SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
TUGAS PSIKOLOGI SUMBER DAYA MANUSIA
“MAMPU MEMAHAMI DAN MELAKUKAN
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK)”

Dosen:
Laila Meiliyandrie Indah Wardani, Ph.D

Kelompok 13
Rizki Novita Sari

: 46111010005
:

Zahra Maskuriah Darussalam

: 46111110003

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
1
2013

Isu PHK Besar-Besaran di Pulogadung, Hatta: Saya Kira Tidak Begitu1

Jakarta, Aktual.co — Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Hatta Rajasa mengatakan
pemerintah tidak akan membiarkan 60 perusahaan di kawasan industri Pulogadung melakukan
pemecatan massal. Seperti diketahui, 60 perusahaan di kawasan industri Pulogadung berencana
memecat 1.200 karyawan.
"Saya kira tidak begitu, jangan menyebarkan berita yang tidak direkonfirmasi. Karena kami
terus mengikuti perkembangan soal (rencana pemutusan hubungan kerja/PHK)," katanya di
Jakarta Conventional Center, Jakarta Selasa malam (20/8).
Untuk mencegah rencana tersebut, Hatta selalu berdiskusi -dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia
(APINDO), dan serikat pekerja. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga komunikasi.
"Intinya pemerintah harus tetap menjaga industri supaya tidak melakukan lay off (PHK),"
ucapnya.
Hatta menambahkan, pemerintah akan melakukan segala cara untuk menjaga keberlangsungan
dunia usaha. Bahkan pemerintah rela mengurangi penerimaan negara demi tersedianya lapangan
pekerjaan.
"Tidak ada sesuatu yang tidak bisa dipecahkan secara bersama-sama. Kami akan melihat dan
mendengar kesulitan apa yang dialami dunia usaha dan langkah responnya seperti apa. Kalau
bisa, penerimaan negara dikurangi agar usaha tetap bisa hidup dan lapangan kerja tersedia,"
tuturnya.
Arnold Sirait 21 Aug 2013 07:40:00
Sekalipun sebuah organisasi berkomitmen penuh untuk membuat lingkungannya tempat yang
bagus untuk bekerja, para karyawan akan tetap mengundurkan diri. Beberapa karyawan tidak
1

http://www.aktual.co/ekonomibisnis/074113isu-phk-besar-besaran-di-pulogadung-hatta-saya-kira-tidak-begitu

2
melihat adanya peluang promosi, atau setidaknya tidak cukup banyak, dan oleh karena itu akan
pindh. Perputaran dala jumlah tertentu merupakan hal yang baik bagi suatu organisasi dan sering
kali diperlukan untuk menyediakan kesempatan bagi para karyawan dalam memnuhi tujuan
kariernya. Namun, ketika perputaran menjadi berlebihan, perusahaan harus melakukan sesuatu
untuk menguranginya. Para karyawan yang paling berkualifikasi sering kali adalah mereka yang
mengundurkan diri karena mereka lebih leluasa bergerak. Di sisi lain, para karyawan yang
berkualifikasi marjinal tampaknya tidak akan meninggalkan perusahaan. Jika terdapat jumlah
yang berlebih dari para karyawan yang berkualifikasi tinggi dan kompeten meninggalkan
perusahaan, perusahaan harus mencari cara untuk membalik kecenderungan tersebut.2

2

Mondy, R. Wayne. Human Resource Management, Tenth Edition (Manajemen Sumber Daya Manusia Jilid 2 Edisi
10). 2008. Penerbit Erlangga. Jakarta.

3
I.

Pengertian dan Urgensi PHK
Pada umumnya kelangsungan ikatan kerja bersama antara perusahaan dan teranaga kerja

terjalin apabila kedua belah pihak masih saling membutuhkan dan saling patuh dan taat akan
yang telah disepakatinya pada saat mereka mulai menjalin kerja sama. Dengan adanya
keterikatan kerja bersama antara perusahaan (manajemen perusaan), khususnya manajer tenaga
kerja dengan para tenaga kerja, berarti masing-masing pihak memiliki hak dan kewajiban.
Dengan pula sebaliknya, apabila terjadi pemutusan kerja berarti manajer tenaga kerja dituntut
untuk memenuhi hak dan kewajiban terhadap tenaga kerja sesuai kondisi pada saat terjadi
kontrak kerja. Kontrak kerja atau manajer tenaga kerja dapat secara tertulis maupun tidak tertulis
dapat pula ditentukan dalam jangka waktu maupun tidak ditentukan berapa lama tenaga kerja
tersebut harus bekerja pada perusahaan.
Pemutusan tenaga kerja adalah susatu proses keterikatan kerja sama anatara perusahaan
dengan tenaga kerja baik atas tenaga kerja yang bersangkutan maupun atas kebijakan
perusahaan yang karenanya tenaga kerja tersebut dipandang sudah tidak mampu memberikan
produktivitas kerja lagi atau karena kondisi prusahaan yang tak memungkinkan.3
Berdasarkan Peraturan Mentri Republik Indonesia Nomor: PER-150/Men/2000 tentang
Penyelesaian Pemutusan Tenaga Kerja dan Penetapan Uang Pesangon, Uang Penghargaan Masa
Kerja, dan Ganti Kerugian di Perusahaan Swasta bahwa Pemutusan Hubungan Tenaga Kerja
adalah pengakhiran hubungan keja dan pengusaha dengan pekerja berdasarkan izin Panitia
Daerah atau Panitia Pusat. Pemutusan kerja ini dapat dilakukan secara besar-besaran (massal)
yang berarti pemutusan tenaga kerja terhadap 10 (sepuluh) orang pekerja atau lebih pada suatu
perusahaan dalam satu bulan atau terjadi rentetan pemutusan tenaga kerja yang dapat

3

Sastrohadiwiryo, Dr. B. Siswanto. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia (Pendekatan Administratif dan
Operasional).2005. Bumi Aksara. Jakarta. Hal.305

4
menggambarkan suatu iktikad pengusaha untuk mengadakan pemutusan tenaga kerja besarbesaran.
Dari pengertian tersebut yang dimaksud pengusaha:
1. Orang, persekutuan atau badan hukum yang mejalankan suatu perusahaan milik
sendiri;
2. Orang, persekutuan atau badan hukum yang secara berdiri sendiri mejalankan
perusahaan bukan miliknya;
3. Orang, persekutuan atau badan hukum yang berada di indonesia mewakili
perusahaan yang berkedudukan di luar wilayah Indonesia
Sementara yang dimaksud pekerja adalah orang yang bekerja pada pengusahan yang menerima
upah.
Terdapat beberapa alasan mengapa perusahaan dengan terpaksa memutuskan hubungan kerja
dengan tenaga kerja, atau mengapa tenaga kerja minta berhenti bekerja dari perusahaan tersebut.
Salah satu yang mendasari mengapa manager tenaga kerja harus memutuskan hubungan kerja
dengan tenaga kerja adalah karena keadaan perusahaan sudah tidak cocok lagi dengan tenaga
kerja atau sebaliknya
Sering kali bagi tenaga kerja pemutusan tenaga kerja merupakan proses yang meyakitkan karena
selain tenaga kerja yang bersangkutan kehilangan mata pencaharian, juga merupa titik
kehampaan untuk melangkah untuk berjuang kembali dalam rangka menghidupi diri dan
keluarga. Demikian juga perusahaan, hubungan preoses kerja yang memaksa dan jalan satusatunya yang harus ditempuh dantidak dapat kompromi lagi.
Urgensi PHK atau hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam Pemutusan Hubungan Kerja
Dalam setiap pemutusan kerja diperusahaan harus mendapatkan izin penitia daerah untuk
pemutusan hubungan kerja perorangan dan dari panitia pusat untuk pemutusan kerja massal.
Namun hal ini dapat disamaratakan untuk seluruh pekerja karena suatu perusahaan dapat
melakukan pemutusan hubungan kerja tanpa izin kepada panitia daerah dan panitia pusat dalam
kondisi sebagai berikut:

5
1. Bekerja dalam masa percobaan. Masa ini dinyatakan secara tertulis dan diberitahukan
kepada pekerja yang bersangkutan. Lamanya masa percobaan ini paling lama 3 (tiga)
bulan dan hanya boleh diadakan untuk satu kali percobaan;
2. Pekerja mengajukan permintaan mengundurkan diri secara tertulis atas kemauan sendiri
tanpa mengajukan syarat;
3. Pekerja telah mencapai usia pensiun yang ditetapkan dalam perjanjian kerja atau
peraturan perusahaan atau kesepakatan kerja bersama ;
4. Pekerja yang hubungan kerjanya berdasarkan kesepakatan kerja waktu tertentu karan
masa waktunya telah berakhir atau karena pekerjaan yang diperjanjikan telah selesai.
Permohonan izin pemutusan kerja tidak dapat diberikan apabila pemutusan hubungan
kerja berdasarkan atas hal-hal berikut:
1. Hal-hal yang berhubungan debgan kepengurusan dan keanggotaan serikat pekerja
yang terdaftar di Departemen/Dinas Tenaga Kerja atau dalam rangka membentuk
serikat kerja atau melaksanakam tugs atau fungsi serikat kerja di luar jam kerja
atau di dalam jam kerja atas izin tertulis pengusaha yang diatur dalam
kesepakatan kerja bersama;
2. Pengaduan pekerja kepada yang berwajib mengenai perilaku pengusaha yang
terbukti melanggar peraturan negara;
3. Paham, agama, aliran, suku golongan, atau jenis kelamin.
Pemutusan kerja tidak dapat dilakukan apabila dalam kondisi sebagai berikut:
1. Selama pekerja berhalangan menjalankan pekerjaannya karena keadaan sakit menurut
keterangan dokter selama waktu tidak melampui 12 (dua belas) bulan terus-menerus;
2. Selama bekerja berhalangan menjalankan pekerjaannya karena memenuhi kewajiban
terhdap negara yang ditetapkan oleh undang-undang atau pemerintah atau menjalankan
ibadah yang diperintahkan agamanya dan yang disetujui pemerintah;
3. Karena alasan menikah, hamil, atau melahirkanbagi wanita.

6
I.

Jenis-Jenis PHK

Dalam setiap pemutusan hubungan kerja antara perusahaan dengan tenaga kerja,
sebenernya tidaklah mutlak berada pada pada tangan manager perusahaan, tetapi harus
pula mengikuti dan berpedoman pada kebijakan pemerintah, baik berupa peraturan
pemerintah, instruksi presiden,undang –undang dan sejenisnya serta badan-badan yang
berwenang. Jadi, pemutusan hubungankerja harus ada persetujuan antara manajer
perusahaan dengan pemerintah atau organisasi yang berwenang.

