Banyaknya kasus pelanggaran hak asasi manusia di Indonesia, membutuhkan dibentuknya lembaga perlindungan hak asasi manusia. Upaya menegakan hak asasi manusia tersebut, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, khususnya Pasal 28 I Ayat (4) menegaskan bahwa “Perlindungan, pemajuan, penegakkan, dan pemenuhan hak asasi manusia adalah tanggung jawab Negara, terutama pemerintah”. Guna menjabarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 maka dibentuklah lembaga perlindungan HAM seperti Komnas HAM, Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan, Peradilan HAM, dan lembaga perlindungan HAM lainnya
Masyarakat juga dapat berpartisipasi dalam penegakan HAM di Indonesia terutama dalam membentuk LSM HAM seperti Kontras dan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI). Beberapa lembaga bentukan pemerintah berkaitan dengan pemajuan dan penegakan HAM, di antaranya adalah pembentukan :
1. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM)
Pembentukan KOMNASHAM sendiri bertujuan untuk mengembangkan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan HAM, meningkatkan perlindungan dan penegakkan HAM.
Pembentukan RANHAM(Rencana aksi HAM )
Penegakkan HAM melalui Ratifikasi maksudnya Indonesia mengesahkan instrument-instrumen internasional HAM dan keputusan ini membawa konsekuensi yang mendasar yaitu jika Indonesia tidak mampu menegakkan dan melindungi HAM di Indonesia maka, Indonesia harus mau dan menerima bahwa pelanggaran di Indonesia harus dibawa ke Pengadilan Internasional.Komnas HAM dibentuk pada tanggal 7 Juni 1993 melalui Kepres Nomor 50 tahun 1993. keberadaan Komnas HAM selanjutnya diatur dalam Undang-Undang RI Nomor 39 tahun1999 tentang Hak Asas Manusia pasal 75 sampai dengan pasal 99. Komnas HAM merupakan lembaga negara mandiri setingkat lembaga negara lainnya yang berfungsi sebagai lembaga pengkajian, penelitian, penyuluhan, pemantauan dan mediasi HAM.
2. Produk hukum yang mengatur mengenai HAM
Pembentukan produk hukum yang mengatur mengenai hak asasi manusia (HAM) dimaksud untuk menjamin kepastian hukum dalam proses penegakan HAM. Selain itu produk hukum tersebut memberikan arahan bagi pelaksanaan proses penegakan HAM. Adapun pembentukkan produk hokum dibentuk dari Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, ketentuan MPR, Piagam HAM 1998, dan meratifikasi instrumen HAM internasional.
3. Pengadilan HAM
Pengadilan HAM dibentuk berdasarkan UU No. 26 Tahun 2000. Pengadilan HAM adalah peradilan khusus di lingkungan peradilan umum. Peradilan HAM memiliki wewenang memeriksa, memutus perkara pelanggaran hak asasi manusia yang berat, termasuk yang dilakukan diluar teritorial wilayah Negara Republik Indonesia oleh warga negara Indonesia.
Presentasikan dengan cara di slide ini http://www.slideshare.net/jessedee/you-suck-at-powerpoint?qid=08cf25be-5572-4ed2-aa05-bcedfbfc8db4&v=qf1&b=&from_search=1
Banyaknya kasus pelanggaran hak asasi manusia di Indonesia, membutuhkan dibentuknya lembaga perlindungan hak asasi manusia. Upaya menegakan hak asasi manusia tersebut, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, khususnya Pasal 28 I Ayat (4) menegaskan bahwa “Perlindungan, pemajuan, penegakkan, dan pemenuhan hak asasi manusia adalah tanggung jawab Negara, terutama pemerintah”. Guna menjabarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 maka dibentuklah lembaga perlindungan HAM seperti Komnas HAM, Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan, Peradilan HAM, dan lembaga perlindungan HAM lainnya
Masyarakat juga dapat berpartisipasi dalam penegakan HAM di Indonesia terutama dalam membentuk LSM HAM seperti Kontras dan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI). Beberapa lembaga bentukan pemerintah berkaitan dengan pemajuan dan penegakan HAM, di antaranya adalah pembentukan :
1. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM)
Pembentukan KOMNASHAM sendiri bertujuan untuk mengembangkan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan HAM, meningkatkan perlindungan dan penegakkan HAM.
