Dokumen tersebut membahas tentang tugas-tugas perkembangan remaja dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Terdapat sepuluh tugas perkembangan remaja yang dijelaskan beserta dasar biologis dan psikologisnya. Dokumen juga menjelaskan dua fase perkembangan remaja dan empat unsur penting bagi kebahagiaan perkawinan beserta kriteria keberhasilan penyesuaian kehidupan berkeluarga.
Tentang perkembangan remaja dan kupasan mengenai beberapa persoalan khas yang muncul di masa remaja. Slide ini dibuat untuk salah satu kegiatan pengabdian masyarakat pada remaja di Surabaya, April 2013 yang lalu.
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)Rima Trianingsih
I. Perkembangan Moral Menurut Jean Piaget
Perkembangan moral dapat pula dipahami melalui pendekatan kognitif. Piaget (dalam Slavin, 2006:51) bahkan mempercayai bahwa struktur kognitif dan kemampuan kognitif anak adalah dasar dari pengembangan moralnya. Kemampuan kognitif itulah yang kemudian akan membantu anak untuk mengembangkan penalaran yang berkaitan dengan masalah sosial. Untuk mempelajari penalaran moral anak-anak, Piaget menghabiskan waktu yang panjang untuk mengamati anak-anak yang sedang bermain kelereng dan menanyakan kepada mereka tentang aturan permainan yang digunakan. Dalam permainan kelereng tersebut Piaget menemukan beberapa hal yaitu anak di bawah usia 6 tahun pada kenyataannya belum mengenal aturan permainan, sedangkan anak mulai usia 6 tahun sudah mengenal adanya aturan dalam permainan, meskipun mereka belum menerapkannya dengan baik dalam permainan. Anak usia 10-12 tahun , anak-anak sudah mampu mengikuti aturan permainan yang berlaku dan mereka sadar bahwa aturan tersebut dibuat untuk menghindari pertikaian antar pemain.
Piaget kemudian membagi tahap perkembangan moral anak menjadi dua tahapan, yaitu tahap heteronomous dan tahap autonomous.
II. Perkembangan Moral Menurut Lawrence Kohlberg
Mengembangkan teori dari Piaget, Lawrence Kohlberg membagi perkembangan moral menjadi tiga tingkatan, yaitu tingkat prekonvensional, tingkat konvensional, dan tingkat postkonvensional (Slavin, 2006:54). Menurut pandangan Kohlberg dari tiga tingkatan tersebut, anak harus melewati enam tahap dalam dirinya. Setiap tahap memberikan jalan untuk menuju ke tahap selanjutnya ketika anak mampu menemukan ‘aturan’ pada tahap itu, kemudian anak harus meninggalkan penalaran moral dari tahap awal menuju ke tahap berikutnya. Dengan cara tersebut, penalaran moral anak berkembang melalui tiga tingkat yang berbeda meskipun tidak semua anak mampu menguasainya (Manning, 1977:108).
Tahapan-tahapan perkembangan moral yang dikemukakan Kohlberg jauh lebih kompleks dibanding dengan tahapan-tahapan perkembangan moral dalam teori Piaget.
PPT ini berisi penjelasan tentang pertumbuhan dan perkembangan anak, ciri perkembangan, kematangan, dimensi perkembangan, karakteristik perkembangan anak , faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
Ringkasan Materi tentang Perkembangan dan Kebutuhan Dasar Anak
Mata Kuliah : Psikologi/Konseling Perkembangan dan Kapita Selekta BKI
Fakultas Dakwah dan Komunikasi
UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Tentang perkembangan remaja dan kupasan mengenai beberapa persoalan khas yang muncul di masa remaja. Slide ini dibuat untuk salah satu kegiatan pengabdian masyarakat pada remaja di Surabaya, April 2013 yang lalu.