1. Pemutusan Hubungan Kerja Secara Hormat
Pemutusan hubungan kerja antara perusahaan dengan tenaga kerja terjadi karena
beberapa hal berikut:
a. Keinginan tenaga kerja yang bersangkutan;
b. Telahmencapai batas waktu kontrak kerja yang telah disepakati antara
perusahaan dengantenaga kerja yang bersangkutan;
c. Akibat ekonomi, hasil produksi sulit dipasarkan sehingga terjadi penurunan
hasil produksi yang ditargetkan. Untuk itu perlu pengurangan jumlah tenaga
kerja dengan jalan menempuh pemutusan hubugan kerja antara perusahaan
dengantenaga kerja;
d. Perkembangan teknologi dan komputerisasi seringkali menuntut tenaga kerja
cakap memiliki bekal pendidikan formal sebelumnya tentang teknologi dan
komputerisasi. Tenaga kerja lama tidak mampu memanfaatkannya, dan
apabila dididik terlebih dahulu tidak seimbang dengan keterampilan yang
dikuasainya karena faktor usia dan sebagainya. Salah satu jalan yang diambil
adalah merekrut tenaga kerja baru dan memberhentikan secara hormat tenaga
kerja lama yang kurang produktif.

7
e. Kondisi fisik-psikologis tenaga kerja yang bersangkutan sudah tidak cakap
lagi sehingga mereka tidak mampu melaksanakan pekerjaan sebgaimana
mestinya;
f. Tenga kerja yang bersangkutan meninggal dunia.

2. Pemutusan Hubungan Kerja Sementara

Pemutusan hubungankerja sementara antara perusahaan dengan tenaga kerja
terjadi manakal tenaga kerja yang bersangkutan dikenakan tahananan sementara
oleh yang berwenang karena diduga melakukan sesuatu tindak pidana kejahatan,
baik secara langsyng maupun tidak langsung merugikan individu, kelompok,
perusahaan, organisasi maupun pemerintah.
Dengan demikian, berjalannya proses penyelidikan kebenaran atas dugaan
tersebut, hubungan kerja tenaga jerja yang bersangkutan diputuskan sementara.
Apabila ternyata dugaan tersebut tidak benar, mungkin saja tenaga kerja yang
bersngkutan mengikat kerja sama lagi dengan perusahaan. Akan tetapi, kalau
ternyata bahwa dugaan tersebut benar, dilakukan pemutusan hubungan kerja
antara perusahaan dengan tenaga kerja secara tidak hormat.

3. Pemutusan Hubungan Kerja dengan Tidak Hormat

Pemutusan hubungan kerja dengan hormat dapat juga dikatakan pemutusan kerja
melalui kompromi. Sebaliknya, pemutusan hubungan kerja dengan tidak hormat
dikatakan pemutusan hubungan kerja tanpa kompromi.
Pemutusan hubungan kerja dengan tidak hormat secara terpaksa harus dilakukan
oleh manajemen, karena hal-hal berikut:
a. Tenaga kerja yang bersangkutan melanggar kontrak kerja serta janji yang
telah disepakati pada saat mengadakan ikatan kerja bersama;

8
b. Bertindak dan berperilaku yang merugikan perusahaan baik dalam
kuantum besar maupun kecil secara langsung maupun tidka langsung dan
merupakan alternatif terbaik atas pengambilan yang dilakukan manajer;
c. Tenaga

kerja

yang

bersangkutan

karena

dinyatakan

melakukan

tindakpidana sehingga mengakibatkan yang bersangkutan dihukum
penjara, berdasarkan keputusan pengadilan yang sudah memiliki kekuatan
hukum yang pasti;
d. Kemangkiran yang terus-menerus dan telah diperingatkan beberapa kali
oleh manajemen, akan tetapi tetap demikian , bahkan yang bersangkutan
berusaha mempengaruhi tenaga kerja lain untuk melakukan hal yang
serupa.

II.

Aturan Undang-Undang tentang PHK UU No.13/2003

PHK atau Pemutusan Hubungan Kerja adalah suatu rangkaian kata yang sering kali
dianggap berkonotasi negatif bagi banyak orang. Bahkan sering kali menimbulkan
kecemasan dan keresahan. Namun tidak selamanya PHK terjadi disebabkan hal-hal yang
negatif secara sepihak.
Berikut adalah jenis-jenis PHK menurut UU No. 13/2003 yang dapat kita pelajari:
1. PHK yang dilakukan oleh pihak pengusaha.
Pihak pengusaha dapat saja melakukan PHK dalam beberbagai kondisi seperti di bawah
ini:
a. Apabila karyawan melakukan pelanggaran baik itu pelanggaran terhadap
peraturan perusahaan ataupun pelanggaran terhadap perjanjian kerja. Untuk hal
ini, biasanya PHK diberikan setelah pihak perusahaan dalam hal ini pihak HR
memberikan surat peringatan sebanayak 3 kali berturut-turut (Pasal 161 ayat 3).
b. Apabila terdapat perubahan status perusahaan, adanya penggabungan atau
peleburan (pasal 163 ayat 2).

9
c. Apabila perusahaan dilikuidasi dan bukan disebabkan akrena merugi (pasal 164
ayat 2).
d. Apabila karyawan mangkir kerja (pasal 168)
e. Apabila pengusaha (dalam hal ini perorangan) meninggal dunia (pasal 61 ayat 4).

2. PHK oleh (inisiatif) pekerja
Dalam hal ini pekerja dapat berinisiatif untuk memutuskan hubungan kerja berdasarkan:
a. Pengunduran diri (pasal 162)
b. Tidak bersedia melanjutkan hubungan kerja karena adanya perubahan status
perusahaan,

adanya

penggabungan

atau

peleburan

maupun

perubahan

kepemilikan perusahaan (pasal 163 ayat 1).
c. Permohonan yang diajukan oleh karyawan kepada lembaga PPHI (Penyelesaian
Permasalahan Hubungan Industrial) oleh karena pengusaha melakukan kesalahan
dan kemudian terbukti benar bahwa ia bersalah. (pasal 169 ayat 2)
d. Permohonan pekerja dikarenakan sakit berkepanjangan atau cacat total akibat
kecelakaan kerja (pasal 172).

3. PHK (yang terjadi) demi hukum
Dalam hal ini, pemutusan hubungan kerja yang terjadi lebih kepada berakhirnya masa
kontrak sesuai dengan kesepakatan yang ada.

4. PHK oleh pengadilan
Dalam hal ini pemutusan hubungan kerja terjadi oleh karena karyawan melakukan
kesalahan yang berat (pasal 158).
Dengan demikian PHK bukan saja suatu Pemutusan Hubungan Kerja sepihak oleh
pengusaha dengan cara paksaan namun juga dapat melibatkan beberapa pihak.4

III.

4

Pemecatan

http://managementfile.com/journal.php?id=339&sub=journal&page=hr

10
Pemecatan atau penghentian/pemutusan hubungan kerja sudah tentu karyawan mungkin
diberhentikan melalui pemutusan hubungan kerja. Istilah terminasi sangat luas cakupannya dan
menyangkut pemberhentian yang bersifat tetap oleh perusahaan karena alasan. Istilah ini
biasanya mempunyai kesan bahwa seorang karyawan dihukum karena alasan kurang disiplin.
Apabila seseorang diberhentikan karena alasan bisnis atau alsan ekonomi lainnya biasanya
disebut layoff. Tetapi kadang-kadang pengusaha perlu memberhentikan karyawan karena alasan
bisnis dan tidak ada rencana untuk mengangkat kembali, kondisi ini lebih tepat disebut terminasi
daripada terkena layoff.
Pesangon atau severane money adalah uang yang dibayarkan kepada karyawan yang
diberhentikan secara permanen. Banyak perusahaan yang memberikan pesangon hanya kepada
karyawan yang berhenti secara terpaksa da telah bekerja dengan baik. Misalnya, sebuah pabrik
yang tutup dan pindah ke daerah bagian lain akan memberikan pesangon kepada karyawan yang
diterminasi sebesar gaji sesuai dengan ketentuan yang berlaku, tetapi ini tidak berlaku bagi
pekerja yang kinerjanya atau disiplinnya buruk.5
Bantuan pemberhentian mencakup upaya perusahaan untuk mencarikan pekerjaan baru bagi
pekerja yang diberhentikan. Upaya ini juga memberikan rasa tenang bagi karyawan yang tersisa
tentang jaminan perusahaan apabila perampingan terjadi kembali. Hal ini mengurangi
konsekuensi negatif seperti penurunan moral dan produktivitas, kecemasan dan ketidakpercayaan
karyawan yang tersisa. Bantuan itu juga dapat berupa konseling lewat telepon . bagi para
eksekutif, dapat berupa pembelian rumah si eksekutif dengan harga memadai.
IV.

Pensiun

Banyak karyawan lama yang meninggalkan perusahaan karena pensiun. Dalam sebuah studi
terbaru 55 persen eksekutif yang disurvei mengatakana bahwa perusahaan mereka khawatir akan
kehilangan karyawan-karyawan penting karena pensiun dalam 5 hingga 10 tahun ke depan.6
Rencana pensiun mungkin didasarkan pada karyawan yang mencapai usia tertentu, bekerja di
perusahaan selama jumlah tahun tertentu, atau keduanya. Mayoritas karyawan dewasa ini tidak
5

Rivai, Veithzal. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan: Dari Teori ke Praktik. 2009. Jakarta:
Rajawali Press. Hal.209-210.
6
“Mexico Hits U.S Exports with Tarrifs in Retaliation for Byrd Amandement,” Metal Center News 45 (September
2005):71.

