SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
1
[Type text]
Tugas Patologi Umum Veteriner
OLEH
Nama : Khairul Rizal
NIM : 1202101010058
Kelas : B
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
2014
2
[Type text]
1. Aplasia (Agenesis)
Kegagalan pembentuan atau suatu organ atau struktur disebut agenesis.
Agenesis pada beberapa jenis organ (misalnya jantung ) jelas tidak akan dapat
ditoleransi untuk mempertahankan hidupnya.
aplasia-cutis-congenita-circumscripta
2. Hipoplasia
 Hipoplasia : kegagalan perkembangan / pembentukan organ.
 Proses yang berhubungan dengan atropi.
 Kegagalan morfogenesis.
Kegagalan pembentukan organ untuk mencapai ukuran normal disebut
hipoplasia. Kelainan ini mungkin hanya didapat pada bagian kecil kecil organ
saja, misalnya hipoplasia segmentaal pada ginjal. Hipoplasia yang relatif sering
ditemukan ialah hipoplasia yang mengenai inti osseous pada acetabulum dan
akan menyebabkan terjadinya dislokasi bawaan paada pinggul , karenaa atap
yang mendatar dari asetabulum.
Hipoplasia maxila
3
[Type text]
Hipoplasia Testis
Hipoplasia testis dapat didefinisikan sebagai keadaan dimana satu atau kedua
testis lebih kecil dari yang normal.Testis yang mengalami hipoplasia mengecil
tinggal separuh, atau sepertiga dari ukuran normalnya dan bebas bergerak
didalam rongga skrotum.
Konsistensi testis yang mengalami hipoplasia bervariasi dari konsistensi
mendekati normal sampai kenyal, berbeda dengan konsistensi testis yang
mengalami degenerasi atau atropi, selain menjadi kecil juga terasa ada
pengerasan akibat tumbuhnya jaringan ikat (Hardjopranjoto, S.1995).
3. Atropi
Atrofi (bahasa Inggris: atrophy) merupakan simtoma penyusutan
jaringan atau organ. Atrofi berkemungkinan berlaku akibat tindak balas adaptasi
terhadap tekanan sehingga isi padu sel mengerut dan seterusnya keperluan tenaga
diturunkan ke tahap yang minimum. penyebab lain yang mungkin ialah sel
kurang digunakan seperti dalam otot rangka. selain penurunan keperluan sesuatu
fungsi, kekurangan bekalan oksigen atau nutrisin, inflamasi kronik dan proses
penuaan juga menyumbang kepada fenomena atropi. Begitu juga dengan
gangguan isyarat dalam tindakan hormon berakibat fungsi sesuatu organ
berkurangan. [
Atropi merupakan berkurangnya ukuran suatu organ atau sel karena
mengecilnya ukuran sel dan atau berkurangnya jumlah sel , sering oleh
mekanisme yang ikut serta pada apoptosis. Jaringan atau sel yang mengalami
atropi disebut dalam keadaan atrofik atau atrofied. Atropi merupakan respon yang
penting terhadap penyesuaian permintaan tubuh berkaitan dengan fungsi organ
atau sel tertentu . Penting diperhatikan bahwa atropi tidak hanya berhentinya
pertumbuhan tetapi juga pengurangan yang aktif dari ukuran sel dan atau jumlah
sel ,yang diperantarai oleh apoptosis.
4
[Type text]
Tikus dengan atrofi otot tulang belakang
Peningkatan Pertumbuhan
4. Hipertropi
 Memperbesar ukuran tanpa diikuti peningkatan jumlah sel.
 Ukuran sel meningkat
 Peningkatan volume organ atau jaringan akibat pembesaran komponen sel
Hipertropi otot
5. Hiperplasia
 Menambah jumah sel dengan cara pembelahan sel
 Jumlah sel meningkat
 Ukuran sel tetap akan tetapi jumlah sel yang bertambah
5
[Type text]
Hiperplasia organ kelamin betina
6. Displasia (kegagalan deferensiasi, disgeenesis)
Displasia merupakan kegagalan diferensiasi normal organ, yang sering
tetap pada struktur embrio yang premitif.
6
[Type text]
Displasia pada anjing
Daftar Pustaka
http://www.diagnosticoveterinario.com/hiperplasia-endometrial-quistica-heq/2361
http://www.albanesi.it/Veter/displasia_anca.htm
Underwood, J. C. E.1992. Patologi Umum Dan Sistemik.Jakarta : EGC

