SlideShare a Scribd company logo
Tunggakan PBB Rp 7,9 Miliar
KOTA – Untuk meraup pendapatan dari sektor Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Tahun 2014 Pemkab
Pacitan harus bekerja keras. Pasalnya, tunggakan PBB warisan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama
Ponorogo kepada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Pacitan
mencapai Rp 7,9 miliar. Itu merupakan akumulasi mulai tahun 1994 hingga April 2013.
Kabid Pendataan dan Penetapan Pajak DPPKAD Pacitan Marsandi menjelaskan tunggakan itu diduga
mandek di perangkat desa. Selain itu, ada data tercecer yang kini masih dalam inventarisasi DPPKAD.
‘’Sejak beralihnya PBB sebagai pajak daerah per Januari 2014, hingga kini kami masih melakukan
pencocokan data. Sebab, jumlahnya sangat banyak,’’ ujar Marsandi kepada Jawa Pos Radar Pacitan
kemarin.
Sandi juga tak mau banyak bicara perihal target pendapatan yang dipatok dari PBB tahun ini. Pasalnya,
masih banyak data yang musti dicocokkan. ‘’Terpenting, progres pembayaran pajak terutang itu bagus
dulu,’’ tuturnya.
Diakui, pemungutan tunggakan PBB tidak mudah. Ini mengingat masih rendahnya kesadaran
masyarakat, terutama untuk datang ke kantor membayar pajak. Untuk target pelunasan PBB tahun ini
pihaknya tengah menyiapkan Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) masing-masing kelurahan.
Selain itu, dia juga sudah mengumpulkan beberapa perangkat desa dan kolektor pajak di masing-masing
kecamatan untuk turut membantu melakukan penarikan PBB. ‘’Untuk reward kami juga masih belum bisa
banyak bicara. Itu semua kebijakan pimpinan,’’ terangnya.
Saat ini pihaknya fokus pada tunggakan 2009-2013 lebih dulu. Itu dilakukan lantaran pendataan sudah
rampung. Dia menuturkan untuk tunggakan PBB akumulasi tahun 2009-2013 mencapai Rp 701 juta.
‘’Tunggakan terbesar ada di Kecamatan Pacitan Kota,’’ ungkapnya.
Menurut dia, itu dipengrahui objek pajak, namun tidak ada subjek pajaknya. Sehingga, penagihan PBB
tersendat. ‘’Biasanya, subjek pajaknya pindah ke luar daerah,’’ jelasnya.
Sementara Anggota Komisi C DPRD Pacitan Eko Setyo Ranu meminta DPPKAD tetap melakukan
penagihan tunggakan tersebut. Pasalnya, besarnya tunggakan PBB yang mencapai miliaran rupiah itu
mengakibatkan pendapatan daerah tak maksimal.
‘’Jangan sampai berpikir meskipun progresnya sudah 100 persen tidak mau lagi memaksimalkan
penarikan pajak. Terlebih waktunya masih setengah tahun lagi. DPPKAD harus tetap melakukan
penagihan, utamanya bagi mereka yang pembayaran pajaknya sudah jatuh tempo,’’ tandasnya. (her/sat)
Tunggakan PBB di Gunungkidul Ada yang
Mandeg di Perangkat Desa
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL- Kepala Bidang Pendapatan DPPKAD Gunungkidul Marwoto
Agus Basuki menjelaskan, tunggakan pajak Rp5,7 miliar tersebut merupakan akumulasi dari
beberapa tahun terakhir. Tidak hanya mandeg di perangkat desa namun ada data-data yang
tercecer yang kini masih dalam inventarisasi DPPKAD.
Ia menyebutkan target pendapatan pajak PBB 2013 sebesar Rp12,8 miliar hanya terealisasi Rp10.6
miliar. Tahun ini, DPPKAD menargetkan pendapatan pajak PBB P2 sebesar Rp14,1 miliar.
Basuki berharap target Rp14,1 miliar bisa dengan asumsi banyak data wajib pajak PBB P2 yang
masih tercecer termasuk tunggakan yang Rp5,7 miliar yang tengah dibenahi DPPKAD pasca
peralihan pungutan pajak PBB P2 dari Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama ke DPPKAD tahun
ini. “Banyak data wajib PBB P2 yang sedang kita benahi,” ucap Basuki.
Tahun 2015 mendatang DPPKAD menjadikan ikon PBB P2 dan Pariwisata menjadi pendapatan
utama Kabupaten Gunungkidul. “Potensi pendapatan pajak dari kedua ikon tersebut mencapai Rp16
miliar,” tandas Basuki. (Ujang Hasanudin/JIBI/Harian Jogja)
Tunggakan Pajak
Tunggakan pajak adalah besarnya pajak terutang yang belum dibayarkan
oleh Wajib Pajak. Tunggakan pajak ini disebabkan oleh 2 (dua) hal, yaitu:
a. Karena pemeriksaan
Pemeriksaan ini meliputi:
1) Surat Ketetapan Pajak (SKP). Surat Ketetapan Pajak (SKP) ini
diterbitkan terbatas pada Wajib Pajak tertentu yang disebabkan
oleh ketidakbenaran dalam pengisian Surat Pemberitahuan (SPT)
atau karena ditemukannya data fisik yang tidak dilaporkan oleh
Wajib Pajak.
2) Surat Tagihan Pajak (SPT) adalah surat untuk melakukan
penagihan pajak dan atau sanksi administrasi berupa bunga dan
atau denda bagi Wajib Pajak.
b. Karena Wajib Pajak tidak mampu membayar kewajiban
Dalam hal ini tuggakan timbul karena murni yang
bersangkutan atau Wajib Pajak tidak dapat memenuhi kewajiban
perpajakannya. Apabila bidang penagihan mendapati adanya 8
tunggakan yang disebabkan seperti diatas, maka akan dilakukan
tindakan penagihan aktif sebagai sarana untuk menagih pajak kepada
Wajib Pajak.
2. Tindakan Penagihan Pajak
a. Pengertian Penagihan Pajak
Menurut Undang-undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang
penagihan pajak dengan surat paksa sebagaimana yang telah diubah
dengan Undang-undang Nomor 19 Tahun 2000 penagihan pajak
adalah serangkaian tindakan agar Penanggung Pajak melunasi utang
pajak dan biaya penagihan pajak dengan menegur atau
memperingatkan, melaksanakan penagihan seketika dan sekaligus,
memberitahukan surat paksa, mengusulkan pencegahan, melaksanakan
penyitaan, melaksanakan penyanderaan, menjual barang yang telah
disita.
b. Tindakan Penagihan Pajak
Penagihan pajak pasif dilakukan dengan menggunakan Surat
Tagihan Pajak (STP), Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB),
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT), surat
keputusan pembetulan yang menyebabkan pajak terutang menjadi