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)Rima Trianingsih
I. Perkembangan Moral Menurut Jean Piaget
Perkembangan moral dapat pula dipahami melalui pendekatan kognitif. Piaget (dalam Slavin, 2006:51) bahkan mempercayai bahwa struktur kognitif dan kemampuan kognitif anak adalah dasar dari pengembangan moralnya. Kemampuan kognitif itulah yang kemudian akan membantu anak untuk mengembangkan penalaran yang berkaitan dengan masalah sosial. Untuk mempelajari penalaran moral anak-anak, Piaget menghabiskan waktu yang panjang untuk mengamati anak-anak yang sedang bermain kelereng dan menanyakan kepada mereka tentang aturan permainan yang digunakan. Dalam permainan kelereng tersebut Piaget menemukan beberapa hal yaitu anak di bawah usia 6 tahun pada kenyataannya belum mengenal aturan permainan, sedangkan anak mulai usia 6 tahun sudah mengenal adanya aturan dalam permainan, meskipun mereka belum menerapkannya dengan baik dalam permainan. Anak usia 10-12 tahun , anak-anak sudah mampu mengikuti aturan permainan yang berlaku dan mereka sadar bahwa aturan tersebut dibuat untuk menghindari pertikaian antar pemain.
Piaget kemudian membagi tahap perkembangan moral anak menjadi dua tahapan, yaitu tahap heteronomous dan tahap autonomous.
II. Perkembangan Moral Menurut Lawrence Kohlberg
Mengembangkan teori dari Piaget, Lawrence Kohlberg membagi perkembangan moral menjadi tiga tingkatan, yaitu tingkat prekonvensional, tingkat konvensional, dan tingkat postkonvensional (Slavin, 2006:54). Menurut pandangan Kohlberg dari tiga tingkatan tersebut, anak harus melewati enam tahap dalam dirinya. Setiap tahap memberikan jalan untuk menuju ke tahap selanjutnya ketika anak mampu menemukan ‘aturan’ pada tahap itu, kemudian anak harus meninggalkan penalaran moral dari tahap awal menuju ke tahap berikutnya. Dengan cara tersebut, penalaran moral anak berkembang melalui tiga tingkat yang berbeda meskipun tidak semua anak mampu menguasainya (Manning, 1977:108).
Tahapan-tahapan perkembangan moral yang dikemukakan Kohlberg jauh lebih kompleks dibanding dengan tahapan-tahapan perkembangan moral dalam teori Piaget.
PPT ini berisi penjelasan tentang pertumbuhan dan perkembangan anak, ciri perkembangan, kematangan, dimensi perkembangan, karakteristik perkembangan anak , faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
Ringkasan Materi tentang Perkembangan dan Kebutuhan Dasar Anak
Mata Kuliah : Psikologi/Konseling Perkembangan dan Kapita Selekta BKI
Fakultas Dakwah dan Komunikasi
UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. A. Pengertian Tugas-Tugas
Perkembangan
Robert J. Havighust mengatakan bahwa tugas
perkembangan adalah tugas yang muncul pada
saat atau sekitar satu periode tertentu dari
kehidupan individu dan jika berhasil akan
menimbulkan fase bahagia dan membawa
keberhasilan dalam melaksanakan tugas-tugas
berikutnya, kalau gagal akan menimbulkan rasa
tidak bahagia dan kesulitan dalam menghadapi
tugas-tugas berikutnya.
3. B. Jenis Tugas-Tugas Perkembangan
Remaja
1. Mencapai hubungan baru yang lebih matang
dengan teman sebaya baik pria maupun
wanita.
