mandiri maupun antar teman.
Strategi pembelajaran di SD memperhatikan karakteristik belajar siswa. Siswa SD memiliki empat pilar belajar yaitu belajar untuk mengetahui, berbuat, hidup bersama, dan menjadi. Belajar dipengaruhi faktor internal seperti minat dan eksternal seperti lingkungan keluarga.
Untuk Memenuhi Ujian Akhir Semester Genap Mata Kuliah Model dan Strategi Pembelajaran PAI Tentang PPT Strategi dan Metode Active Learning (Strategi Pengajaran Sesama Siswa)
Dokumen tersebut membahas model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) yang menyajikan masalah kontekstual untuk merangsang peserta didik belajar. Pembelajaran berbasis masalah memiliki kelebihan seperti membuat pembelajaran menjadi bermakna, mengintegrasikan pengetahuan dan ketrampilan, serta meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Dokumen tersebut juga menjelaskan langkah-langkah operasional model pembelajaran
Dokumen tersebut membahas model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) yang menyajikan masalah kontekstual untuk merangsang peserta didik belajar. Pembelajaran berbasis masalah memiliki kelebihan seperti membuat pembelajaran menjadi bermakna, mengintegrasikan pengetahuan dan ketrampilan, serta meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Dokumen tersebut juga menjelaskan langkah-langkah operasional model pembelajaran
Banyak orang menganggap mempelajari kitab Wahyu adalah sulit. Selain karena membicarakan simbol-simbol yang tidak biasa, kitab Wahyu juga memiliki tema-tema yang kompleks. Nah, bagaimana cara terbaik membedah kitab Wahyu?
Mari kita pelajari bersama lebih dahulu 3 pasal pertama dari kitab ini dalam kelas diskusi "Bedah Kitab Wahyu" (BKW) pada 19—26 Juni 2024 melalui grup WA.
Sebelum kelas dimulai, ikuti lebih dahulu pemaparan materinya via Zoom pada:
Rabu, 19 Juni 2024.
- Pagi: pkl. 10.30—12.00 WIB
- Malam: pkl. 19.00—20.30 WIB
Daftarkan diri Anda segera di https://bit.ly/form-mlc.
Kontak:
WA: 0821-3313-3315 (MLC)
E-Mail: kusuma@in-christ.net
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka
2. ACTIVE LEARNING
Active learning adalah suatu bentuk proses
pembelajaran yang lebih menekankan siswa untuk
bergerak aktif sebagai subyek belajar yakni mendengar,
melihat dan mendiskusikan tentang suatu materi
pembelajaran
PENILAIAN
Penilaian (grading) adalah proses penyematan atribut
atau dimensi atau kuantitas (berupa angka/huruf)
terhadap hasil asesmen dengan cara
membandingkannya terhadap suatu instrumen standar
tertentu.
PENGERTIAN
3. Strategi Smart Stack Merupakan Strategi Yang
Digunakan Dalam Melaksanakan Penilaian Secara
Active Kepada Peserta Didik Baik Secara Individu
Maupun Berkelompok
STRATEGI SMART STACK
4. Tujuan Dari Strategi Ini Adalah Untuk Mengukur
Kemampuan/ Daya Tangkap Siswa Terhadap Pelajaran
Yang Telah Dilaksanakan
TUJUAN
5. 1. Setelah pembelajaran dibuka bawalah ingatan siswa kepada pelajaran yang
telah dilaksanakan.
2. Bagilah kelompok dalam kelas minimal 2 anak per kelompok untuk
melaksanakan strategi smart stack.
3. Bagikan sebuah gambar atau kalimat yang sudah dipersiapkan sebelumnya,
misalkan pelajaran al-qur’an hadist, guru menyiapkan tulisan surat al-
fatihah kemudian dipotong-potong ayatnya dan di acak.
4. Kemudian kertas yang sudah dipotong dan diacak dibagikan per
kelompok masing-masing untuk disusun menjadi kalimat yang benar dan
di tyempelkan pada kertas yang disediakan dengan dibatasi waktu.
5. Hasil dikumpulkan sesuai urutan pertama selesai mengerjakan
6. Hasil pekerjaan bisa langsung di koreksi oleh guru/ dikoreksi bersama dan
langsung bisa dinilai.
PROSEDUR PELAKSANAAN
6. 1. Memupuk rasa kerja sama
2. Memupuk rasa tanggung jawab
3. Membuat siswa tertantang
4. Membuat siswa belajar teliti
5. Membuat siswa belajar mengingat
KELEBIHAN
7. 1. Memerlukan alat dan bahan yang harus dipersiapkan
2. Jika tidak berhasil dapat menyita waktu yang cukup lama
3. Guru harus lebih cermat dalam mengamati selama kegiatan dilaksanakan
KELEMAHAN
8. • SILBERMAN, MELVIN L,(2016). ACTIVE LEARNING : 1001 CAR
BELAJAR SISWA AKTIF(PENERJEMAH: RAISUL MUTTAQIEN
• https://www.google.com/search?q=PENGERTIAN+PENILAIAN&oq=
PENGERTIAN+PENILAIAN&aqs=chrome..69i57j0l9.7934j0j15&source
id=chrome&ie=UTF-8
REFERENSI