lebih besar, surat keputusan keberatan yang menyebabkan pajak
terutang menjadi lebih besar, surat keputusan banding yang 9
menyebabkan pajak terutang menjadi lebih besar. Jika dalam jangka
waktu 30 hari belum dilunasi, maka 7 hari setelah jatuh tempo akan
diikuti dengan penagihan pajak secara aktif yang dimulai dengan
menerbitkan surat teguran.
Penagihan pajak aktif merupakan kelanjutan dari penagihan
pajak pasif, dimana dalam upaya penagihan ini fiskus berperan aktif
dalam arti tidak hanya mengirim surat tagihan atau surat ketetapan
pajak tetapi akan diikuti dengan tindakn sita, dan dilanjutkan dengan
pelaksanaan lelang.
c. Tahapan Penagihan Pajak
Beberapa tahapan dalam penagihan pajak, yaitu:
1) Surat Teguran, apabila utang pajak yang tercantum dalam Surat
Tagihan Pajak (STP), Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
(SKPKB), Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan
(SKPKBT), tidak dilunasi melewati 7 (tujuh) hari dari batas waktu
jatuh tempo (satu bulan sejak tanggal diterbitkannya).
2) Surat Paksa, apabila utang pajak tidak dilunasi setelah 21 hari dari
tanggal surat teguran, maka akan diterbitkan Surat Paksa yang
disampaikan oleh juru sita pajak Negara dengan dibebani biaya
penagihan. Utang pajak harus dilunasi dalam waktu 2 x 24 jam. 10
3) Surat Sita, apabila utang pajak belum juga dilunasi dalam waktu 2
x 24 jam dapat dilakukan tindakan penyitaan atas barang-barang
wajib pajak, dengan dibebani biaya pelaksanaan sita,.
4) Lelang, dalam waktu 14 hari setelah tindakan penyitaan, utang
pajak belum dilunasi maka akan dilanjutkan dengan tindakan
perlelangan melalui kantor lelang Negara. Dalam hal biaya
penagihan paksa dan biaya pelaksanaan sita belum dibayar maka
akan dibebankan bersama-sama dengan biaya iklan untuk
pengumuman lelang dalam surat kabar dan biaya lelang pada saat
perlelangan. Tunggakan Pajak
Tunggakan pajak adalah besarnya pajak terutang yang belum dibayarkan
oleh Wajib Pajak. Tunggakan pajak ini disebabkan oleh 2 (dua) hal, yaitu:
a. Karena pemeriksaan
Pemeriksaan ini meliputi:
1) Surat Ketetapan Pajak (SKP). Surat Ketetapan Pajak (SKP) ini
diterbitkan terbatas pada Wajib Pajak tertentu yang disebabkan
oleh ketidakbenaran dalam pengisian Surat Pemberitahuan (SPT)
atau karena ditemukannya data fisik yang tidak dilaporkan oleh
Wajib Pajak.
2) Surat Tagihan Pajak (SPT) adalah surat untuk melakukan
penagihan pajak dan atau sanksi administrasi berupa bunga dan
atau denda bagi Wajib Pajak.
b. Karena Wajib Pajak tidak mampu membayar kewajiban
Dalam hal ini tuggakan timbul karena murni yang
bersangkutan atau Wajib Pajak tidak dapat memenuhi kewajiban
perpajakannya. Apabila bidang penagihan mendapati adanya 8
tunggakan yang disebabkan seperti diatas, maka akan dilakukan
tindakan penagihan aktif sebagai sarana untuk menagih pajak kepada
Wajib Pajak.
2. Tindakan Penagihan Pajak
a. Pengertian Penagihan Pajak
Menurut Undang-undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang
penagihan pajak dengan surat paksa sebagaimana yang telah diubah
dengan Undang-undang Nomor 19 Tahun 2000 penagihan pajak
adalah serangkaian tindakan agar Penanggung Pajak melunasi utang
pajak dan biaya penagihan pajak dengan menegur atau
memperingatkan, melaksanakan penagihan seketika dan sekaligus,
memberitahukan surat paksa, mengusulkan pencegahan, melaksanakan
penyitaan, melaksanakan penyanderaan, menjual barang yang telah
disita.
b. Tindakan Penagihan Pajak
Penagihan pajak pasif dilakukan dengan menggunakan Surat
Tagihan Pajak (STP), Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB),
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT), surat
keputusan pembetulan yang menyebabkan pajak terutang menjadi
lebih besar, surat keputusan keberatan yang menyebabkan pajak
terutang menjadi lebih besar, surat keputusan banding yang 9
menyebabkan pajak terutang menjadi lebih besar. Jika dalam jangka
waktu 30 hari belum dilunasi, maka 7 hari setelah jatuh tempo akan
diikuti dengan penagihan pajak secara aktif yang dimulai dengan
menerbitkan surat teguran.
Penagihan pajak aktif merupakan kelanjutan dari penagihan
pajak pasif, dimana dalam upaya penagihan ini fiskus berperan aktif
dalam arti tidak hanya mengirim surat tagihan atau surat ketetapan
pajak tetapi akan diikuti dengan tindakn sita, dan dilanjutkan dengan
pelaksanaan lelang.
c. Tahapan Penagihan Pajak
Beberapa tahapan dalam penagihan pajak, yaitu:
1) Surat Teguran, apabila utang pajak yang tercantum dalam Surat
Tagihan Pajak (STP), Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
(SKPKB), Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan
(SKPKBT), tidak dilunasi melewati 7 (tujuh) hari dari batas waktu
jatuh tempo (satu bulan sejak tanggal diterbitkannya).
2) Surat Paksa, apabila utang pajak tidak dilunasi setelah 21 hari dari
tanggal surat teguran, maka akan diterbitkan Surat Paksa yang
disampaikan oleh juru sita pajak Negara dengan dibebani biaya
penagihan. Utang pajak harus dilunasi dalam waktu 2 x 24 jam. 10
3) Surat Sita, apabila utang pajak belum juga dilunasi dalam waktu 2
x 24 jam dapat dilakukan tindakan penyitaan atas barang-barang
wajib pajak, dengan dibebani biaya pelaksanaan sita,.
4) Lelang, dalam waktu 14 hari setelah tindakan penyitaan, utang
pajak belum dilunasi maka akan dilanjutkan dengan tindakan
perlelangan melalui kantor lelang Negara. Dalam hal biaya
penagihan paksa dan biaya pelaksanaan sita belum dibayar maka
akan dibebankan bersama-sama dengan biaya iklan untuk
pengumuman lelang dalam surat kabar dan biaya lelang pada saat
perlelangan