11
merencanakan pensiun tradisional, dimana mereka mengakhiri karier kerja mereka dengan
segera dan seketika pada usia tertentu, misalnya 62 tahun. Sebagian besar individu berharap
untuk bekerja dalam kapasitas tertentu setelah pensiun, atau merencanakan pendekatan yang
lebihberharap untuk transisi menuju pensiun seperti pekerjaan perantara.7 Banyak diantaranya
yang ingin memasuki masa pensiun dengan bekerja dalam waktu yang lebih pendek saat mereka
mendekati usia 65 tahun, atau setelahnya.8 Dalam masa pensiun, para karyawan biasanya
menerima kompensasi dari rancangan tunjangan tertentu atau rancangan santunan tertentu,
seperti rancangan pensiun, rancangan tunjangan pasti, rancangan pendanaan pasti, dan rancangan
saldo kas.
Rancangan Pensiun
Pensiun merupakan topik panas saat ini karena generasi baby boomer yang bertammbah usia.
Para pemberi kerja berada di tengah tantangan ini karena mereka adalah salah satu pemasok
utama penghasilan pensiun dalam masyrakat kita. Berbagai jenis rancangan pensiun akan
didiskusikan berikut ini.
Rancangan Tunjangan Pasti
Rancangan pensiun meliputi tunjangan pasti (defined benefit) atau pendanaan pasti (defined
contribution). Rancangan tunjangan pasti (defined benefit plan) adalah rancangan pensiun
formal yang memberi pesertanya tunjangan tetap pada saat pensiun. Meskipun rumusan
tunjangan berbeda-beda, rumusn tersebut biasanya didasarkan pada gaji rata-rata tahun terakhir
dan lama kerja peserta. Rancangan-rancangan yang dianggap murah hati memberikan pensiun
setara dengan 50 hingga 80 persen dari penghasilan terakhir karyawan. Rancangan pensiun jenis
ini telah berkurang pada tahun-tahun terakhir meskipun para karyawan tua cendderung lebih
menyukainya. Apa yang sama dari Verizon, Lockheed Martin, Motorola dan IBM?9. Perusahaanperusahaan tersebut memutuskan untuk menghapus tunjangan pasti (defined benefit) dari
rancangan pensiun. Verizon Communications membekukan rancangan tambahan kas senilai $39

7

Jhon Zaracostas, “U.S Tarrifs Cited in WTO Trade Review.” WWD: Women’s Wear Daily 191 (27 Maret 2006): 15
Ernesto Zedillo, “A Trade Fiction,” Forbes 176 (19 September 2005): 41.
9
Jessica Marquez, “McDonald’s Reward Program Leaves Romm for Some Local Flavor,” Workface Management 85
(10 April 2006): 26.
88

12
miliar untuk para karyawan manajemen. Tindakan ini digambarkan sebagai ―paku terakhir di peti
mati‖ untuk rancangan tunjangan pasti.10
Rancangan Pendanaan Pasti
Rancangan pendanaan pasti (defined contribution plan) adalah rancangan pensiun yang
membutuhkan pendanaan khusus dari pemberi kerja untuk dana pensiun atau tabungan yang
disiapkan bagi karyawan. Salah satu perubahan paling signifikan dalam komposisi tabungan
keluarga individual sepanjang 25 tahun terakhir adalah pergeseran dari rancangan pensiun
tunjangan pasti menjadi pendanaan pasti.11 para karyawan akan mengetahui di awal jumlah
penghasilan pensiun mereka menurut rancangan tunjangan pasti, namun jumlah penghasilan
pensiun dari rancangan pendanaan pasti akan bergantung pada keberhasilan investasi dana
pensiun. Rancangan 401(k) (401(k) plan) adalah rancangan pendapatan pasti dimana para
karyawan dapat menunda pengahasilan hingga jumlah maksimum yang diizinkan. Beberapa
pemberi kerja menyetarakan pendanaan karyawan sebesar 50 sen untuk setiap dolar yang
ditangguhkan. Meskipun para pemberi kerja biasanya membayar biaya-biaya untuk rencana
pensiun tunjangan pasti mereka, ada pilihan prosedur pembayaran yang sangat bergam untuk
rancangan-rancangan 401(k). beberapa rancangan membayar segala hal, termasuk ongkos dan
biaya investasi. Rancangan-rancangan lainnya hampir tidak membayar apapun, yang akibatnya
hampir semua ongkos dibayar dari rancangan itu. Di pertengahn adalah rancangan-rancangan di
mana sponsor dan peserta berbagi biaya.
Ketika 401(k) menjadi rancangan pensiun utama, perusahaan-perusahaan pemberi sponsor
membuatnya lebih fleksibel dengan mengizinkan para karyawan untuk melakukan lebih banyak
transfer antar rekening investasi. Rancangan tersebut juga memberikan lebih banyak pilihan
investasi bagi para karyawan . selain itu, lebih banyak perusahaan yang mulai melakukan
perencanaan keuangan bagi seluruh karyawan, bukan hanya para eksekutif puncak. Ledakan
rancangan pensiun 401(k) telah menuntut sekitar 42 juta karyawan untuk menjadi manajer
investasi, mengalihkan beban perencanaan pensiun dari pemberi kerja ke karyawan. Para
karyawan kemudian seringkali meminta bantuan kepada pemberi kerja mereka. Hukum federal
mewajibkan para pemberi kerja untuk memberikan panduan mengenai rencana tersebut namun
10

Michael A. Tucker, “E-Learning Enveloves,” HR Magazine 50 (Oktober 2005); 74-78.
ibid

11

13
melarang mereka merekomendasikan

investasi tertentu. Peran para pemberi kerja adalah

menyediakan perencana keuangan dari perusahaan-perusahaan seperti Fidelty dan Charles
Schwab untuk memberikan saran tersebut.
Banyak orang Amerika tidak menabung yang cukup untuk pensiun. Survey terbaru menemukan
bahwa 32 persen responden yakin bahwa antara setengah dan hampir tiga perempat karyawan
mereka tidak akan memiliki penghasilan yang cukup untuk pensiun antara usia 62 dan 65
tahun.12 Persentase gaji yang ditangguhkan oleh para peserta ke dalam rancangan pendanaan
pasti mereka turun sebesar 20 persen dari tahun 1999 hngga 2005.13 selain itu, para pemberi
kerja merasa skeptic mengenai kecukupan pemahaman para karyawan tentang cara berinvestasi
pada asset-aset rancangan tabungan 401 (k). Masalah ini menjadi isu penting karena orang-orang
Amerika hidup lebih lama dank arena kepercayaan pada jaminan sosial berkurang. Jika tren
tersebut berlanjut, para karyawan akan harus bekerja lebih lama, hidup kekurangan pada masa
pensiun, atau meningkatkan tabungan mereka secara signifikan pada tahun-tahun terakhir
mereka untuk mengejar kekurangan. Namun, Pension Protection Act (didiskusikan belakangan)
yang baru-baru ini disahkan, dirancang agar lebih banyak karyawan mendaftar rancangan
tabungan 401 (k) karena perusahaan-perusahaan kini bisa secara otomatis mendaftarkan mereka.
Rancangan Saldo Kas
Dalam merancang sistem pensiun yang layak, beberapa sumber menyarankan untuk
mengabaikan istilah tunjangan pasti dan pendanaan pasti. Sebagai gantinya, mereka berfokus
pada rancangan yang memenuhi tujuan-tujuan khusu. Dengan kata lain, untuk beberapa
organisasi, dana campuran bisa menjadi pendekatan yang sesuai untuk rancangan pensiun.
Rancangan saldo kas (cash balance plan) adalah rancangan tersebut, dengan unsur-unsur dari
rancangan tunjangan pasti maupun pendanaan pasti.
Rancangan tersebut menyerupai rancangan pendanaan pasti karena rancangan ini menggunakan
saldo rekening untuk memberitahukan jumlah tunjangan.14 Namun, rancangan tersebut lebih
mendekati rancangan tunjangan pasti karena pemberi kerja biasnya bertanggung jawab atas
1212

ibid
Hanif Sazen, “Keeping It Fresh,” e.learning age (Juni 2005): 28-29
14
Gina Ruiz, “Kimbeley-Clark: Developing Talent in Developing World Markets,’ Workface Management 85 (10
April 2006): 34.
13

14
pengelolaan asset beserta risikonya. Selain itu, berbeda dengan rancangan pendanaan pasti,
Pension Benefit Guaranty Corporation biasanya menjamin rancangan saldo kas. Biasanya,
pemberi kerja mendanai setiap rekening peserta secara tahunan, dan jumlah pendapatan investasi
telah ditetapkan. Jika pendapatan investasi dana melebihi jumlah yang ditetapkan, sponsor
rancangan mendapat keuntungan dari hasil tersebut. Jika kinerja dana pensiun tersebut tidak
baik, sponsor rancangan menanggung kerugiannya. Sebuah survey ole U.S General Accounting
Office menunjukkan bahwa 19 persen perusahaan Fortune 1000 mensponsori rancangan saldo
kas pada akhir dekade lau.15
Ada kalanya para karyawan mendapatkan tawaran pensiun dini sbelum mencapai persyaratan
masa kerja normal perusahaan. Di masa lalu, pensiun dini dipandang sebagai solusi menarik saat
pengurangan tenaga kerja harus dilakukan. Rancangan pensiun dini, yang populer pada decade
1980-an, menarik bagi para karyawan lama yang menghadapi pemberhentian. Perusahaanperusahaan seperti Procter & Gamble Co., Tribune Co., dan Lucent Technologies inc.,
menawarkan pensiun dini kepada ribuan karyawan.16 Ketika Departemen Pertanian A.S
mengurangi tenaga kerjanya pada tahun 2005, penawaran-penawaran buyout atau keluar lebih
awal (early-out) diberikan. Pembayaran insentif hingga $25.000 diberikan sebagai ganti untuk
pengunduran diri para karyawan atau pensiun dari lembaga tersebut.17
Dari sudut pandang organisasi, pensiun dini karyawan juga memiliki sisi negative dan
perusahaan-perusahaan mulai enggan menggunakannya. ―Saya melihat lebih sedikit celah untuk
pensiun dini,‖ kata Bernadette Kenny, dari perusahaan outplacement Lee Hecht Harrison. Dari
sudut pandang praktis, dengan kondisi ekonomi yang buruk, banyak perusahaan tidak mampu
menyediakan paket-paket pensiun dini.18 Alasan lain penurunan tersebut adalahbahwa para
karyawan dewasa ini lebih cenderung memiliki rancangan santunan tertentu, seperti 401(k).
beberapa karyawanterlalu muda untuk menggunakan rekening tersebut dan yang lainnya takut
menggunakannya karena jumlahnya bisa terlalu kecil saat mereka memasuki usia lanjut. Salah

15

Lawson D. Thurston, “Severance Payment and Christmas Bonus Changes Increase Cost of Doing Business,”
Caribbean Bussines 34 (11 Mei 2006): 58.
16
“Stuck with the Second best,” Economist 377 (12 November 2005): 78
17
Evan Clark, “China Restrained but Undaunted,” Women’s Wear Daily 191 (14 Februari 2006):12-14
18

Laetitia Jou, Jianyu Ouyang dan Like Pykstra, “Complying with PRC Antibribery Laws,” China Business Review 32
(Maret/April 2005): 34-37.