Pembentukan RANHAM(Rencana aksi HAM )
Penegakkan HAM melalui Ratifikasi maksudnya Indonesia mengesahkan instrument-instrumen internasional HAM dan keputusan ini membawa konsekuensi yang mendasar yaitu jika Indonesia tidak mampu menegakkan dan melindungi HAM di Indonesia maka, Indonesia harus mau dan menerima bahwa pelanggaran di Indonesia harus dibawa ke Pengadilan Internasional.Komnas HAM dibentuk pada tanggal 7 Juni 1993 melalui Kepres Nomor 50 tahun 1993. keberadaan Komnas HAM selanjutnya diatur dalam Undang-Undang RI Nomor 39 tahun1999 tentang Hak Asas Manusia pasal 75 sampai dengan pasal 99. Komnas HAM merupakan lembaga negara mandiri setingkat lembaga negara lainnya yang berfungsi sebagai lembaga pengkajian, penelitian, penyuluhan, pemantauan dan mediasi HAM.
2. Produk hukum yang mengatur mengenai HAM
Pembentukan produk hukum yang mengatur mengenai hak asasi manusia (HAM) dimaksud untuk menjamin kepastian hukum dalam proses penegakan HAM. Selain itu produk hukum tersebut memberikan arahan bagi pelaksanaan proses penegakan HAM. Adapun pembentukkan produk hokum dibentuk dari Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, ketentuan MPR, Piagam HAM 1998, dan meratifikasi instrumen HAM internasional.
3. Pengadilan HAM
Pengadilan HAM dibentuk berdasarkan UU No. 26 Tahun 2000. Pengadilan HAM adalah peradilan khusus di lingkungan peradilan umum. Peradilan HAM memiliki wewenang memeriksa, memutus perkara pelanggaran hak asasi manusia yang berat, termasuk yang dilakukan diluar teritorial wilayah Negara Republik Indonesia oleh warga negara Indonesia.
Presentasikan dengan cara di slide ini http://www.slideshare.net/jessedee/you-suck-at-powerpoint?qid=08cf25be-5572-4ed2-aa05-bcedfbfc8db4&v=qf1&b=&from_search=1
Mengenai Negara Hukum
Negara Hukum Adalah Negara yang didalamnya terdapat berbagai aspek peraturan-peraturan yang memang bersifat abstrak yaitu memaksa, dan mempunyai sanksi yang tegas.Gagasan Negara hukum masih bersifat samar-samar dan tenggelam dalam waktu yang sangat panjang, kemudian muncul kembali secara lebih ekplisit pada abad ke-19,yaitu dengan munculnya konsep rechtsstaat dari Freidrich Julius Stahl, yang diilhami oleh Immanuel Kant, unsur-unsur Negara hukum adalah:
a. Perlindungan hak-hak Asasi Manusia
b. Pemisahan atau pembagian kekuasaan untuk menjamin hak-hak itu.
c. Pemerintahan berdasarkan peraturan perundang-undangan
d. Peradilan administrasi dalam perselisihan
Munculnya “unsur peradilan administrasi dalam perselisihan “ pada konsep rechtsstaat menunjukan adanya hubungan histories antara Negara Hukum Eropa Kontinental dengan Hukum Romawi
Negara hukum merupakan penyelenggaraan kekuasaan pemerintahannya didasarkan atas hukum dengan tujuan untuk menjalankan ketertiban hukum. Terdapat 2 unsur dalam negara hukum, yaitu Hubungan antara yang memerintah dan yang diperintah berdasarkan suatu norma objektif dan
Norma objektif harus memenuhi syarat.
Berdasarkan pembagian tugasnya negara hukum dibagi 2, yaitu negara hukum formil dan negara hukum materil. negara hukum formil merupakan negara yang hanya memiliki tugas pasif. negara hukum materil merupakan negara yang memiliki keleluasaan dalam mengatur. Ciri Negara Hukum Menurut Frans Magnis Suseno, yaitu:
Fungsi kenegaraan dijalankan oleh lembaga yang bersangkutan
UUD menjamin HAM
Badan-badan negara menjalankan kekuasaan atas dasar hukum
Masyarakat dapat mengadu kepengadilan atas dasar tindakan badan negara
Badan kehakiman bebas dan tidak memihak
Ciri Negara Hukum Menurut Mustafa Kamal Pasha
Pengakuan dan perlindungan terhadap HAM
Peradilan yang bebas dari pengaruh kekuasaan lain dan tidak memihak
Legalitas dalam arti hukum dalam segala bentuknya
Pasal 1 Ayat 3 UUD 1945 berbunyi “Negara Indonesia adalah negara hukum”.