More Related Content

What's hot

antigen dan antibodi
antigen dan antibodiantigen dan antibodi
antigen dan antibodimateripptgc
 
Penyakit pernafasan (Asma)
Penyakit pernafasan (Asma)Penyakit pernafasan (Asma)
Penyakit pernafasan (Asma)Hasbullah Marwan
 
Farmakologi interaksi obat dengan makanan
Farmakologi interaksi obat dengan makananFarmakologi interaksi obat dengan makanan
Farmakologi interaksi obat dengan makananEster Muki
 
Proses terjadinya infeksi
Proses terjadinya infeksiProses terjadinya infeksi
Proses terjadinya infeksiWarnet Raha
 
Farmakologi
FarmakologiFarmakologi
FarmakologiCahya
 
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrakPengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrakCTie Lupy
 
FITOKIMIA EKSTRAK
FITOKIMIA EKSTRAKFITOKIMIA EKSTRAK
FITOKIMIA EKSTRAKSapan Nada
 
endotoksin dan pirogen
endotoksin dan pirogenendotoksin dan pirogen
endotoksin dan pirogenPutri Indayani
 
Obat sistem saraf pusat
Obat sistem saraf pusatObat sistem saraf pusat
Obat sistem saraf pusatbarkah1933
 
PULVIS and PULVERS
PULVIS and PULVERSPULVIS and PULVERS
PULVIS and PULVERSDheyla23
 
Sistem pencernaan dan obat obat sistem pencernaan
Sistem pencernaan dan obat obat sistem pencernaanSistem pencernaan dan obat obat sistem pencernaan
Sistem pencernaan dan obat obat sistem pencernaanMina Audina
 
Anti virus present
Anti virus presentAnti virus present
Anti virus presentfikri asyura
 

What's hot (20)

antigen dan antibodi
antigen dan antibodiantigen dan antibodi
antigen dan antibodi
 
Penyakit pernafasan (Asma)
Penyakit pernafasan (Asma)Penyakit pernafasan (Asma)
Penyakit pernafasan (Asma)
 
Farmakologi interaksi obat dengan makanan
Farmakologi interaksi obat dengan makananFarmakologi interaksi obat dengan makanan
Farmakologi interaksi obat dengan makanan
 
Proses terjadinya infeksi
Proses terjadinya infeksiProses terjadinya infeksi
Proses terjadinya infeksi
 
Trematoda hati
Trematoda hatiTrematoda hati
Trematoda hati
 
Analisis resep
Analisis resepAnalisis resep
Analisis resep
 
Farmakologi
FarmakologiFarmakologi
Farmakologi
 
Ppt tanaman obat
Ppt tanaman obatPpt tanaman obat
Ppt tanaman obat
 
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrakPengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
 
PPT KARDIOVASKULER
PPT KARDIOVASKULERPPT KARDIOVASKULER
PPT KARDIOVASKULER
 
Obat
ObatObat
Obat
 
Gel
GelGel
Gel
 
FITOKIMIA EKSTRAK
FITOKIMIA EKSTRAKFITOKIMIA EKSTRAK
FITOKIMIA EKSTRAK
 
endotoksin dan pirogen
endotoksin dan pirogenendotoksin dan pirogen
endotoksin dan pirogen
 
Obat sistem saraf pusat
Obat sistem saraf pusatObat sistem saraf pusat
Obat sistem saraf pusat
 
Tetes Mata
Tetes MataTetes Mata
Tetes Mata
 
PULVIS and PULVERS
PULVIS and PULVERSPULVIS and PULVERS
PULVIS and PULVERS
 
Toksikologi 2017
Toksikologi 2017Toksikologi 2017
Toksikologi 2017
 
Sistem pencernaan dan obat obat sistem pencernaan
Sistem pencernaan dan obat obat sistem pencernaanSistem pencernaan dan obat obat sistem pencernaan
Sistem pencernaan dan obat obat sistem pencernaan
 