15
satu alasan utama bagi perusahaan-peruahaan untuk melakukan pemutusan hubungan kerja
(PHK) dibandingkan memberikan paket-paket pensiun adalah PHK lebih murah dan tidak lagi
menarik publisitas seperti di masa lalu. Lebih jauh lagi, sering kali para karyawan terbaik akan
ikut meninggalkan perusahaan jika pensiun dini diberikan.19

DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Mondy, R. Wayne. Human Resource Management, Tenth Edition (Manajemen Sumber Daya
Manusia Jilid 2 Edisi 10). 2008. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Rivai, Veithzal. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan: Dari Teori ke Praktik.
2009. Rajawali Press. Jakarta.
Sastrohadiwiryo, Dr. B. Siswanto. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia (Pendekatan
Administratif dan Operasional).2005. Bumi Aksara. Jakarta.

Website:
http://www.aktual.co/ekonomibisnis/074113isu-phk-besar-besaran-di-pulogadung-hatta-sayakira-tidak-begitu
Jurnal:
http://journal.uad.ac.id/index.php/EMPATHY/article/view/1416/800

19

Roger Chen dan Chia-Pei Chen, “Chinese Professional managers and the Issue of Ethical Behaviour,” Ivey
Business Journal 69 (Mei/Juni 2005): 35-56.

16
ICE BREAKING
Minta peserta untuk berdiri mambentuk suatu barisan. Setiap peserta menghitung secara bergiliran mulai
dari 1 sampai 50 (atau sejumlah peserta)
Pada saat menghitung, minta peserta memenuhi peraturan : setiap angka ‘genap atau ganjil, angka itu
tidak disebutkan, melainkan diganti dengan tepuk tangan.
Apabila ada peserta yang salah melaksanakan tugasnya, maka permainan dimulai dari awal.
Hingga beberapa rode

17

More Related Content

What's hot

Ekonomi dan keadilan di dalam etika bisnis
Ekonomi dan keadilan di dalam etika bisnisEkonomi dan keadilan di dalam etika bisnis
Ekonomi dan keadilan di dalam etika bisnisYesica Adicondro
 
Presentation desain sistem kerja
Presentation desain sistem kerja Presentation desain sistem kerja
Presentation desain sistem kerja iv4nnavi
 
Pengorganisasian pesan pesan bisnis
Pengorganisasian pesan pesan bisnisPengorganisasian pesan pesan bisnis
Pengorganisasian pesan pesan bisnisPuw Elroy
 
Supply Chain Management - Pengelolaan Permintaan dan Pengendalian Produksi
Supply Chain Management - Pengelolaan Permintaan dan Pengendalian ProduksiSupply Chain Management - Pengelolaan Permintaan dan Pengendalian Produksi
Supply Chain Management - Pengelolaan Permintaan dan Pengendalian Produksiharis fadilah
 
Kompensasi 140105002608-phpapp02
Kompensasi 140105002608-phpapp02Kompensasi 140105002608-phpapp02
Kompensasi 140105002608-phpapp02Joseph Sitepu
 
Manajemen kinerja (pendekatan dalam penilaian kinerja & Pengukuran ekonomi, e...
Manajemen kinerja (pendekatan dalam penilaian kinerja & Pengukuran ekonomi, e...Manajemen kinerja (pendekatan dalam penilaian kinerja & Pengukuran ekonomi, e...
Manajemen kinerja (pendekatan dalam penilaian kinerja & Pengukuran ekonomi, e...Ganesha Aulia
 
Materi Rapat Bisnis
Materi Rapat BisnisMateri Rapat Bisnis
Materi Rapat Bisnisrerenanggunw
 
Manajemen kontemporer
Manajemen kontemporerManajemen kontemporer
Manajemen kontemporerdzakiaziz
 
Teknik Pengambilan Keputusan
Teknik Pengambilan KeputusanTeknik Pengambilan Keputusan
Teknik Pengambilan KeputusanEko Mardianto
 
9. teknologi organisasi
9. teknologi organisasi9. teknologi organisasi
9. teknologi organisasiendahmustika
 
Contoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaanContoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaanPutrii Wiidya
 
Penyampaian bad news (komunikas bisnis)
Penyampaian bad news (komunikas bisnis)Penyampaian bad news (komunikas bisnis)
Penyampaian bad news (komunikas bisnis)Puw Elroy
 
Presentasi Pemeliharaan SDM
Presentasi Pemeliharaan SDMPresentasi Pemeliharaan SDM
Presentasi Pemeliharaan SDMShin Soo Rin
 

What's hot (20)

Ekonomi dan keadilan di dalam etika bisnis
Ekonomi dan keadilan di dalam etika bisnisEkonomi dan keadilan di dalam etika bisnis
Ekonomi dan keadilan di dalam etika bisnis
 
Presentation desain sistem kerja
Presentation desain sistem kerja Presentation desain sistem kerja
Presentation desain sistem kerja
 
Perencanaan operasional
Perencanaan operasionalPerencanaan operasional
Perencanaan operasional
 
Pengorganisasian pesan pesan bisnis
Pengorganisasian pesan pesan bisnisPengorganisasian pesan pesan bisnis
Pengorganisasian pesan pesan bisnis
 
Analisis Lingkungan Eksternal SDM
Analisis Lingkungan Eksternal SDMAnalisis Lingkungan Eksternal SDM
Analisis Lingkungan Eksternal SDM
 
Ppt perilaku organisasi
Ppt perilaku organisasiPpt perilaku organisasi
Ppt perilaku organisasi
 
Supply Chain Management - Pengelolaan Permintaan dan Pengendalian Produksi
Supply Chain Management - Pengelolaan Permintaan dan Pengendalian ProduksiSupply Chain Management - Pengelolaan Permintaan dan Pengendalian Produksi
Supply Chain Management - Pengelolaan Permintaan dan Pengendalian Produksi
 
Merger dan akuisisi
Merger dan akuisisiMerger dan akuisisi
Merger dan akuisisi
 
Kompensasi 140105002608-phpapp02
Kompensasi 140105002608-phpapp02Kompensasi 140105002608-phpapp02
Kompensasi 140105002608-phpapp02
 
Manajemen sdm
Manajemen sdmManajemen sdm
Manajemen sdm
 
Manajemen kinerja (pendekatan dalam penilaian kinerja & Pengukuran ekonomi, e...
Manajemen kinerja (pendekatan dalam penilaian kinerja & Pengukuran ekonomi, e...Manajemen kinerja (pendekatan dalam penilaian kinerja & Pengukuran ekonomi, e...
Manajemen kinerja (pendekatan dalam penilaian kinerja & Pengukuran ekonomi, e...
 
Materi Rapat Bisnis
Materi Rapat BisnisMateri Rapat Bisnis
Materi Rapat Bisnis
 
Manajemen kontemporer
Manajemen kontemporerManajemen kontemporer
Manajemen kontemporer
 
Teknik Pengambilan Keputusan
Teknik Pengambilan KeputusanTeknik Pengambilan Keputusan
Teknik Pengambilan Keputusan
 
9. teknologi organisasi
9. teknologi organisasi9. teknologi organisasi
9. teknologi organisasi
 
Manajemen SDM (Rekrutmen & Seleksi)
Manajemen SDM (Rekrutmen & Seleksi)Manajemen SDM (Rekrutmen & Seleksi)
Manajemen SDM (Rekrutmen & Seleksi)
 
Contoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaanContoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaan
 
Penyampaian bad news (komunikas bisnis)
Penyampaian bad news (komunikas bisnis)Penyampaian bad news (komunikas bisnis)
Penyampaian bad news (komunikas bisnis)
 
Presentasi Pemeliharaan SDM
Presentasi Pemeliharaan SDMPresentasi Pemeliharaan SDM
Presentasi Pemeliharaan SDM
 
Contoh soal uas manejemen operasional
Contoh soal uas manejemen operasionalContoh soal uas manejemen operasional
Contoh soal uas manejemen operasional
 

Viewers also liked

Hubungan Kerja, Syarat Syarat Dan Kondisi
Hubungan Kerja, Syarat  Syarat Dan KondisiHubungan Kerja, Syarat  Syarat Dan Kondisi
Hubungan Kerja, Syarat Syarat Dan Kondisiguest200b003b
 
Organs Lesson Plan
Organs Lesson PlanOrgans Lesson Plan
Organs Lesson PlanC Russo
 
Dissection
DissectionDissection
DissectionC Russo
 
Completed case study usa - wv dot - version 1.1 - en
Completed case study   usa - wv dot - version 1.1 - en Completed case study   usa - wv dot - version 1.1 - en
Completed case study usa - wv dot - version 1.1 - en Ascorel
 
Comic strip
Comic stripComic strip
Comic stripC Russo
 
Aspekty prawne i ekonomiczne ponownego wykorzystania informacji publicznej dl...
Aspekty prawne i ekonomiczne ponownego wykorzystania informacji publicznej dl...Aspekty prawne i ekonomiczne ponownego wykorzystania informacji publicznej dl...
Aspekty prawne i ekonomiczne ponownego wykorzystania informacji publicznej dl...CyfrowePanstwo.pl
 
Davey l1 macromolec-struc-anlys(1) lec 1
Davey l1 macromolec-struc-anlys(1) lec 1Davey l1 macromolec-struc-anlys(1) lec 1
Davey l1 macromolec-struc-anlys(1) lec 1RANJANI001
 
Game board
Game boardGame board
Game boardC Russo
 
Cheat Sheet
Cheat SheetCheat Sheet
Cheat SheetC Russo
 
Presentazione giulia in english
Presentazione giulia in englishPresentazione giulia in english
Presentazione giulia in englishGiuliaDeMartino
 
Organ Systems
Organ SystemsOrgan Systems
Organ SystemsC Russo
 
One direction
One directionOne direction
One directionAudry791
 

Viewers also liked (20)

Hubungan Kerja, Syarat Syarat Dan Kondisi
Hubungan Kerja, Syarat  Syarat Dan KondisiHubungan Kerja, Syarat  Syarat Dan Kondisi
Hubungan Kerja, Syarat Syarat Dan Kondisi
 
Organs Lesson Plan
Organs Lesson PlanOrgans Lesson Plan
Organs Lesson Plan
 
Rannta
RanntaRannta
Rannta
 
Dissection
DissectionDissection
Dissection
 
Completed case study usa - wv dot - version 1.1 - en
Completed case study   usa - wv dot - version 1.1 - en Completed case study   usa - wv dot - version 1.1 - en
Completed case study usa - wv dot - version 1.1 - en
 
Comic strip
Comic stripComic strip
Comic strip
 
Industrial Issues in the Year 2013
Industrial Issues in the Year 2013Industrial Issues in the Year 2013
Industrial Issues in the Year 2013
 
Aspekty prawne i ekonomiczne ponownego wykorzystania informacji publicznej dl...
Aspekty prawne i ekonomiczne ponownego wykorzystania informacji publicznej dl...Aspekty prawne i ekonomiczne ponownego wykorzystania informacji publicznej dl...
Aspekty prawne i ekonomiczne ponownego wykorzystania informacji publicznej dl...
 