Tujuan bernegara Terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 alenia IV. Perwujudan Negaara Hukum di Indonesia, yaitu:
Pancasila sebagai dasar negara dan UUD sebagai hukum dasar dan hukum tertinggi, Sistem hukum bersifat hierarkis piramidal.
Negara demokrasi pada dasarnya adalah negara hukum.
5 ciri negara demokrasi:
negara hukum, pemerintah di bawah kontrol nyata masyarakat, prinsip mayoritas, adanya jaminan terhadap hak-hak demokratis.
Mengenai Negara Hukum
Negara Hukum Adalah Negara yang didalamnya terdapat berbagai aspek peraturan-peraturan yang memang bersifat abstrak yaitu memaksa, dan mempunyai sanksi yang tegas.Gagasan Negara hukum masih bersifat samar-samar dan tenggelam dalam waktu yang sangat panjang, kemudian muncul kembali secara lebih ekplisit pada abad ke-19,yaitu dengan munculnya konsep rechtsstaat dari Freidrich Julius Stahl, yang diilhami oleh Immanuel Kant, unsur-unsur Negara hukum adalah:
a. Perlindungan hak-hak Asasi Manusia
b. Pemisahan atau pembagian kekuasaan untuk menjamin hak-hak itu.
c. Pemerintahan berdasarkan peraturan perundang-undangan
d. Peradilan administrasi dalam perselisihan
Munculnya “unsur peradilan administrasi dalam perselisihan “ pada konsep rechtsstaat menunjukan adanya hubungan histories antara Negara Hukum Eropa Kontinental dengan Hukum Romawi
Negara hukum merupakan penyelenggaraan kekuasaan pemerintahannya didasarkan atas hukum dengan tujuan untuk menjalankan ketertiban hukum. Terdapat 2 unsur dalam negara hukum, yaitu Hubungan antara yang memerintah dan yang diperintah berdasarkan suatu norma objektif dan
Norma objektif harus memenuhi syarat.
Berdasarkan pembagian tugasnya negara hukum dibagi 2, yaitu negara hukum formil dan negara hukum materil. negara hukum formil merupakan negara yang hanya memiliki tugas pasif. negara hukum materil merupakan negara yang memiliki keleluasaan dalam mengatur. Ciri Negara Hukum Menurut Frans Magnis Suseno, yaitu:
Fungsi kenegaraan dijalankan oleh lembaga yang bersangkutan
UUD menjamin HAM
Badan-badan negara menjalankan kekuasaan atas dasar hukum
Masyarakat dapat mengadu kepengadilan atas dasar tindakan badan negara
Badan kehakiman bebas dan tidak memihak
Ciri Negara Hukum Menurut Mustafa Kamal Pasha
Pengakuan dan perlindungan terhadap HAM
Peradilan yang bebas dari pengaruh kekuasaan lain dan tidak memihak
Legalitas dalam arti hukum dalam segala bentuknya
Pasal 1 Ayat 3 UUD 1945 berbunyi “Negara Indonesia adalah negara hukum”.
Tujuan bernegara Terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 alenia IV. Perwujudan Negaara Hukum di Indonesia, yaitu:
Pancasila sebagai dasar negara dan UUD sebagai hukum dasar dan hukum tertinggi, Sistem hukum bersifat hierarkis piramidal.
Negara demokrasi pada dasarnya adalah negara hukum.
5 ciri negara demokrasi:
negara hukum, pemerintah di bawah kontrol nyata masyarakat, prinsip mayoritas, adanya jaminan terhadap hak-hak demokratis.