a. Hakikat tugas
Anak perempuan Wanita
Anak lelaki Pria
sebagai
sebagai
4. b. Dasar biologis
Daya tarik seksual kebutuhan dominan
Hubungan sosial kematangan fisik
c. Dasar psikologis
Remaja putri Remaja putra
menjadi
dipengaruhi
Lebih cepat matang
5. 2. Mencapai peran sosial pria dan wanita
a. Hakikat tugas
Peran sosial Jenis kelamin
b. Dasar biologis
Remaja putri Remaja putra
dengan
Lebih lemah
7. 3. Menerima keadaan fisiknya dan
menggunakannya secara efektif
a. Hakikat tugas
Toleran dengan fisiknya sendiri
b. Dasar biologis
Remaja Fisik dan seksual
Gadis PemudaLebih cepat
pertumbuhan
9. 4. Mencari kemandirian emosional dari
orang tua dan orang-orang dewasa
lainnya
a. Hakikat tugas
-Membebaskan sifat kekanak-kanakan
-Mengembangkan perasaan tertentu
-Mengembangkan sifat hormat
b. Dasar biologis
Kematangan sosial individu
c. Dasar psikologis
Mengalami sikap ambivalen terhadap orang tua
10. 5. Mencapai jaminan kebebasam
ekonomis
a. Hakikat tugas
Membangun kehidupan sendiri
b. Dasar biologis
Kekuatan dan keterampilan fisik
c. Dasar psikologis
Hasrat untuk berdiri sendiri
11. 6. Memilih dan menyiapkan lapangan
pekerjaan
a. Hakikat tugas
-Memilih pekerjaan
-Mempersiapkan pekerjaan
b. Dasar biologis
Ukuran dan kekuatan badan
c. Dasar psikologis
Pemilih dan mempersiapkan lapangan pekerjaan
12. 7. Persiapan memasuki kehidupan
berkeluarga
a. Hakikat tugas
Sikap positif terhadap kehidupan berkeluarga
b. Dasar biologis
Kematangan seksual
c. Dasar psikologis
Sikap terhadap perkawinan
13. 8. Mengembangkan keterampilan
intelektual dan konsep yang penting
untuk kompetensi kewarganegaraan
a. Hakikat tugas
Kosep hukum, ekonomi, politik dan kemasyarakatan
b. Dasar biologis
Sistem syaraf dan otak mencapai ukuran
kedewasaan
c. Dasar psikologis
Berkembangnya kemampuan kejiwaan yang cukup
besar
14. 9. Mencapai dan mengharapkan
tingkah laku sosial yang bertanggung
jawab
a. Hakikat tugas
Berpartisipasi dan menjunjung nilai-nilai dalam
bertingkah laku
b. Dasar biologis
Pengaruh masyarakat terhadap individu
c. Dasar psikologis
Mengikatkan individu kepada kelompok
sosialnya
15. 10. Memperoleh suatu himpunan nilai-
nilai dan sistem etika sebagai pedoman
tingkah laku
a. Hakikat tugas
-Mengembangkan
-Merealisasikan nilai-nilai
b. Dasar psikologis
Problem filosofis dan agama
16. C. Tugas Perkembangan Remaja
Berkenaan Dengan Kehidupan
Berkeluarga
Masa remaja dapat dibagi menjadi dua fase :
Fase perama adalah pubertas
Menitikberatkan pada perkembangan fisik
dan seksual, serta pengaruhnya pada gejala-
gejala psikososial.
Fase kedua adalah adolesens
Menitikberatkan pada aspek-aspek nilai-
nilai, moral, pandangan hidup, dan hubungan
kemasyarakatan.
17. Pada fase adolesens, tugas perkembangan yang
berkaitan dengan kehidupan keluarga
merupakan tugas yang sangat penting dan harus
dapat diselesaikan.
Ada empat unsur utama yang penting bagi
kebahagiaan perkawinan:
1. Penyesuaian dengan pasangan
2. Penyesuaian seksual
3. Penyesuaian keuangan
4. Penyesuaian dengan pihak keluarga masing-
masing
18. Kriteria keberhasilan penyesuaian kehidupan
berkeluarga dan perkawinan:
1. Kebahagiaan pasangan suami istri
2. Hubungan yang baik antara anak dan orang tua
3. Penyesuaian yang baik dari anak-anak
4. Kemampuan untuk memperoleh kepuasan dari
perbedaan pendapat
5. Kebersamaan
6. Penyesuaian yang baik dalam masalah keuangan
7. Penyesuaian yang baik dari pihak keluarga
pasangan