More Related Content

What's hot

SEQUEL ANALISA PPN ::: Kuncinya Pada Tarif dan Undang-Undang
SEQUEL  ANALISA PPN ::: Kuncinya Pada Tarif dan Undang-UndangSEQUEL  ANALISA PPN ::: Kuncinya Pada Tarif dan Undang-Undang
SEQUEL ANALISA PPN ::: Kuncinya Pada Tarif dan Undang-Undang
Roko Subagya
 
UU no.11 th_2016 Pengampunan Pajak
UU no.11 th_2016 Pengampunan PajakUU no.11 th_2016 Pengampunan Pajak
UU no.11 th_2016 Pengampunan Pajak
Yudhi Aldriand
 
Pph orang pribadi brevet c
Pph orang pribadi brevet cPph orang pribadi brevet c
Pph orang pribadi brevet c
karomah95
 
Pertanyaan Seputar Amnesti Pajak
Pertanyaan Seputar Amnesti PajakPertanyaan Seputar Amnesti Pajak
Pertanyaan Seputar Amnesti Pajak
EDY PAJAK
 
Sosialisasi Pengisian SPT untuk Karyawan
Sosialisasi Pengisian SPT untuk KaryawanSosialisasi Pengisian SPT untuk Karyawan
Sosialisasi Pengisian SPT untuk Karyawan
Bramasto Aditomo
 
Perpajakan 2
Perpajakan 2Perpajakan 2
Perpajakan 2
DWIASTUTYARFAH
 
Makalah Pajak Penghasilan (PPh)
Makalah Pajak Penghasilan (PPh)Makalah Pajak Penghasilan (PPh)
Makalah Pajak Penghasilan (PPh)
عمران الحمدى
 
Matakuliah Perpajakan 1
Matakuliah Perpajakan 1Matakuliah Perpajakan 1
Matakuliah Perpajakan 1
DWIASTUTYARFAH
 
PP NO. 46 TAHUN 2013 TENTANG PPh ATAS PENGHASILAN DARI USAHA WAJIB PAJAK YANG...
PP NO. 46 TAHUN 2013TENTANG PPh ATAS PENGHASILAN DARI USAHA WAJIB PAJAK YANG...PP NO. 46 TAHUN 2013TENTANG PPh ATAS PENGHASILAN DARI USAHA WAJIB PAJAK YANG...
PP NO. 46 TAHUN 2013 TENTANG PPh ATAS PENGHASILAN DARI USAHA WAJIB PAJAK YANG...
Amrul Rizal
 