Rpp ppkn sma xi bab 1 sd 9 daripertemuan awal sd akhir diberikan gratis untuk siapa saja untuk bahan pertimbangan jika ada kesalahan mohon kirim email ke dasepggl@gmail.com ataus sms ke 0856 5990 0626
Materi Penegakan hukum di indonesia.pptxMayaRiantini1
Upaya penegakan hukum di suatu negara, sangat erat kaitannya dengan tujuan negara. Anda disarankan untuk mengkaji teori tujuan negara dalam buku “Ilmu Negara Umum”. Menurut Kranenburg dan Tk.B.Sabaroedin (1975) kehidupan manusia tidak cukup hidup dengan aman, teratur dan tertib, manusia perlu sejahtera. Apabila tujuan negara hanya menjaga ketertiban maka tujuan negara itu terlalu sempit. Tujuan negara yang lebih luas adalah agar setiap manusia terjamin kesejahteraannya di samping keamanannya. Dengan kata lain, negara yang memiliki kewenangan mengatur masyarakat, perlu ikut menyejahterakan masyarakat. Teori Kranenburg tentang negara hukum ini dikenal luas dengan nama teori negara kesejahteraan.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. Pemajuan,peningkatan,
penegakan HAM
Peran serta dalam upaya
pemajuan, penhormatan
dan penegkan HAM di
Indonesia
Instrumen Hukum dan
Peradilan
Perbandingan Hukum dan
peradilan Indonesia
dengan Internasional
3. Pengertian HAM (Hak Asasi
Manusia)
ISTILAH BAHASA
”memen rechten”
”human rights”
”droit de’home”
sebagai hak-hak dasar yang
dimiliki setiap manusia yang
dibawa sejak lahir sebagai
anugrah dari Tuhan Yang
Maha Esa
DIABAIKAN
DICABUT
DIAMBIL
DIRAMPAS DIKURANGI
4. pemajuann penghormatan dan
penegakan HAM di Indonesia
Sebagai mana kita ketahui, bahwa hak asasi manusia
bersifat Universal sehingga masalah ini menjadi
perhatian segenap umat manusia, tanpa
memperdulikan dari mana para korban atau pelaku
pelanggaran HAM berasal. Dunia internasional sendiri
memiliki berbagai instrumen sanksi untuk para
penjahat kemanusiaan, mulai dari sanksi ringan berupa
pengucilan atau pemboikotan hingga sanksi pidana
melalui pengadilan internasional. Penegakkan hak asasi
manusia membutuhkan kerja sama dari berbagai
pihak.
5. pemajuann penghormatan dan
penegakan HAM di Indonesia
Kenyataan menunjukan bahwa hingga kini proses
penegakan HAM di indonesia masih menghadapi
berbagai kendala. Tetapi, proses demokratisasi yang
terjadi pasca tumbangnya kekuasaan orde baru telah
memberi harapan yang besar bagi kita agar pengakuan
dan perlindungan terhadap hak asasi manusia dapat
ditegakkan.
6. pemajuann penghormatan dan
penegakan HAM di Indonesia
Dari faktor-faktor yang menjadi hambatan dalam
penegakkan hak asasi manusia tersebut, mari kita
upayakan sedikit demi sedikit untuk dikurangi
(eliminasi), demi terwujudnya hak asasi manusia yang
baik, mulailah dari diri kita sendiri untuk belajar
menghormati hak-hak orang lain. Kita harus terus
berupaya untuk menyuarakan tetap tegaknya hak
asasi manusia, agar harkat dan martabat yang ada
pada setiap manusia sebagai anugerah Tuhan Yang
Maha Esa tetap terpelihara dalam sebaik-baiknya.
7. Peran serta dalam upaya pemajuann
penghormatan dan penegakan HAM
di Indonesia
Peran serta masyarakat dalam penegakan HAM di Indonesia
setiap orang yang berada di wilayah negera
Republik Indonesia wajib patuh terhadap
peraturan perundang-undangan, hukum tak
tertulis, dan hukum internasional
mengenai HAM yang telah diterima oleh
negara Republik Indonesia (pasal 67).
Setiap orang wajib menghormati HAM
orang lain, moral, etika, dan tata tertib
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara (pasal 69 ayat 1).
Setiap HAM seseorang menimbulkan
kewajiban dasar dan tanggung jawab untuk
menghormati hak-hak orang lain secara
timbal balik (pasal 69 ayat 2).
Dalam menjalankan hak dan kebebasannya,
setiap orang wajib tunduk kepada
pembatasan yang ditetapkan oleh undang-
undang dengan maksud untuk menjamin
pengakuan serta penghormatan atas hak
dan kebebasan orang lain dan untuk
memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan
prertimbangan moral, keamanan, dan
ketertiban umum dalam suatu masyarakat
demokratis (pasal 70).