Anti virus present
Anti virus presentAnti virus present
Anti virus present
 

Similar to Patologi-Umum-Veteriner

Tumor pskh gangguan pertumbuhan pptx pptx
Tumor pskh gangguan pertumbuhan pptx pptxTumor pskh gangguan pertumbuhan pptx pptx
Tumor pskh gangguan pertumbuhan pptx pptxandini330535
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
adaptasisel.pdf
adaptasisel.pdfadaptasisel.pdf
adaptasisel.pdfbennyxt4n
 
Degenerasi dan Nekrosis
Degenerasi dan NekrosisDegenerasi dan Nekrosis
Degenerasi dan NekrosisYaner Yeverson
 
Idk 2 tm2 adaptasi jejas & penuaan sel
Idk 2 tm2 adaptasi jejas & penuaan selIdk 2 tm2 adaptasi jejas & penuaan sel
Idk 2 tm2 adaptasi jejas & penuaan selDenisFarida
 
Adaptasi sel, jejas, penuaan sel.pptx
Adaptasi sel, jejas, penuaan sel.pptxAdaptasi sel, jejas, penuaan sel.pptx
Adaptasi sel, jejas, penuaan sel.pptxMethaKemala
 
Mekanisme_Adaptasi_Sel.pptx
Mekanisme_Adaptasi_Sel.pptxMekanisme_Adaptasi_Sel.pptx
Mekanisme_Adaptasi_Sel.pptxMethaKemala
 
Anatomi fisiologi dalam sistem hematologi
Anatomi fisiologi dalam sistem hematologiAnatomi fisiologi dalam sistem hematologi
Anatomi fisiologi dalam sistem hematologiWarnet Raha
 
Kelainan Retrogresif.pptx
Kelainan Retrogresif.pptxKelainan Retrogresif.pptx
Kelainan Retrogresif.pptxbennyxt4n
 
Makalah darah dan golongan darah
Makalah darah dan golongan darahMakalah darah dan golongan darah
Makalah darah dan golongan darahSherly ShEra
 
1 pengetian patologi
1 pengetian patologi1 pengetian patologi
1 pengetian patologiWarnet Raha
 
Buku Sistem Sirkulasi untuk siswa SMA/MA
Buku Sistem Sirkulasi untuk siswa SMA/MABuku Sistem Sirkulasi untuk siswa SMA/MA
Buku Sistem Sirkulasi untuk siswa SMA/MAenda151510
 

Similar to Patologi-Umum-Veteriner (20)

Tumor pskh gangguan pertumbuhan pptx pptx
Tumor pskh gangguan pertumbuhan pptx pptxTumor pskh gangguan pertumbuhan pptx pptx
Tumor pskh gangguan pertumbuhan pptx pptx
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
adaptasisel.pdf
adaptasisel.pdfadaptasisel.pdf
adaptasisel.pdf
 
Adaptasi sel
Adaptasi selAdaptasi sel
Adaptasi sel
 
Degenerasi dan Nekrosis
Degenerasi dan NekrosisDegenerasi dan Nekrosis
Degenerasi dan Nekrosis
 
Idk 2 tm2 adaptasi jejas & penuaan sel
Idk 2 tm2 adaptasi jejas & penuaan selIdk 2 tm2 adaptasi jejas & penuaan sel
Idk 2 tm2 adaptasi jejas & penuaan sel
 
Adaptasi sel, jejas, penuaan sel.pptx
Adaptasi sel, jejas, penuaan sel.pptxAdaptasi sel, jejas, penuaan sel.pptx
Adaptasi sel, jejas, penuaan sel.pptx
 
Mekanisme_Adaptasi_Sel.pptx
Mekanisme_Adaptasi_Sel.pptxMekanisme_Adaptasi_Sel.pptx
Mekanisme_Adaptasi_Sel.pptx
 
Anatomi fisiologi dalam sistem hematologi
Anatomi fisiologi dalam sistem hematologiAnatomi fisiologi dalam sistem hematologi
Anatomi fisiologi dalam sistem hematologi
 