PPN Kegiatan Membagun Sendiri
PPN Kegiatan Membagun SendiriPPN Kegiatan Membagun Sendiri
PPN Kegiatan Membagun SendiriCatatan Ekstens
 
Penyuluhan PP 46 september 2013
Penyuluhan PP 46 september 2013Penyuluhan PP 46 september 2013
Penyuluhan PP 46 september 2013
Tobagus Makmun
 
Psak 46-pajak-penghasilan
Psak 46-pajak-penghasilanPsak 46-pajak-penghasilan
Psak 46-pajak-penghasilan
Sri Apriyanti Husain
 
Pajak kel.7 3 akt bab 22
Pajak kel.7 3 akt  bab 22Pajak kel.7 3 akt  bab 22
Pajak kel.7 3 akt bab 22
Emilia Wati
 
Bendahara dan kewajiban-pajak
Bendahara dan kewajiban-pajakBendahara dan kewajiban-pajak
Bendahara dan kewajiban-pajakasrikartini
 
PPh Final UMKM Setengah Persen Lengkap
PPh Final UMKM Setengah Persen LengkapPPh Final UMKM Setengah Persen Lengkap
PPh Final UMKM Setengah Persen Lengkap
Supri yanto
 
Panduan mengikuti PPS - Program Pengungkapan Sukarela
Panduan mengikuti PPS - Program Pengungkapan SukarelaPanduan mengikuti PPS - Program Pengungkapan Sukarela
Panduan mengikuti PPS - Program Pengungkapan Sukarela
omni sukses
 
ANALISIS PENGARUH PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA DALAM MENINGKATKAN PENER...
ANALISIS PENGARUH PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA DALAM MENINGKATKAN PENER...ANALISIS PENGARUH PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA DALAM MENINGKATKAN PENER...
ANALISIS PENGARUH PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA DALAM MENINGKATKAN PENER...
AdindaTasya2
 
Pajak
PajakPajak
Pajak
advent17
 

What's hot (20)

SEQUEL ANALISA PPN ::: Kuncinya Pada Tarif dan Undang-Undang
SEQUEL  ANALISA PPN ::: Kuncinya Pada Tarif dan Undang-UndangSEQUEL  ANALISA PPN ::: Kuncinya Pada Tarif dan Undang-Undang
SEQUEL ANALISA PPN ::: Kuncinya Pada Tarif dan Undang-Undang
 
UU no.11 th_2016 Pengampunan Pajak
UU no.11 th_2016 Pengampunan PajakUU no.11 th_2016 Pengampunan Pajak
UU no.11 th_2016 Pengampunan Pajak
 
Pph orang pribadi brevet c
Pph orang pribadi brevet cPph orang pribadi brevet c
Pph orang pribadi brevet c
 
Pertanyaan Seputar Amnesti Pajak
Pertanyaan Seputar Amnesti PajakPertanyaan Seputar Amnesti Pajak
Pertanyaan Seputar Amnesti Pajak
 
Sosialisasi Pengisian SPT untuk Karyawan
Sosialisasi Pengisian SPT untuk KaryawanSosialisasi Pengisian SPT untuk Karyawan
Sosialisasi Pengisian SPT untuk Karyawan
 
PENAGIHAN PAJAK
PENAGIHAN PAJAKPENAGIHAN PAJAK
PENAGIHAN PAJAK
 
Perpajakan 2
Perpajakan 2Perpajakan 2
Perpajakan 2
 
Makalah Pajak Penghasilan (PPh)
Makalah Pajak Penghasilan (PPh)Makalah Pajak Penghasilan (PPh)
Makalah Pajak Penghasilan (PPh)
 
Matakuliah Perpajakan 1
Matakuliah Perpajakan 1Matakuliah Perpajakan 1
Matakuliah Perpajakan 1
 
PP NO. 46 TAHUN 2013 TENTANG PPh ATAS PENGHASILAN DARI USAHA WAJIB PAJAK YANG...
PP NO. 46 TAHUN 2013TENTANG PPh ATAS PENGHASILAN DARI USAHA WAJIB PAJAK YANG...PP NO. 46 TAHUN 2013TENTANG PPh ATAS PENGHASILAN DARI USAHA WAJIB PAJAK YANG...
PP NO. 46 TAHUN 2013 TENTANG PPh ATAS PENGHASILAN DARI USAHA WAJIB PAJAK YANG...
 
PPN Kegiatan Membagun Sendiri
PPN Kegiatan Membagun SendiriPPN Kegiatan Membagun Sendiri
PPN Kegiatan Membagun Sendiri
 
Penyuluhan PP 46 september 2013
Penyuluhan PP 46 september 2013Penyuluhan PP 46 september 2013
Penyuluhan PP 46 september 2013
 
Psak 46-pajak-penghasilan
Psak 46-pajak-penghasilanPsak 46-pajak-penghasilan
Psak 46-pajak-penghasilan
 
Pajak kel.7 3 akt bab 22
Pajak kel.7 3 akt  bab 22Pajak kel.7 3 akt  bab 22
Pajak kel.7 3 akt bab 22
 