8. Peran serta dalam upaya pemajuann
penghormatan dan penegakan HAM
di Indonesia
peran serta pemerintah dalam penegakan HAM di Indonesia
pemerintah wajib bertanggung
jawab menghormati, melindungi,
menegakkan, dan memajukan hak
asasi manusia, sesuai peraturan
perundang-undangan, dan hukum
internasional tentang HAM yang
diterima oleh negara Republik
Indonesia (pasal 71).
Kewajiban dan tanggung jawab
pemerintah meliputi langkah
implementasi yang efektif dalam
hukum, politik, ekonomi, sosial,
budaya, pertahanan keamanan
negara, dan bidang lain (pasal
72).
9. Peran serta dalam upaya pemajuann
penghormatan dan penegakan HAM
di Indonesia
Peran KOMNAS HAM alat
perjuangan penegakkan HAM di Indonesia
mengembangkan kondisi yang
kondusif bagi pelaksanaan hak
asasi manusia sesuai dengan
pancasila, UUD 1945, dan piagam
PBB, serta deklarasi universal
Hak Asasi Manusia.
Meningkatkan perlindungan dan
penegakkan hak asasi manusia
guna berkembangnya pribadi
manusia Indonesia seutuhnya dan
kemampuannya berpartisipasi
dalam berbagai kehidupan.
perdamaian
pemberian
penyelesaian
penyampaian pemerintah
penyampaian DPR
10. Peran serta dalam upaya pemajuann
penghormatan dan penegakan HAM
di Indonesia
Perilaku upaya pemajuan, penghormatan, dan penegakkan HAM
a) Dalam lingkungan masyarakat
· Menjunjung tinggi harga diri manusia dan bangsa
· Kesamaan harga diri antar pribadi
· Tidak mencampur urusan pribadiorang lain
· Tidak mencela dan menghina kekurangan orang lain
· Saling menghargai antar sesama manusia
b) Dalam lingkungan bangsa dan negara
· Mengentskan kemiskinan agar menjadi manusia yang layak
· Gerakan orang tua asuh
· Mengefektifkan wajib belajar 12 tahun
· Bagi perusahaan besar perlu menjadi bapak angkat bagi pengrajin kecil.
11. Peran serta dalam upaya pemajuann
penghormatan dan penegakan HAM
di Indonesia
Hambatan Penegakan HAM
Faktor kondisi sosial-
budaya.
Faktor kebijakan
pemerintah.
Faktor komunikasi dan
informasi.
Faktor perangkat
Perundangan.
Faktor aparat dan
penindakannya.
12. Instrumen Hukum HAM di IndonesiaInstrumen Hukum HAM di Indonesia
Instrumen hukum perlindungan, penghormatan, dan penegakan
HAM di Indonesia antara lain terdapat dalam Pancasila, UUD
1945, Undang-undang nomor 39 tahun 1999, Undang-undang
nomor 26 tahun 2000, Ketetapan MPR RI nomor
XVII/MPR/1998, dan konstitusi lainnya.
13. Instrumen Hukum HAM di Indonesia
Pancasila (Sebagai dasar negara)
Ketuhanan Yang Maha Esa
Kemanusiaan yang adil dan
beradap
Persatuan Indonesia
Ketuhanan Yang
Kerakyatan yang Dipimpin
oleh Hikmat,
Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwak
ilan. Maha Esa
Keadilan Sosial Bagi
Seluruh Rakyat Indonesia.
14. Instrumen Hukum HAM di Indonesia
UUD 1945
Kemerdekaan adalah berkat
rahmat Tuhan YME
Negara melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia
Negara memajukan
kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan
bangsa.
Negara ikut melaksanakan
ketertiban dunia berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial.
Negara Indonesia adalah
negara hukum berdasarkan
pancasila.
15. Instrumen Hukum HAM di Indonesia
Ketetapan MPR RI nomor XVII/MPR/1998
Hak untuk Hidup Hak Berkeluarga dan
Melanjutkan
KeturunanHak Mengembangkan
Diri
Hak Keadilan
Hak Kemerdekaan
Hak atas Kebebasan
Informasi
Hak Keamanan
Hak Kesejahteraan
16. Perbedaan Hukum dan peradilan
indonesia dengan Internasional
Berarti bahwa hukum itu merupakan tatanan, merupakan suatu
kesatuan yang utuh yang terdiri dari bagian-bagian atau unsur-
unsur yg saling berkaitan erat satu sama lain Atau suatu kesatuan
yang terdiri dari unsur-unsur yang mempunyai interaksi satu sama
lain dan bekerjasama untuk mencapai tujuan kesatuan tersebut.