Davey l1 macromolec-struc-anlys(1) lec 1
Davey l1 macromolec-struc-anlys(1) lec 1Davey l1 macromolec-struc-anlys(1) lec 1
Davey l1 macromolec-struc-anlys(1) lec 1
 
Game board
Game boardGame board
Game board
 
Organs
OrgansOrgans
Organs
 
Prezentacija
PrezentacijaPrezentacija
Prezentacija
 
Cheat Sheet
Cheat SheetCheat Sheet
Cheat Sheet
 
Gms Gateway
Gms GatewayGms Gateway
Gms Gateway
 
marketing 312
marketing 312marketing 312
marketing 312
 
Piovono Dati - Il progetto Homer (Giaime Ginesu)
Piovono Dati - Il progetto Homer (Giaime Ginesu)Piovono Dati - Il progetto Homer (Giaime Ginesu)
Piovono Dati - Il progetto Homer (Giaime Ginesu)
 
Fmx1 29 enero_2013
Fmx1 29 enero_2013Fmx1 29 enero_2013
Fmx1 29 enero_2013
 
Presentazione giulia in english
Presentazione giulia in englishPresentazione giulia in english
Presentazione giulia in english
 
Organ Systems
Organ SystemsOrgan Systems
Organ Systems
 
One direction
One directionOne direction
One direction
 

Similar to PHK-PSDM

PHK karena permasalahan kontrak kerja
PHK karena permasalahan kontrak kerjaPHK karena permasalahan kontrak kerja
PHK karena permasalahan kontrak kerjaKartika Febriyanti
 
Hbl, dimas triadi, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu buana, 2018...
Hbl, dimas triadi, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu buana, 2018...Hbl, dimas triadi, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu buana, 2018...
Hbl, dimas triadi, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu buana, 2018...Affiah Jannah
 
Ketenagakerjaan dan Perburuhan
Ketenagakerjaan dan PerburuhanKetenagakerjaan dan Perburuhan
Ketenagakerjaan dan PerburuhanMuhamad Yogi
 
PEMBERHENTIAN SDM FERNANDO .pptx
PEMBERHENTIAN SDM FERNANDO .pptxPEMBERHENTIAN SDM FERNANDO .pptx
PEMBERHENTIAN SDM FERNANDO .pptxMoreNoob1
 
Pemutusan hubungan kerja(pemberhentian) by warizen
Pemutusan hubungan kerja(pemberhentian) by warizenPemutusan hubungan kerja(pemberhentian) by warizen
Pemutusan hubungan kerja(pemberhentian) by warizenAl-waris Suarez
 
Manajemen sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusiaManajemen sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusiatyaoyo
 
Hukum Perburuhan
Hukum PerburuhanHukum Perburuhan
Hukum PerburuhanDiarta
 
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, hukum perburuhan, makalah
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali,  hukum perburuhan, makalahTm 7, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali,  hukum perburuhan, makalah
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, hukum perburuhan, makalahWennaSustiany
 
MSDM SERIKAT KERJA 2.ppt
MSDM SERIKAT KERJA 2.pptMSDM SERIKAT KERJA 2.ppt
MSDM SERIKAT KERJA 2.pptMarselaM2
 
Aspek MSDM (Manajemen Functional)
Aspek MSDM (Manajemen Functional)Aspek MSDM (Manajemen Functional)
Aspek MSDM (Manajemen Functional)Mohammad Mustaqim
 
11. pemutusan hubungan kerja
11. pemutusan hubungan kerja11. pemutusan hubungan kerja
11. pemutusan hubungan kerjaGindha Wayka
 
ETIKA BISNIS - HAK & KEWAJIBAN KARYAWAN DAN PERUSAHAAN
ETIKA BISNIS - HAK & KEWAJIBAN KARYAWAN DAN PERUSAHAANETIKA BISNIS - HAK & KEWAJIBAN KARYAWAN DAN PERUSAHAAN
ETIKA BISNIS - HAK & KEWAJIBAN KARYAWAN DAN PERUSAHAANWindaAmalia9
 
TEMPLATE PERATURAN PERUSAHAAN.doc
TEMPLATE PERATURAN PERUSAHAAN.docTEMPLATE PERATURAN PERUSAHAAN.doc
TEMPLATE PERATURAN PERUSAHAAN.docMeneerGultom
 
7 hak cuti karyawan yang wajib anda ketahui
7 hak cuti karyawan yang wajib anda ketahui7 hak cuti karyawan yang wajib anda ketahui
7 hak cuti karyawan yang wajib anda ketahuiBenny Benny
 
Hubungan ketenagakerjaan
Hubungan ketenagakerjaanHubungan ketenagakerjaan
Hubungan ketenagakerjaanAgeng Asmara
 
Perlindungan Hukum bagi Pekerja dari PHK Sewenang-wenang
Perlindungan Hukum bagi Pekerja dari PHK Sewenang-wenangPerlindungan Hukum bagi Pekerja dari PHK Sewenang-wenang
Perlindungan Hukum bagi Pekerja dari PHK Sewenang-wenangRoynal Pasaribu
 

Similar to PHK-PSDM (20)

PHK karena permasalahan kontrak kerja
PHK karena permasalahan kontrak kerjaPHK karena permasalahan kontrak kerja
PHK karena permasalahan kontrak kerja
 
Hbl, dimas triadi, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu buana, 2018...
Hbl, dimas triadi, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu buana, 2018...Hbl, dimas triadi, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu buana, 2018...
Hbl, dimas triadi, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu buana, 2018...
 
Phk
PhkPhk
Phk
 
Ketenagakerjaan dan Perburuhan
Ketenagakerjaan dan PerburuhanKetenagakerjaan dan Perburuhan
Ketenagakerjaan dan Perburuhan
 
PEMBERHENTIAN SDM FERNANDO .pptx
PEMBERHENTIAN SDM FERNANDO .pptxPEMBERHENTIAN SDM FERNANDO .pptx
PEMBERHENTIAN SDM FERNANDO .pptx
 
Pemutusan hubungan kerja(pemberhentian) by warizen
Pemutusan hubungan kerja(pemberhentian) by warizenPemutusan hubungan kerja(pemberhentian) by warizen
Pemutusan hubungan kerja(pemberhentian) by warizen
 
Manajemen sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusiaManajemen sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusia
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Hukum Perburuhan
Hukum PerburuhanHukum Perburuhan
Hukum Perburuhan
 
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, hukum perburuhan, makalah
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali,  hukum perburuhan, makalahTm 7, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali,  hukum perburuhan, makalah
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, hukum perburuhan, makalah
 
Merumahkan karyawan
Merumahkan karyawanMerumahkan karyawan
Merumahkan karyawan
 
MSDM SERIKAT KERJA 2.ppt
MSDM SERIKAT KERJA 2.pptMSDM SERIKAT KERJA 2.ppt
MSDM SERIKAT KERJA 2.ppt
 
Aspek MSDM (Manajemen Functional)
Aspek MSDM (Manajemen Functional)Aspek MSDM (Manajemen Functional)
Aspek MSDM (Manajemen Functional)
 
11. pemutusan hubungan kerja
11. pemutusan hubungan kerja11. pemutusan hubungan kerja
11. pemutusan hubungan kerja
 
ETIKA BISNIS - HAK & KEWAJIBAN KARYAWAN DAN PERUSAHAAN
ETIKA BISNIS - HAK & KEWAJIBAN KARYAWAN DAN PERUSAHAANETIKA BISNIS - HAK & KEWAJIBAN KARYAWAN DAN PERUSAHAAN
ETIKA BISNIS - HAK & KEWAJIBAN KARYAWAN DAN PERUSAHAAN
 
TEMPLATE PERATURAN PERUSAHAAN.doc
TEMPLATE PERATURAN PERUSAHAAN.docTEMPLATE PERATURAN PERUSAHAAN.doc
TEMPLATE PERATURAN PERUSAHAAN.doc
 
7 hak cuti karyawan yang wajib anda ketahui
7 hak cuti karyawan yang wajib anda ketahui7 hak cuti karyawan yang wajib anda ketahui
7 hak cuti karyawan yang wajib anda ketahui
 
Hubungan ketenagakerjaan
Hubungan ketenagakerjaanHubungan ketenagakerjaan
Hubungan ketenagakerjaan
 
Perlindungan Hukum bagi Pekerja dari PHK Sewenang-wenang
Perlindungan Hukum bagi Pekerja dari PHK Sewenang-wenangPerlindungan Hukum bagi Pekerja dari PHK Sewenang-wenang
Perlindungan Hukum bagi Pekerja dari PHK Sewenang-wenang
 