Bendahara dan kewajiban-pajak
Bendahara dan kewajiban-pajakBendahara dan kewajiban-pajak
Bendahara dan kewajiban-pajak
 
PPh Final UMKM Setengah Persen Lengkap
PPh Final UMKM Setengah Persen LengkapPPh Final UMKM Setengah Persen Lengkap
PPh Final UMKM Setengah Persen Lengkap
 
Panduan mengikuti PPS - Program Pengungkapan Sukarela
Panduan mengikuti PPS - Program Pengungkapan SukarelaPanduan mengikuti PPS - Program Pengungkapan Sukarela
Panduan mengikuti PPS - Program Pengungkapan Sukarela
 
ANALISIS PENGARUH PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA DALAM MENINGKATKAN PENER...
ANALISIS PENGARUH PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA DALAM MENINGKATKAN PENER...ANALISIS PENGARUH PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA DALAM MENINGKATKAN PENER...
ANALISIS PENGARUH PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA DALAM MENINGKATKAN PENER...
 
Pajak
PajakPajak
Pajak
 
Penagihan pajak
Penagihan pajak Penagihan pajak
Penagihan pajak
 

Similar to Tunggakan pbb rp 7

kup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptx
kup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptxkup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptx
kup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptx
INDIRAARUNDINASARISA
 
Dasar Pengenaan dan Cara Menghitung Pajak
Dasar Pengenaan dan Cara Menghitung PajakDasar Pengenaan dan Cara Menghitung Pajak
Dasar Pengenaan dan Cara Menghitung Pajak
Bbe Mee
 
Landasan Hukum Penagihan Pajak
Landasan Hukum Penagihan PajakLandasan Hukum Penagihan Pajak
Landasan Hukum Penagihan PajakLamsiskaRosalina
 
Amelia hasanah 12160137
Amelia hasanah 12160137Amelia hasanah 12160137
Amelia hasanah 12160137
Ameliahasanah02
 
Pembayaran Pajak dengan Surat Setoran Pajak
Pembayaran Pajak dengan Surat Setoran PajakPembayaran Pajak dengan Surat Setoran Pajak
Pembayaran Pajak dengan Surat Setoran Pajak
Nadia Eva
 
Laporan kerja praktek
Laporan kerja praktekLaporan kerja praktek
Laporan kerja praktek
hayatun nufus
 
PENERIMAAN PPnBM SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN APBN
PENERIMAAN PPnBM SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN APBNPENERIMAAN PPnBM SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN APBN
PENERIMAAN PPnBM SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN APBN
LailyAnandaPG
 
Utang Pajak dan Penagihan Pajak.pptx
Utang Pajak dan Penagihan Pajak.pptxUtang Pajak dan Penagihan Pajak.pptx
Utang Pajak dan Penagihan Pajak.pptx
KenBintangRafi
 
Pp 3
Pp 3Pp 3
Materi Perpajakan hbhyg hhjkjknk hu nhgy m
Materi Perpajakan hbhyg hhjkjknk hu nhgy mMateri Perpajakan hbhyg hhjkjknk hu nhgy m
Materi Perpajakan hbhyg hhjkjknk hu nhgy m
JeniferKondolele
 
10. KETETAPAN PAJAK.ppt
10. KETETAPAN PAJAK.ppt10. KETETAPAN PAJAK.ppt
10. KETETAPAN PAJAK.ppt
Febi71
 
PPN Pemungutan PPN
 PPN   Pemungutan PPN PPN   Pemungutan PPN
PPN Pemungutan PPN
karomah95
 
Diah febriani 1301103010036-pajak hiburan
Diah febriani 1301103010036-pajak hiburanDiah febriani 1301103010036-pajak hiburan
Diah febriani 1301103010036-pajak hiburan
Diah Febriani Sutomo
 
Presentasi PPN dan PPnBM
Presentasi PPN dan PPnBMPresentasi PPN dan PPnBM
Presentasi PPN dan PPnBM
Icha Icha
 
Bahan Pengantar Sosialisasi Billing Perbendaharaan updated 23 Des 2021_fix (1...
Bahan Pengantar Sosialisasi Billing Perbendaharaan updated 23 Des 2021_fix (1...Bahan Pengantar Sosialisasi Billing Perbendaharaan updated 23 Des 2021_fix (1...
Bahan Pengantar Sosialisasi Billing Perbendaharaan updated 23 Des 2021_fix (1...
PDMSBaubau
 

Similar to Tunggakan pbb rp 7 (20)

kup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptx
kup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptxkup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptx
kup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptx
 
Dasar Pengenaan dan Cara Menghitung Pajak
Dasar Pengenaan dan Cara Menghitung PajakDasar Pengenaan dan Cara Menghitung Pajak
Dasar Pengenaan dan Cara Menghitung Pajak
 
Landasan Hukum Penagihan Pajak
Landasan Hukum Penagihan PajakLandasan Hukum Penagihan Pajak
Landasan Hukum Penagihan Pajak
 
Pembahasan
PembahasanPembahasan
Pembahasan
 
Penagihan pajak
Penagihan pajak Penagihan pajak
Penagihan pajak
 
Amelia hasanah 12160137
Amelia hasanah 12160137Amelia hasanah 12160137
Amelia hasanah 12160137
 