Askep anemia
Askep anemiaAskep anemia
Askep anemia
 
Askep anemia
Askep anemiaAskep anemia
Askep anemia
 
Askep anemia
Askep anemiaAskep anemia
Askep anemia
 
Patologi ppt
Patologi pptPatologi ppt
Patologi ppt
 
Kelainan Retrogresif.pptx
Kelainan Retrogresif.pptxKelainan Retrogresif.pptx
Kelainan Retrogresif.pptx
 
Asuhan keperawatan pada anak dengan thalasemia
Asuhan keperawatan pada anak dengan thalasemiaAsuhan keperawatan pada anak dengan thalasemia
Asuhan keperawatan pada anak dengan thalasemia
 
Makalah darah dan golongan darah
Makalah darah dan golongan darahMakalah darah dan golongan darah
Makalah darah dan golongan darah
 
PPT M2 KB2
PPT M2 KB2PPT M2 KB2
PPT M2 KB2
 
1 pengetian patologi
1 pengetian patologi1 pengetian patologi
1 pengetian patologi
 
Buku Sistem Sirkulasi untuk siswa SMA/MA
Buku Sistem Sirkulasi untuk siswa SMA/MABuku Sistem Sirkulasi untuk siswa SMA/MA
Buku Sistem Sirkulasi untuk siswa SMA/MA
 
ppt Adaptasi sel
ppt Adaptasi selppt Adaptasi sel
ppt Adaptasi sel
 

More from Khairul Rizal

Sweeney Disease, Bursitis Infraspinatus,Bursitis Intertubercularis dan Omarth...
Sweeney Disease, Bursitis Infraspinatus,Bursitis Intertubercularis dan Omarth...Sweeney Disease, Bursitis Infraspinatus,Bursitis Intertubercularis dan Omarth...
Sweeney Disease, Bursitis Infraspinatus,Bursitis Intertubercularis dan Omarth...Khairul Rizal
 
6042 1963Pencitraan Ultrasonografi Organ Reproduksi Domba Jantan Ekor Tipis I...
6042 1963Pencitraan Ultrasonografi Organ Reproduksi Domba Jantan Ekor Tipis I...6042 1963Pencitraan Ultrasonografi Organ Reproduksi Domba Jantan Ekor Tipis I...
6042 1963Pencitraan Ultrasonografi Organ Reproduksi Domba Jantan Ekor Tipis I...Khairul Rizal
 
PENGARUH PENGGUNAAN MAGNESIUM SULFAT UNTUK MENCEGAH MENGGIGIL PASCA ANESTESI ...
PENGARUH PENGGUNAAN MAGNESIUM SULFAT UNTUK MENCEGAH MENGGIGIL PASCA ANESTESI ...PENGARUH PENGGUNAAN MAGNESIUM SULFAT UNTUK MENCEGAH MENGGIGIL PASCA ANESTESI ...
PENGARUH PENGGUNAAN MAGNESIUM SULFAT UNTUK MENCEGAH MENGGIGIL PASCA ANESTESI ...Khairul Rizal
 
PENGARUH LIDOKAIN 1,5 Mg/KgBB INTRAVENA TERHADAP GEJOLAK KARDIOVASKULER PADA ...
PENGARUH LIDOKAIN 1,5 Mg/KgBB INTRAVENA TERHADAP GEJOLAK KARDIOVASKULER PADA ...PENGARUH LIDOKAIN 1,5 Mg/KgBB INTRAVENA TERHADAP GEJOLAK KARDIOVASKULER PADA ...
PENGARUH LIDOKAIN 1,5 Mg/KgBB INTRAVENA TERHADAP GEJOLAK KARDIOVASKULER PADA ...Khairul Rizal
 
PENGARUH PENGGUNAAN MAGNESIUM SULFAT UNTUK MENCEGAH MENGGIGIL PASCA ANESTESI ...
PENGARUH PENGGUNAAN MAGNESIUM SULFAT UNTUK MENCEGAH MENGGIGIL PASCA ANESTESI ...PENGARUH PENGGUNAAN MAGNESIUM SULFAT UNTUK MENCEGAH MENGGIGIL PASCA ANESTESI ...
PENGARUH PENGGUNAAN MAGNESIUM SULFAT UNTUK MENCEGAH MENGGIGIL PASCA ANESTESI ...Khairul Rizal
 