Hukum perburuhan
Hukum perburuhanHukum perburuhan
Hukum perburuhan
 

PHK-PSDM

  • 1. TUGAS PSIKOLOGI SUMBER DAYA MANUSIA “MAMPU MEMAHAMI DAN MELAKUKAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK)” Dosen: Laila Meiliyandrie Indah Wardani, Ph.D Kelompok 13 Rizki Novita Sari : 46111010005 : Zahra Maskuriah Darussalam : 46111110003 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 1
  • 2. 2013 Isu PHK Besar-Besaran di Pulogadung, Hatta: Saya Kira Tidak Begitu1 Jakarta, Aktual.co — Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Hatta Rajasa mengatakan pemerintah tidak akan membiarkan 60 perusahaan di kawasan industri Pulogadung melakukan pemecatan massal. Seperti diketahui, 60 perusahaan di kawasan industri Pulogadung berencana memecat 1.200 karyawan. "Saya kira tidak begitu, jangan menyebarkan berita yang tidak direkonfirmasi. Karena kami terus mengikuti perkembangan soal (rencana pemutusan hubungan kerja/PHK)," katanya di Jakarta Conventional Center, Jakarta Selasa malam (20/8). Untuk mencegah rencana tersebut, Hatta selalu berdiskusi -dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), dan serikat pekerja. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga komunikasi. "Intinya pemerintah harus tetap menjaga industri supaya tidak melakukan lay off (PHK)," ucapnya. Hatta menambahkan, pemerintah akan melakukan segala cara untuk menjaga keberlangsungan dunia usaha. Bahkan pemerintah rela mengurangi penerimaan negara demi tersedianya lapangan pekerjaan. "Tidak ada sesuatu yang tidak bisa dipecahkan secara bersama-sama. Kami akan melihat dan mendengar kesulitan apa yang dialami dunia usaha dan langkah responnya seperti apa. Kalau bisa, penerimaan negara dikurangi agar usaha tetap bisa hidup dan lapangan kerja tersedia," tuturnya. Arnold Sirait 21 Aug 2013 07:40:00 Sekalipun sebuah organisasi berkomitmen penuh untuk membuat lingkungannya tempat yang bagus untuk bekerja, para karyawan akan tetap mengundurkan diri. Beberapa karyawan tidak 1 http://www.aktual.co/ekonomibisnis/074113isu-phk-besar-besaran-di-pulogadung-hatta-saya-kira-tidak-begitu 2
  • 3. melihat adanya peluang promosi, atau setidaknya tidak cukup banyak, dan oleh karena itu akan pindh. Perputaran dala jumlah tertentu merupakan hal yang baik bagi suatu organisasi dan sering kali diperlukan untuk menyediakan kesempatan bagi para karyawan dalam memnuhi tujuan kariernya. Namun, ketika perputaran menjadi berlebihan, perusahaan harus melakukan sesuatu untuk menguranginya. Para karyawan yang paling berkualifikasi sering kali adalah mereka yang mengundurkan diri karena mereka lebih leluasa bergerak. Di sisi lain, para karyawan yang berkualifikasi marjinal tampaknya tidak akan meninggalkan perusahaan. Jika terdapat jumlah yang berlebih dari para karyawan yang berkualifikasi tinggi dan kompeten meninggalkan perusahaan, perusahaan harus mencari cara untuk membalik kecenderungan tersebut.2 2 Mondy, R. Wayne. Human Resource Management, Tenth Edition (Manajemen Sumber Daya Manusia Jilid 2 Edisi 10). 2008. Penerbit Erlangga. Jakarta. 3
  • 4. I. Pengertian dan Urgensi PHK Pada umumnya kelangsungan ikatan kerja bersama antara perusahaan dan teranaga kerja terjalin apabila kedua belah pihak masih saling membutuhkan dan saling patuh dan taat akan yang telah disepakatinya pada saat mereka mulai menjalin kerja sama. Dengan adanya keterikatan kerja bersama antara perusahaan (manajemen perusaan), khususnya manajer tenaga kerja dengan para tenaga kerja, berarti masing-masing pihak memiliki hak dan kewajiban. Dengan pula sebaliknya, apabila terjadi pemutusan kerja berarti manajer tenaga kerja dituntut untuk memenuhi hak dan kewajiban terhadap tenaga kerja sesuai kondisi pada saat terjadi kontrak kerja. Kontrak kerja atau manajer tenaga kerja dapat secara tertulis maupun tidak tertulis dapat pula ditentukan dalam jangka waktu maupun tidak ditentukan berapa lama tenaga kerja tersebut harus bekerja pada perusahaan. Pemutusan tenaga kerja adalah susatu proses keterikatan kerja sama anatara perusahaan dengan tenaga kerja baik atas tenaga kerja yang bersangkutan maupun atas kebijakan perusahaan yang karenanya tenaga kerja tersebut dipandang sudah tidak mampu memberikan produktivitas kerja lagi atau karena kondisi prusahaan yang tak memungkinkan.3 Berdasarkan Peraturan Mentri Republik Indonesia Nomor: PER-150/Men/2000 tentang Penyelesaian Pemutusan Tenaga Kerja dan Penetapan Uang Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja, dan Ganti Kerugian di Perusahaan Swasta bahwa Pemutusan Hubungan Tenaga Kerja adalah pengakhiran hubungan keja dan pengusaha dengan pekerja berdasarkan izin Panitia Daerah atau Panitia Pusat. Pemutusan kerja ini dapat dilakukan secara besar-besaran (massal) yang berarti pemutusan tenaga kerja terhadap 10 (sepuluh) orang pekerja atau lebih pada suatu perusahaan dalam satu bulan atau terjadi rentetan pemutusan tenaga kerja yang dapat 3 Sastrohadiwiryo, Dr. B. Siswanto. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia (Pendekatan Administratif dan Operasional).2005. Bumi Aksara. Jakarta. Hal.305 4
  • 5. menggambarkan suatu iktikad pengusaha untuk mengadakan pemutusan tenaga kerja besarbesaran. Dari pengertian tersebut yang dimaksud pengusaha: 1. Orang, persekutuan atau badan hukum yang mejalankan suatu perusahaan milik sendiri; 2. Orang, persekutuan atau badan hukum yang secara berdiri sendiri mejalankan perusahaan bukan miliknya; 3. Orang, persekutuan atau badan hukum yang berada di indonesia mewakili perusahaan yang berkedudukan di luar wilayah Indonesia Sementara yang dimaksud pekerja adalah orang yang bekerja pada pengusahan yang menerima upah. Terdapat beberapa alasan mengapa perusahaan dengan terpaksa memutuskan hubungan kerja dengan tenaga kerja, atau mengapa tenaga kerja minta berhenti bekerja dari perusahaan tersebut. Salah satu yang mendasari mengapa manager tenaga kerja harus memutuskan hubungan kerja dengan tenaga kerja adalah karena keadaan perusahaan sudah tidak cocok lagi dengan tenaga kerja atau sebaliknya Sering kali bagi tenaga kerja pemutusan tenaga kerja merupakan proses yang meyakitkan karena selain tenaga kerja yang bersangkutan kehilangan mata pencaharian, juga merupa titik kehampaan untuk melangkah untuk berjuang kembali dalam rangka menghidupi diri dan keluarga. Demikian juga perusahaan, hubungan preoses kerja yang memaksa dan jalan satusatunya yang harus ditempuh dantidak dapat kompromi lagi. Urgensi PHK atau hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam Pemutusan Hubungan Kerja Dalam setiap pemutusan kerja diperusahaan harus mendapatkan izin penitia daerah untuk pemutusan hubungan kerja perorangan dan dari panitia pusat untuk pemutusan kerja massal. Namun hal ini dapat disamaratakan untuk seluruh pekerja karena suatu perusahaan dapat melakukan pemutusan hubungan kerja tanpa izin kepada panitia daerah dan panitia pusat dalam kondisi sebagai berikut: 5
  • 6. 1. Bekerja dalam masa percobaan. Masa ini dinyatakan secara tertulis dan diberitahukan kepada pekerja yang bersangkutan. Lamanya masa percobaan ini paling lama 3 (tiga) bulan dan hanya boleh diadakan untuk satu kali percobaan; 2. Pekerja mengajukan permintaan mengundurkan diri secara tertulis atas kemauan sendiri tanpa mengajukan syarat; 3. Pekerja telah mencapai usia pensiun yang ditetapkan dalam perjanjian kerja atau peraturan perusahaan atau kesepakatan kerja bersama ; 4. Pekerja yang hubungan kerjanya berdasarkan kesepakatan kerja waktu tertentu karan masa waktunya telah berakhir atau karena pekerjaan yang diperjanjikan telah selesai. Permohonan izin pemutusan kerja tidak dapat diberikan apabila pemutusan hubungan kerja berdasarkan atas hal-hal berikut: 1. Hal-hal yang berhubungan debgan kepengurusan dan keanggotaan serikat pekerja yang terdaftar di Departemen/Dinas Tenaga Kerja atau dalam rangka membentuk serikat kerja atau melaksanakam tugs atau fungsi serikat kerja di luar jam kerja atau di dalam jam kerja atas izin tertulis pengusaha yang diatur dalam kesepakatan kerja bersama; 2. Pengaduan pekerja kepada yang berwajib mengenai perilaku pengusaha yang terbukti melanggar peraturan negara; 3. Paham, agama, aliran, suku golongan, atau jenis kelamin. Pemutusan kerja tidak dapat dilakukan apabila dalam kondisi sebagai berikut: 1. Selama pekerja berhalangan menjalankan pekerjaannya karena keadaan sakit menurut keterangan dokter selama waktu tidak melampui 12 (dua belas) bulan terus-menerus; 2. Selama bekerja berhalangan menjalankan pekerjaannya karena memenuhi kewajiban terhdap negara yang ditetapkan oleh undang-undang atau pemerintah atau menjalankan ibadah yang diperintahkan agamanya dan yang disetujui pemerintah; 3. Karena alasan menikah, hamil, atau melahirkanbagi wanita. 6