Penagihan pajak
Penagihan pajakPenagihan pajak
Penagihan pajak
 
Tgs pratikum
Tgs pratikumTgs pratikum
Tgs pratikum
 
Tugas randi saputra
Tugas randi saputraTugas randi saputra
Tugas randi saputra
 
Pembayaran Pajak dengan Surat Setoran Pajak
Pembayaran Pajak dengan Surat Setoran PajakPembayaran Pajak dengan Surat Setoran Pajak
Pembayaran Pajak dengan Surat Setoran Pajak
 
Laporan kerja praktek
Laporan kerja praktekLaporan kerja praktek
Laporan kerja praktek
 
PENERIMAAN PPnBM SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN APBN
PENERIMAAN PPnBM SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN APBNPENERIMAAN PPnBM SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN APBN
PENERIMAAN PPnBM SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN APBN
 
Utang Pajak dan Penagihan Pajak.pptx
Utang Pajak dan Penagihan Pajak.pptxUtang Pajak dan Penagihan Pajak.pptx
Utang Pajak dan Penagihan Pajak.pptx
 
Pp 3
Pp 3Pp 3
Pp 3
 
Materi Perpajakan hbhyg hhjkjknk hu nhgy m
Materi Perpajakan hbhyg hhjkjknk hu nhgy mMateri Perpajakan hbhyg hhjkjknk hu nhgy m
Materi Perpajakan hbhyg hhjkjknk hu nhgy m
 
10. KETETAPAN PAJAK.ppt
10. KETETAPAN PAJAK.ppt10. KETETAPAN PAJAK.ppt
10. KETETAPAN PAJAK.ppt
 
PPN Pemungutan PPN
 PPN   Pemungutan PPN PPN   Pemungutan PPN
PPN Pemungutan PPN
 
Diah febriani 1301103010036-pajak hiburan
Diah febriani 1301103010036-pajak hiburanDiah febriani 1301103010036-pajak hiburan
Diah febriani 1301103010036-pajak hiburan
 
Presentasi PPN dan PPnBM
Presentasi PPN dan PPnBMPresentasi PPN dan PPnBM
Presentasi PPN dan PPnBM
 
Bahan Pengantar Sosialisasi Billing Perbendaharaan updated 23 Des 2021_fix (1...
Bahan Pengantar Sosialisasi Billing Perbendaharaan updated 23 Des 2021_fix (1...Bahan Pengantar Sosialisasi Billing Perbendaharaan updated 23 Des 2021_fix (1...
Bahan Pengantar Sosialisasi Billing Perbendaharaan updated 23 Des 2021_fix (1...
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Operator Warnet Vast Raha
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
Operator Warnet Vast Raha
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
Operator Warnet Vast Raha
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
Operator Warnet Vast Raha
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
Operator Warnet Vast Raha
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
Operator Warnet Vast Raha
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
Operator Warnet Vast Raha
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
Operator Warnet Vast Raha
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
Operator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Tunggakan pbb rp 7