Pengaruh ekstrak kangkung darat (ipomea reptans poir.
Pengaruh ekstrak kangkung darat (ipomea reptans poir.Pengaruh ekstrak kangkung darat (ipomea reptans poir.
Pengaruh ekstrak kangkung darat (ipomea reptans poir.Khairul Rizal
 

More from Khairul Rizal (8)

Sweeney Disease, Bursitis Infraspinatus,Bursitis Intertubercularis dan Omarth...
Sweeney Disease, Bursitis Infraspinatus,Bursitis Intertubercularis dan Omarth...Sweeney Disease, Bursitis Infraspinatus,Bursitis Intertubercularis dan Omarth...
Sweeney Disease, Bursitis Infraspinatus,Bursitis Intertubercularis dan Omarth...
 
Makalah kesmavet
Makalah kesmavetMakalah kesmavet
Makalah kesmavet
 
6042 1963Pencitraan Ultrasonografi Organ Reproduksi Domba Jantan Ekor Tipis I...
6042 1963Pencitraan Ultrasonografi Organ Reproduksi Domba Jantan Ekor Tipis I...6042 1963Pencitraan Ultrasonografi Organ Reproduksi Domba Jantan Ekor Tipis I...
6042 1963Pencitraan Ultrasonografi Organ Reproduksi Domba Jantan Ekor Tipis I...
 
PENGARUH PENGGUNAAN MAGNESIUM SULFAT UNTUK MENCEGAH MENGGIGIL PASCA ANESTESI ...
PENGARUH PENGGUNAAN MAGNESIUM SULFAT UNTUK MENCEGAH MENGGIGIL PASCA ANESTESI ...PENGARUH PENGGUNAAN MAGNESIUM SULFAT UNTUK MENCEGAH MENGGIGIL PASCA ANESTESI ...
PENGARUH PENGGUNAAN MAGNESIUM SULFAT UNTUK MENCEGAH MENGGIGIL PASCA ANESTESI ...
 
PENGARUH LIDOKAIN 1,5 Mg/KgBB INTRAVENA TERHADAP GEJOLAK KARDIOVASKULER PADA ...
PENGARUH LIDOKAIN 1,5 Mg/KgBB INTRAVENA TERHADAP GEJOLAK KARDIOVASKULER PADA ...PENGARUH LIDOKAIN 1,5 Mg/KgBB INTRAVENA TERHADAP GEJOLAK KARDIOVASKULER PADA ...
PENGARUH LIDOKAIN 1,5 Mg/KgBB INTRAVENA TERHADAP GEJOLAK KARDIOVASKULER PADA ...
 
PENGARUH PENGGUNAAN MAGNESIUM SULFAT UNTUK MENCEGAH MENGGIGIL PASCA ANESTESI ...
PENGARUH PENGGUNAAN MAGNESIUM SULFAT UNTUK MENCEGAH MENGGIGIL PASCA ANESTESI ...PENGARUH PENGGUNAAN MAGNESIUM SULFAT UNTUK MENCEGAH MENGGIGIL PASCA ANESTESI ...
PENGARUH PENGGUNAAN MAGNESIUM SULFAT UNTUK MENCEGAH MENGGIGIL PASCA ANESTESI ...
 
Pengaruh ekstrak kangkung darat (ipomea reptans poir.
Pengaruh ekstrak kangkung darat (ipomea reptans poir.Pengaruh ekstrak kangkung darat (ipomea reptans poir.
Pengaruh ekstrak kangkung darat (ipomea reptans poir.
 