  • 7. I. Jenis-Jenis PHK Dalam setiap pemutusan hubungan kerja antara perusahaan dengan tenaga kerja, sebenernya tidaklah mutlak berada pada pada tangan manager perusahaan, tetapi harus pula mengikuti dan berpedoman pada kebijakan pemerintah, baik berupa peraturan pemerintah, instruksi presiden,undang –undang dan sejenisnya serta badan-badan yang berwenang. Jadi, pemutusan hubungankerja harus ada persetujuan antara manajer perusahaan dengan pemerintah atau organisasi yang berwenang. 1. Pemutusan Hubungan Kerja Secara Hormat Pemutusan hubungan kerja antara perusahaan dengan tenaga kerja terjadi karena beberapa hal berikut: a. Keinginan tenaga kerja yang bersangkutan; b. Telahmencapai batas waktu kontrak kerja yang telah disepakati antara perusahaan dengantenaga kerja yang bersangkutan; c. Akibat ekonomi, hasil produksi sulit dipasarkan sehingga terjadi penurunan hasil produksi yang ditargetkan. Untuk itu perlu pengurangan jumlah tenaga kerja dengan jalan menempuh pemutusan hubugan kerja antara perusahaan dengantenaga kerja; d. Perkembangan teknologi dan komputerisasi seringkali menuntut tenaga kerja cakap memiliki bekal pendidikan formal sebelumnya tentang teknologi dan komputerisasi. Tenaga kerja lama tidak mampu memanfaatkannya, dan apabila dididik terlebih dahulu tidak seimbang dengan keterampilan yang dikuasainya karena faktor usia dan sebagainya. Salah satu jalan yang diambil adalah merekrut tenaga kerja baru dan memberhentikan secara hormat tenaga kerja lama yang kurang produktif. 7
  • 8. e. Kondisi fisik-psikologis tenaga kerja yang bersangkutan sudah tidak cakap lagi sehingga mereka tidak mampu melaksanakan pekerjaan sebgaimana mestinya; f. Tenga kerja yang bersangkutan meninggal dunia. 2. Pemutusan Hubungan Kerja Sementara Pemutusan hubungankerja sementara antara perusahaan dengan tenaga kerja terjadi manakal tenaga kerja yang bersangkutan dikenakan tahananan sementara oleh yang berwenang karena diduga melakukan sesuatu tindak pidana kejahatan, baik secara langsyng maupun tidak langsung merugikan individu, kelompok, perusahaan, organisasi maupun pemerintah. Dengan demikian, berjalannya proses penyelidikan kebenaran atas dugaan tersebut, hubungan kerja tenaga jerja yang bersangkutan diputuskan sementara. Apabila ternyata dugaan tersebut tidak benar, mungkin saja tenaga kerja yang bersngkutan mengikat kerja sama lagi dengan perusahaan. Akan tetapi, kalau ternyata bahwa dugaan tersebut benar, dilakukan pemutusan hubungan kerja antara perusahaan dengan tenaga kerja secara tidak hormat. 3. Pemutusan Hubungan Kerja dengan Tidak Hormat Pemutusan hubungan kerja dengan hormat dapat juga dikatakan pemutusan kerja melalui kompromi. Sebaliknya, pemutusan hubungan kerja dengan tidak hormat dikatakan pemutusan hubungan kerja tanpa kompromi. Pemutusan hubungan kerja dengan tidak hormat secara terpaksa harus dilakukan oleh manajemen, karena hal-hal berikut: a. Tenaga kerja yang bersangkutan melanggar kontrak kerja serta janji yang telah disepakati pada saat mengadakan ikatan kerja bersama; 8
  • 9. b. Bertindak dan berperilaku yang merugikan perusahaan baik dalam kuantum besar maupun kecil secara langsung maupun tidka langsung dan merupakan alternatif terbaik atas pengambilan yang dilakukan manajer; c. Tenaga kerja yang bersangkutan karena dinyatakan melakukan tindakpidana sehingga mengakibatkan yang bersangkutan dihukum penjara, berdasarkan keputusan pengadilan yang sudah memiliki kekuatan hukum yang pasti; d. Kemangkiran yang terus-menerus dan telah diperingatkan beberapa kali oleh manajemen, akan tetapi tetap demikian , bahkan yang bersangkutan berusaha mempengaruhi tenaga kerja lain untuk melakukan hal yang serupa. II. Aturan Undang-Undang tentang PHK UU No.13/2003 PHK atau Pemutusan Hubungan Kerja adalah suatu rangkaian kata yang sering kali dianggap berkonotasi negatif bagi banyak orang. Bahkan sering kali menimbulkan kecemasan dan keresahan. Namun tidak selamanya PHK terjadi disebabkan hal-hal yang negatif secara sepihak. Berikut adalah jenis-jenis PHK menurut UU No. 13/2003 yang dapat kita pelajari: 1. PHK yang dilakukan oleh pihak pengusaha. Pihak pengusaha dapat saja melakukan PHK dalam beberbagai kondisi seperti di bawah ini: a. Apabila karyawan melakukan pelanggaran baik itu pelanggaran terhadap peraturan perusahaan ataupun pelanggaran terhadap perjanjian kerja. Untuk hal ini, biasanya PHK diberikan setelah pihak perusahaan dalam hal ini pihak HR memberikan surat peringatan sebanayak 3 kali berturut-turut (Pasal 161 ayat 3). b. Apabila terdapat perubahan status perusahaan, adanya penggabungan atau peleburan (pasal 163 ayat 2). 9
  • 10. c. Apabila perusahaan dilikuidasi dan bukan disebabkan akrena merugi (pasal 164 ayat 2). d. Apabila karyawan mangkir kerja (pasal 168) e. Apabila pengusaha (dalam hal ini perorangan) meninggal dunia (pasal 61 ayat 4). 2. PHK oleh (inisiatif) pekerja Dalam hal ini pekerja dapat berinisiatif untuk memutuskan hubungan kerja berdasarkan: a. Pengunduran diri (pasal 162) b. Tidak bersedia melanjutkan hubungan kerja karena adanya perubahan status perusahaan, adanya penggabungan atau peleburan maupun perubahan kepemilikan perusahaan (pasal 163 ayat 1). c. Permohonan yang diajukan oleh karyawan kepada lembaga PPHI (Penyelesaian Permasalahan Hubungan Industrial) oleh karena pengusaha melakukan kesalahan dan kemudian terbukti benar bahwa ia bersalah. (pasal 169 ayat 2) d. Permohonan pekerja dikarenakan sakit berkepanjangan atau cacat total akibat kecelakaan kerja (pasal 172). 3. PHK (yang terjadi) demi hukum Dalam hal ini, pemutusan hubungan kerja yang terjadi lebih kepada berakhirnya masa kontrak sesuai dengan kesepakatan yang ada. 4. PHK oleh pengadilan Dalam hal ini pemutusan hubungan kerja terjadi oleh karena karyawan melakukan kesalahan yang berat (pasal 158). Dengan demikian PHK bukan saja suatu Pemutusan Hubungan Kerja sepihak oleh pengusaha dengan cara paksaan namun juga dapat melibatkan beberapa pihak.4 III. 4 Pemecatan http://managementfile.com/journal.php?id=339&sub=journal&page=hr 10
  • 11. Pemecatan atau penghentian/pemutusan hubungan kerja sudah tentu karyawan mungkin diberhentikan melalui pemutusan hubungan kerja. Istilah terminasi sangat luas cakupannya dan menyangkut pemberhentian yang bersifat tetap oleh perusahaan karena alasan. Istilah ini biasanya mempunyai kesan bahwa seorang karyawan dihukum karena alasan kurang disiplin. Apabila seseorang diberhentikan karena alasan bisnis atau alsan ekonomi lainnya biasanya disebut layoff. Tetapi kadang-kadang pengusaha perlu memberhentikan karyawan karena alasan bisnis dan tidak ada rencana untuk mengangkat kembali, kondisi ini lebih tepat disebut terminasi daripada terkena layoff. Pesangon atau severane money adalah uang yang dibayarkan kepada karyawan yang diberhentikan secara permanen. Banyak perusahaan yang memberikan pesangon hanya kepada karyawan yang berhenti secara terpaksa da telah bekerja dengan baik. Misalnya, sebuah pabrik yang tutup dan pindah ke daerah bagian lain akan memberikan pesangon kepada karyawan yang diterminasi sebesar gaji sesuai dengan ketentuan yang berlaku, tetapi ini tidak berlaku bagi pekerja yang kinerjanya atau disiplinnya buruk.5 Bantuan pemberhentian mencakup upaya perusahaan untuk mencarikan pekerjaan baru bagi pekerja yang diberhentikan. Upaya ini juga memberikan rasa tenang bagi karyawan yang tersisa tentang jaminan perusahaan apabila perampingan terjadi kembali. Hal ini mengurangi konsekuensi negatif seperti penurunan moral dan produktivitas, kecemasan dan ketidakpercayaan karyawan yang tersisa. Bantuan itu juga dapat berupa konseling lewat telepon . bagi para eksekutif, dapat berupa pembelian rumah si eksekutif dengan harga memadai. IV. Pensiun Banyak karyawan lama yang meninggalkan perusahaan karena pensiun. Dalam sebuah studi terbaru 55 persen eksekutif yang disurvei mengatakana bahwa perusahaan mereka khawatir akan kehilangan karyawan-karyawan penting karena pensiun dalam 5 hingga 10 tahun ke depan.6 Rencana pensiun mungkin didasarkan pada karyawan yang mencapai usia tertentu, bekerja di perusahaan selama jumlah tahun tertentu, atau keduanya. Mayoritas karyawan dewasa ini tidak 5 Rivai, Veithzal. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan: Dari Teori ke Praktik. 2009. Jakarta: Rajawali Press. Hal.209-210. 6 “Mexico Hits U.S Exports with Tarrifs in Retaliation for Byrd Amandement,” Metal Center News 45 (September 2005):71. 11
  • 12. merencanakan pensiun tradisional, dimana mereka mengakhiri karier kerja mereka dengan segera dan seketika pada usia tertentu, misalnya 62 tahun. Sebagian besar individu berharap untuk bekerja dalam kapasitas tertentu setelah pensiun, atau merencanakan pendekatan yang lebihberharap untuk transisi menuju pensiun seperti pekerjaan perantara.7 Banyak diantaranya yang ingin memasuki masa pensiun dengan bekerja dalam waktu yang lebih pendek saat mereka mendekati usia 65 tahun, atau setelahnya.8 Dalam masa pensiun, para karyawan biasanya menerima kompensasi dari rancangan tunjangan tertentu atau rancangan santunan tertentu, seperti rancangan pensiun, rancangan tunjangan pasti, rancangan pendanaan pasti, dan rancangan saldo kas. Rancangan Pensiun Pensiun merupakan topik panas saat ini karena generasi baby boomer yang bertammbah usia. Para pemberi kerja berada di tengah tantangan ini karena mereka adalah salah satu pemasok utama penghasilan pensiun dalam masyrakat kita. Berbagai jenis rancangan pensiun akan didiskusikan berikut ini. Rancangan Tunjangan Pasti Rancangan pensiun meliputi tunjangan pasti (defined benefit) atau pendanaan pasti (defined contribution). Rancangan tunjangan pasti (defined benefit plan) adalah rancangan pensiun formal yang memberi pesertanya tunjangan tetap pada saat pensiun. Meskipun rumusan tunjangan berbeda-beda, rumusn tersebut biasanya didasarkan pada gaji rata-rata tahun terakhir dan lama kerja peserta. Rancangan-rancangan yang dianggap murah hati memberikan pensiun setara dengan 50 hingga 80 persen dari penghasilan terakhir karyawan. Rancangan pensiun jenis ini telah berkurang pada tahun-tahun terakhir meskipun para karyawan tua cendderung lebih menyukainya. Apa yang sama dari Verizon, Lockheed Martin, Motorola dan IBM?9. Perusahaanperusahaan tersebut memutuskan untuk menghapus tunjangan pasti (defined benefit) dari rancangan pensiun. Verizon Communications membekukan rancangan tambahan kas senilai $39 7 Jhon Zaracostas, “U.S Tarrifs Cited in WTO Trade Review.” WWD: Women’s Wear Daily 191 (27 Maret 2006): 15 Ernesto Zedillo, “A Trade Fiction,” Forbes 176 (19 September 2005): 41. 9 Jessica Marquez, “McDonald’s Reward Program Leaves Romm for Some Local Flavor,” Workface Management 85 (10 April 2006): 26. 88 12