PENGERTIAN SISTEM HUKUM
17. Perbedaan Hukum dan peradilan
indonesia dengan Internasional
CIRI SISTEM HUKUM
Merupakan sistem terbuka, yaitu
merupakan kesatuan unsur-
unsur peraturan hukum yang
dipengaruhi oleh faktor-
faktor sosial budaya dsbnya.
Kesatuan unsur-unsur peraturan
hukum tersebut terbuka
untuk penafsiran yang
berbeda, oleh karena itu
selalu terjadi perkembangan.Sistem hukum sifatnya lengkap
ketidaklengkapan atau
kekurangan dalam sistem itu
akan dilengkapi oleh sistem
itu dengan adanya penafsiran.
18. Perbedaan Hukum dan peradilan
indonesia dengan Internasional
SISTEM PERADILAN DI INDONESIA
Peradilan merupakan proses yg ditempuh dalam mencari dan
menemukan keadilan dengan perantaraan lembaga/aparat yang
ditugaskan oleh negara
Prosedur mencari keadilan dgn perantaraan lembaga/badan peradilan itu
dikenal dengan istilah “proses hukum”.
Sistem peradilan tergantung pada sistem hukum yang dianut oleh suatu
masyarakat/negara, meskipun terdapat beberapa asas-asas
peradilan yang berlaku secara universal termasuk dalam
masyarakat modern.
Indonesia menganut sistem peradilan bebas dan merdeka dari campur
tangan pihak kekuasaan negara lainnya berdasarkan konstitusi UUD
Negara RI 1945 juncto UU No. 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan
Kehakiman.
19. Perbedaan Hukum dan peradilan
indonesia dengan Internasional
SISTEM PERADILAN DI DUNIA
MODERN
Sistem peradilan Yuri di negara-negara
Anglo-Saxon, seperti Amerika
Serikat, Inggris, Australia dsb.
Sistem peradilan Eropa Kontinental,
termasuk Indonesia sebagai bekas
jajahan Belanda.
Kesamaan kedua sistem peradilan tersebut
karena keduanya telah mengenal
pemisahan kekuasaan kehakiman
sebagai kekuasaan tersendiri di luar
kekuasaan eksekutif dan legislatif.
20. Perbedaan Hukum dan peradilan
indonesia dengan Internasional
PERBEDAAN PRINSIP KEDUA SISTEM PERADILAN
Hakim bertindak sebagai pejabat yg memeriksa hukumnya saja,
sedangkan peristiwanya diputuskan oleh para yuri.
Hakim berpegang pada preseden peristiwa yang sama sebelumnya dan
hakim bersifat induktif (cara berpikir dari khusus ke umum) krn
hakim tidak terikat dan berpedoman pada UU, melainkan pada
peristiwa secara langsung.
Metode yang digunakan hakim adalah analogi dengan melakukan
perbandingan antara peristiwa-peristiwa yang sejenis (Reasoning
by analogy).
21. Perbedaan Hukum dan peradilan
indonesia dengan Internasional
Hakim menganut asas “Stare decesis” atau asas “The buinding
force of precedent” yaitu peristiwa yang sejenis harus diputus
sejenis.
Hakim terikat dengan UU, dengan demikian kepastian hukum dalam
sistem ini dijamin dengan sifat tertulisnya sistem hukum.
Hakim berfungsi ganda baik terhadap peristiwa maupun terhadap
hukum yang dijatuhkan terhadap suatu perkara.
Lanjutan...
Hakim berpikir secara deduktif (berpikir dari yang umum ke yang
khusus).
Metode yang digunakan adalah metode subsumptic dan metode
sellogisme yaitu suatu metode memasukkan peristiwa ke dalam
peraturannya.
22. KESIMPULAN
Ham bersifat universal (Dimiliki seluruh umat
manusia) , tidak peduli dari mana para korban
atau pelaku pelanggaran HAM berasal.
Ham juga wajib di lindungi dan di hormati oleh
masyarakat maupun pemerintah dan
sewajibnya bagi kita untuk mengamalkanya.