Klasifikasi Virus
Klasifikasi VirusKlasifikasi Virus
Klasifikasi Virus
 

Patologi-Umum-Veteriner

  • 1. 1 [Type text] Tugas Patologi Umum Veteriner OLEH Nama : Khairul Rizal NIM : 1202101010058 Kelas : B FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA BANDA ACEH 2014
  • 2. 2 [Type text] 1. Aplasia (Agenesis) Kegagalan pembentuan atau suatu organ atau struktur disebut agenesis. Agenesis pada beberapa jenis organ (misalnya jantung ) jelas tidak akan dapat ditoleransi untuk mempertahankan hidupnya. aplasia-cutis-congenita-circumscripta 2. Hipoplasia  Hipoplasia : kegagalan perkembangan / pembentukan organ.  Proses yang berhubungan dengan atropi.  Kegagalan morfogenesis. Kegagalan pembentukan organ untuk mencapai ukuran normal disebut hipoplasia. Kelainan ini mungkin hanya didapat pada bagian kecil kecil organ saja, misalnya hipoplasia segmentaal pada ginjal. Hipoplasia yang relatif sering ditemukan ialah hipoplasia yang mengenai inti osseous pada acetabulum dan akan menyebabkan terjadinya dislokasi bawaan paada pinggul , karenaa atap yang mendatar dari asetabulum. Hipoplasia maxila
  • 3. 3 [Type text] Hipoplasia Testis Hipoplasia testis dapat didefinisikan sebagai keadaan dimana satu atau kedua testis lebih kecil dari yang normal.Testis yang mengalami hipoplasia mengecil tinggal separuh, atau sepertiga dari ukuran normalnya dan bebas bergerak didalam rongga skrotum. Konsistensi testis yang mengalami hipoplasia bervariasi dari konsistensi mendekati normal sampai kenyal, berbeda dengan konsistensi testis yang mengalami degenerasi atau atropi, selain menjadi kecil juga terasa ada pengerasan akibat tumbuhnya jaringan ikat (Hardjopranjoto, S.1995). 3. Atropi Atrofi (bahasa Inggris: atrophy) merupakan simtoma penyusutan jaringan atau organ. Atrofi berkemungkinan berlaku akibat tindak balas adaptasi terhadap tekanan sehingga isi padu sel mengerut dan seterusnya keperluan tenaga diturunkan ke tahap yang minimum. penyebab lain yang mungkin ialah sel kurang digunakan seperti dalam otot rangka. selain penurunan keperluan sesuatu fungsi, kekurangan bekalan oksigen atau nutrisin, inflamasi kronik dan proses penuaan juga menyumbang kepada fenomena atropi. Begitu juga dengan gangguan isyarat dalam tindakan hormon berakibat fungsi sesuatu organ berkurangan. [ Atropi merupakan berkurangnya ukuran suatu organ atau sel karena mengecilnya ukuran sel dan atau berkurangnya jumlah sel , sering oleh mekanisme yang ikut serta pada apoptosis. Jaringan atau sel yang mengalami atropi disebut dalam keadaan atrofik atau atrofied. Atropi merupakan respon yang penting terhadap penyesuaian permintaan tubuh berkaitan dengan fungsi organ atau sel tertentu . Penting diperhatikan bahwa atropi tidak hanya berhentinya pertumbuhan tetapi juga pengurangan yang aktif dari ukuran sel dan atau jumlah sel ,yang diperantarai oleh apoptosis.
  • 4. 4 [Type text] Tikus dengan atrofi otot tulang belakang Peningkatan Pertumbuhan 4. Hipertropi  Memperbesar ukuran tanpa diikuti peningkatan jumlah sel.  Ukuran sel meningkat  Peningkatan volume organ atau jaringan akibat pembesaran komponen sel Hipertropi otot 5. Hiperplasia  Menambah jumah sel dengan cara pembelahan sel  Jumlah sel meningkat  Ukuran sel tetap akan tetapi jumlah sel yang bertambah
  • 5. 5 [Type text] Hiperplasia organ kelamin betina 6. Displasia (kegagalan deferensiasi, disgeenesis) Displasia merupakan kegagalan diferensiasi normal organ, yang sering tetap pada struktur embrio yang premitif.
  • 6. 6 [Type text] Displasia pada anjing Daftar Pustaka http://www.diagnosticoveterinario.com/hiperplasia-endometrial-quistica-heq/2361 http://www.albanesi.it/Veter/displasia_anca.htm Underwood, J. C. E.1992. Patologi Umum Dan Sistemik.Jakarta : EGC