  • 13. miliar untuk para karyawan manajemen. Tindakan ini digambarkan sebagai ―paku terakhir di peti mati‖ untuk rancangan tunjangan pasti.10 Rancangan Pendanaan Pasti Rancangan pendanaan pasti (defined contribution plan) adalah rancangan pensiun yang membutuhkan pendanaan khusus dari pemberi kerja untuk dana pensiun atau tabungan yang disiapkan bagi karyawan. Salah satu perubahan paling signifikan dalam komposisi tabungan keluarga individual sepanjang 25 tahun terakhir adalah pergeseran dari rancangan pensiun tunjangan pasti menjadi pendanaan pasti.11 para karyawan akan mengetahui di awal jumlah penghasilan pensiun mereka menurut rancangan tunjangan pasti, namun jumlah penghasilan pensiun dari rancangan pendanaan pasti akan bergantung pada keberhasilan investasi dana pensiun. Rancangan 401(k) (401(k) plan) adalah rancangan pendapatan pasti dimana para karyawan dapat menunda pengahasilan hingga jumlah maksimum yang diizinkan. Beberapa pemberi kerja menyetarakan pendanaan karyawan sebesar 50 sen untuk setiap dolar yang ditangguhkan. Meskipun para pemberi kerja biasanya membayar biaya-biaya untuk rencana pensiun tunjangan pasti mereka, ada pilihan prosedur pembayaran yang sangat bergam untuk rancangan-rancangan 401(k). beberapa rancangan membayar segala hal, termasuk ongkos dan biaya investasi. Rancangan-rancangan lainnya hampir tidak membayar apapun, yang akibatnya hampir semua ongkos dibayar dari rancangan itu. Di pertengahn adalah rancangan-rancangan di mana sponsor dan peserta berbagi biaya. Ketika 401(k) menjadi rancangan pensiun utama, perusahaan-perusahaan pemberi sponsor membuatnya lebih fleksibel dengan mengizinkan para karyawan untuk melakukan lebih banyak transfer antar rekening investasi. Rancangan tersebut juga memberikan lebih banyak pilihan investasi bagi para karyawan . selain itu, lebih banyak perusahaan yang mulai melakukan perencanaan keuangan bagi seluruh karyawan, bukan hanya para eksekutif puncak. Ledakan rancangan pensiun 401(k) telah menuntut sekitar 42 juta karyawan untuk menjadi manajer investasi, mengalihkan beban perencanaan pensiun dari pemberi kerja ke karyawan. Para karyawan kemudian seringkali meminta bantuan kepada pemberi kerja mereka. Hukum federal mewajibkan para pemberi kerja untuk memberikan panduan mengenai rencana tersebut namun 10 Michael A. Tucker, “E-Learning Enveloves,” HR Magazine 50 (Oktober 2005); 74-78. ibid 11 13
  • 14. melarang mereka merekomendasikan investasi tertentu. Peran para pemberi kerja adalah menyediakan perencana keuangan dari perusahaan-perusahaan seperti Fidelty dan Charles Schwab untuk memberikan saran tersebut. Banyak orang Amerika tidak menabung yang cukup untuk pensiun. Survey terbaru menemukan bahwa 32 persen responden yakin bahwa antara setengah dan hampir tiga perempat karyawan mereka tidak akan memiliki penghasilan yang cukup untuk pensiun antara usia 62 dan 65 tahun.12 Persentase gaji yang ditangguhkan oleh para peserta ke dalam rancangan pendanaan pasti mereka turun sebesar 20 persen dari tahun 1999 hngga 2005.13 selain itu, para pemberi kerja merasa skeptic mengenai kecukupan pemahaman para karyawan tentang cara berinvestasi pada asset-aset rancangan tabungan 401 (k). Masalah ini menjadi isu penting karena orang-orang Amerika hidup lebih lama dank arena kepercayaan pada jaminan sosial berkurang. Jika tren tersebut berlanjut, para karyawan akan harus bekerja lebih lama, hidup kekurangan pada masa pensiun, atau meningkatkan tabungan mereka secara signifikan pada tahun-tahun terakhir mereka untuk mengejar kekurangan. Namun, Pension Protection Act (didiskusikan belakangan) yang baru-baru ini disahkan, dirancang agar lebih banyak karyawan mendaftar rancangan tabungan 401 (k) karena perusahaan-perusahaan kini bisa secara otomatis mendaftarkan mereka. Rancangan Saldo Kas Dalam merancang sistem pensiun yang layak, beberapa sumber menyarankan untuk mengabaikan istilah tunjangan pasti dan pendanaan pasti. Sebagai gantinya, mereka berfokus pada rancangan yang memenuhi tujuan-tujuan khusu. Dengan kata lain, untuk beberapa organisasi, dana campuran bisa menjadi pendekatan yang sesuai untuk rancangan pensiun. Rancangan saldo kas (cash balance plan) adalah rancangan tersebut, dengan unsur-unsur dari rancangan tunjangan pasti maupun pendanaan pasti. Rancangan tersebut menyerupai rancangan pendanaan pasti karena rancangan ini menggunakan saldo rekening untuk memberitahukan jumlah tunjangan.14 Namun, rancangan tersebut lebih mendekati rancangan tunjangan pasti karena pemberi kerja biasnya bertanggung jawab atas 1212 ibid Hanif Sazen, “Keeping It Fresh,” e.learning age (Juni 2005): 28-29 14 Gina Ruiz, “Kimbeley-Clark: Developing Talent in Developing World Markets,’ Workface Management 85 (10 April 2006): 34. 13 14
  • 15. pengelolaan asset beserta risikonya. Selain itu, berbeda dengan rancangan pendanaan pasti, Pension Benefit Guaranty Corporation biasanya menjamin rancangan saldo kas. Biasanya, pemberi kerja mendanai setiap rekening peserta secara tahunan, dan jumlah pendapatan investasi telah ditetapkan. Jika pendapatan investasi dana melebihi jumlah yang ditetapkan, sponsor rancangan mendapat keuntungan dari hasil tersebut. Jika kinerja dana pensiun tersebut tidak baik, sponsor rancangan menanggung kerugiannya. Sebuah survey ole U.S General Accounting Office menunjukkan bahwa 19 persen perusahaan Fortune 1000 mensponsori rancangan saldo kas pada akhir dekade lau.15 Ada kalanya para karyawan mendapatkan tawaran pensiun dini sbelum mencapai persyaratan masa kerja normal perusahaan. Di masa lalu, pensiun dini dipandang sebagai solusi menarik saat pengurangan tenaga kerja harus dilakukan. Rancangan pensiun dini, yang populer pada decade 1980-an, menarik bagi para karyawan lama yang menghadapi pemberhentian. Perusahaanperusahaan seperti Procter & Gamble Co., Tribune Co., dan Lucent Technologies inc., menawarkan pensiun dini kepada ribuan karyawan.16 Ketika Departemen Pertanian A.S mengurangi tenaga kerjanya pada tahun 2005, penawaran-penawaran buyout atau keluar lebih awal (early-out) diberikan. Pembayaran insentif hingga $25.000 diberikan sebagai ganti untuk pengunduran diri para karyawan atau pensiun dari lembaga tersebut.17 Dari sudut pandang organisasi, pensiun dini karyawan juga memiliki sisi negative dan perusahaan-perusahaan mulai enggan menggunakannya. ―Saya melihat lebih sedikit celah untuk pensiun dini,‖ kata Bernadette Kenny, dari perusahaan outplacement Lee Hecht Harrison. Dari sudut pandang praktis, dengan kondisi ekonomi yang buruk, banyak perusahaan tidak mampu menyediakan paket-paket pensiun dini.18 Alasan lain penurunan tersebut adalahbahwa para karyawan dewasa ini lebih cenderung memiliki rancangan santunan tertentu, seperti 401(k). beberapa karyawanterlalu muda untuk menggunakan rekening tersebut dan yang lainnya takut menggunakannya karena jumlahnya bisa terlalu kecil saat mereka memasuki usia lanjut. Salah 15 Lawson D. Thurston, “Severance Payment and Christmas Bonus Changes Increase Cost of Doing Business,” Caribbean Bussines 34 (11 Mei 2006): 58. 16 “Stuck with the Second best,” Economist 377 (12 November 2005): 78 17 Evan Clark, “China Restrained but Undaunted,” Women’s Wear Daily 191 (14 Februari 2006):12-14 18 Laetitia Jou, Jianyu Ouyang dan Like Pykstra, “Complying with PRC Antibribery Laws,” China Business Review 32 (Maret/April 2005): 34-37. 15
  • 16. satu alasan utama bagi perusahaan-peruahaan untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) dibandingkan memberikan paket-paket pensiun adalah PHK lebih murah dan tidak lagi menarik publisitas seperti di masa lalu. Lebih jauh lagi, sering kali para karyawan terbaik akan ikut meninggalkan perusahaan jika pensiun dini diberikan.19 DAFTAR PUSTAKA Buku: Mondy, R. Wayne. Human Resource Management, Tenth Edition (Manajemen Sumber Daya Manusia Jilid 2 Edisi 10). 2008. Penerbit Erlangga. Jakarta. Rivai, Veithzal. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan: Dari Teori ke Praktik. 2009. Rajawali Press. Jakarta. Sastrohadiwiryo, Dr. B. Siswanto. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia (Pendekatan Administratif dan Operasional).2005. Bumi Aksara. Jakarta. Website: http://www.aktual.co/ekonomibisnis/074113isu-phk-besar-besaran-di-pulogadung-hatta-sayakira-tidak-begitu Jurnal: http://journal.uad.ac.id/index.php/EMPATHY/article/view/1416/800 19 Roger Chen dan Chia-Pei Chen, “Chinese Professional managers and the Issue of Ethical Behaviour,” Ivey Business Journal 69 (Mei/Juni 2005): 35-56. 16
  • 17. ICE BREAKING Minta peserta untuk berdiri mambentuk suatu barisan. Setiap peserta menghitung secara bergiliran mulai dari 1 sampai 50 (atau sejumlah peserta) Pada saat menghitung, minta peserta memenuhi peraturan : setiap angka ‘genap atau ganjil, angka itu tidak disebutkan, melainkan diganti dengan tepuk tangan. Apabila ada peserta yang salah melaksanakan tugasnya, maka permainan dimulai dari awal. Hingga beberapa rode 17