  • 1. Tunggakan PBB Rp 7,9 Miliar KOTA – Untuk meraup pendapatan dari sektor Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Tahun 2014 Pemkab Pacitan harus bekerja keras. Pasalnya, tunggakan PBB warisan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Ponorogo kepada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Pacitan mencapai Rp 7,9 miliar. Itu merupakan akumulasi mulai tahun 1994 hingga April 2013. Kabid Pendataan dan Penetapan Pajak DPPKAD Pacitan Marsandi menjelaskan tunggakan itu diduga mandek di perangkat desa. Selain itu, ada data tercecer yang kini masih dalam inventarisasi DPPKAD. ‘’Sejak beralihnya PBB sebagai pajak daerah per Januari 2014, hingga kini kami masih melakukan pencocokan data. Sebab, jumlahnya sangat banyak,’’ ujar Marsandi kepada Jawa Pos Radar Pacitan kemarin. Sandi juga tak mau banyak bicara perihal target pendapatan yang dipatok dari PBB tahun ini. Pasalnya, masih banyak data yang musti dicocokkan. ‘’Terpenting, progres pembayaran pajak terutang itu bagus dulu,’’ tuturnya. Diakui, pemungutan tunggakan PBB tidak mudah. Ini mengingat masih rendahnya kesadaran masyarakat, terutama untuk datang ke kantor membayar pajak. Untuk target pelunasan PBB tahun ini pihaknya tengah menyiapkan Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) masing-masing kelurahan. Selain itu, dia juga sudah mengumpulkan beberapa perangkat desa dan kolektor pajak di masing-masing kecamatan untuk turut membantu melakukan penarikan PBB. ‘’Untuk reward kami juga masih belum bisa banyak bicara. Itu semua kebijakan pimpinan,’’ terangnya. Saat ini pihaknya fokus pada tunggakan 2009-2013 lebih dulu. Itu dilakukan lantaran pendataan sudah rampung. Dia menuturkan untuk tunggakan PBB akumulasi tahun 2009-2013 mencapai Rp 701 juta. ‘’Tunggakan terbesar ada di Kecamatan Pacitan Kota,’’ ungkapnya. Menurut dia, itu dipengrahui objek pajak, namun tidak ada subjek pajaknya. Sehingga, penagihan PBB tersendat. ‘’Biasanya, subjek pajaknya pindah ke luar daerah,’’ jelasnya. Sementara Anggota Komisi C DPRD Pacitan Eko Setyo Ranu meminta DPPKAD tetap melakukan penagihan tunggakan tersebut. Pasalnya, besarnya tunggakan PBB yang mencapai miliaran rupiah itu mengakibatkan pendapatan daerah tak maksimal. ‘’Jangan sampai berpikir meskipun progresnya sudah 100 persen tidak mau lagi memaksimalkan penarikan pajak. Terlebih waktunya masih setengah tahun lagi. DPPKAD harus tetap melakukan penagihan, utamanya bagi mereka yang pembayaran pajaknya sudah jatuh tempo,’’ tandasnya. (her/sat)
  • 2. Tunggakan PBB di Gunungkidul Ada yang Mandeg di Perangkat Desa Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL- Kepala Bidang Pendapatan DPPKAD Gunungkidul Marwoto Agus Basuki menjelaskan, tunggakan pajak Rp5,7 miliar tersebut merupakan akumulasi dari beberapa tahun terakhir. Tidak hanya mandeg di perangkat desa namun ada data-data yang tercecer yang kini masih dalam inventarisasi DPPKAD. Ia menyebutkan target pendapatan pajak PBB 2013 sebesar Rp12,8 miliar hanya terealisasi Rp10.6 miliar. Tahun ini, DPPKAD menargetkan pendapatan pajak PBB P2 sebesar Rp14,1 miliar. Basuki berharap target Rp14,1 miliar bisa dengan asumsi banyak data wajib pajak PBB P2 yang masih tercecer termasuk tunggakan yang Rp5,7 miliar yang tengah dibenahi DPPKAD pasca peralihan pungutan pajak PBB P2 dari Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama ke DPPKAD tahun ini. “Banyak data wajib PBB P2 yang sedang kita benahi,” ucap Basuki. Tahun 2015 mendatang DPPKAD menjadikan ikon PBB P2 dan Pariwisata menjadi pendapatan utama Kabupaten Gunungkidul. “Potensi pendapatan pajak dari kedua ikon tersebut mencapai Rp16 miliar,” tandas Basuki. (Ujang Hasanudin/JIBI/Harian Jogja) Tunggakan Pajak Tunggakan pajak adalah besarnya pajak terutang yang belum dibayarkan oleh Wajib Pajak. Tunggakan pajak ini disebabkan oleh 2 (dua) hal, yaitu: a. Karena pemeriksaan Pemeriksaan ini meliputi: 1) Surat Ketetapan Pajak (SKP). Surat Ketetapan Pajak (SKP) ini diterbitkan terbatas pada Wajib Pajak tertentu yang disebabkan oleh ketidakbenaran dalam pengisian Surat Pemberitahuan (SPT) atau karena ditemukannya data fisik yang tidak dilaporkan oleh Wajib Pajak.
  • 3. 2) Surat Tagihan Pajak (SPT) adalah surat untuk melakukan penagihan pajak dan atau sanksi administrasi berupa bunga dan atau denda bagi Wajib Pajak. b. Karena Wajib Pajak tidak mampu membayar kewajiban Dalam hal ini tuggakan timbul karena murni yang bersangkutan atau Wajib Pajak tidak dapat memenuhi kewajiban perpajakannya. Apabila bidang penagihan mendapati adanya 8 tunggakan yang disebabkan seperti diatas, maka akan dilakukan tindakan penagihan aktif sebagai sarana untuk menagih pajak kepada Wajib Pajak. 2. Tindakan Penagihan Pajak a. Pengertian Penagihan Pajak Menurut Undang-undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang penagihan pajak dengan surat paksa sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 19 Tahun 2000 penagihan pajak adalah serangkaian tindakan agar Penanggung Pajak melunasi utang pajak dan biaya penagihan pajak dengan menegur atau memperingatkan, melaksanakan penagihan seketika dan sekaligus, memberitahukan surat paksa, mengusulkan pencegahan, melaksanakan penyitaan, melaksanakan penyanderaan, menjual barang yang telah disita.
  • 4. b. Tindakan Penagihan Pajak Penagihan pajak pasif dilakukan dengan menggunakan Surat Tagihan Pajak (STP), Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB), Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT), surat keputusan pembetulan yang menyebabkan pajak terutang menjadi lebih besar, surat keputusan keberatan yang menyebabkan pajak terutang menjadi lebih besar, surat keputusan banding yang 9 menyebabkan pajak terutang menjadi lebih besar. Jika dalam jangka waktu 30 hari belum dilunasi, maka 7 hari setelah jatuh tempo akan diikuti dengan penagihan pajak secara aktif yang dimulai dengan menerbitkan surat teguran. Penagihan pajak aktif merupakan kelanjutan dari penagihan pajak pasif, dimana dalam upaya penagihan ini fiskus berperan aktif dalam arti tidak hanya mengirim surat tagihan atau surat ketetapan pajak tetapi akan diikuti dengan tindakn sita, dan dilanjutkan dengan pelaksanaan lelang. c. Tahapan Penagihan Pajak Beberapa tahapan dalam penagihan pajak, yaitu: 1) Surat Teguran, apabila utang pajak yang tercantum dalam Surat Tagihan Pajak (STP), Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB), Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT), tidak dilunasi melewati 7 (tujuh) hari dari batas waktu
  • 5. jatuh tempo (satu bulan sejak tanggal diterbitkannya). 2) Surat Paksa, apabila utang pajak tidak dilunasi setelah 21 hari dari tanggal surat teguran, maka akan diterbitkan Surat Paksa yang disampaikan oleh juru sita pajak Negara dengan dibebani biaya penagihan. Utang pajak harus dilunasi dalam waktu 2 x 24 jam. 10 3) Surat Sita, apabila utang pajak belum juga dilunasi dalam waktu 2 x 24 jam dapat dilakukan tindakan penyitaan atas barang-barang wajib pajak, dengan dibebani biaya pelaksanaan sita,. 4) Lelang, dalam waktu 14 hari setelah tindakan penyitaan, utang pajak belum dilunasi maka akan dilanjutkan dengan tindakan perlelangan melalui kantor lelang Negara. Dalam hal biaya penagihan paksa dan biaya pelaksanaan sita belum dibayar maka akan dibebankan bersama-sama dengan biaya iklan untuk pengumuman lelang dalam surat kabar dan biaya lelang pada saat perlelangan. Tunggakan Pajak Tunggakan pajak adalah besarnya pajak terutang yang belum dibayarkan oleh Wajib Pajak. Tunggakan pajak ini disebabkan oleh 2 (dua) hal, yaitu: a. Karena pemeriksaan Pemeriksaan ini meliputi: 1) Surat Ketetapan Pajak (SKP). Surat Ketetapan Pajak (SKP) ini diterbitkan terbatas pada Wajib Pajak tertentu yang disebabkan oleh ketidakbenaran dalam pengisian Surat Pemberitahuan (SPT)
  • 6. atau karena ditemukannya data fisik yang tidak dilaporkan oleh Wajib Pajak. 2) Surat Tagihan Pajak (SPT) adalah surat untuk melakukan penagihan pajak dan atau sanksi administrasi berupa bunga dan atau denda bagi Wajib Pajak. b. Karena Wajib Pajak tidak mampu membayar kewajiban Dalam hal ini tuggakan timbul karena murni yang bersangkutan atau Wajib Pajak tidak dapat memenuhi kewajiban perpajakannya. Apabila bidang penagihan mendapati adanya 8 tunggakan yang disebabkan seperti diatas, maka akan dilakukan tindakan penagihan aktif sebagai sarana untuk menagih pajak kepada Wajib Pajak. 2. Tindakan Penagihan Pajak a. Pengertian Penagihan Pajak Menurut Undang-undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang penagihan pajak dengan surat paksa sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 19 Tahun 2000 penagihan pajak adalah serangkaian tindakan agar Penanggung Pajak melunasi utang pajak dan biaya penagihan pajak dengan menegur atau memperingatkan, melaksanakan penagihan seketika dan sekaligus, memberitahukan surat paksa, mengusulkan pencegahan, melaksanakan
  • 7. penyitaan, melaksanakan penyanderaan, menjual barang yang telah disita. b. Tindakan Penagihan Pajak Penagihan pajak pasif dilakukan dengan menggunakan Surat Tagihan Pajak (STP), Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB), Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT), surat keputusan pembetulan yang menyebabkan pajak terutang menjadi lebih besar, surat keputusan keberatan yang menyebabkan pajak terutang menjadi lebih besar, surat keputusan banding yang 9 menyebabkan pajak terutang menjadi lebih besar. Jika dalam jangka waktu 30 hari belum dilunasi, maka 7 hari setelah jatuh tempo akan diikuti dengan penagihan pajak secara aktif yang dimulai dengan menerbitkan surat teguran. Penagihan pajak aktif merupakan kelanjutan dari penagihan pajak pasif, dimana dalam upaya penagihan ini fiskus berperan aktif dalam arti tidak hanya mengirim surat tagihan atau surat ketetapan pajak tetapi akan diikuti dengan tindakn sita, dan dilanjutkan dengan pelaksanaan lelang. c. Tahapan Penagihan Pajak Beberapa tahapan dalam penagihan pajak, yaitu: 1) Surat Teguran, apabila utang pajak yang tercantum dalam Surat Tagihan Pajak (STP), Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
  • 8. (SKPKB), Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT), tidak dilunasi melewati 7 (tujuh) hari dari batas waktu jatuh tempo (satu bulan sejak tanggal diterbitkannya). 2) Surat Paksa, apabila utang pajak tidak dilunasi setelah 21 hari dari tanggal surat teguran, maka akan diterbitkan Surat Paksa yang disampaikan oleh juru sita pajak Negara dengan dibebani biaya penagihan. Utang pajak harus dilunasi dalam waktu 2 x 24 jam. 10 3) Surat Sita, apabila utang pajak belum juga dilunasi dalam waktu 2 x 24 jam dapat dilakukan tindakan penyitaan atas barang-barang wajib pajak, dengan dibebani biaya pelaksanaan sita,. 4) Lelang, dalam waktu 14 hari setelah tindakan penyitaan, utang pajak belum dilunasi maka akan dilanjutkan dengan tindakan perlelangan melalui kantor lelang Negara. Dalam hal biaya penagihan paksa dan biaya pelaksanaan sita belum dibayar maka akan dibebankan bersama-sama dengan biaya iklan untuk pengumuman lelang dalam surat kabar dan biaya lelang pada saat perlelangan